Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

Rangkuman Ekonomi Mikro Islam.docx

RANGKUMAN EKONOMI MIKRO ISLAM Oleh: Lies Indit 155121141 Risang Pamungkas 155121157 Siti Faizah Dyah 155121150 Ayu Mey Rimawati 155121155 Dosen Pengampu: Usnan, S.E.I, M.E.I INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA KARTASURA-SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2016/2017 TEORI HARGA DAN MEKANISME PASAR KONVENSIONAL Teori Harga Menurut Karl E. Case dan Raay C. Fair harga adalah jumlah yang dijual oleh suatu produk per unit dan mencerminkan berapa yang bersedia dibayarkan oleh masyarakat. Harga menggambarkan kesepakatan antara orang dan perusahaan yang dengan sukarela melakukan pertukaran berbagai komoditas. Harga mengkoordinasikan keputusan para produsen dan konsumen dalam sebuah pasar. Harga-harga yang lebih tinggi cenderung mengurangi pembelian konsumen dan mendorong produksi. Harga yang lebih rendah mendorong konsumsi dan menghambat produksi. Harga adalah roda penyeimbang dari mekanisme pasar. Menurut Soediyono Reksoprayitno, inti teori harga pasar ialah harga suatu barang atau jasa yang pasarnya kompetitif, tinggi rendahnya ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar. lima dari institusi ekonomi kapitalis menjelaskan harga merupakan indikator kelangkaan. Barang dan jasa yang semakin mahal, berarti semakin langka.Bagi produsen, gejala naiknya harga merupakan sinyal untuk menambah produksi agar keuntungan meningkat.Bagi konsumen, gejala naiknya harga merupakan sinyal untuk menahan diri, menyusun ulang rencana pengeluarannya agar kehidupannya dapat berlanjut. Mekanisme Pasar Dalam Pandangan Ekonomi Konvensional Apabila kesejahteraan material sudah tercapai maka dengan sendirinya kesejahteraan non material juga akan tercapai. Demikian harapan dari model teori ekonomi konvensional. Dalam ekonomi konvensional, para pelaku ekonomi memaksimalkan kepuasan serta keuntungan melalui persaingan dan dengan cara seperti itu kesejahteraan materil akan tercapai. Pada umumnya, mekanisme pasar adalah cukup efisien di dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi dan mengembangkan perekonomian, tetapi dalam keadaan tertentu ia menimbulkan beberapa akibat buruk sehingga diperlukan campur tangan pemerintah untuk memperbaikinya. KONSEP EKONOMI MIKRO ISLAM Pengertian Ekonomi Mikro Islam Ekonomi mikro islam adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat perilaku beberapa individu, baik sebagai konsumen, produsen, atau tenaga kerja, yang dalam kegiatan ekonominya selalu diilhami oleh nilai-nilai keislaman. Karakteristik Ekonomi Mikro Islam Diantara karakteristik yang mencirikan ekonomi mikro islam adalah: Didasarkan aturan agama dan tidak boleh melanggar ketentuan Tuhan. Berpusat pada ketuhanan. Tak bisa dilepaskan dari masalah akidah islamiah. Kegiatan ekonomi tidak hanya sebagi usaha mencari kesejahteraan dunia, tapi juga dinilai sebagai ibadah kepada Allah SWT. Mengajarkan setiap pelaku ekonominya bertindak lebih objektif saat terlibat aktivitas ekonomi. Mengutamakan kepentingan umum, bukan kepentingan pribadi. Selalu menekankan bahwa harta kekayaan dan sumber daya yang ada di bumi adalah milik Allah SWT. TEORI PRODUKSI KONVENSIONAL Pengertian Produksi Dalam pengertian sederhana, produksi berarti menghasilkan barang/jasa. Menurut ilmu ekonomi, produksi adalah kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau kegiatan menambah nilai kegunaan/manfaat suatu barang. Tujuannya: Menghasilkan barang atau jasa Meningkatkan nilai guna barang atau jasa Menigkatkan kemakmuran masyarakat Meningkatkan keuntungan Memperluas lapangan usaha Menjaga kesinambungan usaha perusahaan Proses Ekonomi Dan Proses Produksi Proses ekonomi dapat dilihat sebagai arus lingkaran. Dimulai dari barang-barang, bahan-bahan serta unsur-unsur ekonomis lainnya masuk dalam proses produksi. Bahan-bahan yang masuk proses produksi akan keluar sebagai barang-barang atau jasa. Dan adapun hasil penjualan dari barang atau jasa tersebut disebut sebagai pendapatan. Pendapatan ini lalu digunakan sebagai modal untuk membeli bahan-bahan untuk proses produksi selanjutnya. Faktor-Faktor Produksi Unsur-unsur yang diperlukan disebut sebagai faktor-faktor produksi. Diantara faktor-faktor yang biasa digunakan dalam produksi, terdiri atas sumber daya alam, tenaga kerja manusia, modal dan kewirausahaan. Fungsi Produksi Adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dan tingkat penggunaan input. Menunjukkan bahwa besar kecilnya output tergantung pada besar kecilnya input. Juga dirumuskan : dengan Y = output, K sebagai kapital, dan L merupakan tenaga kerja. TEORI PENAWARAN KONVENSIONAL Pengertian Penawaran Penawaran diartikan sebagai jumlah barang yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan. Penawaran suatu barang akan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Diantaranya: harga barang itu sendiri(Px), harga barang terkait(Py), harga input(), teknologi (), pajak (), cuaca/iklim (), dan sebagainya. Sehingga untuk mencari kuantitas barang yang ditawarkan dapat dirumuskan: Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dengan berbagai tingkat harga. Sesuai hukum penawaran, semakin tinggi harga semakin tinggi pula jumlah barang yang ditawarkan , dan begitu juga sebaliknya. Faktor-Faktor Mempengaruhi Jumlah Penawaran Selain permintaan, penawaran juga dipengaruhi oleh faktor lain yaitu Biaya produksi Tekonologi Harapan keuntungan Kebutuhan akan uang tunai Harapan harga masa yang akan datang Pergeseran Kurva Penawaran Pergeseran kurva penawaran bergantung pada faktor yang mempengaruhinya. Apabila harga barang naik, maka jumlah penawaran akan bertambah, hingga kurva bergeser ke kanan. Sedangkan jika harga barang turun, maka jumlah penawaran akan berkurang dan kurva bergeser ke kiri. TEORI PERMINTAAN ISLAMI Kurva Permintaan Barang Halal Kurva permintaan diturunkan dari titik persinggungan antara indifference curve dengan budget line. Semakin tinggi harga semakin sedikit jumlah barang yang diminta. Barang x dan barang y adalah barang halal, apabila terjadi perubahan harga barang x (Px),dimana Px1<Px2<Px3, dan income tetap, maka (I/Px1)<(I/Px2)<(I/Px3), sehingga Qx1,<Qx2<Qx3. Kurva permintaan terbagi menjadi 3: Kurva Permintaan Barang Halal dalam Pilihan Halal-Haram, Keadaan Darurat Tidak Optimal (mengalokasikan pendapat kita untuk mengkonsumsi barang halal, namun dalam keaadan darurat/terpaksa harus mengkonsumsi yang haram maka bukan optimal solution), Permintaan Barang Haram dalam Keadaan Darurat (dalam keadaan yang mengancam jiwa, maka permintaan barang haram hanya bersifat insidentil). Konsumsi Inter-Temporal Konvensional Adalah konsumsi yang dilakukan dalam dua waktu, yaitu masa sekarang dan yang akan datang. Dalam ekonomi konvensional pendapatan(Y) adalah penjumlahan konsumsi(C) dan tabungan(S). Y=C+S Perilaku konsumen jika terjadi selisih antara pendapatan dengan jumlah yang dikonsumsi: Lender (Jumlah konsumsi < pendapatan), Borrower (jumlah konsumsi > pendapatan), Polonius Point (jumlah konsumsi = pendapatan) Konsumsi Inter-Temporal Dalam Islam Islam dilaksanakan oleh masyarakat Zakat hukumnya wajib Tidak ada riba didalam perekonomian Mudarabah wujud dalam perekonomian Pelaku ekonomi bersikap rasional dengan memaksimalkan kemaslahatan TEORI PRODUKSI ISLAMI Fungsi Produksi Q = f (Xa1, Xb1, Xc1,…., Xn) dengan Xa1, Xb1, Xc1,…., Xn menunjukkan jumlah dari kombinasi input dan Q menunjukkan jumlah output. Fungsi Produksi: Produksi Total, Produk Marginal, dan Produk Rata-rata. Produksi total : Q = 14X + 10X2 – X3. Sedangkan untuk marginal product :MP = = MP = 14+20X-3X2. Sedangkan rata-rata kemampuan produksi: AP= maka AP= 14+10X-X2 TEORI PENAWARAN ISLAMI Total Cost dan Marginal Cost. Ada 2 konsep biaya per unit : Average Cost, Marginal Cost Pengaruh Pajak Penjualan: Turunnya total profit dari profit1 menjadi profit2, Turunnya tingkat profit maksimal, Mengecilnya skala produksi Internalitas Biaya Eksternal (biaya atas proses produksi) MEKANISME PASAR ISLAMI Penentuan harga dilakukan oelh kekuatan permintaan dan penawaran. Dan Islam mengatur agar persaingan dipasar dilakukan dengan adil: Talaqqi rukban dilarang (menaikan harga tinggi bagi pendatang) Dilarang mengurangi timbangan Dilarang menyembunyikan barang cacat Dilarang menukar kurma kering dengan kurma basah Dilarang menukar satu takar kurma bagus dengan dua takar kurma sedang Transaksi Najasy (menyuruh orang lain menawarkan barangnya) Dilarang ikhtikar (mengambil keuntungan dengan harga lebih tinggi) Dilarang Ghaban faa-hisy (menjual diatas harga pasar) PERMASALAHAN UMUM EKONOMI MIKRO Apa dan Berapa yang Diproduksi? Menyangkut jenis barang dan jumlah yang akan diproduksi, pertanyaan ini berkaitan dengan pengalokasian sumber daya yang langka di antara berbagai alternatif penggunaannya. Karena sumber daya terbatas, masyarakat harus memilih dan memutuskan barang apa yang akan diproduksi. Setelah ditentukan apa yang akan diproduksi, masyarakat harus memutuskan berapa jumlah barang tersebut harus diproduksi. Bagaimana Memproduksinya? Masalah dalam hal ini adalah teknologi atau metode produksi apa yang digunakan untuk memproduksi suatu barang. Produksi dengan teknologi padat karya banyak menggunakan tenaga manusia, tetapi jumlah produksinya terbatas Masalah kedua yang harus ditangani adalah bagaimana mengombinasikan faktor-faktor produksi yang ada agar berhasil guna dan berdaya guna. Untuk siapa Diproduksi? Permasalahan di sini adalah siapa yang memerlukan barang tersebut dan siapa saja yang menikmati hasilnya. Dengan kata lain, bagaimana pendistribusiannya. Sistem ekonomi pasar berpendapat bahwa sedikit atau banyaknya distribusi tergantung pada persaingan. Jadi, distribusi tergantung pada mekanisme pasar. Sedangkan pada sistem ekonomi komando, produksi dan distribusi diatur oleh pemerintah. TEORI PERMINTAAN KONVENSIONAL Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dalam periode tertentu. Secara sistematis, jumlah permintaan atas suatu produk dapat dirumuskan sebagai berikut :Q = a – bP Dengan keterangan: Q = Jumlah produk yang diminta, A = Konstanta , B = Koifisien arah garis kurva, P = Harga produk diminta per unit, D = Permintaan (Demand). 3