Evaluasi Ipal Bogor PDF
Evaluasi Ipal Bogor PDF
Evaluasi Ipal Bogor PDF
di Kota Bogor
ABSTRACT
One of domestic wastewater treatment in Bogor City is by using communal WWTP (Wastewater
Treatment Plant) system. The communal WWTP treats domestic wastewater with an anaerobic baffled
reactor configuration (ABR). This study aims to determine the effluent quality of communal WWTP so that
it can be used as reference for related institutions in managing communal WWTP. The effluent from 3
communal WWTPs namely KSM Amanah, Rosella, and Cipendek Indah measured the content of TSS,
COD, oil and grease, ammonia, and total coliform. The secondary data of effluent from 40 communal
WWTP were obtained from Environment Agency of Bogor City. The result of the effluent analysis is
compared with the Minister of Environment and Forestry Regulation No. P.68/2016 on the Quality
Standard of Domestic Wastewater. The study showed that the total coliform parameter did not meet the
quality standard in 3 communal WWTP locations, COD exceeded the quality standard in KSM Rosella
and Cipendek Indah, and TSS above the quality standard in KSM Cipendek Indah. The communal
WWTP in Bogor city has not been effective in reducing the pollutant content in domestic wastewater
especially BOD and total coliform. The communal WWTP management needs to be improved in order for
better effluent.
Keywords: domestic waste, communal WWTP, effluent, quality standard, bogor city
ABSTRAK
Salah satu pengolahan air limbah domestik di Kota Bogor yaitu menggunakan sistem IPAL komunal.
IPAL komunal mengolah air limbah domestik dengan konfigurasi anaerobic baffled reactor (ABR).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas efluen IPAL komunal di Kota Bogor sehingga dapat
dijadikan acuan bagi instansi terkait dalam mengelola IPAL komunal. Efluen dari 3 IPAL komunal yaitu
KSM Amanah, Rosella, dan Cipendek Indah diukur kandungan TSS, COD, minyak lemak, amonia, dan
total coliform. Data sekunder efluen dari 40 IPAL komunal diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup Kota
Bogor. Hasil analisis efluen tersebut dibandingkan dengan baku mutu PermenLHK No. P.68/2016 tentang
Baku Mutu Air Limbah Domestik. Penelitian menunjukkan bahwa parameter total coliform tidak
memenuhi baku mutu di 3 lokasi IPAL komunal yang diteliti, COD melebihi baku mutu di KSM Rosella
dan Cipendek Indah, serta TSS diatas baku mutu teridentifikasi di KSM Cipendek Indah. IPAL komunal di
Kota Bogor belum efektif dalam menurunkan kandungan polutan dalam air limbah domestik terutama
BOD dan total coliform. Pengelolaan IPAL komunal perlu ditingkatkan agar kualitas efluen yang
dihasilkan lebih baik.
Kata kunci: limbah domestik, IPAL komunal, efluen, baku mutu, kota bogor
230 Pengolahan Air Limbah Dokmestik dengan IPAL …(Susanthi, D.,et al)
biologi (total coliform). Analisis efluen dilakukan analisis 40 efluen IPAL komunal didapatkan
di Laboratorium Proling, Institut Pertanian dari Laporan Akhir Pengujian Kualitas Air
Bogor. Parameter tersebut selanjutnya Limbah Sanimas Tahun 2016 dan 2017 oleh
dibandingkan dengan Peraturan Menteri Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor(19,20).
Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No.P.68 Gambaran pengambilan sampel efluen dapat
Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah dilihat pada Gambar 1, sedangkan skema tipikal
Domestik, Lampiran I Baku Mutu Air Limbah IPAL komunal yang menjadi objek penelitian
Domestik Tersendiri(18). Data sekunder hasil seperti Gambar 2.
(a) KSM Amanah (b) KSM Rosella (c) KSM Cipendek Indah
Gambar 1. Pengambilan sampel air limbah dari efluen IPAL komunal
MCK++ sebagai berikut: (1) air limbah domestik
dan tinja mengalir ke bak influen, kemudian di
proses pada bak digester, (2) limpahan air dari
bak digester dialirkan ke bak pelimpah yang juga
sebagai influen grey water, (3) air limbah dari bak
pelimpah kemudian dialirkan melalui bak settler
sebagai bak sedimentasi, (4) setelah melalui bak
sedimentasi maka air limbah difiltrasi
menggunakan bakteri pada bak baffle reactor, (5)
hasil filtrasi dari bak baffle reactor masuk ke bak
outlet untuk dibuang(22).
3.1 Parameter Total Suspended Solid (TSS)
Tingginya konsentrasi TSS yang dibuang ke
perairan akan mempengaruhi penetrasi cahaya
sehingga mengganggu proses fotosintesis(23).
TSS merupakan padatan yang mengakibatkan
kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat
mengendap langsung, seperti bahan organik
yang terkandung dalam air limbah(24). Bahan
organik yang dimaksud terdiri dari berbagai jenis
senyawa seperti selulosa, lemak, protein atau
dapat juga berupa mikroorganisme(25).
Hasil analisis terhadap TSS menunjukkan
bahwa hanya efluen dari IPAL KSM Cipendek
Gambar 2. Skema IPAL komunal dengan Indah yang melebihi baku mutu PermenLHK No.
biodigester di Kota Bogor(21) P.68 tahun 2016. Akan tetapi berdasarkan
analisis DLH tahun 2016, TSS dari efluen KSM
Rosella dan Cipendek Indah melebihi baku
3. HASIL DAN PEMBAHASAN mutu. Pengukuran yang dilakukan kembali oleh
DLH tahun 2017 menunjukkan bahwa TSS dari
Unit-unit yang digunakan dalam sistem IPAL
3 IPAL komunal tersebut semuanya melebihi
komunal dan MCK++ di Kota Bogor adalah
baku mutu (Gambar 3). Hal ini menunjukkan
biodigester, expansion chamber, bak perata
bahwa kandungan TSS pada efluen IPAL
(settler), dan kompartemen anaerobic baffled
komunal fluktuatif.
reactor (Gambar 2). Secara umum proses
pengolahan air limbah dari IPAL komunal dan
232 Pengolahan Air Limbah Dokmestik dengan IPAL …(Susanthi, D.,et al)
tambahan berupa biodigester untuk
menghasilkan biogas. Hasil biogas dari IPAL
KSM Amanah dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan gas 1 rumah tangga, sedangkan
KSM Rosella memanfaatkan biogas untuk
kepentingan pendukung usaha 1 pesantren.
Biogas dari IPAL KSM Cipendek Indah tidak
bisa dimanfaatkan karena adanya kerusakan.
Biogas yang dihasilkan IPAL KSM Rosella
cenderung sedikit, kemungkinan disebabkan
aktifitas bakteri tidak optimal pada pH rendah
(nilai pH 5,73).
3.3. Parameter Chemical Oxygen Demand Gambar 8. Perbandingan nilai COD pada 3
(COD) efluen IPAL komunal
Chemical oxygen demand (COD) adalah 3.4. Parameter Biochemical Oxygen Demand
jumlah oksigen total yang dibutuhkan untuk (BOD)
mengoksidasi bahan organik secara kimiawi(33), Secara umum nilai BOD air limbah
dan lebih banyak digunakan sebagai parameter domestik hasil olahan IPAL komunal di Kota
untuk mengetahui banyaknya bahan organik Bogor masih diatas 30 mg/l (Gambar 9). Nilai
dalam suatu sistem(34). Pengukuran COD pada BOD IPAL KSM Amanah, Rosella, dan
tahun 2017 oleh DLH Kota Bogor terhadap 40 Cipendek Indah pada pengukuran tahun 2016
efluen IPAL komunal menunjukkan bahwa nilai sudah sesuai dengan standar baku mutu
COD berkisar antara 32,7 mg/l sampai 94,2 PerMenLH No. 5 Tahun 2014 tentang Baku
mg/l, berarti semuanya masih memenuhi baku Mutu Air Limbah walaupun karena baku mutu
mutu (Gambar 7). Hasil analisis COD pada yang menjadi acuan 100 mg/l. Baku mutu
efluen IPAL KSM Rosella menunjukkan hasil berdasarkan PermenLHK No. P.68 Tahun 2016
yang melebihi baku mutu (Gambar 8). Nilai lebih ketat yaitu 30 mg/l, sehingga pada tahun
COD yang tinggi tersebut dapat 2017 semua efluen tergolong melebihi baku
mengindikasikan kinerja mikroorganisme mutu. Nilai BOD dari IPAL Amanah, Rosella,
pengurai di dalam sistem yang belum efektif. dan Cipendek Indah secara berturut-turut yaitu
38 mg/l, 45,3 mg/l, dan 39,4 mg/l (Gambar 10).
234 Pengolahan Air Limbah Dokmestik dengan IPAL …(Susanthi, D.,et al)
dilakukan pada 3 efluen IPAL komunal • Pengurasan secara berkala (bak settler 2
(Amanah, Rosella, dan Cipendek Indah) tahun sekali, bak baffled reactor 3 tahun
mengindikasikan bahwa semua efluen melebihi sekali) untuk meningkatkan kinerja proses
baku mutu. Hal ini terkait dengan sistem IPAL anaerobik oleh mikroorganisme di dalam
yang mengolah air limbah domestik dan tinja kompartemen ABR.
sehingga kemungkinan masih terjadi • Outlet air limbah dari rumah tangga perlu
kontaminasi tinja sangat besar. Pada dasarnya ditambah dengan grease trap (penjebak
pengelolaan dan pemeliharaan IPAL sangat lemak) supaya minyak dan lemak yang
mempengaruhi kemampuannya dalam masuk ke IPAL menjadi minimal.
mengurangi kandungan total coliform. Tingginya • Penyedotan lumpur tinja dalam biodigester
total coliform pada efluen dapat disebabkan setiap 2 tahun sekali sehingga tinja tidak
pengendapan lumpur tinja di bak outlet yang mengendap didalam bak outlet.
tidak pernah dilakukan pengurasan(16). • Pipa pembuangan efluen ditambah dengan
Tingginya total coliform yang dibuang ke penyaring sederhana supaya menghasilkan
lingkungan dapat menimbulkan masalah bagi TSS yang rendah.
kesehatan masyarakat. Salah satu jenis bakteri • Meningkatkan durasi pemeliharaan jaringan
coliform seperti Escherichia coli dapat perpipaan dan bak kontrol seperti
menyebabkan gangguan kesehatan seperti membersihkan kotoran atau penyumbatan.
tifus, kolera, hepatitis, dan diare apabila masuk
ke dalam sistem pencernaan melalui minuman 4. KESIMPULAN
atau makanan(42).
Beberapa parameter efluen dari IPAL
komunal yang telah beroperasi di Kota Bogor
teridentifikasi melebihi baku mutu Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
No.P.68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air
Limbah Domestik. Sebagai upaya meningkatkan
kualitas efluen maka diperlukan optimalisasi
pengelolaan fasilitas IPAL komunal.
PERSANTUNAN
Penulis menyampaikan terima kasih kepada
EOS Consultants pt. atas bantuan biaya
Gambar 14. Kandungan total coliform pada 40 penelitian. Penghargaan yang tinggi penulis
efluen IPAL komunal di Kota Bogor sampaikan kepada ketua KSM Amanah, ketua
tahun 2017 KSM Cipendek Indah, KSM Rosella dan Ketua
IPAL komunal KSM Amanah, Rosella, dan AKSANSI Kota Bogor. Ucapan terima kasih juga
Cipendek Indah merupakan IPAL komunal yang disampaikan kepada Dinas Lingkungan Hidup
dibangun sekitar tahun 2010 – 2013. IPAL KSM Kota Bogor (Bidang Pengendalian Pencemaran
Amanah dan Rosella pernah dilakukan 1 kali Lingkungan, Konservasi, dan Perubahan Iklim),
penyedotan tinja sedangkan IPAL Cipendek Bappeda (Bidang Fisik dan Prasarana), Dinas
Indah belum pernah dilakukan penyedotan. PUPR (Bidang Air Minum dan Air Limbah), dan
Kemampuan menurunkan kadar polutan dalam Dinas Kesehatan (Bidang Penyehatan
air limbah domestik sangat dipengaruhi oleh Lingkungan) atas dukungan data-data serta
efektifitas dari penguraian biologis secara diskusi selama penelitian.
anaerobik. Efektifitas penguraian biologis dapat
ditingkatkan dengan pengelolaan fasilitas IPAL DAFTAR PUSTAKA
sesuai dengan fungsinya. 1. Katukiza, A.Y., Ronteltap, M., Niwagaba,
Kinerja IPAL komunal yang sudah C.B., Foppen, J.W.A., Kansiime, F., & Lens,
beroperasi saat ini perlu ditingkatkan kembali P.N.L. (2012). Sustainable sanitation
agar kualitas efluen menjadi lebih baik yaitu technology options for urban slums.
dengan pengelolaan IPAL sesuai prosedur dan Biotechnology Advances, 30(2012), 964-
fungsinya. Selain itu efluen yang dihasilkan dari 978.
proses pengolahan IPAL komunal masih 2. Yazid, F.R., Syafrudin, & Samudro, G.
memerlukan pasca pengolahan lanjutan supaya (2012). Pengaruh variasi konsentrasi dan
memenuhi kriteria guna ulang air limbah (reuse). debit pada pengolahan air artificial
Upaya yang dapat dilakukan dalam rangka (campuran grey water dan black water)
meningkatkan kinerja IPAL komunal yang sudah
terbangun di Kota Bogor antara lain:
236 Pengolahan Air Limbah Dokmestik dengan IPAL …(Susanthi, D.,et al)
25. Yudo, S., & Said, N.I. (2018). Status kualitas 35. Indriyati. (2007). Unjuk kerja reaktor anaerob
air Sungai Ciliwung di wilayah DKI Jakarta, lekat diam terendam dengan media
studi kasus: pemasangan stasiun online penyangga potongan bambu. J. Tek. Ling.,
monitoring kualitas air di segmen Kelapa 8(3), 217-222.
Dua – Masjid Istiqlal. Jurnal Teknologi
36. Sulihingtyas, W.D., Suyasa, I.W.B, &
Lingkungan, 19(1), 13-22.
Wahyuni, N.M.I. (2010). Efektivitas sistem
26. Rizki, N., Sutrisno, E., & Sumiyati, S. (2015). pengolahan instalasi pengolahan air limbah
Penurunan konsentrasi COD dan TSS pada suwung Denpasar terhadap kadar BOD,
limbah cair tahu dengan teknologi kolam COD, dan Amonia. Jurnal Kimia, 4(2), 141-
(pond) - biofilm menggunakan media biofilter 148.
jaring ikan dan bioball. Jurnal Teknik
37. Dewi, N.L.P.M., Mahendra, M.S., & Suyasa,
Lingkungan, 4(1), 1-9.
I.W.B. (2014). Pengembangan fitoremediasi
27. Soetopo, R.S., Purwati, S., Setiawan, Y., & untuk meningkatkan kualitas air limbah hasil
Adhytia, K. (2011). Efektivitas proses pengolahan instalasi pengolahan air limbah
kontinyu digestasi anaerobik dua tahap pada suwung. Ecotrophic, 8(1), 54-61.
pengolahan lumpur biologi industri kertas.
38. Herlambang, A., & Marsidi, R. (2003).
Jurnal Riset Industri, V(2), 131-142.
Proses denitrifikasi dengan sistem biofilter
28. Said, N.I. (2000). Teknologi pengolahan air untuk pengolahan air limbah yang
limbah dengan proses biofilm tercelup. mengandung nitrat. J. Tek. Ling., 4(1), 46-
Jurnal Teknologi Lingkungan, 1(2), 101-113. 55.
29. Wagiman, & Suryandono, A. (2006). A tofu 39. Harahap, S. (2013). Pencemaran perairan
wastewater treatment with a combination of akibat kadar amoniak yang tinggi dari limbah
anaerobic baffled reactor and activated cair industri tempe. Jurnal Akuatika, IV(2),
sludge system. Agritech, 26(1), 39-43. 183-194.
30. Doraja, P.H., Shovitri, M., & Kuswytasari, 40. Wahyuni, N.M.I., Suyasa, I.W.B., &
N.S. (2012). Biodegradasi limbah domestik Mahardika, I.G. (2014). Efektivitas sistem
dengan menggunakan inokulum alamid biofilter aerob dalam menurunkan kadar
tangki septik. Jurnal Sains dan Seni ITS, amonia pada air limbah. Ecotrophic, 8(1),
1(1), 44-47. 79-85.
31. Nugroho, R., & Yudo, S. (2014). Petunjuk 41. Supriyadi, D.B., & Karnaningroem, N.
Operasional Instalasi Pengolahan Air (2014). Kinerja sistem instalasi pengolahan
Limbah "Pt. Kinocare Era Kosmetindo". air limbah dengan seri unit anaerobic baffled
Jakarta: BPPT Press. reactor (ABR) dan anaerobic fileter pada
rusunawa. Proceeding Seminar Nasional
32. Budiyono, Khaerunnisa, G., & Rahmawati, I.
Teknologi Praktis dalam Upaya Konservasi
(2013). Pengaruh pH dan rasio COD:N
Air dan Energi, Teknik Lingkungan ULM, 92-
terhadap produksi biogas dengan bahan
98.
baku limbah industri alkohol (Ninasse).
Eksergi, 11(1), 1-6. 42. Widodo, B., Andik, Y., Silvia, U., & Ribut, L.
(2009). Evaluation of decentralized
33. Yudo, S. (2010). Kondisi kualitas air sungai
communal wastewater treatment in
Ciliwung di wilayah DKI Jakarta ditinjau dari
Yogyakarta. 1st International Conference on
parameter organik, amoniak, fosfat,
Rehabilitation and Maintenance in Civil
deterjen, dan bakteri coli. JAI, 6(1), 34-42.
Engineering (ICRMCE).
34. Mustami, R., Ainun, S., & Hartati, E. (2015).
Karakteristik substrat dalam proses anaerob
menggunakan biodigester. Jurnal Reka
Lingkungan, 2(3), 1-12.