Servius Tullius
Servius Tullius | |
---|---|
Raja Romawi | |
Berkuasa | sekitar 578–535 SM |
Pendahulu | Lucius Tarquinius Priscus |
Penerus | Lucius Tarquinius Superbus |
Pasangan | Tarquinia (Livy) atau Gegania (Plutarch) |
Keturunan | Tullia |
Ayah | Tidak pasti |
Ibu | Ocrisia |
Servius Tullius adalah raja keenam dari tujuh raja Roma, yang memerintah dari sekitar tahun 578 SM hingga 535 SM. Servius dikenal karena reformasi sosial dan administratifnya yang signifikan, yang membentuk dasar sistem politik Roma untuk masa mendatang, serta karena memperluas kota Roma dan memperkuat pengaruhnya atas wilayah Latium.
Kehidupan Awal
[sunting | sunting sumber]Menurut legenda, Servius Tullius berasal dari latar belakang sederhana. Ia diyakini lahir dari seorang budak perempuan bernama Ocrisia di istana Raja Tarquinius Priscus, raja kelima Roma. Servius dibesarkan di istana dan menarik perhatian karena tanda api yang muncul di sekeliling kepalanya saat ia masih bayi, yang dianggap sebagai tanda keistimewaan dan masa depan yang cemerlang. Tarquinius Priscus dan istrinya, Tanaquil, memutuskan untuk mengadopsi Servius dan mempersiapkannya untuk posisi penting dalam pemerintahan.
Ketika Tarquinius Priscus dibunuh, Tanaquil mengambil alih kendali sementara dan mendukung Servius untuk naik tahta. Servius kemudian diterima sebagai raja oleh rakyat Roma, meskipun tanpa pemilihan resmi oleh Senat.
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Masa pemerintahan Servius Tullius dikenal sebagai periode reformasi besar di Roma, terutama dalam hal sosial, ekonomi, dan politik. Ia memerintah selama 44 tahun dan dikenang sebagai raja yang adil dan progresif.
Reformasi Sosial dan Politik
[sunting | sunting sumber]Salah satu pencapaian terbesar Servius Tullius adalah reformasi sistem kelas sosial di Roma. Ia memperkenalkan census, atau sensus penduduk, yang digunakan untuk mengklasifikasikan warga negara berdasarkan kekayaan mereka, bukan berdasarkan kelahiran. Reformasi ini menciptakan lima kelas sosial utama yang diatur dalam sistem militer dan pemerintahan. Setiap kelas diwajibkan menyediakan sejumlah pasukan dan persenjataan bagi militer, dengan kelas yang lebih kaya menyediakan lebih banyak.
Reformasi ini membentuk dasar dari komitia centuriata (Majelis Centuria), yang memungkinkan warga Roma untuk memberikan suara sesuai dengan kelas mereka. Sistem ini memperkuat partisipasi warga dalam pemerintahan dan menciptakan keseimbangan antara kekuasaan kaum bangsawan dan rakyat biasa.
Pembagian Wilayah
[sunting | sunting sumber]Servius juga membagi Roma menjadi empat wilayah administratif untuk tujuan perpajakan dan administratif. Selain itu, ia membagi penduduk Roma menjadi tiga puluh kuria, yang menjadi dasar organisasi sosial dan keagamaan. Langkah ini memperkuat kontrol negara atas warga dan menciptakan struktur yang lebih teratur untuk kehidupan kota.
Ekspansi dan Pembangunan Kota
[sunting | sunting sumber]Servius Tullius memperluas wilayah Roma dan membangun infrastruktur yang penting bagi perkembangan kota. Ia dikreditkan dengan membangun Servian Wall (Tembok Servius), sistem pertahanan yang mengelilingi tujuh bukit Roma dan memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap ancaman dari luar. Pembangunan tembok ini menunjukkan bahwa Roma telah berkembang menjadi kota yang lebih besar dan lebih kuat.
Selain itu, ia juga memperluas Forum Romawi dan membangun sejumlah kuil, termasuk Kuil Diana di Bukit Aventine, yang menjadi pusat pemujaan bersama bagi orang Latin dan simbol persatuan antara Roma dan sekutunya.
Hubungan dengan Keluarga Tarquin
[sunting | sunting sumber]Pemerintahan Servius Tullius diwarnai dengan intrik politik, terutama terkait dengan hubungan antara dirinya dan keluarga Tarquin. Tarquinius Priscus adalah pendahulunya dan ayah mertua dari Lucius Tarquinius Superbus, yang kemudian menjadi raja ketujuh dan terakhir Roma. Tarquinius Superbus, dengan ambisi kekuasaan, menjadi ancaman bagi Servius.
Menurut legenda, Servius dibunuh dalam kudeta yang dipimpin oleh menantunya, Lucius Tarquinius Superbus, dengan bantuan putri Servius, Tullia Minor. Tullia bahkan dikisahkan menggilas tubuh ayahnya dengan keretanya setelah Tarquinius merebut kekuasaan, sebuah tindakan yang memperlihatkan kejamnya perebutan kekuasaan pada masa itu.
Akhir Kehidupan
[sunting | sunting sumber]Servius Tullius meninggal pada tahun 535 SM setelah digulingkan dan dibunuh dalam kudeta oleh Tarquinius Superbus. Ia adalah raja terakhir Roma yang dipilih dengan persetujuan rakyat, dan kematiannya menandai awal dari pemerintahan tirani oleh Tarquinius Superbus.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Livy. Ab Urbe Condita.
- Dionysius dari Halicarnassus. Roman Antiquities.
- Beard, Mary. SPQR: A History of Ancient Rome. Profile Books, 2015.
- Cambridge University Press. The Cambridge Ancient History.
- Encyclopædia Britannica, "Servius Tullius".
- Hornblower, Simon, dan Antony Spawforth. The Oxford Classical Dictionary.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Servius Tullius di Roman Myth Index Diarsipkan 2010-02-20 di Wayback Machine.
- (Inggris) Servius Tullius di Nuttall Encyclopædia
- (Inggris) Kematian Servius Tullius Diarsipkan 2010-12-02 di Wayback Machine.
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Lucius Tarquinius Priscus |
Raja Romawi 578–535 |
Diteruskan oleh: Lucius Tarquinius Superbus |