Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

Resume Aset Tidak Berwujud

2020, Nova Linda

Tugas Kuliah

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 Resume ”Aset Tidak Berwujud” Dosen Pengampuh: Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si. Widya Sari Wendry, S.E., M.Si Disusun Oleh: Nama: Nova Linda Nim : C1C019096 UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI AKUNTANSI TAHUN 2020 ASET TAK BERWUJUD Defenisi Aset Tak Berwujud             PSAK 19 (revisi 2010) mendefinisikan aset takberwujud sebagai aset nonmoneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik. Berdasarkan definisi tersebut terdapat beberapa karakteristik utama dari suatu aset takberwujud, yaitu sebagai berikut : 1.      Dapat diidentifikasi (identifiability). 2.      Kendali (control). 3.      Tidak mempunyai wujud fisik. Pengakuan Awal Aset Takberwujud   Aset takberwujud diakui sebagai aset jika : 1.      Memenuhi definisi aset takberwujud. 2.      Memenuhi kreteria pengakuan yaitu : a.       Kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut. b.      Biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal. Jika kriteria pengakuan tidak dipenuhi, maka biaya yang dikeluarkan harus diakui sebagai beban. Terdapat beberapa kemungkinan cara perolehan aset takberwujud, yaitu : 1.      Perolehan terpisah. 2.      Akuisisi sebagai bagian dari kombinasi bisnis. 3.      Akuisisi dengan hibah pemerintahan. 4.      Pertukaran aset. 5.      Aset takberwujud yang dihasilkan secara internal (goodwill dan aset takberwujud lainnya). Perolehan Terpisah             Untuk aset tak berwujud yang diperoleh secara terpisah maka pengukuran biaya perolehannya terdiri atas : 1.      Harga pembelian, termasuk bea impor dan pajak yang tidak dapat dikembalikan, dikurangi diskon dan rabat. 2.      Biaya yang secara langsung dapat diatribusikan yang terjadi dalam menyiapkan aset tersebut sehingga siap untuk digunakan sesuai tujuan penggunaannya. Akuisisi Sebagai Bagian Dari Kombinasi Bisnis             Biaya perolehan aset takberwujud yang diakuisisi sebagai bagian dari kombinasi bisnis (PSAK 22) adalah nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Aset takberwujud yang timbul dari kombinasi bisnis harus diakui terpisah dari goodwill. Aset yang takberwujud yang timbul dari kombinasi bisnis harus diakui secara terpisah tetapi dimasukkan sebagai goodwill. Akuisisi Dengan Hibah Pemerintah             Aset takberwujud juga dapat diperoleh melalui hibah pemerintah. Entitas yang memperoleh aset takberwujud dengan hibah pemerintah mempunyai pilihan untuk pengakuan aset takberwujud tersebut, yaitu : 1.      Mengakui sebesar nilai wajar. 2.      Mengakui aset takberwujud dan hibah dengan nilai nominal ditambah dengan segala pengeluaran yang berhubungan secara langsung. Pertukaran Aset             Pertukaran adalah diukur pada nilai wajar, kecuali : 1.      Transaksi pertukaran tersebut kurang memiliki substansi komersial. 2.      Nilai wajar aset baik yang diterima maupan yang dilepaskan tidak dapat diukur dengan andal. Aset Takberwujud Yang Dihasilkan Secara Internal             Goodwill hanya boleh diakui sebagai akibat dari kombinasi bisnis. Goodwill yang timbul secara internal tidak diakui sebagai aset takberwujud karena tidak memenuhi kriteria pengakuan sebagai berikut : 1.      Dasar pengukuran biaya perolehan yang andal. 2.      Identifikasi terpisah dari sumber daya yang lain. 3.      Kendali oleh perusahaan. Pengukuran Setelah Perolehan             Setelah pengakuan awal entitas harus memilih salah satu dari 2 dasar pengukuran aset tak berwujud yaitu : 1.      Model biaya perolehan. Jika entitas memilih menggunakan model biaya maka setelah pengukuran awal aset tak berwujud dinilai berdasarkan biaya perolehannya dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. 2.      Model Revaluasi. Apabila model revaluasi dipilih oleh entitas, maka nilai aset setelah pengukuran awal dinilai berdasarkan nilai wajar dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Amortisasi             Setelah pengakuan awal, maka entitas harus menentukan masa manfaat aset takberwujud. Masa manfaat aset takberwujud dibedakan menjadi masa manfaat terbatas dan tidak terbatas. Penghentian Pengakuan             Suatu aset takberwujud harus dihentikan dipengakuannya bila : 1.      Dalam (proses) pelepasan atau 2.      Ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset takberwujud dihitung sebagai perbedaan antara nilai tercatat aset takberwujud dan nilai wajar dari imbalan yang pelepasannya. Penyajian Aset Takberwujud Dan Akun Terkait             Dalam laporan posisi keuangan (neraca), aset takberwujud termasuk dalam aset tak lancar. Dalam laporan laba rugi komprehensif penyajian beban amortisasi dan kerugian dari penurunan nilai sebagai bagian dari laba operasi berkelanjutan, kecuali apabila kerugian dari penurunan nilai tersebut berhubungan dengan operasi tak berkelanjutan (discontinued operations). Pengungkapan Aset Takberwujud Dan Akun Terkait             Suatu entitas harus mengungkapkan hal-hal berikut untuk setiap kelas aset takberwujud lainnya antara lain : 1.      Apakah masa manfaat tidak terbatas atau terbatas, jika masa manfaat terbatas diungkapkan tingkat amortisasi yang digunakan atau masa manfaatnya. 2.      Metode amortisasi yang digunakan aset takberwujud dengan masa manfaat terbatas. 3.      Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan(secara agregat dengan akumulasi kerugian akibat penurunan nilai) pada awal dan akhir periode. 4.      Unsur-unsur dalam laporan pendapatan komprehensif yang mana amortisasi aset takberwujud termasuk(di ddalamnya). 5.      Pengakuan atas jumlah tercatat pada awal dan akhir periode.