Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Perancangan Alat Spinner Ergonomis (Study Kasus PT. Baasithu

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Jurnal Inovator, Vol. 2, No.

1 (2019) 11–15

Jurnal Inovator
homepage: www.ojs.politeknikjambi.ac.id/index/inovator

Perancangan Alat Spinner Ergonomis (Study Kasus PT. Baasithu,


Floating Storage and Offloading Petrostar)
Diana Chandra Dewi a, *, Corry Handayani a, Irfan Heru Prasetyo a
a
Program Studi Teknik Industri,Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Jambi

INFO ARTIKEL

Riwayat Artikel: Abstract- Snack foods have become an integral part of people's lives. Food snacks are very many kinds
and vary widely in the form of necessities and prices. Fried is a frying process using cooking oil.
Diterima 20 April 2019
Cooking oil is very closely for our health. Repeated oils can lead to degradation even in health hazards.
Diterima setelah direvisi 27 April 2019 With an appreciation of health factors, there are often complaints in PT.Baasithu client about oil content
Disetujui 30 April 2019 in processed fried foods. Given this question has actually found a solution that is by using a spinner.
Small industries will not be able to reach prices that are not in accordance with the amount of
production. The purpose of this design is to create an ergonomic spinner capable of reach by small
industries. The design of this tool using anthropometry theory to produce the size of the tool in
accordance with the size of the employees of PT. Baasithu. Phase completion of anthropometry data
conducted on employees, body dimensions required are: 1. Reach far, 2. Wide grip. The data will be
processed with data adequacy test, uniformity test, and percentile calculation, then do the design process
of spinner. This ergonomic oil slicer uses a centrifugal force to drain oil. The way the processed food
of fried food will be rotated in the slicer so that the oil will be sliced and out through the hole in the
slicer.

Kata kunci: Intisari- Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.
Makanan jajanan banyak sekali jenisnya dan sangat bervariasi dalam bentuk keperluan dan harga.
Perancangan
Gorengan adalah makanan yang mengalami proses penggorengan dengan menggunakan minyak
Spinner goreng. Minyak goreng yang dikonsumsi sangat erat kaitannya bagi kesehatan kita. Minyak yang
Ergonomis berulang kali digunakan dapat menyebabkan penurunan mutu bahkan akan menimbulkan bahaya bagi
kesehatan. Dengan mengacu pada faktor kesehatan, sering terjadi keluhan di client PT.Baasithu tentang
kandungan minyak pada olahan makanan gorengan. Dengan adanya permasalahan ini sebenarnya telah
ditemukan solusinya yaitu dengan menggunakan alat spinner. Akan tetapi industri kecil belum mampu
menjangkaunya dikarenakan harganya yang tidak sesuai dengan jumlah hasil produksinya. Tujuan dari
perancangan ini adalah untuk menciptakan sebuah alat spinner yang ergonomis yang mampu di jangkau
oleh industri kecil. Perancangan alat ini menggunakan teori anthropometry untuk menghasilkan ukuran
alat yang sesuai dengan ukuran tubuh karyawan PT. Baasithu. Tahap pengumpulan data anthropometry
dilakukan terhadap karyawan, dimensi tubuh yang diperlukan adalah: 1. Jangkauan jauh, 2. Lebar
genggaman. Data tersebut akan diolah dengan uji kecukupan data, uji keseragaman, dan perhitungan
persentil, selanjutnya melakukan proses perancangan alat spinner. Mesin peniris minyak ergonomis ini
menggunakan gaya sentrifugal untuk meniriskan minyak. Cara kerjanya yaitu olahan makanan
gorengan akan diputar di dalam tabung peniris sehingga minyak akan tertiris dan keluar melalui lubang
pada tabung peniris

* Corresponding Author:
E-mail:dien_chande@yahoo.co.id (Diana Chandra Dewi)
Jurnal Inovator, Vol. 2, No.1 (2019) 11-15 12

1. Pendahuluan Antropometri
Menurut Stevenson (1981) dan Nurmianto (1991) Antropommetri
Menggoreng bahan pangan banyak dilakukan di Indonesia karena adalah suatu kumpulan data numeric yang berhubungan dengan
merupakan suatu metode memasak bahan pangan yang umum dilakukan. karakteristik fisik tubuh manusia ukuran bentuk dan kekuatan serta
Bahan pangan hasil gorengan merupakan sebagian besar dari menu penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain.
makanan manusia. Pada proses penggorengan, minyak goreng berfungsi (Nurmianto, 1996:50)
sebagai medium penghantar panas, menambah rasa gurih, menambah nilai
gizi dan kalori dalam bahan pangan. Minyak goreng yang dikonsumsi Pengumpulan Data Antropometri
sangat erat kaitannya bagi kesehatan kita. Minyak yang berulang kali Berikut dimensi-dimensi tubuh (antropometri) yang akan digunakan untuk
merancang alat.
digunakan dapat menyebabkan penurunan mutu bahkan akan menimbulkan
a. Beban Berat
bahaya bagi kesehatan (Anwar, R. W, 2012). Dewasa ini penyakit jantung Beban kerja merupakan salah satu aspek yang harus di perhatikan oleh
koroner (PJK) menjadi masalah besar, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga setiap perusahaan, karena beban kerja salah satu yang dapat
di seluruh dunia. Bahkan di negara maju, PJK telah menjadi penyebab meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Beban kerja adalah
kematian utama dan paling ditakuti (Pelupessi, J, 1994). Dengan mengacu frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing pekerjaan dalam
pada faktor kesehatan, sebenarnya sering terjadi keluhan di client PT. jangka waktu tertentu (Irwandy, 2007).
Baasithu tentang kandungan minyak pada olahan makanan gorengan yang Beban kerja adalah frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing
pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Beban kerja meliputi beban
disajikan. Untuk mengatasi permasalahan ini sebenarnya telah ditemukan
kerja fisik maupun mental. Akibat beban kerja yang terlalu berat atau
solusinya. Yaitu telah diciptakan alat spinner. Yang berfungsi sebagai kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seorang
peniris minyak hasil olahan gorengan. Tetapi permasalahannya ialah pegawai menderita gangguan atau penyakit akibat kerja.
industry kecil belum mampu menjangkaunya dikarenakan alat ini masih b. JJ (Jangkauan Jauh)
diproduksi untuk usaha besar dan disamping harganya pun yang tergolong Antropometri dinamis yang mengukur panjang lengan yang berputar
mahal. pada bidang horizontal dengan posisi lengan lurus ke depan. Berguna
untuk menentukan letak alat kerja dan menentukan posisi kerja normal
agar berada dalam jangkauan optimum.
Penerapan ergonomis untuk peningkatan kesehatan, keselamatan dan
produktivitas tenaga kerja serta perbaikan mutu produk dalam suatu proses Pengujian Data
produksi semakin dirasakan. Oleh karena itu, penyelenggaraan ergonomi a. Uji kecukupan data
perlu segera dilakukan dengan lebih baik melalui penyesuaian mesin, alat Uji kecukupan data berfungsi untuk mengetahui apakah data
dan perlengkapan kerja terhadap tenaga kerja yang dapat mendukung hasil pengamatan dapat dianggap mencukupi. Penetapan berapa jumlah
kemudahan, kenyamanan dan efisiensi kerja (Nurmianto, 2008). Alat data yang seharusnya dibutuhkan, terlebih dulu ditentukan derajat ketelitian
spinner yang akan dirancang berfungsi untuk mengurangi kadar minyak (s) yang menunjukkan penyimpangan maksimum hasil penelitian, dan
tingkat kepercayaan (k) yang menunjukkan besarnya keyakinan pengukur
yang terkandung pada gorengan tersebut, sehingga kadar kolesterol pada
akan ketelitian data anthropometri. Sedangkan rumus uji kecukupan data,
gorengan dapat dikurangi, karena pada saat ini dalam mengkonsumsi yaitu:
makanan harus tetap memperhatikan dampak yang akan terjadi terhadap
kesehatan orang yang akan mengkonsumsinya. 2
√(𝑁∑𝑥ᵢ2 ) − (∑𝑥ᵢ)²
𝑁 ′ = [𝑘/𝑠 ]
∑𝑥ᵢ
Prinsip kerja spinner pulling oil adalah bahan berminyak yang
Keterangan :
diletakan didalam keranjang, bahan akan diputar oleh poros yang
N = Jumlah data pengamatan sebenarnya
dihubungkan dengan motor listrik menggunakan V-Belt. Akibat dari gaya N’ = Jumlah data secara teoritis
sentrifugal yang terjadi saat keranjang berputar, maka bahan akan bergerak s = Derajat ketelitian (degree of accuracy)
menuju ke sisi-sisi keranjang. Bahan yang ukurannya lebih kecil dari pada k = Tingkat kepercayaan (level of confidence)
ukuran lubang keranjang termasuk minyak, akan bergerak keluar melewati xi = Data hasil pengukuran
keranjang dan jatuh pada body spinner. Dengan demikian, bahan yang Data akan dianggap telah mencukupi jika memenuhi persyaratan N’<N,
tertinggal didalam keranjang menjadi kering, renyah, dan siap dikemas dengan kata lain jumlah data secara teoritis lebih kecil daripada jumlah data
pengamatan sebenarnya (Wignjosoebroto, 1995)
karena kandungan minyak sudah banyak berkurang.(Nugraha dkk, 2014).
b. Uji keseragaman data
Mesin peniris minyak ergonomis ini menggunakan gaya sentrifugal Pengujian keseragaman data dilakukan untuk mengetahui :
untuk meniriskan minyak. Cara kerjanya yaitu olahan makanan gorengan 1. Homogenitas data,
akan diputar di dalam tabung peniris sehingga minyak akan tertiris dan 2. Apakah berasal dari suatu populasi yang sama,
keluar melalui lubang pada tabung peniris. Diharapkan dengan mesin 3. Data ekstrim atau yang berada di luar batas harus dihilangkan dan
peniris minyak ergonomis ini dapat membantu meringankan aktifitas tidak perlu disertakan dalam perhitungan.
Rumus yang digunakan dalam uji ini, yaitu:
industri rumah tangga dan dapat meningkatkan produktifitas dengan hasil ∑𝑥ᵢ
yang berkualitas. 𝑥= 𝑁

Ergonomi ∑(𝑥ᵢ−𝑥)
𝑠=√ 𝑁−1
“Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan Rumus uji keseragaman data :
nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek- 𝐵𝐾𝐴 = 𝑥 + 𝑘𝑠
aspek manusia dalam lingkungan yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, 𝐵𝐾𝐵 = 𝑥 − 𝑘𝑠
psikologi, engineering, manajemen dan desain atau perancangan”
(Nurmianto, 2008). Keterangan :
x̄ = rata-rata
s = standar deviasi atau simpangan baku

ISSN 2615-5052 ( Online)


Jurnal Inovator, Vol. 2, No.1 (2019) 11-15 13

N = jumlah data 6. Angkat kembali setelah kira-kira alat tidak mengalirkan minyak
BKA = batas kendali atas lagi.
BKB = batas kendali bawah
Hasil dan pembahasan
Jika data berada diluar batas kendali atas ataupun batas kendali bawah maka
data tersebut dihilangkan keseragaman data dapat diketahui dengan
Pengolahan data
menggunakan peta kendali x̄.
Setelah pengambila data, selanjutnya dilakukan pengolahan data. Maka
c. Perhitungan Persentil didapatkan hasil sebagai berikut :
Perhitungan persentil untuk setiap dimensi yang diukur adalah: Dimensi Kecukupan Keseragaman data Persentil
P95 = x̄ + 1,645s
P50 = x̄ anthropometri data (𝑁 ′ ) 𝑥 𝜎 BKA BKB 5 50 95
P5 = x̄ - 1,645s Jangkauan jauh 0,17 61,35 1,40 64,14 58,56 59,05 61,35 63,65
Tinggi
Metodologi penelitian
genggaman 0,55 9,03 0,17 9,37 8,69 8,75 9,03 9,31
Pengambilan dan pengumpulan data tangan
Objek penelitian adalah individu berjumlah 5 orang yang
kesemuanya adalah laki-laki. Tempat penelitian ini dilakukan di PT. Perancangan Produk
Baasithu. Dalam perancangan alat spinner ini dibutuhkan data a. Spesifikasi Alat
anthropometri yang nantinya digunakan untuk menentukan ukuran dari alat
yang akan di buat, sehingga dapat dihasilkan sebuah alat yang berfungsi 1. Perhitungan tabung filter
dengan baik, aman, nyaman serta alat tersebut dapat sesuai atau minimal Dengan diketahui spesifikasi alat yang berkapasitas 2 kg dan diameter
mendekati karakteristik operator . Untuk mendapatkan data tersebut akan 17 cm, dengan ketentuan masa jenis minyaknya adalah 0,0008 kg/ cm³
diambil dari hasil pengukuran anthropometri operator alat spinner sebanyak (sumber : jurnal jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung). Maka
5 orang karyawan PT. Baasithu yang semuanya adalah laki-laki. untuk mencari tinggi tabung, dapat digunakan persamaan sebagai
berikut:
Dalam pengumpulan data, responden melakukan pengoperasian 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 1
1) 𝑣 = 𝜌
dan 2) 𝑣 = 4 𝜋𝑑²t
alat dalam posisi duduk nyaman pada kursi yang memiliki tinggi 40 cm.
Selanjutnya responden melakukan pengulangan gerakan sebanyak 4 kali,
Kapasitas = 2 kg
serta proses pengukuran dilakukan sebanyak 4 kali. Sehingga jumlah total
data yang didapat sebanyak 20 data. Adapun data-data anthropometri yang 𝜌 = 0,0008 kg/cm³
dibutuhkan tersebut yaitu jangkauan jauh dan lebar genggaman 𝑑 = 17 cm
(maksimum).
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 2
Data dari penelitian dikumpulkan kemudian diolah terlebih dahulu 𝑣= = 0,0008 = 2500 𝑐𝑚³
𝜌
sebelum ke tahap analisa. Pengolahan data ini meliputi perhitungan mean
dan standar deviasi data anthropometri. Pengolahan data tersebut dijelaskan Setelah diketahui volumenya maka kita dapat mencari tinggi tabung dengan
sebagai berikut : persamaan ke 2 yaitu:
a. Uji kecukupan data dihitung menggunakan persamaan ( 2.1 ) 1
𝑣 = 4 𝜋𝑑²t
b. Uji keseragaman data dihitung menggunakan persamaan ( 2.2 ),
( 2.3 ), ( 2.4 ), dan ( 2.5 ) 3,14
2500 = × (17)² × 𝑡
c. Perhitungan Persentil 4
𝑡 = 11
Perancangan Alat Jadi tabung filter yang berkapasitas 2 kg dengan diameter 17 cm memiliki
Setiap perancangan sebuah alat diperlukan berbagai tahapan tinggi 11 cm.
dalam menyelesaikannya, tahap awal dimulai dari mengumpulkan data
antropometri, pengujian data, mengolah data dan seterusnya hingga di 2. Perhitungan tabung cover
dapatkan hasil yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan diketahui tinggi tabung filter, maka selanjutnya dapat
ditentukan volume sementara tabung cover dimana tinggi tabung nya
Alat Dan Bahan adalah 12,2 cm yang didapat dari penjumlahan tinggi tabung filter
Motor listrik, Plat Stainless, Batang besi , Saklar, Karet , Kabel, Steker dengan 1,2 cm dan diameter tabungnya 20 cm. Untuk mencari
volumenya digunakan persaamaan sebagai berikut:
1
Perakitan/ Perancangan Alat 𝑣 = 4 𝜋𝑑²t
1. Proses awalnya adalah membuat kerangka T dari batang besi, 𝑡 = 12,2 cm
2. Membuat tabung dari filter stainless yang disesuaikan dengan 𝑑 = 20 cm
bentuk kerangka T,
3. Membuat tabung dari plat stainless yang ukurannya sedikit 1
𝑣 = 4 𝜋𝑑²t
lebih lebar dari tabung filter,
4. Membuat dudukan motor dari batang besi, 3,14
𝑣= × (18)² × 12,2
5. Memasang motor pada dudukannya, 4
6. Membuat pegangan pada tabung, 𝑣 = 3830,8 cm³
7. Merangkai kabel motor listrik untuk dihubungkan ke saklar.
Cara Pengoperasian Alat Spinner Ergonomis Jadi tabung cover dengan diameter 20 cm dan tinggi 12,2 (11 cm+1,2
1. Siapkan alat spinner, cm) memiliki kapasitas tanpungan minyak sementara sebanyak 3820,8
2. Sambungkan kerangkaian listrik, cm³.
3. Siapkan gorengan yang sudah matang,
4. Masukan gorengan ke dalam mesin spinner,
5. Tekan tombol power,

ISSN 2615-5052 ( Online)


Jurnal Inovator, Vol. 2, No.1 (2019) 11-15 14

Gambar 4 Motor listrik


4. Penyangga tabung spinner/ kaki-kaki tabung
Merupakan komponen memiliki fungsi sebagai penyangga
ketika proses meniriskan agar tidak goyang ataupun bergerak
Gambar 1. Alat spinner gorengan
secara keras karena efek dari putaran saat proses meniriskan.
Selain menggunakan kaki-kai bisa juga menggunakan model meja,
namun model ini dirasa kurang efisien karena terlalu besar dan
Komponen Penyusun Alat Spinner Gorengan memakan tempat.
Komponen penyusun alat spinner gorengan adalah komponen-komponen
yang dirangkai sehingga menjadi sebuah alat yang dapat dioperasikan.
Adapun rancangan alat sebagai berikut :
1. Tabung spinner/ filter stainless
Filter stainless adalah suatu komponen alat spinner yang
berfungsi sebagai pemutar makanan gorengan yang telah diletakan
di dalam tabung tersebut. Dalam proses pengoperasiaannya tabung
ini nantinya akan berputar dengan gaya sentrifugal, sehingga
minyak yang terdapat pada gorengan tersebut akan terpancar
keluar tabung. Tabung spinner biasanya berbahan dari stainless,
baja ataupun besi. Karena ini untuk mengolah makanan, maka
usahakan untuk menggunakan bahan dari stainless makanan agar
tidak menimbulkan efek bagi kesehatan.

Gambar 6. Penyangga spinner

Alat hasil rancangan yang dibuat sudah memenuhi kebutuhan perancangan.


Alat spinner ini dapat dikatakan ergonomis karena dibuat berdasarkan data
anthropometry tubuh manusia yaitu karyawan PT.Baasithu sehingga alat
ini mudah digunakan. Kemudian setelah alat ini selesai dirancang dilakukan
pengujian dengan dua cara yaitu dengan cara tradisional (ditiriskan dengan
diangin-anginkan) dan dengan bantuan alat. Hasil penirisan dapat dilihat
Gambar 2. Filter stainless pada gambar berikut Gambar 7 Bawang goreng menggunakan cara
tradisional Gambar 8 Bawang goreng menggunakan alat Setelah dilakukan
pengujian dimana sampel yang ditiriskan dengan waktu yang sama dengan
cara trasional dan dengan menggunakan alat. Bawang yang ditiriskan
2. Cover tabung filter menggunakan alat lebih terlihat kering dan renyah dibandingkan dengan
Cover tabung filter adalah suatu komponen alat spinner yang cara trasional dimana bawang masih terlihat basah dan layu.
berfungsi sebagai wadah dari tabung filter dan sebagai wadah
penampungan minyak hasil penirisan, dimana nantinya minyak
tersebut akan dialirkan keluar dari tabung melalui saluran
pembuangan minyak yang ada dicover tabung filter. Tabung ini
dibuat dari bahan stainless.

Gambar 3.Cover tabung filter Gambar 7Bawang goreng menggunakan cara tradisional

3. Motor listrik
Motor listrik adalah komponen alat spinner gorengan yang
berfungsi sebagai penggerak tabung filter. Motor ini adalah motor
dari mesin cuci yang dimodifikasi sehingga cocok untuk
penggerak mesin spinner tersebut. Tipe motor mesin yang
digunakan adalah Motor Mesin Cuci Spin WJ-M-916 60 Watt.

ISSN 2615-5052 ( Online)


Jurnal Inovator, Vol. 2, No.1 (2019) 11-15 15

[5] Nugraha, dkk. 2014. Rancang Bangun Alat Spinner Pulling Oil,
Malang : Universitas Brawijaya.
[6] Nurmianto, E.1991. Pendalaman Ergonomi, Surabaya : Grafindo.
[7] Nurmianto, E.2008.Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi ke
2, Surabaya : Guna Widya.
[8] Pelupessy, J.M. 1994. Penyakit Jantung Koroner. Dalam: Buku Ajar
Kardiologi Anak. Jakarta: Ikatan Dokter Ana Indonesia. Hal. 404,
406.
[9] Rosdianawati, Sri. 2003. Kreativitas Anak. Bandung: Pusat
Pengembangan Penataran Guru Tertulis.
[10] Santoso, G. 2004. Ergonomi: Manusia, Peralatan dan lingkungan.
Jakarta : Prestasi Pustaka.
[11] Steffan, A. Dkk. 2008. Pengaruh Gorengan Terhadap Pangan
Gambar 8 Bawang goreng menggunakan alat Warga Jakarta, Jakarta: Sma Kolese Kanisius.
[12] Suleeman E, Sulastri E. 2005. Jajanan Favorit Separuh Rumah
Tangga di Indonesia Mengndung Zat Berbahaya.
Data anthropometry dari 5 responden dapat digunakan sebagai [13] Suma’mur, P.K. 1996. Higene Perusahaan dan Keselamatan Kerja,
dasar perancangan alat spinner, karena setiap responden dilakukan Edisi ke 13, Jakarta :Gunung Agung.
pengulangan sebanyak 4 kali sehingga jumlah total data yang didapatkan [14] Sutalaksana. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung : Jurusan
sebanyak 20 data. Dimensi yang digunakan pada perancangan alat spinner Teknik Industri ITB.
ini adalah: [15] Sripo. 2010. 38.044 UKM Serap 163.830 Tenaga Kerja. Harian
1. Dimensi jangkauan jauh menggunakan persentil 50 yaitu 61,35 cm Umum Sriwijaya Post Tanggal 15 April 2010.
untuk merancang jarak jangkauan tangan paling jauh saat [16] Tarwaka, dkk. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja
mengoperasikan alat dengan posisi lengan lurus kedepan. dan Produktivitas. Surakarta : UNIBA Press.
2. Dimensi lebar genggaman menggunakan persentil 95 yaitu 9,31 [17] Warsito, dkk. 2015. Analisa Pengaruh Massa Jenis Terhadap
cm untuk ukuran lebar tangan pegangan pada alat spinner dengan Kualitas Minyak Goreng Kellapa Sawit Menggunakan Alat Ukur
posisi telapak tangan rapat. Massa Jenis dan Akuisisinya pada Komputer. Lampung : FMIPA
Dari 2 data dimensi pengukuran diatas, maka dapat dijadikan acuan untuk Universitas Lampung.
perancangan sebuah alat spinner ergonomis yang memenuhi aspek ENASE [18] Wignjosoebroto, S. 1995. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Teknik
(efektif, nyaman, aman, sehat, dan efisien). Rancangan alat ini mempunyai Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Surabaya : Guna
ukuran yang hampir sesuai dengan karakteristik tubuh karyawan PT. Widya.
Baasithu, sehingga diharapkan alat tersebut dapat meringankan pekerjaan [19] Wignjosoebroto, S. 2008. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Teknik
dan dapat membantu meningkatkan produksi. Adapun manfaat yang Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Surabaya : Guna
diperoleh menggunakan jenis penirisan minyak makanan ini selain bisa Widya. Edisi Pertama. Cetakan Keempat.
menjaga kualitas cita rasa makanan menjadi lebih gurih dan renyah, juga [20] Winarno, F.G 2004. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia
untuk menjadikan makanan menjadi makanan sehat karena berkurang nya Pustaka Utama.
kandungan minyak dalam makanan tersebut. Dengan menggunakan spinner [21] Yarianto, dkk. 2005. Perlu Paradigma Baru Pengolahan Sampah
peniris minyak ini bisa membuat efisien baik waktu maupun tenaga dalam Jakarta. Jakarta : Sinar Harapan.
melakukan proses pengeringan. Sistem kerja alat spinner ini tidak jauh beda
dengan sistem kerja pada mesin cuci dalam proses mengeringkan pakaian.
Mengenai waktu pengoperasian alat itu tergantung banyak sedikitnya bahan
yang akan ditiriskan. Tapi diusahan jangan terlalu banyak agar supaya
proses penirisan maksimal dan tidak terjadi overhead. Kisaran waktu nya
adalah sekitar 5-10 menit. Jika terjadi overhead bisa mengakibatkan
ketidakstabilan putaran pada spinner. Mesin spinner ini membutuhkan daya
listrik yang terbilang rendah yaitu hanya sekitar 250 watt.

Simpulan
1. Perancangan ini telah menghasilkan sebuah “alat spinner” yang
ergonomis, karena alat ini dirancang dan dibuat dengan menggunakan
teori anthropometri sesuai dengan dimensi tubuh karyawan PT.Baasithu.
Sehingga alat yang dihasilkan nyaman untuk digunakan.
2. Dimensi yang digunakan pada perancangan ini adalah dimensi
jangkauan jauh menggunakan persentil 50 yaitu 61,35 cm untuk
merancang titik jangkauan operator pada saat pengoperasian alat. Lebar
genggaman menggunakan persentil 95 yaitu 9,31 cm untuk merancang
lebar tangkai pegangan alat.

Referensi
[1]. Anwar, R. W. 2012. Studi Pengaruh Suhu Dan Jenis Bahan Pangan
Terhadap Stabilitas Minyak Kelapa Selama Proses Penggorengan. S1
Undergraduate, Universitas Hasanudin.
[2]. Kreisberg, R. dkk. 2003. Medical Mnagement Of Hyperlipidimia/
Dyslipidimia. J Clin Endocrin Met. Jurnal Kesehatan, 88.
[3] Kuncoro, Mudrajat, 2008. Tujuh Tantangan UKM ditengah Krisis
Global. Harian Bisnis Indonesia 21 Oktober 2008.
[4] Liliana, Y.P, dkk. 2007. Pertimbangan Antropometri Pada
Pendisainan, Yogyakarta : Prosidang Seminar Nasional III SDM
Teknologi Nuklir.

ISSN 2615-5052 ( Online)

You might also like