LUKISAN
LUKISAN
Oleh : E.A.Wahyudiono
Terpesona keindahan torehan kuas lukisan kehidupan
Yang lain mementingkan keindahan dan mahalnya harga pigura
Khilaf hingga melupakan siapa yang melukisnya.
Salam Literasi Puisi Tiga Baris (Putiba)
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terkadang gemerlap dunia membuat orang berpaling, keren Pak.
Kereeen puisinya, singkat, penuh makna. Sukses selalu, Pak E.A.Wahyudiono. Salam literasi
Putibarnya kian bermakna, keren pak
Alhamdulillah. Pak Eko kini hadir dengan puisi filosofis. Manusia sering terpesona oleh kilau dunia dan seisinya tapi sering alpa dan lalai pada pencipta-Nya.
Ada yg lebih tahu yang akan menghargai , ya Pak..mantap
Mantap Pak Guru..sejuk hati memandang
Kembali pada Sang Pencipta.. keren. Salam semangat.
Dalam maknanya ya Pak.
Lupa dengan pelukis kehidupan.
Meski pelukisnya yang nggelar Jagad.. bagus sekali pak Eko..
Yang terlupakan.. sama halnya Allah, sering kita lupa akan nikmat yg kita rasa.. subhanallah.. Terima kasih telah mengingatkan saya..
Semoga apa pun yang dipuja dan dipuji, harus selalu ingat kepada Sang Pencipta sesungguhnya...keren ah putibanya bapak ..
Puisi bagus pak, filosofinya dalam pak. Menggambarkan kita para guru. Ketika siswa kita sukses maka peran kita biasanya dilupakan
Lupa pada Sang Pencipta karena terlena akan keindahannya. Pesan yang dalam, Pak.
Semoga setelah membaca putiba ini tidak lupa lagi dengan sang pelukis alam.
Terlena dengan keindahan alam, tak sadar ada sang pencipta yang harus lebih utama.
Keren, sindiran cerdas
Keren, sindiran cerdas
Keren, sindiran cerdas
Terpesona dengan keindahan dunia dan melupakan yang menciptakan
putiba yang keren pak sukses selalu
Pelukis alam semesta dan seisinya...ALLAHU AKBAR. Barokallah mas Eko yang selalu memberikan sentuhan kalbu untuk berada di jalanNYA. Aamiin.
Indah dan manis puisinya, sigkat penuh makna. Seindah dan semanis lukisannya.Semoga kita tidak pernah melupakan pelukisnya... Makna puisi, yang tersimpan...hmm luar biasa, dimas.Selamat pagi.
menohok...betapa seringnya kekaguman itu melupakan Sang Pencipta. Salut Pak. Salam sukses
Keren Pak.... ekornya cakep kita tdk noleh melupakan pada sang pencipta...apapun objeknya dan bagaimqnqpun ujudnya..sykses sll nggih
Selalu saja ya pak...mana isi mana bungkus bergelut.