Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati serta berkas pembuluh angkut. Terdapat dalam empat divisi berdasarkan ciri-ciri morfologi dan siklus hidupnya. Divisi tersebut memberikan kontribusi bagi kehidupan manusia melalui kegunaannya sebagai tanaman hias, bahan obat, sayuran, pupuk hijau, dan karangan bunga.
2. Ciri-Ciri Pteridophyta
• Tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati.
(kormophyta berspora)
• Sudah memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu xilem dan floem
Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di
perairan serta ada yang hidupnya menempel.
• Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku
menggulung dan bersisik.
• Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit, yaitu
tumbuhan paku sendiri.
• Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih
dominan daripada fase gametofitnya.
• Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof.
9. Klasifikasi Pteridophyta
1. Psilotophyta
• Psilotophyta merupakan tumbuhan paku sederhana dan
hanya mempunyai dua generasi. Contoh yang sudah
dikenal adalah Psilotum sp. Yang tersebar luas di daerah
tropis dan subtropis.
• Pada generasi sporofit, Psilotum sp. Mempunyai ranting
dikotom dan tidak memiliki akar dan daun. Sebagai
pengganti akar, Psilotum mempunyai rizoma yang
diselubungi rambut – rambut kecil yang disebut Rizoid.
• Jaringan pengangkut tidak ditemukan pada Psilotophyta.
13. Klasifikasi Pteridophyta
2.Lycophyta
• Dewasa ini hanya sedikit spesies Lycophyta yang masih bertahan
hidup, yaitu yang tergolong genus Lycopodium sp dan Selaginella
sp.
• Pada umumnya, spesies Lycopodium adalah tumbuhan tropis dan
hidup sebagai epifit. Spesies lain tumbuh dilantai hutan di daerah
subtropis.
• Spora Lycopodium terdapat dalam sporofit yang merupakan daun
khusus untuk bereproduksi. Spora dapat hidup didalam tanah
selama lebih dari sembilan tahun. Setiap gametofit memiliki
arkegonium dan anteridium.
• Lycopodium sp termasuk paku homospora karena menghasilkan
spora tunggal yang akan berkrmbang menjadi gametofit biseksual
yang memiliki organ jantan maupun betina. Selaginella sp
merupakan tanaman heterospora , karena menghasilkan dua jenis
spora.
14. Ciri-Ciri Lycophyta
1.Memiliki daun yang berukuran kecil
(mikrofil)
2.Spora dihasilkan oleh strobilus (kumpulan
sporofil yang berbentuk kerucut)
16. Klasifikasi Pteridphyta
3. Sphenophyta
• Sphenophyta sering disebut juga paku ekor kuda.
• Kebanyakan paku Sphenophyta hidup ditempat basah,
seperti rawa.
• Paku ekor kuda memiliki daun kecil, batang, dan akar
sejati.
• Generasi sporofit paku ekor kuda cukup mencolok.
• Dapat melakukan fotosintesis
• Hidup secara bebas.
• Sphenophyta bersifat homospora.
• Contohnya adalah Equisetum sp.
18. Klasifikasi Pteridophyta
4. Pterophyta
• Pterophyta banyak terdapat di hutan
subtropis maupun didaerah tropis.
• Paku Pterophyta mempunyai daun – daun
yang lebih besar dibandingkan divisi
lainnya.
• Ada dua jenis daun yaitu Makrofil dan
Mikrofil.
• Contohnya adalah Marsilea crenata dan
Asplenium nidus.
22. Manfaat Tumbuhan Paku
• Dipelihara sebagau tanaman hias, misalnya Platycerium
bifurcatum (paku tanduk rusa), Asplenium sp (paku
sarang burung), Adiantum sp (suplir), dan Selaginella sp
(paku rane).
• Penghasil bahan obat – obatan, misalnya Aspidium sp,
dan Lycopodium clavatum.
• Sebagai sayuran, misalnya Marsilea crenata (semanggi)
dan Pteridium aquilium
• Sebagai bahan pupuk hiaju, misalnya Azolla pinnata,
paku ini bersimbiosis dengan alga hijau-biru Anabaena
azollae dalam memfiksasi nitrogen bebas.
• Sebagai salah satu bahan dalam membuat karangan
bunga, misalnya Lycopodium cernuum.