Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

IbM PETANI UBI KAYU DI KECAMATAN BANGKALA

2017, Jurnal Balireso: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat

E-ISSN – 2502-0617 P-ISSN – 2502-7557 Jurnal Balireso Vol. 2, No. 1, Januari 2017 IbM PETANI NI UBI KAYU DI KECAMATAN BAN BANGKALA Erna Halid1, Miss Rahma Yassin1 1 Agroteknologi, Politani Neg.Pangkep Email: Erna_halid@yahoo.com missrahmayassin@yahoo.co.id Abstract nto district by farmers Management of cassavaa in the village Baroanging, District Bangkala Jene'ponto not fully apply the recommended technology innovatio ation so that although are not optimal and do no low, but still need improvement management, especia ecially the system of productivity is not too lo cultivation. Cassava plant lant in the village only be used as plant-stream, but it can help the economy of the community. Becau cause in addition to getting the results of rice cropss also get additional income from planting cass assava. However, income from farming of cassava is sti still very low because they only sell in the form rm of logs, they have yet to diversify the preparations tions of such products. Though cassava processin sing easy to do and relatively higher than the price of cas cassava spindles. One of the diversification of ca cassava processing is the manufacture of flour Makingg Flour mokaf mokaf this could be a new busi usiness opportunity for cassava farmers. So as to incre crease the income of cassava farmers. Objectiv tives and targets outcomes to be achieved from the scien ience and technology are: 1) the target output short term that will be produc duced are: (a) Partner activities for the public ar tivation organic technology use proper cultivation, (b) Partner know the skilled in cassava cultiva ely especially benefits flour mokaf, (c) Options were ab able to produce flour benefits cassava is widely outcomes long term that will be produced are: (a) chang anging the mindset of mocaf itself, 2) Target ou ming cassava into the mindset of making these plan lants be a promising farmers, from just farmin tion center, (c) Formed business opportunities, (b) the District Bangkala will be mokaf flour production fered to support the new entrepreneurs thatt pproduce flour mokaf. Approach methods are offer ram consists of three methods, namely; (1). Participa ipatory extension, (2) realization of the program ns and practice activities by participants), (3) Mento ntoring, coaching the Training (demonstrations lementation team, and (4) Mentoring. participants by the implem mocaf flour. Keywords: cassava. moca UAN A. PENDAHULUA Bangkala adalah salah satu kecamatann di Kabupaten Kecamatan B ukup dikenal dengan komoditas tanaman ubi ka kayu (singkong). Jene’ponto yang cukup wilayah ini hidup dari bertani/ladang, serta rta memanfaatkan Masyarakat desa di w bak berupa garam. Tofografi wilayah dari ri dataran rendah hasil produksi tamba h,terhampar luas tanah kering yang terdiri atas tas tegalan seluas sampai menengah,ter gkan tanah sawah hanya seluas 2.109,71 Ha dari total luas 5.746,01 Ha sedangk bupaten Jene’ponto, 2014). Dengan area tegalann yyang cukup luas wilayah (BPS Kabupa but be berpotensi dikembangkaan lebih luas tanaman an ubi kayu yang kecamatan tersebut dengan lahan kering. Desa Baroanging adalah lah salah satu desa relatif lebih tahan den ngkala yang terluas di Kecamatan Bangka lahan 1 keringnya yaitu itu 44,00 km 2. . E-ISSN – 2502-0617 P-ISSN – 2502-7557 Jurnal Balireso Vol. 2, No. 1, Januari 2017 Masyarakat di desa te tersebut selain bertani tanaman pangan padi di dan jagung juga bertanam tanamann ubi kayu. Pengelolaan tanaman ubi kayu di Desa Baroangi ging, Kecamatan Bangkala, kabupaten ten Jene’ponto oleh petani sepenuhnya menera nerapkan inovasi teknologi belum optim optimal dan belum anjuran sehingga hingga walaupun produktivitasnya tidak dak terlalu rendah, namun masih perlu perbaika baikan pengelolaan, terutama sistem budida budidayanya. Tanaman ubi kayu di desa tersebut but hanya dijadikan sebagai tanaman sela sela, tetapi dapat membantu perekonomian ma masyarakat desa tersebut. Namun peng penghasilan dari bertani ubi kayu masih sanga gat minim karena mereka hanya menju njual dalam bentuk gelondongan, mereka be belum melakukan diversifikasi olahann dari produk tersebut. Padahal olahan ubi kayu mudah dilakukan dan harg harganya relatif lebih tinggi dibanding ha harga ubi kayu gelondongan. Salahh sa satu diversifikasi olahan ubi kayu adalah pem pembuatan tepung mokaf. Mokaf ke kepanjangan dari modified cassava flourr aatau modifikasi tepung singkong (ub (ubi kayu). Mokaf ini adalah teknik merubah ubah singkong (ubi kayu) menjadi tepun pung yang menyerupai tepung terigu yang aaroma dan rasa singkong sudah tidak dak terasa lagi bahkan bisa dibilang mirip terigu gu 100 %. Tepung ini dapat dibuat berba rbagai macam olahan, seperti roti, mie, kue da dan lain-lain jenis makanan yang bahann hannya dari tepung terigu. Pembuatan Tepung pung mokaf ini bisa menjadi peluang bisni bisnis baru bagi petani ubi kayu. Sehingga da dapat menambah penghasilan petani ubi kayu tersebut. Meskipun de dengan keterbatasan pemahaman teknolog knologi pengelolaan tanaman ubi kayu yan ang tepat, keberadaan petani ubi kayu di Kecam camatan Bangkala telah mampu menjadi adi salah satu penyuplai utama ubi kayu dal dalam mata rantai agribisnis tape singkon kong di Kabupaten Jene’ponto. Hasil identifika ifikasi masalah bersama mitra, disimpulkann bahwa masalah utama yang urgen gen diselesaikan adalahperbaikan teknik budidaya ubi kayudengan teknolog knologi budidaya organik untuk meningkatkann kua kualitas hasil dan diversifikasi olahan an yang dapat memberikan nilai tambah pada produksi ubi kayu tersebut.. 2 E-ISSN – 2502-0617 P-ISSN – 2502-7557 Jurnal Balireso Vol. 2, No. 1, Januari 2017 Solusi alterna rnatif dari permasalahan mitra adalah penera nerapan Teknologi budidaya organik yan yang tepat dan teknologi mocaf. Mokaf ke kepanjangan dari modified cassava flou flour atau modifikasi tepung singkong (ubi ka kayu). Mokaf ini adalah teknik meruba ubah singkong (ubi kayu) menjadi tepung ya yang menyerupai tepung terigu yang ar aroma dan rasa singkong sudah tidak terasa sa llagi bahkan bisa dibilang mirip teriguu 100 %. Bahan baku pe pembuatan tepung mocaf ini adalah hanya nya ubi kayu dan banyak mengg nggunakan bahan baku lain. Oleh karenaa itu, penerapan tidak teknologi mocaf di da daerah mitra merupakan sesuatu yang sanga ngat perlu untuk dilakukan. Karena da dapat membantu petani mendapatkan pengha ghasilan tambahan selain bertani. B. METODE PELAK AKSANAAN Metode pend ndekatan yang ditawarkan untuk mendukun ndukung realisasi program terdiri atass 4 metode yaitu : 1. Metode penyuluha uluhan partisipatif 2. Metode pelatihan han (demostrasi dan kegiatan praktek oleh pesert serta) 3. Metode pembibinga bingan, pembimbingan peserta oleh tim pelaksa ksana. 4. Metode Pendampi pingan. Rencana kegia giatan yang akan dilakukan dalam pelaksanaa naan kegiatan ini adalah : Tahapan Pelaksanaan sanaan Kegiatan 1. Tahap Persiapann A Awal Berupa Based Line Survey Base line surv survey, merupakan survei pendahuluan yang bertujuan untuk melihat kecocokann loka lokasi kegiatan dengan rencana program yangg aakan dilakukan 2. Tahap Penggalanga angan Target Group (Kelompok Sasaran) Penggalan angan ini bertujuan untuk mengkoordi koordinasikan dan mengkonsultasikann ke kegiatan yang dilakukan oleh instansi terkait it yyaitu pemerintah tingkat kelurahan (D (Desa), kecamatan dan Kabupaten Jene’pont ponto. Diharapkan 3 E-ISSN – 2502-0617 P-ISSN – 2502-7557 Jurnal Balireso Vol. 2, No. 1, Januari 2017 pemerintah setempat pat memberikan dukungan dalam bentuk pen penyediaan tempat pelaksanaan dan peser serta yang mewakili kelompok tani se Kecamat atan Bangkala. 3. Tahap Persiapann P Penyediaan Materi Tahap keg kegiatan ini meliputi persiapan materi-mat ateri yang akan diberikan, dan penyedi ediaan sarana pendukung dalam kegiatan penyul nyuluhan. 4. Kegiatan Penyuluha uluhan Materi penyuluha uluhan yang diberikan antara lain: a. Penyuluhan Tenta ntang Budidaya Tanaman ubi kayu. Kegiatan an penyuluhan ini untuk memberika rikan pengetahuan kepada budidaya tanam man ubi kayu (mulai petani bagaima imana melakukan dari penanaman, an, pemupukan, pemberantasann ha hama dan penyakit, panen dan pasca panennya) ya) mocaf. Kegiatan b. Manfaat ubi kayu secara luas utamanya manfaat tepung mo ni tentang manfaat penyuluhan ini unt untuk memberikan pengetahuan kepada petani ubi kayu dan tepun pung mocaf. c. Teknologi pembua buatan tepung mocaf. Kegiatan penyuluha uluhan ini untuk memberikan penge pengetahuan dan keterampilan tentang bagaim aimana membuat tepung mocaf 5. Tahap Pelatihann dalam bentuk demonstrasi dan praktik pem pembuatan tepung mocaf Kegiatan pela pelatihan meliputi kegiatan demonstrasi dann ke kegiatan praktik peserta program. Kegi Kegiatan demonstrasi, tim pelaksana member berikan contoh; 1) cara melakukan pemupu mupukan, pengendalian hama dan penyakit,, pa panen dan pasca panen, yang dibantu ntu oleh tenaga pembantu yang berasal darii da daerah setempat. Dalam kegiatan prakt praktik ini, peserta secara langsung mempe peragakan proses tersebut. Tujuan pela pelatihan ini agar peserta betul-betul terampil pil dalam kegiatan budidaya tanaman ubi kayu.2) Tim pelaksana memberikan contoh oh cara pembuatan tepung mocaf. Pelaks aksanaan kegiatan ini dibantu oleh mahasisw siswa yang terlibat dalam kegiatan. Kegi egiatan praktik, di mana peserta secara lang angsung membuat tepung mocaf. Pada da tahap ini peserta sudah dapat melakukan kukan dengan benar kegiatan pembuatann te tepung mocaf. 4 Jurnal Balireso Vol. 2, No. 1, Januari 2017 E-ISSN – 2502-0617 P-ISSN – 2502-7557 6. Tahap Pembimbing bingan petani dalam hal Kegiatan pem pembimbingan bertujuan untuk membimbing pe ng tepat sehingga bagaimana membudi budidayakan ubi kayu dengan teknologi yang hanya pada tahap produksi dapat diting ingkatkan, dan membimbing petani, bukann ha rannya. cara pembuatan tepun pung mocaf tetapi bagaimana teknik pemasara 7. TahapPendamping pingan oses pendampingan Dilakukan me melalui pendekatan kelembagaan, yaitu proses pendampingan ini yang terus menerus us se selama kegiatan berlangsung. Pelaksanaann pe ompok tani dalam difokuskan pada bimbi bimbingan dan pendampingan petani dan kelom hal penerapan teknol knologi budidaya dan pembuatan tepungg mocaf yang berkualitas baik. 8. Tahap evaluasi da sa saat pelaksanaan lakukan mulai pada tahap perencanaan, pada Evaluasi dilakuka rencanaan untuk dan pada akhir pe pelaksanaan. Evaluasi pada tahap perenc mengantisipasi hal-ha -hal yang kemungkinan dapat terjadi yang bisa menyebabkan ksanaan bertujuan program ini tidakk m mencapai sasaran. Evaluasi pada saat pelaksa pada saat kegiatan untuk mengambil lan langkah-langkah perbaikan segera mungkin pad sementara berjalan, n, untuk melakukan dan evaluasi diakhir kegiatan adalah unt kelanjutan program perbaikan hal-hal yan yang masih dianggap diperlukan di dalam kela ini. ompok tani yang Mitra dalam ha hal ini adalah petani ubi kayu dari 2 kelom peserta pelatihan berdomisili di Desa sa B Baroanging, Kecamatan Bangkala sebagai pe ateri penyuluhan dan pembimbingan. Mitraa iikut aktif secara yang menerima mat perti pemupukan, kukan kegiatan pemeliharaan tanaman seper langsung melakukan embuatan tepung pengendalian hamaa ppenyakit, panen dan pasca panen serta pem mocaf . URAIAN KEGIATAN C. HASIL DAN UR dilaksanakan, maka an penyuluhan dan pelatihan yang telah dilaksa Dari kegiatan apai adalah: hasil yang telah dicap 5 E-ISSN – 2502-0617 P-ISSN – 2502-7557 Jurnal Balireso Vol. 2, No. 1, Januari 2017 1. Mitra terampil da dalam hal budidaya ubi kayu organik deng ngan penggunaan teknologi budiday daya yang tepat 2. Mitra mengetahui hui manfaat ubi kayu secara luas khususnyaa manfaat tepung mokaf 3. Mitra mampu pu unt untuk memproduksi tepung mocaf sendiri Pelaksanaann kkegiatan dilakukan dengan cara koordinasi si de dengan penyuluh terkait, melakukann sosi sosialisasi pelaksanaan kegiatan ke petani. Kegiatan koo koordinasi dilaksanakan dengan berdiskusi la langsung dengan Penyuluh pertaniann yyang bertugas di Kecamatan Bangkala. Ha Hal ini dilakukan untuk menginformasik asikan ke pihak instansi yang berwewenang,, me mengenai rencana kegiatan yang akan kan dilakukan. Di samping itu, pelaksanaa naan kegiatan ini dimaksudkan untuk uk memperoleh informasi awal mengenai piha pihak-pihak yang dapat membantu dala dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan, serta rta informasi awal mengenai kelompok pok tani dan calon lahan yang akan diguna unakan. Dalam pelaksanaan tahap ke kegiatan ini, diperoleh hasil bahwa pada pprinsipnya pihak terkait, dalam hal ini ni kelompok tani menyambut baik mengenaii re rencana kegiatan ini. Kegiatan dila dilaksanakan guna mendapatkan petani da dan lokasi yang representatif untuk uk di dilakukannya kegiatan ipteks. Berdasarka sarkan hasil yang diperoleh, dapat dil dilaporkan bahwa lokasi yang ditetapkann sebagai lokasi pengkajian adalahh llokasi pertanaman ubikayu milik ketua ua kelompok tani. Sosialisasi pelaksana naan kegiatan ke petani peserta merupakan kan tahap kegiatan nya. persiapan selanjutnya Kegiatan ini bertujuan untuk menyam ampaikan rencana gan kunjungan ke kegiatan yang akann dilakukan, Kegiatan ini dilakukan dengan terpilih yang telah ditentukan sebelumnya.. Diperoleh hasil lokasi dan petani ter gat respon dengan rencana yang akan dilakuka lakukan. bahwa petani sangat Hal ini disebabkan kegiatann ppengkajian ini sangat diperlukan petani untuk memodifikasi kayunya. Dari kegiatan penyuluhan dan pelati latihan pembuatan hasil panen ubi kayun esponsif terutama tepung mocaf yangg telah dilaksanakan, masyarakat sangat responsi ani. Materi kegiatan terutama praktik pembuata buatan tepung mocaf kelompok wanita tani 6 Jurnal Balireso Vol. 2, No. 1, Januari 2017 E-ISSN – 2502-0617 P-ISSN – 2502-7557 diikuti dengan sanga gat antusias. Kegiatan demonstrasi pembuatan tan tepung mocaf dapat di lihat pada Ga Gambar 1. caf Gamba bar 1. Kegiatan Demonstrasi Pembuatan Tepung Mocaf wanita tani setelah Beberapa angg nggota kelompok tani utamanya kelompok wa ka m mengaplikasikan mengikuti kegiatann pe pelatihan pembuatan tepung mocaf, mereka ang dibuat masih ilmu yang diperolehh di rumah masing-masng. Tepung mocaf yan dari produk tepung terbatas untuk diguna unakan sendiri oleh mereka. Hasil pantauan dar mocaf yang dihasilka lkan, telah menunjukkan hasil yang cukup baik, namun masih perlu perbaikann kualit kualitas terkait kandungan vitaminnya. D. KESIMPULAN N bahwa anggota Berdasarkann hasil yang dicapai dapat disimpulkann ba getahui pentingnya kelompok Tani mitr itra di Kecamatan Bangkala, telah mengeta pat dan mengetahui pengelolaan tanaman an ubi kayu dengan teknik budidaya yang tepat okaf, serta Mitra manfaat ubi kayuu se secara luas khususnya manfaat tepung moka mampu untuk mempr produksi tepung mocaf sendiri. E. UCAPAN TERIM IMA KASIH rima kasih kepada Pada kesempa patan ini penulis menyampaikan ucapan terim diberikan, (2) Ketua (1) Direktur DP2M 2M D Dikti atas pembinaan dan dana yang telahh dibe LPMD Universitas as Muslim Indonesia bimbingannya. 7 Makassar atas kesempatan ke dan Jurnal Balireso Vol. 2, No. 1, Januari 2017 E-ISSN – 2502-0617 P-ISSN – 2502-7557 F. DAFTAR PUSTA TAKA lsam Angka 2013. Biro Pusat Statistikk (B (BPS) Kab.Jene’ponto, 2014. Jene’ponto dalsa BPS Kabupate bupaten Jene’ponto. uluhan Pertanian. Deptan, 2002. Kebi ebijakan Nasional Penyelenggaraan Penyuluha Departemenn P Pertanian. Jakarta. Leli, J.I. 2014. IbM MK Kelompok Tani Cabe Besar Di Kecamatan Ma Marioriwawo kab. Soppeng (lapor aporan akhir IbM 2014). Mitra Bisnis UKM. M. P Proses Pembuatan Tepung mocaf (Diaksess ttanggal 3 maret 2015). 8