Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Filsafat Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Baris 101:
 
Suatu ‘Filsafat Islam Regional’ lainnya, seperti ‘Filsafat Islam Indonesia’, sudah banyak yang membahas, terutama mengenai mazhab-mazhab seperti ‘Tradisionalisme’, ‘Modernisme’, ‘Revivalisme’, ‘Neo-modernisme’, ‘’Transformasionisme’, ‘Liberalisme’, dan ‘Perenialisme’, sehingga tak perlu dibahas lagi di sini. Hanya saja, ada kecenderungan baru saat ini yang dinamakan ‘sesatisme', yang mulai menyuarakan pandangan-pandangan mereka dalam buku-buku tebal yang dipublikasikan secara luas. Walaupun belum layak dianggap sebagai suatu mazhab filsafat, pandangan mereka mulai diterima luas oleh masyarakat Islam Indonesia. Pendasaran argumentasi mereka pada terjemahan [[Al-Quran]] berbahasa Indonesia atau ‘terjemahan sewenang-wenang’ mereka sendiri atas ayat Al-Quran—ini keunikan tersendiri dari mereka, yang sekaligus juga merupakan bukti ketololan mereka akan tata-bahasa Arab—cukup membuktikan bahwa mereka memiliki sandaran filosofis yang jelas. Yang mereka pegang bukanlah Al-Quran, tapi terjemahannya atau ‘tafsir bebas’ nya. Dan terjemah atau ‘tafsir bebas’ adalah sejenis filsafat. [[Hartono Ahmad Jaiz]] dapat dimasukkan dalam mazhab ini. Dalam bukunya ''Aliran dan Paham Sesat di Indonesia'', Jaiz mengritik sebagai ‘sesat’ beberapa mazhab ‘Filsafat Islam’ yang pernah ada sebelumnya, yakni, mazhab-mazhab ‘Liberalisme’, ‘Modernisme’ dan ‘Neo-modernisme’. Bukunya yang lain ''Ada Pemurtadan di IAIN'', mengritik beberapa dosen UIN/IAIN yang bercorak liberal, modern, dan neo-modern.
 
 
==>Ini merupakan deskripsi tentang Filsafat Islam Indonesia yang pang tolol versi FUUI (Athianiyah). Salah satu "aliran" atau tepatnya sempalan Islam yang paling arogan yang mengaggap kunci surga ada di tangan mereka. Byangkan, sejumlah cendikiawan yang ada di IAIN/UIN dianggap mempelajari al-Qur'an dari terjemahan berbahasa Indonesia; padahal mereka pada umumnya berlatar belakang pesantren, dan banyak yang kuliah di Timur tengah, yang tentunya kemampuan bahasa Arab mereka tidak bisa dipandang dengan sebelah mata.
 
===5. Mazhab Kristen.===