Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

Struktur Dan Fungsi Jaringan Hewan

Struktur Dan Fungsi Jaringan Hewan Dilihat dari segi jumlah sel, hewan dapat dibagi menjadi Protozoa (hewan bersel satu) dan Metazoa (hewan bersel banyak). Pada hewan bersel banyak (termasuk manusia), kumpulan sel-sel yag memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan, jaringan jaringan yang berbeda akan bergabung membentuk organ tubuh, organ-organ tubuh akan bergabung membentuk sistem organ tubuh, sistem organ tubuh akhirnya akan bergabung membentuk organisme (hewan). Jaringan Embrional Jaringan embrional, merupakan jaringan dari hasil pembelahan sel zigot. Jaringan embrional mengalami spesialisasi menjadi 3 lapisan jaringan (triploblastik), lapisan luar, ektoderm, lapisan tengah, mesoderm dan lapisan dalam entoderm. Contoh hewan triploblastik : Annelida, Mollusca, Arthropoda, Chordata. Atau menjadi 2 lapisan jaringan (diploblastik), lapisan ektoderm dan endoderm. Contoh hewan diploblastik : Coelenterata. Lapisan-lapisan jaringan tersebut di atas kemudian akan berkembang menjadi organ-organ tubuh dari suatu hewan.  2. Jaringan Epitelium Jaringan epithelium merupakan jaringan penutup permukaan tubuh sebelah luar maupun sebelah dalam. Contoh permukaan sebelah luar yang memiliki jaringan epitelium adalah kulit, sedangkan permukaan sebelah dalam tubuh yang mengandung epitelium adalah permukaan dalam usus, paru-paru, pembuluh darah, dan rongga tubuh. Jaringan epitelium dapat berasal dari perkembangan lapisan ektoderma, mesoderma, atau endoderma. Jaringan epitelium dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuknya, dan berdasarkan struktur dan fungsinya. a. Epitelium Berdasarkan Jumlah Lapisan Sel dan Bentuk Epitelium sederhana adalah epitelium yang sel-selnya  hanya selapis. Epitellium berlapis adalah epitalium yang terdiri atas beberapa lapis sel. Berdasarkan bentuknya, sel epitelium dibedakan menjadi bentuk pipih, kuboid, dan batang. Selain ketiga jenis epitelium itu, dikenal juga epitelium berlapis semu. 1. Epitelium sederhana Epitelium selapis pipih (squanos) bentuk sel-selnya pipih. Epithelium pipih sederhana pada dinding alveolus paru-paru Epitelium selapis kuboid (cuboidal) berbentuk seperti kubus. Epithelium kubus sederhana pada tubulus ginjal Epitelium selapis batang (silindris) berbentuk seperti batang. Epithelium batang sederhana pada lambung dan usus 2. Epitelium berlapis semu Epitel ii sebenarnya terusun atas satu lapis sel tetapi memiliki ketinggian yang tidak sama, sehingga terlihat berlapis Epithelium batang berlapis semu pada dinding trakea 3. Epitelium berlapis Epitelium berlapis pipih, misalnya terdapat pada permukaan kulit, vagina dan esophagus, permukaan epitelnya selalu basah. Epithelium berlapis pipih pada esofagus Epitelium berlapis kubus terdapat pada saluran kelenjar keringat, folikel ovarium yang sedang berkembang, dan kelenjar ludah. Epithelium berlapis kubus pada saluran kelenjar ludah Epitelium berlapis batang (silindris) terdapat pada permukaan uretra pria. Epithelium berlapis batang pada uretra Epitelium transisional; terdapat pada kandung kemih. Bentuk sel epitelium transisional bergantung pada derajat peregangan kandung kemih.  Epithelium transisional pada dinding kandung kemih dan ureter b. Epitelium berdasarkan struktur and fungsi. 1) Jaringan epitelium penutup Jaringan epitelium penutup berperan melapisi permukaan tubuh dan jaringan lainnya. 2) Jaringan epitelium kelenjar Kelenjar dibedakan menjadi dua, yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin. a) Kelenjar eksokrin merupakan kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran untuk menyalurkan hasil sekresinya.Zat secret dapat berupa enim, keringat, dan air ludah.  Berdasarkan banyak sel penyusunya kelenjar eksokrin dibedaka menjadi dua:  1. Uniseluler Tersusun atas satu buah sel Ex: goblet ( sel epithelium pehasil mukulus/ lender yang terdapat pada lapisan usus halus dan saluran pernapasan 2. Multiseluler Tersusun atas banyak sel Macam dan contoh kelenjar eksokrin 1. Tubuler sederhana 2. Tubuler bergulung sederhana 3. Tubuler bercabang sederhana 4. Alveolar sederhana 5. Alveolar bercabang 6. Tubuler majemuk 7. Alveolar majemuk 8. tubulo-alveolar majemuk b) Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak memiliki saluran pengeluaran.  3. Jaringan ikat Jaringan ikat atau jaringan penyambung merupakan jaringan yang selalu berhubungan dengan jaringan lainnya atau organ-organ. Jaringan ilat memiliki fungsi antara lain: Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain Membungkus organ-organ Mengisi rongga di antara organ-organ Menghasilkan imunitas. a. Komponen Jaringan Ikat 1) Sel Macam sel penyusun jaringan ikat terdiri antara lain fibroblast, makrofag, sel mast, sel lemak, sel plasma, dan leukosit. a) FIbroblas adalah sel yang mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut. b) Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak beraturan, umumnya terletak dekat pembuluh darah dan bergerak jika ada luka. c) Sel mast adalah sel yang mem[roduksi heparin yang berfungsi mencegah pembekuan sel darah dan histamin yang dapat mengatur permeabilitas kapiler darah. d) Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi untuk menyimpan lemak. e) Leukosit adalah sel darah putih. 2) Serabut  Serabut atau serat penyusun jaringan ikat tediri atas tiga macam, yaitu serabut kolagen, serabut elastin, dan serabut reticulum a) Serabut kolagen ( serabut putih ) Liat, ulet, paling banyak ditemukan,tidak berwarna tetapi dalm jumlah banyak berwarna putih b) Serabut elastin ( serabut kuning ) Kenyal,tidak berwarna tetapi dalam jumlah banyak berwarna kuning c) Serabut reticulum Berbentuk seperti jala, halus dan becabang, berfungsi meghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain 3) Zat dasar Zat dasarnya bersifat amorf ( tidak berbentuk), tidak berwarna, dan homogeny, yang tersusun atas molekul karbohidrat, protein, dan air. Zat dasar berperan mengisi ruang antar sel dan serabut jaringa ikat. b. Macam jaringan ikat Jaringan ikat biasa Jaringan ikat padat Jaringan ikat teratur Berkas kolagen tersusun teratur satu arah, mis: tendon Jaringan ikat tidak teratur Berkas kolage menyebar membentuk anyaman kuat mis: dilapisan bawah ( dermis) kulit Jaringan ikat longgar Contoh lain jaringan ikat longgar adalah jaringan lemak/jaringan adipose Jaringan ikat khusus Jaringan tulang rawan ( kartilago ) Kuat, lentur, berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang sendi. Berdasarka matriksnya tulang rawan dibedakan menjadi tiga: Tulang rawan hialin Mengandung serabut kolagen yang halus, berwarna ening kebiruan Tulang rawan elastic Mengandung serabut elastic yang disebut kolagen Tulag rawan fibrosa Mengandung serabut kolagen yang padat dan kasar Jaringa tulang sejati ( osteon ) Tulang sejati adalah mineralisai dari tulang dewasa, mineralisasi merupakan proses perubahan penyusun materi organic menjadi materi anorganik.Jaringan Tulang sejati disusun oleh sel-sel tulang(osteosit). Osteosit berasal dari sel induk tulang(osteoblas), osteosit terletak di lakuna dan saling berhubungan melalui kanalikuli. Osteosit tersusun dalam lapisan konsentris yang disebut lamella. Jaringan tulang mengandung osteoklas yaitu sel berukuran besar dengan jumlah inti 6-50. Osteoklas menghasilkan enzim kolagenase dan proteolik lain yang berfungsi merombak tulang serta mengatur bentuk tulang Penampang tulang lengan System havers Penampang melintang jaringan tulang (osteon) Berdasarkan ada tidaknya rongga didalamnya tulang dibedakan menjadi dua: Tulang kompak Terdapat system havers yang tersusun konsentris, system havers merupakan unit penyusun tulang yang mengandung pembuluh darah dan saraf sebagai penyuplai nutrient untuk menghidupi tulang. Didalam system havers terdapat saluran Volkman yaitu saluran yang menghubungkan dua saluran havers Tulang spons Tidak terdapat system havers, terdiri dari trabekula tulang yang saling berhubungan satu sama lain. Trabekula adalah struktur penyusun tulang spons yang berbentuk seperti jarum atau lempengan Darah dan limfa Darah terdiri atas tiga; Sel darah merah ( eritrosit ) Befungsi mengangkut oksigen dan karbondioksida dalam sel darah Tidak memiliki iti sel dan Terdapat hemoglobin yang berfunsi sebagai pengikat oksigen di dalam darah 2. Sel darah putih ( leukosit ) Berfungsisebagai pelindung terhadap benda asing yang masuk kedalam tubuh Memiliki nucleus dan tidak mengandung hemoglobin dan bergerak amuboid Berdasarkan granulanya dalam sitoplasma dibagi menjadi: Granulosit     : neutofil,eosinofil, dan basofil Agranulosit   : limfosit dan monosit Limfosit adalah salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi sebagai penghasil atibodi 3. Keping darah ( trombosit ) Berfungsi dalam proses pembekuan darah Terdapat banyak granula tetapi tidak terdapat nucleus 4. Plasma Bagian darah yang cair dan mengandung larutan elektrolit dan protein( albumin,globulin,fibrinogen) Limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan kembali ke aliran darah Struktur dan fungsi jaringan hewan Perubahan sel menjadi jaringan terjadi melalui proses spesialisasi. Jaringan penyusun tubuh hewan ada empat macam yaitu :     1.      Jaringan epithelium    Jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atu melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik di dalam maupun di luar tubuh. Jaringan epithelium yang melapisi lapian luar tubuh disebut epidermis, jaringan yang membatasi organ dalam disebut endotelium, jaringan yang membatasi rongga disebut mesotelium. Ciri jaringan epithelium adalah sel-selnya tersusun rapat, tidak mengandung pembuluh darah, tetapi mengandung ujung saraf, dan kemampuan regenerasi cukup tinggi. Jaringan epithelium diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan jumlah lapisannya:       a. Epithelium selapis, tersusun atas selapis sel yang sama. Epithelium selapis terdiri dari epithelium pipih selapis (terdapat pada dinding kapiler, membrane paru-paru), epithelium kubus selapis (saluran kelenjar ludah dan keringat), epithelium batang selapis (saluran pencernaan dari lambung samapai anus), epithelium batang berlapis semu (bagian dalam sarulan pencernaan).      b. Epithelium berlapis, tersusun atas dua atau lebih lapisan sel. Epithelium berlapis terdiri atas, Epithelium pipih berlapis (kulit, esophagus, vagina), Epithelium kubus dan batang berlapis (kelenjar susu, kelenjar ludah, berperan dalam sekresi), Epithelium transisional/ bentuk selnya dapat berubah-ubah (kantong kemih), Epithelium kelenjar, terdapat pada kelenjar ada dua jenis kelenjar yaitu endokrin (hasil sekresi masuk kepembuluh darah) contoh kelenjar tiroid. Keljar eksokrin (hasil sekresi menuju permukaan Epithelium) contoh kelenjar susu dan ludah. tipe epitelium      2.      Jaringan ikat Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen intaseluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Dengan demikian, secara garis besar, jaringan ikat terdiri atas sel-sel jaringan ikat dan matriks. Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya, serat pada matriks dapat dibedakan menjadi tige jenis, yaitu serat kolagen, elastin, dan retikuler. Serat kolagen berupa berkas beranekaragam yang berwarna putih. Serat nya mempunyai daya regang yang tinggi denagn elastisitas yang rendah. Kolagen terdapat pada tendon. Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis dari serat kolagen. Seratnya mempunyai elastisitas tinggi. Terdapat pada pembuluh darah. Serat retikuler hamper sama dengan serat kolagen tetapi berukuran lebih kecil. Serat ini berperan dalam menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain. Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat danasam hialuronat. Bentuk bahan dasar ini adalah homogen setengah cair, jika kandungan asam hialuronat tinggi, matriks bersifat lentur. Sebalinya, jika kandungan mukopolisakarida sulfatnya tinggi, matriks bersifat kaku. Bahan ini terdapat dalam sendi. Ada berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki berbagai fungsi, antara lain. Fibroblast (mensekresikan protein), makrofag (berbentuk tidak teratur dan khusus terdapat pembuluh darah), sel tiang (menghasilkan subtansi heparin dan histamine), sel lemak (khusus untuk menyimpan sel lemak), sel darah putih (melawan fatogen dan dapat bergerak bebas). a.    Jaringan ikat longgar Susunan seratnya longgar dan memiliki banyak sustansi dasar. Fungsinya anatara lain. Member bentuk organ dalam, misalnya sumsum tulang dan hati. Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain, misalnya menyelubungi serat otot, melekatkan jaringan dibawah kulit. b.    Jaringan ikat padat Susunan sertnya padat dan memiliki sedikit bahan dasar dan sedikit sel jaringan ikat. Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan ikat padat tak teratur yang terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang, jaringan ikat pada teratur, yang terdapat pada tendon.  c.    Jaringan tulang 1)        Tulang rawan (kartilago) Ada tiga jenis tulang rawan yaitu tulang rawan hialin ( memiliki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat), tulang rawan elastin (serat kolagen tidak tersebar danbentuk serat elastic bergelombang), tulang rawan fibrosa(serat kolagen kasar dan tidak teratur, lacuna-lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel-sel kondrosit). 2)        Tulang (osteon) Sel tulang disebut osteosit. Osteosit terletak di dalam lacuna. Osteosit dibentuk oleh osteoblas. Antara osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks penyusun tulang adalah kolegen dan kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras. Tulang tersusun atas unit-unit yang dinamakansystem havers, setiap havers mengandung pembuluh darah. Tulang dibungkus oleh selaput yang disebut periosteum. struktur tulang  d.   Darah Sel darah meliputi sel darah merah (eretrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit). Sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen, sel darah putih berfungsi untuk melawan benda asing yang masuk kedalam tubuh, sedangkan keeping darah berperan dalam proses pembekuan darah. Sel darah putih terdiri atas monosit, limfosit, eosinofil, basofil, dan neutrofil. e.    Jaringan adipose Jaringan adipose adalah jaringan ikat yang terdiri atas sel-sel berukuran besar yang terspesialisasi untuk menyimpan lemak, disebut juga jaringan lemak. Jaringan ini berfungsi untuk menyimpan lemak sebagai cadangan makanan, mencegah hilangnya panas secara berlebihan dan sebagai pelindung jaringan yang ada di dalamnya. Jaringan ini terdstribusi di bawah kulit, di dalam tulang, rongga perut dan dada.      3.      Jaringan otot a.    Otot polos Sel berbentuk gelendong, memiliki satu inti yang terletak dibagian tengah. Kontraksi otot polos tidak di bawah pengaruh kesadaran sehingga disebut ototinvolunter. Contoh saluran pencernaan, kantong kemih, organ reproduksi, saluran pernapasan. b.    Otot lurik Sel berbentuk silinder yang panjang dan tidak bercabang, memiliki banyak inti yang terletak dibagian tepi sel. Kontrasksi otot lurik di bawah kesadaran sehingga di senut otot volunter. Contoh, otot melekat pada rangga. c.    Otot jantung Sel otot jantung membentuk rantai dan sering bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium. Memiliki satu atau dua inti sel yang terletak di bagian tengah sel. Kontraksi tidak di bawah pengaruh kesadaran. otot polos, otot lurik, otot jantung     4.      Jaringan saraf a.       Struktur sel saraf struktur saraf  b.      Jenis sel saraf        Neuron sensori (aferen), berfungsi menyampaikan rangsangan dari organ penerima rangsangan (reseptor) kepada system saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).         Neuron intermediate, berperan sebagai penghubung implus saraf dari satu neuron ke neuron lain atau dari neuron mororik ke neuron sensorik.  .     Neuron motor (eferen), berfungsi mengirimkan implus dari system saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respons tubuh. Pada umumnya, neuron motor menerima implus dari neuron intermediet. Adakalanya implus ditransmisikan dari neuron snsori ke neuron motor. SUMBER : http://biogenblog.blogspot.com/2011/01/struktur-dan-fungsi-jaringan-hewan.html STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN 1.         Jaringan Epitelium Adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau melapisi permukaan organ, rongga,dan saluran, baik di luar maupun di dalam tubuh. Jaringan epitelium yang melapisi lapisan luar tubuh disebut epidermis. Jaringan epitelium yang membatasi organ dalam disebut endotelium. Jaringan epitelium yang membatasi rongga disebut mesotelium. Ciri-ciri jaringan epitelium Tersusun rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel. Tidak mengandung pembuluh darah. Sel epitelium mendapat makanan dari kapiler darah yang terdapat pada jaringan ikat. Memiliki kemampuan regenerasi cukup tinggi. Klasifikasi epitelium Epitelium selapis Epitelium pipih selapis Terdiri atas selapis sel berbentuk pipih. Tipe ini tipis dan bersifat permeabel. Peranannya adalah dalam proses difusi O2 maupun CO2 serta filtrasi darah pada proses pembentukan urin. Terdapat pada dinding kapiler tempat terjadinya proses pertukaran nutrien dan zat sisa antara bdarah dan jaringan tubuh. Terdapat pada alveolus, tempat terjadinya pertukaran gas.               2.      Epitelium kubus selapis Terdiri atas selapis sel berbentuk kubus.  Terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan saluran pada ginjal. Berperan dalam sekresi dan absorpsi.          3.      Epitelium batang berlapis semu Melekat pada membran dasar, Nukleus sel terdapat pada ketinggian yang berbeda, Terdapat misalnya pada bagian dalam saluran pernapasan, berfungsi mengeluarkan debu yang terperangkap pada lendir dari paru-paru.        B.      Epitelium berlapis         1.      Epitelium pipih berlapis Terdiri dari banyak lapisan sel dan sel di permukaannya berbentuk pipih. Epitelium pipih berlapislah yang paling tebal dan paling sesuai untuk fungsi perlindungan. Membentuk epidermis kulit, bagian dalam mulut, esofagus, dan vagina.       2.      Epitelium kubus dan batang berlapis          Jarang terdapat pada tubuh hanya ada di saluran besar misalnya.          Kelenjar susu, kelenjar ludah,  pangkal esofagus, dan berperan dalam sekresi 3.   Epitelium transisional       Terdapat pada organ urinari, misalnya ureter dan bagian dalam ginjal.       Membentuk penghalang impermeabel (tidak dapat ditembus) sehingga urin tidak menembus dinding kantong kemih. Epitelium kelenjar Pada kelenjar endokrin, sel epitelium yang menghubungkan antara kelenjar dan permukaan epitelium menghilang. Contohnya adalah kelenjar tiroid. Hasil sekresi kelenjar eksokrin langsung menuju permukaan epitelium. Kelenjar eksokrin multiselular memiliki saluran untuk menyalurkan hasil sekresi ke permukaanepitelium. Berdasarkan bentuk dan strukturnya, kelenjar eksokrin dapat diklasifikasikan sebagai berikut.  2.      Jaringan Ikat Sel-sel Jaringan Ikat a.   Fibroblas berfungsi mensekresikan protein. b.   Makrofag berbentuk tidak teratur dan khusus terdapat di dekat pembuluh darah. c.   Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin. d.   Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak. e.   Sel darah putih, berfungsi melawan patogen. a.   Jaringan Ikat Longgar Fungsi jaringan ikat longgar adalah 1.   Memberi bentuk organ dalam, misalnya kelenjar limfa, 2.   Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain, misalnya: a.   menyelubungi serat otot b.   melekatkan jaringan di bawah kulit c.   membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut d.   membentuk membran yang disebut mesenteris Jaringan Ikat Padat Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis: 1.   Jaringan ikat padat tak teratur mempunyai pola yang tidak teratur. Terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang. 2.   Jaringan ikat padat teratur mempunyai pola yang teratur. Terdapat pada tendon yang menghubungkan otot dengan tulang Tulang rawan (kartilago) Merupakan hasil spesialisasi dari jaringan ikat berserat dengan matriks elastis. Ada tiga jenis tulang rawan: 1.   Tulang rawan hialin       Matriksnya memiliki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat. 2.   Tulang rawan elastik       Serat kolagen tulang rawan elastik tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang rawan hialin. 3.   Tulang rawan fibrosa       Lakuna-lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel-sel (kondrosit). Tulang (osteon) Jaringan Otot Serat otot mengandung filamen aktin dan miosin sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot tersusun atas sel-sel membujur dan miofibril. Otot Polos Terdiri atas sel-sel berbentuk seperti gelendong panjangnya antara 30-200 milimikron. Memiliki satu inti yang terletak di bagian tengah sel. Kontraksi sel otot polos tidak di bawah pengaruh kesadaran disebut otot involunter. Aktivitas otot polos tidak menimbulkan kelelahan Otot polos terdapat pada rongga tubuh seperti saluran pencernaan makanan. Otot Lurik Berbentuk silinder yang panjang dan tidak bercabang. Panjang sel bervariasi antara 3-4 cm. Memiliki banyak inti sel yang terletak di bagian tepi sel. Kontraksi otot lurik di bawah kesadaran. Kontraksi otot lurik cepat dan kuat serta dapat menimbulkan kelelahan. Otot lurik melekat di bagian rangka. Otot Jantung •      Struktur otot jantung menyerupai otot lurik. •      Sel-sel otot jantung membentuk rantai dan sering bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium. •      Memiliki satu atau dua inti sel yang terletak di bagian tengah sel. •      Sel otot jantung dipersarafi oleh sistem saraf •      autonom. •      Kontraksi tidak di bawah pengaruh kesadaran (involunter) dan tidak menimbulkan kelelahan. Jaringan Saraf   Jenis Sel Saraf 1. Neuron sensori (neuron aferen) Menyampaikan rangsangan dari organ penerima rangsang (reseptor) kepada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). 2.Neuron intermediet (interneuron) Membentuk mata rantai dan terdapat di dalam sistem saraf pusat. Dirangsang oleh impuls dari neuron sensori atau dari neuron intermediet lain. 3. Neuron motor (neuron eferen) Berfungsi mengirimkan impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respons tubuh. ORGAN PD HEWAN •       Merupakan bagian tubuh yang tersusun oleh beberapa jenis jaringan yang terorganisir dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. •       Dinding lambung tersusun dari jaringan otot, jaringan saraf, jaringan ikat, pembuluh darah, dan beberapa jenis epitel, membentuk sistem yang kompleks dan berkaitan. •       Struktur kompleks lambung berfungsi untuk menyimpan dan memproses makanan Diposkan oleh Andiutari samsir di Selasa, Mei 21, 2013