Football is a high-intensity game of long duration, so in addition to technical, tactical, strate... more Football is a high-intensity game of long duration, so in addition to technical, tactical, strategic and mental factors, there is one more determining factor, namely muscle fatigue, this factor which is often forgotten by coaches and players. The cause of player fatigue is due to heavy training or a tight competition schedule, there is a metabolic waste in the blood called lactic acid, this buildup of lactic acid causes fatigue but actually some of the lactic acid can be converted back into energy. The research objective to be achieved in this study was to determine the effect of exercise massage and muscle stretching in reducing lactic acid levels in the blood after a 45-minute round 1 soccer match. The type of research used is the type of research used is descriptive research. The population in this study, namely the population in this study were all football players in one team, namely 22 players from the Surabaya partner club. The data collection method used in this study is the...
Olahraga dapat meningkatkan imun tubuh dan mengurangi resiko infeksi terhadap penyakit. Dengan me... more Olahraga dapat meningkatkan imun tubuh dan mengurangi resiko infeksi terhadap penyakit. Dengan meningkatnya imun tubuh, maka efek kesehatan akibat penyakit yang menyerang dapat dikurangi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku saku pencegahan infeksi Covid-19 melalui olahraga. Model penelitian pengembangan ini menggunakan (Research and Development) Analysis, Design, Development, Implementasi, Evaluation (ADDIE). Instrument penelitian menggunakan angket dan wawancara ahli materi (olahraga dan kesehatan) dan ahli bahasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku saku yang dikembangkan layak digunakan berdasarkan penilaian 6 orang ahli terhadap komponen materi, bahasa dan tampilan. Rata-rata ahli memberikan nilai sangat baik pada komponen isi (3,60) dan Bahasa (3,75), sedangkan pada komponen tampilan rata-rata nilainya baik (3,52). Pada respon mahasiswa didapatkan nilai persentase jawaban “Ya” sebesar 91,72% dengan kategori baik sehingga buku saku layak untuk digunakan.
Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya tingkat kebugaran jasmani ana... more Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya tingkat kebugaran jasmani anak tunagrahita ringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani anak tunagrahita ringan di Sekolah Dasar Luar Biasa Dharma Wanita Sidoarjo.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif.Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa putra dan putri tunagrahita ringan di Sekolah Dasar Luar Biasa Dharma Wanita Sidoarjo yang berjumlah keseluruhan 18 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kebugaran yang akan digunakan untuk mengetahui tingkat kebugaran siswa tunagrahita ringan yaitu EUROFIT dengan sistematika tersendiri, serta mempunyai tujuan yang hendak dicapai seperti daya tahan, kekuatan, kelentukan, keseimbangan, kecepatan atau juga diperluas untuk membentuk prestasi, membentuk tubuh yang ideal dan memelihara kesehatan. Dari tes EUROFIT menggunakan beberapa tes kebugaran yang telah disesuaikan untuk anak tun...
Eko Ardi Purnomo, Drs. Fatkur Rohman K., M.Pd. Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu K... more Eko Ardi Purnomo, Drs. Fatkur Rohman K., M.Pd. Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya Abstrak Sepak bola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Dalam sepak bola tidak akan pernah lepas dari namanya terjadi cedera, kondisi fisik yang lemah dan kurang prima akan mengakibatkan pemain sepak bola mengalami cedera, terutama cedera ankle. Karena sebagian besar permainan sepak bola adalah menggunakan ankle. Salah satu Cara untuk menangani cedera ankle dalam sepak bola adalah dengan menggunakan metode terapi dengan menggunakan alat bantu berupa kinisio taping yang berfungsi untuk menahan rasa nyeri. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen karena untuk mengetahui adakah pengaruh kinisio taping sebagai alat bantu terapi pemulihan cedera pada pemain sepak bola di SSB Mitra Surabaya. Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling. sampling da...
ARTIKEL E-JOURNAL UNESAPERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER PENCA... more ARTIKEL E-JOURNAL UNESAPERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT DAN NON EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT PADA SMP MUHAMMADIYAH 5 TULANGAN SIDOARJOSandri Rizakk, Drs. Fatkur Rohman K., M.Pd.PENDKESREK/FIK/UNESA/agungizzulhaq@rocketmail.comAbstrakPencak silat merupakan seni bela diri peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya berbagai macam peninggalan senjata bersejarah yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pada pahatan relief-relief yang berisikan sikap kuda-kuda silat di candi Prambanan dan Borobudur. Banyak sekali manfaat dari pencak silat, diantaranya adalah untuk menjaga kebugaran jasmani, menambah kepercayaan diri, mempertebal kedisiplinan, hidup menjadi teratur dan menumbuhkan jiwa ksatria.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan tingkat kebugaran jasmani siswa yang mengikuti ekstrakurikuler pencak silat dan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler pencak silat pada SMP Muhammadiyah 5 Tulangan Sidoarjo. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian perbandingan (comparative research) adalah suatu penelitian yang membandingkan satu kelompok sampel dengan kelompok sampel lainnya berdasarkan variabel atau ukuran-ukuran tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 5 Tulangan Sidoarjo. Dengan pengambilan data menggunakan Multistage Fitness Test (MFT).Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa rata-rata siswa yang mengikuti ekstrakurikuler pencak silat 25.19 dengan standart deviasi 4.119. Sedangkan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler pencak silat memperoleh rata-rata 26.20 dengan standart deviasi 3.599. Dengan perhitungan melalui Statistical Program for Social Science (SPSS) for windows evaluation 16. Maka hasil dari uji-t didapat nilai thitung (0.830) < ttabel (2,024). Dengan kata lain tidak terdapat perbedaan, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Kesimpulannya tidak terdapat perbedaan tingkat kebugaran jasmani antara siswa peserta ekstrakurikuler pencak silat dan non ekstrakurikuler pencak silat.Kata Kunci: Kebugaran Jasmani, ekstrakurikuler dan non ekstrakurikuler, Pencak silat.AbstractPencak Silat is a martial art and ancestral heritage of Indonesia. This can be evidenced by the variety of weapons historic relics found from the classical period (Hindu-Buddhist) and the sculptured reliefs containing silat moves in Prambanan and Borobudur temples. There are so many benefits of “Pencak Silat”, such as to maintain physical fitness, increase self confidence, strengthen self-discipline, a regular life and nurture the soul of chivalry.This research aims to find out if there is a difference of pyhsical fitness degree of student’s who join “Pencak Silat” exstracurricular and those who do not at Junior High School Muhammadiyah 5 Tulangan Sidoarjo. This research is comparative research, it is a research which compares a group of sample another group of sample based on the certain variables or measurements. The populations in this research are the students of Junior High School Muhammadiyah 5 Tulangan Sidoarjo. Multistage Fitness Test (MFT) is used to collect data.Based on the research result, it is know that on average the student who join “Pencak Silat“ extraccuricular amounts 25.19 with the deviation standart 4.119. on the other hand, the student who do not join “Pencak Silat” amounts 26.20 on average with the deviation standart 3.599. By doing calculation using Statistical Program for Social Science (SPSS) for windows evaluation 16. The t-test analysis obtained is thitung (0,830) < ttabel (2,024). In other words, there is no difference. Therefore, Ha is rejected and Ho is accepted. It can be concluded that there is no difference of body fitness degree of students who join “Pencak Silat) extracurricular and those who do not.Kata Kunci: Pyhsical Fitness, extracurricular and non extracurricular, Pencak Silat
Speed and power are the most important physical components in badminton with the current rally ... more Speed and power are the most important physical components in badminton with the current rally point system. The purpose of this study was to determine the effect of badminton shadow training on power and speed. This research used experimental research with randomized group pre-test and post-test design. The subjects of this study were male students IKOR unesa 2018 class which were randomly divided into experimental group 1 (K1) and experimental group 2 (K2) consisting of 10 people per group. K1 group was given badminton shadow training with 1: 1 interval training method and K2 group with 1: ½ interval training method with 15 seconds training time. The power test is performed using jump MD and the speed test is carried out with a 30 Meter sprint test. Paired t test results were significant (p <0.05) on power (p = 0.035) and speed (p = 0.006) at K1, whereas at K2 were also significant at power (p = 0,000) and speed (p = 0.014). Independent sample t test results were not signific...
Football is a high-intensity game of long duration, so in addition to technical, tactical, strate... more Football is a high-intensity game of long duration, so in addition to technical, tactical, strategic and mental factors, there is one more determining factor, namely muscle fatigue, this factor which is often forgotten by coaches and players. The cause of player fatigue is due to heavy training or a tight competition schedule, there is a metabolic waste in the blood called lactic acid, this buildup of lactic acid causes fatigue but actually some of the lactic acid can be converted back into energy. The research objective to be achieved in this study was to determine the effect of exercise massage and muscle stretching in reducing lactic acid levels in the blood after a 45-minute round 1 soccer match. The type of research used is the type of research used is descriptive research. The population in this study, namely the population in this study were all football players in one team, namely 22 players from the Surabaya partner club. The data collection method used in this study is the...
Olahraga dapat meningkatkan imun tubuh dan mengurangi resiko infeksi terhadap penyakit. Dengan me... more Olahraga dapat meningkatkan imun tubuh dan mengurangi resiko infeksi terhadap penyakit. Dengan meningkatnya imun tubuh, maka efek kesehatan akibat penyakit yang menyerang dapat dikurangi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku saku pencegahan infeksi Covid-19 melalui olahraga. Model penelitian pengembangan ini menggunakan (Research and Development) Analysis, Design, Development, Implementasi, Evaluation (ADDIE). Instrument penelitian menggunakan angket dan wawancara ahli materi (olahraga dan kesehatan) dan ahli bahasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku saku yang dikembangkan layak digunakan berdasarkan penilaian 6 orang ahli terhadap komponen materi, bahasa dan tampilan. Rata-rata ahli memberikan nilai sangat baik pada komponen isi (3,60) dan Bahasa (3,75), sedangkan pada komponen tampilan rata-rata nilainya baik (3,52). Pada respon mahasiswa didapatkan nilai persentase jawaban “Ya” sebesar 91,72% dengan kategori baik sehingga buku saku layak untuk digunakan.
Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya tingkat kebugaran jasmani ana... more Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya tingkat kebugaran jasmani anak tunagrahita ringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani anak tunagrahita ringan di Sekolah Dasar Luar Biasa Dharma Wanita Sidoarjo.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif.Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa putra dan putri tunagrahita ringan di Sekolah Dasar Luar Biasa Dharma Wanita Sidoarjo yang berjumlah keseluruhan 18 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kebugaran yang akan digunakan untuk mengetahui tingkat kebugaran siswa tunagrahita ringan yaitu EUROFIT dengan sistematika tersendiri, serta mempunyai tujuan yang hendak dicapai seperti daya tahan, kekuatan, kelentukan, keseimbangan, kecepatan atau juga diperluas untuk membentuk prestasi, membentuk tubuh yang ideal dan memelihara kesehatan. Dari tes EUROFIT menggunakan beberapa tes kebugaran yang telah disesuaikan untuk anak tun...
Eko Ardi Purnomo, Drs. Fatkur Rohman K., M.Pd. Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu K... more Eko Ardi Purnomo, Drs. Fatkur Rohman K., M.Pd. Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya Abstrak Sepak bola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Dalam sepak bola tidak akan pernah lepas dari namanya terjadi cedera, kondisi fisik yang lemah dan kurang prima akan mengakibatkan pemain sepak bola mengalami cedera, terutama cedera ankle. Karena sebagian besar permainan sepak bola adalah menggunakan ankle. Salah satu Cara untuk menangani cedera ankle dalam sepak bola adalah dengan menggunakan metode terapi dengan menggunakan alat bantu berupa kinisio taping yang berfungsi untuk menahan rasa nyeri. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen karena untuk mengetahui adakah pengaruh kinisio taping sebagai alat bantu terapi pemulihan cedera pada pemain sepak bola di SSB Mitra Surabaya. Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling. sampling da...
ARTIKEL E-JOURNAL UNESAPERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER PENCA... more ARTIKEL E-JOURNAL UNESAPERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT DAN NON EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT PADA SMP MUHAMMADIYAH 5 TULANGAN SIDOARJOSandri Rizakk, Drs. Fatkur Rohman K., M.Pd.PENDKESREK/FIK/UNESA/agungizzulhaq@rocketmail.comAbstrakPencak silat merupakan seni bela diri peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya berbagai macam peninggalan senjata bersejarah yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pada pahatan relief-relief yang berisikan sikap kuda-kuda silat di candi Prambanan dan Borobudur. Banyak sekali manfaat dari pencak silat, diantaranya adalah untuk menjaga kebugaran jasmani, menambah kepercayaan diri, mempertebal kedisiplinan, hidup menjadi teratur dan menumbuhkan jiwa ksatria.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan tingkat kebugaran jasmani siswa yang mengikuti ekstrakurikuler pencak silat dan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler pencak silat pada SMP Muhammadiyah 5 Tulangan Sidoarjo. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian perbandingan (comparative research) adalah suatu penelitian yang membandingkan satu kelompok sampel dengan kelompok sampel lainnya berdasarkan variabel atau ukuran-ukuran tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 5 Tulangan Sidoarjo. Dengan pengambilan data menggunakan Multistage Fitness Test (MFT).Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa rata-rata siswa yang mengikuti ekstrakurikuler pencak silat 25.19 dengan standart deviasi 4.119. Sedangkan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler pencak silat memperoleh rata-rata 26.20 dengan standart deviasi 3.599. Dengan perhitungan melalui Statistical Program for Social Science (SPSS) for windows evaluation 16. Maka hasil dari uji-t didapat nilai thitung (0.830) < ttabel (2,024). Dengan kata lain tidak terdapat perbedaan, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Kesimpulannya tidak terdapat perbedaan tingkat kebugaran jasmani antara siswa peserta ekstrakurikuler pencak silat dan non ekstrakurikuler pencak silat.Kata Kunci: Kebugaran Jasmani, ekstrakurikuler dan non ekstrakurikuler, Pencak silat.AbstractPencak Silat is a martial art and ancestral heritage of Indonesia. This can be evidenced by the variety of weapons historic relics found from the classical period (Hindu-Buddhist) and the sculptured reliefs containing silat moves in Prambanan and Borobudur temples. There are so many benefits of “Pencak Silat”, such as to maintain physical fitness, increase self confidence, strengthen self-discipline, a regular life and nurture the soul of chivalry.This research aims to find out if there is a difference of pyhsical fitness degree of student’s who join “Pencak Silat” exstracurricular and those who do not at Junior High School Muhammadiyah 5 Tulangan Sidoarjo. This research is comparative research, it is a research which compares a group of sample another group of sample based on the certain variables or measurements. The populations in this research are the students of Junior High School Muhammadiyah 5 Tulangan Sidoarjo. Multistage Fitness Test (MFT) is used to collect data.Based on the research result, it is know that on average the student who join “Pencak Silat“ extraccuricular amounts 25.19 with the deviation standart 4.119. on the other hand, the student who do not join “Pencak Silat” amounts 26.20 on average with the deviation standart 3.599. By doing calculation using Statistical Program for Social Science (SPSS) for windows evaluation 16. The t-test analysis obtained is thitung (0,830) < ttabel (2,024). In other words, there is no difference. Therefore, Ha is rejected and Ho is accepted. It can be concluded that there is no difference of body fitness degree of students who join “Pencak Silat) extracurricular and those who do not.Kata Kunci: Pyhsical Fitness, extracurricular and non extracurricular, Pencak Silat
Speed and power are the most important physical components in badminton with the current rally ... more Speed and power are the most important physical components in badminton with the current rally point system. The purpose of this study was to determine the effect of badminton shadow training on power and speed. This research used experimental research with randomized group pre-test and post-test design. The subjects of this study were male students IKOR unesa 2018 class which were randomly divided into experimental group 1 (K1) and experimental group 2 (K2) consisting of 10 people per group. K1 group was given badminton shadow training with 1: 1 interval training method and K2 group with 1: ½ interval training method with 15 seconds training time. The power test is performed using jump MD and the speed test is carried out with a 30 Meter sprint test. Paired t test results were significant (p <0.05) on power (p = 0.035) and speed (p = 0.006) at K1, whereas at K2 were also significant at power (p = 0,000) and speed (p = 0.014). Independent sample t test results were not signific...
Uploads
Papers by Fatkur Kafrawi