Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Halaman Muka

Tampilkan postingan dengan label Medical Representative. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Medical Representative. Tampilkan semua postingan

Senin, 20 April 2015

Tips : Agar Disukai Orang Lain


Siapa sih dari kita yang tidak ingin disukai oleh banyak orang? Setiap individu yang suka bersosialisasi tentunya ingin diterima dan disukai oleh lingkungannya. Karena dengan disukai banyak orang, maka dalam berinteraksi kita akan menjadi semakin enjoy. Tidak ada rasa curiga, tidak ada rasa iri dan dengki serta tidak ada perasaan tidak enak di dalam hati orang-orang yang menyukai kita.

Sebetulnya ada cara yang sederhana agar kita disukai banyak orang. Dalam buku Best Seller "Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain" karya Dale Carnegie disebutkan, untuk membuat orang lain menyukai kita adalah dengan cara "Memperlakukan mereka seperti kita ingin diperlakukan". Meski sederhana namun dalam aplikasinya di kehidupan sehari-hari, cara ini begitu sulit karena membutuhkan pengorbanan untuk melakukannya. Mengapa saya katakan sulit dan membutuhkan pengorbanan? Karena seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk egois.

Dalam buku ini juga mengajarkan kepada kita semua melalui sebuah ungkapan bijak, "Jika ingin mendapatkan madu, jangan tendang sarang tawonnya". Maksud dari ungkapan tersebut adalah jika kita ingin mendapatkan respek dan disukai orang lain, maka jangan pernah menyinggung perasaannya. Apalagi sampai menyakiti fisiknya dengan cara memukul, menampar, mencakar, atau dengan jurus apapun yang kita kuasai.

Sikap Dan Kesuksesan


Kebanyakan orang untuk meraih kesuksesannya, cenderung lebih konsen terhadap bidang keahlian yang ingin ditekuninya, namun justru hal yang sebenarnya lebih penting dari itu kadang justru terabaikan. Hal yang lebih utama dari keahlian atau skill yang harus dimiliki setiap orang yang ingin sukses di bidang apapun (sesuai yang diinginkan) adalah SIKAP.

Berdasarkan hasil penelitian para ahli terhadap ribuan orang-orang yang sukses dalam bidang masing-masing, disimpulkan bahwa kemampuan atau keahlian teknis (technical expertise) hanya berperan 15% terhadap kesuksesannya. Sedangkan 85% kesuksesan dari tiap-tiap individu tersebut dipengaruhi oleh sikap. Itulah kenapa banyak dari kita yang sebenaranya memiliki skill atau keahlian teknis yang tinggi, namun tidak mendapat karir yang lebih bagus. Atau jika mau mengembangkan usaha, tidak memperoleh perkembangan yang signifikan.

Menurut Jennie S. Bev, penulis buku "Rahasia Sukses Terbesar", yang juga seorang konsultan, entrepreneur, edukator dan juga merupakan salah seorang warga Indonesia yang sukses di Amerika, beliau mengulas 10 Sikap dan Kepribadian orang sukses (baik dari segi keuangan dan prestasi) yang berdasarkan pada komunikasi dan pergaulannya dengan para billionaire dan beberapa pengusaha sukses lainnya.

Senin, 30 Maret 2015

S O P



Ini adalah salah satu kalimat paling popular diantara kita;”Jika bisa di bikin sulit, mengapa dibuat mudah…?” Awalnya kita hanya menganggap itu sebagai sindiran. Lalu berubah menjadi guyonan. Kemudian berevolusi menjadi kebiasaan yang menggoda kita untuk melakukannya juga. Maka tidak heran jika semakin hari, semakin jarang kita temukan orang-orang yang melayani dengan semangat untuk memudahkan urusan orang lain. Cobalah ingat-ingat kembali, mana yang lebih banyak Anda rasakan; pelayanan yang memudahkan urusan Anda atau sebaliknya?

Istri saya memiliki pengalaman menarik. Suatu ketika dia menemani ibunya untuk kebutuhan pelayanan kesehatan di tempat yang jauh. Dia sudah membawa ibu kami ke berbagai tempat, sehingga mempunyai referensi pelayanan dari pengalaman sebelumnya. Di tempat terakhir ini, dia mendapatkan pengalaman berbeda. Sebagai orang baru dia tidak mengenal budaya setempat. Bukan itu saja, beberapa kelengkapan administrasi tidak terbawa pula. Apa yang terjadi? Dia diminta untuk duduk di ruang tunggu, sedangkan ‘semua urusan’ ditangani oleh seseorang yang melayaninya di tempat itu. “Kenapa sih tempat kita sendiri aku tidak menemukan pelayanan seperti ini?” begitulah kalimat yang dilontarkannya. Jawabannya sederhana saja; kita tidak terbiasa untuk memudahkan urusan orang lain. Bagi Anda yang tertarik untuk menemani saya belajar memudahkan urusan orang lain, saya ajak untuk memulainya dengan menerapkan 5 prinsip Natural Intellligence berikut ini:

Senin, 19 Januari 2015

MENJADI MEDREP HANDAL

Medical representative, atau sering disingkat dengan nama Med-Rep, atau yang sering disebut Detailer. Profesi ini tugasnya “Menjual” atau mempromosikan produk obat dari perusahaan tempatnya bekerja kepada para dokter.

Persaingan di lapangan sangat ketat, terutama di Indonesia ada beratus-ratus perusahaan farmasi yang memproduksi obat dengan kegunaan yang sama. Detailer harus memeras otak agar produk laku “dibeli” atau diresepkan oleh dokter. Memeras otak dan tenaga telah menjadi pekerjaan sehari-hari, terutama bagi Med-Rep yang ingin maju. Kadang harus rela bekerja melebihi jam kerja karyawan lain, bila memang tuntutan pekerjaan mengharuskan . 

You DESERVE The PEOPLE That You HAVE (Bagian 2)

By James Gwee Thian Hoe, MBA


Dalam sesi sebelumnya, kita telah mendiskusikan alasan mengapa beberapa perusahaan nampaknya tidak dapat merekrut (menarik) karyawan berkualitas.

Saya berharap Anda telah memiliki kesempatan untuk melihat perusahaan Anda dengan baik dan jujur untuk mengenali masalah yang sebenarnya. Langkah pertama untuk memecahkan masalah adalah mengenali masalah dengan benar ! Sekali kita dapat menemukan masalah dengan tepat, kita dapat mulai untuk mengambil tindakan perbaikan. Kita sedang mendekati bulan puasa - kesempatan terbaik bagi setiap orang untuk membebaskan diri dari kesibukan dan mengintropeksi diri.

Pada sesi ini, kita akan mendiskusikan mengapa beberapa perusahaan mampu menarik staf berkualitas, tetapi nampaknya tidak mampu untuk mempertahankan mereka !

Ingat, tujuan dari kedua sesi ini adalah untuk memberikan sebuah daftar beberapa kemungkinan penyebab masalah susunan kepegawaian yang umum terjadi sehingga jika Anda menghadapi masalah yang serupa, Anda dapat menggunakannya sebagai sebuah daftar introspeksi, dan untuk melakukan perbaikan yang diperlukan.

Senin, 12 Januari 2015

SUKSES MEDICAL REPRESENTATIVE = SUKSES SUPERVISOR


Kali ini saya akan membahas bagaimana hubungan dan cara kerja antara seorang Area Manager atau Supervisor dengan bawahanya, Medical Representative.

Bagi mantan Medical Representative pasti akan mengatakan kalau profesi ini adalah ujung tombak pemasaran yang bertemu dengan para dokter penulis maupun calon penulis resep produk kita. Biasanya para mantan medreps akan berbangga kalau dirinya sebagai orang penting diperusahaan. Apalagi bagi yang telah meningkat karirnya menjadi supervisor ataupun bahkan manajer lapangan. Seringkali ada anggapan kalau perusahaan “menggantungkan sebagian nasib penjualan” kepada ujung tombak tersebut. Ada benarnya juga, karena sebagian penjualan yang terjadi adalah karena keterampilan para medical reps nya. Sebagian lagi karena faktor yang lain. Misal dengan bantuan aktifitas pemasaran seperti iklan di jurnal, round table discussion, siang / malam klinik, seminar maupun simposium, sponsorship pengembangan ilmu kedokteran untuk menghadirkan KOL ke kegiatan ilmiah di luar negeri dan lain sebagainya. Walau begitu kegiatan Med-Reps sepertinya tak dapat digantikan oleh yang lain.

You DESERVE The PEOPLE That You HAVE (Bagian 1)



Bulan lalu setelah seminar di Semarang, seorang wanita mendekati saya diakhir seminar dan menceritakan masalahnya. Dia berkata "James, saya sangat kecewa karena tidak memiliki staf yang berkualitas. Staf yang berkualitas sulit didapatkan dan ketika sudah mendapatkannya, mereka hanya bekerja beberapa bulan dan kemudian pindah. Saya letih dengan keadaan seperti ini, seakan tiada akhir. Mengapa bisa terjadi seperti ini ?"

Pada saat itu, saya benar - benar merasa simpati dengan wanita itu karena beberapa tahun lalu ketika menjadi seorang direktur muda di Singapore, saya menghadapi masalah yang sama. Saya mengeluhkan masalah itu kepada ayah saya. Ayah saya adalah seorang businessman dan seorang direktur perusahaan. Jadi saya yakin dia dapat memberikan beberapa nasehat bagus tentang bagaimana menarik dan mempertahankan orang yang berkualitas. Pada saat itu, dia sudah pensiun. Ketika saya menceritakan masalah itu, ia bahkan tidak menoleh dari koran yang dia baca. Selama membaca, tanpa perlu berhenti untuk berpikir, tanpa menunjukan rasa ketertarikan ataupun perhatian, dia berkata "Kamu pantas mendapatkan orang yang kamu punya". Pada hari itu, ayah saya memberikan satu pelajaran terpenting dalam hidupku.

Senin, 05 Januari 2015

The Increasing of Level of Consciousness

By H.R. Sofuan M

Photo: journal-pano_23670 by macrj Flickr
Memahami Spirit untuk Menaikkan Kesadaran

Buku-buku  seperti Alchemist dan Power of Now, menjadi bacaan yang sangat digemari belakangan ini. Kedua buku tersebut pada mulanya kurang diminati. Saat diluncurkan keduanya hanya terjual beberapa ratus eksemplar saja. Bahkan buku Power of Now karangan Ekhardt Tolle, menurut pengarangnya sendiri, saat pertama diluncurkan, tahun 1998, menyapa pembacanya melalui mulut ke mulut dan Ekhardt mengantar sendiri beberapa eksemplar bukunya ke toko-toko kecil di Vancouver, Kanada. Dan ketika Oprah Winfrey terpengaruh oleh buku tersebut, pertumbuhan penjualannya pun meledak.

Demikian juga buku Alchemistnya Paulo Coelho. Saat pertama diluncurkan, sangat sepi peminat. Tapi sejak tahun 2003, buku tersebut laris manis bak pisang goreng.

Selain kedua buku tersebut, buku-buku lainnya seperti Journey of the Soul, Conversation with God, dan sebagainya, yang berhubungan dengan masalah spiritualitas dan tingkat kesadaran, juga menjadi buku-buku populer yang sangat diminati.

Kedokteran : Profesi yang Mulia atau Industri Bidang Penyakit dan Penderitaan Pasien?

by Dr Tony Setiobudi BMedSci, MBBS, MRCS, MMed (Ortho), FRCS (Ortho)

Kedokteran muncul dari simpati primal manusia dengan manusia; dari keinginan untuk membantu mereka berkesedihan, berkebutuhan dan berpenyakit.

Banyak dokter memiliki hati yang baik. Ini tidak berarti bahwa semua dokter berhati baik. Beberapa dokter sudah tidak baik sejak awal. Beberapa dokter mulai dengan hati yang baik, tetapi berubah menjadi lebih buruk di perjalanan. Seperti di semua bidang, ada beberapa apel busuk (bad apples) di kedokteran juga. Ada yang tamak. Ada yang hatinya beku dan kehilangan sentuhan kemanusiaan.

William Osler, bapak kedokteran modern mengatakan dengan indah “Kedokteran muncul dari simpati primal manusia dengan manusia; dari keinginan untuk membantu mereka berkesedihan, berkebutuhan dan berpenyakit.”


Ketika kita melihat orang sakit dan menderitaan, adalah naluri manusia untuk menolong mereka. Jika kita melihat seorang anak jatuh di depan kita, kita akan dengan spontan ingin membantu dan menghibur anak itu. Kita tidak mengirim tagihan ke si orang tua untuk membayar layanan kita. Bahkan, jika si orang tua menawarkan bayaran, kita akan menolak. Beberapa dari kita malah tersinggung karena cinta-kasih kita tidak dapat diukur dengan uang.

Minggu, 24 Agustus 2014

Tugas Medical Representative : Detailing

Proses komunikasi antara Medical Representative dan customer (paramedis) untuk menawarkan produknya biasanya disebut sebagai detailing. Itulah sebabnya maka medical representative disebut juga detailer. Detailing ini sangat penting, karena inilah tujuan utama keberadaan seorang Medical Representative. Dilakukan secara rutin, biasanya untuk customer / dokter yang berpotensi besar (memiliki jumlah pasien yang banyak, seorang Key Opinion Leader, atau pejabat / pemilik rumah sakit.klinik), dikunjungi minimal seminggu dua kali agar nama produk yang ditawarkan benar-benar menancap di benak customer. Karena rutin dikunjungi, maka agar customer tidak jenuh bertemu dengan medical representative, diperlukan kemampuan detailing yang baik dan menarik.

Senin, 16 Juni 2014

Tugas Medical Representative: Call Dokter


Tugas utama seorang Medical Representative (Medreps / Detailer) adalah melakukan kunjungan secara rutin ke dokter. Ada dokter yang dikunjungi seminggu sekali, ada juga yang cukup 2 kali sebulan. Bahkan untuk dokter-dokter tertentu, ada yang dikunjungi lebih dari sekali dalam seminggunya. Lalu berapakah jumlah yang harus dikunjungi setiap minggunya? Jumlahnya bervariasi pada setiap perusahaan farmasi. Ada yang mewajibkan 12 dokter per hari, dengan demikian, seminggu harus mengunjungi 60 dokter ( Senin-Jum'at, Sabtu apabila masuk, digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan administrasi). Ada pula yang lebih dari itu.

How to Become a Pharmaceutical Drug Representative

A career as a pharmaceutical sales rep can a highly lucrative and rewarding one, with average salaries ranging between $60,000-$80,000 per year. Most pharmaceutical sales reps are employed by leading drug companies around the country, and are responsible for informing the public, doctors, and hospitals about the latest products available. Sales representatives set up appointments with doctors and hospitals in an effort to persuade them to purchase a particular product or new drug on the market.

Getting a job as a pharmaceutical sales rep doesn't require a college degree, although most employer's prefer a strong education and at least a bachelor's degree in science. Associate degrees in business or a medical field can also be enough to obtain a job in this field; the key traits most drug companies are looking for is a business mind-set, confidence, the ability to learn and grow with the company, and keeping up to date on medical trends and research. College students can start to look for placement with major drug companies, and interviews are often conducted on college campuses throughout the country.

Successful pharmaceutical reps can start by working with a supervising sales representative to learn the basic  process, and will gain the most advantage by increasing their product knowledge and learning how to speak to the medical audience. They need to be persuasive, charismatic, and learn how to speak clearly under pressure. During the interview, the hiring manager will most likely ask questions such as:

  • What do you think is the most challenging aspect of a pharmaceutical representative?
  • Why is a sales mindset important for the pharmaceutical sales rep?
  • How would you convince a physician to switch to a preferred brand?

Pharmaceutical sales are a competitive industry, and the rep needs to learn how to handle rejection! It is also prestigious in nature; most drug companies offer attractive salaries, benefits, and use of a company car. Getting a job in the field may require some proactive searching and ongoing interviews with multiple employers. You have to be a self-starter, ambitious, confident, ethical, and positive. Still your efforts and hard work can be very rewarding.

Minggu, 06 April 2014

Negosiasi

thinkstock.com
Anda pasti sering bernegoisasi? Tentu iya, negoisasi bisa dilakukan saat kamu menginginkan sesuatu dari orang tua, atau meminta teman untuk melakukan sesuatau ataupun saat membeli sesuatu di pasar tradisional. Negoisasi juga erat kaitanya saat kamu harus berkerja sama dengan pihak lain, kita membutuhkan pihak lain untuk mendapatkan apa yang kita inginkan atau menutupi kekurangan yang kita miliki.

Negosiasi merupakan suatu keterampilan komunikasi, karena didalamnya kita menyatakan pesan dan melakukan pendekatan secara khusus kepada pihak lain untuk mendapatkan tujuan tertentu. Secara sederhana negosiasi terjadi bila orang lain memiliki apa yang kita inginkan dan kita bersedia menukarnya dengan apa yang diinginkan mereka. Negoisasi ini bertujuan untuk menemukan suatu kesepakatan kedua belah pihak secara adil, dapat memenuhi harapan kedua belah pihak, atau berguna untuk mendapatkan sebuah keuntungan dan atau menghindari kerugian.

Minggu, 21 Juli 2013

Medical Reps : Personal Selling Dalam Ethical Market

Modal utama sebagai seorang penjual adalah KNOWLEDGE dan SELLING SKILL. Sedangkan komponen - komponen yang menyebabkan suatu barang dapat dijual adalah: Product/barang itu sendiri, Harga, Place/distribusi, dan terakhir adalah aktivitas promosi. Komponen tersebut biasa kita kenal dengan sebutan bauran pemasaran atau Marketing MixSedangkan sarana promosi pemasaran atau bisa juga disebut dengan bauran promosi terdiri atas: iklan, promosi penjualan, Public Relation (PR), dan terakhir adalah Personal selling.

Minggu, 30 Juni 2013

The Power

Source : yahoo.com
Setiap manusia di anugerahi oleh Tuhan kekuatan, yang membuat dia mampu bertahan hidup dari saat dilahirkan sampai ajal menjemput. Kekuatan itu tersimpan di dalam diri di setiap manusia dan akan terpancar keluar bila dia sering melatihnya. Ada banyak cara melatih diri atau menempa diri agar kekuatan yang Kita miliki dapat didaya gunakan semaksimal mungkin. Sebuah pepatah kuno menyatakan : "... Hanya samudra yang luas dan ganas yang akan melahirkan pelaut-pelaut handal...". 

Cobaan, tantangan, ujian dan halangan dalam kehidupan anak manusia, disadari atau tidak merupakan sarana dalam membangun diri menjadi pribadi yang tanggap, tanggon, trengginas dan tangguh dalam mengarungi hidup. Paling tidak, ada 6 kekuatan dahsyat yang dimiliki oleh setiap manusia yang hidup di dunia ini. 

Minggu, 23 Juni 2013

Competitor Intelligence, Part III : Marketing Intelligence

Source :  mia6 com

Marketing intelligence merupakan pengumpulan informasi yang digunakan untuk menyelesaikan segala permasalahan berkaitan dengan strategi pemasaran yang telah dan akan dijalankan. Market intelligence digunakan untuk mencari data-data yang berkaitan dengan kondisi internal dari competitor seperti untuk mendapatkan informasi produk andalan dari pesaing, keunggulan produk pesaing, kemana pesaing membidik sasaran, serta mempelajari pola-pola strategi pesaing secara detail. Sehingga berdasarkan informasi yang diperoleh tersebut perusahaan dapat mengatur suatu strategi antisipatif dan untuk meningkatkan produk dan service yang lebih baik dari pesaing / competitor.

Source: kaskus.co.id

Marketing intelligence ini merupakan bagian dari sistem informasi marketing. Dimana informasi yang diperoleh dalam marketing intelligence ini akan diolah dalam sistem informasi marketing. Dalam bisnisnya marketing intelligence merupakan pekerjaan yang tidak melanggar hukum, pekerjaan yang tidak mencuri data dari perusahaan lain atau mencuri data-data ilegal untuk mendapatkan informasi dan informasi yang dalam marketing intelligence adalah bersifat rahasia.

 Source : tumblr.com
Hasil analisis pasar dan market intelligence dari informasi pasar yang akurat mempunyai peranan yang sangat penting untuk menaklukan pasar karena jika informasi yang kita peroleh salah maka hasilnya akan salah pula  dan jika hasil analisis perusahaan dan hasil analisis persaingan salah maka strategi pemasaran yang  dihasilkan juga akan salah. Atau dengan kata lain : “…Garbage in, Garbage out…” Kuncinya adalah untuk memastikan para manager atau para pengambil keputusan untuk mengumpulkan informasi  yang berkwalitas. Kwalitas informasi yang dikumpulkan akan menentukan kwalitas dan keberhasilan para manager atau pengambil keputusan dari waktu ke waktu.

Minggu, 05 Mei 2013

Competitor Intelligence, Part II


Beberapa waktu lalu pada ulasan Competitor Intelligence, Part I  Kita dapat menemukan adanya sebuah benang merah bahwa hampir semua sektor industri melakukan aktifitas pengumpulan informasi demi kelangsungan hidup industri itu sendiri. Rasanya tidak berlebihan bila dapat dikatakan dalam  denyut nadi sebuah perusahaan, disadari atau tidak, melakukan aktifitas “spionase / intelijen”.

Sebelum Kita masuk dalam pokok bahasan utama tentang salah satu aktifitas seseorang yang bekerja di dunia marketing product etichal (obat-obatan /farmasi) yaitu Survey Apotek, kiranya Kita terlebih dahulu memahami tentang intelijen secara garis besar. Ulasan berikut ini disarikan dari berbagai sumber terkait dunia spionase / intelijen.

Minggu, 28 April 2013

Tanggung Jawab Supervisor : JOINT VISIT


Salah satu tanggung jawab Supervisor atau Area Manager adalah meningkatkan produktivitas bawahan yang dalam hal ini Detailer / Medical Representative. Tanggung jawab ini dapat direalisasikan dengan melakukan Joint Visit.   Jadi joint visit merupakan salah satu kegiatan utama dari seorang Supervisor / Area Manager. Kegiatan ini harus dilaksanakan seefektif mungkin guna meningkatkan kemauan (motivasi) dan kemampuan ( skill & knowledge) dari  Detailer / Medical Representative sehingga terjadi peningkatan produktivitas kerja. Marilah kita tinjau apa yang harus dilakukan agar joint visit  ini lebih efektif.

Minggu, 24 Maret 2013

Reward & Punishment

Dunia sales & marketing merupakan sebuah profesi yang membutuhkan ”nyali” besar, karena sangat  membatasi kenyamanan karyawannya dalam hal memberikan fix salary, disisi lain diberikan Bonus atau Reward yang besar apabila mencapai target yang di harapkan perusahaan. 
Di sini akan dikenal istilah perusahaan mitra, vendor atau agency untuk perusahaan yang menyediakan tenaga kerjanya saja, dan principal atau user untuk perusahaan yang memproduksi produk sendiri dan juga memasarkan sendiri produk tersebut. Secara pekerjaan kedua bagian ini sama saja, mungkin yang membedakan duitnya kalau kita bekerja didalamnya. Untuk istilah yang pertama pihak agency akan mendapat Fee management kalau mencapai penjualan tertentu, sehingga kalau tidak mampu berjualan fee yang diterimapun akan kecil maka akan berakibat kepada salesnya dengan bonus kecil juga bahkan tidak memberlakukan gaji pokok, kalaupun ada pasti kecil.  

Minggu, 17 Februari 2013

Career of Your Dreams, Career of Your Genes

Ever wonder why you ended up at the job you did? You may have your genes to thank

Twin studies show that the career of your dreams may be the career of your genes. In 1979, identical twins Dean and David Kopsell took part in a study I conducted on cooperation and competition between twins. They were 9 years old at the time, a highly compatible pair who worked together on their puzzle task with skill and motivation. The smiles on their faces reflected the joy they felt in a job well done. Their IQ scores were well above average and perfectly matched.

Today, at 29, Dean and David are both finishing doctoral degrees in horticulture at the University of Georgia and are seeking similar research positions at the same institution. How did the Kopsell twins come to walk the same career path? What has made me a researcher and not an investment banker, another person a teacher and not a ditchdigger? And why do some people find their jobs gratifying, while others experience only the daily grind? Since we spend most of our waking hours in the workplace, these questions are key.

Increasingly, researchers have been turning to identical and fraternal twins for answers, with dramatic results. They are finding that genetics, in addition to familial interests, educational, social and other environmental pressures, have a considerable impact on how we choose what we do—and how happy we are with that choice.

Twins reared apart, one University of Minnesota study showed, chose jobs that were similar in terms of complexity level, motor skills and physical demands. In other studies, twins have been shown to have similar tendencies when it comes to "enterprising," "conventional" and "artistic" undertakings; they also share basic interests, be they science, the pastry arts or public speaking. In both sets of measurements, the similarities between identical twins are greater than between fraternal twins.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...