Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

LAPORAN AGROKLIM acara 5

LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI ACARA V PENGAMATAN PENGUAPAN AIR HARIAN PADA LAHAN SAWAH, TEGALAN, KEBUN CAMPUR, DAN KEBUN RUMPUT GAJAH Semester: Ganjil 2013/ 2014 Oleh: Nama : Lukman Abdurrachman NIM : A1L012069 Kelompok : IV Rombongan : B1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2013 TUJUAN Tujuan praktikum pengamatan penguapan air harian pada lahan sawah, tegalan, kebun campur, dan kebun rumput gajah adalah: Mengetahui penguapan harian pada lahan sawah, tegalan, dan kebun campur selama 3 hari. Mengetahui penguapan harian yang paling besar dari ketiga penggunaan lahan. BAHAN DAN ALAT Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini, antara lain: panci evaporasi yang terdiri atas tatakan kayu (palet) dan panci plastik dengan diameter 60 cm, mistar pengamatan, alat tulis, lembar pengamatan, gelas ukur, ember, penggaris,, pipa paralon, kursi, dan termometer air raksa. Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah air ledeng (sumur), lahan sawah, tegalan, kebun campur, dan kebun rumput gajah. PROSEDUR KERJA Prosedur kerja pada praktikum kali ini antara lain: Disiapkan sebuah panci evaporasi Panci evaporasi ditempatkan di atas palet pada lahan rumput gajah. Kemudian panci diisi air setinggi 10 cm atau 20 cm, mistar pengamatan ditempatkan dan dibiarkan permukaan air tenang. Kemudian pada waktu yang tercatat tinggi permukaan air diamati pada mistar pembacaan dan dicatat tingginya (mmₒ). Air dibiarkan menguap pada panci selama 24 jam.Hai berikutnya pada waktu yang sama dilakukan pembacaan permukaan air yang kedua dan dicatat tingginya (mmᵢ). Pekerjaan seperti ini dilakukan selama 3 hari dengan cara dan waktu yang sama Dicatat hasil pengamatan dan dibuat grafiknya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan Terlampir Pembahasan Pada praktikum pengamatan penguapan air pada lahan sawah, tegalan, kebun campur, dan kebun rumput gajah yang dilakukan selama 3 hari pada hari Jum’at, Sabtu dan Minggu. Secara berurutan nilai evaporasi masing-masing lahan adalah lahan sawah sebesar 13,90 mm; lahan tegalan sebesar 10,55 mm; lahan kebun campur sebesar 7,73 mm; dan lahan kebun rumput gajah sebesar 7,75 mm. Dari keempat lahan tersebut lahan sawah memiliki tingkat penguapan air (evaporasi) yang tinggi daripada lahan yang lainnya. Ini dikarenakan di sekitar lahan sawah tidak terdapat naungan, sehingga mengakibatkan intensitas radiasi matahari menjadi tinggi dan lama penyinaran radiasi matahari menjadi maksimal. Lahan kebun campur menjadi lahan yang paling rendah tingkat evaporasinya, karena memiliki banyak naungan pohon-pohon berkayu yang berdaun banyak. Sehingga intensitas radiasi mataharinya rendah karena terhalang oleh naungan, dan menghambat gerakan angin. Hal ini sesuai dengan literatur menurut Seyhan (1990) yang menyatakan bahwa faktor-faktor utama yang mempengaruhi evaporasi adalah faktor-faktor meteorologi yang meliputi radiasi matahari, suhu udara dan permukaan, kelembaban, angin, dan tekanan barometer; faktor-faktor geografi yang meliputi kualitas air, jeluk tubuh air, dan ukuran dan bentuk permukaan air; faktor-faktor lainnya yang meliputi kandungan lengas tanah, jeluk muka air tanah, warna tanah, tipe, kerapatan, dan tingginya vegetasi, dan ketersediaan air dari hujan, irigasi, dll. Metode pengukuran evaporasi yang digunakan pada praktikum ini adalah dengan panci penguapan berdiameter 60 cm. Prinsipnya adalah dengan mengukur pengurangan tinggi di muka air dalam panci. Metode ini dinilai yang sangat mudah untuk digunakan mengukur evaporasi . Hal ini sesuai dengan  literatur Seyhan (1990) yang menyatakan bahwa panci penguapan merupakan metode yang sangat sederhana dan paling sering digunakan. Nilai evaporasi berubah-ubah pada tiap keadaan dan kondisi tertentu. Karena itu nilai evaporasi pada keempat lahan berbeda-beda, sehingga memiliki perbedaan pengaruh cuaca. Berdasarkan literatur menurut Waryono (1987) menyatakan bahwa besarnya evaporasi pada permukaan tanah ditentukan oleh suhu udara, kejenuhan tanah, suhu tanah, kelembaban nisbi udara, dan kecepatan angin. Pada pengukuran curah hujan, volume hujan pertama pada keempat lahan semuanya sama, yaitu memiliki nilai 0. Hal ini disebabkan karena pada hari Jum’at dan Sabtu tidak ada hujan sama sekali. Sehingga volume hujan dinyatakan dengan nilai 0. Pengukuran volume hujan kedua, yaitu antara hari Sabtu dan Minggu pada keempat lahan tersebut didapatkan data hasil, karena terjadi hujan sebanyak 2 kali. Hujan pertama terjadi pada hari Sabtu pkl. 23.00 sampai hari Minggu pkl. 01.00 WIB. Hujan kedua terjadi pada hari Minggu pkl. 15.00 – 17.00 WIB. Pada lahan sawah nilai volume hujan keduanya adalah 133 ml, pada lahan tegalan 137 ml, pada lahan kebun campur 67 ml, dan pada lahan kebun rumput gajah 129 ml. Menurut Sastrodarsono (1987) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi adalah suhu air, suhu udara, kelembaban, kecepatan angin, tekanan udara, sinar matahari, dan lain-lain yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Wisnubroto (1986) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya evaporasi menurut, antara lain : Kecepatan angin, makin cepat anginnya makin besar penguapan. Temperatur, makin tinggi temperaturnya makin besar penguapannya. Kelembaban relatif, udara yang makin besar kelembaban relatifnya penguapan makin kecil. Menurut Sudira (2001), faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi adalah panas, suhu, udara, kapasitas kadar air dalam udara, udara di atas permukaan bidang penguapan, dan sifat alamiah bidang penguapan. Proses evaporasi dapat berlangsung pada permukaan tajuk vegetasi basah dan permukaan vegetasi tajuk kering, tetapi apabila berlangsung pada permukaan tajuk basah terutama vegetasi hutan maka proses akan lebih cepat dibandingkan yang terjadi pada vegetasi kering. Besarnya proses evaporasi pada tajuk vegetasi basah kemungkinan tidak dikendalikan oleh faktor keseimbangan radiasi matahari melainkan lebih ditentukan sebagai penampung energi adveksi yang berasal dari atmosfer. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum yang telah praktikan lakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Evaporasi merupakan proses penguapan air dari permukaan tanah menuju atmosfer. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi evaporasi, yaitu faktor-faktor meteorologi yang meliputi radiasi matahari, suhu udara dan permukaan, kelembaban, angin, dan tekanan barometer ; faktor-faktor geografi yang meliputi kualitas air, jeluk tubuh air, dan ukuran dan bentuk permukaan air; faktor-faktor lainnya yang meliputi kandungan lengas tanah, jeluk muka air tanah, warna tanah, tipe, kerapatan, dan tingginya vegetasi, dan ketersediaan air dari hujan, irigasi, dll. Nilai evaporasi tertinggi adalah pada lahan sawah, yaitu sebesar 13,9 mm. Nilai evaporasi terendah adalah pada lahan kebun campur,yaitu sebesar 7,73 mm. Tingkat evaporasi yang tinggi terjadi pada hari kedua, yaitu hari Sabtu karena pada hari tersebut cuaca cerah, sehingga intensitas radiasi matahari tinggi. DAFTAR PUSTAKA Seyhan, Ersin. 1990. Dasar - Dasar Hidrologi. Gajah Mada University Press: Yogyakarta. Sosrodarsono, S. 1987. Hidrologi untuk Pengairan. Pradnya Paramita: Jakarta. Sudira, P. 2001. Klimatologi. Fakultas Teknologi Pertanian. Gajah Mada University Press: Yogyakarta. Waryono., et al. 1987. Pengantar Meteorologi dan Klimatologi. Bina Ilmu: Surabaya. Wisnubroto, S., et al. 1986. Asas-Asas Meteorologi Pertanian. Ghalia Indonesia, Jakarta. LAMPIRAN Waktu Pengukuran Keterangan Suhu Udara VH/h Suhu Udara RH % KA 2m 1,2m 5cm 25cm 50cm 75cm 100cm BB BK 17.00 29 25 27,5 78 10,5 Berawan 26 30 23 26 30 0 18.00 27 23,5 25 86 10,5 Berawan 25 29 24 27 29 0 19.00 27 23 25 81 10,5 Berawan 27 29,5 24 29 28 0 20.00 27 22,5 24,5 81 10,5 Berawan 25 29 24 26 29 0 21.00 27,5 23 24,5 86 10,5 Berawan 24 29 24 27 29 0 22.00 27 22 24,5 77 10,5 Berawan 24 29 24 27 29 0 23.00 27 23 24 90 10,5 Cerah 23 29 24 27 29 0 24.00 27 22 24 81 10,5 Cerah 23 29 24 27 29 0 01.00 27 22 24 81 10,5 Cerah 23 29 24 27 29 0 02.00 27 22 24 81 10,5 Cerah 23 29 24 27 29 0 03.00 27 22 24 81 10,5 Awan kabut 23 29 24 27 29 0 04.00 27 22 24 81 10,5 Awan kabut 23 29 24 26 28 0 05.00 27 22 24 81 10,5 Awan kabut 23 29 24 27 29 0 06.00 27,5 22,5 24,5 81 10,5 Awan kabut 24 29,5 24 27 29,5 0 07.00 24 23,5 25,5 81,5 10,5 Awan kabut 25 28 23 25 29 0 08.00 34 27,5 30,5 75 10,4 Berawan 26 29,5 25 27 29 0 09.00 35 27,5 33,5 57 10,3 Cerah 29 29 27 28 28 0 10.00 35 28 34 57 10,1 Cerah 29 29,5 25 28 30 0 11.00 39 29,5 36,5 53 9,9 Cerah 30 28,5 28 25 30 0 12.00 37 28 35 63 9,8 Cerah 33 29,5 28,5 27,5 30,5 0 13.00 36 27,5 34,5 52 9,7 Berawan 31 29 25 27 29,5 0 14.00 37 28,5 34,5 54,5 9,6 Cerah 31 30 24 28 30 0 15.00 37 28,5 35,5 52,5 9,5 Cerah 31 29,5 24 27 30 0 16.00 34 27 32,5 59 9,5 Cerah 31 29,5 24 27,5 30 0 17.00 32 26,5 30,5 68 9,5 Berawan 29 29 24 27,5 29,5 0 18.00 30 25 28 74 9,5 Berawan 27 29 24 26 29 0 19.00 30 24,5 27 78 9,5 Berawan 26,5 29 24 27 29 0 20.00 29,5 24,5 26,5 82 9,5 Berawan 26 29,5 24 27 29 0 21.00 29,5 24,5 26,5 82 9,5 Berawan 25 29,5 24 27 29 0 22.00 28,5 24,5 26,5 82 9,5 Hujan kecil 25,5 29,5 24 27 29 0 23.00 28 23,5 26 77,5 9,5 Hujan 26 30 24 27 29 0 00.00 27 22,5 24 85,5 11 Hujan 25 29,5 24 26,5 28 80 01.00 27 22,5 24,5 81 11 Berawan 25 29,5 23,5 26,5 29 80 02.00 27 22,5 24 85,5 11 Berawan 24,5 29 23,5 27 29 80 03.00 26,5 22 24 81 11 Berawan 24,5 28 23,5 27 29 80 04.00 27 22 24 81 11 Berawan 24,5 29 24 27 29 80 05.00 27 22 24 81 11 Berawan 25 29 24 27 29 80 06.00 27 22,5 24 85,5 11 Berawan 25 29,5 24 27,5 29 80 07.00 29 24 26 82 11 Berawan 25 29,5 24 27 29 80 08.00 31 25,5 28,5 74,5 11 Cerah 25 29 24 27 29 80 09.00 35 27,5 32,5 62,5 11 Cerah 28 29,5 24 29 30 80 10.00 36 28 34,5 55 11 Cerah 28,5 29,5 24 28 30 80 11.00 37 27,5 35,5 47,5 11 Berawan 29 29,5 24 27,5 30 80 12.00 37 28 35,5 50 11 Cerah 31 29,5 25 27,5 29,5 80 13.00 38 28,5 35,5 52,5 11 Cerah 31 29,5 25,5 27,5 30 80 14.00 36 26,5 34 100 11 Berawan 30 29,5 24,5 27,5 29,5 129 15.00 32 26 30,5 65 11 Hujan 30 29,5 24 27 29,5 129 16.00 23 19,5 21,5 80 11 Hujan 25 29 24 27 29 129 17.00 28,5 24 25,5 86 11 Hujan 25 29,5 24 27 30 129 ACC PENGAMATAN PRAKTIKUM Hari Kebun Campur Tegalan Sawah Rumput Gajah 1 2 3 200 mm 190 mm 210 mm 200 mm 195 mm 210 mm 200 mm 182 mm 217 mm 105 mm 95 mm 110 mm Volume Hujan I Volume Hujan II 0 ml 67 ml 0 ml 137 ml 0 ml 133 ml 0 ml 129 ml Perhitungan Kebun Campur mm Tegalan mm Sawah mm Kebun Rumput Gajah