Asam dokosaheksaenoat
artikel ini tidak memiliki pranala ke artikel lain. |
Asam dokosaheksaenoat (Bahasa Inggris: Docosahexaenoic acid, disingkat DHA) merupakan asam lemak tak jenuh rantai panjang golongan omega-3, yang banyak dijumpai di otak dan retina mata, sehingga sangat penting untuk fungsi penglihatan. DHA dibuat dari senyawa induknya yaitu asam linolenat atau ada yang menyebutnya sebagai ALA (alpha linolenic acid).
Sebelum menjadi DHA, ALA akan diubah dulu menjadi eicosapentaenoic acid (EPA). Hampir semua merk susu formula yang tercatat menambahkan pula asam linolenat atau omega-3 ini ke dalam komposisinya, dalam berbagai variasi kadar. Perbandingan antara omega-3: omega-6 rata-rata 1: 8-10. Sedangkan untuk DHA, sebagian besar merk susu menambahkan DHA di samping omega-3 itu sendiri. Ada dua merk yang tercatat tidak mengandung DHA, yaitu Enfamil, S26, dan Promil.[butuh rujukan]
Manfaat
suntingManfaat DHA antara lain membantu pertumbuhan otak dan serabut saraf serta fungsi penglihatan pada 6 bulan pertama kehidupan. Pada orang dewasa, DHA juga membantu kerja otak dan kemampuan belajar. Selain itu, DHA bermanfaat dalam menurunkan risiko penyakit jantung.
Manfaat DHA yang lain adalah mencegah penimbunan plak pada dinding pembuluh darah oleh lemak jahat (LDL), sehingga menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Selain itu, DHA juga membantu mencegah munculnya penyakit kanker dan memperlambat proses penuaan. DHA dapat diperoleh dari susu sapi yang diberi pakan campuran garam karboksilat kering[1]
sumber DHA
suntingBahan makanan yang banyak mengandung DHA antara lain adalah ASI, rumput laut, tahu, ikan sarden, dan lain-lain. Sapi perah yang diberi pakan campuran garam karboksilat kering mampu menghasilkan susu yang mengandung EPA dan DHA[2]