LAPORAN ASISTENSI
PRAKTIKUM SISTEM KERJA DAN ERGONOMI
Modul 1
(Fisiologi dan Biomekanika)
Disusun oleh :
Budi Muharam
(051304004)
Nama Instruktur : Annisa
Tanggal Penyerahan : 14 Maret 2015
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesatnya, sehingga peralatan sudah menjadi kebutuhan pokok pada berbagai lapangan pekerjaan. Artinya peralatan dan teknologi merupakan penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk berbagai jenis pekerjaan. Disamping itu disisi lain akan terjadi dampak negatifnya, bila kita kurang waspada menghadapi bahaya potensial yang mungkin timbul.
Hal ini tidak akan terjadi jika dapat diantisipasi berbagai risiko yang mempengaruhi kehidupan para pekerja. Berbagai risiko tersebut adalah kemungkinan terjadinya Penyakit Akibat Kerja, Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan Kecelakaan Akibat Kerja yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian. Antisipasi ini harus dilakukan oleh semua pihak dengan cara penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan lingkungan kerja.
Ruang lingkup ergonomik sangat luas aspeknya, antara lain meliputi fisiologi kerja atau faal kerja. Secara faal, bekerja adalah hasil kerjasama dalam koordinasi yang sebaikbaiknya dari indra (mata, telinga, peraba, perasa dan prnciuman), otak dan susunan saraf-saraf di pusat dan perifer, serta otot-otot. Selanjutnya untuk petukaran zat yang diperlukan dan harus dibuang masih diperlukan peredaran darah ked an dari otot-otot. Dalam hal ini, jantung, paru-paru. hati, usus, dan lain-lainnya menunjang kelancaran proses pekerjaan. Fisiologi secara umum mempelajari bagaimana fisik manusia dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Dalam ergonomi, rancangan suatu kerja harus sesuai dengan kemampuan fisiologis manusia dan harus dilakukan perekayasaan agar kerja lebih menjadi ringan dan mudah.
1.2 Tujuan Praktikum
Agar mahasiswa memiliki pengalaman dengan indikator pemahaman konsep statistik deskriptif. Target selanjutnya, diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan serangkaian praktikum ini dalam dunia nyata agar didapatkan tingkat pemahaman yang lebih mendalam mengenai peningkatan efektifitas, efisiensi dan produktifitas kerja. Dari praktikum ini, mahasiswa diharapkan :
Memahami perbedaan beban kerja/cara kerja dapat berpengaruh terhadap aspek fisiologi manusia.
Mampu melakukan pengukuran kerja dengan menggunakan metode fisiologi.
Menentukan besar beban kerja, berdasarkan kriteria fisiologi.
Merancang sistem kerja dengan memanfaatkan hasil pengukuran kerja dengan metode fisiologi
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah Fisiologi
Fisiologi eksperimental diawali pada abad ke-17, ketika ahli anatomi William Harvey menjelaskan adanya sirkulasi darah. Herman Boerhaave sering disebut sebagai bapak fisiologi karena karyanya berupa buku teks berjudul Institutiones Medicae (1708) dan cara mengajarnya yang cemerlang di Leiden. William Harvey (1 April 1578 – 3 Juni 1657) ialah dokter yang mendeskripsikan sistem peredaran darah yang dipompakan sekeliling tubuh manusia oleh jantung, ini mengembangkan gagasan René Descartes yang dalam deskripsi tubuh manusianya bahwa arteri dan vena ialah pipa dan membawa makanan ke sekeliling tubuh. Ilmu Fisiologi telah diajarkan sejak tahun 1953, dan dikenal sebagai Ilmu Faal. Pada kurun waktu tahun 1953 – 1968 ilmu fisiologi merupakan ilmu yang diberikan pada masa bachelor tingkat I yang kemudian dikenal sebagai sarjana muda.
Berdasarkan objek kajiannya dikenal fisiologi manusia, fisiologi tumbuhan, dan fisiologi hewan, meskipun prinsip fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis organismeyang dipelajari. Sebagai contoh, apa yang dipelajari pada fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan sebagian atau seluruhnya pada sel manusia.
2.2 Pengertian Fisiologi
Fisiologi adalah turunan biologi yang mempelajari bagaimana kehidupan berfungsi secara fisik dan kimiawi. Istilah ini dibentuk dari kata Yunani Kuna φύσις, physis, “asal-usul” atau “hakikat”, dan λογία, logia, “kajian”. Fisiologi, dari kata Yunani physis = ‘alam’ dan logos = ‘cerita’, adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup. Fisiologi menggunakan berbagai metode ilmiah untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya untuk mendukung kehidupan.
Fisiologi dibagi menjadi fisiologi tumbuhan dan fisiologi hewan tetapi prinsip dari fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis organisme yang dipelajari. Misalnya, apa yang dipelajari pada fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan pada sel manusia. Fisiologi hewan bermula dari metode dan peralatan yang digunakan dalam pembelajaran fisiologi manusia yang kemudian meluas pada spesies hewan selain manusia. Fisiologi tumbuhan banyak menggunakan teknik dari kedua bidang ini. Cakupan subjek dari fisiologi hewan adalah semua makhluk hidup. Banyaknya subjek menyebabkan penelitian di bidang fisiologi hewan lebih terkonsentrasi pada pemahaman bagaimana ciri fisiologis berubah sepanjang sejarah evolusi hewan. Cabang ilmu lain yang berkembang dari fisiologi adalah biokimia, biofisika, biomekanika, dan farmakologi.
2.3 Pengertian Biomekanika
Biomekanika dari gerakan manusia adalah ilmu yang menyelidiki,menggambarkan dan menganalisa gerakan-gerakan manusia. Teknik dan pengetahuan untuk menganalisa biomekanika diambil dari pengetahuan dasar seperti fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi, dan konsep rekayasa untuk menggambarkan gerakan pada segmen tubuh manusia dengan menganalisa gaya yang terjadi pada segmen tubuh tersebut didalam melakukan aktifitas sehari-hari. Mekanika dalam tubuh mengikuti hukum Newton mengenai gerak, kesetimbangan gaya dan kesetimbangan momen. Hukum Newton mengenai gerak dinyatakan jika, gaya resultan yang bereaksi pada suatu partikel sama dengan nol, partikel tersebut akan tetap diam (bila semua dalam keadaan diam) atau akan bergerak dengan kelajuan tetap pada suatu garis lurus (bila semua dalam keadaan bergerak). Sebuah benda tegar dalam kesetimbangan jika gaya eksternal yang bereaksi padanya membentuk sistem gaya ekuivalen dengan nol. Syarat perlu dan cukup untuk kesetimbangan secara analitis dirumuskan sebagai berikut:
ΣFx = 0,Σfy = 0,ΣMA = 0 Fx Fy (1)
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Biomekanika dan Fisiologis
4.1.1 Pengumpulan Data
a. Percobaan 1 (Treadmill)
Identitas Operator
Nama : Riandi Maulana
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Berat Badan : 57 kg
Tabel 4.1 Tabel Data Percobaan 1
Waktu
Kecepatan
Denyut Nadi Awal
Denyut Nadi Akhir
2 Menit
2 km/jam
81
98
4 km/jam
74
101
6 km/jam
81
102
8 km/jam
81
110
4 Menit
2 km/jam
72
99
4 km/jam
84
105
6 km/jam
81
108
8 km/jam
81
102
6 Menit
2 km/jam
79
100
4 km/jam
80
102
6 km/jam
80
99
8 km/jam
81
101
(Sumber : Pengumpulan Data)
b. Percobaan 2
Tabel 4.2 Tabel Data Percobaan 2
Identitas Operator
Beban (Kg)
Waktu (Menit)
Denyut Nadi Awal
Denyut Nadi Akhir
Nama : Fahri
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Berat Badan : 61 kg
2
1
116
127
3
1
116
99
4
1
116
124
1
1
116
98
Nama : Vicky
Umur : 22 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Berat Badan : 61 kg
2
1
101
104
3
1
101
101
4
1
101
111
1
1
101
98
Nama : Desy
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 50 kg
2
1
70
94
3
1
70
95
4
1
70
86
2
1
70
96
(Sumber : Pengumpulan Data)
c. Percobaan 3
Tabel 4.3 Tabel Data Percobaan 3
Identitas Operator
Posisi
Kekuatan
Nama : Faldy
Umur : 19 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Berat Badan : kg
Jongkok
60 Kg
90o (Setengah berdiri)
60 Kg
Berdiri
80 Kg
Nama : Belinda
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 53 kg
Jongkok
10 Kg
90o (Setengah berdiri)
35 Kg
Berdiri
25 Kg
Nama : Asbahani
Umur : tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Berat Badan : kg
Jongkok
55 Kg
90o (Setengah berdiri)
70 Kg
Berdiri
75 Kg
(Sumber : Pengumpulan Data)
d. Percobaan 4 (Mengangkat Beban Berjalan)
Tabel 4.4 Tabel Data Percobaan 4
Identitas Operator
Berat Beban (kg)
Waktu Tempuh
Denyut Nadi Awal
Denyut Nadi Akhir
Nama : Budi
Umur : 21 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Berat Badan : 66 kg
3
2’20”
90
95
5
2’07”
88
100
7
2’02”
89
112
Nama : Atep
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Berat Badan : 47 kg
3
2’35”
80
110
5
2’24”
82
117
7
2’19”
81
121
Nama : Siti
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 54 kg
3
2’26”
102
118
5
2’16”
100
121
7
2’11”
101
124
(Sumber : Pengumpulan Data)
4.1.2 Pengolahan Data
a. Percobaan 1 (Treadmill)
Tabel 4.5 Pengolahan Data Percobaan 1
Waktu (Menit)
Kecepatan
Denyut Nadi Awal
Energi Awal
Denyut Nadi Akhir
Energi Akhir
Konsumsi Energi (Kkal)
Recovery
(R)
2
2 km/jam
81
3,044
98
4,09
1,046
-2,3632
2
4 km/jam
74
2,692
101
4,303
1,611
-1,9112
2
6 km/jam
81
3,044
102
4,376
1,332
-2,1344
2
8 km/jam
81
3,044
110
4,993
1,949
-1,6408
4
2 km/jam
72
2,601
99
4,16
1,559
-3,9056
4
4 km/jam
84
3,209
105
4,6
1,391
-4,1744
4
6 km/jam
81
3,044
108
4,833
1,789
-3,5376
4
8 km/jam
81
3,044
102
4,376
1,332
-4,2688
6
2 km/jam
79
2,939
100
4,231
1,292
-6,4992
6
4 km/jam
80
2,991
102
4,376
1,385
-6,276
6
6 km/jam
80
2,991
99
4,16
1,169
-6,7944
6
8 km/jam
81
3,044
101
4,303
1,259
-6,5784
(Sumber : Pengolahan Data)
4.1.2.2 Percobaan 2
Tabel 4.6 Pengolahan Data Percobaan 2
Identitas Operator
Beban (Kg)
Waktu (Menit)
Denyut Nadi Awal
Energi Awal
Denyut Nadi Akhir
Energi Akhir
Konsumsi Energi (Ke)
Recovery (R)
Nama : Fahri
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Berat Badan : 61 kg
2
1
116
5,495
127
6,504
1,009
-1,1964
3
1
116
5,495
99
4,16
-1,335
-2,134
4
1
116
5,495
124
6,217
0,722
-1,3112
1
1
116
5,495
98
4,09
-1,405
-2,162
Nama : Vicky
Umur : 22 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Berat Badan : 61 kg
2
1
101
4,303
104
4,524
0,221
-1,5116
3
1
101
4,303
101
4,303
0
-1,6
4
1
101
4,303
111
5,074
0,771
-1,2916
1
1
101
4,303
98
4,09
-0,213
-1,6852
Nama : Desy
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 50 kg
2
1
70
2,512
94
3,819
1,307
-1,0772
3
1
70
2,512
95
3,886
1,374
-1,0504
4
1
70
2,512
86
3,323
0,811
-1,2756
2
1
70
2,512
96
3,953
1,441
-1,0236
(Sumber : Pengolahan Data)
4.1.2.3 Percobaan 4
Tabel 4.7 Pengolahan Data Percobaan 4
Identitas Operator
Berat Beban (kg)
Waktu Tempuh
Denyut Nadi Awal
Ei
Denyut Nadi Akhir
Et
Konsumsi Energi (Ke)
Recovery (R)
Nama : Budi
Umur : 21 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Berat Badan : 66 kg
3
2’20”
90
3,56
95
3,89
0,322
-3,6
5
2’07”
88
3,44
100
4,23
0,789
-2,95
7
2’02”
89
3,50
112
5,16
1,654
-2,11
Nama : Atep
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Berat Badan : 47 kg
3
2’35”
80
2,99
110
4,99
2,002
-2,09
5
2’24”
82
3,10
117
5,58
2,484
-1,51
7
2’19”
81
3,04
121
5,94
2,895
-1,08
Nama : Siti
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 54 kg
3
2’26”
102
4,38
118
5,67
1,294
-2,72
5
2’16”
100
4,23
121
5,94
1,708
-2,2
7
2’11”
101
4,30
124
6,22
1,914
-1,96
(Sumber : Pengolahan Data)
Contoh Perhitungan Energi Akhir (Et), Energi Awal (Ei), Konsumsi Energi (Ke) dan Recovery (R) :
Energi Awal (Ei)
Y = 3,044 Kkal
Energi Akhir (Et)
Y = 4,09 Kkal
Konsumsi Energi (Ke)
KE = Et – Ei
KE = 4,09 – 3,044
KE = 1,046 Kkal
Recovery (R)
BAB V
ANALISIS
5.1 Fisiologi Kerja
5.1.1 Percobaan 1
Pada hasil Percobaan 1 dapat dilihat bahwa energi akhir lebih besar daripada energi awal, dikarenakan rasio denyut nadi awal lebih rendah dibandingkan rasio denyut nadi akhir.Kemudian semakin lama waktu yang ditempuh dan semakin cepat kecepatan berlari, maka akan semakin besar denyut nadinya, dan akan berdampak kepada konsumsi energi yang semakin besar pula. Pada hasil percobaan, recovery bernilai minus maksudnya adalah bahwa keadaan ini menunjukkan bahwa si operator berada dalam kondisi pemulihan atau tidak mengeluarkan energi.
5.1.2 Percobaan 2
Pada hasil percobaan 2, dapat dilihat bahwa terdapat konsumsi energi yang bernilai minus dikarenakan denyut nadi akhir lebih rendah dibandingkan dengan denyut nadi awal. Hal ini mungkin dikarenakan pengaruh dari temperatur yang berubah ubah dan berdampak apad denyut nadi operator.
5.1.3 Percobaan 3
Pada Percobaan 3, Dapat dilihat dari hasil pengumpulan data bahwa posisi pada saat bekerja dapat mempengaruhi kemampuan beban yang dapat di hasilkan operator. Dari hasil praktikum dapat diamati bahwa semakin tegak posisi operator maka semakin besar pula tenaga yang dihasilkan.
5.1.4 Percobaan 4
Pada percobaan 4, dapat dilihat bahwa semakin berat beban yang dibawa operator sambil berjalan berbanding lurus dengan denyut nadi akhir dari operator, sehingga konsumsi energinya pun menjadi lebih besar.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Fisiologi Kerja
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan yang akan menjawab tujuan dari penulisan laporan. Kesimpulan dari modul pengukuran kerja fisiologi adalah sebagai berikut:
a. Dapat lebih memahami perbedaan antara beban kerja/cara kerja dapat berpengaruh terhadap aspek fisiologis manusia. Seperti pada percobaan – percobaan sebelumnya bahwa waktu akan memperngaruhi terhadap beban kerja. Semakin lama waktu kerja maka semakin besar pula beban kerjanya. Kemudian posisi kerja juga akan menentukan hasil dari kerja fisiologi kerja seperti yang terdapat pada percobaan 3 yaitu semakin tegak posisi saat bekerja maka akan semakin ringan pula beban kerjanya.
b. Dapat melakukan pengukuran kerja dengan menggunakan metode fisiologi. Seperti pada percobaan – percobaan sebelumnya bahwa semakin berat beban kerja yang ditanggung dan semakin lama waktu untuk menanggung beban kerja, maka akan semakin operator yang melakukan kerja akan mengalami kelelahan fisik.
c. Mampu menentukan besar beban kerja, berdasarkan kriteria fisiologi. Seperti pada percobaan – percobaan di atas, kita dapat menentukan besarnya beban kerja dilihat dari konsumsi energi yang dikeluarkan berdasarkan denyut nadi pada keadaan awal atau istirahat, dan denyut nadi akhir atau pada saat sedang bekerja.
BAB IV
PENGUMPULAN DAN ENGOLAHAN DATA
Pengumpulan Data
a. Data Kontinyu
158.26
146.09
75.36
145.92
109.16
173.29
198.95
140.36
70.79
185.3
140.348
152.24
50.4
186.84
74.04
175.8
144.09
86.21
129.21
147.42
169.67
131.592
117.6
51.79
189.01
147.27
195.23
168.61
68.53
127.6
115.96
92.72
127.432
144.12
181.17
99.89
64.64
149.08
190.73
89.6
74.93
102.27
130.04
122.647
121.55
198.84
127.87
157.69
120.63
146.19
108.25
127.81
189.5
54.55
135.288
63.85
69.75
184.21
56.29
81.6
102.14
135.24
195.47
53.5
77.56
101.961
56.92
161.19
56.7
160.71
124.62
147.89
121.61
194.81
197.83
187.91
141.019
197.79
54.83
115.18
71.5
130.87
94.76
130.15
171.7
146.07
72.66
118.551
76.76
96.75
83.09
164.35
80.66
72.95
176.9
107.57
77.3
185.45
112.178
60.34
59.35
70.54
63.32
184.75
171.56
138.38
96.46
191.6
66.61
110.291
b.Data Diskrit
2
3
15
16
16
12
2
18
1
12
9.7
5
3
17
8
11
7
9
18
17
8
10.3
11
11
7
19
8
6
7
11
13
17
11
13
10
19
6
2
6
10
19
14
3
10.2
14
11
2
12
15
17
10
11
19
4
11.5
16
20
7
18
2
19
9
2
15
10
11.8
13
4
11
3
12
11
1
16
15
14
10
15
20
16
12
18
18
1
2
12
14
12.8
2
18
4
17
9
7
20
6
14
11
10.8
12
5
2
13
12
1
8
15
17
14
9.9
Pengolahan Data
a. Data Kontinyu + 2 digit npm
Data Kontinyu
X
162,26
150,09
79,36
149,92
113,16
177,29
202,95
144,36
74,79
189,3
144,348
156,24
54,4
190,84
78,04
179,8
148,09
90,21
133,21
151,42
173,67
135,592
121,6
55,79
193,01
151,27
199,23
172,61
72,53
131,6
119,96
96,72
131,432
148,12
185,17
103,89
68,64
153,08
194,73
93,6
78,93
106,27
134,04
126,647
125,55
202,84
131,87
161,69
124,63
150,19
112,25
131,81
193,5
58,55
139,288
67,85
73,75
188,21
60,29
85,6
106,14
139,24
199,47
57,5
81,56
105,961
60,92
165,19
60,7
164,71
129,62
151,89
125,61
198,81
201,83
191,91
145,119
201,79
58,83
119,18
75,5
134,87
98,76
134,15
175,7
150,07
76,66
122,551
80,76
100,75
87,09
168,35
84,66
76,95
180,9
111,57
81,3
189,45
116,178
64,34
63,35
74,54
67,32
188,75
175,56
142,38
100,46
195,6
70,61
114,291
Distribusi Frekuensi Data Kontinyu
R = 202,95 – 54.4
R = 148,55
K = 1 + 3.3 log 100
K = 6,6
K = 7
P = 148,55/7
P = 21,2
P = 22
Sehingga didapat table distribusi frekuensi berikut ;
interval
f
54.4 – 76,4
19
76,5 – 98,5
14
98,6 – 120,6
11
120,7 – 142,7
14
142,8 – 164,8
15
164,9 – 186,9
10
187 - 209
17
Interval
fi
fk
LCL
UCL
LCB
UCB
CM
fi x CM
54,4 – 76,4
19
19
54,4
76,4
54,395
76,405
65,4
1242,6
76,5 – 98,5
14
33
76,5
98,5
76,495
98,505
87,5
1225
98,6 – 120,6
11
44
98,6
120,6
98,595
120,605
109,6
1205,6
120,7 – 142,7
14
58
120,7
142,7
120,695
142,705
263,4
3687,6
142,8 – 164,8
15
73
142,8
164,8
142,795
164,805
153,8
2307
164,9 – 186,9
10
83
164,9
186,9
164,895
186,905
175,9
1759
187 – 209
17
100
187
213.95
186,995
209,005
198
3366
xi
Fi
xi.fi
x ̄
fi(xi- x ̄)^2
fi(xi- x ̄)^4
65,4
19
1242,6
65,4
0
0
87,5
14
1225
87,5
0
0
109,6
11
1205,6
109,6
0
0
263.4
14
3687,6
131,7
242828,5
4211832928
153,8
15
2307
153,8
0
0
175,9
10
1759
175,9
0
0
198
17
3366
198
0
0
Jumlah
100
14792,8
Ukuran Kecenderungan
Mean = xi.fi/fi
= 14792,8/100
= 147,928
Median = (120,7 – 0.5) + (((100/2) – 44)/14)x22
= 129,62
Modus = (54.4 – 0.5) + (19/(19+3))x22
= 72,9
Ukuran Penyebaran
a. Simpangan Baku = 47,06
b. Variansi = 2215,34
Menentukan Garfish
Histogram
b. Poligon
Ogive
<
Fk
>
fk
54,4
0
187
100
76,5
18
164,9
82
98,6
33
142,8
72
120,7
42
120,7
57
142,8
57
98,6
42
164,9
72
76,5
33
187
82
54,4
18
100
213
0
b. Data Diskrit
Data Diskrit
X
6
7
19
20
20
14
6
22
5
16
13,5
9
7
21
12
15
11
13
22
21
12
14,3
15
15
11
23
12
10
11
15
17
21
15
17
14
23
10
6
10
14
23
18
7
14,2
18
15
6
16
19
21
14
15
23
8
15,5
20
24
11
22
6
23
13
6
19
14
15,8
17
8
15
7
16
15
5
20
19
18
14
19
24
20
16
22
22
5
6
16
18
16,8
6
22
8
21
13
11
24
10
18
15
14,8
16
9
6
17
16
5
12
19
21
18
13,9
Distribusi Frekuensi Data Diskrit
R = 24 – 5
R = 21
K = 1 + 3.3 log 100
K = 6.6
K = 7
P = 19/7
P = 2.3
P = 3
Sehingga didapat table distribusi frekuensi berikut ;
interval
f
5 – 7
17
8 – 10
9
11 – 13
12
14 – 16
21
17 – 19
16
20- 22
17
23 - 25
8
interval
fi
fk
LCL
UCL
LCB
UCB
CM
fi x CM
5 – 7
17
17
5
7
4.995
7.005
6
102
8 – 10
9
26
8
10
7.995
10.005
9
81
11 – 13
12
38
11
13
10.995
13.005
12
144
14 – 16
21
59
14
16
13.995
16.005
15
315
17 – 19
16
75
17
19
16.995
19.005
18
288
20 - 22
17
92
20
22
19.995
22.005
21
357
23 - 25
8
100
23
25
22.995
25.005
24
192
xi
fi
xi.fi
x ̄
fi(xi- x ̄)^2
fi(xi- x ̄)^4
6
17
102
6
0
0
9
9
81
9
0
0
12
12
144
12
0
0
15
21
315
15
0
0
18
16
288
18
0
0
21
17
357
21
0
0
24
8
192
24
0
0
Jumlah
100
1479
Ukuran Kecenderungan
Mean = xi.fi/fi
= 1479/100
= 14,79
Median = (124.17 – 0.5) + (((100/2) – 42)/15)x5
= 26.21
Modus = (65.4 – 0.5) + (18/(18+3))x21
= 42.5
Ukuran Penyebaran
Simpangan baku = 5,68
Variansi = 32,35
Menentukan Garfish
Histogram
Poligon
Ogive
<
fk
>
fk
5
0
5
100
9
20
9
97
12
31
12
80
15
43
15
63
18
63
18
43
21
80
21
31
24
97
24
20
26
100
26
0
BAB V
ANALISA DATA
5.1 Analisa Data Kontinyu
Dari kelompok data kontinyu diatas kita dapat menganalisa:
Nilai rangenya yaitu 148.55 artinya nilai – nilai dari data tersebut cukup bervarian tapi tidak terlalu jauh rentangannya.
Untuk jumlah data 100 jumlah kelas untuk distribusi normal cukup 7 kelas saja.
Panjang interval yang diperoleh dari range dibagi jumlah kelas menghasilkan nilai 22.
Nilai mean dari kumpulan data adalah 147,928 dan median 129,62
Modus atau angka yang sering muncul dalam data berkelompok ini adalah 72,9
Simpangan baku 47,06 dan variansi 2215,34
Dari setiap grafik yang kita buat baik itu Histogram, Poligon, dan Ogive diketahui bahwa frekuensi dari setiap interval data tidak terlalu jauh perbedaannya artinya frekuensi cukup berimbang dan seragam.
5.2 Analisa Data Diskrit
Dari kelompok data kontinyu diatas kita dapat menganalisa:
Nilai rangenya yaitu 21 artinya nilai – nilai dari data tersebut cukup bervarian tapi tidak terlalu jauh rentangannya.
Untuk jumlah data 100 jumlah kelas untuk distribusi normal cukup 3 kelas saja.
Panjang interval yang diperoleh dari range dibagi jumlah kelas menghasilkan nilai 3.
Nilai mean dari kumpulan data adalah 14,79
Simpangan baku 5,68 dan variansi 32,35.
Dari setiap grafik yang kita buat baik itu Histogram, Poligon, dan Ogive diketahui bahwa frekuensi dari setiap interval data tidak terlalu jauh perbedaannya artinya frekuensi cukup berimbang dan seragam.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan Analisa Data Kontinyu
Pada praktikum analisa data kontinyu dengan menggunakan statistika deskriptif diperoleh kesimpulan :
Range dari kumpulan data tersebut adalah 148.55
Jumlah kelas 7
Kemudian dihasilkan panjang interval senilai 22 sehingga penulis memutuskan untuk mengambil nilai 22
Nilai Rata - rata dari kelompok data tersebut adalah 147,928
Median dari kelompok data tersebut adalah 129,62
Modus dari kelompok data ini adalah 72,9
Simpangan baku diperoleh senilai 47,06
Dan Variansi senilai 2215,34
6.2 Kesimpulan Analisa Data Diskit
Pada praktikum analisa data diskrit dengan menggunakan statistika deskriptif diperoleh kesimpulan :
Range dari kumpulan data tersebut adalah 21
Jumlah kelas 7
Kemudian dihasilkan panjang interval senilai 2.3 sehingga penulis memutuskan untuk mengambil nilai 3
Nilai Rata - rata dari kelompok data tersebut adalah 14,79
Median dari kelompok data tersebut adalah 26.21
Modus dari kelompok data ini adalah 42.5
Simpangan baku diperoleh senilai 5.68
Dan Variansi senilai 32,35
NIVERSITAS WIDYATAMA Praktikum Statistika
25