Papers by Ramona Nintias Abas
RINGKASAN JURNAL KOMPUTASI
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Karbon merupakan salah satu unsur dari unsur-unsur yang terdapat dalam golongan IV A dan merupaka... more Karbon merupakan salah satu unsur dari unsur-unsur yang terdapat dalam golongan IV A dan merupakan salah unsur terpenting dalam kehidupan sehari-hari karena terdapat lebih banyak senyawa yang terbentuk dari unsur karbon.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Asetanilida merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida primer... more Asetanilida merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu gugus asetil. Perkembangan industri di indonesia khususnya industri kimia berkembang pesat. Hal ini menyebabkan kebutuhan asetanilida yang merupakan bahan baku serta bahan penunjang industri kimia juga semakin meningkat. Kebutuhan asetanilida di Indonesia yang masih mengandalkan impor dari luar. Ini disebabkan karena minimnya teknologi yang dibutuhkan untuk industri pembuatan asetanilida. Nilai impor asetanilida tiap tahun terus meningkat. Sehingga dalam menyongsong era industrialisasi yang merupakan program pemerintah yang sangat penting dalam rangka proses alih teknologi dan membuka lapangan pekerjaan yang baru serta untuk penghematan devisa negara dan untuk merangsang pertumbuhan industri kimia yang lain, maka perlu dibangun pabrik asetanilida untuk mencukupi kebutuhan asetanilida dalam negeri (Hartanti, 2011). Pendirian pabrik asetanilida di indonesia dapat dilakukan karena didukung oleh beberapa alasan yaitu: pabrik – pabrik industri kimia seperti pabrik cat, pabrik karet dan pabrik farmasi semakin berkembang yang memungkinkan kebutuhan akan asetanilida semakin meningkat. Dapat memberikan lapangan pekerjaan sehingga dapat banyak menyerap banyak tenaga kerja. Asetanilida merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu gugus asetil. Asetinilida berbentuk butiran berwarna putih tidak larut dalam minyak parafin dan larut dalam air dengan bantuan kloral anhidrat. Asetanilida atau sering disebut phenilasetamida mempunyai rumus molekul C6H5NHCOCH3dan berat molekul 135,16.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Drafts by Ramona Nintias Abas
KIMIA / A Referensi wajib Judul : Modelling Ionic Conduction In-Bi 2 VO 5,5 Latar Belakang Solid ... more KIMIA / A Referensi wajib Judul : Modelling Ionic Conduction In-Bi 2 VO 5,5 Latar Belakang Solid electrolyte materials with high oxide ion conductivity at low temperature are intensively investigated in order to have solid oxide fuel cell (SOFC) capable of operating at low temperature. One of oxide material that has high oxide ion conductivity is γ-Bi2VO5.5. As comparison to the materials widely used as a solid electrolyte material, such as yttria stabilized zirconia (YSZ), γ-Bi2VO5.5 has ionic conductivity of 1x10−2 Scm−1, which is around three orders of magnitude larger than YSZ at same temperature of 300 °C [1]. Therefore γ-Bi2VO5.5 has potential application as electrolyte in SOFC working at low temperature. The structure of Bi2VO5.5 can be derived from Bi2WO6 and γ-Bi2MoO6 by formation of oxide vacancies in the metal oxide layers; thus the compound can be formulated (Bi2O2) (VO3.5_0.5), where _ is the corresponding to intrinsic oxide vacancy [1, 2]. The Bi2VO5.5 goes to several structural transformations and known has several polymorphs but essentially, there are only three main polymorphs, namely α, β, and γ with the transformations: α → β at 447 °C and β → γ at 567 °C. The structures of α and β-phases are more ordered, larger in unit cell, and have lower conductivity. At the high temperature, γ-phase is formed and has maximum conductivity of 0.2 Scm−1 at 670 °C [3]. Experimental studies on the oxide conductivity of γ Bi2VO5.5 have been reported elsewhere [4]. However, the experimental study could not reveal the detail of the mechanism of ionic conduction. Abraham and Krok proposed oxide conduction mechanism which was applied only to BIMEVOX with ME is divalent metal, and derived from crystallographic data [5]. In our knowledge, the conduction mechanism in parent structure of BIMEVOX, γ-Bi2VO5.5, has not been reported yet. Computational studies could be used to study the detail of ionic conductivity mechanism in the atomic level. Some computation study on the layered structure of Aurivillius phases similar to γ-Bi2VO5.5 has been carried out and reported [6]. It
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Uploads
Papers by Ramona Nintias Abas
Drafts by Ramona Nintias Abas