Gelang kepingan
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Gelang kepingan (bahasa Inggris: token ring) adalah sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi gelang yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum pada tahun 1969. Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dari gelang kepingan dan memakai akses gelang kepingan dalam produk IBM pada tahun 1984. Elemen kunci dari desain gelang kepingan milik IBM ini adalah penggunaan penyambung buatan IBM sendiri (proprietary), dengan menggunakan kabel pasangan berpilin, dan memasang hub aktif yang berada di dalam sebuah jaringan komputer.
Pada tahun 1985, Asosiasi IEEE di Amerika Serikat meratifikasi standar IEEE 802.5 untuk protokol (cara akses) gelang kepingan, sehingga protokol gelang kepingan ini menjadi standar internasional. Pada awalnya, IBM membuat gelang kepingan sebagai pengganti untuk teknologi Eternet (IEEE 802.3) yang merupakan teknologi jaringan LAN paling populer. Meskipun gelang kepingan lebih superior dalam berbagai segi, gelang kepingan kurang begitu diminati mengingat biaya implementasinya lebih tinggi jika dibandingkan dengan Eternet.
Gelang kepingan adalah sebuah arsitektur baseband yang menggunakan sinyal digital. Dalam cara itu, hal tersebut menyerupai Eternet, tetapi proses komunikasinya cukup berbeda pada banyak aspek. Gelang kepingan merupakan suatu topologi aktif, seperti sinyal berjalan mengintari lingkaran ke tiap kartu jaringan, hal itu di perbarui sebelum dikirim dengan caranya. Sebelum jaringan gelang kepingan menggunakan token/hentakan (yaitu, sebuah tanda khusus) untuk mengendalikan akses ke kabel. Sebuah token pada awalnya dihasilkan ketika komputer pertama di jaringan muncul online. Token dapat berjalan di arah mengitari ring, tetapi hanya di satu arah pada sekali waktu, konfigurasi hardware menentukan arah perjalanan. Topologi gelang kepingan di tunjuk sebagai sebuah ring berkabel bintang karena penampilan luar dari desain jaringannya adalah sebuah bintang, dengan komputer-komputer yang terhubung ke sebuah hub sentral, yang di sebuat unit akses multistasiun (MSAU). Namun, disebelah dalam perangkat itu, kabelnya membentuk jalan data melingkar, menciptakan sebuah Ring Logis. Gelang kepingan dinamakan demikian dikarenakan topologi logis dan metode kendali akses medianya, lintas token. Rata-rata transfer untuk gelang kepingan berkisar 4 Mbps atau 16 Mbps.
Gelang kepingan merupakan sebuah arsitektur yang dapat diandalkan, dan skema lintasan tokennya menghapuskan tubrukan-tubrukan data. MSAUS dapat mendeteksi kegagalan kartu jaringan dan secara otomatis memutuskan hubungannya dari ring, jadi itu memungkinkan token untuk terus mengitari ring. Oleh karena itu, jaringan tidak bisa dijatuhkan karena kegagalan satu komputer saja. Manfaat lainnya dalah kemampuannya dengan mudah beroperasi dengan PC dan jaringan-jaringan dengan mudah. Kerugian utama arsitektur gelang kepingan adalah biayanya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan 10 BaseT atau 100 BaseT atau kecepatan-kecepatan yang relatif lebih rendah. Selain ini jaringan ini sulit diimplementasikan.
Spesifikasi asli dari standar gelang kepingan adalah kemampuan pengiriman data dengan kecepatan 4 megabit per detik (4 Mbps), dan kemudian ditingkatkan empat kali lipat, menjadi 16 megabit per detik. Pada jaringan topologi ring ini, semua node yang terhubung harus beroperasi pada kecepatan yang sama. Implementasi yang umum terjadi adalah dengan menggunakan ring 4 megabit per detik sebagai penghubung antar node, sementara ring 16 megabit per detik digunakan untuk backbone jaringan. Beberapa spesifikasi dan standar teknis gelang kepingan yang lain, seperti enkapsulasi Protokol Internet dan Protokol Resolusi Alamat dalam gelang kepingan dijelaskan dalam RFC 1042.
Dengan Token-Ring, peralatan network secara fisik terhubung dalam konfigurasi (topologi) ring di mana data dilewatkan dari devais/peralatan satu ke device yang lain secara berurutan. Sebuah paket kontrol yang dikenal sebagai token akan berputar-putar dalam jaringan ring ini, dan dapat dipakai untuk pengiriman data. Devices yang ingin mentransmit data akan mengambil token, mengisinya dengan data yang akan dikirimkan dan kemudian token dikembalikan ke ring lagi. Devais penerima/tujuan akan mengambil token tersebut, lalu mengosongkan isinya dan akhirnya mengembalikan token ke pengirim lagi. Protokol semacam ini dapat mencegah terjadinya kolisi data (tumbukan antar pengiriman data) dan dapat menghasilkan performansi yang lebih baik, terutama pada penggunaan high-level bandwidth.
Ada tiga tipe pengembangan dari gelang kepingan dasar
sunting- Gelang kepingan Full Duplex
- switched gelang kepingan, dan
- 100VG-AnyLAN.
Gelang kepingan Full Duplex menggunakan bandwidth dua arah pada jaringan komputer. Switched gelang kepingan menggunakan switch yang mentransmisikan data di antara segmen LAN (tidak dalam devais LAN tunggal). Sementara, standar 100VG-AnyLAN dapat mendukung baik format Eternet maupun gelang kepingan pada kecepatan 100 Mbps.