Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
MAKALAH ANTROPOLOGI RUMAH SAKIT ASPEK SOSIAL BUDAYA DAN KESEHATAN Dosen Pengampu :Safari Hasan,S,IP,MMRS Disusun oleh: MARGARETA DOQ HURANG (10821010) PRODI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT FAKULTAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN KESEHATAN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTA WIYATA 2022 KATA PENGANTAR Puji syukur kami haturkan kehadirat tuhan yang maha esa.yang telah melimpahkan rahmat sehingga penulis bisa menyelsaikan tugas UTS tentang”Rumah Sakit “.penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini.oleh karnai itu,penulis dengan rendah hati menerima saran dan keritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.penulis berharap semoga makalah yang penulis susun ini memberikan manfaat dan juga insiprasi untuk pembaca. Kediri, 18 November 2022 Penulis DAFTAR PUSTAKA WAWASAN NASIONAL DAN DEMOKRASI DI INDONESIA 1 KATA PENGANTAR2 DAFTAR ISI3 BAB 1 PENDAHULUAN4 A.Latar Belakang4 B. Rumusan Masalah4 Tujuan4 BAB 2 PEMBAHASAN5 A pengertian sosial dan budaya.5 B. teori sosial budaya6 C pengaruh budaya pada kesehatan dan perilaku kesehatan .………………………………… D. pengaruh sosial terhadap kesehatan dan perilaku kesehatan ………………………………… BAB 3 PENUTUP8 A.Kesimpulan8 B.Saran8 DAFTAR PUSTAKA9 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sosial budaya dapat dilihat sebagai pola dalam suatu wilayah lokal sering kali dipandang secara birokratis dan sesuatu yang terorganisir,berkembang,berbudaya termasuk teori pemikiran sistem kepercayaan danaktivitas sehari-hari,hal ini dapat diterapkan dalam praktek keseharian terkadang sosial budaya digambarkan menjadi suatu yang tidak dapat ditangkap oleh akal sehat atau sesuatu diluar kemampuan panca indra (cicourel,2013). Perilaku sosial atau tinkah lalu manusia (bebavior) semata-semata dipahami sebagai sesuatu yang ditentukan oleh sesuatu rangsangan (stimulus) yang datang dari luar dirinya.indifidu sebagai aktor tidak hanya sekedar penanggap pasif terhadap stimulus tetapi menginterpretasikan stimulus yang diterima itu.masyarakat dipandang sebagai aktor kreatif dari realitas sosial,sehingga perubahan sosialpun dapat terjadi dan akan terdampak pada aspek lain khususnya interaksi sosial pada masyarakat (Rofiq A.,2008). Interaksi sosial diatas yang diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial timbal balik yang dinamis,yang menyangkut hubungan antara orang –orang secara perorangan,antara kelompok-kelompok manusia,maupun antara orang dengan kelompok manusia dalam rangka mencapai tujuan tertentu.interaksi tersebut terjadi karena adanya saling mengerti maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam hubungan sosial.rasa saling mengerti dapat menjadikan interaksi yang dinamis antara satu pihak dengan pihak yang lain,sehingga tujuan dari suatru program masyarakat akan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat itu sendiri (pribadi,2014). Perkembangan dari suatu hubungan sosial dapat pula diterangkan melalui tujuan-tujuan dari manusia yang melakukan hubungsn sosial itu dimana ketika ia mengambil menfaat dari tindakan tmemberikan perbedaan yang menjadi manfaat dari tindakan tersebut menjadi lebih dapat dimanfaatkanuntuk menjadi sosial dari permasalahan sosial.masyarakat yang menjadi suatu aturan budaya sebagai solusi terbaik tanpa berfikir jernih dalam menyelsaikan permasalahan tidak akan bertahan lama dalam melakukan aktivitas sosial (darwis,2003). Kebudayaan mencakup suatu pemahamaan komprehensif yang sekaligus bisa diuraikan dan dilihat dilihat berbagai variable dan cara memahaminya.kebudayaan dalam arti suatu pandangan yang menyeluruh yang menyangkut pandangan hidup,sikap dan nilai.pembangunan kebudaya dikaitkan dengan upaya memperbaiki kemampuan untuk recovery, bangkit dari kondisi yang buruk ,bangkit untuk memperbaiki kehidupan bersama,bangkit untuk menjalin kesehatan.dalam hal inilah sosial budaya berperan untukmemberikan solusi terbaik bagi beragam bidang kehidupan (widianto &piraus 2009 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diusulkan adalah,apakah terdapat hubungan sosial budaya terhadap pengambilan keputusan masyarakat dalam memilih pelayanan kesehatan (studi di dusun wonosari,kecamatan wonosari,kenbupaten malang) Tujuan Secara umum,tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui hubungan sosial budaya terhadap pengambilan keputusan masyarakat dalam memilih pelayanan kesehatan(studi di dusun wonosari,kecamatan wonosari ,kebupaten malang). BAB II PEMBAHASAN PENGERTIAN SOSIAL DAN BUDAYA Aspek sangat luas cakupannya yang meliputi aspek kehidupan manusia dan kebudayaan yang dihasilkan.aspek sosial diantaranya antropologi,sosiologi, dan psikologi sosial,antoroplogi mempelajari kebudayaan secara khusus seperti wujud, unsur-unsur ,dan aspek-aspek.sosiologi mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik gejala-gejala sosial (hubungan antara manusia, struktur sosial,peroses-peroses sosial,perubahan sosial).psikologi sosial merupakan aspek perilaku sehubungan dengan kelompok sosialnya. Aspek sosial budaya dalam perilaku kesehatan timbul ketika kalangan medis mulai mengarah ke “community medicine”,mencakup kesehatan mental,kesehatan fisik,dan kesehatan sosial.tujuan pembangunan sosial memberikan kesempatan pada masyarakat untuk hidup wajar menta,fisik,dan sosial menuntut peran ilmu soaial yang lebih besar untuk ikut memecahkan masalah kesehatan,upaya kesehatan memuat usuha – usaha terencana untuk merubah tingkat laku individu,kelompok,dan masyarakat.salah stu upaya yang dilakukan adalah melalui pendidikan.tujuan pendidikan kesehatan adalah merubah perilaku ke arah yang menguntungkan kesehatan.perilaku adalah aktivitas manusia yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati yang resultante antara faktor internal dan eksternal dari fisik,psikis,sosial individu.perilaku merupakan fungsi dari sikap,norma,kebiasaan,dan harapan individu yang berupa tindakan nyata yang dapat diamati indera bahkan dapat di pelajari dan merupakan tindak lanjut pengatahuan, sikap,dan niat seseorang terhadapsuatu objek. Perilaku kesehatan sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.seperti contoh,petugas kesehatan perlu mengatahui aspek sosial budayanya agar usaha pendidikan yang dilakukan berhasil.untuk itu,dijelaskan definisi dari sosial dan budaya adalah sebagai berikut. 1.sosial atau masyarakat Manusia merupakan makhluk yang dalam kehidupannya tidak dapat hidup sendiri,cenderung hidup berkelompok.menurut koenjaraningat (1990) dalam bukunya pengantar antropologi menyatakan bahwa manusia adalah kesatuan hidup manusia yang berintraksi sesuai dengan sistema adat istiadat tertentu yang sifatnya berkesimbangan, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Sebagai mahluk social,manusia cenderung untuk berintraksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut gilin dan gillin (1954)dalam bukunya culture sociology menjelaskan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang besar yang mempunyai kebebasan,sikap,tradisi,dan perasaan persatuan yang sama.konsep ini menjelaskan kepada kita bahwa kelompok manusia yang besar terkait konsep masyarakat suatu bangsa,misalnya masyarakat Indonesia,masyarakat Malaysia,masyarakat inggris dan masyarakat negeri lain. Definisi masyarakat yang diuraikan diatas tampaknya masih terlalu luas dan abstrak untuk kita pahami.agar kita lebih mengerti secara mendalam tentang definisi masyarakat,kita perlu mengatahui unsure masyarakat.secara sederhana,koentjaraningrat (1990) membagi unsure masyarakat dalam dua bagian yaitu kesatuan socisl dan pranatan social.kesatuan social merupakan bentuk,susunan dan kesatuan individu yang berinteraksi dalam kehidupan masyarakat dalam yang meliputi kerumunan,golongan dan kelompok. Pranatan social adalah kumpulan berbagai norma dan segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.berbagai norma tersebut memberi petunjuk bagi tingkah laku individu yang hidup dimasyarakat.dengan mengerti unsere masyarakat,kita akan lebih paham makna yang terkansung dalam definisi kebudayaan. Kebudayaan Dalam pengertian yang terbatas banyak orangyang memberikan definisi kebudayaan sebagai bangunan indah,candi,tarian-tarian, seni suara,dan seni rupa,kebudayaan diartikan sebagai kesenian.ada pula yang memberikan definisi kebudayaan sebagai hasil dan cipta,karsa dan rasa.sebenarnya kata budaya berasal dari bahasa sansekerta budhya, bentuk jamak dari budhi, yang berarti budi atau akal.dengan demikian,kebudayaan diartikan sebagai hal yang bersangkutan dengan akal. Menurut koentjaraningrat (1990),terdapat sekitar 160 definisi kebudayaan yang telah berhasil dikumpulkan oleh A.L.kroebe dan C.kluckhohn.sebanyak 160 definisi kebudayaan tersebut kemudian dianalis,dicari latar belakangnya,prinsip dan intinya.,kemudian diklafikasikan ke dalam berbagai tipe definisi.hasil pengertian kebudayaan tersebut kemudian dikumpulkan menjadi sebuah buku yang diberi judul culture,A Critical review of concepts and definition. Berbagai unsere universal yang pasti didapatkan di semua kebudayaan di dunia adalah system religi,system dan organisasi masyarakat,system pengetahuan,bahasa,kesenian,mata pencarian,teknologi,dan peralatan.dalam hal ini unsere budaya dibagian atas dan deret merupakan unsereyang lebih sukur berubah jika dibandingkan dengan unsure-unsure yang disebutkan kemudian dibagi abwah dan deret.namun ,hal ini hanya dalamgaris besarnya saja karena ada kalanya sub-sub unsure dan suatu unsurelebih sukur diubah bila dibandingkan dengan sub-unsure dan suatu unsureyang tercantum diatasnya. Teori soisal budaya Teori sosial budaya adalah sebuah teori yang muncul dalam psikologi yang terlihat pada kontribusi penting bahwa masyarakat membuat untuk perkembangan individu. Teori ini menekankan interaksi antara orang-orang mengembangkan dan budaya dimana mereka tinggal.kebudayaan:sustu sistem gagasan,tindakan,hasil karya manusia yang diperoleh dengan cara belajar dalam rangka kehidupan masyarakat (koentjaraningrat,1986). Kebudayaan itu ada tiga wujudnya ,yaitu: wujud kebudayaan sebagai suatu konplek dari ide-ide,gagasan,nilai-nilai,norma-norma,peraturan dsb.merupakan wujud dari ide kebudayaan.sifatnya abstrak,tak dapat diraba atau difoto.letaknya ada didalam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersama gkutan itu hidup.dikenal dengan adat istiadat atau sering berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat bersangkutan.saat ini kebudayaan ideal lebih banyak tersinpan dalm disk,arsip,koleksi microfilmdan microfish,kartu konputer,silinder dan pita konputer. wujud kebudayaan sebagai sesuatu kelompok aktivitas tindakan berpoladari manusia dari masyarakat,disebut juga sistem sosial.sistem sosial initerdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi,berhubungan ,bergaul yang berasalkan adat tata kelakuan sistem sosial itu bersifat konkret, terjadi sekeliling kita sehari-hari,bisa doobsevasi,difoto dan didokumentasi. wujut kebudayaan sebagai benda-benda hasilkarya manusia,disebut kebudayaaan fisik,dan tak memerlukan banyak penjelasan.merupakan seluruh total dari hasil fisik dari aktivitas,perbuatan dan karya semua manusia seperti candi,computer,dapat diraba,dilihat dan difoto.hasil karya manusia seperti candi,computer,pabrik baja,kapal,batik sampai kancing baju dan sebagainya. .kebudayaan rumah sakit mempunyai premesi budaya rumah sakit kesehatan itu sangat penting,nyawa sangat berharga,perlu berhargai upaya yang harus dilakukan oleh rumah sakit untuk menyelamatkan nyawa pasien,contoh:rumah sakit berbau karbol palkaian putih-putih bersih. sub kebudayaan pasien:tidak enak menjadi pasien,harus bayar, tidak geratis sama sekali. etiologi penyakit: Naturalistik memerangi penyakit kedokter ke rumah sakit Personalistik,disebabkan oleh toh-roh jahat,ke dukun dulu diluar negeri Lebih enak menjadi pasien,sambil dirawat dapat makan teratur,tempat rekreasi,dibayar asuransi. Persepsi tentang sehat dan sakit Public pain/menyatakan yang professional,sekolah mahal c. Birokrat rumah sakit Teruntuk kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada abad ke-21,termasuk tuntutan terhadap asuhan keperawatan yang berkualitas akan semakin berat.dengan adanya globalisasi,dimana perpindahan penduduk antar Negara (imigrasi)dimungkinkan,menyebab adanya pergeseran terhadap tuntutan asuhan keperawatan.keperawatan sebagai profesi memiliki landasan body of knowledge yang kuat,yang dapat dikembangkan serta dapat diaplikasikan dalam praktek keperawatan perkembangan teorikeperawatan terbagi menjadi 4 level perkembangan yaitu metha theory,grand theory, middle tange theory dan practice theory. d. konsep dalam transcultural nursing yang dipelajari,dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berpikir, bertindak dan mengambilkeputusan.budaya adalah sesuatu yang komplek yang mengandung pengatahuan,keyakinan ,seni, moral,hokum,kebiasaan,dan kecakupan lain yang merupakan kebiasaan manusia sebangai anggota kemunitas setempat.kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar,beserta keseluruhan hasil budi dan karyan ya dan sebuah rencana untuk melakukan kegiatan tertentu.krakterstik budaya dapat digambarkan sebagai berikut:(1) budaya adalah pengalaman yang bersifat universal sehingga tidak ada dua budaya yang sama persis, (2) budaya yang bersifat stabil,tetapi juga dinamis karena budaya tersebut diturunkan kepada generasi berikutnya sehingga mengelami perubahan,(3) budaya diisi dan ditentukan oleh kehidupan manusianya sendiri tanpa disadari. Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau sesuatu tindakan yang dipertahankan pada satu waktu tertentu dan melandasi tindakan dan keputusan.perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal dari pemberian asuhan keperawatan,mengacu pada kemungkinan variasi pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya yang menghargai nilai budaya individu,kepercayaan dan tindakan termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang datang dan individu yang mungkin kembali lagi. PENGARUH BUDAYA PADA KESEHATAN DAN PERILAKU KESEHATAN Budaya mengartikan apa yang baik dan buruk,serta apa yang sehat dan tindak sehat.secara langsung budaya mempengaruhi kebiasaan sehari-hari.menurut foster (1987),aspek budaya yang dapat memengaruhi kesehatan seseorang antara lain adalah tradisi,sikap fatalism,nilai,ethnocentrism,dan unsure budaya dipelajari pada tingkat awal dalam proses sosialisasi,terhadap beberapa tradisi didalam masyarakat yang dapat berpengaruhi negative anggota masyarakat dikalangan kelompok yang beragama islam percaya bahwa anak adalah titipan tuhan dan sakit atau mati itu adalah takdir sehingga masyarakat kurang terhadap kesehatan masyarakat. Sikap fatalistis Sikap fatslistis dalam masyarakat mampu mengaruhi status kesehatan.beberapa berusaha untuk segera mencari pertolongan pengobatan bagi anaknya yang sakit atau menyelamatkan seseorang dan kematian.sikap seperti ini perlu dihindari karena hal ini memberi kesan bahwa kita merasa tidak berdaya. Pengaruh sikap ethnocentris terhadap perilaku kesehatan Sikap ethnocentris adalah sikap yang memandang kebudayaan sendiri pada baik jika dibandingkan kebudayaan lain. Etnosentrisme merupakan sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri,biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain.seperti contoh dibidang kesehatan,seseorang perawat/dokter menganggap dirinya yang paling tahu tentang kesehatan,sehingga merasa dirinya berperilaku bersih dan sehat sedangkan masyarakat tidak.selain itu,budaya yang diajarkan sejak awal seperti budaya hidup bersih sebaiknya mulai diajarkan sejak awal atau anak-anak karena nantinya akan menjadi nilai dan norma dalam masyarakat. Contoh lainnya yaitu orang berat merasa bangga terhadap kemajuan ilmu dan teknologi yang dimilikinya dan selalu beranggapan bahwa kebudayaan yang palingmaju,merasa superior terhadap budaya dan masyarakat yang sedang berkembang.tetapi disisi lain,semua anggota dan budaya lainnya menganggap bahwa apa yang dilakukan secara almiah adalah yang terbaik,menurut pandangan kaum relativitas tidak benar menilai budaya lain menggunakan kacamata budaya sendiri,karena kedua budaya tersebut berbeda. Oleh karena itu, sebagai perawat kita harus menghindari sikap yang menggangap bahwa perawat adalah orang yang paling pandai. Paling mengetahui tentang masalah kesehatan dan merasa pendidikan perawat lebih tinggi dan masyarakat setempat sehingga tidak perlu mengikutsertakan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat. Dalam hal ini memang perawat lebih menguasai tentang masalah kesehatan tetapi masyarakat lebih mengetahui keadaan dirinya. Pengaruh perasaan bangga pada status kesehatan Bangga terhadap budaya boleh berlaku pada semua orang. Hal tersebut berkaitan dengan sikap ethnocentris. Di Surabaya, penulis melakukan berbagai upaya perbaikan gizi di kelurahan wonokusumo tahun 2008, masalah yang ditemukan penulis masih banyak masyarakat yang enggan membawa bayinya ke posyandu untuk dilakukan pertimbangan dan diberikan makanan tambahan, padahal pemerintah bersama puskesmas dan diberikan makanan tambahan, padahal pemerintah bersama puskesmas memiliki program perbaikan gizi, setelah dilakukan pendekatan dengan keluarga, baru diketahui bahwa terdapat anggapan bahwa kalau anaknya dibawa ke posyandu dan ditimbang mereka menganggap anaknya seperti beras yang ditimbang. Pengaruh Norma terhadap Perilaku Kesehatan Norma merupakan aturan atau ketentuan yg mengikat warga kelompok dalam masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yg sesuai dan diterima oleh masyarakat. Terjadi perbedaan norma (sebagai standar untuk menilai perilaku) antara satu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Masyarakat menetapkan perilaku yang normal (normatif) serta perilaku yang tidak normatif. Contohnya, Bila wanita sedang sakit, harus diperiksa oleh dokter wanita. Seperti halnya dengan rasa bangga terhadap statusnya, norma yang berlaku di masyarakat sangat memengaruhi perilaku kesehatan dan anggota masyarakat yang mendukung norma tersebut. Misalnya upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi banyak mengalami hambatan karena adanya norma yang melarang hubungan antara dokter sebagai pemberi pelayanan dengan ibu hamil sebagai pengguna pelayanan. Maslaah tersebut juga terjadi pada masyarakat yang beragama Islam di Indonesia pada awal program KB diperkenalkan kepada masyarakat. Di daerah Serpong sekitar tahun 1976, akseptor KB menurun pada Puskesmas yang pelayanan KB-nya ditangani oleh seorang dokter spesialis obsteri ginekologi pria. Pengaruh Nilai Kebudayaan terhadap Perilaku Kesehatan Masyarakat Indonesia terdiri dari macam-macam suku bangsa yang mempunyai perbedaan dalam memberikan nilai pada satu obyek tertentu. Nilai kebudayaan ini memberikan arti dan arah pada cara hidup, persepsi masyarakat terhadap kebutuhan dan pilihan mereka untuk bertindak Contoh:- Wanita sehabis melahirkan tidak boleh memakan ikan karena ASI akan menjadi amis Di New Guinea, pernah terjadi wabah penyakit kuru. Penyakit ini menyerang susunan saraf otak dan penyebabnya adalah virus. Penderita hanya terbatas pada anak-anak dan wanita. Setelah dilakukan penelitian ternyata penyakit ini menyebar karena adanya tradisi kanibalisme. Terdapat perilaku kesehatan yang menguntungkan dan merugikan bidang kesehatan. Perilaku yang merugikan kesehatan, misalnya adanay penilaian yang tinggi terhadap beras putih meskipun masyarakat mengetahui bahwa beras merah lebih banyak mengadung vitamin B1 jika dibandingkan dengan beras putih. Masyarakat lebih memberikan nilai yang tinggi bagi beras putih, karena mereka menilai beras putih lebih enak dan lebih bersih. Contoh lain, masih banyaknya petugas kesehatan yang merokok meskipun mereka mengetahui bagaimana bahaya merokok terhadap tubuh. Mereka memberikan nilai tinggi untuk perilaku merokok karena rokok memberikan kenikmatan, karena bahaya merokok tidak dapat segera dirasakan. Pengaruh Proses Sosialisasi Unsur Budaya terhadap Perilaku Kesehatan Pada tingkat awal proses sosialisasi, seorang anak diajarkan bagaiaman cara makan, bahan makanan apa yang dapat dimakan, cara buang air kecil dan besar, dan kebiasaan lain Kebiasaan tersebut akan terus dilakukan sampai anak tersebut dewasa dan tua. Kebiasaan tersebut sangat memengaruhi perilaku kesehatan dan sulit untuk diubah. Misalnya, manusia yang biasa makanan nasi sejak kecil, akan sulit untuk diubah kebiasan makannya setelah dewasa. Oleh karena itu, upaya menganjurkan masyarakat untuk mengonsumsi makanan yang beraneka ragam harus dimulai sejak kecil. Pengaruh Konsekuensi Dan Inovasi Perilaku Kesehatan Tidak ada kehidupan sosial masyarakat tanpa perubahan, dan sesuatu perubahan selalu dinamis, artinya setiap perubahan akan diikuti perubahan kedua, ketiga dan seterusnya. Seorang petugas kesehatan jika akan melakukan perubahan perilaku kesehatan harus mampu menjadi contoh dalam perilakukanya sehari-hari Ada anggapan bahwa petugas kesehatan merupakan contoh rujukan perilaku hidup bersih sehat, bahkan diyakini bahwa perilaku kesehatan yang baik adalah kepunyaan hanya petugas kesehatan yang benar. Suatu proses perubahan akan menghasilkan sebuah konsekuensi Apabila seorang pendidik kesehatan ingin melakukan perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat, maka yang harus dipikirkan adalah konsekuensi apa yang akan terjadi jika melakukan perubahan, menganalisis factor yang berpengaruh pada perubahan dan berusaha untuk memprediksi perubahan. yang terjadi. Misalnya, masyarakat menggunakan kayu untuk memasak schingga dapur penuh dengan asap dan mengakibatkan banyak ibu yang sakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas atau ISPA Menyadari keadaan tersebut akan membahayakan kesehatan penduduk, perawat bersama ahli teknik berkolaborasi menciptakan cerobong asap. Setelah diterapkan ternyatatimbul konsekuensi dan akibat yang sebelumnya tidak dipeikirkan. Di rumah penduduk menjadi banyak semut putih, padahal semut tersebut mati terkena asap. Adanya cerobong asap menyebabkan populasi semut putih semakin banyak sehingga semakin banyak uang yang dikeluarkan untuk perbaikan rumahnya. Oleh karena itu, ide cerobong asap tidak bisa diterima bukan karena masyarakat yang kolot, ketidaktahuan manfaat cerbong asap, biaya Persepsi Masyarakat terhadap Sehat Dan Sakit Masyarakat mempunyai batasan sehat atau sakit yang berbeda dengan konsep sehat dan sakit versi sistem medis modem (penyakit disebabkan oleh makhluk halus, guna-guna, dan dosa). Kepercayaan Kepercayaan dalam masyarakat sangat dipengaruhi tingkah laku kesehatan, beberapa pandangan yang berasal dari agama tertentu kadang- kadang memberi pengaruh negatif terhadap program kesehatan. Sifat fatalistik atau fatalism adalah ajaran atau paham bahwa manusia dikuasai oleh nasib. Seperti contoh, orang-orang Islam di pedesaan menganggap bahwa penyakit adalah cobam dari Tuhan, dan kematian adalah kehendak Allah. Jadi, sulit menyadarkan masyarakat untuk melakukan pengobatan saat sakit Pendidikan Masih banyaknya penduduk yang berpendidikan rendah, petunjuk petunjuk kesehatan sering sulit ditangkap apabila cara menyampaikan tidak disesuaikan dengan tingkat pendidikan khayalaknya. Berikut merupakan cara budaya memengaruhi kesehatan, yaitu: Budaya berhubungan dengan kebiasaan atau praktik sosial yang diambil dalam penambahan atau pengurangan risiko Contoh: dalam pemilihan makanan (ada vegetarian, gaya diet mediteranian), metode dalam memasak, mutilasi kelamin wanita, dan sejarah pengikatan kaki di China. Budaya berhubungan dengan tipe intervensi yang dapat diterima Contoh: variasi kadar penerimaan pengobatan tradisional barat, termasuk ketergantungan terhadap penyembuhan diri sendiri dan penyembuhani tradisonal e. Budaya berhubungan dengan respon terhadap penyakit dan intervensinya Contoh: perbedaan budaya dalam tindak lanjut, kepatuhan terhadap pengobatan, penerimaan terhadap hasil yang merugikan. Budaya berkaitan dengan respons terhadap gejala, seperti tingkat urgensi mengenali gejala-gejala, mencari perawatan, serta mengkomunikasikan gejala Contoh: perbedaan budaya dalam mencari perawatan PENGARUH SOSIAL TERHADAP KESEHATAN DAN PERILAKU KESEHATAN Sehat sering diartikan sebagai efisiensi social untuk dapat melakukan peran dan fungsi dalam masyarakat. Ketika seorang individu sehat secara otomatis indivdu tersebut akan mampu beremansipasi dalam melaksanakan hak dan kewajibannya di masyarakat. Sebaliknya, ketika individu terganggu status kesehatannya, emansipasi dalam melaksanakan hak dan kewajibannya di masyarakat juga akan terganggu. Kondisi ini dapat merugikan masyarakt sehingga dengan status kesehatannya tersebut individu diharapkan dapat mencapai kepuasaan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada beberapa aspek social yang memengaruhi status kesehatan, di antaranya: Umur Semakin bertambah umur seorang individu, pola penyakit yang dialami juga akan mengalami pergeseran. Jika dilihat dari golongan umur. maka ada perbedaan pola penyakit berdasarkan golongan umur. Misalnya, di kalangan balita banyak yang menderita penyakit infeksi, sedangkan pada golongan usia lanjut lebih banyak menderita penyakit kronis seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, kanker dan lainnya Jenis Kelamin Kecenderungan penyakit terkadang dipengaruhi oleh jenis kelamin individu. Berdasarkan jenis kelamin, terdapat beberapa jenis penyakit yang hanya diderita oleh jenis kelamin tertentu misalnya, dikalangan wanita lebih banyak mederita penyakit kanker payudara, sedangkan pada laki laki banyak yang menderita kanker postat. Selain itu wanita cenderung lebih sering memaksakan kesehatan ke dokter dari pada laki laki. Pekerjaan Terdapat hubungan antar jenis pekerjaan dengan pola penyakit tertentu misalnya, petani mempunyai pola penyakit yang berbeda dengan pola pekerjaan di industry. Di kalangan petani banyak yang menderita penyakit cacing akibat kerja yang dilakukan di sawah dengan lingkungan yang banyak cacing, sebaliknya buruh yang bekerja industry, misalnya pabrik testil, banyak yang menderita penyakit saluran pernapasan karena banyak terpapar dengan debu. Sosial ekonomi Sosial Ekonomi Umumnya Masyarakat yang berpenghasilan rendah menunjukkan angka kesakitan yang lebih tinggi, angka kematian bayi dan kekurangan gizi Keadaan social ekonomi juga dipengaruh pada pola penyakit dan berpengaruh pada kematian. Misalnya, angka kematian akan lebih tinggi di kalangan golongan yang status ekonominya rendah dibandingkan dengan mereka dari golongan status ekonomi tinggi. Demikian pula obesitas, lebih banyak ditemukan pada golongan masyarakat yang berstatus ekonomi tinggi, tetapi malnutrisi lebih banyak ditemukan di kalangan masyarakat yang status ekonominya rendah. Menurut Foster (1978), identifikasi individu kepada kelompok berpengaruh terhadap perilaku kesehatan. Pengaruh Konsep Diri (Self Concept) terhadap Perilaku Kesehatan Konsep diri pada diri kita ditentukan oleh tingkatan kepuasaan atau ketidakpuasaan yang kita rasakan terhadap diri kita sendiri, terutama bagaimana kita ingin memperlihatkan diri kita kepada orang lain. Konsep diri merupakan factor yang penting dalam kesehatan karena hal ini memengaruhi perilaku masyarakat dan juga perilaku petugas kesehatan Pengaruh Image Kelompok terhadap Perilaku Kesehatan Tampilan (image) seorang individu sangat dipengaruhi oleh image kelompok. Misalnya, anak seorang perawat akan terpapar oleh organisasi keperawatan dan orang dengan pendidikan tinggi, sedangkan anak buruh atau petani tidak terpapar dengan lingkungan keperawatan dan besar kemungkinan juga tidak bercita-cita untuk menjadi perawat. Jadi Perilaku anak cenderung merefleksikan dari kondisi keluarganya. Pengaruh Identifikasi Individu kepada Kelompok Sosialnya terhadap Perilaku Kesehatan Identifikasi individu kepada kelompok kecilnya sangat penting untuk memberikan keamanan psikologis dan kepuasaan dalam pekerjaan Identifikasi tersebut dinyatakan dalam keluarga besar di kalangan kelompok teman, kelompok kerja desa yang kecil dan kelompok lain. DAFTAR PUSTAKA Erda, Dimas. 2014. Implementasi Sosial dan Budaya pada Asuhan Keperawatan (Online). Available: https://thinkeducation .wordpress.com/page/3/ (6 Maret 2015) Mashudi, Sugeng 2012 Sosiologi Keperawatan Jakarta:EGC Sockanto, Soerjono, 2009. Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta: PT Rajagrafindo Perkasa Sunjaya, Desny 2014. Aspek Sosial Budaya dalam Kesehatan. (Online) Available https://www.academia. edu/9725129/Aspek Sosial Budaya dalam Kesehatan. (6 Maret 2015) Wulandari, Feliza dkk. 2014. Ilmu Perilaku dan Sosial dan Kesehatan Masyarakat (Online) Available:https://www.academi.edu/8526739/Hubungan Ilmu Sosial_dan_Per ilaku dengan Kesehatan Masyarakat (6 Maret 2015)Burhanudin,2007 (http://nursing.wordpress.com transkultural-nursing) Diakses 20 Mei 2011. pukul 14.00 Dahlan, S. 2008 (http://id.wikipedia. org/wiki/Sosiologi) Diakses 19 Mei 2011, pukul 15.00 Fahran, A. 2010 (http://organisasi. org/definisi-pengertian-sosiologi-obick-tujuan-pokok- bahasan-dan-bapak-ilmu-sosiologi) Diakses 18 Mei 2011, pukul 13.00 Gunawan, Wahid. 2009 (http://www.docstoc.com/docs/6850304/Teori-teori-Keperawatan) Diakses 18 Mei 2011, pukul 14.00