Pantai Melayu - Batam
Hari ini postingan agak beda dulu ya, liputan jalan-jalan ke pantai, lebih tepatnya ke Pantai Melayu - Batam yang ada di kampung Kalat pulau Rempang. Pantai ini letaknya di sebelah kanan jalan kalau kita dari simpang Barelang Batam, setelah jembatan IV Barelang.
Nah wisata di Batam itu kalau tidak wisata pantai ya wisata belanja. Banyak pantai di Batam ini, secara namanya juga pulau ya, pasti banyak pantainya dan kalau dikelola jadi deh wisata pantai yang tentu saja banyak pengunjungnya, terutama di hari libur.
Di daerah Barelang sendiri, banyak pantainya, sebut saja pantai Melur, pantai Zore, pantai Mirota, pantai Melayu dan beberapa lagi pantainya yang saya sendiri belum begitu tahu, hmmm suatu saat ingin mencoba mengunjungi pantai-pantai yang belum saya kunjungi.
Dulu pernah saya posting juga wisata pantai yaitu ke pantai Mirota yang terletak di pulau Galang. Boleh lihat link Jalan-jalan dan wisata kuliner Batam. Nah kalau di postingan tersebut ada liputan kulinernya, kalau kali ini tanpa liputan kuliner, he he he....masih pagi pulangnya, jadi perut belum siap diisi makanan berat (halah...bilang saja penghematan ya...ha ha ha)
Nah ceritanya, ke pantai ini sih iseng, tadinya bapaknya Sophie mau ajak makan saja di rumah makan khas India -martabak Har, tapi berhubung pagi, tentu saya menolak secara perut suka tidak bisa diajak kompromi kalau makan makanan berat, duh kebayang kan kalau diisi makanan India, nah langsung mules...duh repot kan. Jadilah akhirnya kami ke pantai saja.
Ide ke pantai Melayu ini juga datangnya dari bapaknya Sophie, dengan pedenya dia katakan, nanti setelah jembatan III, lihat-lihat sebelah kiri jalan ya, pantainya di sebelah kiri jalan. Lewat jembatan III tidak ada tuh pantainya, sampai akhirnya di jembatan IV, saya sibuk lihat sebelah kiri jalan, nah ternyata ada di sebelah kanan jalan, sempat terlewat, jadi terpaksa memutar deh, untung jalanan cukup sepi jadi cukup mudah memutar kendaraan.
Sippp kami sudah masuk ke jalan arah pantai, tidak jauh ada pos, di mana ada penjaga yang menyetop kami dan bertanya berapa orang dan langsung memberi tiket masuk, seharga 10.000 rupiah per orang. Cukup murah ya....nah biasanya di pantai lain ini tiket masuk saja, nanti ada lagi biaya parkir kendaraan. Hmmm setelah pulang baru tahu kalau bebas parkir, tidak seperti pantai-pantai lainnya.
Ternyata pantai ini sudah cukup baik dikelola, ada penyewaan tikar, penyewaan ruangan pinggir pantai, ada banana boat, ban-ban pelampung dan yang baru saya tahu ada perahu-perahu di pinggir pantai yang bisa disewa, di perahunya bertuliskan wisata boat. Awalnya bapaknya Sophie ajak wisata boat itu, tapi saya takut, hmmmm sampai akhirnya kami sibuk main-main di pantai, ada pemilik perahu menawarkan wisata boat ini.
Dengan harga 100 ribu rupiah, jadilah kami wisata boat itu, hanya keliling-keliling naik perahu. Hmmm tapi sebelum memutuskan wisata boat, saya tanya dulu yang punya perahu, apa ada pelampungnya? ada kata si bapaknya, ok deh sipp kalau begitu..
Jadi kami menunggu di pinggir pantai, nah perahunya datang, jadi si pemilik perahu mendekatkan perahunya ke arah kami, jadi kami tidak perlu sampai basah, ya paling basah kaki sampai sebetis, tidak masalah, karena kami sebelumnya juga basah-basahan kaki.
Jadi keliling-keliling naik perahu, lihat pantai dari jauh, hmmm lihat deburan ombak yang diterpa baling-baling mesin perahu...wah seru juga...begitu selesai keliling-keliling, akhirnya kami dibawa ke pantai lagi, mesin perahu dimatikan sebelum sampai pantai, lalu pemiliknya turun dan menarik perahunya, baru deh kami turun.
Setelah turun, Sophie masih mau main-main di pantai, jadi kembali main-main, sampai akhirnya dia terjatuh, pakaiannya basah dan berpasir, walaupun jatuh tetap ketawa-ketiwi dia, lalu bilas lagi dengan air buat membuang pasir-pasir yang melekat di baju dan celana, baru deh akhirnya cari toilet. Setelah bilas-bilas, Sophie mandi dan ganti baju baru deh kita meluncur pulang.
Karena masih pagi, suasana pantai masih cukup sepi, nah ketika kami pulang sekitar jam 10 pagi, baru deh mulai berdatangan orang-orang ramai, rombongan menggunakan bis-bis besar, wah jadi penuh pantai, wah untung datang pagian deh.
Dulu pernah saya posting juga wisata pantai yaitu ke pantai Mirota yang terletak di pulau Galang. Boleh lihat link Jalan-jalan dan wisata kuliner Batam. Nah kalau di postingan tersebut ada liputan kulinernya, kalau kali ini tanpa liputan kuliner, he he he....masih pagi pulangnya, jadi perut belum siap diisi makanan berat (halah...bilang saja penghematan ya...ha ha ha)
Nah ceritanya, ke pantai ini sih iseng, tadinya bapaknya Sophie mau ajak makan saja di rumah makan khas India -martabak Har, tapi berhubung pagi, tentu saya menolak secara perut suka tidak bisa diajak kompromi kalau makan makanan berat, duh kebayang kan kalau diisi makanan India, nah langsung mules...duh repot kan. Jadilah akhirnya kami ke pantai saja.
Ide ke pantai Melayu ini juga datangnya dari bapaknya Sophie, dengan pedenya dia katakan, nanti setelah jembatan III, lihat-lihat sebelah kiri jalan ya, pantainya di sebelah kiri jalan. Lewat jembatan III tidak ada tuh pantainya, sampai akhirnya di jembatan IV, saya sibuk lihat sebelah kiri jalan, nah ternyata ada di sebelah kanan jalan, sempat terlewat, jadi terpaksa memutar deh, untung jalanan cukup sepi jadi cukup mudah memutar kendaraan.
Sippp kami sudah masuk ke jalan arah pantai, tidak jauh ada pos, di mana ada penjaga yang menyetop kami dan bertanya berapa orang dan langsung memberi tiket masuk, seharga 10.000 rupiah per orang. Cukup murah ya....nah biasanya di pantai lain ini tiket masuk saja, nanti ada lagi biaya parkir kendaraan. Hmmm setelah pulang baru tahu kalau bebas parkir, tidak seperti pantai-pantai lainnya.
Ternyata pantai ini sudah cukup baik dikelola, ada penyewaan tikar, penyewaan ruangan pinggir pantai, ada banana boat, ban-ban pelampung dan yang baru saya tahu ada perahu-perahu di pinggir pantai yang bisa disewa, di perahunya bertuliskan wisata boat. Awalnya bapaknya Sophie ajak wisata boat itu, tapi saya takut, hmmmm sampai akhirnya kami sibuk main-main di pantai, ada pemilik perahu menawarkan wisata boat ini.
Dengan harga 100 ribu rupiah, jadilah kami wisata boat itu, hanya keliling-keliling naik perahu. Hmmm tapi sebelum memutuskan wisata boat, saya tanya dulu yang punya perahu, apa ada pelampungnya? ada kata si bapaknya, ok deh sipp kalau begitu..
Jadi kami menunggu di pinggir pantai, nah perahunya datang, jadi si pemilik perahu mendekatkan perahunya ke arah kami, jadi kami tidak perlu sampai basah, ya paling basah kaki sampai sebetis, tidak masalah, karena kami sebelumnya juga basah-basahan kaki.
Jadi keliling-keliling naik perahu, lihat pantai dari jauh, hmmm lihat deburan ombak yang diterpa baling-baling mesin perahu...wah seru juga...begitu selesai keliling-keliling, akhirnya kami dibawa ke pantai lagi, mesin perahu dimatikan sebelum sampai pantai, lalu pemiliknya turun dan menarik perahunya, baru deh kami turun.
Setelah turun, Sophie masih mau main-main di pantai, jadi kembali main-main, sampai akhirnya dia terjatuh, pakaiannya basah dan berpasir, walaupun jatuh tetap ketawa-ketiwi dia, lalu bilas lagi dengan air buat membuang pasir-pasir yang melekat di baju dan celana, baru deh akhirnya cari toilet. Setelah bilas-bilas, Sophie mandi dan ganti baju baru deh kita meluncur pulang.
Karena masih pagi, suasana pantai masih cukup sepi, nah ketika kami pulang sekitar jam 10 pagi, baru deh mulai berdatangan orang-orang ramai, rombongan menggunakan bis-bis besar, wah jadi penuh pantai, wah untung datang pagian deh.
Nah kalau berminat ke Pantai Melayu ini, apalagi kalau sedang berkunjung
ke Batam, ingat ya letaknya setelah jembatan IV Barelang. Jembatan I
adalah jembatan yang besar, yang merupakan icon kota Batam, nah setelah
ketemu jembatan lagi, itulah jembatan II, dst.
Di sana juga ada warung-warung makan, jika memang tidak membawa bekal, menunya standar ya, ada ayam goreng, nasi goreng, mie goreng, soto, selain itu ada juga warung makan padang. Jadi kalau tidak mau repot meyiapkan bekal dari rumah, kelaparan, mudah saja, tinggal mampir ke warung-warung tersebut.
Okey deh semoga postingan saya tentang Pantai Melayu di Batam ini bisa bermanfaat ya, siapa tahu ada penduduk Batam yang belum pernah ke sana, dan mau meluncur juga ke sana suatu saat, atau malah ada pelancong dari luar Batam yang ingin mencoba melihat salah satu pantai yang ada di Batam ini, nah Pantai Melayu ini bisa jadi pilihan.