Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

MAKALAH PASAR MONOPOLI DAN OLIGOPOLI

2021, Makalah Pasar Monopoli dan Oligopoli

JENIS PASAR: MONOPOLI DAN OLIGOPOLI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro Dosen Pengampu : Wiwit Ayu Nofitasari, S.E.SY., M.E. Disusun Oleh : Chalida Nashwa Azlya (63030210055) Radya Fisca Maulida (63030210072) Vivin Rahmawati (63030190144) PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2021 KATA PENGANTAR Dengan menyebut Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam kita haturkan kepada nabi kita nabi Muhammad SAW. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro dengan judul makalah “JENIS PASAR: MONOPOLI DAN OLIGOPOLI”. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca. Salatiga, 13 September 2021 Penulis DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR 2 DAFTAR ISI 3 BAB I PENDAHULUAN 4 Latar Belakang 4 Rumusan Masalah 4 Tujuan 5 BAB II PEMBAHASAN 6 Pengertian Pasar Monopoli 6 Ciri-ciri Pasar Monopoli 6 Penyebab Terjadinya Pasar Monopoli 6 Hubungan Antara Permintaan, MR, dan TR 9 Permintaan Pada Pasar Monopoli 9 Keseimbangan atau Maksimisasi Keuntungan Monopoli Jangka Pendek 15 Kelebihan Pasar Monopoli 19 Kelemahan Pasar Monopoli 19 Contoh Pasar Monopoli 19 Pengertian Pasar Oligopoli 20 Karakteristik Pasar Oligopoli 21 Contoh Pasar Oligopoli 22 Ciri-ciri Pasar Oligopoli 23 Faktor yang Menyebabkan Timbulnya Pasar Oligopoli 24 Kelebihan Pasar Oligopoli 25 Kelemahan Pasar Oligopoli 25 BAB III PENUTUP 26 Kesimpulan 26 DAFTAR PUSTAKA 27 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pasar merupakan salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur tempat usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang orang dengan imbalan uang. Pasar juga merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli dan berfungsi juga sebagai tempat penyaluran distribusi barang dari produsen sampai konsumen. Dalam ilmu ekonomi dikenal beberapa jenis pasar. Misalnya, pasar monopoli dan pasar oligopoli. Pasar oligopoli adalah pasar yang antara perusahaannya terdapat ketergantungan. Sehingga masing masing perusahaan tidak dapat mengubahb harga seenaknya. Sedangkan pasar monopoli adalah pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang menguasai perdagangan barang atau jasa, sehingga pembeli tidak dapat mendapatkan substitusinya. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan pasar monopoli? Apa saja ciri-ciri dari pasar monopoli ? Apa penyebab dari terjadinya pasar monopoli? Bagaimana hubungan antara Permintaan, MR, dan TR? Bagaimana keadaan permintaan pada pasar monopoli? Bagaimana keseimbangan atau maksimisasi keuntungan di dalam pasar monopoli jangka panjang dan pendek? Apa saja kelebihan dari pasar monopoli? Apa saja kelemahan dari pasar monopoli? Apa saja contoh dari pasar monopoli? Apa yang dimaksud dengan pasar oligopoli? Apa saja karakteristik dari pasar oligopoli? Apa saja contoh-contoh pasar oligopoli? Apa saja ciri-ciri dari pasar oligopoli? Apa faktor yang menyebabkan timbulnya pasar oligopoli? Apa saja kelebihan dari pasar oligopoli? Apa saja kelemahan dari pasar oligopoli? Tujuan Untuk mengetahui tentang pasar monopoli. Untuk mengetahui ciri-ciri dari pasar monopoli. Untuk mengetahui penyebab dari terjadinya pasar monopoli . Untuk mengetahui hubungan antara Permintaan, MR, dan TR. Untuk mengetahui keadaan permintaan pada pasar monopoli. Untuk mengetahui tentang keseimbangan atau maksimisasi keuntungan di dalam pasar monopoli jangka panjang dan pendek. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dari pasar monopoli Untuk mengetahui apa saja kelemahan dari pasar monopoli Untuk mengetahui contoh dari pasar monopoli Untuk mengetahui tentang pasar oligopoli Untuk mengetahui apa saja karakteristik dari pasar oligopoli Untuk mengetahui contoh pasar oligopoli Untuk mengetahui ciri-ciri dari pasar oligopoli Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan timbulnya pasar oligopoli Untuk mengetahui kelebihan dari adanya pasar oligopoli Untuk mengetahui kelemahan dari pasar oligopoli BAB II PEMBAHASAN Pengertian Pasar Monopoli Monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan yang menjual barang atau jasa di pasar, serta barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut tidak memiliki barang pengganti yang dekat. Sri Rahayu dan Dinarossi Utami, Buku ajar Teori Ekonomi Mikro, (Palembang: Univ. Muhammadiyah Palembang), hlm. 114. Pasar Monopoli (monopoly) merupakan struktur pasar yang ditandai oleh adanya seorang produsen tunggal. Suatu perusahaan monopoli dapat menentukan harga produk dan jumlah outputnya. Sebuah perusahaan monopoli dapat memperoleh laba di atas normal, bahkan dalam jangka panjang sekalipun. Akhmad, Ekonomi Mikro-Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha, (Yogyakarta: Andi Offset, 2014), hlm. 189. Ciri-ciri Pasar Monopoli Hanya terdapat satu perusahaan dalam industri. Ibid., hlm 229-230. Barang yang dihasilkan tidak memiliki barang pengganti yang mirip. Sangat sulit bagi perusahaan lain untuk masuk dalam industri. Perusahaan yang menentukan harga (price maker). Perusahaan tidak perlu melakukan promosi yang gencar. Penyebab Terjadinya Pasar Monopoli Sebuah perusahaan disebut monopoli jika perusahaan itu merupakan penjual tunggal produk atau barangnya dan jika produknya tidak memiliki pengganti yang mirip. Sebab mendasar dari monopoli adalah sekat masuk. Monopoli tetap menjadi penjual tunggal di pasarnya karena perusahaan lain tidak dapat memasuki pasar dan bersaing dengannya. Sebaliknya, sekat masuk memiliki tiga sumber utama sebagai berikut: N. Gregory Mankiw dkk, Pengantar Ekonomi Mikro: Edisi Asia-Volume 1, (Jakarta Selatan: Salemba Empat, 2014), hlm. 290. Sumber daya penting dimiliki oleh satu perusahaan (monopoli sumber daya). Cara termudah terjadinya monopoli adalah apabila sebuah perusahaan memiliki sumber daya yang penting (tergolong pokok). Meskipun kepemilikan eksklusif terhadap sumber daya penting merupakan penyebab potensial monopoli, pada praktiknya, monopoli jarang terjadi karena hal ini. Pemerintah memberikan hak eksklusif kepada satu perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa tertentu (monopoli oleh pemerintah). Pada banyak kasus, monopoli terjadi karena pemerintah memberikan hak eksklusif untuk menjual barang atau jasa kepada seseorang atau satu perusahaan. Terkadang, monopoli terjadi akibat pengaruh politik pelaku monopoli potensial. Undang-undang hak paten dan hak cipta merupakan dua contoh penting tentang bagaimana pemerintah menciptakan monopoli demi kepentingan publik. Dampak undang-undang hak paten mudah untuk dilihat, karena memberikan izin monopoli. Kedua undang-undang ini menyebabkan harga-harga menjadi lebih tinggi daripada sistem kompetisi. Namun, dengan memungkinkan pelaku monopoli untuk memasang harga yang lebih tinggi dan memperoleh keuntungan lebih besar, kedua undang-undang ini juga mendorong perilaku yang dikehendaki. Dengan demikian, undang-undang yang mengatur hak paten dan hak cipta memiliki manfaat dan biaya. Manfaat undang-undang hak paten dan hak cipta adalah meningkatnya insentif untuk kegiatan kreatif. Manfaat ini sedikit banyak terhapuskan oleh biaya penetapan harga monopoli. Biaya produksi menyebabkan produsen tunggal lebih efisien daripada jumlah besar produsen (monopoli alamiah). Sebuah industri merupakan monopoli alamiah (natural monopoly) apabila satu perusahaan dapat memasok barang atau jasa untuk seluruh pasar dengan harga yang lebih rendah daripada yang dipasok dua atau lebih perusahaan. Monopoli alamiah terjadi apabila terjadi perekonomian skala besar dalam rangkaian keluaran yang relevan. Suatu monopoli alamiah muncul ketika terdapat skala ekonomi (economies of scale) pada suatu jumlah produksi tertentu. Gambar dibawah menunjukkan biaya rata-rata suatu perusahaan yang memiliki skala ekonomi. Akhmad, op.cit, hlm. 232-233 Gambar diatas menunjukkan bahwa suatu perusahaan tunggal dapat menghasilkan output sejumlah berapapun dengan biaya minimum. Artinya untuk jumlah output berapapun, sejumlah perusahaan akan menghasilkan jumlah output per perusahaan yang lebih sedikit, sementara biaya total rata-rata lebih tinggi. Sebagai contoh monopoli alamiah adalah perusahaan air daerah (PDAM). Untuk mendistribusikan air bersih ke pada penduduk kota, suatu perusahaan harus membangun jaringan pipa pada seluruh wilayah yang ada dalam kota itu. Masing-masing perusahaan harus menanggung biaya tetap berupa pembangunan jaringan pipa air. Oleh karena itu biaya total rata-rata atas penyediaan air ini akan minimal apabila hanya ada satu perusahaan yang melayani kebutuhan air pada satu kota. Ketika suatu perusahaan monopoli alamiah, perusahaan tersebut tidak akan terlalu peduli dengan perusahaan-perusahaan baru yang akan masuk ke pasar itu dan mengurangi kemampuan monopolinya. Hal tersebut disebabkan karena perusahaan-perusahaan lain yang akan masuk ke pasar di mana terdapat monopoli alamiah, maka perusahaan yang akan masuk sadar benar bahwa mereka sangat kesulitan untuk dapat mencapai tingkat biaya yang sama rendahnya dengan si monopoli yang ada. Hubungan Antara Permintaan, MR, dan TR Untuk melakukan analisis keuntungan atau analisis keseimbangan pada pasar monopoli, terlebih dahulu perlu memahami hubungan antara nilai penjualan total (total revenue = TR), permintaan (nilai penjualan rata-rata = average revenue = AR) , dan nilai penjualan marginal (marginal revenue = MR). Permintaan Pada Pasar Monopoli Karena produsen monopoli adalah satu-satunya produsen di dalam pasar, maka kurve permintaan yang dihadapi adalah juga kurve permintaan pasar dan juga merupakan nilai penjualan rata-ratanya. Kurve permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang berarti bahwa produsen dapat mempengaruhi harga pasar dengan jalan menjual barang produksinya lebih sedikit atau lebih banyak. Oleh karena itu, untuk mencapai keuntungan maksimum, perusahaan monopoli selain harus menentukan jumlah barang yang dijual juga harus menentukan harga jualnya. Berbeda dengan pasar persaingan sempurna, di mana perusahaan tidak dapat menentukan harga jual. Perbedaan lain dengan pasar persaingan sempurna adalah bahwa dalam monopoli, keseimbangan perusahaan adalah juga keseimbangan pasar. Perbedaan permintaan antara perusahaan monopoli dan perusahaan bersaing dapat dijelaskan dengan grafik di bawah ini. Harga Harga D ( Permintaan) D ( Permintaan ) Q 0 0 Q Gb. 1. a. Permintaan Monopoli Gb. 1. b. Permintaan Pasar Bersaing Pada Gb. 1. a. terlihat bahwa kurve permintaan perusahaan monopoli bersifat turun dari kiri atas ke kanan bawah karena pengusaha monopoli dapat menentukan harga sesuai dengan jumlah produk yang dijual. Sedang pada Gb. 1. b. terlihat bahwa kurve permintaan perusahaan bersaing berbentuk garis yang sejajar dengan sumbu horizontal karena pengusaha bersaing tidak dapat menentukan harga jual. Secara matematis perbedaan tersebut dapat dijelaskan dengan persamaan- persamaan berikut: Pada perusahaan monopoli berlaku rumus : Q = f ( P ) dan P = g ( Q ) (1) Pada perusahaan bersaing berlaku rumus : Q = f ( P ) tetapi P ≠ g (Q) (2) Dimana P adalah harga satuan produk dan Q adalah jumlah produk yang dihasilkan dan dijual. Rumus (1) menunjukkan bahwa pada perusahaan monopoli, jumlah produk yang dihasilkan dapat ditentukan oleh harga jual dan sebaliknya harga jual dapat ditentukan oleh jumlah produk yang dihasilkan. Sedang rumus (2) menunjukkan bahwa pada perusahaan bersaing, baik bersaing murni maupun bersaing sempurna, jumlah barang yang dihasilkan ditentukan oleh harga jual tetapi harga jual tidak ditentukan oleh jumlah produk yang dihasilkan. Nilai Produk Penjualan Total(Total Revenue = TR) Nilai produk penjualan total (TR) pada perusahaan monopoli sangat berbeda dengan TR pada perusahaan bersaing. TR perusahaan bersaing berupa garis lurus miring dari kiri bawah ke kanan atas melalui titik pangkal (origin), karena setiap penambahan jumlah produk yang dihasilkan akan selalu memperbesar TR. Sedangkan TR pada perusahaan monopoli berbentuk parabola atau dikenal sebagai huruf U terbalik, karena setiap penambahan jumlah produk yang dihasilkan tidak selalu memperbesar TR, melainkan mula-mula makin besar sampai pada titik maksimum, kemudian setelah mencapai titik maksimum TR terus menurun sampai titik nol dan jika jumlah produk terus ditambah maka TR menjadi negatif. Secara grafis, perbedaan tersebut dapat digambarkan pada Gb. 2. di bawah ini. TR ( Rp) TR (Rp.) TR TR O Q O Q Gb. 2. a. TR Monopoli Gb. 2. 0 b. TR Perusahaan Bersaing Secara matematis, perbedaan tersebut dapat pula dijelaskan sebagai berikut: Pada perusahaan monopoli : TR = P Q (3) Dimana P = harga jual produk dan Q = jumlah produk yang dijual. Karena Q = f (P) dan P = g (Q) , maka TR dipengaruhi oleh harga jual dan jumlah produk yang dijual. Apabila Q bertambah besar maka P bertambah kecil, sehingga TR tidak selalu bertambah besar, tetapi dapat bertambah kecil hingga bernilai nol dan negatif. Oleh karenanya kurve TR berbentuk parabola. Secara matematis dapat dibuktikan bahwa kurve TR berbentuk parabola. Misalkan, dipunyai fungsi permintaan monopoli adalah sebagai berikut: Q = 25 – ¼ P (a) Karena P juga fungsi dari Q, maka persamaan (a) dapat pula ditulis: P = 100 – 4 Q (b) Apabila nilai P pada persamaan ( b ) dimasukkan ke dalam persamaan (3) di atas, maka : TR = (100 – 4Q) Q = 100 Q – 4Q2 (c) Dengan demikian terbukti bahwa persamaan (3) merupakan fungsi pangkat dua, yang berarti TR berbentuk parabola. Pada perusahaan bersaing : TR = PQ (4) Karena P adalah konstan maka TR hanya ditentukan oleh jumlah produk yang dihasilkan (Q). Ini berarti bahwa semakin banyak jumlah produk yang dijual akan semakin besar TR sehingga kurvenya berupa garis lurus berslope positif. Nilai Penjualan Produk Rata-Rata (AR) dan Nilai Penjualan Marginal (MR) AR dan MR pada perusahaan monopoli dan pada perusahaan bersaing juga berbeda ( lihat grafik pada Gb. 7 dibawah). Harga (Rp) Harga (Rp.) P D ( Permintaan) = AR P 1 P P = AR = MR = D MR O Q 1 Q 2 Q O Q G b. 7.11.a Perusahaan Monopoli Gb. 7.11.b. Perusahaan Bersaing Pada Gb. 3. a. terlihat bahwa pada perusahaan monopoli kurve nilai penjualan rata-rata (AR) sama dengan kurve permintaan D. Sedangkan kurve nilai penjualan marginal (MR) merupakan kurve tersendiri. Gb. 3. b. menunjukkan bahwa pada perusahaan bersaing kurve AR dan MR sama dengan kurve permintaan dan juga sama dengan harga pasar yang berlaku. Secara matematis AR dan MR perusahaan monopoli dapat dirumuskan sebagai berikut: Fungsi permintaan (D) dapat dirumuskan : P = f (Q), dimana f‟ (Q) < 0 (5) Jadi, TR = PQ = Q f (Q) dan MR = = f (Q) + Q f‟(Q) (6) Hubungan MR dan Elastisitas Permintaan : E = ; f „(Q) = Karena P = f(Q) maka MR = P ( 1 + = P ( 1 - (7) Dari persamaan ( 7 ) dapat disimpulkan : Jika E > 1 maka MR positif Jika E = 1 maka MR = 0 Jika E < 1 maka MR negatif. Dalam kasus kurve permintaan dan MR bersifat linier seperti pada Gb. 3. a. Maka permintaan akan menurun secara monoton dan MR akan lebih kecil dari harga untuk setiap jumlah penjualan (Q) yang lebih besar dari nol. Tingkat penurunan MR dua kali dari tingkat penurunan harga. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut: Misalkan dipunyai fungsi permintaan : P = a – b Q TR = PQ = (a – b Q ) Q = a Q – b Q2 MR = 2 b Q Jadi, slope kurve MR (-2 b) dua kali lebih besar dari pada slope kurve permintaan (- b). Setelah kita mempelajari sifat-sifat permintaan, nilai penjualan produk total (TR) dan nilai penjualan marginal (MR) pada perusahaan monopoli maka kita dapat menyimpulkan bagaimana hubungan antara ketiga kurve tersebut ( lihat Gb. 4.) berikut. Gb. 4. Menunjukkan bahwa TR pada mulanya menaik, kemudian mencapai maksimum, dan setelah mencapai maksimum selanjutnya terus menurun dan bias sampai titik nol. Kurve TR mencapai maksimum pada saat MR = 0. Selama kurve permintaan berslope negatif, kurve MR juga berslope negatif. MR berada di bawah harga untuk setiap jumlah produk di atas nol. Perbedaan antara MR dan harga tergantung pada elastisitas permintaan. TR TR Jumlah Produk (Q) Harga (P) E > 1 E = 1 E < 1 MR D ( Permintaan) = AR O Jumlah Prod uk (Q) Gb. 4. Hubungan Antara TR, Permintaan, dan MR Nuhfil Hananni, Rosihan Asmara, Fahriyah, Ekonomi Mikro (Malang: Fakultas Pertanian Unibraw Malang, 2011), hlm. 98-103. Keseimbangan atau Maksimisasi Keuntungan Monopoli Jangka Pendek Analisis keuntungan dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu (1) pendekatan TR-TC, dan (2) pendekatan MR-MC. Pendekatan TR-TC Dalam jangka pendek, pengusaha monopoli akan mencapai keuntungan maksimum jika ia memproduksi dan menjual pada tingkat output di mana perbedaan positif antara TR dan TC adalah paling besar. Atau ia meminimumkan kerugian jika perbedaan negatif antara TR dan TC paling kecil. Secara grafis, keuntungan maksimum pada perusahaan monopoli dapat ditunjukkan dalam Gb. 5 berikut. TR dan TC TC B TR A Keuntungan maksimum Jumlah produk (Q) Gb. 5. TR,TC, dan Keuntungan Maksimum Pada Gb. 7.13 terlihat bahwa disebelah kiri titik A dan disebelah kanan titik B, TC berada diatas TR, berarti biaya total melebihi nilai penjualan total sehingga perusahaan menderita kerugian. Dengan kata lain, keuntungan hanya diperoleh antara titik A dan titik B. Pendekatan MR-MC Sesuai dengan dalil keuntungan, bahwa keuntungan maksimum akan dicapai ketika pengusaha memproduksi dan menjual produknya pada tingkat dimana MR sama dengan MC. Berikut ini penjelasan secara grafis ( Gb. 6.). Dari Gb. 6. terlihat bahwa ekuilibrium jangka pendek terjadi pada titik E dimana MC = MR. Pada kondisi ini produk yang dijual adalah 0Q* dengan harga 0P* dan rata-rata biaya total 0C* ( = C*B ). Keuntungan per unit adalah 0P* – 0C* = P*C* Sehingga keuntungan monopoli jangka pendek adalah P*C* x 0Q* = P*ABC* ( luas terarsir). Jika Gb. 6. menggambarkan kondisi pasar bersaing, maka titik ekuilibrium adalah pada titik F, dimana kurve permintaan berpotongan dengan MC yang berarti MC = P ( syarat ekuilibrium pasar bersaing). Dengan demikian pasar bersaing akan menurunkan harga dan memperbesar jumlah produk. Pendekatan Matematis Keuntungan (π ) adalah nilai penjualan total ( TR ) dikurangi biaya total (TC) atau dapat ditulis : π = TR – TC (8) Karena TR = P Q, maka π = P Q – TC Karena Q = f ( P ) dan P = f ( Q ) dan syarat tercapainya keuntungan maksimum adalah maka Agar tercapai keuntungan maksimum maka: Karena ( lihat rumus 5 dan 6) dan = MC maka MR – MC = 0 atau MR = MC (9) Persamaan (9) merupakan syarat tercapainya keuntungan maksimum atau kondisi keseimbangan pada perusahaan monopoli. Syarat ini juga berlaku bagi perusahaan bersaing, namun karena pada perusahaan bersaing berlaku ketentuan MR = AR = P maka syarat tercapainya keuntungan maksimumnya menjadi MC = P. Keseimbangan Dalam Jangka Panjang Pada perusahaan bersaing dalam jangka panjang hanya memperoleh keuntungan normal, dimana harga produk sama dengan biaya total rata-rata minimum. Namun, pada perusahaan monopoli dalam jangka panjang masih dapat memperolek kuntungan yang melebihi normal. Untuk menjelaskan analisis keseimbangan monopoli dalam jangka panjang , dapat dilihat Gb. 7. berikut. Keterangan : Hatga dan Biaya SMC P 1 SAC LMC C 1 P 2 C 2 LAC D MR 0 Q 1 Q 2 Q Gb. 7. Analisis Keseimbangan Monopoli Jangka Panjang D : Kurve permintaan jangka pendek dan jangka panjang MR : Marginal Revenue jangka pendek dan jangka panjang SMC : Short-run Marginal Cost SAC : Short-run Average Total Cost LMC : Long-run Marginal Cost LAC : Long-run Average Total Cost Dalam jangka pendek perusahaan monopoli mencapai keadaan keseimbangan pada saat memproduksi dan menjual produk sebanyak Q1 dengan harga jual P1 dan biaya total rata-rata C1. Dalam jangka panjang perusahaan monopoli akan mencapai keadaan keseimbangan pada saat memproduksi dan menjual produk sebanyak Q2 dengan harga jual P2 dan biaya total rata-rata C2. Jadi jelas bahwa dalam jangka panjang, perusahaan monopoli masih memperoleh keuntungan di atas normal karena harga produk masih diatas biaya total rataratanya ( OP2 > OC2). Ibid, hlm. 103-106. Kelebihan Pasar Monopoli Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari pasar monopoli yakni: Biaya produksi yang lebih murah, sebab tingkat produksi yang besar. Mutu barang meningkat dan harga murah jika perusahaan selalu melakukan pegembangan dan inovasi. Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila monopoli menghasilkan barang yang lebih murah dan bermutu. Ni’matul Fitria Mukaromah,”Pasar Persaingan Sempurna Dan Pasar Persaingan Tidak Sempurna Dalam Perspektif Islam”. Jurnal Kajian Ekonomi dan Perbankan 4 (2) 2020. P: 01-16, hlm. 11. Kelemahan Pasar Monopoli Berikut ini beberapa kekurangan dari pasar monopoli yakni: Hanya ada satu pihak yang diuntungkan. Produsen/ penjual bebas menentukan keuntungan yang besar. Konsumen tidak memiliki pilihan. Ibid Contoh Pasar Monopoli Tranportasi Umum dan Perusahaan Swasta Pertamina PLN (Perusahaan Listrik Negara) PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) KAI (Kereta Api Indonesia) Pengertian Pasar Oligopoli Secara harfiah, pasar ologopoli berarti ada beberapa penjual di pasar. Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2007), hal, 95. Sedangkan secara istilah pasar oligopoli dapat diartikan sebagai keadaan dimana hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar baik secara independen, maupun diam-diam bekerja sama. M. Nur Rianto dan Euis Amalia, Teori Mikroekonomi (Jakarta: Kencana, 2010), hal, 137. Adakalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja. Keadaan seperti itu dinamakan duopoli. Definisi lain dari pasar oligopoli adalah salah satu bentuk persaingan pasar yang mana didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri-industri yang membuat semen di Indonesia seperti Holcim, semen gresik dan lain-lain. Selain itu juga ada industri mobil di Jepang dan lain-lain. Menerangkan tentang sikap seorang pengusaha di dalam pasar oligopoli lebih rumit daripada menerangkan sikap pengusaha di pasar-pasar lainnya. Ini disebabkan karena tidak terdapat keseragaman dalam sifat-sifat berbagai industri dalam pasar oligopoli. Kelakuan perusahaan akan sangat berbeda apabila di pasar hanya terdapat tiga perusahaan, dibandingakan terdapat lima belas perusahaan. Selain itu kelakuan perusahaan juga akan berbeda jika diantara perusahaan itu bersepakat akan menbagi-bagi pasar dibandingkan jika tidak terdapat kepasepakatan tersebut. Seterusnya sebagian lainnya juga menghasilkan barang yang sama. Tetapi ada pula perusahaan-perusahaan dalam pasar ologopoli yang menghasilkan barang yang berlainan corak. Akhirnya, akibat jumlah perusahaan yang sangat sedikit, kegiatan setiap perusahaan sangat dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan lainnya dalam industri tersebut. Oleh karena perbedaan-perbedaan di atas, maka suatu analisis yang bersifat umum yang akan menerangkan keseimbangan perusahaan dalam pasar ologopoli tidak dapat dibuat. Ada dua variasi pasar yang mungkin terwujud dalam pasar ologopoli, yaitu pasar ologopoli di mana perusahaan-perusahaan saling bersepakat untuk melakukan tindakan bersama di dalam menentukan harga dan tingkat produksi, dan pasar oligopoli di mana perusahaan-perusahaan tidak melakukan persepakatan. Sadono Sukirno, Mikroekonomi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994), hal, 314. Karakteristik Pasar Oligopoli Pasar oligopoli memiliki beberapa unsur penting (karakteristik), antara lain sebagai berikut : Produk yang dijual memiliki harga yang hampir sama satu sama lain. Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses dalam persaingan oligopoly. Hanya sedikit perusahaan dalam industri (few number of firms). Dalam menentukan suatu industri masuk dalam pasar oligopoli atau tidak adalah dengan melihat penguasaan pangsa pasar dari beberapa perusahaan, ini dilihat dari rasio konsentrasi suatu industri. Produknya bisa homogen tetapi bisa juga terdiferensiasi (homogen or differentiated product). Dilihat dari sifat output yang dihasilkan, pasar oligopoli merupakan peralihan antara pasar persaingan sempurna dengan monopoli. Semakin besar tingkat diferensiasi, perusahaan makin tidak tergantung pada kegiatan perusahaan-perusahaan lainnya. Pengambilan keputusan yang saling memengaruhi (interdependence decisions). Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah output akan memengaruhi perusahaan lainnya, baik yang sudah ada (existing firms) maupun yang masih di luar industri (potential firms). Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), hal, 193. Kompetensi non harga (non-pricing competition) dalam upayanya mencapai kondisi optimal, perusahaan tidak hanya bersaing dalam harga namun juga persaingan nonharga. Bentuk kompetisi nonharga seperti pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi, membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek, serta memengaruhi perilaku konsumen. Adanya hambatan untuk masuk (barriers to entry) ke dalam industry bagi perusahaan baru, karena butuh sumber daya yang besar. Perubahan akan diikuti perusahaan yang lain. M. Nur Rianto dan Euis Amalia, Teori Mikroekonomi (Jakarta: Kencana, 2010), hal, 137. Di samping karakteristik diatas, pasar oligopoli mempunyai beberapa ciri-ciri khusus. Ciri-ciri tersebut diterangkan dalam uraian berikut: Menghasilkan barang standar maupun barang yang berbeda corak. Adakalanya perusahaan dalam pasar oligopoli menghasilkan barang standar (standardized product). Industri seperti ini biasanya banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan dahan mentah seperti produsen bensin dan industri baja aluminium. Di samping itu banyak pula pasar oligopoli yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang berbeda corak (differentiated product). Contohnya seperti industri mobil dan truk, industri rokok, dan industri sabun mandi. Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat tangguh. Di antara keduanya akan terwujud, tergantung pada bentuk kerjasama di antara pwrusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli. Tanpa ada kerjasama kekuasaan menentukan harga menjadi lebih terbatas. Apabila perusahaan dalam pasar oligopoli bekerjasama dalam mementukan harga, maka harga dapat distabilkan dalam tingkat yang mereka kehendaki. Dalam hal ini kekuasaan mereka dalam menentukan harga adalah sangat besar, sama seperti dalam monopoli. Pada umumnya pasar oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan. Iklan secara terus menerus sangat diperlukan dalam pasar oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama. Sadono Sukirno, Mikroekonomi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994), hal, 316. Contoh Pasar Oligopoli Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pasar oligopoli diartikan sebagai bentuk pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual dan produk yang dijual bisa sama persis atau bisa dibedakan menurut ciri khasnya. Sedangkan contoh pasar oligopoli dalam kehidupan sehari-hari banyak terdapat dalam masyarakat Indonesia. Beberapa contoh perusahaan/produsen yang berada pada pasar oligopoli antara lain pada produk/barang seperti pada industri semen, misalnya ada semen gresik, semen holcim, semen indocement dan semen cibinong. Pada industri sepeda motor, misalnya Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan lain-lain. Sementara pada bidang elektronik seperti Sony, Toshiba, National, Samsung, Panasonic dan lain-lain. Pada jasa penerbangan misalnya ada Garuda Indonesia, Air Asia, Lion Air dan lain-lain. Pada industri jasa penerbangan yang terjadi saat ini para oligopolis cenderung bersaing dalam hal harga (price competition), anda dapat melihat bagaimana ramainya perang tarif antar maskapai penerbangan. Untuk membedakan produk satu perusahaan dengan perusahaan lain, sering para oligopolis menerapkan strategi dalam menguasai dan menarik konsumen dengan membuat model serta memberikan merek tertentu pada merek yang dijual atau (strategi diferensiasi produk). Model dan terutama merek ini biasanya dibuat agar berkesan dihati konsumen, agar konsumen menjadi loyal dan tertarik. Konsumen yang sudah terikat pada produk merek tertentu akan sulit berpindah ke produk yang lain. Ciri-ciri Pasar Oligopoli Ciri-ciri dari pasar oligopoli adalah: Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar. Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak (differentiated product), seperti air minuman aqua. Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke dalam pasar. Muhammad dinar dan Muhammad Hasan. Pengantar Ekonomi:Teori dan Aplikasi, (Makassar: CV. Nur Lina, 2018) Hal. 33 Satu di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut. Faktor Yang Menyebabkan Timbulnya Pasar Oligopoli Adanya Efisiensi Skala Besar (Efficiency Of Big Scale) Syafaatul Hidayati. Teori Ekonomi Mikro, (Tangerang Selatan: Unpam Press, 2019) Hal. 141 Di dalam kehidupan yang nyata, perusahaan yang menekuni usahanya dalam bidang industri kertas, semen, mobil, pupuk, mesin pada umumnya mereka mempunyai struktur oligopoli. Dalam hal ini keberadaan teknologi yang padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam suatu proses produksi barang tertentu, di mana efisiensi atau biaya rata-rata minimum baru akan tercapai apabila output diproduksi dengan skala yang sangat besar. Hal inilah yang menjadi suatu kendala bagi perusahaan lain untuk bisa masuk (barriers to entry) ke dalam pasar. Sehingga nantinya tidak mengherankan apabila hanya terdapat sedikit produsen dalam suatu pasar oligopoli. Kompleksitas Manajemen Sangat berbeda sekali dengan struktur pasar lainnya, di mana pasar oligopoli ini ditandai dengan persaingan harga dan juga persaingan non harga. Di samping itu perusahaan harus dengan cermat dan teliti dalam memperhitungkan keputusan mereka supaya nantinya keputusan tersebut tidak memunculkan reaksi yang dapat merugikan dari pesaing. Hal ini terjadi dikarenakan kemampuan dalam hal keuangan saja tidaklah cukup sebagai modal utama bisa bertahan dalam pasar. yang sangat diperlukan disini adalah perusahaan tersebut harus memiliki kemampuan dalam hal manajemen yang baik. Hal ini bertujuan supaya perusahaan bisa bertahan dalam pasar yang tingkat persaingannya lebih kompleks. Akan tetapi perusahaan yang mempunyai kemmampuan manajemen tidaklah banyak, sehingga tidak banyak pula perusahaan yang mampu bertahan di dalam pasar oligopoli. Kelebihan Pasar Oligopoli Di dalam pasar oligopoli memberikan kebebasan bagi pembeli untuk memilih. Di dalam pasar oligopoli dapat melakukan penelitian dan juga adanya pengembangan produk yang dihasilkan. Di dalam pasar oligopoli sangat memperhatikan kepuasan dari konsumennya karena ada persaingan diantara para penjual di pasar. Di dalam pasar oligopoli ada penerapan teknologi yang baru. Syafaatul Hidayati. Teori Ekonomi Mikro, (Tangerang Selatan: Unpam Press, 2019) Hal. 146 Kelemahan Pasar Oligopoli Adanya pasar oligopoli justru bisa menciptakan adanya ketimpangan dalam distribusi pendapatan diantara satu penjual dengan yang lain. Dapat mendorong munculnya inflasi apabila harga yang stabil dan terlalu tinggi. Dapat menimbulkan adanya pemborosan terhadap biaya produksi apabila adanya kerjasama diantara para oligopolis dikarenakan semangat mereka untuk bersaing kurang. BAB III PENUTUP Kesimpulan Monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan yang menjual barang atau jasa di pasar, serta barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut tidak memiliki barang pengganti yang dekat. Contohnya seperti Pertamina, PLN, PDAM, dsb. Pasar oligopoli dapat diartikan sebagai keadaan dimana hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar baik secara independen, maupun diam-diam bekerja sama. Contohnya seperti industi semen (Holcim), industri sepeda motor (Honda, Suzuki, Yamaha) dsb. DAFTAR PUSTAKA Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro – Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta: CV Andi Offset Dinar, Muhammad dan Muhammad Hasan. 2018. Pengantar Ekonomi: Teori dan Aplikasi. Makassar: CV Nur Lina Hananni, Nuhfil, Rosihan Asmara, Fahriyah. 2011. Ekonomi Mikro. Malang: Fakultas Pertanian Uninbraw Malang Hidayati, Syafaatul. 2019. Teori Ekonomi Mikro. Tangerang Selatan: Unpam Press Karim, Adiwarman. 2007. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Mankiw, N. Gregory dan Euston Quah dan Peter Wilson. 2014. Pengantar Ekonomi Mikro: Edisi Asia-Volume 1. Jakarta Selatan: Salemba Empat Mukaromah, Ni’matul Fitria. 2020. Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Persaingan Tidak Sempurna dalam Perspektif Islam. Jurnal Kajian Ekonomi Perbangkan 4 (2), 11 Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rahayu, Sri dan Dinarossi Utami. 2015. Buku Ajar Teori Ekonomi Mikro. Palembang: Universitas Muhammadiyah Palembang Rianto, M. Nur. Dan Euis Amalia. 2010. Teori Mikroekonomi. Jakarta: Kencana Sukirno, Sadono. 1994. Mikroekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo 1