Papers by Arly E . M . de Haan
NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 2021
Jemaat Semau Utara terletak di Pulau Semau, Kupang-Nusa Tenggara Timur. Jemaat ini terdiri atas d... more Jemaat Semau Utara terletak di Pulau Semau, Kupang-Nusa Tenggara Timur. Jemaat ini terdiri atas dua suku besar yaitu Helong dan Rote, yang bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani musiman (ladang dan rumput laut. Pekerjaan yang tidak tetap membuat keadaan ekonomi jemaat ini sulit dan terpapar kemiskinan. Meskipun demikian, jemaat terlibat aktif dalam berbagai kegiatan peribadahan yang diprogramkan Gereja, dengan asumsi bahwa ibadah dilakukan untuk mendapatkan kenyamanan dan ketenangan sejenak dari berbagai kesulitan hidup.
Sejalan dengan asumsi di atas, kami menemukan adanya konteks yang kurang lebih sama dengan masyarakat pada masa Marx, yang juga berada dalam tekanan sosial-ekonomi yang berat. Masyarakat ini "berlari" untuk mendapatkan kenyamanan di dalam gereja, yang melalui ajarannya menekankan tentang kehidupan dan kebahagiaan yang kekal. Marx melakukan kritik kepada gereja waktu itu dengan konsepnya die religion, ...ist das opium des Volkes (agama adalah opium bagi masyarakat). Agama memiliki kekuatan yang besar dengan membentuk ilusi akan kebahagiaan di dalam pikiran manusia dan menjadi semacam ‘opium’ bagi orang-orang yang sakit sebab bisa meredakan penyakit dan kesengsaraan. Bagi Marx, kesadaran palsu yang diciptakan oleh agama melalui ajarannya, dapat melemahkan perlawanan terhadap ketertidasan, juga upaya keluar dari kemiskinan.
Kondisi seperti inilah yang juga dialami oleh Jemaat Semau Utara yang mengedepankan nilai panggilan, nilai janji dan hukuman, serta nilai kebersamaan dalam komunitas. Bagi mereka, keterlibatan dalam aktivitas pelayanan melebihi apapun, termasuk upaya untuk keluar dari ketertindasan dan kemiskinan. Berhadapan dengan keadaan seperti ini, gereja harus menjadi agent of change, yang mengubah pola pikir, bersama menemukan potensi dan peluang sehingga terciptanya transformasi sosial di Jemaat Semau Utara.
Kata Kunci: Konsep Karl Marx, Perilaku Beribadah , Jemaat Semau Utara
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Conscientia Jurnal Teologi Kristen, 2022
The relationship between religion and work is reflected in one's behavior at work. This paper is ... more The relationship between religion and work is reflected in one's behavior at work. This paper is the result of field research that discusses the relationship between religion and work ethic. The purpose of this study was to examine the relationship between religion and the work ethic of the GMIT Getsemani Aimere Congregation and its impact on the economy of the congregation. This research is qualitative by using a phenomenological approach, namely observing phenomena that occur, describing and analyzing. The author analyzes the relationship between religion and the work ethic of the congregation using Max Weber's theory of Protestantism and a secondary theory as a supporter, namely John Calvin's theory of work as a vocation. The new perspective I offer is that a good work ethic is influenced by culture and religion. Culture teaches hard work and religion teaches good attitudes at work and the true meaning of work that has a relationship. The meaning of work as a calling has a close relationship with one's spirituality. Good spirituality will encourage the birth of the Protestant Ethic which is a form of worship to God.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Conscientia Jurnal Teologi Kristen, 2022
West Timor Presbyterian Church (GMIT) social involvement in education is carried out in the consc... more West Timor Presbyterian Church (GMIT) social involvement in education is carried out in the consciousness of presenting signs of the kingdom of God in the world, specifically in the context of GMIT services in East Nusa Tenggara. The institution of education at GMIT is subject to a number of issues, such as the limited education facilities, low quality educators, and the management of education at unstructured GMIT's schools. Addressing these issues, GMIT is building partnerships with some in order to resolve problems and improve the quality of education at GMIT. It is the result of field research that discusses the effects of GMIT partnerships in education. The research is qualitative. The author conducted an analysis based on the social theology theory of Banawiratma. Two aspects of social theology that are emphasized are social and historical aspects. The social aspect points to involvement of all parties in the preservation of education at GMIT, specifically in both the external and internal partnership of GMIT. While the historical aspect points to a respite from the tenets of GMIT schools as integral parts of church service. GMIT's partnerships in education need to consider optimizing educational arrangements and the value of justice so that the effects of partnership can touch all of GMIT's school. This is important because GMIT relations as an alliance of believers with education are unique dialects of communication.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Conscientia Jurnal Teologi Kristen, 2023
The parable of the barren fig tree is a familiar story. However, the warning against the tree is ... more The parable of the barren fig tree is a familiar story. However, the warning against the tree is an important thing that needs to be seen. What does Jesus' warning about the fig tree mean? What is the importance of bearing the fruit that is "required" of the fig tree? And what is the meaning of the opportunity that is still given to the fig tree so that it can bear fruit? By answering these questions, this research was conducted to understand the warnings about the fig tree referred to in this text. The method used in this research is narrative criticism method. By using the narrative criticism method, it can be concluded that God is love. God's love is seen through the opportunities given to His people to live well and well cared for but at the same time, that love is also seen through the firmness to carry out the consequences for every mistake. Apart from that, the affirmation that human life belongs to God is also the message of this text. Humans cannot boast before God because God is the owner and regulator of life. Finally, everyone is obliged to take advantage of God's time. Life time to produce fruit must be utilized.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Matheteuo: Religious Studies
This article discusses the social identity of the early church according to the book of Acts. Soc... more This article discusses the social identity of the early church according to the book of Acts. Social identity is understood as a value that is built together in a group and this value becomes the identity of the group. In obtaining the results of the study, we used the literature study method to examine the literature including examining key words in Greek. There are six keywords, namely pisteuontes, homothumadon, sunegmenoi, diakonein, douleon, and huperetein. These six words describe the values ??that became the identity of the early church, namely living in fellowship and service. The Holy Spirit makes the church community is a community of of fellowship. This term describes the ritual aspect that is carried out continuously to maintain a solid community, which is based on God's love. Another aspect that is strengthened is the aspect of loving service, which is part of the actual life of the community. Serving of love is done holistically, not only exclusively for the fellows...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
The purpose of this study was to determine the lower level of learning in the students of SMP Neg... more The purpose of this study was to determine the lower level of learning in the students of SMP Negeri 3 Amarasi Barat. The subject of this research is to find out the low-passing learning of the students of SMP Negeri 3 Amarasi Barat. The location of this research is SMP Negeri 3 Amarasi Barat, Kupang Regency. Lower pasing learning is a process of learning the lower pass movement skills in volleyball with the correct techniques in accordance with the desired expectations. The method used in this research is descriptive with a qualitative approach. The instrument used in this study was in the form of documentation guidelines, based on the findings obtained by researchers in the field, students did not understand and did not understand how to do good and correct passing down: 1. Where the body posture is not as good or both legs not opened shoulder width apart so that when picking up the ball the ball does not bounce properly, 2. Both hands are not extended forward or both hands are no...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Uploads
Papers by Arly E . M . de Haan
Sejalan dengan asumsi di atas, kami menemukan adanya konteks yang kurang lebih sama dengan masyarakat pada masa Marx, yang juga berada dalam tekanan sosial-ekonomi yang berat. Masyarakat ini "berlari" untuk mendapatkan kenyamanan di dalam gereja, yang melalui ajarannya menekankan tentang kehidupan dan kebahagiaan yang kekal. Marx melakukan kritik kepada gereja waktu itu dengan konsepnya die religion, ...ist das opium des Volkes (agama adalah opium bagi masyarakat). Agama memiliki kekuatan yang besar dengan membentuk ilusi akan kebahagiaan di dalam pikiran manusia dan menjadi semacam ‘opium’ bagi orang-orang yang sakit sebab bisa meredakan penyakit dan kesengsaraan. Bagi Marx, kesadaran palsu yang diciptakan oleh agama melalui ajarannya, dapat melemahkan perlawanan terhadap ketertidasan, juga upaya keluar dari kemiskinan.
Kondisi seperti inilah yang juga dialami oleh Jemaat Semau Utara yang mengedepankan nilai panggilan, nilai janji dan hukuman, serta nilai kebersamaan dalam komunitas. Bagi mereka, keterlibatan dalam aktivitas pelayanan melebihi apapun, termasuk upaya untuk keluar dari ketertindasan dan kemiskinan. Berhadapan dengan keadaan seperti ini, gereja harus menjadi agent of change, yang mengubah pola pikir, bersama menemukan potensi dan peluang sehingga terciptanya transformasi sosial di Jemaat Semau Utara.
Kata Kunci: Konsep Karl Marx, Perilaku Beribadah , Jemaat Semau Utara
Sejalan dengan asumsi di atas, kami menemukan adanya konteks yang kurang lebih sama dengan masyarakat pada masa Marx, yang juga berada dalam tekanan sosial-ekonomi yang berat. Masyarakat ini "berlari" untuk mendapatkan kenyamanan di dalam gereja, yang melalui ajarannya menekankan tentang kehidupan dan kebahagiaan yang kekal. Marx melakukan kritik kepada gereja waktu itu dengan konsepnya die religion, ...ist das opium des Volkes (agama adalah opium bagi masyarakat). Agama memiliki kekuatan yang besar dengan membentuk ilusi akan kebahagiaan di dalam pikiran manusia dan menjadi semacam ‘opium’ bagi orang-orang yang sakit sebab bisa meredakan penyakit dan kesengsaraan. Bagi Marx, kesadaran palsu yang diciptakan oleh agama melalui ajarannya, dapat melemahkan perlawanan terhadap ketertidasan, juga upaya keluar dari kemiskinan.
Kondisi seperti inilah yang juga dialami oleh Jemaat Semau Utara yang mengedepankan nilai panggilan, nilai janji dan hukuman, serta nilai kebersamaan dalam komunitas. Bagi mereka, keterlibatan dalam aktivitas pelayanan melebihi apapun, termasuk upaya untuk keluar dari ketertindasan dan kemiskinan. Berhadapan dengan keadaan seperti ini, gereja harus menjadi agent of change, yang mengubah pola pikir, bersama menemukan potensi dan peluang sehingga terciptanya transformasi sosial di Jemaat Semau Utara.
Kata Kunci: Konsep Karl Marx, Perilaku Beribadah , Jemaat Semau Utara