Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

Strategi Pembelajaran Bahasa Arab DI Madrasah Tsanawiyah Hifzhil Qur’An Medan

2023, Jurnal Sathar

Sathar: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Vol. 1 No.2 Mei 2023 E-ISSN: 2987-0909 DOI: https://doi.org/10.59548/js.v1i2 STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH TSANAWIYAH HIFZHIL QUR’AN MEDAN ¹Beby Khairani ²Dita Andini Harahap ³Rahma Aswani Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia Corresponding E-mail: ¹Bebykhairani@uinsu.ac.id, ²dinihrp525@gmail.com, ³rahmanstaswani@gmail.com, ABSTRACT Strategies and methods in learning Arabic are carried out so that students can learn and receive the material more effectively and efficiently. Teaching and learning strategies need to be designed and implemented when carrying out learning. Using good and appropriate learning strategies will produce maximum learning so that it can improve the quality of Arabic language learning. This research was conducted to look at the Arabic language learning strategies used at MTS Hifzhil Quran Medan. The research method used is a qualitative method, this method provides a focus point on the problem which is carried out by observation, interviews and other sample evidence. The results of the research show that the strategies used by teachers in learning Arabic at MTS Hifzhil Qur'an Medan are in learning Arabic vocabulary the teacher uses the strategy of playing games, in the Istima' Arabic learning strategy the teacher applies the strategy of listening to Arabic audio visuals, and in learning muhadastah Arabic teachers apply strategies for teaching the correct pronunciation of mukharijal letters. Keywords: Arabic, Strategy, Learning This work is licensed under Creative Commons Attribution License 4.0 CC-BY International license E-ISSN: 2987-0909, DOI: 10.59548/js.v1i2.84 SATHAR: Jurnal Ekonomi, Syariah, dan Studi Islam, 1 (2), 2023 Pendahuluan Bahasa Arab ialah sebuah bahasa yang identik dengan agama Islam, karena kitab suci umat Islam berbahasa Arab. Pembelajaran bahasa Arab juga diterapkan di negara Indonesia seperti pondok pesantren maupun sekolah formal baik negeri maupun swasta akan tetapi, pembelajaran bahasa Arab jarang ditemui di sekolah formal negeri. Pembelajaran bahasa Arab bukanlah sesuatu pembelajaran yang mudah karena, pembelajaran ini memiliki kaidahkaidah tersendiri. Baik kaidah nahwu, shorof dan tajwid oleh karena itu, perlu adanya strategi khusus agar pembelajaran bahasa arab dapat terjalankan dan mudah dipahami oleh peserta didik(Fahrurrozi 2014).Pendidikan bahasa Arab menempati posisi yang sangat penting di kalangan umat Islam, hal tersebut dibuktikan dengan lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun non formal yang didalamnya mengajarkan bahasa Arab secara langsung. Salah satu lembaga pendidikan yang menyediakan program pengajaran bahasa Arab adalah MTS Hifzhil Qur’an Medan. Dalam memahami pembelajaran bahasa Arab memiliki tujuan tertentu yakni untuk menjadi mahir dalam empat keterampilan bahasa istima', kalam, qira'ah, dan kitabahyang diperlukan untuk komunikasi lisan dan tulisan dalam bahasa Arab. Kedua, siswa diharapkan mempunyai wawasan mengenai makna bahasa Arab sebagai bahasa asing untuk dijadikan alat utama dalam pembelajaran, khususnya dalam mempelajari sumber-sumber ajaran Islam. Ketiga, siswa diharapkan memperluas wawasan budayanya dan menambah pengetahuan ataupun ilmu mengenai hubungan antara bahasa dan budaya. lintas budaya dan secara aktif terlibat dalam aneka macam budaya. Bahasa Arab adalah bahasa yang diajarkan di madrasah dan digunakan untuk komunikasi verbal dan nonverbal. Namun, saat ini banyak ditemui anak-anak yang merupakan alumni madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah ataupun aliyah yang lancar dan mahir berbicara dengan bahasa Arab. Hal itu disebabkan dari faktor dari strategi pembelajaran yang diimplementasikan oleh guru kepada siswa, dan strategi atau metode yang mereka gunakan kurang efektif untuk siswa ataupun siswa yang gagal untuk memahami pembelajaran yang guru ajarkan. Bedasarkan uraian latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana strategi pembelajaran bahasa Arab di MTS Hifzhil Qur’an serta seberapa besar peluang kefektifannya bagi siswa(Amalina and Nashirudin 2017). Metode Penelitian Metode penelitian dipahami sebagai teknik ilmiah yang dilakukan untuk memperoleh data yang digunakan dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini memakai metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif dipahami dengan metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat, yang dipakai dalam SATHAR: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA ARAB, E-ISSN: 2987-0909 47 SATHAR: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab, 1 (2), 2023 meneliti keadaan ilmiah dimana Peneliti berperan sebagai instrumen (Sugiyono 2017). Adapun objek penelitian kami adalah Strategi Pembelajaran Bahasa Arab yang diterapkan diMTS Hifzhil Qur’an Medan. Sedangkan, subjek penelitian kami adalah salah satu guru yang mengajar di MTS Hifzhil Qur’an Medan. Teknik pengumpulan data yang diterapkan pada penelitian ini yaitu menggunakan observasi yang dilakukan secara langsung di MTS Hifzhil Qur’an Medan. Observasi dimaknai sebagai upaya pengamatan terstruktur yang dilakukan oleh seseorang secara fisik, kemudian proses pengamatan ini juga dilaksanakan secara terus-menerus dan berdasarkan fakta(Hasyim Hasanah 2016). Selain itu, penelitian ini juga memakai teknik wawancara untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dari informan. Wawancara ialah proses mendapatkan informasi penelitian melalui teknik memberikan beberapa pertanyaan kepada narasumber terkait hal yang ingin dikaji dalam penelitian (Rosaliza 2015). Hasil dan Pembahasan A. DefInisi Pembelajaran Bahasa Arab Bahasa diartikan sebagai alat untuk berkomunikasi ataupun melakukan kegiatan sosial antara satu individu dengan individu lainnya. Dalam melakukan interaksi tersebut terdapat bermacam-macam bahasa, salah satunya adalah bahasa Arab. Bahasa arab merupakan bahasa internasional yang telah mendapatkan pengakuan dari dunia. Adapun hal yang menjadikan bahasa Arab istimewa ialah dikarenakan terdapatnya nilai sastra yang berkualitas tinggi apabila bahasa Arab tersebut dipelajari dan dipahami lebih dalam, kemudian bahasa Arab juga merupakan bahasa yang digunakan dalam penulisan Al-Qur’an dan sudah menjadi takdirnya Al-Qur’an tersebut ditulis dalam bentuk bahasa Arab (Rabrusun 2019). Dalam proses pembelajaran bahasa Arab terdapat upaya belajar dan mengajar. Adapun belajar diartikan sebagai sebuah upaya yang dilakukan individu dalam mendapatkan suatu perubahan perilaku yang bersifat keseluruhan. Sedangkan mengajar diartikan sebagai usaha seorang pendidik dalam memberikan sebuah pemahaman kepada peserta didik lewat sebuah proses yang didalamnya mencakup strategi dan metode pembelajaran. Berdasarkan gabungan makna antara belajar dan mengajar dapat dipahami bahwa pembelajaran bahasa Arab dimaknai dengan sebuah usaha ataupun proses pendidikan yag mengarah kepada perilaku membimbing, membina, memotivasi kompetensi bahasa Arab peserta didik yang dilakukan secara aktif ataupun pasif, dan dalam upaya tersebut juga memunculkan perilaku yang positif terdapat bahasa Arab (Nandang Sarip Hidayat 2012). 48 SATHAR: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA ARAB, E-ISSN: 2987-0909 SATHAR: Jurnal Ekonomi, Syariah, dan Studi Islam, 1 (2), 2023 B. Problematika Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Problematika bahasa dimaknai dengan bentuk-bentuk yang menunjukkan pada terjadinya sebuah perbedaan susunan antar sebuah bahasa dengan baha lainnya. Sedangkan problematika dalam pembelajaran bahasa Arab ialah permasalahan yang muncul dan menjadi penghambat dalam pelaksanaan pembejaran bahasa Arab (Sari 2017).Adapun permasalahan yang muncul tersebut berasal dari bahasa Arab itu sendiri dan permasalahan yang muncul dari pendidik dan peserta didik. Adapun permaslahan yang muncul dari bahasa Arab itu sendiriialah dari segi linguistiknya dimana terdapat kesulitankesulitan yang dialami oleh peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran yang disebabkan oleh sifat dan karakteristik bahasa Arab itu ialah bahasa Asing, jadi siswa belum terbiasa dalam mempelarinya. Kemudian permasalahan yang muncul dari pendidik itu sendiri ialah kurangnya ke efekktifan seorang pendidik dalam mengajar dan pendidik memiliki tingkat profesionalitasnya yang rendah sehingga dalam membawakan proses pembelajaran bahasa Arab tersebut dijumpai terdapatnya kegagalan pencapaian pembelajaran. Namun permasalahan internal siswa meliputi latar belakang sekolah dasar, penguasaan mufradhat (kosakata), dan pengaruh lingkungan keluarga terhadap kemampuan mereka memahami bacaan dan menguasai bahasa Arab secara penuh baik tata bahasa maupun komunikasi (Nandang Sarip Hidayat 2012). Berdasarkan penjelasan tersebut diketahui terdapat tiga problematika yang ada dalam proses pembalajajaran bahasa Arab tersebut, apabila tidak disediakan upaya dalam mengatasinya maka pembelajaran bahasa Arab tersebut akan terus-menerus mengalami kesulitan. Oleh karena itu, dalam penyelesaian problematika yang ada pada pembelajaran bahasa Arab dapat diupayakan menggunakan perancangan strategi yang baik. C. Defenisi Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Strategi pembelajaran berasal dari bahasa latin, yakni ‘strategia’ yang memiliki makna seni penerapan rencana dalam meraih sebuah tujuan. Dalam kajian umumnya strategi dimaknai sebagai alat, rancangan ataupun sebuah proses yang dipakai dengan tujuan agar terselesaikannya sebuah tugas. Dalam konteks pembelajaran, strategi berhubungan dengan pendekatan dan penyampaian materi pada lingkungan pembelajaran (Nasution 2017). Makna lain dari strategi pembelajaran adalah sebagai pola kegiatan pembelajaran yang dipilih dan diterapkan guru secara kontekstual, dengan mempertimbangkan kebutuhan siswanya serta lingkungan sekolah, wilayah sekitar, dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Prosedur, metode, dan teknik yang menjamin siswa benar-benar mencapai tujuan pembelajaran disebut sebagai strategi pembelajaran. Setiap teknik pembelajaran berbeda dan memiliki kualitasnya masing-masing. Tidak ada sebuah strategi SATHAR: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA ARAB, E-ISSN: 2987-0909 49 SATHAR: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab, 1 (2), 2023 pembelajaran yang lebih berhasil dibandingkan strategi pembelajaran lainnya. Oleh karena itu, pendidik harus mampu memilih taktik yang dianggap sesuai dengan situasi tertentu.(Makruf 2009). Adapun yang dimaksud dengan strategi pembelajaran bahasa Arab ialah teknik-teknik khusus yang, khususnya lingkungan belajar, paling efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Akibatnya, tujuan pembelajaran dan lingkungan belajar yang berbeda memerlukan pendekatan dan strategi pembelajaran bahasa Arab yang berbeda. Perancang dan pengembang pembelajaran pada dasarnya dapat menciptakan metode apa pun. Namun apabila terdapat situasi dimana strategi dan metode pembelajaran tidak dapat dikendalikan, maka strategi dan metode tersebut menyesuaikan dengan kondisi pembelajaran. Di sisi lain, jika persyaratan suatu keadaan untuk belajar bahasa Arab dapat diubah, persyaratan tersebut akan berubah menjadi strategi untuk mempelajari bahasa tersebut(Noora and Hendra 2023). Menurut Peneliti dalam merancang strategi pembelajaran harus dilakukan dengan berbagai pertimbangan dan menyesuaikannya dengan materi yang akan dijelaskan. Apabila sebuah strategi dirancang dengan baik dan sesuai maka akan mmberikan hasil belajar yang maksimal, sehingga meningkatnya standar ataupun kualitas dalam pembelajaran bahasa Arab. Pada hakikatnya strategi pembelajaran dirancang agar dapat memberikan kemudahan dalam mencapai tujuan pembelajaran tersebut. strategi pembelajaran memiliki kedudukan yang penting dalam sebuah pembelajaran bahasa Arab. Mengingat bahasa Arab bukanlah sebuah pembelajaran yang mudah, maka pendidik dituntut untuk menerapkan strategi pembelajaran yang cocok dan membantu proses pembelajaran. Penggunaan strategi dalam pembelajaran bahasa merupakan sesuatu yang memerlukan latihan terus-menerus. D. Peran Bahasa Arab di MTS Hifzhil Qur’an Medan Data yang Peneliti dapatkan dari narasumber di MTS Hifzhil Qur’an Medan yakni salah satu guru yang mengajar bahasa Arab disana, beliau menyatakan bahwasannya bahasa Arab sangat berperan penting di lembaga pendidikan tersebut karena, lembaga pendidikan tersebut termasuk pesantren dimana mendidik anak-anak tahfidz atau penghafal al-quran. Jadi, setiap murid yang menghafal al-quran mereka dituntut untuk memahami makna dari hafalan mereka, dan saat itulah mereka harus mengetahui arti al-quran yang berbahasa Arab. Mereka tidak hanya menghafal namun sebagai penghafal alquran yang baik mereka juga harus memahami makna al-quran tersebut. Dari pernyataan narasumer tersebut Peneliti melihat bahwasannya peran guru sangat penting dengan pembelajaran bahasa Arab, karena tidak mungkin mereka akan mengetahui makna al-quran itu dengan sendirinya, mereka juga membutuhkan kehadiran guru bahasa Arab yang akan membina mereka dalam mengahayati makna al-quran yang mereka hafal. 50 SATHAR: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA ARAB, E-ISSN: 2987-0909 SATHAR: Jurnal Ekonomi, Syariah, dan Studi Islam, 1 (2), 2023 Dalam pembelajaran bahasa Arab, tentu saja membutuhkan strategi khusus yang diterapkan guru agar peserta didik mampu menerima pembelajaran tersebut. Sementara itu, karakteristik peserta didik yang berbeda-beda menuntut guru untuk menentukan strategi dan metode yang dapat diterima oleh semua peserta didik di dalam kelas tersebut. Namun, dalam menerapkan pembelajaran bahasa Arab itu tidak mudah, karena masih banyak didapati berbagai hambatan seperti yang dinyatakan oleh narasumber. Adapun hambatan tersebut ialah dalam mengajarkan bahasa arab di MTS Hifzhil Qur’an Medan terdapat banyak anak didik yang memiliki daya tangkap yang rendah, sehingga mereka akan lebih lama memahami materi yang diberikan guru. Sedangkan untuk anak didik yang memiliki kemampuan lebih cepat paham terhadap materi maka mereka akan lebih cepat menangkap pembelajaran bahasa Arab. Hal ini mengharuskan seorang guru untuk mengulang materi tersebut pada pertemuan selanjutnya, jadi pembelajaran yang berlangsung akan lebih lama. Sebagai seorang pendidik tentu saja memiliki berbagai persiapan sebelum turun ke lingkungan sekolah, begitu juga dengan narasumber dalam penelitian kami ini. Beliau menyatakan bahwasannya persiapan yang dilakukan sebelum mengajar harus matang, sebagaimana yang tertera dalam RPP jika sebuah pembelajaran yang akan dilakukan esok harus disiapkan terlebih dahulu. Seperti guru memahami materi yang akan disampaikan, terlebih dalam bahasa Arab ada banyak yang harus dipersiapkan guru. Contohnya, jika ada kosa kata yang belum dipahami guru maka ia harus mempelajarinya lebih awal, karena bagaimana seorang guru dapat memberikan pembelajaran yang baik jika guru tersebut belum memahami materi sepenuhnya (Sam 2016). E. Kesulitan Pembelajaran Bahasa Arab Siswa Di MTS Hifzhil Qur’an Medan Dalam penerapan proses pembelajaran bahasa Arab yang dilakukan tidak berjalan dengan baik begitu saja, tentu didapati berbagai kesulitan dalam pembelajaran tersebut. Kesulitan yang dialami saat proses pembelajaran diartikan sebagai kondisi peserta didik yang tidak mampu belajar dengan baik. Dalam artian lain kesulitan belajar diartikan dengan terdapat suatu hal yang menjadi penghambat proses pembelajaran, sehingga mengakibatkan tidak tercapainya tujuan dalam pembelajaran (Nurhuda 2022). Berdasarkan pengertian tersebut, Peneliti menyimpulkan bahwasannya kesulitan belajar adalah situasi dimana peserta didik tidak mampu menjalani proses belajar dengan baik dikarenakan terdapatnya hambatan-hambatan tertentu yang disebabkan baik dari luar diri peserta didik sampai kepada diri peserta didik itu sendiri. Menurut Ana Wahyuning Sari dalam penelitian yang telah dilakukannya menyampaikan bahwasannya kesulitan belajar yang dialami oleh siswa didasari oleh faktorfaktor tertentu. Adapun faktor tersebut ialah faktor SATHAR: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA ARAB, E-ISSN: 2987-0909 51 SATHAR: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab, 1 (2), 2023 internal yang berasal dari dalam diri peserta didik tersebut dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri peserta didik seperti terdapatnya hubungan yang renggang terhadap anak dan orang tua, penggunaan metode mengajar yang kurang tepat dan sulit dipahami, serta kurangnya alat yang mendukung proses pembelajaran (Sari 2017). Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa memberikan dampak negatif terhadap perkembangan dan kehidupan anak tersebut di masa yang akan mendatang dan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan gagal dalam mencapai proses pembelajaran (Husein 2020). Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilaksanakan oleh Peneliti mengenai kesulitan pembelajaran bahasa Arab siswa di MTS Hifzhil Qur’an Medan, Peneliti menemukan dua kesulitan yang dikemukakan oleh guru. Adapun kesulitan tersebut pertama, dalam proses pembelajaran guru seringkali mendapati beberapa siswa yang tidur di jam pelajaran. Hal ini tentu saja menjadi kesulitan bagi pendidik untuk memberikan pemahaman yang seutuhnya kepada peserta didik dan juga akan menghambat pencapaian tujuan pembelajaran bahasa Arab. Kedua,lambatnya pemahaman beberapa siswa dalam proses pembelajaran, dimana ketika guru menjelaskan materi bahasa Arab siswa tersebut tidak dapat menangkap pembelajaran dengan cepat, hal itu tentu saja mengakibatkan rendahnya pemahaman siswa dalam pembelajaran bahasa Arab apabila tidak segera diberikan solusi yang baik. Dalam penyelesaian permasalahan yang menjadi kesulitan dalam proses pembelajaran bahasa Arab tersebut guru yang merupakan informan dalam penelitian ini memiliki cara tersendiri dalam menghadapi tersebut. Dalam menghadapi kesulitan pertama yakni siswa yang tidur dalam jam pelajaran akan diberikan punishment oleh guru dan punishment tersebut bermacammacam. Salah satunya adalah memotret dan mengabadikan wajah siswa yang tidur kemudian ditunjukkan ke siswa kelas lain, agar muncul rasa jera dari siswa tersebut untuk tidur di jam pelajaran yang sedang berlangsung. Kemudian, untuk mengatasi kesulitan kedua yakni lambatnya pemahaman peserta didik dalam memahami sebuah materi, maka guru menghadapinya dengan memberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang bersangkutan agar melatih ingatan dan kemampuan berpikir siswa dalam memahami penjelasan yang diberikan. F. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Di MTS Hifzhil Qur’an Medan Strategi pembelajaran dalam bahasa Arab merupakan pendukung agar tercapainya pembelajaran tersebut. Strategi pembelajaran adalah teknik yang dipilih guru untuk digunakan selama proses belajar mengajar untuk membantu siswa belajar lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran. Strategi yang dipakai guru bahasa Arab di MTS Hifzhil Qur’an berbeda-beda karena bahasa Arab tidak hanya satu pembelajaran. Terdapat banyak jenis52 SATHAR: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA ARAB, E-ISSN: 2987-0909 SATHAR: Jurnal Ekonomi, Syariah, dan Studi Islam, 1 (2), 2023 jenis pembelajaran bahasa Arab, maka strategi pembelajarann juga harus berbeda. Misalnya pembelajaran mendengar (istima’), menulis (kitabah), membaca (qiraah) maupun percakapan (muhadatsah). Berikut adalah strategi pembelajaran bahasa Arab yang diterapkan di MTS Hifzhil Qur’an Medan sebagaimana disampaikan oleh narasumber : a. Strategi pembelajaran kosakata bahasa Arab Dalam pembelajaran kosakata bahasa Arab, narasumber menyatakan bahwasannya ia menggunakan strategi bermain game. Game yang digunakan ialah, guru menunjuk sebuah benda dan anak-anak diminta untuk menyebutkan bahasa Arab dari benda tersebut. Dengan bermain game, anak didik tidak akan jenuh dengan pembelajaran, walaupun materi yang disampaikan terasa sulit. Kemudian mengucapkan kata, pada proses ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengucapkan kata yang telah didengar. Mengucapkan kosakata yang baru akan membantu siswa mengingat kata tersebut dalam waktu yang lebih lama. Selanjutnya metode menghafal, setelah guru memberikan kosakata bahasa Arab kepada siswa mereka akan diminta untuk menghafalnya. b. Strategi pembelajaran istima’ bahasa Arab Dalam metode ini guru menggunakan alat yakni audio visual untuk membantu pendengaran peserta didik dalam materi istima’ bahasa Arab. Audio visual yang digunakan dalam metode ini adalah speaker, jadi guru akan memutar sebuah vidio bahasa Arab atau lagu ataupun percakapan melalui audio tersebut lalu siswa menyimaknya. Tidak hanya menggunakan audio visual, guru juga menjadikan percakapan dalam bahasa Arab sebagai metode istima’ siswa, percakapan tersebut diulang-ulang untuk melatih pendengaran siswa. c. Strategi pembelajaran muhadastah siswa Dalam melatih pengucapan bahasa Arab, guru memiliki metode yakni melatih siswa dalam mengucapkan mukharijal huruf agar apa yang mereka dengarkan sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Tidak sedikit siswa yang salah mengucapkan kata dalam bahasa Arab dikarenakan lemahnya pendengaran mereka. Jadi istima’ juga mempengaruhi mereka dalam bermuhadastah. Dari hasil penelitian mengenai strategi pembelajaran bahasa Arab di MTS Hifzhil Qur’an Medan menunjukkan bahwa, setiap materi memiliki strategi atau metodenya tersendiri. Seorang guru tentu saja akan mengusahakan bagaimana pembelajaran bahasa Arab dapat dianggap mudah dipahami oleh siswanya, maka dari itu strategi pembelajaran yang dibuat harus menarik. Namun, tidak semua peserta didik mampu menerima pembelajaran bahasa Arab meskipun strategi yang diberikan guru sudah sangat maksimal. Hasil wawancara yang kami dapati dari narasumber, yang mana merupakan guru bahasa Arab di MTS Hifzhil Qur’an Medan, beliau menyatakan bahwasannya SATHAR: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA ARAB, E-ISSN: 2987-0909 53 SATHAR: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab, 1 (2), 2023 masih terdapat hambatan dalam pelaksanaan pembelajaraannya, meskipun beliau sudah menggunakan strategi pembelajaran yang maksimal. Hambatan tersebut ialah, masih terdapat beberapa anak didik yang belum mampu memahami materi dikarenakan daya ingatnya sangat rendah. Sebagai pendidik, hambatan tidak akan menghentikan usaha seorang guru untuk mengajar. Untuk menyelesaikan hambatan tersebut, narasumber menerapkan sistem belajar tambahan. Belajar tambahan ini dilakukan sehabis pulang sekolah, jadi siswa yang belum memahami materi akan pulang lebih lama untuk diberi pemahaman oleh guru bahasa Arab. Kesimpulan Strategi pembelajaran dimaknai dengan sebuah usaha yang diterapkan oleh pendidik dalam melaksanakan proses pembelajarannya kepada peserta didik yang bertujuan agar peserta didik dapat menerima materi dengan baik dan memahaminya. Dalam proses pembelajaran strategi belajar sangat diperlukan dalam mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, serta melalui strategi pembelajaran yang tepat juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa melalui strategi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan oleh Peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran bahasa Arab guru menyediakan strategi tertentu untuk mendukung tercapainya proses pembelajaran bahasa Arab. Strategi-strategi yang digunakan oleh guru di MTS Hifzhil Qur’an Medan bertujuan untuk mengatasi berbagai hambatan yang dialami saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun strategi pembelajaran bahasa Arab yang diterapkan di MTS Hifzhil Qur’an Medan ialah terdiri dari tiga kategori yang berbeda. Pertama, pada strategi pembelajaran kosakata bahasa Arab guru menggunakan strategi bermain game dimana siswa diminta menyebutkan benda yang ditunjuk guru dalam bahasa Arab. Kedua, pada strategi pembelajaran istima’ guru menggunakan strategi memutar vidio bahasa Arab atau lagu dan percakapan dalam bahasa Arab secara berulang-ulang. Ketiga, pada strategi pembelajaran muhadastah bahasa Arab guru menggunakan strategi pelatihan pengucapan muhkarijal huruf yang benar sesuai apa yang siswa dengar, dimana pada strategi ini juga berkaitan dengan kemampuan istima’ siswa. Kemudian, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dalam penerapan proses pembelajaran tersebut dijumpai dua kesulitan yakni pertama, siswa tertidur saat jam pelajaran berlangsung dan kedua, lambatnya daya tangkap beberapa siswa dalam memahami materi pembelajaran. 54 SATHAR: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA ARAB, E-ISSN: 2987-0909 SATHAR: Jurnal Ekonomi, Syariah, dan Studi Islam, 1 (2), 2023 DAFTAR PUSTAKA Amalina, Nurul Hidayatul, and Muhammad Nashirudin. 2017. “Analisis Proses Pembelajaran Bahasa Arab Pada Tingkat Tsanawiyah Di Pondok Pesantren Ta’Mirul Islam.” Jurnal Tatsqif 15(2):173–90. doi: 10.20414/jtq.v15i2.7. Fahrurrozi, Aziz. 2014. “Pembelajaran Bahasa Arab: Problematika Dan Solusinya.” Arabiyat (Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Dan Kebahasaaraban) 1(November 2014). Hasyim Hasanah. 2016. “Teknik-Teknik Observasi.” Jurnal At-Taqaddum 8(1):21–42. Husein, Bin. 2020. “Pentingnya Memahami Kesulitan Belajar Pada Siswa: Studi Kasus Di SD Muhammadiyah Karangwaru Yogyakarta.” 7. Makruf, Imam. 2009. “Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif.” 8(Strategi pembelajaran):163. Nandang Sarip Hidayat. 2012. “PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.” Jurnal Pemikiran Islam 37(1):82–89. Nasution, Wahyudin Nur. 2017. STRATEGI PEMBELAJARAN. Medan: Perdana Publishing. Noora, Rachma Isna, and Faisal Hendra. 2023. “Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Yang Mudah Dipahami.” 2(11):2812–19. Nurhuda, Abid. 2022. “Analisis Kesulitan Belajar Bahasa Arab Pada Santri Nurul Huda Kartasura.” Al-Fusha Arabic Language Education Journal 4(1):23–29. Rabrusun, Fatima. 2019. “Perkembangan Bahasa Arab.” Rosaliza, Mita. 2015. “Wawancara Sebuah Interaksi Komunikasi Dalam Penelitian Kualitatif.” Jurnal Ilmu Budaya 11(2):71. Sam, Zulfiah. 2016. “Metode Pembelajaran Bahasa Arab.” Metode Pembelajaran Bahasa Arab Vol. 2(No 1):Hlm. 5. Sari, Ana Wahyuning. 2017. “Analisis Kesulitan Pembelajaran Nahwu Pada Siswa Kelas VIII MTs Al Irsyad Gajah Demak Tahun Ajaran 2015/2016.” Journal of Arabic Learning and Teaching 6(1):16–20. Sugiyono. 2017. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatfi Dan R & D.” Bandung: Bandung : Alfabeta. SATHAR: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA ARAB, E-ISSN: 2987-0909 55