Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

Kreativitas Pekerjaan Mutu

Kreativitas Pekerjaan Mutu Diajukan untuk memenuhi tugas responsi Manajemen Kualitas semester ganjil Disusun oleh: Amelia Bella (J3K115091) Avysha Hasanta (J3K115066) Azhari Eggi P (J3K115011) Fajar Indra (J3K115097) Lubna Gayum (J3K115149) Milawati Sutrisna (J3K115050) M. Bisri Alfian (J3K115073) Dosen Pembimbing : Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM MANAJEMEN INDUSTRI PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016 KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena nikmat dan karunia-Nya kami masih diberikan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul “Kreativitas Pekerjaan Umum” yang disusun sebagai tugas mata kuliah Manajemen Kualitas semester ketiga Program Keahlian Manajemen Industri Diploma Institut Pertanian Bogor. Dalam proses pembuatan makalah ini, kami berterima kasih kepada kedua orang tua, dosen yang telah membimbing kami Hardiana, . Serta teman-teman yang turut membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangan tersebut dan kami tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat membangun bagi kami. Wassalamualaikum wr.wb Bogor, 20 September 2016 Tim Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA 2 BAB III 3 PEMBAHASAN 3 3.1 Mengenai Kreativitas 3 3.2 Pentingnya Kreativitas Dalam Perusahaan. 4 3.3 Mengembangkan Sifat Kreatifitas 5 3.4 Faktor internal yang menghambat dan mengembangkan kreativitas. 6 3.5 Tipe Kreativitas 7 BAB IV 8 KESIMPULAN 8 DAFTAR PUSTAKA 9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir semua organisasi menyadari bahwa dalam iklim kompetitif saat ini, inovasi menjadi salah satu kunci sukses untuk mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan dan lingkungan bisnis yang dinamis serta menciptakan keunggulan kompetitif berkelanjutan, karena tanpa hal tersebut organisasi akan tergerus persaingan pasar. Inovasi terus menerus diperlukan bagi organisasi karena sekarang ini segala sesuatu menjadi semakin cepat, product life cycle menjadi semakin singkat, munculnya banyak produsen yang menawarkan berbagai produk dan jasa bagi kebutuhan konsumen yang beraneka ragam sehingga mengakibatkan pilihan konsumen menjadi lebih banyak. Dengan kondisi perubahan dan perkembangan tersebut inovasi berperan penting, dan untuk melahirkan inovasi, organisasi memerlukan adanya kreativitas. 1.2 Tujuan Penulisan Untuk mengetahui bagaimana kreatifitas dapat mempengaruhi mutu sebuah output Untuk mengetahui seberapa penting kreatifitas dalam mutu sebuah produk BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kreativitas adalah kemampuan menghasilkan ide-ide baru dan bernilai mengenai produk baru, jasa, metode produksi, dan proses administrasi yang memberikan kontribusi untuk pembaruan organisasi, kelangsungan hidup, dan pertumbuhan dalam lingkungan bisnis turbulen dan kompetitif saat ini. (Zhou & George, 2001; Amabile et al., 1996) Mutu ialah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. (Philip B Crosby) BAB III PEMBAHASAN 3.1 Mengenai Kreativitas Kreativitas merupakan potensi yang dimiliki oleh para tenaga kerja yang sangat penting dan harus dibina serta dikembangkan pada diri setiap pekerja. Kreativitas pekerja akan sangat menunjang produktivitas kerja, dan secara keseluruhan akan meningkatkan performance kerja atau kinerja suatu perusahaan, sehingga efisiensi serta efektivitas kerja perusahaan akan tercapai. Individu yang kreatif adalah individu yang penuh dengan keterbukaan terhadap segala sumber yang dimilikinya, mempermainkan dan mengolah sumber tersebut untuk mencari alternatif. Karena itu terkadang akan terasa sulit bagi orang lain untuk menarik kesimpulan apakah individu kreatif tersebut sedang bersungguh-sungguh atau tidak, dalam perilaku mereka (Anastasi, 1999). Guildford (1971) berpendapat bahwa kreativitas merupakan suatu kemampuan berpikir divergen atau pemikiran dalam menjajaki bermacam-macam alternatif jawaban terhadap suatu persoalan, yang sama benarnya. Ditambahkan bahwa seseorang yang kreatif akan selalu melihat segala sesuatu dengan cara berbeda dan baru, dan biasanya tidak dilihat oleh orang lain. Orang yang kreatif, pada umumnya mengetahui permasalahan dengan sangat baik dan disiplin, biasanya juga dapat melakukan sesuatu yang menyimpang dari cara-cara tradisional. Proses kreativitas melibatkan adanya ide-ide baru, berguna, dan tidak terduga tetapi dapat diimplementasikan (Dewi, 2010). Kreativitas adalah karya yang merupakan hasil pemikiran dan gagasan. Ada rangkaian proses yang panjang dan harus digarap terlebih dahulu sebelum suatu gagasan menjadi karya. Rangkaian tersebut antara lain meliputi fiksasi (pengikatan, pemantapan) dan formulasi gagasan, penyusunan rencana dan program tindakan nyata yang harus dilakukan sesuai dengan rencana yang telah disusun untuk mewujudkan gagasan tersebut Kreativitas merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Namun, kemampuan ini berbeda dari satu orang terhadap yang lainnya. Kemampuan dan bakat merupakan dasarnya, tetapi pengetahuan dari lingkungannya dapat mempengaruhi kreativitas seseorang. Selama ini ada anggapan yang salah mengenai orang yang kreatif. Ada yang mengatakan hanya orang jenius atau pintar saja yang memilki kreativitas. Kreativitas bukanlah suatu bakat misterius yang diperuntukan hanya bagi segelintir orang. Mengingat kreativitas merupakan suatu cara pandang yang sering kali justru dilakukan secara tidak logis. Proses ini melibatkan hubungan antar banyak hal dimana orang lain kadang-kadang tidak atau belum memikirkannya 3.2 Pentingnya Kreativitas Dalam Perusahaan. Kreativitas dengan gagasan-gagasan baru yang ada dalam organisasi atau perusahaan terdapat keterkaitan. Sebuah kreativitas selalu dihubungkan dengan adanya suatu inovasi atau dengan kata lain membuat ide baru serta gagasan-gagasan yang dapat merubah system perusahaan menjadi lebih baik dan dapat juga meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Begitu juga kaitannya dengan seorang wirausahawan. Wirausahawan merupakan orang yang senantiasa ingin mencari tau dan melihat peluang yang tersembunyi dengan sebuah gagasan baru kemudian bekerja keras merubah peluang menjadi kenyataan. Banyak cara yang dilakukan perusahaan agar karyawan-karyawan yang ada ikut andil dan ikut berpikir kreatif dalam menentukan sebuah gagasan-gagasan baru. Seperti yang kita ketahui, membuat suatu gagasan baru tidak harus berpacu pada pimpinan/manajer sebuah perusahaan yang ada, dengan mengambil dan menggabungkan beberapa pedapat dari karyawan/bawahan juga bisa menimbulkan gagasan yang mungkin jauh lebih inovatif. Sebuah Terobosan kreatif dapat sangat berpengaruh untuk sebuah perusahaan. Hal ini sangat terlihat jelas dari zaman ke zaman. Banyak ide-ide kreatif yang menghasilkan inovasi-inovasi untuk mengembangkan satu produk maupun meningkatkan kualitaas perusahaan yang ada. Kreatifitas, inovasi, serta kemampuan untuk menghasilkan gagasan-gagasan baru adalah satu-satunya cara untuk tetap bertahan hidup. “Sebuah perusahaan yang telah terbentuk yang dalam masa tidak mampu memenuhi tuntutan inovasi akan menurun dan punah.” Menurut perkiraaan pakar manajemen (Peter F. Drucker). “Manajemen yang berada dalam masa yang tidak mengetahui bagaimana cara mengelola inovasi adalah tidak cakap dan tidak seimbang dengan tugasnya. Mengelola inovasi akan terus menjadi tantangan bagi manajemen dan kususnya manajemen puncak dan batu ujian bagi kemampuannya.” Inovasi terus menerus diperlukan bagi organisasi karena sekarang ini segala sesuatu menjadi semakin cepat, product life cycle menjadi semakin singkat, munculnya banyak produsen yang menawarkan berbagai produk dan jasa bagi kebutuhan konsumen yang beraneka ragam sehingga mengakibatkan pilihan konsumen menjadi lebih banyak, dan organisasi berlomba-lomba agar produk atau jasa merekalah yang dipilih, sehingga seorang produsen harus bisa menawarkan keunikan yang tidak ditawarkan oleh yang lain. Dengan kemajuan teknologi mutakhir yang menghasilkan produk-produk baru yang lebih handal dan berkualitas, maka produk-produk lama hanya akan menjadi sebuah memorials sebagai produk usang yang ditinggalkan oleh konsumennya. Menumbuhkan kreativitas dan menerapkannya dalam bentuk inovasi sebagai respon terhadap tuntutan dan kebutuhan organisasi agar tetap survive merupakan keharusan pada era di mana lingkungan bisnis berkembang, berubah serta bergejolak, kompleks dan sulit diprediksi. Tidak ada satu pun hal yang pasti dan dapat dijadikan standar atau tolok ukur dalam kompetisi. Oleh sebab itu, setiap organisasi harus terus berupaya untuk mencapai titik yang paling optimal dalam setiap kondisi. Keadaan ini sendiri telah memaksa perusahaan bergerak cepat untuk terus meningkatkan kreativitas baik kreativitas dalam proses perbaikan mutu produk/jasa, peningkatan efektivitas, efisiensi, maupun menghasilkan produk-produk baru dan inovatif. Oleh karena itu, kreativitas karyawan menjadi sesuatu yang vital sebagai tempat bertumpu dan berpijak yang akan membawa organisasi itu pada pembaruan. Secepat mungkin ide-ide kreatif itu harus terus mengalir setiap saat di dalam diri sumber daya manusia sebagai antisipasi perkembangan dunia yang semakin kompetitif tersebut. Permasalahannya adalah kreativitas bukanlah sesuatu yang dapat muncul begitu saja secara spontan. Ada banyak faktor yang ikut berperan serta dalam menstimulasi dan memaksimalkan daya kreativitas karyawan. Salah satunya adalah peran seorang pemimpin transformasional. 3.3 Mengembangkan Sifat Kreatifitas Untuk mengembangkan sifat kreatifitas, perusahaan harus menginvestasikan keenam sumber pada indvidu: Pengetahuan : Membutuhkan waktu tertentu bagi individu untuk menguasai keahlian lapangan sehingga perusahaan harus memberikan pandangan jangka panjang dan juga waktu kepada individu untuk berkembang. Kemampuan Intelektual : Mencakup kemampuan analisa , sintetik dan praktek, dan kadar campuran antara ketiganya berubah­ubah sesuai dengan situasi atau produknya. Dalam membangun ide­ide kemampuan sintetik adalah pemegang peran yang dominan. Kecenderungan Gaya Berfikir : Dari penelitian mmenunjukkan orang­orang kreatif lebih menyukai gaya menemukan. Bagaimana kebanyakan sekolah­sekolah dan bisnis mendorong gaya implementasi. Guru dan manajer lebih sering menginginkan murid dan karyawan untuk melakukan apa yang mereka katakan. Sehingga karyawan cenderung bergaya implementasi. Motivasi : Orang –orang akan menjadi kreatif hanya pada saat mengejar apa yang mereka sukai. Apabila tidak menyukai aktivitas tersebut maka orang tidak akan memberikan waktu dan tenaga yang cukup untuk menyukseskannnya. Kepribadian : Orang yang memiliki cara berfikir tersendiri kadang terlihat aneh untuk orang­ orang berfikir konvensional, karena mereka melihat realita dimana kebanyakan orang tidak mampu melihatnya. Hal ini menjadi nilai yang sangat berarti dalam pengembangan kreatifitasnya. Lingkungan : Karena kita tidak dapat mempredidiksikan masa depan perusahaan dan lingkungan sekitar yang diperlukan kreatifitas keduanya. Perlu mengatur risiko dalam membangun pikiran kreatif. 3.4 Faktor internal yang menghambat dan mengembangkan kreativitas. Faktor internal yang menghambat kreativitas pekerja. faktor internal yang kemungkinan dapat menghambat yaitu faktor motivasi berprestasi pada karyawan. Faktor internal yang menumbuhkan kreativitas pekerja Ditambahkan oleh Dacey (dalam Subandriyo, 2009) bahwa perwujudan kreativitas ditentukan oleh tiga atribut psikologis: Intelegensi gaya kognitif motivasi. Ketiga hal tersebut saling terkait, Titik pertemuan antara ketiga faktor inilah yang menentukan keunggulan kreativitas. Kreativitas membutuhkan adanya dorongan dari dalam diri individu (motivasi intrinsik) maupun dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik), dan salah satu perwujudan dari motivasi intrinsik tersebut adalah motivasi berprestasi. 3.5 Tipe Kreativitas Berdasakan penelitian kreativitas dapat diidentifikasikan menjadi 3 tipe kreativitas yang berbeda, yaitu : a. Menciptakan Menciptakan adalah proses membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada b. Memodifikasi sesuatu Dalam memodifikasi sesuatu, berupa untuk mencari cara-cara membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan sesuatu menjadi berbeda penggunaannya oleh orang lain c. Mengkombinasikan Mengkombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan BAB IV KESIMPULAN Dalam hal ini kreatif akan menghadirkan suatu gagasan baru. Kreatifitas merupakan suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Kita harus mengetahui bahwa kreativitas setiap orang berbeda, kemampuan seseorang dalam bakat, pengetahuan dan lingkungan mempengaruhi kreativitas. Mengasah otak dengan melatih berpikir kritis dan kreatif akan mendorong seseorang menjadi benar-benar kreatif. DAFTAR PUSTAKA http://repository.wima.ac.id/3026/2/Bab%201.pdf http://shirotuna.blogspot.co.id/2014/10/mutu-menurut-w-edwards-deming-joseph.html 1