Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Dengan demikian, penetapan MHA sebagai suatu subyek hukum adalah sebuah kebutuhan yang serius. Sebuah ketentuan yang diatur dalam konstitusi dan berbagai peraturan perundang-undangan turunan lainnya. Menjadi masyarakat (hukum) adat, menjadi nagari, ataupun menjadi desa adat melalui penetapan dalam suatu produk hukum tertentu itu bukanlah semata-mata karena adat itu memang kuat dan adanya romantisme atas identitas lokal melainkan suatu kebutuhan untuk memenuhi tuntutan hukum itu sendiri. ... Dengan begitu saya hendak meletakkan ‘gerakan kebangkitan adat’ ini menjadi bagian dari ‘ketegangan antara Pusat dan Daerah, dan antara Negara dan Komunitas’,yang muncul disepanjang sejarah Indonesia pasca-kemerdekaan (Zakaria, 2004), terlepas dari kenyataan bahwa beberapa trait dalam berbagai episode sejarah itu, misalnya yang menyangkut adat dan tanah adat itu sendiri adalah kreasi dan warisan masa kolonial (Burns, 2010), atau pun tidak. ... Akhirnya, ketentuan hukum yang mengharuskan masyarakat (hukum) adat mendapatkan pengakuan keberadaan secara tertulis melalui salah satu bentuk produk hukum daerah agar hak-hak tradisionalnya diakui (Safitri & Ulyah, 2014; Andiko & Firmansyah, 2014), akan mendorong tindakan semacam BKN itu belum akan berhenti dan akan terus terjadi di mana. Terlepas dari besar atau kecil-nya arus masyarakat yang terlibat dalam prosesnya. Apakah upaya-upaya itu akan berhasil akan sangat tergantung pada faktor-faktor yang menjadi syarat cukup bagi terwujudnya upaya itu dapat dipenuhi atau tidak. Pada tingkat ini beberapa analisis yang dikemukakan von Benda-Beckmann (2013) sebagaimana yang disarikan Vel & Bedner (2015) dapat membantu komunitas-komunitas yang bersangkutan mempersiapkan dirinya sebelum maju ke medan perjuangan.
Lunturnya budaya pancasila, sumber segala sumber permasalahan dari hukum sampai idealogi bangsa Indonesia
Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Islam Nusantara Dan Apresiasi Atas Kebudayaan LokalIslamic thought in the last several decades of Indonesia has been dynamic. As such is evidenced by the emergence of some new terms related to Indonesian Islam, such as modernist Muslim, trans-formative Islam, Islamic postmodernism, Indigenous Islam, and Nusantara Islam (Islam of the archipelago). These terms constitute an idea of thoughts largely promoted by Nahdlatul Ulama, or NU (the largest organization of traditionalist Muslim in Indonesia and elsewhere), especially among its younger generation. As a form of thoughts, they are considered fine. Yet, many groups of Muslim have objected them, arguing that they may become a new form of “school of Islam” (madzhab). Nusantara Islam, in principle, promotes the values of tolerance and humanism, and recognizes local expressions of culture and beliefs, specific to the archipelago. This characteristic of Nusantara Islam is not dissimilar with that of the NU, that is, celebrating local tradition as a locus teologicus. Thus, the emergence ...
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Desa Batuan dengan tujuan (1)untuk mendeskripsikan kondisi permukiman tradisional di Desa Batuan, 2) untuk menganalisis kontribusi keberadaan permukiman tradisional terhadap pengembangan fisik kawasan wisata di Desa Batuan, 3) untuk menganalisis kontribusi keberadaan permukiman tradisional terhadap kondisi ekonomi masyarakat di Desa Batuan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pengambilan sampel secara " Purposif Sampling " yaitu sebesar 15 rumah yang mencirikan dari permukiman tradisional di Desa Batuan yang dimana dipilih 3 rumah dari setiap banjar dari 5 banjar yang mencirikan permukimannya sebagai permukiman tradisional. Pengumpulan data primer menggunakan metode pencatatan dokumen dan wawancara, yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa, 1) secara umum permukiman tradisional di Desa Batuan masih menggunakan tata ruang permukiman yang berlandaskan agama yaitu Tri Hita Karana. Arsitektur dalam permukiman tradisional di Desa Batuan masih menggunakan unsur tradisional,2) sarana dan prasarana Desa Batuan sebelum dan setelah peningkatan kunjungan wisatawan memberikan kontribusi yang baik yang dimana layak di jadikan Kawasan Wisata Budaya, dan 3) Peningkatan kunjungan wisatawan ke Desa Batuan memperluas lapangan kerja, yang mampu meningkatkan taraf pendapatan masyarakat di Desa Batuan. Kata kunci : Permukiman Tradisional, Kawasan Wisata Budaya ABSTRACT The research was conducted in the village of Batuan in order (1) to describe the condition of traditional settlements in the village of Batuan, 2) to analyze the contribution of traditional settlements of the physical development of the tourist area in the village of Batuan, 3) to analyze the contribution of traditional settlements of the economic conditions in Batuan Village. This research is a descriptive study with a sampling of "purposive sampling" is equal to 15 houses that characterize traditional settlement in the village of Batuan in which selected 3 houses from each row of 5 banjo that characterizes the settlement as a traditional settlement. Primary data collection method of recording documents and interviews, which further quantitatively analyzed descriptively. Based on the results of the study show that, 1) the general traditional settlements in Batuan village still uses spatial settlement based on religion is Tri Hita Karana.
Travelling selama ini dipandang sebagai kegiatan rekreatif semata. Namun, siapa sangka bila di balik itu tersimpan suatu potensi "jelajah budaya". Lantas, bila mampu dioptimalkan, travelling mampu menjelma menjadi instrumen pembelajaran yang efektif dalam mengenal dunia dan mencintai budaya kita. Selamat Membaca & Semoga Bermanfaat. Silakan meng-copy tapi sertakan sumber dan penulisnya y. Terima Kasih.
Ke-delapan budaya lokal yang dimiliki provinsi Jambi diatas tak luput dari hukum adat dan tradisi masyarakat asli Jambi itu sendiri. Memang ada beberapa budaya yang perlahan terkikis bahkan diklaim menjadi salah satu budaya negara tetangga, namun kondisi ini tidak membuat masyarakat lupa akan tradisi dan budaya yang mereka miliki serta jalani sampai saat ini. Berkembangnya zaman ke arah yang lebih maju dan instan menaruh banyak dampak bagi tradisi dan budaya lokal provinsi Jambi. Teknologi membuat budaya lokal ini terekspose dan diketahui oleh masyarakat luar Jambi. Selain itu teknologi turut berperan dalam memperindah dan melestarikan budaya. Seperti yang terjadi di Lubuk Larangan dan kesenian Jambi. Pengetahuan masyarakat Jambi yang berangsur meningkat juga membuat budaya lokalnya perlahan bertransisi namun tidak hilang begitu saja. Gaya hidup muda-mudi yang berubah juga membuat tradisi berpantun saat ngapel menghilang, karena muda-mudi sekarang terlihat gengsi dan menganggap bahwa tradisi itu hanya terjadi di daerah kabupaten/pedesaan Jambi saja. Yang hingga saat ini benar-benar bertahan adalah penggunaa bahasa Jambi yang identik terdengar lucu dan sangat melayu, meskipun berada di luar kota, bahasa ini tetap lekat di diri masyarakat baik dalam berbicara maupun dari kesenian. Meskipun begitu, Jambi tetap menjaga kearifan tradisi dan budaya lokal, sehingga nilai-nilai adat tetap diterapkan meskipun hidup sudah dipengaruhi budaya kebarat-baratan.
2023 •
9º Congresso de Arquitetura e Construção com Terra no Brasil
TAIPA MODULAR E BLOCOS DE TERRA COMPRIMIDA COMO TECNOLOGIAS SOCIAIS EM SANTA LUZIA DO ITANHY, SERGIPE2024 •
Laporan Tugas Bahasa Query
LAPORAN TUGAS BAHASA QUERY MATA KULIAH BASIS DATA I (A) Dosen Pengampu2020 •
Clinical Psychiatry
COVID-19: Mass and individual psychology and psychopathology2020 •
Journal of Archaeological Science - Reports
What can we really say about skeletal part representation, MNI and funerary ritual? A simulation approach2016 •
Transcontinentales
Les enjeux politiques de la mémoire du passé colonial à l'île Maurice2008 •
University of Mohaghegh Ardabili
Evaluating the effects of climate change on urban runoff based on CMIP6 models (Case study: district 10 of Tehran municipalityInternational Journal of Advanced Computer Science and Applications
A Computationally Efficient P-LRU based Optimal Cache Heap Object Replacement Policy2017 •
Mağallaẗ ittiḥād al-ğāmiʿāt al-ʿarabiyyaẗ li-l-dirāsāt wa-al-buḥūṯ al-handasiyyaẗ
Frequent Itemset Mining Based on Development of FP-growth Algorithm and Use MapReduce Technique2021 •
Jurnal rekayasa dan manajemen agroindustri
Peramalan Permintaan Dan Pengendalian Persediaan Produk Daging Babi Beku Di PT. XYZ2023 •
Physical Review B
Temperature dependence of the electron Landégfactor in InSb and GaAs2008 •
თავდაცვა და მეცნიერება
Unveiling Quishing: The Dark Side of QR Codes in Cyber attacks2023 •
Sučasna pedìatrìâ. Ukraïna
Vitamin status as an assessment of vitamins A, E, D providing in children with allergic dermatosis2022 •
Journal of Environmental Issues and Climate Change
Analysis of the Quality of Dhaka's Potable Water and Sanitation ServicesInternational Journal of Molecular Sciences
Benzo(a)pyrene and Cerium Dioxide Nanoparticles in Co-Exposure Impair Human Trophoblast Cell Stress Signaling2023 •
A Cultural History of Slavery and Human Trafficking in the Age of Global Conflict: Volume 5: Global Conflict, Colonialism, and Decolonization, 1900-1945
Gender, enslavement, and trafficking2024 •