SALISMA.COM– Ikan asin jadi perbincangan hangat setelan menjadi bahan tweet Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti dan Ustaz Tengku Zulkarnain. Susi menanggapi tweet Tengku Zul yang menyatakan masih impor ikan asin.
Terlepas dari tweetwar tersebut, ikan asin menjadi lauk favorit sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain mudah diolah, ikan asin juga tahan lama sehingga bisa dimasak kapan saja.
Situs KKP menyatakan, ikan asin umumnya mengandung total energi hingga 193 kcal dan protein 42 gram. Ikan asin juga mengandung lemak 1,5 gram, kalsium 200 miligram, dan tanpa karbohidrat. Kandungan lain adalah fosfor, besi, vitamin A, B1, dan C.
Dengan kandungan tersebut, ikan asin mampu membantu pertumbuhan gigi dan menjaga kesehatan tulang. Manfaat lain adalah mempercepat penyembuhan luka, mencegah anemia, dan memelihara daya tahan tubuh supaya tidak mudah sakit.
Namun, ikan asin ternyata tidak bisa dikonsumsi terlalu banyak atau sering. Sebuah riset di Jepang terhadap 80 ribu pria dan wanita menyatakan, konsumsi ikan asin meningkatkan risiko terkena kanker sebesar 15 persen. Riset yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition juga menyatakan peningkatan risiko mengalami gangguan kardiovaskuler hingga 20 persen. Risiko bisa ditekan dengan tetap mengonsumsi cukup sayur, buah, air putih, olahraga, dan menerapkan pola hidup sehat.(sc/detikcom)