Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala.
Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tidak terukur serta tidak terbantahkan.
Dalam perwujudan patung ogoh-ogoh, Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan.
Bahkan masyarakat Bali menggambarkannya dalam wujud Raksasa.
Selain wujud raksasa, ogoh-ogoh sering pula digambarkan dalam wujud makhluk-makhluk yang hidup lainnya yang beradal dari Mayapada, Syurga dan Naraka misalnya seperti naga, gajah, dan widyadari (bidadari).
Bahkan, dalam perkembangan pembuatan ogoh-ogoh dan budaya yang berkembang kini terkhusus di Bali.
Ogoh-ogoh ada yang dibuat menyerupai orang-orang terkenal, seperti para pemimpin dunia, artis atau tokoh agama bahkan penjahat.
Terkait hal ini, ada pula yang berbau politik atau SARA walaupun sebetulnya hal ini menyimpang dari prinsip dasar Ogoh-ogoh.
Contohnya adalah ogoh-ogoh yang menggambarkan seorang teroris. (1)
Baca: Nyepi
Fungsi Ogoh-Ogoh #
Sebetulnya, fungsi utama ogoh-ogoh adalah sebagai representasi Bhuta Kala yang dibuat menjelang Hari Nyepi.
Kemudian, ogoh-ogoh tersebut nantinya diarak beramai-ramai keliling desa pada senja hari, Pangrupukan, sehari sebelum Hari Nyepi.
Menurut para cendekiawan dan praktisi Hindu Dharma, proses ini melambangkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta dan waktu yang maha dashyat.
Kekuatan tersebut meliputi kekuatan Bhuana Agung (alam raya) dan Bhuana Alit (diri manusia).
Dalam pandangan Tattwa (filsafat), kekuatan ini dapat mengantarkan makhluk hidup, terkhusus manusia dan seluruh dunia menuju kebahagiaan atau bahkan kehancuran.
Semua ini tergantung pada niat luhur manusia, sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia dalam menjaga dirinya sendiri dan seisi dunia. (2)
Baca: Ross Lynch
Asal Mula Perayaan Ogoh-Ogoh #
Ogoh-ogoh sebetulnya tidak memiliki hubungan langsung dengan upacara Hari Raya Nyepi.
Sejak sekitar tahun 80-an, umat hindu mengusung ogoh-ogoh yang dijadikan satu dengan acara keliling desa.
Acara itu dirayakan dengan membawa obor atau yang disebut acara Ngerupuk.
Sebelum memulai pawai ogoh-ogoh, para peserta upacara biasanya minum minuman keras traditional yang disebut dengan arak khas Bali.
Kemudian, ogoh-ogoh di arak menuju tempat yang diberi nama sema (tempat persemayaman umat Hindu sebelum dibakar dan pada saat pembakaran mayat).
Setelah itu ogoh-ogoh yang sudah diarak mengelilingi desa tersebut dibakar.
Karena bukan sarana upacara, ogoh-ogoh itu diarak setelah upacara pokok selesai dan diarak diiringi dengan irama gamelan khas Bali yang diberi nama bleganjur patung yang dibuat dengan bahan dasar bambu, kertas, kain dan benda-benda yang sederhana.
Sebetulnya, ogoh-ogoh merupakan kreativitas dan spontanitas masyarakat yang murni sebagai cetusan rasa semarak untuk memeriahkan Upacara Ngerupuk. (4)
(TribunnewsWiki.com/Restu)
Nama Benda | Ogoh-Ogoh |
---|
Nama Kegiatan | Arak-arakan Ogoh-Ogoh |
---|
Asal | Bali |
---|
Sumber :
1. id.wikipedia.org
2. bulelengkab.go.id