Analisis Slot Time Penerbangan Pada Bandara Internasional Juanda Surabaya
Analisis Slot Time Penerbangan Pada Bandara Internasional Juanda Surabaya
Analisis Slot Time Penerbangan Pada Bandara Internasional Juanda Surabaya
JUANDA SURABAYA
Rani Dwi Putri1) , dan Hary Moetriono2),
ABSTRACT
Population growth, economic development and the influence of ASEAN Open Sky demanded the
addition of air transport facilities so that operational services in some of the busiest airports in
Indonesia are having problems in the allocation of time slots. Juanda International Airport
Surabaya is one of the busiest airports in Indonesia serving both domestic and international
flights. Based on the data obtained that there is over capacity at certain hours so that there is
irregular flight schedule.
This study aims to analyze the flight time slot at Juanda International Airport Surabaya by
reviewing the density of aircraft movement by focusing on runway and taxiway capacity, apron /
parking stand capacity and terminal capacity written on NAC (Notice of Airport Capacity)
Juanda International Surabaya for the winter 2017 period as the basis for flight operators to
request scheduled or unscheduled scheduled time slots for scheduling scheduling irregularities
with actual time can be overcome and improve the performance of all airport and airline
managers.
Based on the analysis of the flight time slot at the international airport, surabaya got the result
that in the provision of slot time at the international airport Surabaya, IDSC (Indonesia Slot
time coordinator) perform periodic and seasonal monitoring on the flight data slot history of
each operator provided that at least 80% accuracy then the operator is considered eligible to
have a historycal slot next period but otherwise if off slot more than 20% is considered not
qualified. The average movement of aircraft in a day reaches 26 movements within 3 hours for
domestic terminal while for international terminal only 2 movements within 3 hours. The
percentage increase of airplane movement each year reaches 1%.
Keywords: Slot Time, IDSC (Indonesia Slot Coordinator), Quantitative Descriptive Analysis
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bandara Internasional Juanda Surabaya merupakan salah satu bandara tersibuk di
Indonesia yang melayani penerbangan domestik maupun internasional. Seiring dengan
pertumbuhan penduduk, perkembangan ekonomi di Indonesia maka penggunaan akan moda
transportasi udara semakin meningkat. Besarnya peningkatan jumlah penumpang
mempengaruhi alokasi waktu penjadwalan penerbangan (Slot Time). Permasalahan slot time di
Bandara Internasional Juanda Surabaya mempengaruhi keselamatan serta pelayanan bandara.
Dalam hal keselamatan, slot time berperan untuk mengatur lalu lintas (pergerakan pesawat) di
bandara internasional juanda surabaya sehingga pergerakan pesawat teratur dan terhindar dari
tabrakan antar pesawat atu dengan benda- benda lain. Sedangkan dalam segi bisnis dan
pelayanan, slot time berperan untuk mengoptimalkan kinerja semua pihak di bandara secara
lebih efektif dan efisien. Apabila slot time teratur dan berjalan lancar maka kinerja maskapai
akan lebih efisien karena tidak menghambur – hamburkan bahan bakar untuk hal – hal yang
tidak perlu.
Slot time berpangaruh besar akan terjadinya keterlambatan (delay) karena penyebab
utama terjadinya keterlambatan pesawat adalah adanya tabrakan antar jadwal penerbangan pada
1
jam dan rute tertentu sehingga menjadi menumpuk. Terjadinya keterlambatan (delay) dapat
mengganggu sitem operasional pelayanan penerbangan semua pihak pengelola bandara,
meliputi pihak, pihak maskapai dan pengelola bandara. Sehingga dalam pengelolaannya harus
dilakukan seefisien mungkin dengan memperhatikan NAC (Notice of Airport Capacity)
Bandara Internasional Juanda Surabaya dengan berpedoman pada keputusan direktur jenderal
perhubungan udara nomor KP.401 tahun 2011 serta KP.569 tahun 2011 yang telah didasarkan
pada ketentuan yang mengacu pada Internasional Air Transport Association – Worldwide
Schedulling Guidelines (IATA-WSG) dalam aturan pemberian ijin slot maskapai
penerbangan.Seperti tercantum pada KP.112 Tahun 2017 bahwa setiap pergerakan pesawat
wajib memperoleh persetujuan terbang (flight aproval). Maka bandara internasional juanda
surabaya mewajibkan setiap penerbangan untuk mengajukan permohonan slot time kepada
penyelenggara bandar udara internasional juanda surabaya. Dalam mengatur slot time harus
dilakukan secara merata setiap jamnya dengan memperhatikan NAC (Notice of Airport
Capacity) guna memaksimalkan semua fasilitas yang tersedia di bandara internasional juanda
surabaya.
Saat ini Bandara Internasional Juanda Surabaya memiliki 1 runway yang melayani 2
terminal yaitu terminal 1 yang melayani penerbangan dan pendaratan pesawat domestik
sedangkan untuk terminal 2 melayani penerbangan dan pendaratan pesawat internasional. Rata –
rata penerbangan di Bandara Internasional Juanda Surabaya mencapai 35 pergerakan setiap
jamnya dengan hampir 17 slot penerbangan yang sudah diberikan tidak digunakan setiap
harinya. Atas dasar permasalahan pelayanan operasional bandara dalam hal pengalokasian
waktu penjadwalan (slot time) yang ada di bandara internasional juanda surabaya maka upaya
peningkatan pelayanan akan optimal apabila pengaturan slot time dilakukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Maka peneliti tertarik mengambil penelitian terkait dengan slot
time dengan judul “Analisis Slot time Penerbangan pada Bandara Internasional Juanda
Surabaya”
Rumusan Masalah
Merujuk pada kondisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perlunya menganalisis
slot time yang ada di Bandara Internasional Juanda Surabaya dalam upaya peningkatan
pelayanan penerbangan sebagai dasar pokok permasalahan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana mekanisme kerja slot time Bandara Internasional Juanda Surabaya?
2. Berapa rata- rata pergerakan pesawat di Bandara Internasional Juanda Surabaya?
3. Berapa presentase kenaikan pergerakan pesawat di Bandara Internasional Juanda
Surabaya?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengenai slot time ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui mekanisme kerja slot time Bandara Internasional Juanda Surabaya
2. Mengetahui rata-rata pergerakan pesawat di Bandara Internasional Juanda Surabaya.
3. Mengetahui presentase kenaikan pergerakan pesawat di Bandara Internasional Juanda
Surabaya.
Batasan Masalah
Dalam meneliti slot time dilakukan pembatasan masalah, sebagai fokus pada topik
penelitian sebagaimana berikut:
1. Penelitian ini tidak membahas tentang pergerakan penumpang dan kargo.
2. Penelitian ini tidak membahas tentang waktu penggunaan runway dan gate.
3. Jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat rute domestik dan rute internasional.
2
4. Pergerakan pesawat per bulan
5. Pergerakan pesawat per hari
6. Pergerakan pesawat per jam
2. TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Bandar Udara
Bandar udara merupakan kawasan dengan fasilitas untuk tempat kegiatan lepas landas
pesawat terbang serta mendarat, kegiatan menaik turunkan penumpang, dan barang yang
difasilitasi dengan aspek keselamatan dan kemanan penerbangan. Suatu tempat dapat disebut
bandar udara apabila dengan persyaratan minimal memiliki satu landasan pacu atau runway baik
untuk kegiatan pelayanan operasional penerbangan ataupun bagi penggunanya.
Ground handling
Ground handling merupakan suatu pelayanan didarat yang melayani bagasi dan
penumpang serta penanganan pos dan kargo yang mencakup proses check in, pelayanan bagasi,
hingga mengarahkan penumpang masuk kepesawat terbang. Tujuan dari ground handling
sendiri adalah untuk flight safety, customer satisfaction, on time performance ,reliability.
Kegiatan ground handling dimulai ketika pesawat taxi (parking stand), kemudian mesin
pesawat dimatikan dan roda pesawat sudah diganjal (block on), dan selanjutnya pintu pesawat
dibuka untuk mempersilahkan penumpang turun atau keluar dari pesawat.
Slot Time
Slot time atau alokasi waktu penjadwalan merupakan jadwal waktu kedatangan (Arrival) dan
keberangkatan pesawat (departure) yang sudah ditetapkan untuk waktu dan tanggalnya untuk
kegiatan mendarat atau lepas landas pesawat yang disesuaikan dengan fasilitas bandara yang
3
ada dan jadwal penggunaan fasilitas tersebut. Slot Time bertujuan untuk mengatur jadwal yang
sibuk atau terlalu padat dialokasikan ke jadwal yang renggang guna mengurangi terjadinya
keterlambatan (delay). Pada bandara yang pergerakannya sangat padat dimana tidak ada sama
sekali toleransi untuk maskapai yang mengalami keterlambatan karena hampir semua slot sudah
terisi oleh pesawat lain. Setiap airlines yang tidak dapat memenuhi slot dapat slaing menukar
slot dengan maskapai lain atau penerbangan ditunda pada hari berikutnya atau bandara yang
bersangkutan tidak memberikan ijin mendarat. Oleh karena itu, fungsi dari slot time tidak hanya
untuk mengalokasikan jadwal padat ke renggang tetapi juga memberikan batasan waktu yang
harus dipenuhi oleh setiap maskapai penerbangan. Jadi apabila airlines tidak dapat memenuhi
slot maka dapat diundur pada jam berikutnya atau ditunda hingga hari berikutnya (jika tidak
memungkinkan), atau akan dikenakan sanksi bagi mereka yang tidak memenuhi slot.
Pada penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal internasional koordinasi slot time dilakukan
antara slot coordinator masing – masing negara. Untuk indonesia yang bertugas mengatur slot
time internasional adalah PT. Garuda Indonesia. Berbeda dengan slot time penerbangan
domestik dilakukan oleh masing – masing bandara dan harus diurus masing – masing bandara
asal dan tujuan rute penerbangan. Inilah yang menyebabkan persetujuan slot time untuk
penerbangan domestik membutuhkan waktu yang relatif lama dan kurang praktis. Bahkan
ssering ditemui adanya ketidaksinkronan antara bandar asal dan tujuan sehingga menyebabkan
adanya penumpukan slot time pada jam tertentu yang dapat pula menyebabkan terjadinya
keterlambatan (flight delay) dan pembatalan (flight cancellation).
Selain PT. Garuda Indonesia selaku slot coordinator penerbanangan internasional di Indonesia,
pada tanggal 14 Desember 2011 dilaksanakan grand launcing badan independen selaku slot
coordinator penerbangan domestik yang diberi nama Indonesia Slot Coordinator (IDSC).
4
3. METODOLOGI PENELITIAN
Langkah-langkah dalam penelitian ini ditampilkan dalam bagan alir penelitian berikut
ini:
Mulai
Kesimpulan
5
dalam jam tersibuk dengan pergerakan pesawat pada jam renggang. Serta dapat digunakan
untuk membantu membandingkan pembagian slot yang berbeda dalam setiap jamnya.
6
pesawat yang akan digunakan, jam keberangkatan dan/atau jam kedatangan di bandar udara.
Apabila pada pengajuan pertama SCR, permintaan slot time pada jam tersebut masih tersedia
pada kapasitas di bandar udara, maka IDSC akan menyampaikan konfirmasi berupa slot
clearance kepada operator. Slot clearance tersebut untuk selanjutnya digunakan oleh operator
penerbangan GA 338 Garuda Indonesia sebagai dasar dalam permohonan izin rute penerbangan.
Apabila pada pengajuan pertama SCR, permintaan slot time tersebut tidak tersedia pada
kapasitas di bandar udara (slot time telah digunakan oleh penerbangan lain), maka IDSC akan
menolak untuk kemudian menawarkan slot time yang masih tersedia di jam yang berbeda.
Apabila tawaran dari IDSC tersebut diterima oleh operator, maka operator akan menyampaikan
pesan menerima tawaran slot time dari IDSC.IDSC akan menyampaikan konfirmasi berupa slot
clearance rute tersebut kepada operator. Apabila tawaran dari IDSC belum dapat diterima oleh
operator, maka operator harus menyampaikan permintaan slot time baru kembali kepada IDSC.
Proses berulang sampai dengan penerbitan konfirmasi berupa slot clearance atau bisa juga
permintaan atau tawaran slot time pada akhirnya tidak jadi digunakan.
Sedangkan contoh untuk bandara yang salah satunya dikelola oleh IDSC. Operator penerbangan
SJ 571 Sriwijaya Air akan melaksanakan penerbangan berjadwal dengan rute Surabaya (bandar
udara Juanda) – Tarakan (bandar udara Juwata). Bandar udara Juanda Surabaya merupakan
bandar udara yang dikoordinasikan oleh IDSC sedangkan bandar udara Juwata tidak
dikoordinasikan oleh IDSC. Operator penerbangan melihat data NAC di kedua bandar udara
tersebut dan untuk selanjutnya menetapkan rencana slot time di bandar udara Juanda Surabaya
terlebih dahulu (karena termasuk bandar udara yang berpotensi padat) untuk kemudian
disesuaikan dengan ketersediaan slot time di bandar udara Juwata. Pengajuan SCR slot time di
bandar udara Juanda Surabaya adalah ke IDSC sedangkan pengajuan SCR slot time di bandar
udara Juwata adalah ke kantor bandar udara Juwata. Proses selanjutnya adalah sama dengan
contoh sebelumnya, sampai dengan dikeluarkannya slot clearance sebagai dasar permohonan
izin rute penerbangan yang akan dilaksanakan atau bisa juga permintaan slot time tersebut tidak
jadi digunakan.
Di luar proses penyampaian SCR antara operator penerbangan dengan IDSC, antara IDSC
dengan bandar udara juga saling berhubungan dengan menyampaikan kondisi terkini dari
penggunaan kapasitas bandar udara dalam setiap periode penerbangan. Ke-7 bandar udara akan
selalu meng-update setiap perubahan data NAC dan disampaikan kepada IDSC, sedangkan
IDSC akan selalu mengirimkan data slot clearance terbaru kepada 7 bandar udara tersebut
untuk setiap perubahan slot time.
Dalam hal pemantauan slot time penerbangan berjadwal, IDSC melakukan pemantauan secara
berkala dan musiman (seasonal – Summer dan Winter). Pemantauan tersebut berdasarkan
informasi yang diterima dari berbagai sumber, yaitu melalui data administrasi bandar udara
(airport data administration), website airline dan handling agents. Untuk pemantauan slot time
penerbangan berjadwal secara seasonal, pemantauan keseluruhan terhadap kinerja slot time
digunakan untuk menentukan kelayakan dalam hal pemberian slot time berdasarkan historical
slot data penerbangan masing-masing operator penerbangan. Apabila kinerja slot time
memenuhi minimal 80% ketepatan waktu penerbangan (on-time performance), maka operator
penerbangan tersebut dianggap memenuhi syarat untuk memiliki historical slot untuk periode
penerbangan berikutnya. Sebaliknya apabila terjadi off-slot operasi penerbangan secara
signifikan dan/atau penyimpangan lebih dari 20%, maka operator penerbangan tersebut dapat
dianggap tidak memenuhi syarat untuk memiliki historical slot dan dapat diberikan kepada
operator penerbangan lain yang meminta slot time tersebut pada periode penerbangan
7
berikutnya. Data kinerja slot time tersebut untuk selanjutnya dapat juga digunakan oleh
Pemerintah dalam menyusun peringkat ketepatan waktu penerbangan (on-time performance)
setiap operator penerbangan setiap tahunnya.
Datang Berangkat
TAHUN
(Pesawat)
2013 58465 58483
2014 59198 59208
2015 61412 61499
2016 67930 67951
2017 67959 68029
Sumber : Data Olahan PT. Angkasa Pura I Juanda Surabaya
Pergerakan data pesawat domestik dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 mengalami
peningkatan dapat dilihat dari jumlah pada setiap tahunnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa
penerbangan baik dari keberangkatan dan kedatangan banyak diminati oleh para pihak maskapai
penerbangan dan penumpang, dibawah ini terdapat pula grafik untuk pergerakan pesawat
domestik agar mempermudah untuk mengetahui pergerakan setiap tahunnya. Berikut adalah
grafik yang digunakan untuk mempermudah pembaca dalam hal mengetahui peningkatan pada
setiap tahunnya:
PESAWAT DOMESTIK
70000 68029 67951
67959 67930
68000
66000
64000 61499
61412
62000
58483 59208 DATANG
60000 58465 59198
BERANGKAT
58000
56000
54000
52000
2013 2014 2015 2016 2017
Gambar 2. Pergerakan Pesawat Domestik
Dari grafik tersebut diketahui bahwa terjadinya peningkatan pergerakan pesawat dari tahun
2013 sampai dengan tahun 2017 baik untuk kedatangan maupun keberangkatan. Dapat
diketahui bahwa tidak terjadinya penurunan jumlah pergerakan pesawat. Selain pergerakan
pesawat domestik terdapat juga pergerakan pesawat dengan rute internasional. Meningkatnya
8
pergerakan pesawat domestik tidak didukung dengan peningkatan jumlah pergerakan pesawat
internasional diperjelas pada tabel 2. dengan data sebagai berikut :
Tabel 2. Pergerakan Pesawat Internasional
Datang Berangkat
TAHUN
(Pesawat)
2013 6861 6855
2014 6405 6388
2015 6109 6089
2016 6140 6125
2017 6336 6336
Sumber : Data Olahan PT.Angkasa Pura I Juanda Surabaya
Pergerakan pesawat Internasional pada setiap tahunnya lebih cenderung mengalami penurunan
hanya pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 pada kedatangan dan keberangkatan. Namun
pada tahun 2017 pergerakan pesawat kedatangan dan keberangkatan mengalami kenaikan yaitu
dengan total kedatangan dan keberangkatan 6.336. untuk memeperjelas dari data diatas berikut
terdapat juga grafik pergerakan pesawat internasional dengan data sebagai berikut :
PESAWAT INTERNASIONAL
7000
6861 6855
6800
6600
6405 6388 6336 6336
6400
6140 6125 DATANG
6200 6109 6089 BERANGKAT
6000
5800
5600
2013 2014 2015 2016 2017
Gambar 3. Pergerakan Pesawat Internasional
Dari grafik diatas disimpulkan bahwa hanya pada tahun 2017 kedatangan dan keberangkatan
mengalami peningkatan sebanyak 6336 pergerakan. Sedangkan untuk tahun – tahun sebelumnya
pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 mengalami penurunan. Dibawah ini terdapat juga
presentase dari pergerakan pesawat domestik dan presentase dari pergerakan pesawat
internasional untuk memperjelas preentase pada setiap tahunnya, berikut data presentase:
Tabel 3.Presentase Pergerakan Pesawat Domestik
Kedatangan Keberangkatan
Tahun Data Presentase Data Presentase
(Pesawat) (%) (Pesawat) (%)
2013-2014 58465 – 59198 1% 58483 – 59208 1,24%
2014-2015 59198 – 61412 4% 59208 – 61499 3,87%
2015-2016 61412 – 67930 11% 61499 – 67951 10,62%
2016-2017 67930 – 67959 0% 67951 – 68029 -0,11%
(Sumber : Data yang diolah)
9
Tabel 4. Presentase Pergerakan Pesawat Internasional
Kedatangan Keberangkatan
Tahun Data Presentase Data Presentase
(Pesawat) (%) (Pesawat) (%)
2013-2014 6861 – 6405 -6,65% 6855 – 6388 -6,81%
2014-2015 6405 – 6109 -4,62% 6388 – 6089 -4,68%
2015-2016 6109 – 6140 0,51% 6089 – 6125 0,59%
2016-2017 6140 – 6336 3,19% 6125 – 6336 3,44%
(Sumber : Data yang diolah)
Kesimpulan dari presentase tersebut adalah untuk pesawat domestik pada kedatangan tahun
2013 - 2017 mengalami peningkatan terutama pada saat tahun 2013 - 2014 dengan data
presentase 1% menjadi 4% pada tahun 2014 - 2015 dan peningkatan pada tahun 2015 - 2016
terjadi peningkatan sebesar 11%. Sedangkan untuk keberangkatan mulai dari tahun 2013 - 2016
mengalami peningkatan dengan masing – masing presentase pada tahun 2013 - 2014 sebesar
1,24%, tahun 2014 - 2015 sebesar 3,87% dan pada tahun 2015 - sebesar 10,62%, untuk tahun
2016 - 2017 mengalami penurunan 10,51%. Untuk pergerakan pesawat internasional cenderung
mengalami penurunan dari tahun 2013 - 2016 baik untuk kedatangan maupun keberangkatan,
hanya pada tahun 2016 - 2017 yang berarti terbukti dengan adanya presentase sebesar 3,19%
untuk kedatangan dan 3,445 untuk keberangkatan mengalami penurunan itu dapat disebabkan
karena jumlah keberangkatan ataupun kedatangan yang berkurang.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pada slot time penerbangan yang ada di Bandara
Internasional Juanda Surabaya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Mekanisme kerja slot time di Bandara Internasional Juanda Surabaya adalah sebagai berikut:
1). IDSC memperoleh data kapasitas bandar udara (dalam bentuk notice of airport
capacity/NAC) dari masing-masing 7 bandar udara. Data NAC yang merupakan data
kapasitas di bandar udara (gabungan dari data kapasitas runway dan taxiway, kapasitas
apron/parking stand serta kapasitas di ruang terminal). Data NAC digunakan sebagai
dasar bagi operator penerbangan untuk mengajukan permintaan slot time penerbangan
berjadwal dan tidak berjadwal.
2). Operator penerbangan menyampaikan permintaan slot time (slot clearance
request/SCR) kepada IDSC (slot time penerbangan berjadwal) maupun kepada bandar
udara (slot time untuk extra flight dan charter flight). Slot clearance request (SCR)
disampaikan oleh operator penerbangan dalam format standard schedules information
manual (SSIM) kepada slot coordinator.
3). Aliran komunikasi via e-mail sampai terjadi kesepakatan mengenai persetujuan slot
time penerbangan yang diajukan (slot clearance).
Dalam memberikan slot, IDSC melakukan pemantauan berkala dan musiman pada
historycal slot data penerbangan masing-masing operator . apabila memenuhi minimal 80%
ketepatan maka operator dianggap memenuhi syarat untuk memiliki historycal slot periode
berikutnya namun sebaliknya apabila off slot lebih dari 20% dianggap tidak memenuhi syarat.
2. Rata –rata pergerakan pesawat dalam sehari di Bandara Internasional Juanda Surabaya
mencapai 26 pergerakan dalam kurun waktu 3 jam jadwal penerbangan untuk terminal
10
domestik sedangkan untuk terminal internasional hanya 2 pergerakan dalam kurun waktu 3
jam.
3. Presentase kenaikan pergerakan pesawat di Bandara Internasional Juanda Surabaya setiap
tahunnya mencapai 1 %.
DAFTAR PUSTAKA
Alexander T Wells., 2000,”Airpot Planning and Management”,Fourth Edition, Mc Graw Hill
Inc, New York.
Airnav, www.airnavindonesia.co.id diakses 15/12/17
Dawi, Hardiansyah Hamzah. 2015. Tinjauan Manajemen Slot Time Pesawat pada Bandar Udara
Internasional Sultan Hasanuddin. Universitas Hasanuddin Makasar.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, http://www.hubud.dephub.go.id diakses 26/9/2017
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, 2002,”Keputusan Pemerintah No. 44 tahun 2002
Tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional” Sekretaris Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara, Jakarta.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, 2002,”Keputusan Pemerintah No. 47 tahun 2002
Tentang Fasilitas Sisi darat” Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Jakarta.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, 2005,” Surat Keputusan Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara SKEP/77/VI/2005 tentang Persyaratan Teknis Pengoperasian
Fasilitas dan Peralatan Bandar Udara”, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara, Jakarta.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, 2011,”Keputusan Pemerintah No. 401 tahun 2011
Tentang Prosedur Pengaturan Slot Time” Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara, Jakarta.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, 2011,”Keputusan Pemerintah No. 402 tahun 2011
Tentang Petugas pelaksana IDSC” Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara,
Jakarta.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, 2011,”Keputusan Pemerintah No. 569 tahun 2011
Tentang Prosedur Pengaturan Slot Time” Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara, Jakarta.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, 2011,”Keputusan Pemerintah No. 77 tahun 2011
Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara” Sekretaris Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara, Jakarta.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, 2014,”Keputusan Pemerintah No. 6 tahun 2014
Tentang Tata Cara Pengaturan Slot Time” Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara, Jakarta.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, 2017,”Keputusan Pemerintah No. 112 tahun 2017
Tentang Tata Cara Pengelolaan Alokasi Ketersediaan Waktu Terbang (Slot Time)
Bandar Udara” Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Jakarta.
Husain,Ibrahim.2014. Tugas Akhir Analisis Waktu Tundaan Keberangkatan dan Kedatangan
Pesawat pada Bandar Udara Sultan Hassanudin. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Hassanudin.
IASM, http://www.iasmlot.com diakses 26/9/2017
International Air Transport Association,2014. Airport Development Reference Manual 9 th
Edition.
ICAO, Internattional Civil Aviation Organization, 1999,Annex 11 Air Traffic Services,
Montreal, Canada.
IDSC, http://www.indonesiaslotcoordinator.org diakses 16/9/2017.
Ismachria, R.,2012,”Kajian Tentang Faktor-faktor Penyebab Airfield Delay yang
Mengakibatkan Gangguan Operasional Penerbanan di Bandara Ngurah Rai”,Tesis Pasca
Sarjana Universitas Indonesia, Jakarta.
11
Juanda Airport, http://www.juanda-airport.com diakses 8/9/2017
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM. 13 Tahun 2015 Tentang Slot
Time Bandar Udara.
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: KP.112 Tahun 2017 Tentang Tata
Cara Pengelolaan Alokasi Ketersediaan Waktu Terbang (Slot time) Bandar Udara.
Purwaningtyas, A.L.2014. Tugas Akhir Dampak Penerapan Slot Time Bandara Internasional
AdiSutjipto Yogyakarta terhadap Arus Lalu Lintas Pariwisata di Daerah istimewa
Yogyakarta. Program D-III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa.
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Ratna, Duriman, Nursamsi, Et A. (1994), Studi Prestasi Ketepatan Waktu Penerbangan
Pesawat pada PT.Garuda Indonesia. Tesis Pasca Sarjana. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada.
Republik Indonesia, 2001,” Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 Tentang
Kebandarudaraan”,Sekretariat Negara, Jakarta.
Republik Indonesia, 2005,” Peraturan Pemerintah No. 89 Tahun 2005 Tentang Penanganan
Keterlambatan Penerbangan”,Sekretariat Negara, Jakarta.
Republik Indonesia, 2009,”Undang-Undang No.1 Tahun 2009 Tentang
Penerbangan”,Sekretariat Negara, Jakarta.
Republik Indonesia, 2013,” Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2013 Tentang Tatanan
Kebandarudaraan Nasional”,Sekretariat Negara, Jakarta.
Sadu, A.F.tt,”Analisis kapasitas dan Optimalisasi Runway Utara Bersadarkan Perbandingan
Metode FAA dan Metode Pengembangan Pemodelan Operasi Pesawat pada Bandar
Udara Internasional Soekarno-Hatta”, Tesis Pasca Sarjana Universitas
Indonesia,Jakarta.
Satiti, Y.J. (2012),”Pengembangan Model Slot Time Untuk Mendukung efisiensi Penerbangan”,
Tesis Pasca Sarjana Universitas Indonesia,Jakarta.
Sartono W., Dewanti, dan Rahman T.,(2016), Pengenalan dan Perancangan Geometrik Runway,
taxiway, dan Apron, Edisi Pertama,Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Slot time, http://www.slotcoordination.ch/xml_1/internet/en/appication/d5/f24. Cfm diakses
10/10/2017.
Satiti, Y.J. (2012),”Pengembangan Model Slot Time Untuk Mendukung efisiensi Penerbangan”,
Tesis Pasca Sarjana Universitas Indonesia,Jakarta.
Zulaichah. (2014),”Pengaruh fasilitas Bandar Udara Terhadap Kinerja Ketepatan Waktu
Maskapai Penerbangan”. Jurnal Perhubungan Udara, Jakarta Pusat.
12