Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Lompat ke isi

Hipertensi gawat darurat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Hipertensi emergensi)

Hipertensi gawat darurat merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang melebihi batas normal. Pada hipertensi jenis ini tekanan darah seseorang dapat mencapai angka 180/120 mmHg atau lebih.[1] Normalnya tekanan darah seseorang adalah 120/80 mmHg. Ada berbagai hal yang menjadi pemicu terjadinya hipertensi gawat darurat namun penyebab umum yang diketahui akibat terjadinya hipertensi kronik, yang terjadi akibat penderita hipertensi tidak patuh dalam meminum obat.[2]

Guna menjaga tekanan darah tetap stabil maka penderita hipertensi disarankan untuk patuh dalam minum obat. Hal ini menjadi penting karena jika penderita hipertensi melupakan obatnya maka pengobatan yang dijalani selama ini tidak akan berhasil.[3] Obat-obatan hipertensi pada setiap orang berbeda mulai dari jenis hingga jumlahnya karena kondisi setiap orang memiliki kondisi yang berbeda.

Dampak buruk

[sunting | sunting sumber]

Ada beberapa dampak buruk yang dapat diakibatkan pada kasus hipertensi gawat darurat antara lain:[1]

  1. Stroke
  2. Penurunan kesadaran
  3. Hilang ingatan
  4. Serangan jantung
  5. Kerusakan pada mata dan ginjal
  6. Nyeri dada

Pencegahan

[sunting | sunting sumber]

Hipertensi gawat darurat tentu dapat dicegah salah satu caranya adalah mengubah pola hidup seperti:[3]

  1. Mengurangi asupan garam kurang dari 6 gram dalam sehari
  2. Mengurangi makanan berlemak lalu seimbangkan dengan makanan yang kaya akan vitamin dan mineral seperti sayur dan buah
  3. Olahraga
  4. Menghindari alkohol
  5. Menurunkan berat badan apabila berat badan berlebih
  6. Berhenti merokok
  7. Mengurangi asupan kafein seperti kopi atau teh

Apabila ada obat khusus yang diberikan oleh dokter maka konsumsi obat dengan tepat sesuai dosis dan anjuran dari dokter. Selain itu kontrol kesehatan secara rutin ke dokter merupakan kunci, hal ini dapat menjadi cara untuk mengevaluasi kinerja obat yang dikonsumsi selama ini. Apabila terjadi perburukan atau terjadi perbaikan yang signifikan maka tidak menutup kemungkinan bahwa dokter akan memodifikasi pengobatan yang diberikan.

Klasifikasi

[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan The Joint National Committee (JNC VII) on “Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure”, tekanan darah dikategorikan menjadi[4]:

Kategori Sistolik

(mmHg)

Diastolik

(mmHg)

Normal <120 <80
Pre hipertensi 120-139 80-89
Hipertensi derajat 1 140-159 90-99
Hipertensi derajat 2 ≥160 ≥100
Hipertensi emergensi >180 >120 dengan kerusakan target organ

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Hypertensive Crisis: When You Should Call 911 for High Blood Pressure". www.heart.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-28. 
  2. ^ Alley, William D.; Schick, Michael A. (2022). Hypertensive Emergency. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. PMID 29261994. 
  3. ^ a b "High blood pressure (hypertension) - Treatment". nhs.uk (dalam bahasa Inggris). 2017-10-23. Diakses tanggal 2023-01-28. 
  4. ^ Chobanian, Aram V.; Bakris, George L.; Black, Henry R.; Cushman, William C.; Green, Lee A.; Izzo, Joseph L.; Jones, Daniel W.; Materson, Barry J.; Oparil, Suzanne (2003-12). "Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure". Hypertension (dalam bahasa Inggris). 42 (6): 1206–1252. doi:10.1161/01.HYP.0000107251.49515.c2. ISSN 0194-911X.