Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

SlideShare a Scribd company logo
Zaman logam
• Pada zaman Logam orang sudah dapat
  membuat alat-alat dari logam di samping alat-
  alat dari batu.
• Orang sudah mengenal teknik melebur
  logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang
  diinginkan.
• Teknik pembuatan alat logam ada dua
  macam, yaitu dengan cetakan batu yang
  disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat
  dan lilin yang disebut a cire perdue.
• Periode ini juga disebut masa perundagian
  karena dalam masyarakat timbul golongan
  undagi yang terampil melakukan pekerjaan
  tangan.

• Zaman logam ini dibagi atas:
  – 1. Zaman Perunggu
  – 2. Zaman Besi
  – 3. Zaman Tembaga (tidak terlalu berkembang di
    indonesia)
Zaman logam
Zaman Perunggu
• Pada zaman perunggu atau yang disebut juga dengan
  kebudayaan Dongson-Tonkin Cina (pusat kebudayaan) ini
  manusia purba sudah dapat mencampur tembaga dengan
  timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh
  logam yang lebih keras.

• Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain :
a. Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk golongan alat
   perkakas) ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-
   Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar, Irian
b. Nekara Perunggu (Moko) sejenis dandang yang digunakan
   sebagai maskawin. Ditemukan di Sumatera, Jawa-
   Bali, Sumbawa, Roti, Selayar, Leti
Kapak Corong
Nekara
c. Bejana perunggu di Indonesia ditemukan di
   tepi Danau Kerinci (Sumatera) dan
   Madura, bentuknya seperti periuk tetapi
   langsing dan gepeng.
• Kedua bejana yang ditemukan mempunyai
   hiasan yang serupa dan sangat indah berupa
   gambar-gambar geometri dan pilin-pilin yang
   mirip huruf J.
Bejana Perunggu
d. Arca perunggu/patung yang berkembang pada
  zaman logam memiliki bentuk beranekaragam,
  ada yang berbentuk manusia, ada juga yang
  berbentuk binatang. Pada umumnya arca
  perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi
  cincin pada bagian atasnya.
• Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai alat
  untuk menggantungkan arca itu sehingga tidak
  mustahil arca perunggu yang kecil dipergunakan
  sebagai liontin/bandul kalung.
• Daerah penemuan arca perunggu di Indonesia
  adalah Bangkinang (Riau), Palembang (Sumsel)
  dan Limbangan (Bogor).
Arca Perunggu
e. Candrasa
• Kalau dilihat dari bentuknya, tentu Candrasa
  tidak berfungsi sebagai alat
  pertanian/pertukangan tetapi fungsinya
  diduga sebagai tanda kebesaran kepala suku
  dan alat upacara keagamaan. Hal ini karena
  bentuknya yang indah dan penuh dengan
  hiasan.
Candrasa
f. Perhiasan : gelang, anting-anting, kalung
   dan cincin.
• Jenis perhiasan dari perunggu yang
   ditemukan sangat beragam bentuknya
   yaitu seperti kalung, gelang tangan dan
   kaki, bandul kalung dan cincin.
• Di antara bentuk perhiasan tersebut terdapat
  cincin yang ukurannya kecil sekali, bahkan
  lebih kecil dari lingkaran jari anak-anak. Untuk
  itu para ahli menduga fungsinya sebagai alat
  tukar (mata uang).
• Daerah penemuan perhiasan perunggu di
  Indonesia adalah Bogor, Malang dan Bali.
Perhiasan
Zaman logam
Zaman Besi
• Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya
  untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik
  peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga
  maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan
  panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.

•   Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain:
•   a. Mata Kapak bertungkai kayu
•   b. Mata Pisau
•   c. Mata Sabit
•   d. Mata Pedang
•   e. Cangkul
• Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul
  (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat), Besuki dan
  Punung (Jawa Timur)
• Zaman logam di Indonesia didominasi oleh
  alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam
  juga disebut zaman perunggu. Alat-alat besi
  yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya
  sedikit dan bentuknya seperti alat-alat
  perunggu, sebab kebanyakan alat-alat
  besi, ditemukan pada zaman sejarah.
TABEL KEBUDAYAAN
      LOGAM
Zaman logam
• Perkembangan zaman logam di Indonesia
  berbeda dengan di Eropa, karena zaman logam di
  Eropa mengalami 3 fase/bagian, yaitu zaman
  tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi.
• Sedangkan di Indonesia khususnya dan Asia
  Tenggara umumnya tidak mengalami zaman
  tembaga tetapi langsung memasuki zaman
  perunggu dan besi secara bersamaan. Dan hasil
  temuan yang lebih dominan adalah alat-alat dari
  perunggu sehingga zaman logam disebut juga
  dengan zaman perunggu.
• Antara zaman neolitikum dan zaman logam
  telah berkembang kebudayaan
  megalitikum, yaitu kebudayaan yang
  menggunakan media batu-batu besar sebagai
  alatnya, bahkan puncak kebudayaan
  megalitikum justru pada zaman logam.
KESIMPULAN
• Manusia pada zaman logam itu sudah
  tergolong berkembang karena manusia pada
  zaman ini sudah mampu memproduksi barang
  atau alat terlebih menggunakannya, yang
  terbuat dari aneka logam dengan cara teknik a
  cire perdue dan bivalve
THANKS !
Disusun Oleh :
Dwi Anom         (42410011)
Tommy Prayogo (42410029)
Maximillian Grady (42410031)
Erwin Christian (42410054)
Sandy Christian (42410069)

More Related Content

Zaman logam

  • 2. • Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat- alat dari batu. • Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkan. • Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue.
  • 3. • Periode ini juga disebut masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan. • Zaman logam ini dibagi atas: – 1. Zaman Perunggu – 2. Zaman Besi – 3. Zaman Tembaga (tidak terlalu berkembang di indonesia)
  • 5. Zaman Perunggu • Pada zaman perunggu atau yang disebut juga dengan kebudayaan Dongson-Tonkin Cina (pusat kebudayaan) ini manusia purba sudah dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras. • Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain : a. Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk golongan alat perkakas) ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa- Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar, Irian b. Nekara Perunggu (Moko) sejenis dandang yang digunakan sebagai maskawin. Ditemukan di Sumatera, Jawa- Bali, Sumbawa, Roti, Selayar, Leti
  • 8. c. Bejana perunggu di Indonesia ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera) dan Madura, bentuknya seperti periuk tetapi langsing dan gepeng. • Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasan yang serupa dan sangat indah berupa gambar-gambar geometri dan pilin-pilin yang mirip huruf J.
  • 10. d. Arca perunggu/patung yang berkembang pada zaman logam memiliki bentuk beranekaragam, ada yang berbentuk manusia, ada juga yang berbentuk binatang. Pada umumnya arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin pada bagian atasnya. • Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk menggantungkan arca itu sehingga tidak mustahil arca perunggu yang kecil dipergunakan sebagai liontin/bandul kalung. • Daerah penemuan arca perunggu di Indonesia adalah Bangkinang (Riau), Palembang (Sumsel) dan Limbangan (Bogor).
  • 12. e. Candrasa • Kalau dilihat dari bentuknya, tentu Candrasa tidak berfungsi sebagai alat pertanian/pertukangan tetapi fungsinya diduga sebagai tanda kebesaran kepala suku dan alat upacara keagamaan. Hal ini karena bentuknya yang indah dan penuh dengan hiasan.
  • 14. f. Perhiasan : gelang, anting-anting, kalung dan cincin. • Jenis perhiasan dari perunggu yang ditemukan sangat beragam bentuknya yaitu seperti kalung, gelang tangan dan kaki, bandul kalung dan cincin.
  • 15. • Di antara bentuk perhiasan tersebut terdapat cincin yang ukurannya kecil sekali, bahkan lebih kecil dari lingkaran jari anak-anak. Untuk itu para ahli menduga fungsinya sebagai alat tukar (mata uang). • Daerah penemuan perhiasan perunggu di Indonesia adalah Bogor, Malang dan Bali.
  • 18. Zaman Besi • Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C. • Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain: • a. Mata Kapak bertungkai kayu • b. Mata Pisau • c. Mata Sabit • d. Mata Pedang • e. Cangkul
  • 19. • Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat), Besuki dan Punung (Jawa Timur) • Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu. Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada zaman sejarah.
  • 22. • Perkembangan zaman logam di Indonesia berbeda dengan di Eropa, karena zaman logam di Eropa mengalami 3 fase/bagian, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. • Sedangkan di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara umumnya tidak mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki zaman perunggu dan besi secara bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam disebut juga dengan zaman perunggu.
  • 23. • Antara zaman neolitikum dan zaman logam telah berkembang kebudayaan megalitikum, yaitu kebudayaan yang menggunakan media batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan megalitikum justru pada zaman logam.
  • 24. KESIMPULAN • Manusia pada zaman logam itu sudah tergolong berkembang karena manusia pada zaman ini sudah mampu memproduksi barang atau alat terlebih menggunakannya, yang terbuat dari aneka logam dengan cara teknik a cire perdue dan bivalve
  • 26. Disusun Oleh : Dwi Anom (42410011) Tommy Prayogo (42410029) Maximillian Grady (42410031) Erwin Christian (42410054) Sandy Christian (42410069)