TUGAS RANGKUMAN B.INDONESIA
Dosen:
Agung Purnomo, M.BA
Disusun Oeh:
1. Diastya Nur Syuaibah NIM: D24180026
2. Erly Farahani NIM: D24180036
3. Lidiah Aprilia NIM: D24180058
4. M.Nurdin Whid Hasan
NIM: D24180178
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NU SIDOARJO
MENGEKSPLORASI TEKS AKADEMIK DALAM GENRE MAKRO
Genre makro adalah genre yang di gunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara
keseluruhan dan genre mikro merupakan subgenre-subgenre yang lebih kecil yang terdapat di
dalam nya dan di payungi oleh genre makro tersebut. Misalnya teks akademik atau teks ilmiah
yang berwujud dalam berbagai jenis seperti buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan
praktikum dan artikel ilmiah. Jenis jenis tersebut merupakan genre makro yang tercampur
dengan beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi dan
diskusi.
Teks akademik ataun teks ilmiah berbeda dengan teks non akademik atau teks non ilmiah. Ciriciri teks akademik ialah sederhana, padat, objektif dan logis. Sederhana menurut kamus besar
bahasa Indonesia ialah bersahaja, tidak berlebih-lebihan atau tidak banyak seluk-beluknya
(kesulitan).Padat berarti sangat penuh hingga tidak berongga,padu dan mampat.objektif ialah
mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa di pengaruhi pendapat atau pandangan pribadi. Dan
logis berarti sesuai dengan logika, benar menurut penalaran dan masuk akal. Teks akademik
cenderung membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk memahamkan isinya kepada target
pembaca.
Secara umum teks akademik ditandaioleh sifat –sifat baku,logis,lugas dan objektif.namun teks
akademik diatas kurang memadai .karena sebuah teks yang dikatakan tidak akademik
sekalipun,dalam hal tertentu menunjukan ciri-ciri akademik ,dan sebaliknya. Teks yang masih
disebut akademik masih memamparkan non akademik.
Perlu diungkapkan ancangan yang dapat menjelaskan perbedaan teks akademik dan teks non
akademik . perbedaan antara teks akademik dan nonakademik tidak seperti perbedaan atara
hitam dan putih.perbedaan dilihat dari sisi cirri-ciri yang dikandung oleh maing-masing teks
tersebut.teks akademik diasosiasikan dengan teks tulis ,sedangkan nonakademik dengan teks
lisan.cotoh teks lisan seperti hal nya berita yang didengar melalui radio,sedangkan teks tulis
seperti hal nya naskah drama dalam bentuk dialog.
Teks yang tergolong kedalam teks tulis yakni ,misalnya suatu artikel ilmiah.sedangkan Teks
lisan yakni seperti percakapan dua oran yakni suatu dialog.keduanya menunjukan sebuah
kontinim bahwa sebuah cirri-ciri kedua teks cenderung bergaya lisan dan bergatya tulis atau
diantara keduanya tulis dan lisan .
Jika ada teks ,bagaimana cara menilai teks itu termasuk kategori akademik atau non
akademik.lihat dari perbedaan teks tulis atau teks lisan dari teks pertama.jika teks lisan maka
mengikuti nonakademik ,jika teks tulis maka teks akademik.
Ciri lain antara perbedaan teks lisan dan tulis yang menonjol dalam teks dilihat dari sebuah
ungkapan peristiwa.dengan dilihat teks yang menyatakan peristiwa menggunakan verba
sedangkan dari teks perbandingan yang kedua yakni pengubshan verba menjadi domina
(didapat dari kata yang lain).
1. Menganalisis pentingnya teks akademik
Jenis yang sering dijumpai diperguruan tinggi antara lain adalah buku.ulasan buku
,proposal penelitian,proposan kegiatan,laporan penelitian,laporan kegiatan,dan artikel
ilmia .Jenis teks tersebut masuk pada genre makro.
Genre makro yang akan dijumpai yaitu seperti brosur,editorial,berita dan opini di surat
kabar atau majalah.namun tidak termasuk berlangsung dengan kegiatan
akademik.yang termasuk genre-genre akademik telah dijelaskan pada ulasan di atas
seperti proposal penelitian dan seterusnya.
2. Membangun teks akademik
Teks akademik yakni proposal,buku,laporan,dan artikel ilmia. Semua teks akademik
termasuk genre makro .genre makro mempunyai cirri-ciri yang khusus.secara umum
teks akademik mempunyai ciri-ciri yang sama seperti genre makro.
Menyajikan teks akademik
dalam berbagai genre makro dan
membangun argument yang terbentuk didalam masing-masing genre
1.Mengg ali dan mengevaluasi lebih jauh ciri-ciri teks akademik.
Ciri-ciri lisan atau tulis merupakan sebagau kecil dari ciri-ciri teks akademik dan non
akademik.
Perbedaan antara teks akademik dan nonakademik
Teks akademik (tulis,ilmia)
Sederhana dalam struktur kalimat
Padat informasi
Banyak memanfaatkan nominalisasi
Memanfaatkan metamefora gramatika
Banyak mengandung ungkapan yang in-kongruen
Memanfaatkan istilah teknis
Bersifat takssonomik
Banyak memanfaatkan system pengacuan esfora.
Teks nonakademik (lisan,nonilmia)
Rumit dalam struktur kalimat
Cenderung tidak padat informasi
Padat akan kata-kata structural
Cenderung sedikit memanfaatkan nominalisasi
Cenderung sedikit memanfaatkan metafora gramatika,dan
karenanya tidak banyak mengandung ungkapan yang
inkongruen
Cenderung sedikit memanfaatkan istilah teknis.
Lebih kongret dan cenderung tidak bersifat taksonomik
Tidak menunjukan pengacuan esfora sebagai ciri penting
1.Ciri-ciri yang dapat membedakan teks akademik dan nonakademik
tersebut tidak lain adalah ciri-ciri kata dalam susunan beserta makna
yang dihasilkan kalimat dan wacana.
Teks akademik bersifat sederhana terlihat dari struktur kalimat yang sederhana
melalui penggunaan kata simplek.
Perbedaan kalimat simplek dan kalimat kompleks tidak diukur dari panjang
pendeknya,tapi dari jumlah aksi atau peristiwa yang dikandung .kalimat simplek adalah
kalimat yang hanya mengandung satu aksi atau peristiwa. Sedangkan kalimat
kompleks adalah kalimat yang mengandung lebih dari satu aksi atau peristiwa.
1.Teks akademik padat informasi
Padat pada teks akademik adalah padat akan informasi dan padat akan kata –
kata leksikal.pemadatan informasi sering dijumpi di tingkat leksis.
Bukti bahwa nominalisasi berdampak pada pemadatan informasindapat ditunjukan
dengan ilustrasi sebagai berikut.kata komunikasi atau pada teks bahasa .
2.Teks akademik padat kata leksikal
Teks akademik lebih banyak mengandung kata leksikal atau kata isi
(nominal,verbal-predikator,adjektiva, dan adverbial tertentu) dari pada kata
structural (konjungsi,kata sandang,preposisi,dan sebagainya). Intinya kata
Yang dicetak tebal yakni kata structural dan kata yang tidak dicetak tebal adalah
kata laksikal.semakin ilmia suatu teks semakin banyak kandungan kata leksikal
yang terkandung.meskipun jumlahnya lebjh kecil ,kata structural lebih sering
muncul dari pada kata leksikal .apabila dijumpai seperti itu maka kita lihat
berapa banyak perbandingan antara srtuktural dengan leksikal.jika kata ilmiyanya
lebih banyak maka termasuk kata leksikal lah yang lebih terlihat banyak dibandingkan
kata strukturanl.
Kepadatan leksikal dapat dilihat dari kelompok nomina yang terbentuk dari
rangkaian dua kata kesikal atau lebih tanpa disisipi oleh kata structural apa pun, contoh :
“naiknya jumlah tenaga kerja wanita”, “lapangan kerja”, “berkembangnya sektor industri
publik”, “sektor publik”, dan “sektor wanita”. Kelompok nomina akan menjadi semakin
padat apabila unsur penjelas yang melibatkan kata-kata struktural dalam kelompok tersebut
diperhitungkan. Akibatnya, kelompok nomina yang digunakan unutuk memadatkan
informasi .
d. teks akademik banyak memanfaatkan nominalisasi
sebagai upaya pembendaan, nomialisasi ditempuh dengan mengubah leksis
nombendan (antara lain verba, adjektiva, adverbial, konjungsi) menjadi leksis benda
(nomina). Nominasi pada teks akademik ditunjukan untuk mengungkapkan pengetahuan
dengan lebih ringkas dan padat. Contoh yang diambil dari teks akademik tersebut
mengandung nominalisasi: pengendalian, penyemprotan (yang secara beturut-turut
dibendakan dari verba: mengendalikan, menyemprot); sebab-akibat (yang dibendakan dari
konjungsi: sebab); dan kelangsungan (yang secara beturut-turut dibendakan dari adjektiva:
langsung). Nominalisasi tersebut mengakibatkan kepadatan informasi.
e. teks akademik banyak memanfaatkan metafora gramatika melalui ungkapan
inkongruen
metafora gramatika adalah pergeseran dari satu jenis leksis ke jenis leksis lain atau
dari tataran gramatika terjadi pada ungkapan yang inkongruen, sebagai kebalikan dari
ungkapan yang kongruen. Realisasi secara kongruen adalah realisasi yang sewajar-wajarnya
sesuai dengan realitas, misalnya benda direalisasikan sebagai nomina, proses direalisasikan
sebagai verba, kondisi direalisasikan sebagai adjektiva, dan sirkumtasi direalisasikan sebagai
adverbial. Sebaliknya, pada realisasi secara inkongruen, proses tidak diungkapkan dengan
verba tetapi dengan nomina, kondisi tidak diungkapkan dengan adjektiva tetapi dengan
nomina, dan sebagainya.
f. teks akademik banyak memanfaatkan istilah teknis
pada prinsipnya istilah teknis merupakan penamaan kepada sesuatu dengan
menggunakan nomina yang antara lain dibangun melalui proses nominalisasi. Terkait
dengan bidang ilmu tempat istilah teknis digunakan, perlu digaris bawahi bahwa istilah yang
sama mungkin mengandung makna yang berbeda apabila istilah itu digunakan pada bidang
ilmu yang berbeda. Contoh: apabiloa istilah morfologi digunakan dibidang linguistic, istilah
tersebut mengandung makana “ilmu yang berkenaan dengan pembentukan kata”, tetapi
apabila istilah yang sama digunakan di bidang biologi/pertanian/fisika, istilah itu
mengandung makna “struktur, susunan, komposisi, atau tata letak”. Dua hal perlu dicatat
tentang istilah teknis. Pertama, istilah teknis merupakan alat yang baikuntuk membuat
taksonomi atau klasifikasi terhadap pokok persoalan yang disajikan di dalam teks. Kedua,
istilah teknis perlu didefinisikan untuk meningkatkan pemahaman terhadap isi secara
keseluruhan.
g. teks akademik bersifat taksonomik dan abstrak
pada dasarnya taksonomi adalah pemetaan pokok persoalan melalui klasifikasi
terhadap sesuatu. Masalah pada teks akademik dibahas dalam konteks bahwa perpindahan
dari pemaparan peristiwa duniawi dengan bahasa sehari-hari menuju penyusunan ilmiah
yang sistematis dengan bahasa yang lebih teknis adalah perpindahan dari deskripsi manuju
klasifikasi. Dengan berkonsentrasi pada penelitian terhadapa wacana geografi-fisika, ketiga
ilmuwan tersebut berkesimpulan bahwa untuk mengubah bahasasehari-hari menjadi
bahasa ilmiah diperlukan istilah teknis yang disusun ke dalam taksonomi. Kesimpulan yang
sama berlaku pula tidak saja bagi wacana fisika tetapi bagi wacana biologi.
Teks akademik dinyatakan abstrak karena pokok yang dibicarakan di dalamnya
seringkali merupakan hasil dari pemformulasian pengalaman nyata menjadi teori. Proses
abstraksi tersebut digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan realitas. Pada teks
akademik, pokok persoalan dapat diungkapkan melalui taksonomi dan abstraksi.
h. teks akademik banyak memanfaatkan system pengacuan esfora
pengacuan esfora di manfaatkan pada teks akademik untuk menunjukkan prinsip
generalitas, bahwa benda yang disebut di dalam kelompok nomina tersebut bukan benda
yang mengacu kepada penyebutan sebelumnya. Generalitas, yaitu benda-benda yang sudah
diabstrakkan untuk menyatakan generalisasi, bukan benda-benda yang secara eksperiensial
berada di sekitar manusia.
i.
teks akademik banyak memanfaatkan proses relasional identifikatif dan proses
relasional atributif
terdapat dua jenis proses relasional, yaitu proses relasional identifikatif dan proses
relasional atributif. Proses relasional identifikatif merupakan alat yang baik untuk membuat
definisi atau identifikasi terhadap sesuatu, sedangkan proses relasional atributif merupakan
alat yang baik untuk membuat deskripsi dengan menampilkan sifat, ciri atau keadaan benda
yang dideskripsikan. Kenyataan tentang sedikitnya istilah teknis yang didefinisikan pada
teks-teks akademik itu menyebabkan teks-teks tersebut, secara ideasional cenderung sulit
dicerna.
J. Teks Akademik Bersifat Monologis Dengan Banyak Mendayagunakan Kalimat IndikatifDeklaratif
Sifat monologis pada teks akademik mengandung arti bahwa teks tersebut memberikan
informasi kepada pembaca dalam satu arah.untuk memenuhi sifat monologi tersebut teks
akademik mendayagunakan kalimat indikatif- deklaratif yang berfungsi sebagai proposisimemberi, berbeda dengan kalimat indikaif-deklaratif yang berfungsi sebagai proposalmeminta.
Informasi yang diberikan oleh penulis berkenaan dengan pokok persoalan yang dibahas
didalam teks. Secara interpersonal, melalui kalimat- kalimat indikatif-deklaratif, penulis teks
akademik tidak menunjukkan posisi yang lebih tinggi dari pada pembaca. Meskipun kalimat
indikatif- deklaratif masih ditemukan pada teks akademik dalam jumlah yang relatif kecil,
jenis kalimat tersebut mengembangkan fungsi sebagai proposisi- meminta.
K. Teks Akademik Memanfaatkan Bentuk Pasif Untuk Menekankan Pokok Persoalan, Bukan
Pelaku Dan Akibatnya, Teks Akademik Menjadi Objektif, Bukan Subjektif
Ciri bahwa teks akademik memanfaatkan bentuk pasif sudah lama dibaha, tapi
kenyataanya ini hendaknya tidak dipahami sebagai kebalikannya bahwa teks akademik tidak
memanfaatkan bentuk aktif. Penggunaan bentuk pasif pada teks akademik dimaksudkan
untuk menghilangkan pelaku manusia, sehingga unsur kalimat yang berperan sebagai subjek
dijadikan pokok persoalan yang dibicarakan didalam teks tersebut.
Terbukti bahwa teks akademik yang dicontohkan menunjukkan ciri keilmiahan melalui
bentuk pasif,terutama untuk proses material, mental, verbal, dan perilaku, pada teks tersebut
perilaku cenderung dihilangkan dengan menggunakan bentuk pasif yang cukup besar.
L. Teks Akademik Seharusnya Tidak Mengandung Kalimat Minor
Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap. Kalimat minor berkurangan salah satu
dari unsur pengisi subjek atau finitl prediktor.akibatnya, kalimat tersebut dapat dianalisis dari
sudut pandang leksikogramatika, serta tidak dapat pula dianalisis menurut jenis dan
fungsinya.
Secara ideasional, karna transtivitas pada kalimat minor tidak dapat dikenali, yanng
bersifat eksperiensial yang melibatkan partisipan, proses, dan sirkumtansi pada kalimat
tersebut tidak dapat diungkapkan. Secara interpersona, karena kalimat minor tidak dapat
digolongkan kedalam kalimat indikatif-deklaratif interogatif atau imperatif kalimat tersebut
tidak dapat mengungkapkan fungsinya sebagai proposisi memberi atau proposal meminta.
M. Teks Akademik Seharusnya Tidak Mengandung Kalimat Takgramatikal
Kalimat tagramatikal adalah kalimat yang secara gramatikal mengandung kekurangan
kelebihan unsur-unsur tertentu, misalnya kata-kata leksikal seperti nomina (yang berfungsi
sebagai subjek) dan verba (yang berfunsi sebagai finit/predikator) , atau kata-kata struktural,
seperti konjungsi dan preposisi. Teks akademik yang mengandung kalimat tagramatikal, baik
yang berkekurangan maupun berkelebihan unsur tertentu, adalah teks yang menunjukkan ciri
bahasa tak baku.
N. Teks Akademik Tergolong Kedalam Genre Faktual Bukan Genre Fiksional
Sebagian besar teks akademik yang dikutip sebagai tugas pada poin-poin diatas adalah
artikal ilmiah. Teks akademik yang demikian itu tergolong kedalam genre faktual, bukan
genre fiksional. Dilihat dari genre makro dan genre mikro, teks akademik yang dijadikan
tugas tersebut agar digolongkan kedalam genre makro artikel ilmiah atau artikel jurnal.
2. Menyajikan Teks Akademik Dalam Berbagai Genre Makro
Sebagai pemahaman awal, pada subbab ini, anda diajak untuk mengidentifikasi genre
mikro yang terdapat didalam masing-masing genre makro tersebut melalui contoh-contoh
yang dicuplikkan dari genre-genre makro. Pada subbab ini, anda hanya diajak untuk
mencermati contoh-contoh cuplikan dari masing-masing genre itu dengan mengenali struktur
teksnya dan genre-genre mikro yang terkandung didalamnya.
a. Ulasan buku
Buku dapat dikelompokkan menjadi buku ajar dan buku referensi. Ulasan buku
yang juga sering disebut timbang bbuku adalah tuilsan yang berisi tentang kritik
terhadap buku yang dimaksud.
b. Proposal
Proposal merupakan tulisan yang berisi rancangan kegiata. Proposal dapat
berupa proposal penelitian atau proposal kegiatan.
c. Laporal
Laporan dapat dikelompokkan menjadi laporan penelitian dan laporan kegiatan.
d. Artikel ilmiah
Artikel ilmiah dapat dikelompokkan menjadi artikel penelitian dan
artikelkonseptual.
D. Kegiatan 4: membangun teks akademik secara mandiri
Kegiatan belajar pada bagian ini merupakan kegiatan mandiri. Keberhasilan anda
dalam menempuh perkuliahan antara lain ditandai oleh kemandirian akademik dalam
membaca dan menuangkan gagasan kedalam teks akademik yang sesuai dengan genre yang
dikehendaki pada teks tersebut.
1. Membuat rangkuman
2. Membuat tugas dan proyek tentang teks akademik
a. Tugas
b. Proyek