Sterilisasi Mikrobiologi

Addition of Lethalities is an traditional method to calculate the F value, received by a heated product. It requires time-temperature recordings of the coldest spot in the food product, preferably at small time intervals. Also a Lethality Table is needed of the correct reference temperature and the intended z value. This Excel document produces such a Lethality Table, for every chosen reference temperature, and for any z value, with temperature steps of 0.1 ⁰C. After a brief explanation of the equations behind a Lethality Table, two extensively worked examples show how to use such tables:
Example 1 calculates the received F value, and the microbial spoilage rate, of a sterilized packaged food; in Example 2 a Lethality Table is used to calculate the received F value, and the % nutrient or enzyme, retained in a liquid food, after pasteurization in a heat exchanger.
Using a Lethality Table to calculate the F value is, unfortunately, a very tedious activity.
Therefore both Worked Examples 1 and 2 also outline the application of two (down-loadable) Excel programs, e.g. F-SPOIL.xls and Build-Heat-Exchanger.xls, which much more rapidly calculate the received F value, the microbial spoilage rate, and the % nutrient retention in a heated food.

Sterilisasi merupakan salah satu teknik yang penting dalam bekerja dalam laboratorium. Teknik labarotorium merupakan kiat-kiat mengenai seluk beluk laboratorium. Sebelum melakukan praktikum di dalam laboratorium diperlukan pengenalan mengenai beberapa pengetahuan pokok dan teknik-teknik laboratorium ini untuk mencegah timbulnya bahaya yang ditimbulkan oleh alat dan bahan dalam laboratorium maupun kesalahan dalam penggunaan peralatan (Tim Kimia Dasar, 2012: 1). Dengan sterilisasi, maka kontaminasi dapat dihindari, baik itu kontaminasi agen biologis, bahan kimia, dan lain-lain. Kontaminasi dapat menyebabkan terjadinya positif/negatif palsu yang dapat membuat hasil riset sia-sia dan tersebarnya agen biologis berbahaya seperti mikroorganisme patogen yang dapat membahayakan pekerja di laboratorium. Sterilisasi adalah salah satu teknik dasar dalam laboratorium kultur jaringan untuk mempersiapkan sampel, alat maupun bahan yang digunakan agar steril atau terbebas dari kontaminan. Teknik sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah dengan menggunakan sterilisasi kering dengan menggunakan oven, sterilisasi basah dengan menggunakan autoklaf, sterilisasi dengan menggunakan membrane, ste sinar UV, dan lain-lain. Pemilihan jenis sterilisasi terutama didasarkan pada komponen yang akan disterilisasi. Komponen

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroorganisme. Mikroorganisme memiliki sifat mudah menyebar maka pengetahuan mengenai penggunaan alat-alat dalam laboratorium mikrobiologi, pengetahuan mengenai sterilisasi, dan pengetahuan mengenai media mikroba diperlukan. Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) yang terdapat dalam suatu benda. Media mikroba adalah media yang digunakan sebagai alat perkembangbiakan sel dan mikroorganisme seperti bakteri dan fungi. Hasil pengamatan alat-alat laboratorium mikrobiologi adalah pengetahuan mengenai autoclave, inkubator, laminar air flow, dan oven. Hasil pengamatan sterilisasi adalah pengetahuan mengenai tata cara sterilisasi menggunakan autoclave dan oven. Hasil pengamatan pembuatan media adalah terbentuknya media PDA yang beraroma dan berwarna bening kekuningan.

tugas mata kuliah mikrobiologi lingkungan yang berisi tentang teknik pengembangan mikroba, teknik penentuan mikroba, teknik menghitung mikroba, sterilisasi mikroba, syarat-syarat media untuk mikroba, cara isolasi bakteri dan jenis media serta beberapa materi ringkasan mata kuliah mikrobiologi lingkungan lainnya

en laboratorium adalah salah satu alat laboratorium yang memiliki fungsi cukup penting, fungsin Oven laboratorium ini untuk memanaskan atau juga bisa mengeringkan alat-alat laboratorium dan objek-objek lainnya. Di Dunia Produk Memmert adalah salah satu produsen oven yang sudah terkenal termasuk di Indonesia. Umumnya pemakaian digunakan untuk mengeringkan gelas laboratorium, zat-zat kimia dan pelarut organik dan dapat juga digunakan untuk mengukur kadar air. Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu tanur yaitu berkisar antara 105ºC. Tidak semua gelas laboratorium dapat dikeringkan menggunakan oven, hanya beberapa gelas dengan spesifikasi tertentu yang dapat dikeringkan, yaitu gelas dengan ketelitian rendah. Sedangkan bagi gelas dengan ketelitian yang tinggi tidak dapat dikeringkan dengan oven. Jika alat gelas dengan ketelitian tinggi tersebut dikeringkan ke dalam oven, maka alat gelas tersebut akan memuai dan berakibat rusak atau ketelitiannya tidak lagi akurat. Biasanya alat gelas yang memiliki ketelitian tinggi menggunakan desikator untuk mengeringkannya. Cara penggunaan alat laboratorium Oven laboratorium relatif mudah penggunaannya. Namun sebelumnya perlu kita diketahui fungsi dari beberapa tombol yang terdapat pada oven tersebut. Tombol POWER adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan ataupun mematikan oven. Selain itu terdapat tombol untuk menyalakan atau mematiakn kipas. Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik turunkan kecepatan putaran kipas. Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar PV menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan suhu yang diinginkan. Tombol SET, UP (panah keatas)

Giriş Dünya Sağlık Örgütü (WHO), Çin'de ortaya çıkan ve hızla dünyaya yayılan yeni tip korona virüsünü (Covid-19)u "pandemi" olarak duyurması sonrası, tüm ülkeler üst düzeyde salgınla mücadele etmeye başladı. Covid-19 solunum yoluyla bulaşması sonucu maske kullanımı da en üst seviyeye çıktı. Özellikle virüsü insanlara bulaştırmamak ya da hastalığı yakalanmamak için ağız-burun maskesi kullanılması çok önemli hale gelmiştir. Ayrıca kronik bir hastalığı olanların pandemik dönemlerde maske kullanmasını da hekimler önemle tavsiye etmektedir. Çok hassas olan insanların, bağışıklık sistemi düşük olanların takmaları gerekmektedir. Maskelerin çok farklı türleri bulunmaktadır maskelerin üretilme amacı insanların sağlıklı ve hijyenik solunum yapabilmeleri içindir. İnsanların herhangi bir hastalığa yakalandıkların da iyileşme süresi daha uzun süreceğinden, korunmak amacıyla ağız maskesi takmaları gerekmektedir. Sağlık çalışanlarının bu ve benzeri hastalarla çok yakın temas ettiklerinden, kullanması gereken maske özellikleri ve nitelikleri çok daha önem kazanmaktadır Cerrahi maskeler, N95, FF1, FFP2 ve FFP3 (EN149) hakkında tüm bilgiler aşağıda sırasıyla açıklanmıştır. Basit Cerrahi Maske Nedir? Basit cerrahi maske yakın çevreden gelecek ya da bulaştırılacak risklere karşı ağız ve buruna takılan ve potansiyel hasta arasında fiziksel bir engel oluşturan, tek kullanımlık koruyucu medikal ürünlerdir. Genellikle cerrah ve operatörlerin ameliyatlarda kullandığı maskedir. Hijyen sağlığı gerektiren iş yerlerinde çoğunlukla bu maskeler kullanılır. Tüm yüz maskeleri cerrahi maske olarak düzenlenmesine rağmen, bunlar genellikle basit yada yüz maskeleri olarak adlandırılır. Özel filtreleri yoktur, adsorban madde içermez, solunum