Cahaya PAUD
Edisi Oktober 2015
MENINGKATKA
KAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN ANA
NAK MELALUI
MEDIA CERITA BERGAMBAR
Bujuna A. Alhadad
Dose
sen PG-PAUD FKIP Universitas Khairun
ABSTRACT
mmunication that is very important in a child’s
’s llife. Based on the
Language is a tool of comm
of children’s language product also increase
sed in quantity and
growth and developmentt o
the researcher offers story telling media to improve children
complexity. That is whyy th
language skill. Story telling
ng provides experiences and informations betw
etween teacher and
early childhood that can
n be delivered directly or indirectly. Thiss rresearch applied
classroom action research
arch with two cycles. The subjects of th
the research are
kindergarten students in We
Weda consist of 13 students. From this research
arch, it showed that
the kindergarten studentss la
language skill was improved after the implem
lementation of story
telling media in the classro
sroom. It can be seen in the score for each
ch test passing the
criteria.
Key word: language, storyt
rytelling, media
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Nasional berkaitan
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Na
dengan Pendidikan Anak
ak Usia Dini tertulis pada pasal 28 ayatt 1 yang berbunyi
mpai dengan enam
“Pendidikan Anak Usia Dini
ini diselenggarakan bagi anak sejak lahir samp
endidikan dasar”.
tahun dan bukan merup
rupakan persyaratan untuk mengikuti pen
kan Anak Usia Dini
Selanjutnya pada Bab 1 pa
pasal 1 ayat 14 ditegaskan bahwa Pendidikan
sampai dengan usia
adalah suatu pembinaan yyang ditujukan kepada anak sejak lahir sam
an untuk membantu
enam tahun yang dilakukan
kan melalui pemberian rangsangan pendidikan
memiliki kesiapan
pertumbuhan dan perkem
mbangan jasmani dan rohani agar anak m
dalam memasuki pendidika
ikan lebih lanjut (Depdiknas,USPN,2004:4).
am kegiatan, salah
Pendidikan anak usi
usia dini (PAUD) memiliki beberapa program
melayani anak usia
satu program kegiatan yakn
akni Taman Kanak-Kanak (TK) yang kusus me
hp
pendidikan dalam
4-6 tahun. TK merupakan
np
pendidikan awal yang dikenal anak setelah
selanjutnya.Pada
keluarga, dan merupakan
kan dasar utama bagi perkembangan anakk se
sosial emosional,
hakekatnya anak usia dini
ini memiliki 4 aspek perkembangan yaitu so
ngat penting untuk
kognitif, fisik dan bahasa,, sa
salah satu aspek perkembangan yang sang
spek perkembangan
dapat berkomunikasi dan
n dapat hidup bermasyarakat adalah aspek
am berkomunikasi,
bahasa. Berdasarkan perk
erkembangan teknologi sekarang ini
dalam
bahasa merupakan alat ya
rbahasa seseorang
yang penting bagi setiap orang.Melalui berba
15 | Cahaya PAUD Vol.2
Cahaya PAUD
Edisi Oktober 2015
atau anak akan dapat meng
engembangkan kemampuan bergaul (social ski
skill) dengan orang
lain.Anak dapat mengekspr
kspresikan pikirannya menggunakan bahasa seh
sehingga orang lain
dapat menangkap apa yan
yang dipikirkan oleh anak. Komunikasi antar an
anak dapat terjalin
dengan baik dengan baha
hasa sehingga anak dapat membangun hub
ubungan sehingga
tidak mengherankan bahwa
wa bahasa dianggap sebagai salah satu indik
dikator kesuksesan
seorang anak.Anak yang
g dianggap banyak berbicara, kadang meru
erupakan cerminan
anak yang cerdas.
Metod
tode bercerita dapat memberikan pengalama
man dan informasi
antara guru dan anak usi
usia dini tersebut yang dapat disampaikan
n se
secara langsung
maupun tidak langsung ((Moeslichatoen, 1996: 140), Bercerita ada
dalah menuturkan
sesuatu yang mengisahkan
kan tentang suatu perbuatan atau kejadian
n d
dan disampaikan
secara lisan dengan tuju
ujuan membagikan pengalaman dan penge
getahuan yang di
milikinya. Dalam konteks
eks anak usia dini bercerita merupakan
kan upaya untuk
mengembangkan kemamp
puan berbahasa anak melalui pendengaran
ran, penglihahatan
dan kemudian menyamp
mpaikannya dalam bentuk bercakap-cakap
ap, tanya jawab,
demonstrasi atau bercerita
ita kembali apa yang telah didengarnya. Cerita
ita yang dibawakan
guru harus menarik dan
n mengundang perhatian anak dan tidak le
lepas dari tujuan
pendidikan bagi anak TK.B
.Bila isi cerita itu dikaitkan dengan dunia keh
ehidupan anak TK,
maka mereka merasa aka
kan mendengarkannya dengan penuh perha
hatian, dan mudah
dapat menangkap isi cerita
rita. Dalam kehidupan anak penuh dengan su
suka cita, untuk itu
anak perlu di berikan cerita
rita yang menarik dengan penuh rasa gembir
bira,lucu dan anak
merasa asyik dalam mener
erima cerita yang diberikan oleh gurunya, keg
egiatan bercerita di
Tk diusahakan menjadi p
pengalaman yang tak terlupakan karena b
bersifat unik dan
menarik yang menggetarka
rkan perasaan anak dan menjadikan motivasi
si bagi anak dalam
mengikuti cerita sampai sele
selesai.
Bahasa mencakup
p komunikasi non verbal dan komunikasi ve
verbal serta dapat
dipelajari secara teratur ter
tergantung pada kematangan serta kesempa
patan yang dimiliki
seseorang, demikian jug
juga bahasa merupakan landasan seoran
rang anak untuk
mempelajari hal-hal lain.. A
Anak akan dapat mengembangkan kemam
ampuannya dalam
bidang pengucapan bunyi,
yi, menulis, membaca yang sangat menduku
ukung kemampuan
keaksaraan di tingkat yan
ang lebih tinggi. Selain alat komunikasi bah
bahasa merupakan
sarana yang sangat pent
nting dalam kehidupan anak. Di samping
g itu bahasa juga
merupakan alat untuk m
menyatakan pikiran dan perasaan kepada
a orang lain yang
sekaligus berfungsi untukk m
memahami pikiran dan perasaan orang.
Sejalan dengan per
ertumbuhan dan perkembangan anak, produk
uk bahasa mereka
juga meningkat dalam kuan
uantitas, keluasan dan kerumitan. Anak-anak
ak secara bertahap
berubah dari melakukan e
ekspresi menjadi melakukan ekspresi dengan
gan berkomunikasi,
yang juga berubah dari ko
komunikasi melalui gerakan menjadi ujaran
an. Anak usia dini
biasanya telah mampu me
mengembangkan keterampilan berbicara me
elalui percakapan
yang dapat memikat orang
ng lain. Mereka dapat menggunakan bahasa
sa dengan berbagai
cara seperti bertanya, berd
erdialog dan bernyanyi.Tk Pembina Negerii W
Weda merupakan
lembaga pendidikan sekola
kolah yang ditujukan untuk anak usia 4 – 6 ta
tahun lembaga ini
turut serta dalam program p
pendidikan nasional (PAUD) Pendidikan Ana
nak Usia Dini harus
merangsang seluruh aspe
pek perkembangan anak, termasuk kemam
mpuan berbahasa
16 | Cahaya PAUD Vol.2
Cahaya PAUD
Edisi Oktober 2015
anak. Namun kenyataannya
nya menunjukan bahwa kemampuan berbahasa
asa anak kelompok
B Tk Pembina Negeri We
eda masih rendah yakni terlihat dari keterb
erbatasan bercerita
anak secara lisan. Anak
ak cenderung kurang percaya diri dalam
m menyampaikan
pemikirannya secara lisan
an kepada guru, dan seringnya pemakaian
n bahasa daerah.
Berdasarkan permasalahan
an tersebut peneliti merasa tertarik untuk mela
elakukan penelitian
dengan judul “Meningkatk
katkan Kemampuan Berbahasa Lisan Anakk Kelompok B Tk
Pembina Weda Melalui Med
edia Cerita Bergambar.
METODE
2.1
Subjek Penelitian
n
Penelitian dilaksanakan di TK Pembina Negeri Weda Kebupaten Hal
almahera Tengah,
pada Kelas B dengan jumla
nM
Mei 2014.
mlah 13 siswa yang dilaksanakan pada bulan
2.2. Deskripsi PerSiklus
s
1. Perencanaan
Pada siklus I ini, rencan
enyusun rencana
cana tindakan yang dibuat adalah: a. Me
pembelajaran, b. Menempa
Menyiapkan materi
patkan siswa dalam kelompok-kelompok, c. Me
pembelajaran, d. Menyiapka
gamatan yang akan
pkan media pembelajaran serta lembar pengam
digunakan pada saat me
ng.Dalam kegiatan
mengamati pembelajaran saat berlangsung.
belajar mengajar penuliss m
at jadwal kegiatan
merencanakan kegiatan dengan membuat
dalam siklus I dan sikluss II. Dalam pembelajaran guru perlu melak
lakukan perbaikanperbaikan dalam memberik
rikan materi pembelajaran pada anak untukk itu perlu adanya
lembar observasi dan lemb
ua
agar lebih kreatif
mbar penilaian yang dapat menunjang guru
dan inovatif dalam mengga
rita dan melakukan
gali kreativitas guru dan anak melalui bercerita
perbaikan secara bertahap
), kkegiatan inti dan
ap yaitu dengan kegiatan awal (apersepsi),
kegiatan akhir. Kegiatan p
as yang tercantum
perbaikan pembelajaran dilakukan aktivitas
dalam kegiatan inti RKH 1 dan RKH 2.Penelitian ini bertujuan untukk mendeskripsikan
penggunaan media cerita
an berbahasa lisan
ab
bergambar guna meningkatkan kemampuan
pada anak Kelompok B Tkk P
masalah yang akan
Pembina Negeri Weda untuk itu masalah-ma
diidentifikasi dari penelitian
ia ceritabergambar
tian ini yaitu bagaimana penggunaan media
untuk meningkatkan kem
nis penelitian ini
emampuan berbahasa lisan anak. Jenis
menggunakan metode pene
dengan (PTK) yaitu
enelitian tindakan kelas atau yang di kenal den
suatu penelitian yang dilak
ibat tindakan yang
ilakukan dalam kelas untuk mengetahui akiba
diterapkan pada suatu sub
ua siklus, masingubjek penelitian di kelas yang terdiri dari dua
masing terdiri dari lima per
tahapan yaitu: (1).
ertemuan.Setiap siklus 1 terdiri dari empat ta
Perencanaan (planning),, (2
n (observing), dan
(2). Pelaksanaan (acting), (3). Pengamatan
(4). Refleksi (reflecting).
17 | Cahaya PAUD Vol.2
Cahaya PAUD
Edisi Oktober 2015
2. Pelaksanaan.
Dalam pelaksanaan
an kegiatan dilakukan Setiap siklus terdiri dar
dari empat tahapan
yaitu 1. Rencana tindakan,
n, 2. Pelaksanaan, 3. Observasi, 4. Refleksi
ksi, tahap ini dapat
diuraikan sebagai berikut:
t: 1) Tahap perencanaan tindakan: Dalam ttahap ini peneliti
merancang RKH, instrum
men penelitian serta alat peraga atau me
media yang akan
digunakan dalam kegiatan
nb
bercerita. Dan menentukan observer dan wa
waktu pelaksanaan
tindakan oleh siapa dan
n bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
n. 2) Pelaksanaan
tindakan: Pada tahap ini merupakan implementasi dari tahap pe
perencanaan yaitu
melaksanakan pengajaran
nd
di kelas sesuai dengan perencanaan.
3.
Pengamatan
Peneliti dan patner
er (observer) mengamati aktivitas siswa selam
lama pembelajaran
berlangsung dengan mengg
nggunakan lembar observasi.
4.
Refleksi
Hasil yang di pero
eroleh dari ketiga tahap diatas dikumpulkan
an serta dianalisis
kekurangan dan kelebihan
han sehingga diperoleh hasil refleksi kegia
giatan yang dapat
dijadikan acuan penentuan
an siklus berikutnya. Selain itu refleksi dilakuka
kan antar guru dan
pengamat berdiskusi da
dan guru memberikan tanggapan tentang
g apa yang telah
dirasakan ketika proses p
pembelajaran berlangsung. Jika hasilnya ti
tidak baik, masih
banyak siswa yang tidakk tun
tuntas (> 70 % secara klasikal) maka perlu dila
dilanjutkan di siklus
ke II. Kegiatan dalam siklus
lus II dilanjutkan setelah mempelajari hasil refle
fleksi pada siklus I,
kekurangan pada siklus I. Adapun tahapan pa
dan memperbaiki segala ke
pada siklus II sama
lus I.
seperti tahapan pada siklus
HASIL DAN PEMBAHASAN
tindakan yang telah dilakukan dapat dinyatak
takan bahwa pada
Berdasarkan hasil tin
luruh anak kelompok B yang berjumlah 1
13 anak, dalam
siklus I, terdiri dari selur
mlah anak yang dapat bercerita dengan
an bantuan (tidak
pengamatan terlihat juml
(77%), dan jumlah anak yang dapat bercerita
rita (tuntas) dengan
tuntas)sebanyak 10 anak (7
san dengan baik sebanyak 3 anak (23%). Un
Untuk melihat jelas
menggunakan bahasa lisan
ak maka penulis menyajikan hasil keberhasi
asilan anak dalam
tingkat keberhasilan anak
bentuk tabel berikut ini:
puan Bercerita Anak Pada Siklus I
Tabel 3.1 Hasil Kemampu
No
o
Urut
ut
Keterangan
T
TT
1
√
2
√
3
4
√
√
18 | Cahaya PAUD Vol.2
Cahaya PAUD
Edisi Oktober 2015
5
√
6
√
7
√
8
√
9
√
10
0
√
11
1
√
12
2
√
13
3
√
Jum
m
3
10
Keterangan
T
: Tuntas
TT
: Tidak Tuntas
Jumlah anak yang tunta
ntas
: 3 (23%)
Jumlah anak yang belu
elum tuntas : 10 (77%)
Secara klasikal
: Belum tuntas
Dari tabel di atass da
dapat dijelaskan bahwa dalam proses belaja
jar mengajar pada
siklus I, diperoleh hasil ket
ketuntasan belajar hanya mencapai 23 %. te
terdapat 10 anak
dari 13 anak belum tuntass d
dalam belajar. Hasil tersebut menunjukkan ba
bahwa pada siklus
pertama secara klasikal, an
anak belum tuntas dalam belajar, dalam hal ini karena anak
belum terbiasa dengan b
bercerita secara lisan, anak terkesan ma
masih takut untuk
mengungkapkan cerita. P
Pada tahap pembelajaran siklus I inii hasilnya belum
memuaskan.Persentase an
anak yang bercerita menggunakan bantuan
n sedangkan bagi
anak yang bercerita meng
nggunakan bahasa lisan masih kurang baik
ik d
dan memerlukan
banyak latihan.Dengan me
melihat hasil yang tidak memuaskan, maka
a d
diputuskan untuk
melakukan perbaikan pemb
mbelajaran pada tahapan Siklus II.
Berdasarkan data ya
yang di peroleh dari hasil pembelajaran terda
rdapat: jumlah anak
yang dapat bercerita denga
gan bantuan sebanyak 10 anak (77%), dan ju
jumlah anak yang
dapat bercerita dengan m
menggunakan bahasa lisan dengan baik se
sebanyak 3 anak
(23%), berdasarkan data
ata ini maka dilanjutkan ke siklus II u
untuk perbaikan
pembelajaran.Setelah men
enyelesaikan satu siklus peneliti bersama gur
uru yang bertugas
sebagai pengamat melak
lakukan diskusi guna membahas hasil obse
bservasi terhadap
pelaksanaan tindakan. Dar
ari hasil observasi dan diskusi tersebut selan
lanjutnya dijadikan
sebagai bahan refleksi da
dalam upaya memperbaiki tindakan pada si
siklus berikutnya.
Penilaian observasi untukk g
guru pada siklus I berdasarkan pada metode
de bercerita terlihat
pada data berikut ini:
19 | Cahaya PAUD Vol.2
Cahaya PAUD
Edisi Oktober 2015
Hasil observasi terhadap gu
guru
a. Guru sudah menyed
ediakan alat bantu belajar
sikan kelas
b. Dalam membuka pe
pelajaran sudah ada apersepsi, mengkondisika
c. Guru sudah menera
rapkan model pembelajaran yang lebih baik
an dengan materi
d. Guru memberikan
n petunjuk dan penjelasan yang berkaitan
pembelajaran
e. Guru mengarahkan
an siswa selama proses belajar mengajar
f. Guru memberikan
n p
perhatian ke seluruh anak dan memberi bi
bimbingan kepada
siswa yang pasif den
dengan memberi pertanyaan
g. Guru kurang mengg
ggunakan waktu secara efektif dan efisien
h. Guru menutup pemb
mbelajaran dengan membuat anak lebih aktifif la
lagi.
Kegiatan pada siklu
siklus II dilaksanakan setelah mempelajari ha
hasil refleksi pada
siklus I yaitu bagaimana h
hasilnya, apa kekurangannya, apa akibatny
tnya dan apa yang
harus dilakukan selanjutny
nya. Hal ini dilakukan agar pada siklus II dap
dapat dilaksanakan
tindakan yang lebih efektif.
ktif.
Tabel 3.. 2 Data pengamatan aktivitas guru siklus I
Aspekk ya
yang dinilai
Kegiatan awal
Guru menyam
mpaikan salam dan
doa,menyanyi
yi
Guru
menya
nyampaikan
tujuan
pembelajaran
n
Guru menyamp
mpaikan judul cerita
Guru menyedia
diakan media
Kegiatan Inti
Menyampaikan
an cerita dengan
menarik
Menyampaikan
an pertanyaan
Membimbing an
anak saat bercerita
Membimbing a
anak agar berani
dan tangguh
Kegiatan akhir
Menarik kesimp
mpulan
Melakukan tany
nya jawab
Skor
Presentase
Observer I
Obse
bserver II
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
9
90%
9
90%
Pada tahap pembe
belajaran siklus I ini hasilnya belum memua
uaskan.Persentase
anak yang bercerita men
enggunakan bantuan sedangkan bagi anak
ak yang bercerita
20 | Cahaya PAUD Vol.2
Cahaya PAUD
Edisi Oktober 2015
menggunakan bahasa lisan
san masih kurang baik dan memerlukan banya
yak latihan.Dengan
melihat hasil yang tidakk m
memuaskan, maka diputuskan untuk melak
lakukan perbaikan
pembelajaran pada tahapa
apan Siklus II. Berdasarkan data yang di pe
peroleh dari hasil
pembelajaran terdapat: jum
umlah anak yang dapat bercerita dengan bantu
ntuan sebanyak 10
anak (77%), dan jumlah an
anak yang dapat bercerita dengan menggunak
nakan bahasa lisan
dengan baik sebanyak 3 a
anak (23%), hal ini dilanjutkan ke sikluss II untuk perbaikan
pembelajaran.Hasil pembel
belajaran pada Siklus II ini telah mengalami kem
kemajuan signifikan
dengan komparasi sebagai
gai berikut: Jumlah anak yang dapat bercerita
ita dengan bantuan
(tidak tuntas) dari 10 anak
ak menjadi 1 anak pada Siklus II atau peni
ningkatan sebesar
69,31%,dan anak yang dap
dapat bercerita dengan menggunakan bahasa
sa lisan yang baik
dari 3 anak menjadi 12ana
anak pada siklus II atau terjadi peningkatan
n se
sebesar 69,31%.
Dalam proses perbaikan
n p
pada siklus I, penulis menganalisis masa
salah yang terjadi
dengan cara: 1) Memperjel
rjelas materi pembelajaran yang disertai denga
gan contoh-contoh
konkret. 2) Penjelasan juga
ga disertai dengan menyajikan alat bantu yang
ng bisa di mengerti
anak, serta memberikan kkesempatan yang lebih banyak kepada an
anak untuk latihan
bercerita.
Pengamatan/pengumpula
lan data/instrumen
Data penelitian yang
g d
diperoleh melalui observasi, dan Instrumen
en yang digunakan
adalah lembar observasi
si p
penilaian dan dokumen. Penelitian ini me
enggunakan hasil
analisis data kuantitatif dan
an kualitatif. Teknik analisis data dihitung dari
ari nilai tiap individu
dan nilai rata-rata porsent
ntasi dari keseluruhan komponen penilaian.
n. Hasil penelitian
diketahui bahwa penggunaa
naan media cerita bergambar untuk meningkat
katkan kemampuan
berbahasa anak di kelompo
pok B Tk Pembina Negeri Weda.
1.
Refleksi.
Pada penelitian tind
indakan kelas (Classroom Action Reseach) ini menggunakan 2
(dua) siklus hal ini dilakuka
kan karena pada siklus II 92,31% siswa telah
lah tuntas. Masingmasing siklus dilaksanaka
akan dengan melengkapi instrumen atau o
observasi, siklus
pertama dirancang dengan
an dasar refleksi awal. Selanjutnya sikluss ke
kedua didasarkan
atas refleksi siklus perta
rtama.Dari hasil analisis masalah di atas
as, maka penulis
merumuskan masalah yan
yang akan dijadikan sebagai bahan perbaik
aikan rumusan itu
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana menggunaka
akan media cerita bergambar agar dapat dap
apat meningkatkan
kemampuan berbicara a
anak di Tk Pembina Negeri Weda.
2. Bagaimana cara menggu
ggunakan media cerita bergambar agar anakk d
dapat menangkap
pesan-pesan moral dari
ri cerita .
Tahap dalam penelitian
Untuk memperoleh
leh model pembelajaran yang diharapka
kan yang dapat
meningkatkan prestasi be
belajar anak-anak di Tk Pembina Negeri W
Weda, diperlukan
adanya prosedur kerja ya
yang dipandang sebagai suatu siklus yan
ang di mulai dari
perencanaan, tindakan, obse
observasi, dan refleksi tahap tersebut dapatt d
diuraikan sebagai
berikut:
21 | Cahaya PAUD Vol.2
Cahaya PAUD
Edisi Oktober 2015
Siklus 1
1. Tahap Perencanaan Ti
Tindakan (planning)
arian (RKH), dan
Dalam tahap ini pe
peneliti menyusun Rencana Kegiatan Har
berbahasa melalui
membuat lembar observasi
vasi mengenai peningkatan kemampuan be
alam bercerita dan
media cerita bergambar,
r, iinstrumen penelitian serta alat bantu dala
menentukan bagaimana tin
tindakan tersebut dilakukan.
2. Pelaksanaan Tindakan
an (acting)
Pada tahap ini merup
yaitu melaksanakan
upakan implentasi dari tahap perencanaan yai
pembelajaran di kelas sesu
kegiatan awal guru
esuai dengan proses perencanaan. Pada keg
meminta anak untuk berb
dan bersiap untuk
rbaris sebelum memasuki ruangan kelas da
masuk, dalam ruangan ke
eminta anak-didik
kelas guru memulai dengan salam dan me
untuk berdoa bersama seb
dalam kegiatan inti
ebelum melaksanakan kegiatan, setelah itu da
guru mengemukakan tema
dan menjelaskan
ma yang akan diajarkan pada anak-anak d
tentang aktivitas hari ini pa
dapat membimbing
pada anak-anak dalam bercerita guru guru da
anak dalam pelaksanaan kkegiatan bercerita dan mengamati atau obse
servasi pada anak
setelah selesai anak di m
elum dan sesudah
minta untuk cuci tangan dan berdoa sebelu
makan kemudian guru mem
eminta anak-anak untuk keluar bermain.
3. Pengamatan (observin
ving)
Peneliti mengamatiti aktivitas siswa selama pembelajaran berla
erlangsung dengan
menggunakan lembar obse
servasi aktivitas siswa dan dilakukan dalam kkelas yakni pada
saat proses pembelajaran
n dilakukan secara
nb
berlangsung. Pengamatan dan pemantauan
komprehensif terhadap p
ilaku anak dalam
pelaksanaan tindakan dan perilaku-perilak
mengikuti proses belajarr mengajar dengan menggunakan panduan
an dan instrumen
penelitian sehingga dipe
kualitatif tentang
peroleh data-data yang kuantitatif dan ku
kemampuan berbahasa.
4. Refleksi (reflecting)
Hasil yang dipe
n serta dianalisis
iperoleh dari ketiga di atas dikumpulkan
kekurangan dan kelebihan
giatan yang dapat
annya sehingga diperoleh hasil refleksi kegia
kan antar guru dan
an siklus berikutnya. Selain itu refleksi dilakuka
dijadikan acuan penentuan
pa yang dirasakan
n guru memberikan tanggapan tentang apa
pengamat berdiskusi dan
sil refleksi kegiatan
aran berlangsung. Untuk memperkuat hasil
ketika proses pembelajara
rvasi. Hasil analisis
gunakan data yang berasal dari hasil observa
yang telah dilakukan, digun
agai acuan untuk
n dalam tahap ini akan digunakan sebag
data yang dilaksanakan
ua.
merencanakan siklus kedua
Siklus II
dengan siswa, guru
sil re
refleksi pada siklus I baik yang berkaitan den
Berdasarkan hasil
liputi kegiatan yang
aran maka diadakan perencanaan ulang melip
ataupun model pembelajara
menyusun struktur
yaman, menciptakan suasana yang akrab, m
dapat membuat anak nyam
egiatan pada siklus
efektif dan mengelolah kelas dengan baik.Keg
pembelajaran yang lebih efe
tahap yaitu:
II ini terdiri dari beberapa ta
an
1. Perencanaan Tindakan
22 | Cahaya PAUD Vol.2
Cahaya PAUD
Edisi Oktober 2015
2.
Pada hasil refleksi
si yyang dilakukan pada siklus pertama maka tah
tahap perencanaan
siklus kedua ini dilakuka
ukan kegiatan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi fa
faktor-faktor penyebab dan gejala perila
rilaku anak yang
mengindikasikan ku
kurang meningkatnya kemampuan bahasa pa
pada anak.
2. Merumuskan kemb
bali tindakan pembelajaran dengan penggun
unaan media cerita
bergambar untuk m
meningkatkan kemampuan berbahasa anak.
k.
3. Menyusun rancang
ngan tindakan pembelajaran penggunaan kegia
giatan bercerita.
Pelaksanaan Tindakan
an
Kegiatan yang dilak
ilakukan guru pada hari pertama adalah pad
ada kegiatan awal
adalah guru meminta
aa
anak berbaris memasuki ruangan dengan tert
tertib, guru memulai
dengan salam dan doa
oa sebelum melaksanakan kegiatan.
sanakan kegiatan adalah sebagai berikut:
Teknik dalam melaksan
kehadiran anak didik
1. Guru mengecek keh
tema yang diajarkan
2. Mengemukakan tem
3. Menjelaslan kegiata
iatan yang akan dilaksanakan berupa kegiatan
n bercerita n
4. Memberikan contoh
toh setiap kegiatan yang dilaksanakan
5. Memberikan kesem
empatan pada anak untuk bertanya dan bercer
cerita.
Dalam melaksanakan
n kkegiatan inti ini
1. guru memperlihatka
kan media yang akan diajarkan
2. memperlihatkan pad
ada anak cara bercerita dengan buku cerita be
bergambar
3. meminta anak untuk
tuk mengikuti apa yang dilakukan guru
Pada kegiatan istira
stirahat guru meminta anak untuk mencuci
ci ta
tangan kemudian
berdoa sebelum dan sesud
sudah makan dilanjutkan dengan makan dan
an setelah itu guru
meminta anak untuk ber
ermain. Setelah selesai bermain anak-ana
nak masuk untuk
melanjutkan kegiatan akhir
khir dan guru meminta pada anak untuk meng
ngucapkan kalimat
thoyibah. Dilanjutkan denga
gan berdoa untuk pulang dan mengucapkan sa
salam.
3. Pengamatan atau obse
servasi
Pengamatan dil
dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yyakni pada saat
penyelenggaraan prosess pembelajaran oleh guru. Pengamatan d
dilakukan secara
komprehensif terhadap pe
pelaksanaan penelitian tindakan dan perilaku
ilaku-perilaku anak
dalam mengikuti prosess belajar mengajar dengan menggunakan
an panduan dan
instrumen yang telah dibua
uat sebelumnya, sehingga di peroleh data-da
data kuantitatif dan
kualitatif tentang peningkata
katan kemampuan bahasa pada anak.
4. Refleksi
Setelah guru me
melakukan kegiatan belajar mengajar pada sa
saat mengadakan
pengamatan dan penilaian
ian terhadap keberhasilan belajar anak-anakk maka di peroleh
data-data baik itu data ku
kuantitatif maupun data kualitatif. Semua da
data dikumpulkan,
dianalisis. Langkah selanjut
jutnya adalah mengadakan refleksi yaitu peren
renungan terhadap
hasil analisis yang dikerjaka
akan dalam penelitian tindakan kelas ini berha
hasil meningkatkan
ketuntasan belajar. Sebag
agaimana permasalahan yang ada, penuliss m
mengembangkan
perbaikan pembelajaran de
dengan menggunakan media cerita bergamb
bar, dan memberi
latihan atau kesempatan
n bagi anak untuk dapat dengan leluasa
sa mengungkapkan
23 | Cahaya PAUD Vol.2
Cahaya PAUD
Edisi Oktober 2015
ceritanya. Setelah perbaika
ikan pembelajaran pada siklus pertama selesa
lesai, maka penulis
mendata keberhasilan anak
ak yang dibuat pada tabel siklus II berikut ini:i:
Tabel 3. 3 Hasil Kemampu
puan Bercerita Anak Pada Siklus II
No
o
Keterangan
Urut
ut
T
1
√
2
√
3
√
4
TT
√
5
√
6
√
7
√
8
√
9
√
10
0
√
11
1
√
12
2
√
13
3
√
Jum
m
12
1
Keterangan
T
: Tuntas
TT
: Tidak Tuntas
Jumlah anak yan
yang tuntas
: 12 (92,31)
Jumlah anak yan
yang belum tuntas : 1 (7,69)
Klasikal
: Tuntas
Dari hasil pengam
matan yang dilakukan oleh dua orang obse
bserver pada guru
terlihat dalam kegiatan inii
a. Guru sudah mengor
organisir kelompok dan tempat duduk anakk .
b. Guru sudah menyiap
iapkan RKH.
c. Guru sudah berusah
saha merespon pertanyaan dari siswa.
d. Waktu pembelajaran
ran sudah efektif dan efisien.
24 | Cahaya PAUD Vol.2
Cahaya PAUD
Edisi Oktober 2015
e. Memberikan kesemp
mpatan pada siswa untuk tanya jawab
f. Memberikan pertany
anyaan yang variatif selama proses bercerita..
g. Sebagian besar sisw
siswa sudah dapat bercerita dengan lisan
n maupun dengan
bantuan.
Penilaian pada siklus II ber
berdasarkan pada metode bercerita terlihat pa
pada tabel berikut
ini:
Tabel
bel 3. 4 Data pengamatan aktivitas guru
Aspek ya
yang dinilai
Observer I
Ob
Observer II
1
1
1
1
1
1
1
1
Kegiatan Inti
Menyampaikan cer
erita dengan menarik
Menyampaikan per
ertanyaan
Membimbing anakk ssaat bercerita
nak agar berani dan
Membimbing anak
tangguh
1
1
1
1
1
1
1
1
Kegiatan akhir
Menarik kesimpulan
lan
Melakukan tanya ja
jawab
1
1
1
1
10
10
100%
100%
Kegiatan awal
Guru
menyampa
paikan
salam
dan
doa,menyanyi
Guru
menya
yampaikan
tujuan
pembelajaran
Guru menyampaika
ikan judul cerita
Guru menyediakan
an media
Skor
Presentase
Dari hasil observer
er terhadap guru dapat lihat dari tabel dii a
atas maka sudah
mengalami peningkatan da
dari 90% menjadi 100%, hal ini menunjukan b
bahwa tidak perlu
untuk lanjut ke siklus III.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, dkk. 2008. Pengem
ganAnak Usia Dini.
embangan dan Konsep Dasar Pengembanga
Jakarta: Universitass T
Terbuka
Asmawati luluk, dkk. 2008
008. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan
n Anak Usia Dini.
Jakarta: Universitass T
Terbuka
25 | Cahaya PAUD Vol.2
Cahaya PAUD
Edisi Oktober 2015
Depdiknas.2004. Permaina
inan Membaca dan Menulis Di Taman Kanak
ak-Kanak. Jakarta:
Depdiknas
Dhieni N et al. 2005. M
Metode Pengembangan Bahasa. Fakultass Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidika
ikan Indonesia.
Gunarti Winda. 2011. Meto
etode Pengembangan Perilaku dan Kemamp
mpuan Dasar Anak
Usia Dini. Jakarta: Un
Universitas Terbuka
Hamalik Oemar. 1994. Pro
roses Belajar Mengajar.Jakarta:PT. Bumi Aksa
ksara.
Jalal Fasli. 2002. Stimulasi
si Otak. Buletin PADU Jurnal Ilmiah Anak Dini
ini Usia
Moeslichatoen. 2004. Meto
tode Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Rini Handayani, dkk. 2005
05. Psikologi Pengembangan Anak. Jaka
karta: Universitas
Terbuka
26 | Cahaya PAUD Vol.2