APA
MENGAPA
BAGAIMANA
TELAAH KRITIS
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum., MA.
DISAMPAIKAN PADA SEMINAR NASIONAL
PENDIDIKAN 5 MEI 2013 DI STKIP YPUP
SISTEM
PENDIDIKAN
NASIONAL
TELAAH KRITIS
KURIKULUM
2013
22 BAB
BAB X
KURIKULUM
77 PASAL
Pengembangan
kurikulum dilakukan
dengan mengacu pada
standar nasional
pendidikan untuk
mewujudkan tujuan
pendidikan nasional
(Ayat 1 Pasal 36)
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat :
(1) pendidikan agama; (2) pendidikan kewarganegaraan;
(3) bahasa; (4) matematika; (5) ilmu pengetahuan alam;
(5) ilmu pengetahuan sosial; (6) seni dan budaya;
(7) pendidikan jasmani dan olahraga; (8). keterampilan/kejuruan;
dan (9) muatan lokal (Ayat 1 Pasal 37)
KONSEP KURIKULUM
LAMA
BARU
Kumpulan mata
pelajaran yang
dipelajari
peserta didik
Suatu rencana
yang menjadi
pedoman dalam
proses
pembelajaran
Paradigma Baru
Pendidikan
(Teacher- Centred)
Peningkatan Mutu
(69 dari 127 )
Visi Pendidikan
Global
Tuntutan Pasar
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1975
Kurikulum
Sekolah Dasar
1947
Rencana Pelajaran →
Dirinci dalam Rencana
Pelajaran Terurai
1994
Kurikulum 1994
1968
Kurikulum Sekolah
Dasar
1945
1955
1965
1975
1985
1995
2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi (KBK)
2013
Kurikulum 2013
2005
1984
Kurikulum 1984
1964
Rencana
Pendidikan Sekolah
Dasar
1973
Kurikulum Proyek
Perintis Sekolah
Pembangunan
(PPSP)
2015
2006
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
(KTSP)
1997
Revisi Kurikulum 1994
4
PERUBAHAN KURIKULUM
SEOLAH-OLAH KEGAGALAN PENDIDIKAN DI INDONESIA DISEBABKAN OLEH
KESALAHAN KURIKULUM
8 STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
STANDAR ISI
STANDAR PROSES
KOMPETENSI
LULUSAN
PENDIDIK &
TANAGA
KEPENDIDIKAN
ADAKAH GAP
ANTARA
STANDAR
NASIONAL
PENDIDIKAN
DENGAN
KENYATAAN DI
LAPANGAN ...?
SARANA &
PRASARANA
STANDAR
PENGELOLAAN
PEMBIAYAAN
PENGELOLAAN
PENILAIAN
Alasan Pengembangan Kurikulum
Tantangan Masa Depan
Kompetensi Masa Depan
• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC,
CAFTA
• masalah lingkungan hidup
• kemajuan teknologi informasi
• konvergensi ilmu dan teknologi
• ekonomi berbasis pengetahuan
• kebangkitan industri kreatif dan budaya
• pergeseran kekuatan ekonomi dunia
• pengaruh dan imbas teknosains
• mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan
• Hasil TIMSS dan PISA
• Kemampuan berkomunikasi
• Kemampuan berpikir jernih dan kritis
• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan
• Kemampuan menjadi warga negara yang efektif
• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran
terhadap pandangan yang berbeda
• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
• Memiliki minat luas mengenai hidup
• Memiliki kesiapan untuk bekerja
• Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
Fenomena Negatif yang Mengemuka
Persepsi Masyarakat
Perkelahian pelajar
Narkoba
Korupsi
Plagiarisme
Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
Gejolak masyarakat (social unrest)
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
• Beban siswa terlalu berat
• Kurang bermuatan karakter
6
TANGGAPAN UMUM
Perubahan Kurikulum Tidak Dilakukan Secara Terencana (Berbau Politik)
Tidak Mengacu Pada Standar Nasional Pendidikan
Tidak Melalui Kajian Mendalam Tentang Kelemahan Ktsp
Mematikan Kreativitas Guru Dan Konteks Budaya Lokal
training master teacher nampaknya terlalu ambisius sementara buku panduan
guru belum tersedia
Anggaran Kurikulum 2013 Mencapai Rp 2,49 triliun dan 1,3 t untuk pengadaan
buku
Dokumen Resmi Kurikulum 2013 hingga saat ini belum keluar
Pengadaan kurikulum 2013 dipandang sebagai pemborosan
Identifikasi Kesenjangan Kurikulum
Kondisi Saat Ini
Konsep Ideal
A. Kompetensi Lulusan
A. Kompetensi Lulusan
1 Sikap belum mencerminkan karakter mulia
1 Berkarakter mulia
2 Keterampilan belum sesuai kebutuhan
2 Keterampilan yang relevan
3 Pengetahuan-pengetahuan lepas
3 Pengetahuan-pengetahuan terkait
B. Materi Pembelajaran
B. Materi Pembelajaran
1 Belum relevan dengan kompetensi yang
dibutuhkan
1 Relevan dengan kompetensi yang
dibutuhkan
2 Beban belajar terlalu berat
2 Materi esensial
3 Terlalu luas, kurang mendalam
3 Sesuai dengan tingkat perkembangan anak
C. Proses Pembelajaran
C. Proses Pembelajaran
1 Berpusat pada guru (teacher centered
learning)
1 Berpusat pada peserta didik (student
centered active learning)
2 Sifat pembelajaran yang berorientasi pada
buku teks
2 Sifat pembelajaran yang kontekstual
3 Buku teks hanya memuat materi bahasan
3 Buku teks memuat materi dan proses
pembelajaran, sistem penilaian serta
kompetensi yang diharapkan
8
Identifikasi Kesenjangan Kurikulum
Kondisi Saat Ini
D. Penilaian
Konsep Ideal
D. Penilaian
1 Menekankan aspek kognitif
1 Menekankan aspek kognitif, afektif,
psikomotorik secara proporsional
2 Test menjadi cara penilaian yang dominan
2 Penilaian test dan portofolio saling
9
melengkapi
E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1 Memenuhi kompetensi profesi saja
1 Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi,
sosial, dan personal
2 Fokus pada ukuran kinerja PTK
2 Motivasi mengajar
F. Pengelolaan Kurikulum
1 Satuan pendidikan mempunyai kebebasan
dalam pengelolaan kurikulum
2 Masih terdapat kecenderungan satuan
pendidikan menyusun kurikulum tanpa
mempertimbangkan kondisi satuan
pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan
potensi daerah
3 Pemerintah hanya menyiapkan sampai
standar isi mata pelajaran
9
F. Pengelolaan Kurikulum
1 Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki
kendali kualitas dalam pelaksanaan
kurikulum di tingkat satuan pendidikan
2 Satuan pendidikan mampu menyusun
kurikulum dengan mempertimbangkan
kondisi satuan pendidikan, kebutuhan
peserta didik, dan potensi daerah
3 Pemerintah menyiapkan semua komponen
kurikulum sampai buku teks dan pedoman
9
Elemen Perubahan
Standar
Kompetensi Lulusan
Standar Proses
Elemen Perubahan
Standar Isi
Standar Penilaian
10
Elemen Perubahan
Elemen
Deskripsi
SD
SMP
SMA
SMK
Kompetensi
Lulusan
• Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi
aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan mata
pelajaran
(ISI)
• Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi
matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
Pendekatan
(ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui:
• Tematik Integratif
dalam semua
mata pelajaran
• Mata
pelajaran
• Mata pelajaran
• Vokasinal
11
Elemen Perubahan
Elemen
Deskripsi
SD
Struktur
• Holistik berbasis
Kurikulum
sains (alam,
sosial, dan
(Matapelajaran
dan alokasi
budaya)
waktu)
• Jumlah
(ISI)
matapelajaran
dari 10 menjadi
6
• Jumlah jam
bertambah 4
JP/minggu akibat
perubahan
pendekatan
pembelajaran
SMP
SMA
SMK
• TIK menjadi media • Perubahan
• Penambahan jenis
semua
sistem: ada
keahlian
matapelajaran
berdasarkan
matapelajaran
wajib dan ada
spektrum
• Pengembangan diri
kebutuhan (6
matapelajaran
terintegrasi pada
pilihan
program keahlian,
setiap
40 bidang
matapelajaran dan • Terjadi
keahlian, 121
ekstrakurikuler
pengurangan
kompetensi
matapelajaran
• Jumlah
keahlian)
yang harus
matapelajaran dari
diikuti siswa
• Pengurangan
12 menjadi 10
adaptif dan
• Jumlah jam
• Jumlah jam
normatif,
bertambah 1
bertambah 6
penambahan
JP/minggu
JP/minggu akibat
produktif
akibat
perubahan
perubahan
• produktif
pendekatan
pendekatan
disesuaikan
pembelajaran
pembelajaran
dengan trend
perkembangan
12 di
Industri
Elemen Perubahan
Elemen
Proses
pembelajaran
Deskripsi
SD
SMP
SMA
SMK
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan,
dan Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan
masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
• Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
• Tematik dan
terpadu
• IPA dan IPS
masingmasing
diajarkan
secara
terpadu
• Adanya mata
pelajaran wajib
dan pilihan
sesuai dengan
bakat dan
minatnya
• Kompetensi
keterampilan yang sesuai
dengan standar industri
13
Elemen Perubahan
Elemen
Penilaian hasil
belajar
Ekstrakuri-kuler
Deskripsi
SD
SMP
SMA
SMK
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil]
• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen
utama penilaian
• Pramuka
(wajib)
• UKS
• PMR
• Bahasa Inggris
• Pramuka
(wajib)
• OSIS
• UKS
• PMR
• Dll
• Pramuka
(wajib)
• OSIS
• UKS
• PMR
• Dll
•
•
•
•
•
Pramuka (wajib)
OSIS
UKS
PMR
Dll
14
PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD
Struktur Kurikulum Sekarang
No Komponen
I II III IV V IV
A Matapelajaran
1 Pend. Agama
3 3 3
2 Pend. Kewarganegaraan
2 2 2
3 Bahasa Indonesia
5 5 5
4 Matematika
5 5 5
5 IPA
4 4 4
6 IPS
3 3 3
7 Seni Budaya & Ketrpln.
4 4 4
8 Pend. Jasmani, OR & Kes.
4 4 4
B Muatan Lokal
2 2 2
C Pengembangan Diri
2 2 2
Jumlah
26 27 28 32 32 32
Usulan Struktur Kurikulum Baru
Alternatif - 1
No Komponen
A Kelompok A
1 Pend. Agama
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
B Kelompok B
1 Seni Budaya & Prakarya
2 Pend. Jasmani, OR & Kes.
Jumlah
I
II
III IV
V IV
Tematik
4
5
8
5
4 4 4
6 6 6
8 10 10
6 6 6
4
6
10
6
4
6
10
6
4 4 4 6 6 6
4 4 4 4 4 4
30 32 34 36 36 36
Alternatif - 2
No Komponen
A Kelompok A
1 Pend. Agama
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 IPA
6 IPS
B Kelompok B
1 Seni Budaya & Prakarya
2 Pend. Jasmani, OR & Kes.
Jumlah
I
II
III
IV
V
IV
Tematik
4
5
8
5
-
4
6
8
6
-
4 4
6 6
10 10
6 6
-
3
4
5
6
4
4
3
4
5
6
4
4
4 4 4 6 6 6
4 4 4 4 4 4
30 32 34 36 36 36
15
PENATAAN STRUKTUR KURIKULUM SMP
Usulan Struktur Kurikulum Baru
Struktur Kurikulum Sekarang
KOMPONEN
ALOKASI
WAKTU
MINIMAL PER
MINGGU [JP]
VII
VIII
IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
7 Bahasa Inggris
8 Seni Budaya
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
4
4
4
4
4
2
2
10 Keterampilan/Teknologi Informasi & Komunikasi
2
2
2
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
2
2*
32
2
2*
32
2
2*
32
MATA PELAJARAN
Kelompok A
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Bahasa Inggris
Kelompok B
1. Seni Budaya (termasuk muatan lokal)
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
(termasuk muatan lokal)
3. Prakarya (termasuk muatan lokal)
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
ALOKASI
WAKTU
PER MINGGU
[JP]
VII VIII IX
3
3
5
5
4
4
4
3
3
5
5
4
4
4
3
3
5
5
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
38
4
38
4
38
16
Isu Terkait Rancangan Struktur Kurikulum SMA
No
Komponen Rancangan
1
Apakah masih perlu penjurusan di SMA mengingat:
- Sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem penjurusan di SMA
- Kesulitan dalam penyetaraan ijazah
- Dapat melanjutkan ke semua jurusan di perguruan tinggi
2
Tanpa penjurusan akan menyebabkan mata pelajaran menjadi terlalu banyak seperti
pada SMA Kelas X saat ini, sehingga diperlukan mata pelajaran pilihan dan mata
pelajaran wajib
3
Perlunya memberi kesempatan bagi mereka yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata
untuk menyelesaikan lebih cepat atau belajar lebih banyak melalui mata pelajaran
pilihan
5
Perlunya ujian nasional yang lebih fleksibel [dapat diambil di kelas XI]
6
Perlunya integrasi vertikal dengan perguruan tinggi
7
Perlunya memperkuat pelajaran bahasa Indonesia, termasuk sastra, terutama menulis
dan membaca dengan cepat dan paham
8
Perlunya meningkatkan tingkat abstraksi mata pelajaran matematika
9
Perlunya membentuk kultur sekolah yang kondusif
17
Isu Terkait Rancangan Struktur Kurikulum SMA
No Alternatif
Kelebihan
Kekurangan
1
Penjurusan
Mulai Kelas
X
• Ada pengurangan pelajaran di Kelas • Peminatan ditetapkan berdasarkan
hasil belajar sebelumnya
X yang dianggap memberatkan
• Implementasi mudah karena tidak
(Rapor/UN SMP, Tes Penempatan/
banyak berbeda dengan yang ada
Tes Bakat)
• Peserta didik dapat berkonsentrasi • Menimbulkan stigma jurusan
penuh mempelajari bidang tertentu
tertentu lebih unggul
• Masih ada Penjurusan yang sudah
tidak ada padanannya di dunia
2
Berdasarkan • Pemilihan mata pelajaran
Minat pada
berdasarkan minat ke pendidikan
Pendidikan
lanjutan
Lanjutan
• Memungkinkan untuk memilih
mata pelajaran pada bidang yang
berbeda
• Tidak harus mengambil mata
pelajaran yang tidak disukai
3
Non
penjurusan
(SKS)
• Perlunya membedakan mata
pelajaran untuk persiapan ke
perguruan tnggi dan untuk
memenuhi rasa ingin tahu saja
• Memerlukan administrasi akademik
yang baik
• Proses bimbingan harus efektif.
• Sistem UN harus diubah
• Siswa belajar mata pelajaran yang
• Idem diatas [tetapi lebih kompleks
sesuai dengan minatnya
lagi]
• Tersedia pilihan mata pelajaran
untuk melanjutkan ke perguruan
18
tinggi atau untuk sekedar ingin tahu
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK
Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
Komponen
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
5.1. Kelompok Seni, Pariwisata, dan Teknologi Kerumahtanggaan
5.2. Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi
5.3. Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian
6. Ilmu Pengetahuan Alam
6.1. IPA
6.2. Fisika
6.2.1. Kelompok Pertanian
6.2.2. Kelompok Teknologi
6.3. Kimia
6.3.1. Kelompo k Pertania
6.3.2. Kelompok Teknologi dan Kesehatan
6.4. Biologi
6.4.1. Kelompok Pertanian
6.4.2. Kelompok Kesehatan
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Seni Budaya
9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Durasi Waktu (Jam)
192
192
192
440
330
403
516
192
192
276
192
192
192
192
128
128
192
19
SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN SMK
NO
BIDANG STUDI
JUMLAH
PROGRAM
STUDI
JUMLAH
KOMPETENSI
KEAHLIAN
1
TEKNOLOGI DAN REKAYASA
18
66
2
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
3
9
3
KESEHATAN
2
6
4
SENI, KERAJINAN, DAN PARIWISATA
7
22
5
AGROBISNIS DAN TEKNOLOGI
7
14
6
BISNIS DAN MANAJEMEN
3
4
JUMLAH
40
121
• Pendidikan menengah kejuruan berfungsi a.l. membekali peserta didik dengan kemampuan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta kecakapan kejuruan para profesi sesuai dengan
kebutuhan masyarakat (PP 17/2010 pasal 76)
20
BIDANG STUDI KEAHLIAN (6)
1. TEKNOLOGI DAN REKAYASA
PROGRAM STUDI KEAHLIAN (40)
1.1 Teknik Bangunan
KOMPETENSI KEAHLIAN (121)
1.1.1 Teknik Konstruksi Baja
1.1.2 Teknik Konstruksi Kayu
2. TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
3. KESEHATAN
1.2 Teknik Mekanik Otomotif
1.2.1 Teknik Kendaraan Ringan
2.1 Teknik Telekomunikasi
2.1.1 Teknik Transmisi Telekomunikasi
2.2 Teknik Komunikasi & Infor
2.2.1 Tenik Komputer & Jaringan
3.1 Kesehatan
3.1.1 Keperawatan
3.1.2 Keperawatan Gigi
4. SENI, KERAJINAN DAN
PARIWISATA
5. AGRIBISNIS DAN
AGROINDUSTRI
3.2 Kefarmasian
3.2.1 Farmasi
4.1 Seni Rupa
4.1.1 Seni Lukis
4.2. Kerajinan
4.2.1 Kriya Kayu dst
4.3 Pariwisata
4.3.1 Akomodasi Perhotelan
5.1 Agribisnis Produksi Tanaman
5.1.1 Agribisnis Tanaman Pangan dan
Holtikultura
5.1.2 Pengolahan Hasil Pertanian
6. BISNIS DAN MANAJEMEN
5.2 Agribisnis Produksi Ternak
5.2.1 Agribisnis Ternak Ruminansia
6.1 Administrasi
6.1.1 Administrasi Perkantoran
6.2. Keuangan
6.1.2
Akuntasi
21
CONTOH USULAN STRUKTUR KURIKULUM SMK
BIDANG STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA
MATA PELAJARAN
Kelompok A
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Fisika
6 Kimia
7 Kemampuan Komputer dan Pengelolaan Informasi
8 Bahasa Inggris
9 Keterampilan/Kejuruan
10 Life & Carrier Skills (non mata pelajaran)
Kelompok B
1. Seni Budaya (termasuk muatan lokal)
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
(termasuk muatan lokal)
3. Muatan Lokal Ketrampilan ( Kejuruan/ Bahasa
daerah/ bahasa Asing )
Jumlah Alokasi Waktu per Minggu
ALOKASI WAKTU MINIMAL JAM/MG
KELAS X
KELAS XI
KELAS XII
SM I
2
2
3
6
4
2
2
4
13
2
SM II
2
2
3
6
4
2
2
4
13
2
SM III
2
2
3
6
4
2
4
15
2
SM IV
2
2
3
6
4
2
4
15
2
SM V
2
2
-
2
2
2
2
2
2
2
2
40
2
-
2
2
2
2
-
46
46
46
46
46
SM VI
2
2
40
2
-
46
22
Faktor Pendukung Keberhasilan Implementasi Kurikulum
KURIKULUM
Ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang:
• Mengintegrasikan keempat standar pembentuk kurikulum
• Sesuai dengan model interaksi pembelajaran
• Sesuai dengan model pembelajaran berbasis pengalaman
individu dan berbasis deduktif
• Mendukung efektivitas sistem pendidikan
Penguatan peran
pemerintah dalam
pembinaan dan
pengawasan
Lulusan yang
Kompeten
Peserta Didik
Kesesuaian kompetensi
pendidik dan tenaga
kependidikan dengan
kurikulum yang diajarkan dan
buku teks yang dipergunakan
Penguatan
manajemen dan
budaya sekolah
23
Pengembangan Guru
Mindset:
Perubahan paradigma, dari konten
menuju kompetensi
Persepsi tentang peserta didik
Persepsi tentang belajar
Persepsi tentang fungsi penilaian
Skills
GURU
Budaya Kerja
Kode Etik Guru
Uji Kompetensi, Penilaian
Kinerja, dan Pembinaan
Keprofesionalan Berkelanjutan
Pelindungan dan
Karir Guru
24
Sistem Implementasi Kurikulum
IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH
KURIKULUM
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
Sarana
Prasarana
Lulusan yang
Kompeten
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
25
APA
MENGAPA
BAGAIMANA
DISAMPAIKAN PADA SEMINAR NASIONAL
PENDIDIKAN 5 MEI 2013 DI STKIP YPUP