Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Case Report: Orchiectomy in Bilateral Cryptorchid Dogs

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal Kajian Veteriner Vol. 7 No.

1 : 62-69 (2019)
ISSN : 2356-4113 DOI: 10.35508/jkv.v7i1.05
EISSN : 2528-6021
LAPORAN KASUS: ORCHIECTOMY PADA ANJING PENDERITA
CRYPTORCHID BILATERAL

(Case Report: Orchiectomy in Bilateral Cryptorchid Dogs)

Tarsisius Considus Tophianong*, Tri Utami


Laboratorium Klinik, Reproduksi, Patologi dan Nutrisi Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Nusa Cendana, Kupang-NTT
*E-mail: considus.tophianong@staf.undana.ac.id
Pemasukan Artikel : 8 Mei 2019 Direvisi : 17 Mei 2019 Diterima : 7 Juni 2019 Publikasi Daring : 15 Juni 2019

ABSTRACT

Cryptorchid is the most common congenital defect found in dogs and cats.
Cryptorchid is a failure condition of one or both testicle to descend into the
scrotum. On 2nd March 2019 an examination and treatment of two bilateral
cryptorchid’s dogs were done at the Praktik Dokter Hewan Bersama Grace
Vetcare. The first patient’s identity was a domestic dog, 3 years old, brown hairs,
weigh 13 kg named Iro. The second patient’s identity was a domestic dog, 1.5
years old, brown hairs, weigh 15.5 kg named Jacky. Based on physical
examination and ultrasound examination, two dogs were diagnosed Bilateral
Inguinal Cryptorchid. Management treatment of both patients were done by
orchiectomy operation. Orchiectomies were done by an open method, which is
making incision in the left and right lateral inguinal region of the penis. This
operation was done to minimize the risk of sertoli cell tumor (sertolioma).
Orchiectomy is the only medical procedure that was recommended for cryptorchid
treatment.

Key Words: Orchiectomy, cryptorchid bilateral, dog, testicle, inguinal

PENDAHULUAN

Cryptorchid adalah kegagalan dilaporkan 0.8 % - 10 % (Birchard


satu (unilateral) atau kedua (bilateral) and Nappier, 2008) dan 2 % pada
testis untuk turun ke dalam skrotum kucing (Bright, 2011). Testis yang
dalam delapan minggu pertama gagal turun menempati ruang
setelah partus (Ettinger and Feldman, skrotum, memiliki letak posisi
2005) atau bisa mencapai 6 bulan anatomi yang bervariasi diantaranya
setelah partus (Bright, 2011). prescrotal, inguinal dan intra
Cryptorchid merupakan salah satu abdominal (Romagnoli, 1991).
defek kongenital yang paling umum Cryptorchid bisa ditemukan
ditemukan pada anjing dan kucing. pada pure breed, mix breed maupun
Pada anjing prevalensi cryptorchid domestik breed (Tibary and Memon,

62
Tophianong dan Utami Jurnal Kajian Veteriner

2001). Cryptorchid paling umum terjadinya neoplasia, yang paling


ditemukan pada anjing toy breed umum pada anjing dan kuda adalah
seperti chihuahua, miniature tumor pada sel sertoli 53% (Tibary
schnauzer, pomeranian, poodle, and Memon, 2001; Sharpe, 2006).
cocker spaniel dan yorkshire terrier, Beberapa hipotesis mengatakan
sedangkan anjing medium – large bahwa adanya pengaruh suhu tubuh
breed seperti shetland sheepdog, merupakan faktor predisposisi
siberian husky dan german shepherd terjadinya neoplasia dari sel yang
dog (Tibary and Memon, 2001; berada dalam testis (tumor sel
Bright, 2011). sertoli) (Hayes and Pendergrass,
Kondisi yang demikan akan 1976; Tibary and Memon, 2001).
mengakibatkan kegagalan fungsi dari Orchiectomy adalah tindakan
produk sel leydig yaitu jumlah operasi pengambilan testis.
spermatozoa menurun dan Pendekatan orchiectomy merupakan
meningkatnya abnormalitas tindakan medik yang umum
spermatozoa (cryptorchid unilateral). dilakukan pada kasus cryptorchid.
Pada kasus cryptorchid bilateral akan Pada tulisan ini akan dibahas
mengakibatkan hewan menjadi steril/ beberapa hal mengenai pendekatan
majir (Tibary and Memon, 2001). diagnosis dan tindakan operasi
Testis yang gagal turun ke ruang (orchiectomy).
skrotum akan meningkatkan risiko

RIWAYAT KASUS

Kasus ini ditemukan pada (bilateral) namun terdapat benjolan


pasien anjing jantan di tempat di subkutan pada regio inguinal
Praktik Dokter Hewan Bersama (gambar 1). Berdasarkan penunjang
Grace Vet Care Tuak Daun Merah II diagnosa ultrasonografi
Kota Kupang Nusa Tenggara Timur. transabdominal (sogata SG 10) di
Pada tanggal 2 maret 2019 dilakukan regio inguinalis menggunakan
pemeriksaan dan penanganan convex probe frekuensi 5.0 MHz
terhadap 2 ekor anjing domestik terlihat tampilan hipoeckoik di layar
jantan bernama iro berumur 3 tahun, ultrasonografi yang merupakan
berwarna coklat, berat badan 13 kg struktur dari testis (gambar 2).
dan anjing jacky berumur 1,5 tahun, Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik
berwarna coklat, berat badan 15,5 kg. dan pemeriksaan penunjang
Dari hasil anamnesa keduanya belum (ultrasonografi) kedua anjing
memiliki riwayat operasi apapun. tersebut terdiagnosa cryptorchid
Berdasarkan pemeriksaan fisik bilateral inguinal. Penanganan kasus
dengan metode palpasi tidak tersebut adalah dengan tindakan
ditemukan testis di dalam scrotum operasi (orchiectomy).

63
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 7 No. 1 : 62-69 (2019)
ISSN : 2356-4113 DOI: 10.35508/jkv.v7i1.05
EISSN : 2528-6021

A B
Gambar 1. Pemeriksaan fisik cryptorchid bilateral inguinalis lingkaran biru;
anjing iro (a); anjing jacky (b).

Gambar 2. Tampilan hipoekoik di layar ultrasonografi yang merupakan struktur


dari testis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penanganan cryptorchid orchiectomy. Orchiectomy


bilateral pada anjing iro dan jacky merupakan satu satunya tindakan
dilakukan dengan pendekatan operasi medik yang disarankan pada kasus

64
Tophianong dan Utami Jurnal Kajian Veteriner

cryptorchid. Prosedurnya ini meliputi diposisikan pada posisi dosal


persiapan pasien (1); hewan recumbency di atas meja operasi
dipuasakan makan selama 12 jam dengan ke empat extremitas difiksasi
dan puasa minum 6 jam sebelum menggunakan simpul tali sederhana
tindakan dilakukan. Bulu disekitar (simpul tomfool) pada setiap ujung
regio inguinalis di cukur, pemberian meja operasi. Sekitar daerah incisi
premedikasi atropine sulfat 0,02 diberi antiseptik dengan alkohol 70%
mg/kg berat badan (BB) secara dan iodine tincture 3% (gambar 3).
subkutan. Anastesi umum berupa Sebelum operasi dimulai pasien
ketamin 10 mg/kg berat badan dan diberikan injeksi antibiotik
xylasin 2 mg/ kg berat badan secara amoxicillin 10 mg/kg BB
intramuskuler. Tindakan operasi (2); intramuskuler.
setelah hewan teranastesi, hewan

Gambar 3. Pemberian antiseptik pada daerah yang akan di incisi

Gambar 4. Pemasangan duk

65
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 7 No. 1 : 62-69 (2019)
ISSN : 2356-4113 DOI: 10.35508/jkv.v7i1.05
EISSN : 2528-6021

A B C

Gambar 5. Testis yang mengalami cryptorchid bilateral inguinal (a); ligasi pada
funikulus spermatikus kanan (b); ligasi pada funikulus spermatikus
kiri (c).

Gambar 6. Penutupan luka incisi

Orchiectomy pada tepat dilokasi testis berada dilokalisir


penanganan cryptorchid bilateral menggunakan jari yang bertujuan
inguinal anjing iro dan jacky memfiksasi agar incisi pada kulit
dilakukan dengan metode terbuka. mudah dilakukan. Setelah kulit dan
Teknik operasi ini dilakukan dengan subkutan terincisi, tunika dartos,
membuat incisi tepat diatas testis di fascia spermatika lalu dilanjutkan
daerah inguinal lateral dexter dan menginsisi tunica vaginalis tepat di
sinister dari penis. Daerah inguinal atas testis, sehingga testis dan

66
Tophianong dan Utami Jurnal Kajian Veteriner

epididimis tidak lagi terbungkus. sertoli (sertolioma). Beberapa fakta


Kemudian testis yang keluar dari ilmiah telah dikemukakan oleh Laing
lubang insisi ditarik keluar secara et al. (1983) bahwa anjing yang
perlahan, funniculus spermaticus mengalami cryptorchid dapat
diligasi menggunakan metode three memicu terjadinya tumor pada sel
forceps tie dengan menggunakan sertoli (sertolioma) 9 – 14 x lebih
benang catgut chromic 3/0. tinggi dari yang normal (Prasad et al,
Pemotongan dilakukan diantara arteri 2012; Aboh Iku Kisani et al, 2017).
klem kedua dan ketiga, apabila Sertolioma mungkin sering terjadi
ikatan sudah kuat (tidak adanya dan menyebabkan perubahan klinis,
darah yang keluar) maka arteri klem karena estrogenik steroidogenesis.
dilepaskan dan di flusing Sindrom ini ditandai oleh feminisasi,
menggunakan antibiotik penstrep. alopesia, perubahan prostat, demam,
Dengan luka sayatan yang infeksi sekunder dan gangguan
sama dan teknik yang sama pula hematologis seperti trombositopenia
dilakukan untuk mengeluarkan testis dan anemia non-regeneratif). Tanda-
yang lain. Kemudian jaringan tanda hiper-oestrogenisme
subkutan ditutup dengan berkembang pada kejadian 70%
menggunakan benang catgut tumor di testis yang gagal turun dan
chromic 3/0 dengan pola jahitan terletak dalam cavum abdominal
simple continous. Sedangkan pada (Prasad et al, 2012; Bufalari et al,
daerah kulit ditutup dengan 2015; Aboh Iku Kisani et al, 2017).
menggunakan benang non Aspek genetik dan hormon
absorbable (silk) pola jahitan simple testosteron memiliki peran penting
interrupted (Gambar 7), kemudian pada poses tersebut. Anjing dengan
daerah operasi di sekitar jahitan cryptorchid unilateral meskipun
diolesi dengan povidone iodine. mempuyai jumlah sepermatozoa
Perawatan pasca operasi di berikan yang menurun dan meningkatnya
antibiotik amoxicillin 10 mg/ kg BB abnormalitas akan tetapi mempunyai
PO 2 x sehari selama 5 hari, kemampuan mengawini anjing
analgesik 0,2 mg/kg BB PO 1 x betina. Apabila terjadi kebuntingan
sehari selama 5 hari, serta pemberian pada perkawinan tersebut diantara
povidone iodine pada daerah incisi 2 anak jantan yang dilahirkan secara
x sehari selama 3 hari. Jahitan pada genetik akan mengalami cryptorchid.
kulit di lepas pada hari ke 7 pasca Pada cryptorchid bilateral akan
operasi. mengakibatkan jantan tersebut steril/
Orchiectomy pada anjing majir (Laing et al. (1983; Prasad et
iro dan jacky dilakukan untuk al, 2012).
mencegah terjadinya tumor pada sel

67
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 7 No. 1 : 62-69 (2019)
ISSN : 2356-4113 DOI: 10.35508/jkv.v7i1.05
EISSN : 2528-6021

KESIMPULAN

Penanganan cryptorchid penanganan cryptorchid bilateral


bilateral inguinal pada anjing iro dan inguinal anjing iro dan jacky
jacky dilakukan dengan pendekatan dilakukan dengan metode terbuka.
operasi orchiectomy. Orchiectomy Operasi ini dilakukan untuk
merupakan satu satunya tindakan menimimalisir risiko kejadian tumor
medik yang disarankan pada kasus sel sertoli (sertolioma).
cryptorchid. Orchiectomy pada

UCAPAN TERIMA KASIH

Tulisan ini telah mendapat yang telah berpartisipasi aktif selama


persetujuan klien selaku pemilik pelaksanaan operasi. Klien kami
hewan. Kami mengucapkan Bapak Sabinus dan Nona Marisa
terimakasih banyak kepada yang yang telah memilih wahana
terhormat drh. Katharina Domingga pelayanan medis veteriner di tempat
Asna yang telah terlibat langsung Praktik Dokter Hewan Bersama
sebagai tim bedah, Lady Salestin, Grace Vet Care.
Marisa Aplugi, Nina Wendy, Ifon

DAFTAR PUSTAKA

Aboh Iku Kisani, Ndumari Wachida, Veterinarni Medicina..


Ternenge Thaddaeus Apaa, University of Perugia, Italy
Victor Masekaven Ahur, Bright Ronald M. 2011.
Barka Allabeh Grema, Cryptorchidism In Dogs and Cats ,
Terzungwe Tughgba1, Simon Saunders.
Shaibu Adamu and Jude Brichard Stephen J and Nappier
Sammani Rabo. 2017. Sertoli Michael. 2008.
cell tumor in a cryptorchid Cryptorchidism,
dog. Journal of Advanced CompendiumVet.Com
Veterinary and Animal Auburn University College
Research. Of Veterinary Medicine.
Bufalari, A. Proni1, G. Moretti, A. Ettinger Sj, Feldman EC. 2005.
Di Meo, S. Pirico2. 2015. The Veterinary Internal Medicine,
lameness in a cryptorchid dog SWB Saunders, 1694 – 1695.
with intra-abdominal torsion Hayes HM and Pendergrass TW.
of one of the two neoplastic 1976. Canine Testicular
testicles: a case report. Jurnal Tumors: epidemiologic

68
Tophianong dan Utami Jurnal Kajian Veteriner

features of 410 dogs. Int J Romagnoli SE. 1991. Canine


cancer. Cryptorchidism. Vet Clin
Laing J, Harari J, Smith CW. 1983. North Am Small Animal
Spermatic Cord Torsion and Pract.
Sertoli Cell Tumor in a Dog. Tibary and Memon. 2001.
Journal of the American Cryptorchidism in Dogs and
Veterinary Medical Cat. Advances in Small
Association. Animal Reproduction.
Prasad VD, Prasad BC, Krishna International Veterinary
NVVH, Sreenu M. 2012. Information Service (IVIS)
Sertoli Cell Tumor in Dogs. New York, USA.
Indian Veterinary Journal.

69

You might also like