Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

ISBD

ISBD lLmu Sosial dan Budaya Dasar 2 SKS Dra.Prihatin Saraswati Referensi Nursib, Studi Sosial, Bandung, 1988,UPI Bandung Ir. Drs. M. Munandar Sulaeman (1993), MS Ilmu Budaya Dasar, Bandung, PT. Eresco Drs. Joko Tri Prasetija, Dkk (1991), Ilmu Sosial Budaya Dasar, Jakarta Kuncoroningrat, (1993) Manusia dan Kebudayaan Indonesia Hartono, (1990) Ilmu Sosial Dasar, Bumi Aksara, Jakarta Kuncoroningrat, (1985) Ilmu Sosial dalam Pembangunan Kesehatan, Gramedia, Jakarta Wangsanegara. S (1986). Buku Materi Pokok : Ilmu Sosial Dasar, Universitas Terbuka (UT) Dra. Elly M.Setiadi M.si ( 2007) Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Kencana , Jakarta. Pokok Bahasan Konsep Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Kelompok Sosial/ Masyarakat Proses Sosial/ Interaksi Konsep Keluarga sebagai Bagian Masyarakat Konsep Kebudayaan Perkembangan Nilai Budaya Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Aspek Sosial Budaya dalam Pelayanan Kesehatan Aspek Sosial Budaya Berkaitan dengan Perkawinan Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktek Kesehatan Sub Pokok Bahasan Konsep Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Dasar Pemikiran/ Latar Belakang ISBD Tujuan ISBD Masalah-masalah ISBD 2. Kelompok Sosial/ Masyarakat Pengertian Macam-Macam Kelompok Sosial Bentuk-Bentuk Kelompok Sosial 3. Proses Sosial/ Interaksi Pengertian interaksi sosial Bentuk Interaksi Sosial Fungsi Interaksi Sosial 4. Konsep Keluarga sebagai Bagian Masyarakat Pengertian Individu, Keluarga dan Masyarakat Fungsi Keluarga Bentuk Keluarga Peran Keluarga 5. Konsep Kebudayaan Pengertian Kebudayaan Unsur Kebudayaan Sifat dan Hakekat Kebudayaan Gerak Kebudayaan Jenis Kebudayaan Di Indonesia 6. Perkembangan Nilai Budaya Konsep, sistem dan Orientasi Nilai Sistem Nilai Masyarakat Perkembangan Nilai Budaya Pandangan Nilai Budaya terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat 7. Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Pengertian Masyarakat Unsur Masyarakat Syarat Masyarakat Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan Ciri Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan Masalah dan Sumber Daya Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan 8. Aspek Sosial Budaya dalam Pelayanan Kesehatan Aspek Sosial Budaya yang Berhubungan dengan Upaya Kesehatan Aspek sosial Budaya yang Berhubungan dengan Perilaku Kesehatan Hubungan Aspek Sosial dengan Pembangunan Kesehatan( Pengertian, Komunikasi, Advokasi) 9. Aspek Sosial Budaya Berkaitan dengan Perkawinan Konsep Perkawinan Aspek Sosial Budaya berkaitan dengan : Praperkawinan, perkawinan Kehamilan Persalinan Nifas Bayi Baru Lahir 10. Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktek Kesehatan Pendekatan melalui Tokoh Masyarakat (Key Person) Pendidikan Paguyuban Keagamaan Kesenian dll 1. Konsep Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Definisi Program pembelajaran tentang pengembangan ISBD sejalan dengan realisasi pengembang ide, pembaharuan sistem yang bersifat dinamis dan inofatif yang dipergunakan dalam pendekatan, alternatif pemecahan masalah, perkembangan dalam kehidupan masyarakat. Dasar Pemikiran/ Latar Belakang ISBD Mengaplikasikan deklarasi 4 pilar pembelajaran (UNESCO)yaitu : Learning to know (Pembelajaran untuk tahu) Learning to do (Pembelajaran untuk berbuat) Learning to be (Pembelajaran untuk membangun jati diri) Learning to live together (Pembelajaran untuk hidup bersama secara harmonis) Tenaga ahli yang dihasilkan oleh PT memiliki 3 jenis kemampuan yang meliputi kemampuan personal, akademik dan profesional. Tujuan ISBD Memberikan pengetahuan berwawasan tentang keragaman, kesetaraan martabat manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Memberikan dasar nilai, etika, estetika, moral, hukum dan budaya sebagai landasan untuk menghormati dan menghargai antara sesama manusia sehingga akan terwujud masyarakat yang tertib, teratur dan sejahtera. Memberikan dasar untuk memahami masalah sosial dan budaya serta mampu untuk bersikap, kritis, analitis dan responsif untuk memecahkan masalah tersebut secara arif dan bijaksana. Masalah-Masalah ISBD Definisi Masalah Suatu kondisi yamng mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai masyarakat yang dirasakan perlu untuk diatasi atau diperbaiki.[lesile ] Macam masalah Pemenuhan kebutuhan pokok manusia Pemenuhan kebutuhan sosial manusia Pelanggaran norma/ perilaku patologis 2. Kelompok Sosial/ Masyarakat Pengertian Suatu sistem dari kebaisaan dan tata cara dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan dari pengawasan tingkah laku serta kebebasan manusia (Mac Iver & Page) Setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas (Ralphlinton) Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan (Selo Soemardjan) Kesimpulan Definisi Masyarakat adalah : Manusia yang hidup bersama Berkumpul dalam waktu yang lama Mereka sadar merupakan satu kesatuan Mempunyai sistem kehidupan yang sama Type –tipe kelompok Sosial Besar kecilnya jumlah anggota masyarakat. Derajat interaksi sosial dalam kelompok Besar kecilnya wilayah Organisasi masyarat Macam Kelompok Sosial Ingroup dan Out group Dalam proses sosializationseseorang mendapatkanpengetahuan tentang ‘akunya’ dan’dianya atau ‘kaminya dan ‘merekanya’ aku atau kami terjadi apabila apabila individu mengidentifikasi dengan kelompok sosialnya. Artinya sikap ingroup pada umumnya mempunyai faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan kelompok tersebut.sedang sikap out group mempunyai perasaan diluar kelompok tersebut. Sikap in atau out merupakan dasar Ethnocentrisme yaitu suatu kecenderungan untuk menganggap bahwa segala yang termasuk dalam kebiasaan kelompoknya sebagai sesuatu yang terbaik dibandingkan dengan kelompok lain. Primary& Secondary Group Primary group adalah kelompok sosial yang merupakan kelompok utama dimana anggota-anggotanya saling kenal mengenal dan mempunyai kerjasama yang sangat erat Secondary group adalah kelompok-kelompok yang terdiri dari banyak orang antara siapa hubungannya tidak perlu didasarkan kenal secara pribadi tetapi berdasar kepentingan dan biasanya sifatnya tidak begitu langgeng. Gemeinschaft & Gesellschaft Gemein Schaft adalah bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotannya diikat oleh hubungan batin yang murni bersifat alamiah dan kekal. Dasar hubungannya adalah rasa cinta dan rasa persatuan batin yang telah dikodratkan Gesellschaft adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasaanya untuk jangka waktu yang pendek dan berdasar kepentingan. Formal & Informal Group Formal Group adalah kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas yang sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar mereka. Informal Group adalah kelompok yang tidak mempunyai stuktur dan organisasi tertentu yang biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulang kali yang menjadi dasar bertemunya kepentingan dan pengalaman yang sama Komunitas suatu organisasi keluarga dan unit sosial lain yang saling tergantung satu sama lain untuk pemuasan sebagian besar dari kebutuhan mereka sehari-hari yang biasanya bertempat tinggal berdekatan satu sama lain. Ciri Kelompok Sosial Setiap anggota kelompoksadar merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lainnya. Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok tersebut. INTERAKSI SOSIAL PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL : PROSES DIMANA ORANG-ORANG BERKOMUNIKASI SALING MEMPENGARUHI DALAM PIKIRAN DAN TINDAKAN. Menurut H BOONER [SOCIAL PSYCOLOGY] Interaksi Sosial adalah hubungan antara dua individu atau lebih dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain. Gillin dan gillin mengatakan Interaksi sosial adalah hubunganan antara orang-orang secara individuaal antara kelompok orang dan orang perorangan dengan kelompok Interaksi sosial adalah hubungan siosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan antara kelompok sosial maupun antara orang perporangan dengan kelompok. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI INTERAKSI SOSIAL FAKTOR IMITASI FAKTOR SUGESTI FAKTOR IDENTIFIKASI FAKTOR SIMPATI Faktor imitasii adalah proses peniruan atau mencontoh perilaku orang lain yang mempunyai dampak positif maupun negatif. Faktor Sugesti adalah suatu anjuran tertentu yang menerbitkan reaksi langsung dan tanpa pikir panjang diterima oleh pihak lain. [biasanya diberikan oleh orang yang berwibawa atau disegani]. Atau dengan kata lain sugesti adalah pengaruh psikis baik yang datang dari dirinya maupun dari pihak lain yang umumnya diterima tanpa kritik. Atau dapat dikatakan bahwa sugesti dapat dirumuskan suatu proses dimana seorang individu menerima sesuatu dari cara melihat tingkah laku maupun pedoman orang lain tanpa dikritik terlebih dahulu. Faktor identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan seseorang menjadi sama dengan pihak lain atau dorongan untuk menjadi identik[sama] dengan orang lain baik secara lahiriah maupun batiniah. Faktor simpati adalah perasaan tertarik seseorang terhadap orang lain dan biasanyan simpati timbul bukan atas dasar logis rasional melainkan berdasarkan penilaian perasaan. Simpati juga dapat diartikan sebagai kecakapan untuk merasai diri seolah dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan,dialami orang lain. SYARAT –SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL ADANYA KONTAK SOSIAL ADANYA KOMUNIKASI Kontak sosial dapat berlangsung dalam 3 bentuk Antara orang perorangan misalnya dalam proses socialization yaitu proses dimana anggota masyarakat mempelajari norma dan nilai masyarakat dimana ia hidup. Antara orang perorang dengan suatu kelompok dan sebaliknya. Antara kelompok manusia dengan kelompok manusia yang lain. Komunikasi adalah seseorang memberikan tafsiran pada tingkah laku atau perasaan orang lain yang berwujud pembicaraan,gerak gerik atau sikap dan ingin disampaikan orang lain dan mendapat tanggapan dari orang lain tersebut . BENTUK - BENTUK INTERAKSI SOSIAL KERJASAMA [Cooperation] PERSAINGAN [Competition] PERTENTANGAN atau PERTIKAIAN [ Conflict] Menurut Gillin dan Gillin bentuk interaksi sosial adalah Proses yang Asosiatif yang terbagi dalam 3 bentuk khusus yaitu Akomodasi, Asimilasi dan akulturasi. Proses yang disosiatif terbagi dalam persaingan [kompetisi ], pertentangan [kontraversi] dan pertikaian [conflict] Menurut Kimball young bentuk interaksi sosial adalah OPOSISI mencakup persaingan, pertentangan dan pertikaian. KEJASAMA menghasilkan akomodasi diferensiasi. PROSES INTERAKSI SOSIAL YANG POKOK PROSES PROSES YANG ASOSIATIF KERJA SAMA [ COOPERATION] Kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai pengetahuan dan pengendalian diri untuk memmenuhi kepentingan kepentingan yang sama melalui kerja sama. Bentuk kerja sama adalah Bargaining adalah pelaksanaan perjanjian pertukaran jasa maupun barang antara dua orang atau organisasi atau lebih. Cooptation Proses penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan atau politik dalam suatu organisasi utuk menghindari kegoncangan stabilitas organisai ybs. Coalition adalah kombinasi antara dua organisasi yang mempunyai tujuan yang sama. 2. AKOMODASI Akomodasi diartikan dalam dua arti yaitu pada proses dan keadaan menunjuk pada suatu proses merupakan usaha usaha manusia untuk meredakan pertentangan dan mencapai kestabilan. Menunjuk pada suatu keadaan adalah kenyataan adanya suatu keseimbangan [equillibrium]. Dalam interaksi perorangan kelompok dalam menjalankan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. Menuru Gillin dan Gillin akomodasi adalah suatu proses dimana orang perorangan atau kelompok saling mengadakan penyesuaikan diri untuk mengatasi ketegangan sehingga terjadi adaptasi. TUJUAN AKOMODASI Tujuan akomodasi berbeda beda tergantung situasinya yaitu ; Mengurangi pertentangan antara orang perorangan atau kelompok karena berbeda faham yang dapat menghasilkan suatu sintesa antara dua pendapat tsb dan menghasilkan suatu pola baru. untuk mencegah meledaknya pertentangan untuksementara waktu. untuk terjadinya kerja sama antara kelompok sosial yang berbeda dan terpisah Peleburan antara kelompok sosial yang terpisah BENTUK BENTUK AKOMODASI SBG SUATU PROSES COERCION yaitu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan COMPROMISE yaitu bentuk akomodasi dimana pihak yang terlibat masing masing mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian perselesihan. ARBITEATION yaitu cara untuk mencapai compromise apabila pihakyang berhadapan tidak sanggup untuk menyelesaikan sendiri sehingga diseesaikan pihak ketiga. MEDIATION yaitu menyerupai arbitration tetapi pihak ketiga netral, kedudukannya sebagai penasehat saja CONCILIATION adalah usaha untuk mempertemukan pihak yang berselisih guna mencapai tujuan bersama . TOLERATION bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal kadang kadang tanpa sadar STELMATE adalah pihak yang bertentangan mempunyai kedaan yang seimbang dan berhenti pada suatu titik. HASIL - HASIL AKOMODASI[GILLIN dan GILLIN] Akomodasi menyebabkan terhindar dari pertentangan yang baru untuk tercapainya integrasi masyarakat. Menekan oposisi Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda Lembaga kemasyarakatan yang berubah menyesuaikan karena keadaan baru. Membuka jalan kearah asimilasi. ASIMILASI Suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha mengurangi perbedaan yang terdapt pada orang perorangan atau kelompok dan mempertinggi kesatuan tindak sikap dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama. Proses asimilasi timbul apabila : Kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya. Manusia tadi dalam suatu kelompok dan bergaul secara langsung dan intensif dalam jangka waktu lama. Kebudayaan dari kelompok tersebut masingmasing berubah dan menyesuaikan diri. PROSES ASIMILASI BERJALAN CEPAT APABILA Pendekatan dengan pihak lain akan lancar karena mempunyai perilaku dan prinsip yang sama Interaksi sosial tidak mengalami halangan atau pembatasan tertentu karena suatu sistem. Bentuk interaksinya langsung dan primer dengan frekuensi yang tinggi. FAKTOR FAKTOR YANG DAPAT MEMPERMUDAH ASIMILASI Toleransi Kesempatan dibidang ekonomi yang seimbang Suatu sikap menghargai orang lain dan kebudayaannya Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat Persamaan dalam unsur unsur kebudayaan Perkawinan campuran Adanya musuh bersama FAKTOR FAKTOR YANG MENYULITKAN ASIMILASI Perbedaan jasmaniah In group feeling yang kuat pada suatu golongan sehingga mereka lebih kuat mempertahankan identitas sosialnya. Dominasi ekonomi pada suatu pihak. Terisolirnya kehidupan suatu golongan ttt dalam masyarakat. Kurangnya pengetahuan ttg kebudayaan yang dihadapi Perasaan takut terhadap kekuatan kebudayaan yang dihadapi karena lebih superior. Perbedaan kepentingan dan pertentangan pribadi PERSAINGAN Persaingan dapat diartikan proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui bidang bidang kehidupan yang pada saat itu menjadi pusat perhatian publik tanpa menggunakan ancaman dan kekerasan. Persaingan dapat bersifat perorangan, kelompok dan masyarakat. Persaingan dalam bidang sosial, politik, ekonomi,budaya, ideologi dsb CONTRAVENTION Contravention adalah salah satu bentuk interaksi sosial yang berada pada antara persaingan dan pertentangan. Yang ditandai gejala –gejala adanya ketidak pastian mengenai diri seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau keraguan terhadap kepribadian seseorang. PROSES CONTRAVENTION [leopold von wiese dan howard becker] mencakup sub proses sbb : Proses yang umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keengganan, perlawanan,perbuatan tidak menyenangkan Menghalang-halangi ,protes, gangguan-gangguan, perbuatan kekerasan dan mengacaukan rencanakan pihak lain. Proses contravention yang sederhana misalnya menyangkal pernyataan orang lain dimuka umum , memaki orang lain , memfitnah dsb. Proses contravention yang intensif mencakup penghasutan menyebarkan desas-desus mengecewakan pihak lain dsb. Proses ynag bersifat rahasia mengumumkan rahasia pihak lain, perbuatan khianat. dsb Proses bersifat taktis mengganggu pihak lawan , mengejutkan lawan ,membingungkan pihak lain. TYPE –TYPE CONTRAVENTION CONTRAVENTION ANTARA MASYARAKAT SETEMPAT ANTAGONISME KEAGAMAAN CONTRAVENTION INTELEKTUAL OPOSISI MORAL PERTENTANGAN[conflict] Suatu proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan dengan ancaman atau kekerasan. Sebab - sebab pertentangan antara lain : Perbedaan antara orang perorangan perbedaan pendirian dan perasaan yang mungkin menyebabkan bentrokan antara perorangan. Perbedaan kepribadian karena latar belakang perbedaan kebudayaan sehingga menyebabkan perbedaan kelompoknya. Bentrokan antara kepentingan Perubahan sosial BENTUK - BENTUK PERTENTANGAN PERTENTANGAN PRIBADI PERTENTANGAN RASIAL PERTENTANGAN ANTARA KELAS SOSIAL AKIBAT ATAU HASIL BENTUK PERTENTANGAN Tambahnya solidaritas dari in groupnya Kebalikannya yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok Perubahan kepribadian Akomodasi, dominasi dan takhluknya pihak tertentu. KELUARGA KELUARGA BATIH ADALAH KELOMPOK SOSIAL YANG KECIL YANG TERDIRI DARI SUAMI ISTRI BESERTA ANAK - ANAKNYA YANG BELUM MENIKAH ATAU DISEBUT RUMAH TANGGA YANG MERUPAKAN UNIT TERKECIL DALAM MASYARAKAT SEBAGAI WADAH PROSES PERGAULAN HIDUP KELUARGA SEBAGAI UNIT SOSIAL KARENA MEMILIKI UNSUR UNSUR SISTEM SOSIAL POKOK YANG MENCAKUP KEPERCAYAAN, PERASAAN, TUJUAN, KAEDAH KAEDAH ,KEDUDUKAN DAN PERANAN ,TINGKATAN, SANKSI KEKUASAAN DAN FASILITAS. PENERAPAN UNSUR UNSUR TERSEBUT SBB Adanya kepercayaan bahwa terbentuknya keluarga batih merupakan KODRAT YANG MAHA KUASA Adanya perasaan perasaantetentu pada diri anggota anggota keluarga batih yang terwujud saling mencintai .saling mengasihi, saling menghargai, saling memiliki dsb. Suatu keluarga batih mempunyai tujuan yang sama sesuai dengan pengalaman proses sosialisasinya serta mendapatkan jaminann masa depannya serta pemenuhan kebutuhan spiritualnya. Setiap keluarga mempunyai kaidah kaidah yang mengatur timbal balik antara anggotanya maupun dengan pihak pihak luar keluarga. Keluarga maupun anggotanya mampunyai kedudukan dan perananrertentu dalam masyarakat. Anggota keluarga misalnya ayah ibu biasanya mempunyai kekuasaan yang menjadi salah satu dasar pengawasan bagi anggota lainnya. Masing - masing anggota keluarga mempunyai posisi tertentu dalam hubungan dengan kelompok sosialnya mupun pihak pihak luar. Lazimnya kelurga menerapkan sanksi positif maupun negatif dalam proses peembelajarannya. Fasilitas keluarga disediakan untuk mencapai tujuannya. FUNGSI KELUARGA BATIH UNIT TERKECIL DALAM MASYARAKAT YANG MENGATUR HUBUNGAN SEXUAL SESUAI DENGAN NORMANYA. WADAH TEMPAT BERLANGSUNGNYA SOSIALISASI YAITU PROSES DIMANA ANGGOTA - ANGGOTA KELUARGA MENDAPATKAN PROSES PENDIDIKAN UNTUK MENGENAL, MEMAHAMI, MENTAATI DAN MENGHARGAI KAEDAH DAN NILAI YANG BERLAKU. UNIT SOSIAL YANG TERKECIL YANG MEMENUHI KEBUTUHAN EKONOMIS. UNIT SOSIAL YANG TERKECIL YANG MENDAPATKAN PERLINDUNGAN, UNTUK MENCAPAI PERKEMBANGANNYA. LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA DAN TAHAPAN KEBUDAYAAN DALAM KELUARGA. LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA YANG SEDERHANA MEMPUNYAI CIRI POKOK SBB : HUBUNGAN DALAM KELUARGA DAN MASYARAKAT SETEMPAT ATAU KOMUNITAS SANGAT KUAT. KELOMPOK SOSIAL DAN ORGANISASI ORGANISASINYA DIDASARKAN PADA ADAT ISTIADAT YANG TERBENTUK MENURUT TRADISI. KEPERCAYAAN YANG KUAT PADA KEKUATAN GAIB YANG MEMPENGARUHI MANUSIA KETRAMPILAN DIWARISKAN OLEH ORANG TUANYA BAHKAN KELUARGA BESARNYA. TINGKAT BUTA PENGETAHUAN YANG TINGGI. HUKUM YANG BERLAKU BERDASARKAN HUKUM TIDAK TERTULIS YANG DIKETAHUI SECARA TURUN TEMURUN. SISTEM EKONOMI PADA DASARNYA MENCAKUP PRODUKSI DAN LINGKUNGAN TERBATAS SEHINGGA PERAAN UANG SANGAT RENDAH. KEGIATAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KERJA SAMA KEKELUARGAAN DENGAN GOTONG ROYONG. LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA MADYA MEMPUNYAI CIRI-CIRI SBB: HUBUNGAN KELUARKA TETAP KUAT TETAPI DENGAN MASYARAKAT SETEMPAT AGAK MENGENDOR KARENA MUNCULNYA GEJALA GEJALA HUBUNGAN ATAS DASAR HUBUNGAN EKONOMIS. ADAT ISTIADAT MASIH DIHORMATI AKAN TETAPI SIKAP TERBUKA TERHADAP PENGARUH LUAR MULAI BERKEMBANG. TIMBUL LEMBAGA LEMBAGA FORMAL MAUPUN NON FORMALDALAM MASYARAKAT. TINGKAT PENGETAHUAN MULAI DIKETAHUI OLEH MASYARAKAT. HUKUM TERTULIS MAUPU TAK TERTULIS MULAI BERDAMPINGAN . SISTEM EKONOMI MULAI MENGARAH PADA PRODUKSI DAN PEMASARAN SEHINGGA PERANAN UANG SEMAKIN BESAR. GOTONG ROYONG SECARA TRADISIONAL TRBATAS PADA KALANGAN KELUARGA DAN HUBUNGAN KERJA ATAS DASAR PEMBERIAN UPAH MULAI BERKEMBANG. LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA PRA MODERN ATAU MODERN MEMPUNYAI CIRI SBB : HUBUNGAN ANTARA MANUSIA TERUTAMA DIDASARKAN PADA EPENTINGAN –KEPENTINGAN PRIBADI YANG RASIONAL HUBUNGAN DENGAN MASYARAKAY LAIN DILAKUKAN SECARA TERBUKA DALAM SUASANA SALING PENGARUH MEMPENGARUHI KECUALI DALAM KORIDOR RAHASIA KEPERCAYAAN YANG KUAT TERHADAP MANFAAT ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN UMAT MANUSIA. MASYARAKAT BERKELOMPOK KELOMPOK MENURUT MACAM MACAM PRPFESI SERTA KEAHLIANNYA MASING MASING DAN DAPAT DIPELAJARI DAN DITINGKATKAN DALAM LEMBAGA YANG KHUSUS DIBENTUK. TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL MENCAPAI TARAF YANG TINGGI DAN SECARA RELATIF MERATA. HUKUM TERTULIS YANG LEBIH RUMIT MEMEGANG PERANAN YANG BESAR DALM PENGATURAN, PENGAWASAN MAUPUN PENGENDALIAN KEHIDUPAN MANUSIA. SISTEM EKONOMI DILANDASKAN PADA PRODUKSI BESAR-BESARAN UNTUK PASARAN YANG MELAMPAUI BATAS BATAS NEGARA. GAMBARAN CIRI ORANG TUA IDEAL DAN GAMBARAN PERUBAHAN FUNGSI KELUARGA GAMBARAN CIRI POKOK ORANG TUA IDEAL MENCAKUP ASPEK LOGIS MENCAKUP ASPEK ETIS MENCAKUP ASPEK ESTETIS ASPEK LOGIS ARTINYA orang tuanya membuktikan mana yang benar mana yang salah hal tersebut berkaitan kematangan orang tua dalam mengadopsi nilai nilai yang berlaku maupun kematangan pengalaman pengalaman hidup. ASPEK ETIS ARTINYA bersikap, bertindak yang didasarkan pada patokan tertentu yang antara lain; tidak sembrono tidak serakah bertindak dengan acuan cukup ASPEK ESTETIS yaitu tindakan yang berpatokan pada keselarasan yang memegang asas; Apa yang tidak ingin dialami janganlah menyebabkan orang lain mengalami Apa yang dapat diperoleh memberikesempatan orang lain memperolehnya. Tinjauan ciri orang tua ideal setiap tahap lingkungan sosial budaya Lingkungan sosial budaya sederhana ; Penekanan lingkungan sosial budaya sederhana adalah landasan adat istiadat yang kuat sehingga berpengaruh pada perkembangan kepribadian seseorang. Sikap tindak etis mendapat mendapat tekanan yang kuat misalnya dikalangan orang jawa panutan orang jawa adalah orang tua, guru dan penguasa. Sehingga tekanan dalam proses sosialisai adalah kepatuhan. Tidak lazim membantah disamping itu untuk estetis nya berkisar pada pola hidup yang tidak ‘ngoyo. Lingkungan budaya madya dan orang tua ideal kini Pada masa ini perkembangan pendidikan formal sudah sedemikian maju sehingga perubahan sikap dan kepribadian dipengaruhi ilmu yang didapat disekolah dan proses akulturasi. Pada lingkungan sosialmadya ini walaupun pola lama masih ada tetapi penafsirannya mulai berubah dan pada tahap ini merupakan masa transisi yang tujuanya adalah lingkungan sosial budaya modern yang tidak harus sama dengan kebudayaan barat. Masa transisi sering menimbulkan ketegangan pola lama dan pola baru sehingga orang tua ideal harus mampu mempertemukan pola lama dan pola baru yang menekankan pada sesuatuyang logis. Sehingga orang tua ideal harus mampu menyaring menyesesuaikan budayanya dengan tidak meninggalkan kemajuan yang dicapai. PERUBAHAN FUNGSI KELUARGA Proses perubahan ekonomi pada masyarakat industri telah mengubah sifat keluarga dari institusi agraria ke lembaga masyarakat perkotaan dan industri.maka peranan anggota keluarga jega mengalami perubahan dari proses produksi ke proses konsumsi. FUNGSI SOSIAL YANG MENGALAMI PERUBAHAN FUNGSI PENDIDIKAN : Fungsi pendidikan keluarga telah mengalami perubahan secara informal fungsi pendidikan keluarga masih tetap penting namun secara formal fungsi pendidikan telah diambil alih oleh sekolah proses pendidikan di sekolah menjadi panjang dan pengaruhnya semakin besar dalam membentuk kepribadian yang profesional dan ketrampilan bagi keluarga. 2. FUNGSI KEAGAMAAN : Fungsi keluarga sebagai pusat pendidikan agama dan ibadah bagi anggotanya telah mengalami perubahan karena dengan proses sekularisasi dalam masyarakat dan merosotnya pengaruh kelembagaan agama menimbulkan kemunduran fungsi keagamaan keluarga . 3. FUNGSI MENGAYOMI Fungsi keluarga sebagai perlindungan baik fisik maupun sosial kepada keluarganya telah banyak diambil alih oleh lembaga lembaga sosial seperti tempat perawatan anak, penampungan anak yatim ,penampungan orang lanjut usia, perusahaan asuransi dsb sehingga fungsi ini tinggal fungsi ; a. Fungsi biologi Yaitu keluarga sebagai tempat lahirnya anak anak sebagai dasar kelangsungan hidup manusia namun fungsi inipun mengalami perubahan dengan adanya pembatasan kelahiran [KB] karena berbagai faktor. b. Fungsi afeksi Fungsi afeksi dalam keluarga sangat penting bagi kelangsungan kemesraan kelurga dan merupakan faktor penting bagi identifikasi anak namun dengan adanya faktor - faktor lain maka hubungan secara kuantitas menjadi berkurang karena masyarakat menjadi sekuler . c. Fungsi sosialisasi Tuntutan keluarga dalam membentuk kepribadian anak yaitumempelajari pola pola tingkah laku sikap ,keyakinan , cita cita dan nilai masyarakat dalam perkembangan kepribadiannya. Pengertian Kebudayaan Asal kata kebudayaan : Buddhayah yang artinya Budi atau Akal. Sehingga kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Istilah culture berarti mengolah atau mengerjakan Kebudayaan adalah pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat.(E.B.Tyilor) Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, cipta masyarakat (Selo Soemardjan& Soelaiman Soemardi) Karya menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan (material culture) Rasa meliputi jiwa manusia mewujudkan kaidah dan nilai kemasyarakatan untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan. Cipta menghasilkan kemampuan berpikir (filsafat dan ilmu pengetahuan) Unsur Kebudayaan Unsur pokok : Sistem norma untuk kerjasama para anggota masyarakat untuk menguasai alam. Organisasi ekonomi Lembaga-lembaga Unsur Umum (Universal, categories of culture) Perlengkapan hidup manusia Mata pencaharian dan sistem ekonomi Sistem kemasyarakatan bahasa Kesenian Sistem pengetahuan Religi Unsur Normatif : Unsur yang menyangkut penilaian (Valuational Elements) Unsur yang menyangkut perintah (Prescriptive Elements) Unsur yang menyangkut kepercayaan (Cognitive Elements) Sifat dan Hakekat Kebudayaan Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dalam perilaku manusia Kebudayaan telah ada terlebih dahulu dari lahirnya suatu generasi Kebudayaan mencakup aturan yang berisi kewajiban atas tindakan yang diterima dan ditolak Gerak Kebudayaan Kebudayaan yang mudah diterima : Unsur kebudayaan kebendaan Unsur yang terbukti membawa manfaat Unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat Kebudayaan yang Sulit Diterima : Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan Unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi Individu yang Mudah Menerima : Generasi Muda (Proses Aktualisasi) Individu yang Sulit Menerima Generasi Tua (Internalized) 2. FUNGSI UNSUR KEBUDAYAAN UNSUR KEBUDAYAAN MEMPUNYAI FUNGSI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN MANUSIA YANG PALING MENDASAR SAMPAI PADA KEBUTUHAN YANG PALING KOMPLEK Sistem budaya (Culture Sistem)= adat istiadat Wujud : gagasan,konsep,aturan Fungsi :menata,memantapkan Proses : pembudayaan(enkulturasi) Sasaran : - Sistem nilai budaya /nilai agama - Sistem norma hukum - aturan-aturan universal MANUSIA DAN LINGKUNGAN Manusia adalah mahkluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk pada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati dst, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif. Manusia tidak dapat lepas dari lingkungan : alamnya dan sosialnya. Lingkungan Adalah suatu media dimana mahkluk hidup tinggal , mencari penghidupan, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbalbalik dengan keberadaan mahkluk hidup yang menempatinya terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks. Lingkungan hidup manusia UU NO 23 TH 1997 PS 1 ANGKA 1 mengartikan Lingkungan hidup sebagai satu kesatuan ruang denga semua benda, daya, keadaan dan mahkluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan hidup lainnya. Pengaruh manusia pada lingkungan Pengaruh manusia pada lingkungan adalah timbal balik karena manusia dapat mempengaruhi lingkungan dan lingkungan dapat mempengaruhi manusia. Pengaruh manusia pada alam dapat bersifat positif dan dapat bersifat negatif. Lingkungan di bedakan : lingkungan biotik dan abiotik Lingkungan biotik adalaha lingkungan sesama di suatu tempat. Lingkungan abiotik lingkungan benda, udara disekitar kita Pengaruh manusia pada lingkungan yang positif 1. Melakukan eksploitasi SDA secara tepat terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui. Mengadakan penghijauan untuk kelestarian flora dan mecegah erosi dan banjir. Melakukan daur ulang dan pegolahan limbah agar kadar bahan pencemar tidak melebihi ambang batas. Melakukan pertanian dengan tumpang sari untuk menjaga kesuburan tanah. Membuat UU dan peraturan untuk melindungi lingkungan dan aneka jenis makhluk hidup. Pengaruh manusia yang negatif Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan SDA semakin terbatas. Punahnya berbagai jenis biota. Berubahnya ekosistem alami yang mantab dan seimbang menjadi binaan dan kurang mantab karena harus disubsidi energi. Berubahnya profil permukaan bumi yang menganggu kestabilan tanah yang mengakibatkan longsor. Tercemarnya udara, tanah ,air karena masuknya energi dan senyawa trtentu kedalam lingkungan. IPTEK DAN LINGKUNGAN HIDUP Kerusakan lingkungan oleh aktifitas manusia semakin meningkat karena pencemaran pestisida dan limbah industri, transportasi, sehingga merusak habitat tumbuhan dan hewan langka serta menurunnya estetika alam. Manusia, Sains Teknologi dan Seni Scientia asal mula kata sains yang berarti knowledge yaitu ilmu yang dapat diuji kebenarannya dan dikembangkan secara sitematis. Menurut kamus bahasa indonesia ilmu yang teratur yang dapat diuji atau dibuktikan kebenarannya. Teknologi adalah segenap ketrampilan manusia menggunakan sumber daya alam untuk memrcahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan. PANDANGAN TERHADAP NILAI MASYARAKAT Norma dalam masyarakat terbentuk dari kebiasaan yg disebut habit yang menurut FERDINiAND TONIIES mempunyai tiga arti yaitu: menunjuk pada pada kenyataan obyektif Dijadikan norma bagi dirinya sendiri Perwujudan keinginan seseorang untuk berbuat sesuatu Norma dalam masyarakat menjadi patokan dalam kehidupan masyarakat dimana dia hidup dan mungkin berlainan dengan msyarakat yang lainyang biasanya dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakatnya yang biasanya diawali oleh PATTERN OF BEHAVIOR atau cara –cara bertindak atau berkelakuan yang sama dari pada orang orang yang hidup bersama dalam masyarakat yang harus diikuti oleh semua anggota masyarakat. Khusus norma yang mengatur hubungan dengan orang lain disebut dengan SOCIAL ORGANIZATION yang biasanya tertuang dalam DESIGN FOR LIVING atau garis petunjuk dalam hidup. Macam teknologi Teknologi modern : - padat modal, mekanis elektris, menggunakan bahan impor,berdasarkan penelitian mutakhir. Teknologi madya : -padat karya, dapat dikerjakan oleh ketrampilan setempat, menggunakan alat setempat, berdasarkan alat penelitian. Teknologi Tradisional : - banyak menyerap tenaga kerja, menggunakan ketrampilan setempat, alat setempat, bahyan setempat, berdasarkan kebiasaan dan pengamatan. Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari kehalusan dan keindahannya. Makna sains, teknologi, seni bagi manusia Penggunaan nuklir orang dapat membuat reaktor nuklir yang menghasilkan zat radio aktif, misalnya dapat dibuat sinar rontgen. Penggunaan teknologi hutan menghasilkan industri kayu , kertas dsb. Memudahkan hidup manusia Dengan teknologi modern dapat mudah mendapat air, pembangkit listrik , alat elektronik, media pendidikan, media transportasi, media komunikasi dll. Di bidang kedokteran menciptakan alat kedokteran mutakhir,obat-obat modern, radioaktif untuk diagnosa dan pengobatan penyakit Norma dalam masyarakat selalu tumbuh seiring dengan perttumbuhan kebutuhan manusia dan mempunyai daya mengikat yang berbeda beda Untuk membedakan daya mengikatnya terdapat hal sbb; Cara [ Usage] Kebiasaan [ Folkways] Tata kelakuan [Mores ] Adat [Customs ] Car a menunjuk pada suatu perbuatan yg mempunyai daya mengikat yang sangat rendah dibandingkan dengan kebiasaan yang menunjuk pada suatu perbuatan yang sama dan berulang-ualang sehingga mempunyai daya mengikat yang lebih tinggi dan apabila kebiasaan tersebut bermanfaat untuk kehidupan orang banyak akan diterima masyarakat dan skhirnya menjadi tata kelakuan [mores] yang biasanya tata kelakuan memberi batas kelakuan yang HARUS dan kelakuan yang DILARANG dan tatakelakuan juga mengidentifikasi individu dengan kelompoknya. Tata kelakuan yang kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat akan sangat kuat mengikatnya dan bisa menjadi adat istiadat [cuctoms] yang apabila dillanggar mendapat sanksi. Norma norma tersebut megalami proses INSTITUTIONALIZATION yang menjadi bagian dari LEMBAGA MASYARAKAT yaituproses yang dilewati suatu norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan sehingga norma tersebut dikenal diakui dihargai dan kemudian ditaati dalamkehidupan sehari hari. Lembaga kemasyarakatan dibedakan menjadi LEMBAGA KEMSAYARAKATAN sebagai PERATURAN [REGULATIVE SOCIAL INSTITUTIONS] Yaitu yangmengatur perilaku orang atau masyarakat dan LEMBAGA KEMASYARAKATAN sebagai PELAKSANA [OPERATIVE SOCIAL INSTITUTIONS] yaitu norma yang membatu pelaksanaan pola hidup manusia. Norma rtersebut dalam perkembangannya akan INTERNALIZED dalam masyarakat yaitu taraf perkembangan dimana para anggota masyarakat dengan sendirinya ingin berperilaku sesuai dengan norma yang seharunya. Proses menuju INTERNALIZED harus terus menerus dilakukan karena harus mencakup segala proses baik yang direncanakan maupun tidak yang bersifat mendidik , mengajak atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi kaedah dan nilai –nilai yang berlaku. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara PENGENDALIAN SOSIAL baik oleh individu kelompok maupun masyarakat yang tujuannyauntuk mencapai keadaan damai , keserasian ,kepastian dan keadilan. Sifat pengendalian sosial dapat dilakukan dengan PREVENTIF dan REPRESIF dan caranya dapat dilakukan dengan cara PERSUASIVE dan COERSIVE. Tujuan pengendalian sosial tersebut adlah sbb; Mempertebal keyakinan anggota masyarakat akan kebaikan norma-norma masyarakat Memberikan penghargaankepada anggota masyarakat yang taat pada norma –norma masyarakat. Mengembagkan rasa malu dalam diri masyarakat apabila mereka menyimpang dari norma [ deviation]. Menimbulkan rasa takut. Menciptakan ketertiban dalam masyarakat. 3. KONSEP, SISTEM ,ORIENTAS,NILAI BUDAYA Sistem sosial [Talcot persons] adalh pola –pola perilaku tertentu yang mempunyai struktur relasi yang mantap dan tidak cepat berubah,saling tergantung dalam satu kesatuan. Unsur sistem sosial adalah sbb; Dua orang atau lebih Terjadi interaksi antara mereka Bertujuan Memiliki struktur simbol dan harapan bersama. Fungsi sistem sosial adalah ; Adaptasi, menunujuk pada keharusan bagi sistem sosial untuk menyesuaikan dengan lingkungan. Mencapai tujuan merupakan persyaratan fungsional Integrasi berhubungan dengan interelasi anggota. Sistem budaya merupakan wujud ydng abstrak dari kebudayaan sedangkan cultural system merupakan ide dan gagasan manusia yang hidup bersama dalam suatu masyarakat dan ide tersebut berkaitan menjadi suatu system masyarakat yang biasanya mencakup system nilai budaya, system norma dan pranata- pranata yang ada dalam msyarakat ybs. Fungsi sys tem budaya adalah menata dan memantapkan tindakan serta tingkah laku manusia yang dilakukan melalui pembudayaan atau institutionalization.yang nantinya terwujud dalam kebudayaan subyektif dan kebudayaan obyektif. Kebudayaan subyektif meliputi aspirasi fundamental yang ada pada manusia yang terdapat dalam perkembangan kebenaran, kebajikan, dan keindahan manusia.misalnya terwujud dalam kesehatan badan , perasaan yang halus, kebajikan , keindahan dsb. Kebudayaan obyektif meliputi wujud nyata dari materialisasi dan institusionalisasi dengan berbagai proses terwujud dalam ilmu pengetahuannya, teknologinya, kehidupan sosialnya, keagamaannya . dsb Orientasi nilai ; Manfaat [utility] Keperluan atau pentingnya [importance] Penilaian atau kebutuhan [estimation] Kebutuhan [need] Sistem nilai budaya secara universal menyangkut 5 masalah kehidupan yaitu; Hakekat hidup manusia [MH] misalnya hidup itu baik atau buruk Hakekat karya manusia [ MK] misalnya karya manusia untuknafkah hidup Hakekat waktu manusia [MW] misalnya orientasi hidup kemasa kini atau masa depan Hakekat alam manusia [MA]misalnya orientasi memanfaatkan alam Hakekat hubungan manusia [MM] misalnya orientasi gotong royong PERUBAHAN KEBUDAYAAN Setiap masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan baik perubahan yang luas pengaruhnya maupun yang tidak begitu berpengaruh perubahan yang lambat maupun yang cepat. Perubahan kebudayaan dapat berupa nilai-nilai sosial ,pola-pola perikelakuan, organisasi, susunan, lembaga kemasyarakatan. Dll baik kebudayaan materiil maupun kebudayaan immateriil. Gillin dan Gillin mengatakan bahwa perubahan kebudayaan adalah variasi tentang cara cara hidup yang telah diterima yang disebabkan karena perubahan kondisi geografis kebudayaan yang cepat atau pun karena kebudayaan matriil ,komposisi penduduk maupun karena penemuan penemuan baru. Samuel Koenig mengatakan perubahan kebudayaan adalah modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia yang disebabkan faktor intern maupun ekstern. PROSES PERUBAHAN KEBUDAYAAN Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya karena setiap masyarakat mengalamiperubahan Perubahan yang terjadi secara lambat maupun cepat Perubahan pada kebudayaan tertentu akan diikuti perubahan pada lembaga kemasyarakatannya karena sifatnya saling mempengaruhi maka akan sulit untuk mengisolir perubahan pada masyarakat. Perubahan kebudayaan yang cepat akan mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang sifatnya sementara dalm proses pennyesuaikan diri [adjusment] dan disorganisasi tersebut diikuti proses reorganisasi yang mencakup pemantaban perubahan yang baru tersebut . BENTUK - BENTUK PERUBAHAN PERUBAHAN YANG TERJADI SECARA LAMBAT DAN PERUBAHAN YANG TERJADI SECARA CEPAT PERUBAHAN YANG PENGARUHNYA KECIL DAN PERUBAHAN YANG BESAR PENGARUHNYA PERUBAHAN YANG DIKEHENDAKI DAN PERUBAHAN YANG TIDAK DIKEHENDAKI PERUBAHAN YANG TERJADI SECARA LAMBAT DAN PERUBAHAN YANG TERJADI SECARA CEPAT PERUBAHAN KEBUDAYAAN YANG lambat DINAMAKAN EVOLUSI Teori evolusi terdapat hal sbb : UNILENEAR THEORIES OF EVOLUTION yaitu Manusia mengalami perkembangannya sesuai dengan tahap tahap tertentu dari bentuk yang sederhana sampai pada bentuk yang kompleks dan sampai pada bentuk yang sempurna. UNILENEAR THEORY OF EVOLUTION yaitu Perkembangan kebudayaan merupakan perkembangan kelompoknya yang tadinya homogen menjadi hiterogen. MULTILENEAL THEORIES OF EVOLUTION yaitu menekankan pada tahapan perkembangan evolusi manusia dalam segala aspek kehidupan PERUBAHAN YANG CEPAT DINAMAKAN REVOLUSI REVOLUSI adalah perubahan yang cepat yang mengenai sendi sendi pokok dari suatu kehidupan. REVOLUSI MEMPUNYAI PERSYARATAN SBB : Ada keinginan dari masyarakat untuk mengadakan perubahan [ADANYA PERASAAN TIDAK PUAS TERHADAP SUATU KEADAAN DAN ADA KEINGINAN UNTUK MENCAPAI PERBAIKAN.] Adanya seorang pemimpin atau kelompok yang mampu mengadakan perubahan. Pemimpin tersebut mampu menampung keinginan masyarakat dan merumuskan ketidak puasan masyarakat dan nantinya digunakan menjadi program geraknya masyarakat. Pemimpin tersebut dapat menunjukkn tujuan yang akan dicapai secara konkrit. Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi PERUBAHAN YANG PENGARUHNYA KECIL DAN PERUBAHAN YANG BESAR PENGARUHNYA Perubahan yang mempunyai pengaruh kecil adalah perubahan pada unsur kebudayaan yang tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti. Perubahan yang pengaruhnya besar adalah perubahan yang berpengaruh langsung pada sendi sendi pokok masyarakat. PERUBAHAN YANG DIKEHENDAKI DAN PERUBAHAN YANG TIDAK DIKEHENDAKI Perubahan yang dikehendaki adalah perubahan yang direncanakan dan diperkirakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang mengadakan perubahan dalam masyarakat [agent of change] Atau seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin dalam lembaga kemasyarakatan. Dengan cara mempengaruhi masyarakat dengan cara yang teratur dan terencana. Perubahan yang tidak dikehendaki adalah perubahan diluar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat mengakibatkan perubahan yang tidak dapat diharapkan . FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN BERTAMBAH ATAU BERKURANGNYA PENDUDUK BERTAMBAHNYA PENDUDUK yang cepat mengakibatkan perubahan dalam struktur masyarakat, Misal hak milik, sistem ekonomi dsb BERKURANGNYA PENDUDUK akan menyebabkan kekosongan menyangkut pembagian kerja stratifikasi sosial dsb 2. PENEMUAN PENEMUAN BARU Proses penemuan baru yang meliputi penemuan baru, jalannya unsur baru tersebut tersebar, dipelajari dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan. PENEMUAN BARU dibedakan DISCOVERY dan INVENTION DISCOVERY Penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru baik yang berupa alat baru maupun ide baru yang diciptakan oleh suatu individu atau rangkaian ciptaan individu dalam masyarakat. Invention adalah apabila discovery tersebut telah diakui diterima dan dipakai oleh masyarakat. PENDORONG BAGI INDIVIDU UNTUK MENCARI PENEMUAN BARU Kesadaran dari orang perorangan akan kekurangan sesuatu dalam kebudayaannya. Kualitas dari ahli ahli dalam suatu kebudayaannya. Perangsang bagi aktivitas penciptaan dalam masyarakat PERTENTANGAN [CONFLICT] Pertentangan dapat menjadi sebab perubahan dalam kehidupan masyarakat misalnya perbahan adat istiadat SEBAB-SEBAB TERJADINYA PERUBAHAN SEBAB YANG BERASAL DARI LINGKUNGAN ALAM DISEKITARNYA. PEPERANGAN PENGARUH KEBUDAYAAN LAIN FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGRUHI JALANNYA PERUBAHAN FAKTOR PENDORONG FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG KONTAK DENGAN KEBUDAYAAN LAIN PROSES DIFFUSION yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan baru dari orang perorangan kepada orang lain dari suatu masyarakat kemasyarakat lain Proses difusi ada dua, difusi intra masyarakat dan difusi inter masyarakat. Difusi intra masyarakat dipegaruhi oleh : Pengakuan bahwa unsur baru mempunyai kegunaan ada tidaknya unsur kebudayaan yang mempengaruhi diterima dan ditolaknya unsur-unsur baru Unsur baru yang bertentangan dengan fungsi unsur lama kemungkinan akan ditolak Kedudukan orang yang menemukan berpengaruh cepat atau lambat penerimaannya. Difusi inter masyarakat dipengaruhi oleh : Adanya kontak antara masyarakat Kemampuan mendemonstrasikan manfaat dari penemuan baru Ada tidaknya unsur kebudayaan yang menyaingi unsur ang baru tersebut. Peranan orang yang menyebarkannya. 2. SISTEM PENDIDIKAN FORMAL YANG MAJU 3. SIKAP MENGHARGAI HASILKARYA ORANG LAIN 4. PENDUDUK YANG HETEROGEN 5. KETIDAKPUASAN MASYARAKAT TERHADAP BIDANG KEHIDUPAN 6. ORIENTASI MASA DEPAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT KURANGNYA HUBUNGAN DENGAN MASYARAKAT LAIN PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN YANG LAMBAT SIKAP MASYARAKAT YANG TRADISIONAL ADANYA KEPENTINGAN YANG TELAH TERTANAM DENGAN D ISORGANISASI KUAT RASA TAKUT TERJADINYA KEGOAHAN PADAINTEGRASI KEBUDAYAAN PRASANGKA TERHADAP HAL HAL YANG BARU ADAT ISTIADAT PROSES PERUBAHAN KEBUDAYAAN PENYESUAIAN MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN [keadaansocial equilibrium ] SALURAN YANG DILALUI PERUBAHAN KEBUDAYAAN [lembaga kemasyarakatan; bidang pemerintahan ,kebudayaan ekonomi dan lain lain] DISORGANISASI Mekanisme disorganisasi meliputi : organisasi = bagian yang sesuai dengan fungsi masing- masing] disorganisasi = proses berpudarnya norma dan nilai yang disebabkan perubahan dalam lembaga kemasyarakatan reorganisasi = proses pembentukan norma dan nilai yang baru untuk menyesuiakan perubahan lembaga kemasyarakatan Hubungan norma masyarakat dengan nilai manusia Dalam kehidupan sehari hari manusia selalu berkaitan dengan nilai misalnya orang itu baik atau buruk artinya manusia memberikan nilai terhadap suatu obyek. Istilah nilai [value] menurut kamus poerwodarminto diartikan sbb; 1. Harga dalam arti taksiran 2. Angka ,skor misalnya sesuatu dinilai dengan angka 3. Kadar. Mutu yang diartikan dengan kwalitas. Sesuatu dianggap bernilai apabila memiliki sifat; Menyenangkan, memuaskan, berguna, menguntungkan ,menarik dsb Ada dua pendapat mengenai nilai yaitu nilai itu obyektif sedangkan pendapt kedua mengatakan nilai itu subyektif Menurut aliran idealisme nilai itu obyektif ada pada setiap sesuatu, kerena tidak ada yang diciptakan didunia ini tanpa ada suatu nilai yang melekat didalamnya karena sesuatu pasti ada nilainya bagi manusia [aliran obyektivitas ] Pendapat lain nilai suatu obyek terletak pada subyek yang menilainya misalnya air sangat bertnilai pada seseorang yang berada di gurun pasir dsb sehingga tergantung pada kepentingannya [aliran subyektifitas] Ciri –ciri nilai menurut bambang daroeso 1. Nilaii merupakan realitas yang abstrak artinya tidak dapat ditangkap oleh indra tetapi ada. 2. Normatif artnya apa yang seharusnya, idealnya, apa yang sebaiknya dan apa yang diinginkannya. 3. Nilai berfungsi sebagai daya dorong atau motivator manusia. Nilai itu ada atau riil dalam kehidupan manusia artinya manusia mengakui ada keindahan tetapi keindahan sebagai nilai adalah abstrak tiadak dapat diindra tetapi yang dapat diindra dalah obyek yang mempunyai nilai keindan tersebut. Klasifikasi nilai menurut nicholas rescher [2005] didasarkan atas; 1. PENGAKUAN yaitu pengakuan subyek tentang nilai yang haru dimiliki seseorang atau sekelompok orang misalnya pengkuan tentang nilai profesi, nilai kebangsaan dsb. 2. OBYEK YANG DIEVALUASI yaitu cara mengevaluasi suatu obyek dengan kondisi nyata. 3. KEUNTUNGAN yaitu nilai yang diwujudkan dalam memenuhi keinginannya .kebutuhannya , kepentingannya yang diwujudkan dalam kenyataan. 4. TUJUAN yaitu nilai yang didasarkan pada tujuan yang dicapai oleh seseorang Jenis nilai menurut prof. Notonegoro SH terdapat tiga macam nilai yaitu : 1. Nilai materiil yaitu sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia 2. Nilai vital sesuatu yang pokok yang berguna bagi manusia untuk dapat melaksanakan kegiatan. 3. Nilai kerohanian yang meliputi; Nilai kebenaran yang bersumber pada akal pikir manusia. Nilai keindahan yang bersumber pada rasa manusia Nilai religius yang bersifat mutlak pada keyakinan manusia Nilai kebaikan atau moral yang bersumber pada kehidupan manusia. NORMA SEBAGAI PERWUJUDAN DARI NILAI Nilai penting bagi kehidupan manusia sebab nilai bersifat normatif dan menjadi motivator tindakan manusia. Namun demikian nilai belum dapat berfungsi secara praktis sebagai penuntun perilaku manusia itu sendiri karena nilai itu masih bersifat abstrak sehingga butuh konkretisasi atas nilai tersebut yaitu aturan atau tuntunan perilaku yang mengarahkan manusia.yang disebut norma yaitu ketentuan yang menjadi pedoman dan panduan dalambertingkah laku dikehidupan masyarakat. Norma berisi anjuran atau berbuat baik dan larangan untuk berbuat buruk dalam bertindak sehingga kehidupan menjadi lebih baik. Norma yang berlaku dalam masyarakat ada 4 macam yaitu; 1. Norma agama yaitu peraturan hidup manusia yang berisi perintah dan larangan yang berasal dari TUHAN 2. Norma moral atau kesusilaan yaitu peraturan atau kaidah hidup yang bersumber dari hati nurani dan merupakan nilai2 moral yang mengikat manusia. 3. Norma kesopanan yaitu peraturan atau kaidah yang diciptakan untuk pergaulan hidup manusia. 4. Norma hukum yaitu peraturan atau kaidah yang diciptakan oleh kekuasaanresmi atau negara yang sifatnya mengikat dan memaksa.   HUKUM DAN NORMA 1. Norma hukum datangnya dari luar diri kita sendiri yaitu dari kekuasaan atau lembaga yang resmi dan berwenang. 2. Norma hukum dilekati sanksi pidana atau memaksa secara fisik. 3. Sanksi pemaksa dilaksanakan oleh aparat negara. FUNGSI DAN TUJUAN HUKUM DALAM MASYARAKAT 1. SEBAGAI ALAT PENGATUR TERTIB HUBUNGAN MASYARAKAT Hukum sebagai norma merupakan petunjuk untuk kehidupan karena hukum menunjuk an mana yang baik dan mana yang buruk , hukum juga menunjuk pada apa yang harus diperbuat dan mana yang tidak boleh sehingga segala sesuatunya dapat berjalan dengan tertib dan teratur hal tersebut disebabkan hukum mempunyai sifat memerintah dan melarang dan sifat memaksa agar hukum ditaati oleh semua anggota masyarakat. 2. SEBAGAI SARANA MEWUJUDKAN KEADILAN SOSIAL Dengan sifat hukum tersebut maka hukum dapat memberikan keadilan yaitu menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar dan hukum dapat menghukum siapa yang salah. 3. SEBAGAI PENGGERAK PEMBANGUNAN Daya mengikat dan memaksa dari hukum dapat digunakan untuk menggerakan pembangunan untuk membawa masyarakat lebih maju dan sejahtera. 4. FUNGSI KRITIS HUKUM Daya kerja hukum tidak semata-mata melakukan pengawasan terhadap pelaksaan hukum tetapi juga aparatur penegak hukum. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANGGOTA MASYARAKAT MEMATUHI HIUKUM 1. Kepentingan para anggota masyarakat yang terlindungi oleh hukum 2. Complience atau memenuhi keinginan yaitu orang akan patuh pada hukum karena didasarkan pada harapan akan suatu imbalan atau sebagai suatu usaha untuk menghindarkan diri dari sanksi yang dijatuhkan. 3. Identification yaitu seseorang mematuhi hukum karenanuntuk memelihara hubungan yang sebaik-baiknya dengan para anggota masyarakat . 4. Internalization kepatuhan anggota masyarakat kepada hukumkarena kaidah hukum tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang menjadi pegangan masyarakat. PELANGGARAN Pelanggaran etik Kebutuhan akan norma etik oleh manusia diwujudkan dengan membuat serangkaian Norma etik untuk suatu kegiatan atau profesi. Rangkaian norma moral yang terhimpun ini biasa disebut kode etik .Kode etik merupakan bentuk aturantertulis yang secara sistematik yang sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada. Masyarakat profesi secara berkelompok membentuk kode etik profesi.  Kode etik proesi berisi ketentuan ketentuan normatif etik yang seharusnya dilakukan oleh anggota profesi. Kode etik ini diperlukan untuk menjaga martabat dan kehormatan profesi, disisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalahgunaan keahlian . tanpa etika profesi sebuah profesi yang tadinya mempunyai kehormatan akan jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencari nafkah biasa yang tidak mempunyai nilai idealisme. Yang pada akhirnya respek menurun. Pelanggaran hukum Kesadaran hukum adalah kesadaran diri sendiri tanpa tekanan , paksaan atau perintah dari luar untuk tunduk pada hukum yang berlaku. Pelanggaran hukum beda dengan pelanggaran kode etik sanksi pada pelanggaran hukum adalah sanksi pidana dari negara yang bersifat lahiriah yang memaksa. Masyarakat secara resmi [ negara ] berhak memberi sanksi bagi warganya yang melanggar hukum sedangkan negara tidak berwenang menjatuhi hukuman kepada yang melanggar kode etik kecuali pelanggaran sudah melanggar hukum. MASYARAKAT PENGERTIAN MASYARAKAT DAN CIRI-CIRINYA   Pengertian masyarakat menurut Ralph Linton adalah merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatau kesatuan sosial dengan batas-batas yang dapat dirumuskan dengan jelas. Menururut SELO SOEMARDJAN Masyarakat merupakan orang- orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.   Dari definisi tersebut terdapat unsur-unsur masyarakat sebagai berikut ; Ada manusia yang hidup bersama Bercampur dalam waktu yang lama Mereka sadar merupakan suatu kesatuan Mempunyai sistem hidup bersama Menurut FAIRCHILD, et al [ 2005 , 300] pengertian masyarakat adalah Society is a group human beings cooperating in the pursuit of several of their mayor interest, in variably including self maintenance and self perpetuation. The concept of sosiety includes continuity, complex associational relationship , and a composition including representatives of fundamental human types, specifically men, women, and children. [Masyarakat adalah sekelompok manusia yang menunjukan perhatian bersama secara mendasar, pemeliharaan kekekalan bersama , perwakilan manusia menurut jenisnya yang berhungan satu sama lain secara berkesinambungan.] Dari definisi tersebut unsur-unsur masyrakat adalah sbb; Kelompok manusia Adanya keterpaduan atau kesatuan diri berlandaskan kepentingan bersama. Adanya pertahanan dan kekalan diri Adanya kesinambungan Adanya hubungan yang pelik diantra anggotanya PENGERTIAN MASYARAKT SETEMPAT [COMMUNITY ] DAN CIRI-CIRINYA Istilah Community dapat diterjemahkan sebagai masyarakat ‘ masyarakat ‘ setempat . Istilah tersebut menunjuk pada warga sebuah desa, kota , suku atau suatu bangsa. Apabila anggota-angota suatu kelompok , baik kelompok itu besar maupun kecil, hidup bersama sedemikian rupa sehingga mereka merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan hidup yang utama maka kelompok tadi disebut masyarakat setempat. Jelasnya lagi masyarakat setempat menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat tinggal disuatu wilayah [ dalam arti geografis ] dengan batas-batas tertentu dimana faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar diantara anggota-anggotanya, dibandingkan dengan interaksi mereka dengan penduduk diluar batas wilayahnya. Unsur- unsur community sentiment adalah; Seperasaan ; artinya unsur seperasaan timbul apabila sesorang berusaha untuk mengidentifikasikan dirinya dengan sebanyak mungkin orang dalam kelompok tersebut. Biasanya dengan menyebut dirinya “kelompok kita ,atau perasaan kita” apabila orang –orang tersebut mempunyai kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhannya. Unsur seperasaan tersebut harus memenuhi kebutuhan kehidupan dengan menekankan perasaan solider dengan kelompoknya dan kepentingan individu diselaraskan dengan kepentingan kelompoknya. Sepenanggungan artinya setiap individu sadar akan peranannya dalam kelompok dan keadaan masyarakat sendiri memungkinkan bahwa peranan tersebut dijalankan. Saling memerlukan artinya individu yang tergabung dalam masyarakat setempat merasakan dirinya tergantung pada ‘community ‘nya yang meliputi kebutuhan fisik maupun kebutuhhan psycologisnya. MASYARAKAT DESA DAN KOTA Desa dan kota mempunyai perbedaan baik fisik maupun sosial untuk membedakannya dapat dilihat perbedaan ciri dari masyarakat kota dan desa sebagai berikut ;   1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan masyarakat pedesaan. Hal ini disebabkan adanya cara berfikir yang didasarkan pada perhitungan eksak yang berhubungan dengan realita masyarakat.kehidupan masyarakat kota berada pada lingkungan ekonomi, perdagangan dsb yang cenderung kearah keduniawian atai sekular trend sedangkan di pedesaan cenderung kearah agama atau regious trend. 2. Diperkotaan pada umumnya dpat mengurus dirinya sendiri tanpa tergantung pada orang lain atau lebih individual sedangkan didesa lebih mementingkan kehidupan kelompok atau keluarganya. 3. Pembagian kerja diantara warga perkotaan lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata sehingga sudah sangat terspesialisasi begitu pula jenis profesi sudah banyak macamnya atau heterogen. Sedang di masyarakat pedesaan memiliki jenis pekerjaan yang sama [ homogen ]sehingga sangat tergantung pada sanak keluarganya. 4. Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan lebih banyak di daerah perkotaandari pada didaerah perkotaan karena lapangan pekerjaan yang banyak dan kota merupakan pusat –pusat industri dan perdagangan. 5. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjaadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi, selain jalan kehidupan yang cepat didaerah perkotaan yang menyebabkan kurangnya hubungan dengan pihaklain. 6. Perubahan sosial tampak dengan nyata didaerah perkotaan karena pengaruh dari luar lebih cepat didaerah perkotaan. URBANISASI Urbanisasi adalah proses perpindahan penduduk dari desa kekota atau proses terjadinya masyarakat perkotaan. Proses urbanisasi menyangkut dua aspek ; 1. Perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota. 2. Bertambahnya penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya penduduk yang berasal dari desa. 3. Daerah yang termasuk didatangi adalah daerah yang menjadi pusat pemerintahan atau menjadi ibukota negara. 4. Tempat tersebut letaknya sangat strategis untuk lahan perdangan dan industri. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi [ Push factor ] 1. Di desa pada umumnya lapangan pekerjaan berkurang yang biasanya pekerjaan mereka berhubungan dengan sektor agraria sedang disektor lain kurang tersedia sehingga menyebabkan disguised unemployment atau pengangguran tersamar. 2. Kaum muda biasanya merasa tertekan karena adat istiadat sehingga mereka banyak yang meninggalkan desanya untuk mengembangkan kemampuannya. 3. Didesa kurang tersedia tampat pendidikan sehingga bagi oarang yang ingin maju meninggalkan desanya untuk sekolah didaerah pekotaan. 4. Penduduk desa yang mempunyai keahlian lain akan cepat berkembang didaerah perkotaan. Faktor-faktor yang menarik terjadinya urbanisasi [Pull factor ] 1. Masyarakat desa mempunyai anggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan banyak penghasilan oleh karena itu sirkulasi uang dikota lebih cepat, lebih banyak dan lebih besar. 2. Dikota lebih banyak kesempatan untuk mendirikanperusahaan. Industri dll. Karena fasilitas perijinan dan perkreditan lebih banyak didaerah perkotaan. 3. Kota merupakan pusat pendidikan. Kebudayaan, dan tempat pengembangkan ketrampilan dan bakat. STRATIFIKASI SOSIAL ATAU LAPISAN MASYARAKAT Dalam masyarakat pasti ada sesuatu yang dihargai, sesuatu yang dihargai tersebut merupakan bibit untuk dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat . sesuatu yang dihargai dapat berupa uang atau benda-benda yang bernilai ekonomis maupun kekuasaan seseorang atau ilmu dsb. Sistem berlapis dari masyarakat disebut sosial stratification yang merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat. Dalam masyarakat dikenal ada kelas atas [upper class], kelas menengah [middle class] dan kelas bawah [lower class] dalam pelapisan sosial dapat terjadi dengan sendirinya tetapi dapat pula terjadi sengaja dibuat untuk memenuhi suatu kebutuhan. Pembedaan lapisan masyarakat dapat dilihat dari hal-hal sbb; 1. Distribusi hak-hak yang obyektif misalnya, kekayaan, penghasilan,dsb 2. Sistem pertanggan yang diciptakan warga masyarakat, misalnya prestige,dan penghargaan. 3. Lambang-lambang kedudukan misalnya gaya hidup termasuk kebendaan yang bisa dilihat. 4. Solidaritas diantara individu-individu yang menduduki kedudukan yang sama dalam sistem masyarakat. Misalnya ; Pola-pola interaksi [struktur clique, keanggotaan organisasi, perkawinan dsb ] Sifat sistem pelapisan sosial dapat tertutup [closed social stratification] yaitu tidak memungkinkannya pindahnya seseorang dari satu lapisan kelapisan yang lain baik gerak pindahnya keatas maupun kebawah. Dalam sistem ini satu satunya jalan untuk masuk kelapisan tersebut karena kelahiran. Sistem pelapisan sosial terbuka [ open social stratification ] adalah setiap anggouta masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri untuk naik dan bila mereka tidak beruntung untuk jatuh dari lapisan atas ke lapisan dibawahnya. DASAR DASAR LAPISAN DALAM MASYARAKAT Kriteria yang biasanya digunakn untuk menggolongkan anggota masyarakat kedalam lapisan tersebut adalah sbb ; 1. Ukuran kekayaan [ kebendaan ] dapat dijadikan suatu ukuran yaitu barang siapa yang paling banyak memiliki kekayaan termasuk dalam lapisan teratas. 2. Ukuran kekuasaan yitu barang siapa yang memiliki kekuasaan terbesar menempati lapisan tertinggi. 3. Ukuran kehormatan artinya orang yang paling dihormati dan disegani menempati tempat teratas. 4. Ukuran pengetahuan Ilmu pengetahuan sebagai ukuran yaitu orang yang mempunyai gelar ilmu pengetahuan terbanyak menempati tempat diatas. Menurut Barnard sistem kedudukan dalam masyarakat timbul karena ; Perbedaan kemampun individu. Arinya kemampuan yang khusus yang diakui oleh masyarakat, yang menyebabkan yang bersangkutan memiliki kedudukan tertentu’ Pebedaan yang menyangkut yang bersangkutan mengalami kesukaran atau kemudahan dalam melakukan jenis pekerjaan. Kedudukan tertentu merupakan alat sosial atau alat organisasi. GERAK SOSIAL Type gerak sosial yang prinsipiil ada dua macam yaitu gerak sosial yang horizontal dan gerak sosial vertikal. Gerak sosial yang horizontal adalah sutu peralihan individu atau obyek-obyek sosial yang lain dari kelompok sosial yang satu ke kelompok sosial yang lainnya yang sederajad. Gerak sosial yang vertikal adalah perpindahan individu dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial yang lainnya yang tidak sederajad. Dalam hal ini dibedakan gerak sosial vertikal naik dan gerak vertikal turun. Gerak sosial vertikal naik mempunyai dua bentuk utama ; 1. Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dlam kedudukan yang lebih tinggi 2. Pembentukan kelompok baru yang ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari kedudukan pembentuk kelompok tersebut. Gerak sosial turun mempunyai bentuk utama ; 1. Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah . 2. Turunnya derajad sekelompok individu kekedudukan yang lebih rendah yang merupakan disintegrasi suatu kesatuan. SALURAN GERAK SOSIAL ANGKATAN BERSENJATA LEMBAGA KEAGAMAAN LEMBAGA PENDIDIKAN ORGANISASI POLITIK  ORGANISASI EKONOMI ORGANISASI KEAHLIAN KONSEP PERILAKU Secara umum perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas oeganisme atau orang yang mempunyai bentangan yang sangat luas atau semua kegiatannya yang dapat diamati secara langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. SKINER MERUMUSKAN PERILAKU MERUPAKAN RESPON ATAU REAKSI SESEORANG TERHADAP STIMULUS ATAU RANGSANGAN DARI LUAR. [S-O-R]. Yang dibedakan menjadi 2 respons yaitu : REFLEXIVE YAITU RESPONS YANG DITIMBULKAN OLEH RANGSANGAN [STIMULUS ] YANG SIFATNYA TETAP. YANG MENCAKUP PERILAKU EMOSIONAL. INSTRUMENTAL RESPON YAITU RESPONS YANG TIMBUL DAN BERKEMBANG DAN DIIKUTI OLEH STIMULUS ATAU PERANGSANG YANG MEMPERKUAT RESPON. Perilaku dibedakan : PERILAKU TERTUTUP [COVERT BEHAVIOR] yaitu r espons seseorang terhadap stimulus Dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respon ini masih dalam bentuk perhatian,persepsi, penagetahuan, sehingga sikap terhadap stimulus belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. PERILAKU TERBUKA [ OVERT BEHAVIOR] Yaitu respon seseorang dalam menerima respon akan berbeda terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan yang dengan mudah dapat diamati oleh orang lain. DETERMINAN PERILAKU Setiap orang dalam menerima stimulus akan menimbulkan respon yang berbeda-beda [disebut diterminan perilaku ] yang dibedakan menjadi; Diterminan perilaku internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat given atau bawaan misalnya kecerdasan, tingkat emosional dsb. Diterminan perilaku eksternal yaitu lingkungan fisik, sosial, ekonomi ,politik dsb BENYAMIN BLOOM MEMBAGI PERILAKU DALAM 3 KAWASAN PERILAKU KOGNITIF AFEKTIVE PSIKOMOTOR Kognitif atau pengetahuan yang didapat melalui panca indra nya yang diperoleh melalui proses ; Proses adopsi perilaku Proses adopsi perilaku melalui proses kesadaran [awareness] orang mengetahui stimulus obyek terlebih dahulu.proses interest yaitu orang mulai tertarik dengan stimulus tersebut, lalu proses menimbang nimbang [evaluation] yaitu baik tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya lalu proses mencoba [trial] dan proses adopsi yaitu perilaku baru yang sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Tingkatan pengetahuan dalam proses kognitif Tahu [know] Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah diprlajari sebelumnya pada tingkatan ini tingkat pengetahuan yang paling rendah.karena orang baru sebatas mengetahui sesuatu yang belum diketahuinya. Memahami [comprehention] Artinya diartikan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. - Aplikasi [aplication ] Artinya kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real [sebenarnya] - Analisis Yaitu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi yang masih terkait satu dengan yang lain. PERILAKU KESEHATAN PERILAKU KESEHATAN DIKLASIFIKASIKAN MENJADI 3 KELOMPOK : PERILAKU PEMELIHARAAN KESEHATAN [HEALTH MAINTENANCE] MELIPUTI :  Perilaku pencegahan penyakit ,dan penyembuhan penyakit bila sakit dan pemulihan kesehatan bila sakit. Perilaku peningkatan kesehatan yaitu apabila seseorang dalam keadaan sehat perlu ditingkatkan lagi karena sehat adalah relatif dan dinamis. Perilaku terhadap gizi yaitu asupan makanan dan minuman yang seimbang. PERILAKU PENCARIAN FASILITAS KESEHATAN Yaitu upaya seseorang pada saat menderita sakit dalam mencari alternatif pengobatan. PERILAKU KESEHATAN LINGKUNGAN Yaitu resp[ons seseorang terhadap lingkungan baik lingkungan sosial budaya maupun lingkungan fisik sehingga lingkungan dimana seseorang dapat mempengaruhi kesehatannya misalnya pengelolaan limbah rumah tangga. BECKER mengklasifikasikan perilaku sehat sbb : 1. perilaku hidup sehat makan dengan menu seimbang [appropriate diet ] artinya menu seimbang dalam arti kualitas yaitu mengandung zat-zat gizi yang diperlukan tubuh dan kuantitas dalam arti jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. olah raga yang teratur tidak merokok , tidak minum minuman keras, narkoba dsb istirahat cukup dan dapt mengendalikan stress. gaya hidup yang sehat. 2. perilaku sakit yaitu respons seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu pengetahuan seseorang terhadap suatu penyakit, persepsinya terhadap penyakit pengetahuannya terhadap penyakit dan cara pengobatannya. 3. perilaku peran orang sakit. TUJUAN PERILAKU KESEHATAN Tujuan perilaku kesehatan adalah mewujudkan kesehatan individu maupun kesehatan kelompok masyarakat. - Kesehatan individu meliputi; Kesehatan fisik yaitu terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan secara klinis tidak sakit. Semua organ tubuh normal tidak ada gangguan fungsi tubuh. Kesehatan mental [ jiwa] mencakup 3 komponen yaitu; Pikiran yang sehat yang tecermin dalam cara berpikir seseorang yaiti logis dan runtut. Emosional yang sehat Spiritual yang sehat Kesehatan sosial mampu menyesuaikan diri dengan loingkungan dan berinteraksi dengan baik. Kesehatan ekonomi terlihat dari produktivitas seseorang. BERBAGAI TINGKATAN SIKAP Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu 1. Menerima [receiving ] Menerima diartikan bahwa orang mau memprhatikan stimulus yang diberikan misalnya sikap orang terhadap masalah gizi dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian orang tersebut dalam pengetahuan pengetahuan tentang gizi. 2. Merespon [ responding ] Memberikan respon dapat berupa jawaban apabila diberi pertanyaan, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap karena dengan sikap seperti itu menandakan bahwa orang tersebut menerima ide tersebut. 3. Menghargai [ valuing ] Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Misanya seorang ibu mengajak tetangganya untuk pergi menimbangkan anaknya ke pos yandu menandakan ibu tersebut mempunyai sikap positif trrhadap kesehtan anak. 4. Bertanggung jawab [responsible ] Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi. PERUBAHAN TINGKAH LAKU DAN INDIKATORNYA Terdapat 3 tahap dalam mengukur seseorang terhadap perubahan prilaku yaitu; A. Pengetahuannya Sebelum seseorang mengadopsi perilaku maka ia harus tahu terkebih dahulu apa arti dan manfaat perilaku tersebut bagi dirinya. Misalnya indikator apa yang digunakan untuk mengetahui tentang tingkat pengetahuan dan kesadaran terhadap kesehatan yaitu ; 1. Pengetahuan tentang sakt dan penyakit a. Penyebab penyakit b. gejala tau tanda penyakit c.bagaimana cara pengobatan atau kemana cari pengobatan d. bagaimana cara penularannya e. bagaimana cara pencegahannya dsb 2. Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat ; a. jenis makanan bergizi b. manfaat makanan bergizi.bagi kesehatannya c. pentingnya olah raga bagi kesehatan d. penyakit atau bahaya merokok dan munuman keras e. pentingnya istirahat cukup,relaksasi,rekreasi bagi kesehatan 3. pengetahuan tentang kesehatan lingkungan a. manfaat air bersih b. cara pembuangan limbah yang sehat c. manfaat pencayaan d. akibat polusi dsb B. Sikap 1. Sikap terhadap sakit dan penyakit cara penularannya Penilaian atau pendapat seseorang terhadap tanda penyakit, penyebab penyakit dan cara penularannya. 2. Sikap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat Penilaian atau pendapat seseorang terhadap cara berprilaku hidup sehat misalnya penilaian tentang makanan, minuman, olahraga, relaksasi. 3. Sikap terhadap kesehatan lingkungan Sikap dan pendapat seseorang terhadap lingkungan misalnya air bersih, pembuangan limbah dsb C. Tindakan Tindakan atau perilaku sehubungan dengan penyakit Tinkan sehubungandakan sehubungan dengan kesehatan lingkungan Tind akan sehubungan dengan pemeliharaan penyakit. SIFAT – SIFAT UMUM DAN KHUSUS PERILAKU MANUSIA A. Sifat – sifat umum Perilaku merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas yang merupakan hasil akhir jalinan yang saling mempengaruhi antara berbagai macam gejala seperti perhatian, pengamatan, pikiran, ingatan dan fantasi. Tiap gejala kejiwaan tersebut jarang berdiri sendiri. Gejala itu muncul bersama – sama dan saling mempengaruhi. Oleh karena itu perilaku manusia selalu kompleks. Gejala – gejala jiwa yang saling mempengaruhi dalam bentuk perilaku manusia tersebut antara lain : 1. Pengamatan Pengamatan adalah pengenalan objek dengan cara melihat, mendengar, meraba, membau dan mengecap. Sedangkan melihat, mendengar, meraba, membau dan mengecap itu sendiri disebut sebagai modalitas pengamatan. a. Penglihatan Penglihatan adalah pengenalan obyek melalui mata (melihat). Berdasrkan obyeknya, penglihatan digolongkan menjadi golongan. 1. Melihat bentuk, yakni melihat obyek yang berdimensi dua. Menurut hasil dari suatu penelitian, obyek – obyek penglihatan membentuk diri menjadi gestalt menurut hukum – hukum tertentu, yakni : a. Hukum keterdekatan, artinya hal – hal yang berdekatan merupakan gestalt (keseluruhan) atau keutuhan. b. Hukum kebersamaan, artinya hal – hal yang tertutup merupakan gestalt. c. Hukum kebersamaan, artinya hal – hal yang sama merupakan gestalt. 2. Melihat dalam, yakni melihat obyek berdimensi tiga. 3. Melihat warna Dari sudut pandang psikologi ada dua hal yang penting mengenai warna, yakni : a. Nilai efektif warna Menurut hasil suatu penelitian, warna mempunyai pengaruh terhadap perilaku orang, yaitu berbentuk reaksi dan perbuatan. Jadi warna sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang atau masyarakat. b. Nilai ambang warna Warna mempunyai sifat – sifat potensial dalam abstrak dan memberi kesan tertentu kepada seseorang sehingga dalam lingkungan kebudayaan tertentu warna merupakan lambang suatu sifat tertentu. Misalnya, putih melambangkan kesucian, hitam melambangkan kesedihan, merah jambu melambangkan cinta. Pendengaran Pendengaran adalah menangkap bunyi (suara) dengan indera pendengar. Bunyi mempunyai 2 fungsi, yakni sebagai tanda dan sebagai lambang. Dalam kehidupan sehari – hari bunyi berfungsi sebagai pendukung arti sehingga yang ditangkap oleh inidividu adalah artinya, bukan bunyinya. Modalitas pengamatan yang lain Dalam proses belajar – mengajar, yang banyak berperan dari kelima modalitas pengamatan tersebut adalah modalitas pendengaran dan penglihatan sedangkan untuk modalitas penciuman, perabaan dan pengecapan kurang banyak berperan dalam proses belajar – mengajar. Relevansinya dengan proses pendidikan. Normal atau tidaknya panca indra, sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Tiap – tiap orang mempunyai tipe pemahaman malalui indera yang berbeda. Ada orang yang mempunyai tipe lihat, artinya mudah memahami sesuatu setelah melihat dan ada yang mempunyai tipe dengar dan sebagainya. Suatu prinsip belajar sambil bekerja (learning by doing) adalah berusaha agar sasaran menghayati materi tidak hanya terbatas pada mendengar dan melihat, tetapi juga dengan mengerjakan. Prinsip ini sesuai dengan pepatah cina yang mengatakan if I hear it I forget, if I see it I remember, if I do it I know. Prinsip ini menuntut penggunaan alat – alat bantu pendidikan semaksimal mungkin. Perhatian Ada dua batasan tentang perhatian, yaitu sebagai berikut. Perhatian adalah pemusatan energi psikis yang tertuju kepada suatu obyek. Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang sedang dilakukan. Beberapa macam perhatian a. Macam perhatian berdasarkan intensitasnya (banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu kegiatan) 1. Perhatian intensif 2. Perhatian tidak intensif Prinsipnya, makin banyak kesadaran yang menyertai suatu kegiatan atau aktivitas maka makin intensif perhatiannya dan makin sedikit kesadaran yang menyertai suatu kegiatan atau aktivitas maka makin tidak intensif perhatiannya. b. Pandangan dari segi subyek Dilihat dari segi orang atau subyek yang diperhatikan, maka hal – hal yang menarik perhatian adalah hal – hal yang ada kepentingannya atau ada sangkut pautnya dengan diri subyek. Oleh karena setiap orang mempunyai kepentingan yang berbeda – beda, meskipun dengan obyek yang sama, maka hal yang menarik perhatian pun bersifat subyektif tergantung dari subyeknya. Pada umumnya dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Hal yang menarik perhatian adalah yang bersangkut paut dengan kebutuhan subyek. 2. Hal yang menarik perhatian adalah hal yang bersangkut paut dengan kegemaran subyek. 3. Hal yang menarik perhatian adalah hal yang bersangkut paut dengan pekerjaan subyek. 4. Hal yang menarik perhatian adalah yang berhubungan dengan sejarah hidup diri subyek. Relevansi perhatian pada praktek pendidikan (pengajaran) antara lain : 1. Hasil penelitian membuktikan bahwa presentasi belajar berhubungan dengan intensitas perhatian. Oleh karena itu dosen harus mengusahakan agar mahasiswa mempunyai perhatian yang intensif terhadap se perhatian. Oleh karena itu dosen harus mengusahakan agar mahasiswa mempunyai perhatian yang intensif terhadap setiap kegiatan belajar. 2. Perhatian spontan cenderung lebih lama dan lebih intensif. Oleh karena itu menimbulkan perhatian spontan adalah baik dalam proses belajar mengajar. 3. Dalam proses belajar mengajar sebagian besar mahasiswa menggunakan perhatian yang disengaja. Oleh sebab itu sebaiknya dosen atau pengajar berusaha menyajikan kuliah dengan cara yang menarik (tidak membosankan). Tanggapan Setelah melakukan pengamatan (melihat, mendengar, membau dan sebagainya) maka akan terjadi gambaran yang tinggal dalam ingatan. Gambaran yang tinggal dalam ingatan inilah yang disebut tanggapan. Tanggapan ini akan berpengaruh terhadap mahasiswa pada waktu kemudian. Sebab tanpa adanya tanggapan pada subyek maka studinya tidak mungkin berhasil. Oleh karena itu di dalam mengajar hendaknya berusaha agar dapat membentuk tanggapan yang benar dan cermat pada diri sasaran belajar. Fantasi Fantasi adalah kemampuan untuk membentuk tanggapan – tanggapan yang telah ada. Tanggapan – tanggapan baru ini tidak harus sama dengan tanggapan yang telah ada. Dalam proses belajar mengajar, fantasi ini sangat penting, dan terwujud dalam daya kreativitas sasaran belajar. Relevansi fantasi di dalam kehidupan manusia sehari – hari a.l Dengan fantasi maka orang dapat melepaskan diri dari ruangan dan waktu sehingga orang dapat memahami apa yang terjadi di tempat lain dan pada waktu yang lain. Dengan fantasi maka orang dapat menempatkan diri dalam kehidupan pribadi orang lain sehingga ia dapat memahami sesama manusia. Serta dapat memahami kebudayaan asing dan lain – lain masalah kemanusiaan pada umumnya. Dengan fantasi orang melepaskan diri dari kesukaran yang dihadapi serta melupakan hal – hal yang tidak menyenangkan di masa yang lalu. Dengan fantasi orang dapat menciptakan sesuatu yang ingin di kejar, dan berusaha mencapainya. Ingatan Ingatan adalah kemampuan untuk menerima, menyimpan dan memproduksikan kesan – kesan. Ingatan yang baik mempunyai sifat – sifat berikut : a. Cepat artinya mudah mencamkan kesan – kesan yang diterima. b. Setia artinya apa yang telah diterima akan disimpan baik dan tidak akan berubah. c. Teguh artinya dapat menyimpan, kesan dalam waktu lama, tidak mudah lupa. d. Luas artinya dapat menyimpan banyak macam kesan e. Siap artinya dengan mudah dapat memproduksi yang telah dicamkan dan disimpan Mencamkan Dalam hubungannya dengan proses belajar – mengajar maka mencamkan akan memberikan petunjuk mengenai hal – hal yang dapat membantu menghafal (mencamkan sesuatu). Proses mencamkan ini dapat bertambah dengan cara – cara berikut. Menyuarakan bahan pelajaran di dalam belajar akan lebih menambah pencaman (pemahaman) Melakukan pembagian waktu belajar yang tepat akan menambah pemahaman. Belajar secara borongan dan sekaligus dalam jangka waktu yang lama pada umumnya kurang menguntungkan. Hukum Jos mengatakan bahwa 10 x 2 adalah lebih baik dari pada 2 x 10. Retensi Retensi adalah suatu pengertian untuk mengingat dan lupa KOMUNIKASI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT Komunikasi adalah pengoperasian rangsangan [stimulus ] dalam bentuk lambang atau gerak [non verbal ]untuk mempengaruhi perilaku orang lain. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI KOMUNIKATOR adalah sumber yang menyampaikan atau mengeluarkan stimulus antara lain dalam bentuk informasiatau biasa disebut pesan yang harus disampaikan pada pihak lain. KOMUNIKAN adalah pihak yang menerima stimulus dan memberikan respons terhadap stimulus tersebut respon tersebut dapat bersifat pasif dan aktif PESAN adalah isi stimulus dikeluarkan oleh komunikator kepada komunikan. SALURAN adalah biasa disebut media atau alat atau sarana yang digunakan komuniktor dalam menyampaikan pesan kepada kominikan.baik bentuk saluran yang tradisional sampai saluran yang modern. BENTUK BENTUK KOMUNIKASI INTERPERSONAL COMMUNICATION [FACE TO FACE ] Komunikasi jenis ini adalah salah satu bentuk komunikasi yang palingefektif karena antara komunikan dan komunikator dapat langsung tatap muka sehingga stimulus yakni pesan atau informasi yang disampaikan oleh komunikator dapat ditanggapi secara langsung . Media paling efektif pada komunikasi ini adalah bahasa baik lisan maupun tulisan. KOMUNIKASI BERMEDIA Komunikasi ini menggunakan saluran media massa atau berkomunikasi menggunakan alat media massa baik audio maupun visual misalnya surat kabar, majalah, jurnal, selebaran,dsb mupun media audio maupun audiovisual yaitu radio maupun televisi. KOMUNIKASI KESEHATAN Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi baik komunikasi langsung maupun komunikasi bermedia.Tujuan komunikasi kesehatan adalah merubah perilaku kesehatan masyarakat. Bentuk –bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam program kesehatan adalah ; Komunikasi antar pribadi yaitu komunikasi langsung atau tatap muka antara satu orang dengan orang lain baik perorangan meupun dengan kelompok hal ini terjadi antara petugas kesehatan atau health provider dengan clients atau anggota masyarakat. Komunikasi antar pribadi dapat efektif apabila memenuhi 3 hal yaitu; EMPATHY yaitu menempatkan diri pada kedudukan orang lain [ orang yang diajak berkomunikasi. RESPECT terhadap perasaan orang lain. JUJUR dalam menanggapi orang lain dengan jawaban yang bisa dipertanggung jawabkan. Metode komuniksai yang paling baik adalah konselling yang secara mudah dapat digunakan istilah sbb ; G : Greet client warmly [ menyambut klien dengan hangat] A : Ask clients abaut themselves [ menanyakan tentang keadaan mereka T : Tell clients about their problems [menanyakan masalah masalah yang mereka hadapi H : Hellp clients solve their problem [membantu memecahkan masalah yang mereka hadapi ] E : Explain how to prevent to have the same problem [ menjelaskan bagaimana mencegah terjadinya masalah yang sama .] R : Return to follow up [ melakukan tindak lanjut konseling ] Komunikasi Massa Komunikasi massa ialah penggunaan media massa untuk menyampaikan pesan – pesan atau informasi – informasi kepada khalayak atau masyarakat. Komunikasi di dalam kesehatan masyarakat berarti menyampaikan pesan – pesan kesehatan kepada masyarakat melalui berbagai media massa (TV, radio, media cetak,dsb) dengan tujuan agar masyarakat berperilaku hidup sehat. Di dalam program DBD (demam berdarah dengue) misalnya pesan – pesan yang disampaikan antara lain : penyebab, penularan, penanggulangan penyakit DBD, dan sebagainya kepada masyarakat agar mereka : a. Mengetahui penyebab, cara pencegahan, cara penularan DBD, tanda – tanda DBD,dsb. b. Melakukan upaya – upaya untuk mencegah DBD. c. Melakukan tindakan pengobatan yang tepat bila mereka atau keluarga mereka menderita DBD. Pemasaran Sosial(kesehatan ) dalam stratifikasi masyarakat Salah satu bentuk operasional komunikasi kesehatan yang dewasa ini mulai digunakan dalam program kesehatan adalah pemasaran sosial (sosial marketing). Pemasaran sosial adalah suatu proses untuk membuat rancangan, implementasi dan pengawasan program yang ditujukan untuk meningkatkan penerimaan gagasan sosial atau perilaku pada suatu kelompok sasaran (Philip Kotler). Secara umum prinsip dan kegiatan pemasaran sosial adalah sama dengan pemasaran barang atau komersial, yakni : Riset pasar (marketing research) adalah langkah awal yang harus dilakukan baik dalam pemasaran sosial maupun pemasaran barang. Pengembangan produk. Produk yang akan dijual adalah berdasarkan hasil riset pasar yang telah dilakukan. Produk pada pemasaran sosial bukan barang, tetapi jasa pelayanan atau perilaku baru. Penentuan harga (keterjangkauan). Harga barang atau produk semata – mata ditentukan oleh besarnya biaya yang diperlukan untuk memproduksi barang tersebut. Sedangkan harga produk pemasaran sosial juga dipengaruhi oleh manfaat atau kemudahan yang dapat dinikmati oleh konsumen atau masyarakat. Periklanan dan promosi. Menjual produk (jasa pelayanan) dengan mengaitkan pada minat atau kebutuhan konsumen (masyarakat). Pada pemasaran komersial yang paling penting adalah promosi supaya barang cepat laku, sedangkan pada pemasaran sosial yang penting adalah menumbuhkan perubahan perilaku yang menguntungkan masyarakat. Dalam pemasaran sosial produk yang dijual (dipasarkan) adalah produk sosial atau produk yang secara sosial bermanfaat, yakni : perilaku baru. Produk sosial berbeda dengan produk komersial dalam arti : Produk sosial lebih rumit penggunaannya dibandingkan dengan produk komersial Produk sosial sering lebih kontroversial Keuntungan produk sosial tidak cepat dirasakan. Saluran distribusi produk sosial lebih sukar digunakan dan dikontrol. Pasar produk sosial sukar dianalisis Ukuran keberhasilan penjualan atau adopsi produk sosial lebih berat daripada produk komersial. KONSUMEN (Masyarakat) Dalam pemasaran sosial konsumen atau masyarakat merupakan pusat kegiatan atau pemasaran sosial berorientasi pada konsumen, bukan pada perusahaan seperti pada pemasaran barang. Oleh sebab itu konsumen adalah sebagai pengukur kegiatan yang dilaksanakan : cocok, diminati dan berhasil. Artinya konsumen secara sistematis dimintai saran sepanjang proses komunikasi dan memberikan data untuk berbagai keputusan pemasaran yang menentukan. Sebelum produk baru dipasarkan pertama kali yang dilakukan adalah riset pasar secara cermat terhadap sasaran atau masyarakat. Dalam pemasaran, baik pemasaran barang maupun sosial, masyarakat sebagai sasaran atau pembeli terdiri dari berbagai kelompok atau subkelompok (karakteristik) yang disebut segmentasi sasaran. Tujuan dilakukannya segmentasi ini adalah untuk menentukan cara, metode dan media yang sesuai dengan tiap kelompok sasaran tersebut. Pada umumnya segmentasi sasaran ditentukan berdasarkan berbagai kriteria, antara lain. 1. Karakteristik demografis (usia, jenis kelamin, pendidikan, sosial, ekonomi, tempat tinggal, agama dan sebagainya.) 2. Karakteristik geografis (wilayah, luas daerah, kepadatan, dsb) 3. Psikografis atau karakteristik perilaku (gaya hidup, nilai – nilai, dsb) VARIABEL PEMASARAN SOSIAL (C – 4P) Variabel - variabel atau komponen pemasaran sosial. Selain konsumen atau masyarakat adalah seperti di bawah ini. a.Product (produk) Gagasan (ide), perilaku kesehatan, atau jasa pelayanan yang akan dipasarkan(dijual). Produk ini dibatasi dalam lingkupnya (nama,kemasan,dan bunyi pesan).Kemasan produk,perilaku baru,atau jasa pelayananini didasarkan kepada hasil riset pasar yang telah dilakukan.Dalam menghasilkan produk prlu ditentukan posisi produk.Posisi produk menghasilkan sifat dan teempat produk yang diciptakan dalam promosi untuk membedakan nya dari pesaing (positioning). b.Price(harga) Dalam pemasaran sosial,yang dimaksud harga bukan berarti nilai atau harga program semata-mata,tetapi juga pengorbanan,baik tenaga maupun waktu.Suatu contoh,meskipun seorang ibu dapat mengimunisasikan anaknya dengan gratiis,tetapi ibu tersebut mengorbankan waktu dan tenaganya untuk datang ke puskesmas atau posyandu. Waktu dan tenaga ini dapat dinilai dengan uang sebagai harga dari imunisasi tersebut. Oleh sebab itu harga produk sosial sangat relatif,tergantung dari segmentasi sasaran.Hal ini disebabkan pengorbanan,baik tenaga maupun waktu tiap segmentasi sasaran berbeda-beda. Nilai pengorbanan wakyu dibagi ibu-ibu di desa dengan pendidikan renadah,akan berbeada denaggan nilai pengorbanan waktu bagi ibu-ibu di kota dengan pendidikan tinggi. c. Place(tempat) Jalur yang digunakan untuk menyalurkan produk ke konsumen dan tempat produk yang disediakan.Penyediaan dan distribusi produk sosial tidak hanya melibatkan sistem pengadaan para agen dan pengecer,tetapi juga upaya lain misalnya kader,tenaga lapangan,kerbat,tenaga konsumen,dan sebagainya.Puskesmas,posyandu,pos obat desa,dan polindes adalah tempat-tempat untuk memasarkan produk kesehatan. d.Promotion(promosi) Promosi dalam pemasaran sosial bukan hanya melalui iklan saja,tetapi juga menyangkut pendidikan konsumen agar dapat menggunakan produk secara tepat.Para komukator kesehatan masyarakat menggunakan prinsip dasar pengajaran/penyuluhan untuk dapat melatih koonsumen agar dapat menggunakan produk dengan baik dan tepat. ADVOCACY Istilah ADVOCACY mulai digunakan dalam program kesehatan oleh WHO dalam srategi global dalam promosi kesehatan yang secara efektif menggunakan 3 strategi pokok yakni ; ADVOCACY SOCIAL SUPPORT [DUKUNGAN SOSIAL ] EMPOWERMENT [PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ] Langkah langkah yang akan diambil adalah sebagai berikut ; Pendekatan dengan para pembuat keputusan setempat agar mereka menerima dan comited sehingga mengeluarkan kebijakan dan keputusan untuk mendukung program tersebut kegiatan ini yang disebut advocacy Pendekatan dan pelatihan pada para tokoh masyarakat baik tokoh formal maupun non formal tujuannya agar tokoh masyarakat mempunyai kemampuan untuk menyebarluaskanprogram dan sesuai dengan tujuan program.hal ini disebut social suport Selanjutnya secara bersama-sama tokoh masyarakat melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat inilah yang disebut pemberdayaan masyarakat. Advocacy diartikan sebagai pendekatan terhadap orang lain yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program sasaran advocacy adalah pemimpin pemerintahan maupun swasta organisasi kemasyarakatan komunikasi yang digunakan personal ,interpersonal maupun massa yang ditujukan penentu kebijakan. Secara operasional advocacy is a combination of individual and social action designedto gain political commitment,policy support, social ac ceptence and systems support for particular healthgoal or programme. TUJUAN ADVOCACY POLITICAL COMITMENT Komitmen para pembuat keputusan atau penentu kebijakan dan disektor manapun terhadap masalah kesehatandan upaya terhadap permasalahan kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari kebijakan para penguasa terhadap masalah kesehatan termasuk alokasi dana disektor kesehatan komitmen politik ini dapat diwujudkan dengan pernyataan para pejabat dalam dukungannya terhadap isu isu kesehatan. Contoh di indonesia , pembahasan kenaikan anggaran disektor kesehatan, rencana undang-undang lingkungan,pencanangan pekan imunisasi nasional deklarasi indonesia sehat dll. Policy support Dukungankonkrit yang diberikan pimpinan institusi disemua sektor berupa kebijakan undang undang ,peraturan pemerintah, keputusan daerah , keputusan institusi yang mendukung program kesehatan. Social acceptance Suatu program hendaknya memperoleh dukungan dari masyarakat sebagai sasaran utama terutama tokoh masyrakat yang selalu mensosialisasikan program kesehatan sampai pada tingkat yang paling bawah. System support Agar bsuatu program kesehatanberjalan dengan baik maka perlu adanya system, mekanisme dan prosedur kerja yang jelas yang mendukungnya artinya semua dampak yang diakibatkan oleh masalah kesehatan wajib memasukan program kesehatan didalamnya. Kegiatan – kegiatan Advokasi Tujuan utama advokasi di sektor kesehatan adalah memperoleh komiymen dan dukungan kebijakan para penentu kebijakan atau pembuat keputusan di segala tingkat. Komitmen dan dukungan kebijakan tersebut dapat terwujud di dalam 2 hal pokok, yakni dalam bentuk software (perangkat lunak) dan hardware (perangakat keras). Komitmen dalam bentuk software misalnya : undang – undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, keputusan presiden, surat keputusan dari pimpinan institusi dll yang mendukung thd program kesehatan. Komitmen dalam bentuk hardware antara lain meningkatnya anggaran untuk kesehatan atau dana, dilengkapinya sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan. Cara atau bentuk – bentuk advocacy antuk mencapai tujuan itu semua bermacam – macam. Antara lain : Lobi politik (political lobying) Berbincang – bincang secara informal kepada para pejabat untuk menginformasikan dan membahas masalah dan program kesehatan yang dilaksanakan. Seminar dan presentasi Petugas lesehatan menyajikan masalah kesehatan di wilayah kerjanya, lengkap dengan data dan ilustrasi yang menarik serta rencana program pemecahannya. Media Advokasi media adalah melakukan kegiatan advokasi dengan menggunakan media khususnya media massa. Melalui media cetak ataupun media elektronik. Permasalahan kesehatan disajikan baik dalam bentuk lisan, artikel, berita, diskusi, penyampaian pendapat, dll. Perkumpulan (asosiasi) peminat Asosiasi atau perkumpulan orang – orang yang mempunyai minat atau keterkaitan terhadap masalah tertentu atau perkumpulan profesi adalah juga merupakan bentuk advokasi. Di dalam praktek kesehatan masyaraka, semua petugas kesehatan seharusnya mempunyai tanggung jawab kesehatan advokasi ini. Artinya, baik para pengelola maupun pelaksana program kesehatan, baik tingkat pusat, propinsi, distrik maupun kecamatan harus melakukan advokasi terhadap para pejabat lintas sektor, utamanya kepada pejabat pemda setempat (local goverment) Argumentasi untuk Advokasi Secara sederhana advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan para penentu kebijakan atau para penetu kebijakan atau para pembuat keputusan sehingga mereka memberikan dukungan, baik kebijakan, fasilitas maupun dana terhadap program yang ditawarkan. Meyakinkan para pejabat terhadap pentingnya program kesehatan tidaklah mudah tetapi memerlukan argumentasi – argumentasi yang kuat. Credibel Program yang kita tawarkan atau ajukan harus meyakinkan para penentu kebijakan atau pembuat keputusan. Feasible Program yang diajukan tersebut baik secara teknik, politik, maupun ekonomi dimungkinkan tau layak. Layak secara teknik (feasible) artinya program tersebut dapat dilaksanakan, petugas mempunyai kemampuan yang cukup, sarana dan prasarana pendukung tersedia. Relevant Program yang diajukan tersebut paling tidak harus mencakup 2 kriteria, yakni : memenuhi kebutuhan masyarakat dan benar – benar dapat memecahkan masalah yang dirasakan masyarakat. Urgent Program yang diajukan tersebut harus mempunyai urgensi tang tinggi dan harus segera dilaksanakan kalau tidak akan menimbulkan masalah yang lebih besar lagi. High Priority Program yang diajukan tersebut harus mempunyai prioritas yang tinggi. KOMUNIKASI DALAM ADVOKASI Sasaran komunikasi atau komunikannya secara struktural lebih tinggi daripada komunikator atau paling tidak yang setingkat. Keberhasilan komunikasi interpersonal dalam advokasi sangat ditentukan oleh efektivitas komunikasi para petugas kesehatan dengan para pembuat atau penentu kebijakan tersebut. Selanjutnya untuk menghasilkan komunikasi yang efektif diperlukan prakondisi antara lain sebagai berikut : Atraksi Interpersonal Daya tarik seseorang atau sikap positif pada seseorang yang memudahkan orang lain untuk berhubungan atau berkomunikasi dengannya. Faktor penentu atraksi interpersonal : Daya tarik .Daya tarik ini sangat ditentukan oleh sikap dan perilaku orang terhadap orang lain.Oleh sebab itu daya tarik pun dapat dipelajari misalnya dengan membiasakan senyum kepada setiap orang,berpikir positif terhadap orang lain,dan menempatkan diri lebih rendah dari orang lain,meskipun mempunyai kedudukan sama,bahkan lebih tinggi. Percaya diri.Percaya diri melainkan suatu perasaan bahwa iamempunyai kemampuan atau menguasai ilmu atau pengalaman di bidangnya. Kemampuan.Orang yang melakukan tugas-tugasnya,ia akan lebih percaya diri. Familiarity.Petugas kesehatan yang sering muncul atau hadir dalam event tertentu,oleh sebab itu apabila akan melakukan lobyng,atau sowan dalam rangka advokasi akan mudah diterima,daripada pejabat yang jarang muncul di pertemuan-pertemuan tersebut. Kedekatan (proximity).Menjalin hubungan baik atau kekeluargaan dengan para penjabat atau keluarga pejabat setempat adalah faktor yang penting untuk melakukan advocacy. Perhatian Berdasarkan teori psikologis ada dua faktor yang mempengaruhi perhatian seseorang, yakni faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal adalah faktor yg berasal dari dalam diri orang itu sendiri.Faktor internal terdiri dari faktor biologis (biologis,seks),dan faktor sosiopsikologis (pengetahuan,sikap,motivasi,kebiasaan,kemauan,kebutuhan,dan sebagainya).Oleh sebab itu apabila kita akan melakukan advocacy atau berkomunikasi dengan pejabat tersebut kita harus melaluinya dengan hal-hal yang berkaitan dengan minat,kebiasaan,atau kebutuhan mereka.Kebutuhan seorang pejabat pada umumnya. Intensitas Komunikasi Hal-hal yang menarik perhatian biasanya adalah sesuatu yang mempunyai sifat menonjol atau lain daripada yang lain.Pesan akan bersifat atau lain daripada yang lain bila intensitasnya tinggi,dan diulang-ulang.Oleh sebab itu agar komunikasi advokasi efektif,maka program yang ingin didukung pejabat,harus serring dikomunikasikan melalui berbagai kesempatan atau pertemuan,baik adalah pertemuan,baik pertemuan formal,melalui seminar,dan sebagainya. Visualisasi Informasi atau pesan yang menarik perlu divisualisasi dalam media,khusunya media interpersonal.Media interpersonal yang paling efektif dalam rangka komunikasi advocacy adalah flip chard,booklet,slide atau vidio cassete.Pesan tersebut didasari fakta-fakta yang diilustrasikan melalui grafik,table,gambar,atau foto. INDIKATOR ADVOKASI Advokasi adalah suatu kegiatan yang diharapkan akan menghasilkan suatu produk yakni adanya komitmen politik dan dukungan kebijakan dari penentu kebijakan atau pembuat keputusan. Advokasi adalah suatu kegiatan, sudah barang tentu mempunyai masukan (input) – proses – keluaran (output). Input Kegiatan advokasi yang paling utama adalah orang (man) yang akan melakukan advokasi (advokator) dan bahan – bahan (material) yakni data atau informasi yang membantu atau mendukung argumen dalam advokasi. Indikator untuk mengevaluasi kemampuan tenaga kesehatan dalam melakukan advokasi sebagai input antara lain : Beberapa kali petugas kesehatan terutama para pejabat telah mengikuti pelatihan – pelatihan tentang komunikasi, advokasi atau pelatihan yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan hubungan antar manusia. Sebagai institusi Evidence merupakan input yang sangat penting Proses Kegiatan untuk melakukan advokasi, evaluasi proses advokasi harus sesuai dengan bentuk kegiatan advokasi tersebut. Indikator proses advokasi : - melakukan lobying - manghadiri rapat - seminar atau loka karya - pejabat kesehatan menghadiri seminar atau loka karya - media lokal mengeluatkan artikel tentang kesehatan atau pembangunan yang terkait dengan masalah kesehatan output output dalam bentuk software dan hardware. Output dalam perangkat lunak (software) undang – undang peraturan pemerintah keputusan presiden, instruksi presiden keputusan menteri atau dirjen peraturan daerah surat keputusan gubernur, bupati, camat output dalam perangkat keras (hardware) Meningkatnya dana atau anggaran untuk pembangunan kesehatan Dibangunnya fasilitas atau sarana pelayanan kesehatan Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan Dilengkapinya peralatan kesehatan KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN Visi indonesia tahun 2010 yang dicanangkan oleh Departemen Kesehatan adalah masyarakat indonesia yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi – tingginya. Dari visi tersebut ada 3 prakondisi yang perlu dilakukan untuk mencapai drajat kesehatan yang setinggi – tingginya, yaitu : lingkungan sehat, perilaku sehat, pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. Lingkungan sehat adalah lingkungan yang kondusif untuk hidup sehat, misal : bebas polusi, tersedia air bersih, sanitasi lingkungan memadai, perumahan dan pemukiman sehat,dll. Perilaku sehat adalah perilaku masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat diartikan masyarakat memperoleh pelayanan dengan mudah dari tenaga kesehatan yang profesional. 4 misi pembangunan kesehatan : 1. Menggerakkan pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan 2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat 3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau 4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungan PENGERTIAN DAN PRINSIP KEMITRAAN Di Indonesia istilah kemitraan masih relatif baru, namun prakteknya di masyarakat sebenarnya sudah ada sejak dahulu. Kita mengenal istilah gotong royong yang sebenarnya esensinya kemitraan. Kemitraan adalah suatu kerjasama formal antara individu – individu, kelompok – kelompok atau organisasi – organisasi untuk mencapai suatu tugas tertentu. Ada 3 kata kunci dalam kemitraan: 1. Kerjasama antara kelompok, organisasi, individu 2. Bersama – sama mencapai tujuan tertentu (yang disepakati bersama) 3. Saling menanggung resiko dan keuntungan Kemitraan adalah bentuk kerjasama atau aliansi, oleh sebab itu membangun sebuah kemitraan harus didasarkan pada hal – hal berikut : 1. Kesamaan perhatian (common interest) atau kepentingan 2. Saling mempercayai dan saling menghormati 3. Tujuan yang jelas dan terukur 4. Kesediaan untuk berkorban baik waktu, tenaga maupun sumber daya yang lain Prinsip – Prinsip Kemitraan 1. Persamaan (equity) 2. Keterbukaan (transparancy) 3. Saling menguntungkan (mutual benefit) KERANGKA BERPIKIR KEMITRAAN 3 institusi kunci organisasi : 1. Unsur pemerintah 2. Dunia usaha atau unsur swasta (private sector) atau kalangan bisnis 3. Unsur organisasi non pemerintah atau sering disebut ornop atau “non goverment organization (NGO) yang meliputi 2 unsur penting yaitu : unsur lembaga – lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan organisasi massa (Ormas) termasuk yayasan bidang kesehatan dan organisasi – organisasi profesi Konsep Membangun Kemitraan Kesehatan : 1. Tahap pertama adalah kemitraan lintas program di lingkungan sektor kesehatan sendiri : direktorat promosi kesehatan, kesehatan keluarga, P2M, lingkungan dan gizi. 2. Tahap kedua adalah kemitraan lintas sektor di lingkungan institusi pemerintah : departemen kesehatan, pendidikan nasional, pertanian, kehutanan, dll 3. Tahap ketiga adalah membangun kemitraan yang lebih luas, lintas program, lintas sektor, lintas bidang dan lintas organisasi yang mencakup : a. Unsur pemerintah b. Unsur dunia usaha c. Unsur LSM dan organisasi massa d. Unsur organisasi profesi Kemitraan adalah suatu sistem. Dalam mengembangkan konsep kemitraan dapat menggunakan pendekatan sistem, yaitu : 1. Input Input sebuah kemitraan adalah semua sumber daya yang dimiliki oleh masing – masing unsur yang terjalin dalam kemitraan, terutama sumber daya manusia dan sumber daya lain seperti : dana, sistem informasi, teknologi, dll 2. Proses Proses dalam kemitraan pada hakikatnya adalah kegiatan – kegiatan untuk membangun kemitraan tersebut. 3. Output Terbentuknya jaringan kerja atau networking, aliansi, forum, dll serta uraian tugas dan fungsi untuk masing – masing anggota (mitra) 4. Outcome Dampak dari kemitraan terhadap peningkatan kesehatan masyarakat Model – Model Kemitraan Model I Model kemitraan yang paling sederhana adalah dalam bentuk jaringan kerja (networking) atau sering disebut building lingkages. Model II Kemitraan model ini lebih baik dan solid, masing – masing anggota (mitra) mempunyai tanggung jawab yang lebih besar terhadap program atau kegiatan bersama. Langkah – Langkah Penanggulangan Kemitraan 1. Melakukan identifikasi stakeholder (mitra dan pelaku potensial) 2. Membangun jaringan kerjasama antara mitra kerja dalam upaya mencapai tujuan 3. Memadukan sumber daya yang tersedia di masing – masing mitra kerja 4. Melaksanakan kegiatan terpadu 5. Menyelenggarakan pertemuan berkala untuk perencanaan, pemantauan, penilaian dan pertukaran informasi SASARAN Masyarakat, khususnya adalah perilaku masyarakat. 1. Sasaran Primer (Primary Target) a. Kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum b. Ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA (kesehatan ibu dan anak) c. Anak sekolah untuk kesehatan remaja 2. Sasaran Sekunder (Secondary Target) a. Tokoh masyarakat b. Tokoh agama c. Tokoh adat 3. Sasaran Tersier (Tertiarty Target) a. Para pembuat keputusan atau penentu kebujakan baik di tingkat pusat maupun daerah. Ruang Lingkup Dapat dilihat dari 2 dimensi yaitu dimensi aspek pelayanan kesehatan dan dimensi tatanan (setting) atau tempat pelaksanaan promosi kesehatan. A. Ruang lingkup berdasar aspek kesehatan Kesehatan masyarakat mencakup 4 aspek pokok : 1. Promotif (sasaran kelompok orang sehat) 2. Preventif ( pencegahan) 3. Kuratif (penyembuhan) 4. Rehabilitatif Aspek promotif Sasarannya adalah kelompok orang sehat. Derajad kesehatan adalah dinamis, oleh sebab itu meskipun seseorang telah dalam kondisi sehat perlu ditingkatkan dan dibina lagi kesehatannya. Aspek pencegahan dan penyembuhan 1. Pencegahan tingkat pertama (primary prevention) Sasarannya adalah kelompok masyarakat yang beresiko tinggi (high risk), misalnya kelompok ibu hamil dan menyusui, perokok, obesitas, para pekerja seks. Tujuannya adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau terkena penyakit. 2. Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) Sasarannya adalah penderita penyakit kronis, misalnya asma, diabetus melitus, tuberkolusis, rematik, tekanan darah tinggi, dll. Tujuannya adalah agar penderita mampu mencegah penyakitnya menjadi lebih parah. 3. Pencegahan tingkat tiga (Tertiary prevention) Sasarannya adalah kelompok pasien yang baru sembuh (recovery) dari suatu penyakit. Tujuannya adalah agar mereka segera pulih kembali kesehatannya. Ruang Lingkup Berdasarkan Tatanan Pelaksanaan 1. Pada tatanan keluarga (rumah tangga) Orang tua merupakan sasaran utama dalam promosi kesehatan. Karena orang tua merupakan peletak dasar perilaku, terutama perilaku kesehatan bagi anak – anak. 2. Pada tatanan sekolah Sekolah merupakan perpanjangan tangan pendidikan kesehatan bagi keluarga. Lingkungan sekolah akan sangat mempengaruhi perilaku sehat anak – anak (murid). 3. Pada tempat kerja Lingkungan kerja yang sehat akan mendukung kesehatan pekerja atau karyawan yang akhirnya akan menghasilkan produktivitas yang optimal. 4. Pada tempat – tempat umum Mencakup pasar, terminal, bandara, tempat olah raga, taman kota, dll. Sasarannya adalah para pengelola tempat – tempat umum. 5. Fasilitas pelayanan kesehatan Mencakup RS, puskesmas, poliklinik, rumah bersalin, dll. Sasarannya adalah pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan. Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat Pelayanan 1. Promosi Kesehatan (Health Promotion) Peningkatan gizi, kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungan, kesehatan perorangan. 2. Perlindungan Khusus (specifik Protection) Dalam program imunisasi sebagai bentuk pelayanan perlindungan khusus ini pendidikan kesehatan sangat diperlukan terutama di negara – negara berkembang. Hal ini karena kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi sebagai cara perlindungan terhadap penyakit pada orang dewasa maupun pada anak – anak masih rendah. 3. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment) Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit, maka penyakit – penyakit yang terjadi di dalam masyarakat sering sulit terdeteksi. Bahkan kadang – kadang masyarakat sulit atau tidak mau diperiksa dan diobati penyakitnya. Hal ini akan menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak. 4. Pembatasan cacat (disability limitation) Kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan penyakit sering kali menyebabkab masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai tuntas. Mereka tidak melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang komplit terhadap penyakitnya. Pengobatan yang tidak layak dan sempurna dapatr mengakibatkan orang yang bersangkutan menjadi cacat atau memiliki ketidakmampuan untuk melakukan sesuatu. 5. Rehabilitasi (rehabilitation) Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu kadang –kadang orang menjadi cacat. Untuk memulihkan cacatnya tersebut diperlukan latihan – latihan tertentu. SUB – BIDANG KEILMUAN PENDIDIKAN KESEHATAN 1. Komunikasi Komunikasi diperlukan untuk mengkondisikan faktor –faktor predisposisi. Kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit, adanya tradisi, kepercayaan yang negatif tentang penyakit, makanan dan lingkungan mengakibatkan mereka tidak berperilaku sesuai dengan nilai – nilai kesehatan. Untuk itu maka diperlukan komunikasi dan pemberian informasi kesehatan. 2. Dinamika Kelompok Dinamika kelompok adalah salah satu metode pendidikan kesehatan yang efektif untuk menyampaikan pesan – pesan kesehatan pada sasaran pendidikan. Dinamika kelompok diperlukan dalam mengkondisikan faktor – faktor predisposisi perilaku kesehatan. 3. Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat [PPM] Untuk memperoleh perubahan perilaku yang efektif diperlukan faktor-faktor pendukung yang berupa sumber-sumber dan fasilitas yang memadai. Masyarakat harus mampu mengorganisasikan komunitasnya sendiri untuk berperan serta dalam penyediaan fasilitas . 4. Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKDM) PKDM adalah bagian dari PPM. PKDM lebih mengarah kepada kesehatan. PKDM adalah wadah partisipasi masyarakat dalam bidang pengembangan kesehatan. Filosofi PKDM adalah pelayanan kesehatan untuk mereka dari mereka dan oleh mereka. Di samping itu PKDM adalah bentuk operasional dari primary health care yang merupakan wahana untuk mencapai kesehatan pada tahun 2000 dan merupakan kesepakatan internasional (deklarasi Alma Atta). 5. Pemasaran Sosial Pemasaran jasa – jasa pelayanan ini menurut istilah promosi kesehatan disebut pemasaran sosial. Pemasaran sosial diperlukan untuk intervensi pada faktor – faktor pendukung dan faktor – faktor pendorong dalam perubahan perilaku masyarakat. 6. Pengembangan Organisasi Agar institusi kesehatan sebagai organisasi pelayanan kesehatan dan organisasi – oganisasi masyarakat mampu berfungsi sebagai faktor pendukung dan pendorong perubahan perilaku kesehatan masyarakat, maka perlu dinamisasi dari organisasi – organisasi tersebut. 7. Pendidikan dan Pelatihan Semua petugas kesehatan pada dasarnya adalah pendidik kesehatan (health educator) maka petugas kesehatan harus memperoleh pendidikan dan pelatihan khusus tentang kesehatandan ilmu perilaku. 8. Pengembangan Media (Teknologi Pendidikan Kesehatan) Dalam proses pendidikan kesehatan agar diperoleh hasil yang efektif diperlukan alat bantu atau media pendidikan.Fungsi media dalam pendidikan adalah sebagai alat peraga untuk menyampaikan informasi atau pesan-pesan tentang kesehatan. 9. Perencanaan dan Evaluasi Pendidikan Kesehatan Untuk mencapai tujuan program dan kegiatan yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan dan efaluasi.Perencanaan dan efaluasi prodram pendidikan kesehatan mempunyai kekhususan bila dibandingkan dengan efaluasi program kesehatan yang lain.Hal ini karena tujuan program pendidikan sebagai indikator keberasilan program pendidikan kesehatan adalah perubahan pengetahuan,sikap,dan perilaku sasaran yang memerlukan pengukuran khusus. 10. Antropologi Kesehatan Untuk melakukan pendekatan perubahan perilaku kesehatan,petugas kesehatan harus mengusai berbagai macam latar belakang sosio-budaya masyarakat yang bersangkutan. Oleh sebab itu petugas kesehatan harus menguasai antropologi kesehatan. 11. Sosiologi Kesehatan Petugas kesehatan juga perlu mendalami aspek-aspek sosial kesehatan masyarakat. Oleh karena itu mereka pun harus menguasai sosiologi kesehatan. 12. Psikologi Sosial Untuk memahami perilaku individu, kelompok atau masyarakat, maka orang harusmempelajari psikologi. Oleh sebab itu semua petugas kesehatan harus menguasai psikologi sosial. PROBLEMATIKA LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA YANG DIHADAPI MASYARAKAT Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan dan interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai serta terkait dengan ekosistem dan tata ruang atau peruntukan ruang. Lingkungan sosial seorang manusia pada dasarnya adalah individu lain atau kelompok individu dengan segala aktivitas dan pranata yang dibentuknya. 1. Interaksi dalam Lingkungan Sosial Merupakan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan timbal balik antara perorangan, antara kelompok manusia maupun antara perorangan dengan kelompok manusia dalam bentuk akomodasi kerjasama, persaingan dan pertikaian. Interaksi sosial berbentuk hubungan pengaruh yang tampak dalam kehidupan bersama. Interaksi sosial bisa dalam situasi persahabatan ataupun permusuhan, dapat terjadi apabila ada kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan usaha pendekatan pertemuan fisik dan mental. Kontak sosial dapat bersifat primer (face to face) dan sekunder (koran, tv, radio). Bentuk – bentuk interaksi sosial dapat berupa kerjasama (cooperation), akomodasi (accomodation), persaingan (competition) dan pertikaian (conflict). 2. Pranata dalam Lingkungan Sosial Pranata sosial menunjuk pada sistem pola – pola resmi yang dianut suatu warga masyarakat dalam berinteraksi. Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tindakan berpola mantap guna memenuhi keperluan yang khusus dalam kehidupan masyarakat. Beberapa ragam pranata adalah : 1. Pranata – pranata untuk memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan. Misalnya, perkawinan, pengasuhan anak, pergaulan antar kerabat dan sistem istilah kekerabatan. 2. Pranata – pranata ekonomi, antara lain pertanian, peternakan, barter, industri dan perbankan. 3. Pranata – pranata pendidikan, misalnya model pendidikan, jenjang pendidikan, pers, pemberantasan buta aksara dan perpustakaan. 4. Pranata – pranata ilmiah, antara lain metodologi ilmiah, penelitian dan pengukuran. 5. Pranata – pranata untuk memenuhi kebutuhan akan keindahan dan seni, seperti olah raga, berbagai kesenian dan kesusastraan. 6. Pranata – pranata keagamaan sebagai kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib. Misalnya upacara, semedi, bertapa, penyiaran agama dan ilmu gaib. 7. Pranata – pranata untuk menjaga dan mengatur kekuasaan di masyarakat, seperti kepolisian, kehakiman, pemerintahan, demokrasi, tentara, dll 8. Pranata – pranata untuk memenuhi kebutuhan akan kenyamanan hidup, seperti pemeliharaan kecantikan, kebugaran, kesehatan dan kedokteran. Lembaga sosial bertujuan memenuhi kebutuhan pokok manusia dan memiliki beberapa fungsi. Pertama, memberi pedoman pada anggota masyarakat bagaimana mereka harus bertingkah laku dalam menghadapi masalah. Kedua, menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan. Ketiga, memberi pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial. 3. Problema dalam Kehidupan Sosial Problema sosial menyangkut nilai – nilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga perlu untuk diteliti, ditelaah, diperbaiki bahkan mungkin untuk dihilangkan. Problema sosial timbul dari kekurangan dalam diri manusia atau kelompok manusia yang bersumber dari faktor ekonomi, biologis, biopsikologis dan kebudayaan. Problema sosial yang terjadi dan dihadapi masyarakat banyak ragamnya. Sesuai dengan fakor – faktor penyebabnya, maka problema sosial dapat diklasifikasikan sbb 1. Problema sosial karena faktor ekonomi (kemiskinan, kelaparan, pengangguran) 2. Problema sosial karena faktor biologis (wabah penyakit) 3. Problema sosial karena faktor psikologis (bunuh diri, sakit jiwa, disorganisasi) 4. Problema sosial karena faktor kebudayan (perceraian, kejahatan, kenakalan anak, konflik ras dan konflik keagamaan) Sosiologi menentukan kriteria apakah suatu permasalahan dapat dikatakan problem sosial atau tidak sbb : 1. Tidak adanya persesuaian antara ukuran atau nilai sosial dengan kenyataan serta tindakan sosial yang terjadi. 2. Sumber – sumber sosial dan problema sosial 3. Pihak – pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan problema sosial. 4. Manifest social problems dari latent social problems 5. Perhatian masyarakat terhadap problema sosial