Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

5,45 × 39 mm

Peluru Uni Soviet
(Dialihkan dari 5,45 x 39 mm)

Peluru 5,45 × 39 mm diperkenalkan pertama kali pada tahun 1974 untuk digunakan pada senapan serbu AK-74 baru. Secara bertahap merupakan peluru pengganti dari peluru 7,62 × 39 mm yang dipakai sebelumnya, untuk kemudian diganti sepenuhnya.

Peluru 5,45 × 39 mm.

Detail desain

sunting

Desain peluru tipe 5,45 mm merupakan masalah utama bagi militer Rusia karena merupakan sebuah desain yang rumit karena seluruh bagian selongsong menggunakan bahan metal, masalah ini dikenal dengan kode 5N7. Proyektil seberat 56 gram dilapisi dengan bahan metal. Inti peluru yang tidak dikeraskan dilapisi dengan lapisan timah tipis yang tidak sepenuhnya mengisi ujung dari proyektil, menghasilkan ruang kosong di bagian ujungnya. Panjang peluru diperpendek untuk mendapatkan berat yang presisi. Peluru ini memakai desain boattail pada bagian pangkal peluru untuk mengurangi gesekan, terdapat juga sedikit timah pada bagian pangkal dari peluru ini. Ujung dari peluru memanfaatkan ruang kosong dalam selongsong mempunyai efek gerak peluru ke arah tengah dari gravitasi, ruang kosong ini juga yang memudahkan peluru menembus bahan keras. Selongsong berlapis baja dengan panjang 39,37 mm lebih panjang dari peluru 7,62 × 39 mm yang hanya memiliki panjang 38,60 mm. Ujung selongsong terbuat dari tembaga. Mesiu yang terbuat dari propelan serbuk yang mempunyai karakteristik pembakaran serbuk WC 844 yang digunakan pada peluru 5,56 × 45 mm NATO.

Ukuran peluru

sunting
 
Bagian-bagian peluru 5,45 × 39 mm 5N7
A: selongsong proyektil
B: inti peluru dari bahan baja
C: ruang kosong
D: timah
E: serbuk mesiu (propelan)

Panjang keseluruhan dari peluru ini adalah 57 mm dengan diameter rim 10 mm. Berdasarkan standar C.I.P (Commission Internationale Permanente Pour L'Epreuve Des Armes A Feu Portative) selongsong dari peluru 5,45 × 39 mm dapat menahan tekanan piezo sampai dengan 380 MPa (55,114 psi). Dalam peraturan CIP, setiap peluru harus dapat menahan tekanan pada 125% tekanan maksimum yang ditetapkan oleh CIP sebelum dilepas ke pasaran.

Peluru 5,45 × 39 mm 

Daya rusak

sunting

Tes balistik awal menunjukan efek tumbukan dengan menggunakan kamera berkecepatan tinggi.[1] Pihak barat percaya bahwa peluru ini diciptakan untuk merobek jaringan tubuh manusia agar menyebabkan daya rusak yang lebih besar. Daya tembus dari peluru ini antara 100 dan 350 mm (lebar tubuh manusia rata-rata 350 mm).

Varian

sunting

Peningkatan penetrasi peluru

sunting

Dengan maraknya penggunaan body armor di kalangan militer, maka dilakukan peningkatan kemampuan penetrasi dari peluru ini, hal ini terbukti dengan adanya beberapa varian peluru 5,45 × 39 mm dengan varian 7N6, 7N10, 7N22 dan 7N24. Pada tahun 1987 batang baja pada peluru tipe 7ND dikeraskan menjadi 60 HRC. Pada tahun 1992 ukuran pentrator baja ditingkatkan dan tutup ujung peluru dihilangkan, peluru ini diberi nama 7N10 "tingkat penetrasi yang ditingkatkan", peluru ini mempunyai ciri garis berwarna ungu pada bagian atas selongsongnya. Pada tahun 1998 peluru yang mempunyai kemampuan menembus rompi anti peluru diperkenalkan dengan nama 7N22, peluru ini mempunyai penetrator baja tajam pada bagian ujungnya dan tidak memiliki bagian "lunak" di ujung peluru, peluru ini dikenali dengan garis merah pada selongsongnya dan warna hitam di ujungnya.[2] Peluru dengan kemampuan super-armor-piercing memiliki penetrator terbuat dari tungsten carbide yang diperkenalkan belum lama ini dikenal dengan nama 7N24.

Peluru tracer

sunting

Perlu diketahui bahwa peluru jenis tracer adalah peluru yang apabila ditembakan menyebabkan cahaya ('ekor') ketika peluru melesat ke sasaran yang lebih banyak ketimbang peluru tipe biasa. Peluru tipe 7T3 dan 7T3M adalah peluru jenis tracer, ciri dari peluru ini adalah ujung yang berwarna hijau. Proyektil berbentuk oval dengan berat 3,2 gram, dengan jarak tempuh sampai dengan 800 m.

Peluru kosong atau hampa

sunting

Untuk keperluan latihan menembak menggunakan AK 47, tipe peluru hampa dibuat dengan nama 7H3 dan 7H3M.

Peluru dummy

sunting

Peluru dummy adalah peluru yang tidak tidak memiliki primer, propelan. Peluru ini biasanya digunakan untuk melakukan tes fungsi senjata atau untuk latihan menembak. Peluru ini berbeda daripada peluru untuk latihan yang mana mengandung sedikit propelan. Peluru dummy untuk AK 47 ini diberi nama tipe 7H4

Peluru khusus

sunting

Peluru subsonic 7U1 dengan ciri warna hitam dan hijau dibuat khusus untuk digunakan dengan modifikasi senjata dengan peredam suara.

Catatan kaki

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting