Buddhisme prasektarian
Bagian dari seri tentang |
Buddhisme Awal |
---|
Buddhisme |
Bagian dari seri tentang |
Buddhisme |
---|
Bagian dari seri tentang |
Buddhisme Theravāda |
---|
Buddhisme |
Buddhisme prasektarian,[1] juga disebut Buddhisme awal,[2][3] Buddhisme terawal,[4][5] Buddhisme asli,[6] dan Buddhisme purba,[7] adalah ajaran Buddha yang diteorikan telah ada sebelum berbagai aliran Buddhis awal berkembang, sekitar tahun 250 SM (diikuti oleh sub-bagian Buddhisme berikutnya).[8]
Isi dan ajaran agama Buddha pra-sektarian ini harus disimpulkan atau dikonstruksi ulang dari teks-teks Buddhis paling awal, yang dengan sendirinya sudah bersifat sektarian.[1][5][6] Seluruh persoalannya masih diperdebatkan secara intens oleh para ahli, namun tidak semuanya percaya bahwa rekonstruksi yang berarti dapat dilakukan.
Istilah "Buddhisme awal" juga dapat digunakan untuk periode-periode Buddhisme selanjutnya setelah periode Buddhisme prasektarian.
Istilah
suntingBerbagai istilah digunakan untuk merujuk pada periode awal agama Buddha:
- "Buddhisme prasektarian" ("Pre-sectarian Buddhism")[1]
- "Buddhisme awal" ("Early Buddhism"),[2][3]
- "Buddhisme terawal" ("The earliest Buddhism"),[4]
- "Buddhisme asli" ("Original Buddhism"),[6]
- "Buddhisme dari Sang Buddha langsung" ("The Buddhism of the Buddha himself.")[6]
- "Buddhisme prakanonikal" (Precanonical Buddhism)[9]
- "Buddhisme purba" (Primitive Buddhism)[7]
Beberapa cendekiawan Jepang menyebut periode setelah Buddhisme prasektarian sebagai Buddhisme sektarian.[2][3]
Referensi
sunting- ^ a b c Hurvitz, Leon (1976). Scripture of the Lotus Blossom of the Fine Dharma. Columbia University Press.
- ^ a b c Nakamura, Hajime (1989). Indian Buddhism. Motilal Banarsidass.
- ^ a b c Hirakawa (1990). History of Indian Buddhism. 1. Hawai'i University Press.
- ^ a b Gombrich, Richard F. (1997). How Buddhism Began: The conditioned genesis of the early teachings. Munshiram Manoharlal. hlm. 11-12. ISBN 978-8-121-50812-4.
- ^ a b Jong, J.W. de (1993). The Beginnings of Buddhism. 26. The Eastern Buddhist. hlm. 25.
- ^ a b c d Warder, A.K. (1999). Indian Buddhism. Delhi.
- ^ a b Mizuno, Kogen (1982). Buddhist Sutras: Origin, Development, Transmission. Kosei. hlm. 16.
- ^ Sujato, Bhante (2012). Sects & Sectarianism: The Origins of Buddhist Schools (PDF). Santipada. hlm. 81–82. ISBN 9781921842061. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 18-12-2018.
- ^ Lindtner, Christian (1997-06-16). "Problem of Precanonical Buddhism". Buddhist Studies Review. 14 (2): 109–139. doi:10.1558/bsrv.v14i2.14851. ISSN 1747-9681.
Bacaan tambahan
sunting- Sejarah Buddhisme (umum)
- Bronkhorst, Johannes (1993), The Two Traditions Of Meditation In Ancient India, Motilal Banarsidass Publ.
- Gombrich, Richard F. (1997), How Buddhism Began, Munshiram Manoharlal
- Norman, K.R. (1997), A Philological Approach to Buddhism. The Bukkyo Dendo Kyokai Lectures 1994 (PDF), School ofOriental and African Studies (University of London)
- Samuel, Geoffrey (2010), The Origins of Yoga and Tantra. Indic Religions to the Thirteenth Century, Cambridge University Press
- Buddhisme awal
- Schmithausen, Lambert (1981), On some Aspects of Descriptions or Theories of 'Liberating Insight' and 'Enlightenment' in Early Buddhism". In: Studien zum Jainismus und Buddhismus (Gedenkschrift für Ludwig Alsdorf), hrsg. von Klaus Bruhn und Albrecht Wezler, Wiesbaden 1981, 199-250
- Vetter, Tilmann (1988), The Ideas and Meditative Practices of Early Buddhism, BRILL
- Wynne, Alexander (2007), The Origin of Buddhist Meditation, Routledge