Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Putri thesya ayunda 1663201001 4A reguler Manajemen kinerja atau performance management merupakan penerapan manajemen dengan kinerja sebagai dasar dalam melakukan fungsi manajemen. Manajemen kinerja sekarang ini menjadi penting karena: Adanya keterkaitan yang luas antara hasil kerja dan proses yang berlangsung Teknologi informasi dapat menggambarkan keterkaitan secara lebih jelas dan mudah, seperti keterkaitan “bonus” dengan pencapain jumlah pelayanan; Sistem informasi dengan bantuan model dapat melakukan proyeksi sebagai prediksi kinerja di masa datang; Model dapat disiapkan untuk mensimulasikan perubahan yang terjadi dan akibat bagi kinerja yang akan tercapai. Langkah Langkah di atas sangat penting Karena terkait dengan: Perlunya pengetian yang jelas tentang prinsip yang anut, selanjutnya dapat di terjemahkan dalam bentuk variable yg dapat di ukur; Sistem informasi yang akurat dan kalau dapat real time sangat membantu bagi keputusan yang cepat; Rancangan yang jelas dan realistis akan mendekatkan prinsip pada kinerja yang relevan; Penerapan yang “tepat” yang seharusnya juga sangat di perlukan, karena ukuran hanya angka, belum tentu bermakna sama; Perubahan yang cepat di berbagai segi, menuntut adanya perbaikan yang terus menerus, melalui kaji ulang atau pemutahiran.
Manajemen kinerja atau performance management merupakan penerapan manajemen dengan kinerja sebagai dasar dalam melakukan fungsi manajemen. Manajemen kinerja sekarang ini menjadi penting karena: Adanya keterkaitan yang luas antara hasil kerja dan proses yang berlangsung Teknologi informasi dapat menggambarkan keterkaitan secara lebih jelas dan mudah, seperti keterkaitan “bonus” dengan pencapain jumlah pelayanan; Sistem informasi dengan bantuan model dapat melakukan proyeksi sebagai prediksi kinerja di masa datang; Model dapat disiapkan untuk mensimulasikan perubahan yang terjadi dan akibat bagi kinerja yang akan tercapai. Langkah Langkah di atas sangat penting Karena terkait dengan: Perlunya pengetian yang jelas tentang prinsip yang anut, selanjutnya dapat di terjemahkan dalam bentuk variable yg dapat di ukur; Sistem informasi yang akurat dan kalau dapat real time sangat membantu bagi keputusan yang cepat; Rancangan yang jelas dan realistis akan mendekatkan prinsip pada kinerja yang relevan; Penerapan yang “tepat” yang seharusnya juga sangat di perlukan, karena ukuran hanya angka, belum tentu bermakna sama; Perubahan yang cepat di berbagai segi, menuntut adanya perbaikan yang terus menerus, melalui kaji ulang atau pemutahiran. Ruang lingkup Ruang lingkup manajemen kinerja, sebenarnya dapat di ukur dari segi: Masukan Proses Keluaran Dampak Keterkaitan dengan penerapan pada pelayanan rumah sakit akan terkait dalam 3 hal di atas dalam komposisi dan jumlah indicator yang akan berbeda, hal ini karena: Masing masing pelayanan rumah sakit mempunyai karakterisitik yang berbeda; Dalam pelaksananaanya ada prioritas proses yang relative spesifik pada masing masing pelayanan; Kontribusi dari masing masing pelayanan pada keberhasilan rumah sakit juga berbeda. Bila di lihat secara keseluruhan,maka kinerja rumah sakit dapat di lihat secara lebih spesifik dari segi corporate performance management berikut ini. Peluang Mutu pelayanan klinis Keselamatan dan keamanan pasien Kecanggihan teknologi Kepuasan dan loyalitas pasien Penerapan di rumah sakit Penerapan penilaian kinerja di rumah sakit yang berbasis balance score card dapat dilaksanakan beberapa indicator dan prespektif dapat disesuaikan dengan kinerja yang terkait langsung dengan pelayanan rumah sakit. Penggunaan seluruh indicator terasa memberatkan dan memakan waktu lama sehingga akhirnya tidak secara utuh dapat dikerjakan, yang penting di perhatikan adanya indicator sebagai ukuran strategic. Secara lebih rinci seperti berikut ini. Pelayanan rumah sakit Indicator kinerja layanan Indicator sangat banyak jenisnya tergantung dari: Tujuan Keterkaitan dengan masalah Inisiatif ataun kegiatan perbaikan yang perlu di lakukan Rencana peningkatan yang perlu disiapkan Dengan demikian akan lebih kompak, walaupun akan disadari adanya ketidaklengkapan dan beberapa indicator yang relative baru dan harus disiapkan data dan informasinya terlebih dahulu. Sebenarnya yang dapat di lakukan adalah: Pemilihan indicator yang relevan Pengelompakkan pada sistem penilaian kinerja; Sehingga lebih jelas dan terstruktur, tetapi pasti tidak akan sampai memuaskan semua pihak. Pola yang terpakai adalah Prespektif Aspek Indicator pada masing masing layanan Kinerja pelayanan Langkah pengukuran meliputi: Penentuan tujuan – indicator- data- perhitungan- hasil Langkah ini akan disesuaikan dengan rangkaian sistem informasi agar selanjutnya akan dengan mudah terkait decision support system yang berkembang lebih lanjut. Penjelasan seperti berikut ini. Penentuan tujuan Dalam hal ini di tentukan tujuan pengukuran secara lebih spesifik terkait: Mengetahui masalah yang timbul atau mengantisipasi masalah yang akan terjadi; Menyiapkan alternative pemecahan masalah Mengembangkan peningkatan kinerja pelayanan Indikator Indikator yang telah diketahui dikelompokkan pada pola yang seragam sehingga dapat memudahkan dalam rangka pengumpulan data dan perhitungan untuk masing masing jenis pelayanan. Perhitungan Melakukan perhitungan sesuai indicator dengan menggunakan rumus yang relevan. Hasil Hasil perhitungan merupakan informasi yang dapat di bandingkan dengan target atau standar sehingga akan terlihat masalah yang timbul atau akan timbul. Dari hasil yang diketahui akan merupakan bagian dari informasi yang selanjutnya dilakukan analisis dan pemecahan masalah sebagai bagian dari decision support system. Rangkaian sistem ini akan dapat di dukung oleh perangkat lunak sehingga: Lebih cepat lebih mudah dan menyenangkan.
The health sector is an important sector. It is also a social component that is challenging for the modern economy. The cost and quality of health care become a concern because of the high and always increasing cost but not entirely followed by an increase in real quality. This study aims to investigate the influence of the medical human resources, advanced medical technology, knowledge management capability, and IS/IT capabilities to the hospital clinical performance and health care quality based on the resource-based view theory. The research method implemented is survey with a target population of accredited hospital in Jakarta. The data will be analyzed using Structural Equation Modeling - PLS (partial least squares) path modeling. We found that medical human resources have a significant impact on the improvement of knowledge management capability and knowledge management capability have a significant role on the improvement of clinical performance. Medical human resources alone are not significant enough to affect clinical performance. Unfortunately, medical human resources, advanced medical technology and IS/IT capability have no significant role in improving the clinical performance. Clinical performance has a significant role in improving health care quality. But, medical human resources together with advanced medical technology have a significant impact on clinical performance and IS/IT capability together with knowledge management capability have a significant impact on clinical performance. Keywords: resource-based view, medical human resource, advanced medical technology, knowledge management capability, IS/IT capability, clinical performance, health care service quality
2009 •