Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Adventus (kata Latin bererti "Kedatangan"[3] pinjaman terjemah παρουσία parousia; bahasa Inggeris: Advent, dimelayukan juga kepada Adven) ialah musim dalam pertakwiman gereja diamati banyak aliran Kristian yang ditunggu kemuncaknya pada hari Krismas yang difahamkan hari kelahiran ("datang") tokoh utama agama mereka Yesus di Betlehem dan "kedatangan semula" tokoh tersebut dalam eskatologi isi kitab Perjanjian Baru pegangan mereka.[4] Tempoh ini merupakan permulaan tahun liturgi dalam Kristian Barat.

Musim Adven
Seorang akolit menyalakan lilin lingkaran Adven
Also calledAdven
Observed byOrang Kristian (Katolik Ortodoks)
Liturgical colorWarna Ungu
TypeKristian
SignificancePersediaan untuk sambutan kelahiran Yesus Kristus dan meningatkan untuk Kedatangan Yesus Kedua Kalinya.
ObservancesKebaktian gereja, melengkapkan kalendar Adven dan lingkaran Adven,[1] sembahyang melalui renungan harian,[1] menaikkan pokok Krismas,[1] masa Pertobatan,[1] menyalakan Christingle,[2] memberi hadiah, pertemuan keluarga dan sosial lain [2] Kaloring
BeginsBermula sebelum Hari Raya Yesus Raja Semesta Alam
2023 date29 November
2024 date28 November
2025 date27 November
2026 date3 Disember
FrequencySetiap Tahun
Related toMusim Krismas, Malam Natal, Anunsiasi, Epifani, Minggu Epifani, Pembaptisan Kristus, Puasa Natal, Kelahiran Jesus

Istilah "Adven" juga digunakan dalam aliran Gereja Ortodoks Timur untuk amalan puasa mereka yang berbeza dengan aliran-aliran di Barat.[5]

Amalan yang dikaitkan dengan Adven termasuk menjaga kalendar , menyalakan lingkaran , sembahyang renungan harian Adven,[1] mendirikan pokok atau pokok Krismon,[1] menyalakan Christingle,[2] serta cara-cara lain bersedia untuk Krismas seperti memasang hiasan penyambutan,[6][7][8] adat yang kadangkala dilakukan secara liturgi melalui upaca menggantung hijau.[1][9] Setara dengan Adven dalam Kristian Timur dipanggil Puasa Natal, tetapi ia berbeza tempohnya dan amalannya, dan tidak memulakan tahun gereja liturgi seperti ia dilakukan di Barat. Puasa Kelahiran Timur tidak menggunakan parousia yang setara dalam kebaktian persediaannya.[10]

Tradisi

sunting

Warna Liturgi

sunting

Makna lilin dan setiap minggu Adven

sunting
 
Contoh Lilin Adven (Warna putih) jika tiada warna Ungu dan Pink.

Di dalam Ritus Rom untuk Gereja Katolik, pembacaan ayat dan teks dalam misa Gereja pada setiap Empat Minggu adalam berlainan mengikut kesesuaian, makna tersendiri dalam setiap keempat Minggu Adven:[11]

Minggu Adven secara khususnya boleh dibahagikan kepada Dua bahagian iaitu Bahagian A (Untuk Memperingati Kedatangan Yesus ke Dunia buat kali kedua) dirayakan pada minggu pertama dan minggu kedua Adven, serta Bahagian B (Untuk mempersiapkan diri agar menyambut dan merenungkan kelahiran Yesus Ke Dunia) yang dirayakan pada minggu ketiga dan minggu keempat/Terakhir Adven.[12]

Minggu Pertama Adven

sunting

Warna lilin Pertama (Ungu) dinyalakan pada minggu ini. Pembacaan Minggu Pertama mengisahkan Kedatangan Kedua kalinya Yesus Kristus Kedunia. Seperti dalam pembacaan Injil Matius 24:37-44Tahun A , Injil Markus 13:33-37Tahun B dan Injil Lukas 21:25-28,34-36Tahun C "Ker'na itu kamu harus berjaga-jagalah, sebab kamu tak akan tahu bila Tuhan mu datang".

Lilin di Minggu ini secara umumnya / Tradisi dipanggil Minggu Pengharapan, Hope. Ini disebabkan minggu ini saling berkaitan dengan Kisah Perjanjian lama dimana para leluhur dan nenek moyang Kristus, sehingga ada diantaranya menyebut kedatangannya sebagai pengharapan akan Dunia.

Minggu Kedua Adven

sunting

Warna lilin Kedua (Ungu) dinyalakan bersama-sama lilin pertama sebelumnya. Pembacaan minggu Kedua juga mengisahkan Kedatangan Kali Kedua Yesus Kristus melalui nabi Yohanes Pembabtis melalui pembacaan Injil Matius 17:1-9Tahun A "Jangan kamu sesekali beritakan apa yang kamu lihat sekarang ini sampai saat Putra Manusia itu bangkit dari alam Kematian", Injil Markus 1:1-8Tahun B dan Injil Lukas 3:1-6Tahun C "Sediakanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah bagi Dia"

Pembacaan untuk hari Minggu kedua juga menyangkut kelahiran Kristus di palungan dan nubuatan lain, sehingga lilin itu disebut sebagai Lilin Bethlehem, jalan, atau para nabi, Lilin Kedamaian dan Lilin Persediaan.

Minggu Ketiga Adven

sunting

Warna lilin Ketiga (Merah Jambu) dinyalakan bersama-sama dengan lilin yang pertama dan kedua sebelumnya. Pembacaan Injil sekali lagi mengenai Yohanes Pembaptis, bacaan lain mengenai kegembiraan yang berkaitan dengan kedatangan Juruselamat. Seperti Injil Matius 11:2-11Tahun A maka Yesus menjawab, "Pergilah dan tanyalah pada Yohanes si Pembabtis itu apa yang kau lihat dan dengar; Orang buta akan melihat, Orang Lumpuh akan berjalan, Orang sakit akan sembuh, Orang tuli akan mendengar, orang mati akan dibangkitkan, dan khabar baik dari Tuhan akan disampaikan kepada yang miskin. Berbahagialah orang yang tidak ada alasan yang menolak Aku!", Injil Yohannes 1:6-8Tahun B "Aku membabtis dengan Air; Dia yang datang kepadamu, yang kau sendiri tak kenali, akan datang selepas aku; sebab meleraikan tali kasut-Nya, aku tak layak." dan Injil Lukas 3:10-18Tahun C "Aku membabtis engkau dengan air, tetapi Dia yang datang, yang lebih berkuasa daripada-ku, bahkan tali kasut-Nya sekalipun tak akan dapat ku meleraikannya; Kerna dari Dialah akan membabtis engkau dengan Roh serta Api."

Minggu ketiga adven ini dipanggil minggu Minggu Gaudete ataupun minggu Gembira, setelah pembacaan pertama surat rasul Paulus kepada Jemaat di (Filipi 4: 4), dirayakan dengan jubah berwarna merah jambu yang serupa dengan Minggu Laetare di titik tengah atau minggu keempat Pra-Paskah (Musim Puasa Umat Kristian).  Pembacaan itu berkaitan dengan Yohanes Pembaptis, dan lilin merah jambu dapat disebut sebagai sukacita atau gembala.  Di Episcopal Church USA, koleksi "Stir up" (kata-kata pertama dari koleksi) dapat dibaca selama minggu ini, walaupun sebelum revisi Kitab Doa Umum 1979, kadangkala ia dibaca pada hari Minggu pertama Advent.  Bahkan sebelumnya, 'Stir-up Sunday' pernah dikaitkan dengan kegembiraan mincemeat Krismas, yang dimulai sebelum Adven.  Frasa "kacau" muncul pada awal koleksi untuk hari Ahad yang lalu sebelum kedatangan dalam Buku Doa Umum 1662.[13]

Pada minggu ini juga lagu-lagu Kaloring (Lagu Krismas) boleh dinyanikan dan boleh menghiasi rumah dengab pokok Krismas dan tema-tema krismas yang lainnya (Kecuali Topi/Kasut/Gula-Gula dan semua benda dan tema yang berkaitan Santa Klaus dilarang sama sekali oleh Gereja Katolik) kerana minggu ini sudah memasuki bahagian Kelahiran Kristus ke Dunia.

Minggu Keempat (Terakhir) Adven

sunting

Pada hari Minggu Keempat, pembacaan Injil adalah mengenai peristiwa yang melibatkan Maria dan Joseph yang secara langsung membawa kepada kelahiran Yesus, sementara bacaan-bacaan lain berkaitan dengan ini. Seperti Injil Matius 1:18-24Tahun A "Perawan itu akan segera melahirkan sang Putera dan mereka akan menamai Dia, Emmanuel. Yang bermaksud 'Tuhan Beserta Kita'." Injil Lukas 1:26-38Tahun B "Salam, Hai Maria, jangan dikau takut; engkau telah dirahmati Tuhan. Dengarlah! Sesungguhnya engkau akan mengandung seorang anak lelaki, dan engkau harus menamai Dia Yesus!" dan Injil Lukas 1:39-44Tahun C Lalu Elizabeth berseru, "Sesungguhnya engkau terberkati diantara semua wanita! Teberkatilah Anak yang kau kandungi."

Pembacaan untuk hari Minggu keempat berkaitan dengan pemberitahuan kelahiran Kristus, sehingga lilin itu dapat dikenal sebagai lilin Malaikat. The Magnificat atau Song of Mary boleh dinyanikan. Secara Amnya, minggu ini dipanggil sebagai minggu Cinta.

Lilin Kristus

sunting

Di mana karangan bunga Adven termasuk lilin kelima (Putih), ia dikenali sebagai lilin Kristus dan dinyalakan semasa misa Malam Krismas. Ianya lilin kelima dan jarang-jarang bagi Gereja meletakkan lilin kelima ini. [11]

Pelbagai Variasi dan nama-nama lilin Adven

sunting

Di gereja Non-Katolik, bahkan gereja Katolik sendiripun mempunyai nama-nama lilin Adven sesuai dengan pembacaan Kitaran Tahun Liturgi Gereja Katolik.[14]

  • Harapan–Damai–Sukacita–Cinta[15]
  • Iman–Harapan–Sukacita–Cinta[16]
  • Para Nabi–Para Malaikat–Para Gembala–Perawan Maria (Magnificent)[16]
  • Iman–Persiapan–Sukacita–Cinta[17]

Lingkaran Adven

sunting
 
Contoh Lingkaran Adven Dengan 3 Lilin Biru dan saru lilin Merah Jambu serta Lilin Kristus ditengahnya.
 
Lingkaran Adven Gergasi di Kaufbeuren, Bavaria, Jermen.

Perhiasan Lingkaran Adven boleh dipratikkan di rumah dan wajib ada di setiap gereja.[18] Konsep Lingkaran Adven berasal dari Lutheran Jerman pada abad ke-16.[19] Namun, tidak sampai tiga abad kemudian Lingkaran Adven moden terbentuk.[20] Lingkaran Adven yang moden, dari setiap lilinnya mewakili setiap minggu Adven, berasal pada tahun 1839 diinisiatif oleh Johann Hinrich Wichern, seorang paderi Protestan di Jerman dan pelopor dalam misi bandar di kalangan orang miskin.  Mengingat ketidaksabaran kanak-kanak yang dia ajar ketika mereka menunggu Hari Krismas, dia membuat sebentuk cincin kayu, dengan sembilan belas penoreh merah kecil dan empat lilin putih besar.  Setiap pagi lilin kecil dinyalakan, dan setiap hari Ahad pada lilin besar.  Custom hanya menyimpan lilin besar.[21]

Lingkaran Bulatan Adven secara tradisional dibuat dari dahan pohon cemara yang diikat dengan pita merah dan dihiasi dengan kerucut pinus, holly, laurel, dan kadang-kadang mistletoe.  Ia juga merupakan simbol kuno yang menandakan beberapa perkara;  pertama sekali, bulatan melambangkan kemenangan, selain bentuk bulat yang membangkitkan matahari dan kepulangannya setiap tahun.  Nombor empat mewakili keempat-empat Minggu Adven, dan ranting hijau adalah tanda kehidupan dan harapan.  Pohon cemara adalah simbol kekuatan dan laurel sebagai simbol kemenangan atas dosa dan penderitaan.  Dua yang terakhir, dengan yang suci, tidak kehilangan daunnya, dan dengan demikian mewakili kekekalan Tuhan.  Api lilin adalah representasi cahaya Krismas yang mendekati dan membawa harapan dan kedamaian, serta simbol perjuangan melawan kegelapan.  Bagi orang Kristian, Lingkatan ini juga merupakan simbol Kristus Raja, yang suci mengenang mahkota duri yang terletak di atas kepala Kristus selepas Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam.

Lingkaran Adven akan dihiasi dengan lilin, biasanya tiga ungu (Voilet atau Purple) dan satu merah jambu, lilin merah jambu dinyalakan pada hari Minggu Ketiga Advent, disebut Minggu Gaudete setelah kata pembukaan, Gaudete, yang bermaksud "Bersukacitalah", dari antifon masuk di Misa  Beberapa menambah lilin kelima (putih), yang dikenal sebagai Lilin Kristus, di tengah Lingkaran, untuk dinyalakan pada Malam Krismas atau Hari Natal.[11]

Lilin melambangkan, dalam satu tafsiran, tahap keselamatan yang besar sebelum kedatangan Mesias;  yang pertama adalah simbol pengampunan yang diberikan kepada Adam dan Hawa, yang kedua adalah simbol iman Abraham dan para bapa bapa yang mempercayai pemberian Tanah Perjanjian, yang ketiga adalah simbol kegembiraan Daud yang keturunannya  tidak berhenti dan juga memberi kesaksian akan perjanjiannya dengan Tuhan, dan lilin keempat dan terakhir adalah simbol pengajaran para nabi yang mengumumkan pemerintahan keadilan dan perdamaian.  Atau mereka melambangkan empat tahap sejarah manusia;  penciptaan, penjelmaan, penebusan dosa, dan penghakiman terakhir.[22]

Di gereja-gereja Ortodoks kadang-kadang terdapat karangan bunga dengan enam lilin, sesuai dengan jangka masa enam minggu puasa /Adven.

Di Sweden, lilin putih, simbol perayaan dan kesucian, digunakan dalam merayakan Hari Saint Lucy, 13 Disember, yang selalu berada dalam Adven.

Lihat juga

sunting

Rujukan

sunting
  1. ^ a b c d e f g Kennedy, Rodney Wallace; Hatch, Derek C (27 August 2013). Baptists at Work in Worship. Wipf and Stock Publishers. m/s. 147. ISBN 978-1-62189-843-6. There are a variety or worship practices that enable a congregation to celebrate Advent: lighting an advent wreath, a hanging of the greens service, a Chrismon tree, and an Advent devotional booklet.
  2. ^ a b c Geddes, Gordon; Griffiths, Jane (2001). Christianity. Heinemann. m/s. 99. ISBN 978-0-435-30695-3. Many churches hold Christingle services during Advent. Children are given a Christingle.adaa
  3. ^ "ădventus". K. Prent, J. Adisubrata, W. J. S. Poerwadarminta (1969). Kamus Latin-Indonesia. Jogjakarta: Penerbitan Jajasan Kanisius. m/s. 21.
  4. ^ "since the time of Bernard of Clairvaux (d.1153), Christians have spoken of the three comings of Christ: in the flesh in Bethlehem, in our hearts daily, and in glory at the end of time" Pfatteicher, Philip H. (23 September 2013). Journey into the Heart of God: Living the Liturgical Year. Oxford University Press. ISBN 9780199997145 – melalui Google Books.
  5. ^ perspective., Articles on moral / morality from Orthodox Christian. "Fr. Patrick Henry Reardon -- The Origins of Advent". orthodoxytoday.org. Dicapai pada 15 November 2017.
  6. ^ The Lutheran Witness. 80. Concordia Publishing House. 1961.
  7. ^ Michelin (10 October 2012). Germany Green Guide Michelin 2012–2013. Michelin. m/s. 73. ISBN 9782067182110. Advent – The four weeks before Christmas are celebrated by counting down the days with an advent calendar, hanging up Christmas decorations and lightning an additional candle every Sunday on the four-candle advent wreath.
  8. ^ Normark, Helena (1997). Modern Christmas. Graphic Garden. Christmas in Sweden starts with Advent, which is the await for the arrival of Jesus. The symbol for it is the Advent candlestick with four candles in it, and we light one more candle for each of the four Sundays before Christmas. Most people start putting up the Christmas decorations on the first of Advent.
  9. ^ Rice, Howard L.; Huffstutler, James C. (1 January 2001). Reformed Worship. Westminster John Knox Press. m/s. 197. ISBN 978-0-664-50147-1. Another popular activity is the "Hanging of the Greens," a service in which the sanctuary is decorated for Christmas.
  10. ^ "Four Reasons It's Not 'Advent.'". Kevin (Basil) Fritts. Dicapai pada 29 September 2014.
  11. ^ a b c "Felix Just, "Resources for Liturgy and Prayer for the Seasons of Advent and Christmas"". Catholic-resources.org. 4 May 2018. Dicapai pada 14 January 2019.
  12. ^ Advent Diarkibkan 17 Mac 2013 di Wayback Machine, St. Paul's Lutheran Church, Kingsville, MD
  13. ^ Oxford English Dictionary. Second edition, 1989 (first published in New English Dictionary, 1917). In the Roman Catholic Church since 1969, and in most Anglican churches since at least 2000, the final Sunday of the liturgical year before Advent is celebrated as the Feast of Christ the King. This feast is now also widely observed in many Protestant churches, sometimes as the Reign of Christ.
  14. ^ "Advent wreath", Growing in faith (FAQ), Evangelical Lutheran Church in America
  15. ^ "Advent Themes". Our Daily Bread. December 2011. Dicapai pada 10 December 2017.
  16. ^ a b Hoffman, Jan Luben (September 1993). "Circle of Light: Four themes for use with the Advent wreath". Reformed Worship. Dicapai pada 10 December 2017.
  17. ^ Tullos, Matt (1 December 2017). "Advent Devotional (Week 1): Faith". lifeway.com. Diarkibkan daripada yang asal pada 25 January 2016. Dicapai pada 10 December 2017.
  18. ^ (dalam bahasa Perancis)"How to prepare an Advent Wreath" (dalam bahasa Perancis). Dicapai pada 29 October 2017.
  19. ^ Colbert, Teddy (1996). The Living Wreath. Gibbs Smith. ISBN 978-0-87905-700-8. It is believed that the European advent wreath began as a Lutheran innovation in the sixteenth century.
  20. ^ Mosteller, Angie (15 May 2010). Christmas, Celebrating the Christian History of Classic Symbols, Songs and Stories. Holiday Classics Publishing. m/s. 167. ISBN 978-0-9845649-0-3. The first clear association with Advent is generally attributed to German Lutherans in the 16th century. However, another three centuries would pass before the modern Advent wreath took shape. Specifically, a German theologian and educator by the name of Johann Hinrich Wichern (1808–1881) is credited with the idea of lighting an increasing number of candles as Christmas approached.
  21. ^ "Johann Hinrich Wichern – Der Erfinder des Adventskranzes" (dalam bahasa Jerman). medienwerkstatt-online.de/. Dicapai pada 11 December 2017.
  22. ^ "Božić u Hrvata" [Christmas in Croatia]. hic.hr (dalam bahasa Croatia). Dicapai pada 29 October 2017.

Pautan luar

sunting

Bacaan lanjut

sunting