Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

TELAAH KRITIS KURIKULUM 2013

DISAMPAIKAN PADA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 5 MEI 2013 DI STKIP YPUP

APA MENGAPA BAGAIMANA TELAAH KRITIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum., MA. DISAMPAIKAN PADA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 5 MEI 2013 DI STKIP YPUP SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL TELAAH KRITIS KURIKULUM 2013 22 BAB BAB X KURIKULUM 77 PASAL Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (Ayat 1 Pasal 36) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat : (1) pendidikan agama; (2) pendidikan kewarganegaraan; (3) bahasa; (4) matematika; (5) ilmu pengetahuan alam; (5) ilmu pengetahuan sosial; (6) seni dan budaya; (7) pendidikan jasmani dan olahraga; (8). keterampilan/kejuruan; dan (9) muatan lokal (Ayat 1 Pasal 37) KONSEP KURIKULUM LAMA BARU Kumpulan mata pelajaran yang dipelajari peserta didik Suatu rencana yang menjadi pedoman dalam proses pembelajaran Paradigma Baru Pendidikan (Teacher- Centred) Peningkatan Mutu (69 dari 127 ) Visi Pendidikan Global Tuntutan Pasar Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1994 Kurikulum 1994 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1945 1955 1965 1975 1985 1995 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2013 Kurikulum 2013 2005 1984 Kurikulum 1984 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 2015 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1997 Revisi Kurikulum 1994 4 PERUBAHAN KURIKULUM SEOLAH-OLAH KEGAGALAN PENDIDIKAN DI INDONESIA DISEBABKAN OLEH KESALAHAN KURIKULUM 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN STANDAR ISI STANDAR PROSES KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIK & TANAGA KEPENDIDIKAN ADAKAH GAP ANTARA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN KENYATAAN DI LAPANGAN ...? SARANA & PRASARANA STANDAR PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENGELOLAAN PENILAIAN Alasan Pengembangan Kurikulum Tantangan Masa Depan Kompetensi Masa Depan • Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA • masalah lingkungan hidup • kemajuan teknologi informasi • konvergensi ilmu dan teknologi • ekonomi berbasis pengetahuan • kebangkitan industri kreatif dan budaya • pergeseran kekuatan ekonomi dunia • pengaruh dan imbas teknosains • mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan • Hasil TIMSS dan PISA • Kemampuan berkomunikasi • Kemampuan berpikir jernih dan kritis • Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan • Kemampuan menjadi warga negara yang efektif • Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal • Memiliki minat luas mengenai hidup • Memiliki kesiapan untuk bekerja • Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya Fenomena Negatif yang Mengemuka Persepsi Masyarakat       Perkelahian pelajar Narkoba Korupsi Plagiarisme Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..) Gejolak masyarakat (social unrest) • Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif • Beban siswa terlalu berat • Kurang bermuatan karakter 6 TANGGAPAN UMUM Perubahan Kurikulum Tidak Dilakukan Secara Terencana (Berbau Politik) Tidak Mengacu Pada Standar Nasional Pendidikan Tidak Melalui Kajian Mendalam Tentang Kelemahan Ktsp Mematikan Kreativitas Guru Dan Konteks Budaya Lokal training master teacher nampaknya terlalu ambisius sementara buku panduan guru belum tersedia Anggaran Kurikulum 2013 Mencapai Rp 2,49 triliun dan 1,3 t untuk pengadaan buku Dokumen Resmi Kurikulum 2013 hingga saat ini belum keluar Pengadaan kurikulum 2013 dipandang sebagai pemborosan Identifikasi Kesenjangan Kurikulum Kondisi Saat Ini Konsep Ideal A. Kompetensi Lulusan A. Kompetensi Lulusan 1 Sikap belum mencerminkan karakter mulia 1 Berkarakter mulia 2 Keterampilan belum sesuai kebutuhan 2 Keterampilan yang relevan 3 Pengetahuan-pengetahuan lepas 3 Pengetahuan-pengetahuan terkait B. Materi Pembelajaran B. Materi Pembelajaran 1 Belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan 1 Relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan 2 Beban belajar terlalu berat 2 Materi esensial 3 Terlalu luas, kurang mendalam 3 Sesuai dengan tingkat perkembangan anak C. Proses Pembelajaran C. Proses Pembelajaran 1 Berpusat pada guru (teacher centered learning) 1 Berpusat pada peserta didik (student centered active learning) 2 Sifat pembelajaran yang berorientasi pada buku teks 2 Sifat pembelajaran yang kontekstual 3 Buku teks hanya memuat materi bahasan 3 Buku teks memuat materi dan proses pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan 8 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum Kondisi Saat Ini D. Penilaian Konsep Ideal D. Penilaian 1 Menekankan aspek kognitif 1 Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proporsional 2 Test menjadi cara penilaian yang dominan 2 Penilaian test dan portofolio saling 9 melengkapi E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1 Memenuhi kompetensi profesi saja 1 Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal 2 Fokus pada ukuran kinerja PTK 2 Motivasi mengajar F. Pengelolaan Kurikulum 1 Satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalam pengelolaan kurikulum 2 Masih terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah 3 Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran 9 F. Pengelolaan Kurikulum 1 Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan 2 Satuan pendidikan mampu menyusun kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah 3 Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman 9 Elemen Perubahan Standar Kompetensi Lulusan Standar Proses Elemen Perubahan Standar Isi Standar Penilaian 10 Elemen Perubahan Elemen Deskripsi SD SMP SMA SMK Kompetensi Lulusan • Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan Kedudukan mata pelajaran (ISI) • Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi. Pendekatan (ISI) Kompetensi dikembangkan melalui: • Tematik Integratif dalam semua mata pelajaran • Mata pelajaran • Mata pelajaran • Vokasinal 11 Elemen Perubahan Elemen Deskripsi SD Struktur • Holistik berbasis Kurikulum sains (alam, sosial, dan (Matapelajaran dan alokasi budaya) waktu) • Jumlah (ISI) matapelajaran dari 10 menjadi 6 • Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran SMP SMA SMK • TIK menjadi media • Perubahan • Penambahan jenis semua sistem: ada keahlian matapelajaran berdasarkan matapelajaran wajib dan ada spektrum • Pengembangan diri kebutuhan (6 matapelajaran terintegrasi pada pilihan program keahlian, setiap 40 bidang matapelajaran dan • Terjadi keahlian, 121 ekstrakurikuler pengurangan kompetensi matapelajaran • Jumlah keahlian) yang harus matapelajaran dari diikuti siswa • Pengurangan 12 menjadi 10 adaptif dan • Jumlah jam • Jumlah jam normatif, bertambah 1 bertambah 6 penambahan JP/minggu JP/minggu akibat produktif akibat perubahan perubahan • produktif pendekatan pendekatan disesuaikan pembelajaran pembelajaran dengan trend perkembangan 12 di Industri Elemen Perubahan Elemen Proses pembelajaran Deskripsi SD SMP SMA SMK • Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta. • Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat • Guru bukan satu-satunya sumber belajar. • Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan • Tematik dan terpadu • IPA dan IPS masingmasing diajarkan secara terpadu • Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya • Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri 13 Elemen Perubahan Elemen Penilaian hasil belajar Ekstrakuri-kuler Deskripsi SD SMP SMA SMK • Penilaian berbasis kompetensi • Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil] • Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal) • Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL • Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian • Pramuka (wajib) • UKS • PMR • Bahasa Inggris • Pramuka (wajib) • OSIS • UKS • PMR • Dll • Pramuka (wajib) • OSIS • UKS • PMR • Dll • • • • • Pramuka (wajib) OSIS UKS PMR Dll 14 PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD Struktur Kurikulum Sekarang No Komponen I II III IV V IV A Matapelajaran 1 Pend. Agama 3 3 3 2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 5 5 5 4 Matematika 5 5 5 5 IPA 4 4 4 6 IPS 3 3 3 7 Seni Budaya & Ketrpln. 4 4 4 8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 B Muatan Lokal 2 2 2 C Pengembangan Diri 2 2 2 Jumlah 26 27 28 32 32 32 Usulan Struktur Kurikulum Baru Alternatif - 1 No Komponen A Kelompok A 1 Pend. Agama 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika B Kelompok B 1 Seni Budaya & Prakarya 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. Jumlah I II III IV V IV Tematik 4 5 8 5 4 4 4 6 6 6 8 10 10 6 6 6 4 6 10 6 4 6 10 6 4 4 4 6 6 6 4 4 4 4 4 4 30 32 34 36 36 36 Alternatif - 2 No Komponen A Kelompok A 1 Pend. Agama 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 IPA 6 IPS B Kelompok B 1 Seni Budaya & Prakarya 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. Jumlah I II III IV V IV Tematik 4 5 8 5 - 4 6 8 6 - 4 4 6 6 10 10 6 6 - 3 4 5 6 4 4 3 4 5 6 4 4 4 4 4 6 6 6 4 4 4 4 4 4 30 32 34 36 36 36 15 PENATAAN STRUKTUR KURIKULUM SMP Usulan Struktur Kurikulum Baru Struktur Kurikulum Sekarang KOMPONEN ALOKASI WAKTU MINIMAL PER MINGGU [JP] VII VIII IX A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5 Ilmu Pengetahuan Alam 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 7 Bahasa Inggris 8 Seni Budaya 9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 2 2 10 Keterampilan/Teknologi Informasi & Komunikasi 2 2 2 B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 2 2* 32 2 2* 32 2 2* 32 MATA PELAJARAN Kelompok A 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Bahasa Inggris Kelompok B 1. Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal) 3. Prakarya (termasuk muatan lokal) Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu ALOKASI WAKTU PER MINGGU [JP] VII VIII IX 3 3 5 5 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 38 4 38 4 38 16 Isu Terkait Rancangan Struktur Kurikulum SMA No Komponen Rancangan 1 Apakah masih perlu penjurusan di SMA mengingat: - Sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem penjurusan di SMA - Kesulitan dalam penyetaraan ijazah - Dapat melanjutkan ke semua jurusan di perguruan tinggi 2 Tanpa penjurusan akan menyebabkan mata pelajaran menjadi terlalu banyak seperti pada SMA Kelas X saat ini, sehingga diperlukan mata pelajaran pilihan dan mata pelajaran wajib 3 Perlunya memberi kesempatan bagi mereka yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata untuk menyelesaikan lebih cepat atau belajar lebih banyak melalui mata pelajaran pilihan 5 Perlunya ujian nasional yang lebih fleksibel [dapat diambil di kelas XI] 6 Perlunya integrasi vertikal dengan perguruan tinggi 7 Perlunya memperkuat pelajaran bahasa Indonesia, termasuk sastra, terutama menulis dan membaca dengan cepat dan paham 8 Perlunya meningkatkan tingkat abstraksi mata pelajaran matematika 9 Perlunya membentuk kultur sekolah yang kondusif 17 Isu Terkait Rancangan Struktur Kurikulum SMA No Alternatif Kelebihan Kekurangan 1 Penjurusan Mulai Kelas X • Ada pengurangan pelajaran di Kelas • Peminatan ditetapkan berdasarkan hasil belajar sebelumnya X yang dianggap memberatkan • Implementasi mudah karena tidak (Rapor/UN SMP, Tes Penempatan/ banyak berbeda dengan yang ada Tes Bakat) • Peserta didik dapat berkonsentrasi • Menimbulkan stigma jurusan penuh mempelajari bidang tertentu tertentu lebih unggul • Masih ada Penjurusan yang sudah tidak ada padanannya di dunia 2 Berdasarkan • Pemilihan mata pelajaran Minat pada berdasarkan minat ke pendidikan Pendidikan lanjutan Lanjutan • Memungkinkan untuk memilih mata pelajaran pada bidang yang berbeda • Tidak harus mengambil mata pelajaran yang tidak disukai 3 Non penjurusan (SKS) • Perlunya membedakan mata pelajaran untuk persiapan ke perguruan tnggi dan untuk memenuhi rasa ingin tahu saja • Memerlukan administrasi akademik yang baik • Proses bimbingan harus efektif. • Sistem UN harus diubah • Siswa belajar mata pelajaran yang • Idem diatas [tetapi lebih kompleks sesuai dengan minatnya lagi] • Tersedia pilihan mata pelajaran untuk melanjutkan ke perguruan 18 tinggi atau untuk sekedar ingin tahu STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Komponen A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 5.1. Kelompok Seni, Pariwisata, dan Teknologi Kerumahtanggaan 5.2. Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi 5.3. Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian 6. Ilmu Pengetahuan Alam 6.1. IPA 6.2. Fisika 6.2.1. Kelompok Pertanian 6.2.2. Kelompok Teknologi 6.3. Kimia 6.3.1. Kelompo k Pertania 6.3.2. Kelompok Teknologi dan Kesehatan 6.4. Biologi 6.4.1. Kelompok Pertanian 6.4.2. Kelompok Kesehatan 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 8. Seni Budaya 9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Durasi Waktu (Jam) 192 192 192 440 330 403 516 192 192 276 192 192 192 192 128 128 192 19 SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN SMK NO BIDANG STUDI JUMLAH PROGRAM STUDI JUMLAH KOMPETENSI KEAHLIAN 1 TEKNOLOGI DAN REKAYASA 18 66 2 TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 3 9 3 KESEHATAN 2 6 4 SENI, KERAJINAN, DAN PARIWISATA 7 22 5 AGROBISNIS DAN TEKNOLOGI 7 14 6 BISNIS DAN MANAJEMEN 3 4 JUMLAH 40 121 • Pendidikan menengah kejuruan berfungsi a.l. membekali peserta didik dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kecakapan kejuruan para profesi sesuai dengan kebutuhan masyarakat (PP 17/2010 pasal 76) 20 BIDANG STUDI KEAHLIAN (6) 1. TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN (40) 1.1 Teknik Bangunan KOMPETENSI KEAHLIAN (121) 1.1.1 Teknik Konstruksi Baja 1.1.2 Teknik Konstruksi Kayu 2. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 3. KESEHATAN 1.2 Teknik Mekanik Otomotif 1.2.1 Teknik Kendaraan Ringan 2.1 Teknik Telekomunikasi 2.1.1 Teknik Transmisi Telekomunikasi 2.2 Teknik Komunikasi & Infor 2.2.1 Tenik Komputer & Jaringan 3.1 Kesehatan 3.1.1 Keperawatan 3.1.2 Keperawatan Gigi 4. SENI, KERAJINAN DAN PARIWISATA 5. AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI 3.2 Kefarmasian 3.2.1 Farmasi 4.1 Seni Rupa 4.1.1 Seni Lukis 4.2. Kerajinan 4.2.1 Kriya Kayu dst 4.3 Pariwisata 4.3.1 Akomodasi Perhotelan 5.1 Agribisnis Produksi Tanaman 5.1.1 Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura 5.1.2 Pengolahan Hasil Pertanian 6. BISNIS DAN MANAJEMEN 5.2 Agribisnis Produksi Ternak 5.2.1 Agribisnis Ternak Ruminansia 6.1 Administrasi 6.1.1 Administrasi Perkantoran 6.2. Keuangan 6.1.2 Akuntasi 21 CONTOH USULAN STRUKTUR KURIKULUM SMK BIDANG STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA MATA PELAJARAN Kelompok A 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Fisika 6 Kimia 7 Kemampuan Komputer dan Pengelolaan Informasi 8 Bahasa Inggris 9 Keterampilan/Kejuruan 10 Life & Carrier Skills (non mata pelajaran) Kelompok B 1. Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal) 3. Muatan Lokal Ketrampilan ( Kejuruan/ Bahasa daerah/ bahasa Asing ) Jumlah Alokasi Waktu per Minggu ALOKASI WAKTU MINIMAL JAM/MG KELAS X KELAS XI KELAS XII SM I 2 2 3 6 4 2 2 4 13 2 SM II 2 2 3 6 4 2 2 4 13 2 SM III 2 2 3 6 4 2 4 15 2 SM IV 2 2 3 6 4 2 4 15 2 SM V 2 2 - 2 2 2 2 2 2 2 2 40 2 - 2 2 2 2 - 46 46 46 46 46 SM VI 2 2 40 2 - 46 22 Faktor Pendukung Keberhasilan Implementasi Kurikulum KURIKULUM Ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang: • Mengintegrasikan keempat standar pembentuk kurikulum • Sesuai dengan model interaksi pembelajaran • Sesuai dengan model pembelajaran berbasis pengalaman individu dan berbasis deduktif • Mendukung efektivitas sistem pendidikan Penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan Lulusan yang Kompeten Peserta Didik Kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dengan kurikulum yang diajarkan dan buku teks yang dipergunakan Penguatan manajemen dan budaya sekolah 23 Pengembangan Guru Mindset:  Perubahan paradigma, dari konten menuju kompetensi  Persepsi tentang peserta didik  Persepsi tentang belajar  Persepsi tentang fungsi penilaian Skills GURU Budaya Kerja Kode Etik Guru Uji Kompetensi, Penilaian Kinerja, dan Pembinaan Keprofesionalan Berkelanjutan Pelindungan dan Karir Guru 24 Sistem Implementasi Kurikulum IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH KURIKULUM Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sarana Prasarana Lulusan yang Kompeten MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN 25 APA MENGAPA BAGAIMANA DISAMPAIKAN PADA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 5 MEI 2013 DI STKIP YPUP