Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

Isi.docx

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radiasi gelombang elektromagnetik sangat penting dan akrab dalam kehidupan manusia. Gelombang elektromagnetik telah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dalam hidup manusia, salah satunya pada bidang kesehatan dan bahkan gelombang elektromagnetik telah dimanfaatkan sebagai penetuan awal manusia. Sumber energi yang diterima atmosfer bumi berasal dari matahari, yang secara terus menerus memancarkan radiasi gelombang elektromagnetik dan partikel energi ke angkasa. Energi konstan ini merepresentasikan seluruh energi yang ada di bumi (kecuali sejumlah energi yang dihasilkan dari bahan radioaktif material bumi). Jumlah energi yang diterima bumi ini dipengaruhi oleh empat faktor: energi matahari, jarak bumi – matahari, posisi matahari dan panjang hari. Pengukuran radiasi surya yang sampai ke muka bumi dipengaruho oleh beberapa faktor diantaranya kedudukan surya terhadap bumi, Kebersihan langit, keawanan serta titik dimana dilakukan pengukuran tersebut. 1.2 Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan pratikan dapat: Memahami konsep dan mampu melakukan pengukuran radiasi elektromagnetik. Memahami dan mampu menggunakan salah satu detector radiasi (light depending resistor, LDR). 1.3 Rumusan Masalah Hal yang tidak diketahui oleh pratikan pada percobaan ini ialah bagaimana cara menggunakan alat ukur untuk mengukur radiasi elektromagnetik. BAB II DASAR TEORI Intensitas radiasi matahari ialah jumlah energi matahari yang sampai pada suatu luasan tertentu dari suatu permukaan pada waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam satuan Calori, Joule, Watt m-2 dll. Radiasi matahari mempunyai peranan yang sangat penting dalam bidang pertanian, karena radiasi matahari merupakan sumber energi dalam proses fotosintesa bagi tanaman berhijau daun. Dari sejumlah radiasi matahari yang sampai di permukaan bumi, hanya 1-2% saja yang digunakan untuk proses fotosintesa. Menurut Chang(1968) laju fotosintesa akan meningkat dengan peningkatan intensitas cahaya, sedangkan respon tanaman terhadap tingkatan intensitas cahaya berbeda-beda tergantung pada spesies masing-masing. Berdasarkan hal tersebut, tanaman dikelompokkan dalam dua golongan menurut tingkat kejenuhannya terhadap intensitas cahaya (Arifin, 2010). Energi matahari ialah sumber energi terbesar di permukaan bumi, yaitu sekitar 99,9% dari energi total dan hanya sebagian kecil dihasilkan oleh panas dari tanah, letusan gunung berapi dan proses penghancuran mineral-mineral radioaktif serta hasil pembakaran bahan organik. Namun apabila ditinjau dari segi klimatologis, energi yang bukan berasal dari matahari kurang berarti. Energi matahari ialah penyebab utama semua kegiatan perubahan maupun pergerakan di atmosfer. Oleh karena itu, penyebaran energi radiasi matahari di permukaan bumi merupakan faktor pengendali cuaca dan iklim yang terpenting. Radiasi matahari yang sampai ke bumi tidak seluruhnya dapat diserap oleh permukaan bumi, yaitu sekitar 50% saja, 20% diserap oleh atmosfer dan sisanya sekitar 30% dipantulkan kembali. Namun hal tersebut tergantung pada kondisi atmosfer pada saat tersebut (Muin, 2014). Ilmu pengetahuan kuantitas-kuantitas radiasi disebut radiometri. Radiometri berlaku untuk seleruh spectrum elektromagnetik. Hamper semua kuantitas radiometri ditulis dengan sifat radian, dan semua simbolnya selalu dilengkapi dengan indeks e, yang merupakan singkatan dari elektromagnetik. Alat untuk mengukur radiasi disebut radiometri (Freedman, 1991). BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.1 Alat dan bahan No Alat dan Bahan Jumlah 1 Laser He-Ne 1 buah 2 Lampu Senter 1 buah 3 Lampu Halogen 1 buah 4 LDR 1 buah 5 Resistor Secukupnya 6 Amperemeter 1 buah 7 Voltmeter 1 buah 8 Kabel Penghubung Secukupnya 9 Jumper Secukupnya 3.2 Prosedur Percobaan Prosedur percobaan ini ialah sebagai berikut. Sumber radiasi berupa lampu senter, lampu halogen, dan laser He-Ne disiapkan beserta catu dayanya masing-masing. Detektor cahaya LDR (Light Depending Resistor) disiapkan. Ammeter, Voltmeter dan Ohmmeter disiapkan. Daya arus searah disiapkan. Resistor dengan nilai berbeda disiapkan. Peralatan disusun. Rangkaian dihubungkan untuk menjalankan LDR. Voltmeter digunakan untuk memeriksa tegangan dan polaritas keluaran catu daya dengan menggunakan voltmeter. Pada saat awal menghubungkan rangkaian tersebut dengan catu daya, tegangan keluaran catu daya diatur pada keadaan 0 V atau pada keadaan paling rendah. Kemudian ditingkatkan secara perlahan sampai: +2V Pada saat rangkaian LDR dihubungkan dengan catu daya, ditempatkan batas ukur ammeter pada batas ukur maksimum, kemudian diatur secara perlahan-lahan sampai pada batas ukur yang bersesuaian. Pengukuran radiasi dilakukan dari masing-masing sumber tersebut, dengan mengubah-mengubah besarnya tegangan catu daya secara bertahap, diamati perubahan dan dicatat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut. Selanjutnya, digunakan resistor lainnya dengan nilai hambatan yang berbeda, lalu diamati dan dicatat perubahan arus yang mengalir pada rangkaian tersebut. Setelah selesai melakukan percobaan, laser dimatikan dan perangkat lainnya. Semua perangkat dibersihkan dan ditempatkan pada posisi semula. BAB IV ANALISA DATA DAN HASIL 4.1 Data Hasil Pengamatan Hasil pengataman yang diperoleh pada percobaan ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Data hasil pengamatan Sumber Cahaya Resistor (Ω) Tegangan (V) Arus Listrik (A) LED 10 0.28 0.3 x 10-3 100 0.28 0.03 1000 0 3 x 10-3 10000 0 0.3 x 10-3 100000 0 21 x 10-6 4.2 Analisa Data Dalam analisa pada percobaan ini, kita melakukan perhitungan nilai hambatan secara perhitungan. Dik : V = 0.28 Volt I = 0.3 x 10-3 Dit : R . . . ? Penyelesaian V = I x R R = V / I = 0.28 Volt / 0.3 x 10-3 = 933.33 Ω Dik : V = 0.28 Volt I = 0.03 Dit : R . . . ? Penyelesaian V = I x R R = V / I = 0.28 Volt / 0.03 = 9.33 Ω Dik : V = 0 Volt I = 3 x 10-3 Dit : R . . . ? Penyelesaian V = I x R R = V / I = 0 Volt / 3 x 10-3 = 0 Ω Dik : V = 0 Volt I = 0.3 x 10-3 Dit : R . . . ? Penyelesaian V = I x R R = V / I = 0 Volt / 0.3 x 10-3 = 0 Ω Dik : V = 0 Volt I = 21 x 10-6 Dit : R . . . ? Penyelesaian V = I x R R = V / I = 0 Volt / 21 x 10-6 = 0 Ω 4.3 Pembahasan Benda-benda elektronik yang berada didekat memiliki radiasi yang jika dalam waktu lama berada di dekat kita akan menimbulkan kerusakan pada bagian saraf kita. Dalam percobaan ini benda yang digunakan sebagai benda radiasi adalah LED (Light Emision Diode) karena lampu juga memiliki efek radiasinya sendiri. Dari tabel hasil pengamatan dapat dilihat nilai tergangan yang terbaca tidak memiliki nilai, hal ini dapat disebabkan oleh kesalah pada pratikan yang salah merangkai alat, resistor sudah mulai rusak, kabel penghubung antara sumber tegangan kawat penghantarnya sudah rusak sehingga tegangan listrik tidak dapat dialirkan. Lalu pada analisa data dapat dilihat bahwa nilai resistor dilakukan secara perhitungan berbeda dengan percobaan seharusnya nilainya sama kalaupun berbeda dengan selisih yang tidak jauh, namun karena terdapat kesalahan dalam percobaan ini maka nilai yang diperoleh berbeda.. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini ialah, bahwa prinsip kerja LED hamper sama dengan Resistor, yang sama-sama menghambat arus yang mengalir melalui tegangan. 5.2 Saran Saran pada percobaan ini ialah, sebaiknya pratikan mampu melakukan percobaan dengan serius agar hasil dan tujuan dilakukannya percobaan ini dapat tercapai. DAFTAR PUSTAKA Arifin, MS., 2010. Elektronika dalam Kehidupan Sehari-hari. Universitas Brawijaya, Malang. Muin, E.K.  2014. Radiasi Elektromagnetik . Universitas bengkulu, Bengkulu. Young, Freedman. 1991. Fisika Universitas. Jakarta : Erlangga. 9