Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Buku Quotes

Quotes tagged as "buku" Showing 1-30 of 86
Abdurahman Faiz
“Buku adalah sahabat paling setia
rela mendampingi sepanjang waktu
di mana pun aku berada
tanpa pernah memikirkan dirinya.”
Abdurahman Faiz, Aku Ini Puisi Cinta
tags: buku

Mohammad Hatta
“Aku rela di penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.”
Mohammad Hatta
tags: buku

Abdurahman Faiz
“Buku yang kubaca
selalu memberi sayap-sayap baru.
Membawaku terbang ke taman-taman pengetahuan paling menawan,
melintasi waktu dan peristiwa,
berbagi cerita cinta, menyapa semua tokoh yang ingin kujumpai, sambil bermain di lengkung pelangi.”
Abdurahman Faiz, Aku Ini Puisi Cinta
tags: buku

T. Alias Taib
“kerana penulis tak berbakat
mudah mendapat tempat
di hati pembaca
yang tak tau membaca”
T. Alias Taib, Seberkas Kunci
tags: buku

“Mulai lah menulis, jangan berpikir. Berpikir itu nanti saja. Yang penting menulis dulu. Tulis draft pertamamu itu dengan hati. Baru nanti kau akan menulis ulang dengan kepalamu. Kunci utama menulis adalah menulis, bukannya berpikir”.”
James Whitfield Ellison
tags: buku

Milan Kundera
“Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa dan peradaban, hancurkan buku-bukunya; maka pastilah bangsa itu akan musnah.”
Milan Kundera
tags: buku

A. Samad Said
“Paduan fikir, buku;
himpun kuasa, kubu.”
A. Samad Said, Bisik Warna
tags: buku

Syed Hussein Alatas
“Dalam perjalanannya dengan kuda berlangsung berhari-hari, setelah rehat, beliau membaca buku-buku ilmiah yang dibawanya. Membaca, bergaul dengan ahli-ahli ilmu pengetahuan adalah matlamat penting dalam program hidup Sultan Salahuddin al-Ayubi.”
Syed Hussein Alatas, Cita Sempurna Warisan Sejarah

“Anak-anak muda jaman sekarang itu lucu dan agak susah dimengerti. Mereka cukup bersemangat membuat berbagai macam proposal untuk kegiatan organisasi yang mereka ikuti. Tapi proposal hidup yang berisi visi dan strateginya meraih mimpi, justru lupa mereka buat sendiri.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

Goenawan Mohamad
“Pernah ada masanya kita tahu bahwa buku yang laris belum tentu buku yang bermutu. Pernah kita mendasarkan informasi kita tentang “bermutu” atau “tidak” kepada satu atau dua orang penilai yang berwibawa. Tapi dewasa ini, bukan penilaian para penilai itu saja yang digugat. Bahkan ide tentang “bermutu” itu sendiri sudah dirobohkan, seakan-akan di sana ada kekuasaan para cendekia yang memaksa.”
Goenawan Mohamad, Catatan Pinggir 7

Raja Shehadeh
“Aku ada buku, aku tak perlukan pakaian atau sepatu khusus untuk berjalan ke perbukitan.”
Raja Shehadeh, Palestinian Walks: Forays into a Vanishing Landscape

Helvy Tiana Rosa
“Pembaca adalah jantung buku saya.”
Helvy Tiana Rosa

Roem Topatimasang
“Setiap tempat adalah sekolah
Setiap orang adalah guru
Setiap buku adalah ilmu”
Roem Topatimasang, Sekolah itu Candu
tags: buku

Ralph Waldo Emerson
“Setiap buku adalah kutipan; setiap rumah adalah kutipan seluruh rimba raya dan tambang-tambang dan bebatuan; setiap manusia adalah kutipan dari semua leluhurnya”
Ralph Waldo Emerson

“Nilai akhir dari proses pendidikan, sejatinya terrekapitulasi dari keberhasilannya menciptakan perubahan pada dirinya dan lingkungan. Itulah fungsi daripada pendidikan yang sesungguhnya.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

Jalal ad-Din Muhammad ar-Rumi
“Bacalah satu bab dari bukuku, bentangkan rahsia tenaga ciptaan darinya”
Mawlana Jalal-al-Din Rumi
tags: buku

“Francis Bacon mengatakan, “Pengetahuan adalah kekuatan, siapapun pelakunya”. Bahkan Fir’aun yang abadi dalam sejarah, ternyata kekuasaannya dibangun tidak semata-mata dengan kekuatan militer. Pada saat berkuasa, Fir’aun memiliki perpustakaan pribadi dengan koleksi sebanyak 20.000 buku.”
futuh
tags: baca, buku

Remy Sylado
“Bicara soal kekuatan Tarjdo, tidak gampang kalau rakyatmu miskin. Rakyatmu harus punya makan yang cukup dulu, punya pakaian, dan yang paling penting bebas buta huruf. Ini yang membedakan manusia dengan binatang. Sebab, kalau cuma makan, binatang juga bisa makan. Lantas, kalau cuma pakaian, binatang juga punya bulu. Buku, bisa membaca, itulah yang membuktikan manusia punya kebanggaan, punya kebudayaan, punya peradaban.”
Remy Sylado, Ca-bau-kan: Hanya sebuah dosa

Titon Rahmawan
“Itulah yang mengherankanku Don, kenapa anak anak sekarang sama sekali tidak doyan membaca? Kalaupun iya, mereka lebih suka mengikuti berita berita gosip selebriti atau berita berita remeh temeh yang tidak berguna. Mengapa mereka sedemikian malas membaca? Mengapa mereka tidak lagi tertarik untuk menemukan pesona dari buku buku yang bermutu. Belajar dari kisah petualangan yang menggugah hati atau dari novel novel yang mencerdaskan? Apakah mereka terlanjur merasa pintar? Hati dan pikiran mereka tak lagi terpukau oleh hikayat atau sejarah. Mereka tak lagi jatuh hati pada sastra dan keindahan puisi. Coba tunjukkan padaku, berapa banyak anak yang engkau kenal yang masih punya minat membaca dan bersedia menyisihkan uang sakunya demi untuk membeli sebuah buku?”
Titon Rahmawan

Titon Rahmawan
“Entah bagaimana, aku tahu ibu selalu larut dalam kebahagiaan. Seperti embun bening yang bergulir kesana kemari, bermain main dengan gembira di atas permukaan daun aglaonema yang tumbuh menyemak di dalam sanctuary itu.

Tapi selalu ada perasaan perasaan tertentu yang menakjubkan, namun seringkali tidak aku mengerti. Mengapa ibuku tak pernah beranjak pergi meninggalkan tempat persembunyiannya? Seolah ia terperangkap di sana di dalam kebahagiaan yang ia ciptakan sendiri.
Ia telah tumbuh dan tinggal di dalam sanctuary itu bertahun tahun lamanya. Tenggelam dalam dunia yang sepenuhnya asing dan tak dikenal. Dan setiap kali aku berusaha mengingatnya akan tumbuh sulur sulur baru yang kian rapat menutup sanctuary itu dari pikiranku.

Ibu telah jadi kenangan dari masa laluku. Tak ada yang tertinggal dari semua apa yang pernah ia ucapkan. Kata katanya telah menjelma menjadi lembar halaman buku yang kosong, tak sepenggal huruf pun yang dapat aku temukan berada di dalamnya.

Yang aku ingat kemudian adalah, ia menulis ulang seluruh kisahnya di dalam halaman buku buku yang kosong itu. Ibu memenuhi sanctuary-nya dengan aneka rupa buku buku yang semuanya bercerita tentang dirinya. Tentang segala apa yang ia pikir dan rasakan. Tentang bagaimana ia menghabiskan hari harinya dalam kebahagiaan. Dan sanctuary itu pun kemudian berubah menjadi sebuah perpustakaan raksasa, di mana ibu adalah sebuah ensiklopedi yang bisa aku baca setiap hari tanpa pernah merasa bosan.

Tangannya telah berubah menjadi sepasang sayap. Dan yang tinggal dalam ingatanku hanyalah wajahnya yang tersenyum samar saat ia tertidur. Namun, tak ada yang masih dapat aku kenali lagi dari masa lalunya, sebab ia telah menyatu dengan waktu dan sepenuhnya melebur dengan masa depan. Kecuali mungkin sebuah pikiran yang bahkan sang waktu tak mampu menghapus ingatan akan dirinya. Betapa ia sungguh berbahagia, setidaknya bagi dirinya sendiri. Ibu telah bertransformasi menjadi puisi, melebihi semua perasaan yang sanggup aku kisahkan kepada dunia.”
Titon Rahmawan

Zalila Isa
“Benarlah kata-kata bapanya. Buku untuk dibaca dan difahami, diambil iktibar dan dijadikan manfaat. Bukan sekadar untuk lulus periksa.”
Zalila Isa, Rak Buku Ruang Tamu

Titon Rahmawan
“Nah, bagaimana kamu sanggup bertahan di tengah dunia yang penuh hasutan dan tipuan ini, Omi? Ketika hoax, dusta,  kebohongan dan kepalsuan berseliweran di mana mana setiap hari. Ketika kamu tidak punya panduan atas apa yang kamu anggap baik atau buruk. Ketika kamu tidak bisa memilah lagi mana yang menganjurkanmu pada kebenaran dan mana yang mendorongmu pada kesesatan?

Manakala kamu tidak bisa membaca tanda tanda jaman. Manakala otakmu kosong karena kamu tak pernah membaca dan belajar dari buku, tak mau mendengar nasehat dan petuah orang tua. Manakala kau tak asah hidupmu dari pengalaman masa lalu dan kebajikan yang di tularkan oleh para pendahulumu. Dan lihatlah, apa reaksimu kalau ayah bicara seperti itu?

Kamu cuma bisa ngomong, "Ah ayah... ini sudah era digital Yah. Apa yang ayah katakan itu semua sudah ketinggalan jaman.”
Titon Rahmawan

Titon Rahmawan
“Banyak orang tahu dan percaya, bahwa membaca buku itu adalah sebuah kebiasaan yang sangat baik, tetapi tak banyak orang melakukannya. Ini sama halnya dengan kenyataan, bahwa hampir semua orang tahu bila olah raga itu baik untuk kesehatan, tapi tetap saja, masih banyak orang yang malas melakukannya.”
Titon Rahmawan

Titon Rahmawan
“Ketika kita merasa tak punya waktu untuk membaca, maka kita tak akan punya waktu untuk hal hal yang penting lainnya dalam hidup. Seperti misalnya, bagaimana kita bisa mengenal diri sendiri dengan lebih baik.”
Titon Rahmawan

Titon Rahmawan
“Bukankah kita tahu, bagaimana orang menjadi pintar, cerdas dan punya wawasan? Itu bukan sekedar berkat yang turun begitu rupa dari langit? Lalu, mengapa orang masih saja enggan untuk belajar, malas membaca, berat hati membuka cakrawala berpikirnya sendiri?”
Titon Rahmawan

Nailal Fahmi
“Mengapa
tak kamu baca
buku-bukumu?

Tak ada waktu.
Karena sudah habis
ku
buang-buang.”
Nailal Fahmi, Anak yang Bercakap-cakap dengan Tuhan
tags: buku

Titon Rahmawan
“Hanya ada satu kitab yang melantun ikhwal binatang buas, bahtera besar dan untaian kisah dari khazanah kehidupan orang-orang suci. Kitab yang tak cuma berkotbah tentang arti kata selamat atau pun kiamat. Yang tak cuma bicara tentang panorama surga atau gairah buta para pelacur di pinggir jalan. Cuma satu buku semenjana yang bicara tentang manusia dari perspektif jujur kaca matanya sendiri. Yang tak menyaran apa-apa selain cinta dan tafsir kehidupan dari mata para fakir. Buku yang mesti dibaca sebelum ajal menjemput.”
Titon Rahmawan

Zalila Isa
“aku takkan benarkan engkau kalah walaupun aku bukan seorang pemenang. Aku takkan benarkan engkau sedih walaupun aku juga jarang bertemu gembira. Engkau perlu bangun. Hidup ini bukan untuk menoleh ke belakang mengutip kepedihan. Hidup perlu kuat.”
Zalila Isa, seratus rumah yang sunyi

“Cewek yang baca buku memiliki ketahanan yang lebih bagus saat stres”
Honey Dee, Finn
tags: baca, buku

Joko Pinurbo
“Berbahagialah
rumah yang dijaga
dan didoakan buku-buku”
Joko Pinurbo, Epigram 60
tags: buku, doa

« previous 1 3
Quantcast