Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Indeks harga (bahasa Inggris: price index) adalah perbandingan harga rata-rata suatu barang dari waktu ke waktu, dengan melihat tahun yang dihitung dengan harga rata-rata tahun dasar. Tahun dasar yang dipilih adalah saat perekonomian sedang baik dan stabil, dan tahun dasar inilah yang menjadi patokan dalam melakukan penghitungan indeks harga suatu barang.[1] Hal ini dirancang untuk membantu dalam membuat statistik perbandingan harga secara keseluruhan, terkait dengan periode waktu ataupun juga dengan letak geografis.

Contoh indeks harga: indeks harga bunga tulip selama 3 tahun dengan periode Januari 1934 hingga Desember 1637 Masehi.

Indeks harga produsen

sunting

Indeks harga produsen merupakan indeks harga yang mengukur tingkat perubahan harga produk yang dibeli dan dijual oleh produsen. Produk ini dapat berbentuk barang maupun jasa. Informasi yang diperoleh melalui indeks harga produsen diperoleh dari data keluaran dan data masukan. Data keluaran berupa tingkat perubahan harga produk yang dijual setelah tidak lagi dimiliki oleh produsen. Sedangkan data masukan berupa tingkat perubahan harga produk yang dibeli oleh produsen. Perbandingan antara data keluaran dan data masukan merupakan nilai dari indeks harga produsen.[2]

Indeks harga konsumen

sunting

Indeks harga konsumen awalnya digunakan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat yang menjadi badan pemerintah dalam Kementerian Ketenagakerjaan Amerika Serikat. Pada periode 1982 hingga 1984, indeks harga konsumen digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan inflasi pada level lanjutan. Sebelum itu, indeks harga konsumen hanya digunakan untuk tingkat pertumbuhan inflasi dasar. Rumus analisis ekonomi digunakan untuk mengubah kondisi tingkat pertumbuhan inflasi pada indeks harga konsumen. Pemerintah Amerika Serikat menyusun indeks harga konsumen berdasarkan berbagai survei berulang. Objek survei ialah harga dari berbagai barang yang dibeli oleh konsumen. Hasil yang diperoleh dari indeks harga konsumen di Amerika Serikat kemudian dipublikasikan melalui siaran pers. Indeks harga konsumen kemudian dirilis tiap bulan sekali di Amerika Serikat. Pada perkembangan berikutnya, indeks harga konsumen mulai digunakan dalam skala mancanegara secara terbuka. Akses informasi indeks harga konsumen juga tersedia di berbagai situs web yang dapat diakses menggunakan internet. Skala yang digunakan adalah persentase dengan nilai maksimal 100%.[3]

Perumusan

sunting

Indeks harga juga disebut dengan istilah tingkat harga. Dalam perumusannya, indeks harga mengacu pada tahun dasar penetapan harga. Skala yang digunakan ialah persentase dengan nilai dasar sebesar 100%. Indeks harga tahun yang lain diketahui dengan melakukan perbandingan tingkat harga pada tahun tersebut dengan harga pada tahun dasar. Setelahnya, nilai yang diperoleh dikalikan dengan nilai 100. Nilai yang diperoleh dari indeks harga merupakan rasio dari tahun sekarang dan tahun acuan dasar.[4]

Kegunaan

sunting

Mengukur perubahan harga

sunting

Perubahan harga merupakan masalah ekonomi yang utama. Kebijakan moneter yang ditetapkan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi memerlukan pertimbangan atas perubahan harga produk yang beredar di dalam negeri. Pengamatan harga ini berlangsung dari waktu ke waktu. Pemerintah melakukan penetapan indeks harga untuk mengatur biaya dan pengeluaran negara serta pengaturan pajak. Perubahan harga juga berlaku bagi rumah tangga dan infromasi harga umumnya diperlukan oleh masyarakat untuk kegiatan belanja. Indeks harga digunakan untuk meringkas informasi tentang harga produk dari waktu ke waktu. Indeks ini berlaku bagi berbagai jenis barang dan jasa. Pengukuran harga berpenting dalam menentukan belanja konsumen yang menjadi pendapatan terbesar dari produk domestik bruto.[5]

Referensi

sunting
  1. ^ "Indeks Harga". www.guruakuntasi.co.id. Diakses tanggal 19 Oktober 2020. 
  2. ^ International Labour Organization, dkk. (2004). Producer Price Index Manual: Theory and Practice (PDF). Washington, D.C.: International Monetary Fund. hlm. xiii. ISBN 1-58906-304-X. 
  3. ^ Priyono dan Teddy Chandra (2016). Esensi Ekonomi Makro (PDF). Sidoarjo: Zifatama Publishing. hlm. 156–157. ISBN 978-602-14020-0-9. 
  4. ^ Rondhi, M. (2017). Ekonomi Makro: Sebuah Pengantar (PDF). Jember: UPT Penerbitan Universitas Jember. hlm. 12. ISBN 978-602-60569-9-3. 
  5. ^ Priyono dan Zainuddin Ismail (2012). Chandra, Teddy, ed. Teori Ekonomi (PDF). Dharma Ilmu. hlm. 207. ISBN 978-979-1500-11-1.