Santhet: Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora
Vol. 7, No.2
Juni-Oktober 2023
Available online at https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/santhet
Research Article
2541-2523
DOI: 10.36526/js.v3i2.
e-ISSN: 2541-6130 p-ISSN:
MUHAMMADIYAH TV SUSTAINABILITY VISION DESIGN PERSPECTIVE
OF AL MAUN THEOLOGY
DESAIN VISI KEBERLANJUTAN TV MUHAMMADIYAH PERSPEKTIF TEOLOGI AL MAUN
Eksanti1a, Luqman Hakim2b, M Irfan Tarmizi3c(*)
1,2,3 Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Jakarta
c m.irfan@umj.ac.id
(*) Corresponding Author
nomor HP yang dapat dihubungi
How to Cite: Irfan. (2020). Desain Visi Keberlanjutan TV Muhammadiyah Perspektif Teologi Al Maun
Received : 14-03-2023
Revised : 30-06-2023
Accepted: 20-07-2023
Keywords:
Vision,
Sustainability,
TV Muhammadiyah,
Al-Maun theology
doi: 10.36526/js.v3i2.
Abstract
Vision becomes a form or picture of what the company will be like. Vision can also be said to
be the purpose of a company, so that the selection of vision can affect the form of business
and the results that will be obtained from the business. "Vision" is likened to the image of a
company to convey enduring values and enduring goals and in an effective manner. Vision
is also a picture for a company to survive in its business competition. The purpose of this
study is to critically analyze the vision and mission used by TVMu in surviving and carrying
out its business activities using the perspective of Al-Maun theology. This research uses a
qualitative approach. Data collection was conducted using documentation studies and indepth interviews. Interviews were conducted with 4 informants on TVMu. Data analysis using
the perspective of Miles and Huberman using the perspective of Al-Maun theology. The
results showed that in maintaining the vision as a da'wah TV based on amar maruf nahi
munkar, the foremost, intelligent, enlightening and part of AUM does not mean that it never
makes mistakes as a result of pragmatic orientation towards sponsors. The pressure of
operating costs and profits is one of the reasons TVMu receives advertisements and
programs that override the vision and mission of TVMu's initial establishment.
PENDAHULUAN
Bagi suatu entitas yang bergerak dalam usaha bisnis maka tujuan yang hendak dicapai
adalah keuntungan yang maksimal, tetapi bagi organisasi nirlaba wujud tercapainya tujuan bukan
diukur dari finansial tetapi lebih ditekankan pada manfaat (nilai) yang diperoleh bagi komunitas yang
membutuhkan organisasi nirlaba tersebut (Suryono, 2016). Organisasi nirlaba dibentuk dengan
tujuan utama mendukung atau terlibat aktif dalam berbagai aktivitas publik tanpa berorientasi
mencari keuntungan (Wiratnadi et al., 2019). Organisasi nirlaba bertujuan untuk mengentaskan
kemiskinan, meringankan penderitaan, lingkungan hidup, dan sebagai layanan sosial. Organisasi
nirlaba menjadi ujung tombak perubahan sosial, melalui perubahan dari kepentingan pribadi menjadi
kepentingan publik (Wiratnadi et al., 2019). Adanya organisasi nirlaba sangat berdampak dalam
perubahan sosial masyarakat, hal ini disebabkan karena semakin banyak masyarakat yang peduli
terhadap sesama (Maghfira et al., 2022).
Visi menjadi bentuk atau gambaran akan seperti apa perusahaan yang akan berjalan. Visi
juga bisa dikatakan tujuan dari suatu perusahaan, sehingga pemilihan visi dapat mempengaruhi
bentuk usaha serta hasil yang akan didapat dari usaha tersebut. “Visi” disamakan dengan gambar
perusahaan untuk menyampaikan nilai-nilai abadi dan tujuan abadi dan dengan cara yang efektif
(Kantabutra, 2020). Sustainability vision berarti menentukan visi untuk keberlanjutan suatu usaha,
tidak hanya mengejar profit tapi juga nilai-nilai lain yang terdapat dalam aspek keberlanjutan, seperti
lingkungan, kehidupan, dan spiritual.
593
Santhet: Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora
Vol. 7, No.2
Juni-Oktober 2023
Available online at https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/santhet
Research Article
2541-2523
DOI: 10.36526/js.v3i2.
e-ISSN: 2541-6130 p-ISSN:
Visi keberlanjutan terdiri dari dua komponen: Konten dan atribut. Keberadaan visi untuk
sebuah perusahaan sangat diperlukan karena dengan visi, organisasi dapat merencanakan
keadaan masa yang akan datang. Telah terbukti dalam kehidupan nyata bahwa organisasi yang
sukses ditingkat global adalah yang memiliki visi yang jelas mengenai apa ingin dicapainya dimasa
yang akan datang, serta berusaha sekuat tenaga agar visi yang dibuat tidak hanya sekedar slogan
saja namun menjadi guideline yang mengarahkan Langkah organisasi untuk mencapai apa yang
sudah dirumuskan.(Hamdan, 2001). Industri televisi adalah bergesernya tujuan televisi sebagai
media penyebaran informasi dan pembelajaran ke arah lainnya yang bersifat komersil. Media televisi
(swasta) sebagai industri saat ini dihadapi dengan dilema antara idealisme program siaran yang
akan disajikan dengan pertarungan untuk mendapatkan “pendapatan” agar mampu
mempertahankan eksistensinya (Talitha et al., 2019).
Visi berbagai televisi di Indonesia itu sendiri berorentasi pada capaian pemirsa yang tinggi,
dimana stasiun televisi sebagai media masif yang efektif ternyata tidak mencerahkan kehidupan
masyarakat. Sebagian besar program siaran yang ditayangkan tidak mendidik dan jauh dari realitas
kehidupan sosial masyarakat kita. Mengedepankan keuntungan tanpa memperhatikan nilai. Berbagi
tayangan televisi lainnya, menunjukkan bahwa media televisi swasta di Indonesia jauh dari harapan
sebagai media yang mencerdaskan. (Hermanto, 2017). Pada akhirnya berakibat pada tingkah laku
khalayak pemirsa yang meniru gaya kaum metropolis. Sementara mayoritas khalayak pemirsa
televisi pada umumnya, sebenarnya hidup dalam budaya dan entitas lokal. Akibatnya, kebudayaan
dan entitas lokal terpinggirkan akibat penetrasi “kebudayaan” televisi swasta yang hedonis. Tidak
jarang, televisi melalui iklan komersial yang ditayangkan cenderung memaksa penonton mengikuti
patron penciptaan budaya kekinian, khususnya dalam soal gaya hidup, dan seksualitas. (Hermanto,
2017).
Merujuk teologi surat Al Maun erat kaitannya dengan Visi Islam untuk mewujudkan
kemaslahatan manusia dunia dan akhirat. Visi di atas diwujudkan melalui 5 misi Islam yang
dirumuskan para ulama atau lebih dikenal maqasid al-khamsah, diantaranya memelihara agama,
memelihara jiwa, memelihara akal, memelihara harta dan memelihara keturunan.(Susilawati, 2015)
Sedangkan Visi dalam perspektif bisnis focus pada goals ato capaian komersial untuk
mendatangkan laba maksimal jangka Panjang. Sementara visi dalam perspektif islam focus non
komersial lebih ketanggung jawab kepada akhlak manusia dan allah.(Anisa & Rahmatullah, 2020).
TVMu terus berkontribusi dalam menyi’arkan Islam dengan melalui program yang memberi
manfaat kepada umat. Hal tersebut sejalan dengan teologi Al ma’un, yaitu dalam rangka untuk
menerapkan kewajiban pada Tuhannya terutama dengan jalan sosial. Landasan pokok pergerakan
Muhammadiyah adanya kekuatan teologis surat al-Ma’un yang diajarkan oleh KH. Ahmad Dahlan,
Pendiri Muhammadiyah (Gunawan, 2018).
Sustainability Vision
Visi disamakan dengan nada perusahaan untuk menyampaikan nilai-nilai dan tujuan abadi
dengan cara yang benar dan efektif. Ini memandu anggota organisasi untuk menekankan apa yang
benar-benar penting bagi mereka dan pemangku kepentingan mereka dalam perjalanan mereka
menuju transformasi ide visi menjadi tindakan. Indikator Sustainability Vision adalah (1) Konten Visi
(2) Atribut Visi
Tabel 1. Atribut Sustainability Vision
Atribut
Definisi
Keringkasan
Visi mengandung sekitar 11-22 kata.
Kejelasan
Visi dapat dibuat jelas di sekitar 5 menit dengan menunjuk langsung ke
tujuan menyeluruh.
Abstraksi
Visi tidak hanya bersifat satu kali, tapi bisa digunakan terus menerus.
Tantangan
Sejauh mana visi menantang anggota organisasi bertahan dengan
mencoba yang terbaik untuk memberikan hasil yang diinginkan.
Orientasi Masa Depan
Sejauh mana visi mengarah ke perspektif jangka panjang
594
Santhet: Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora
Vol. 7, No.2
Juni-Oktober 2023
Available online at https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/santhet
Research Article
2541-2523
DOI: 10.36526/js.v3i2.
e-ISSN: 2541-6130 p-ISSN:
sebuah organisasi.
Visi tidak mungkin dipengaruhi oleh apa pun dan oleh perubahan
lingkungan.
Keinginan atau kemampuan Sejauh mana suatu visi menyatakan suatu tujuan yang menyeluruh
untuk menginspirasi
secara langsung kepada anggota organisasi.
Sumber: (Kantabutra, 2020).
Stabilitas
Teologi Surat Al Maun
Teologi merupakan landasan yang paling mendasar untuk bertindak bagi seseorang,
khususnya dalam spiritualitas keber- agamaan. Dalam hal ini Kuntowijoyo menjelaskan bahwa
semua perbuatan manusia pasti dipengaruhi oleh pemikiran. Manusia tidak dapat lepas dari dunia
pemikiran.(Huda, 2011).
Teologi al Ma’un dalam konteks gerakan Muhammadiyah telah melahirkan banyak produk
perubahan yang cukup signifikan dan membanggakan. Teologi tersebut telah berhasil membuat
gerakan Muhammadiyah melahirkan sejumlah prestasi yang terdiri dari pendidikan, dan pelayanan
social. (Rayyani & Abbas, 2020)
Teologi Al-Ma’un’, pikiran yang mendasari lahirnya gerakan amal dan khidmat sosial
Muhammadiyah. Gerakan ini yang selalu digaungkan KH Ahmad Dahlan agar tiga pilar bisa
teraplikasi dengan baik juga harus mengadopsi system baru pada era global.(Burhani, 2013). “Orang
yang agamanya baik, yang tauhidnya baik, pasti saat bermasyarakat juga baik, “Maka inilah yang
kemudian jadi DNA Muhammadiyah, DNA Muhammadiyah adalah teologi Al-Ma'un. Yaitu orang
yang senantiasa tidak menghardik anak yatim. Maka berdiri panti asuhan di manapun itu adalah
dalam rangka tidak mendustakan agama. Nilai terakhir dari pemaknaan Surat Al-Ma’un, adalah sifat
inklusif. Yakni beramal baik untuk menolong siapapun tanpa melihat latar belakang agama, suku,
dan organisasi.(Afandi, 2022).
Implikasi Teologi Surat Al Maun dalam kehidupan Muhammadiyah
Surat dengan tujuh ayat pendek dalam Juz 30 tersebut sesungguhnya menegaskan prinsip
kemanusiaan yang sangat kental. Sayyid Quthb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an bahkan menyebutnya
sebagai memecahkan hakikat besar yang hampir mendominasi pengertian iman dan kufur secara
total (Said, 2019). Teologi utama yang mendasari berdiri dan berkembangnya Muhammadiyah
adalah teologi al-Ma‘un. Seperti yang telah dijelaskan bahwa 3 pilar teologi Al-Maun yang digunakan
oleh Muhammadiyah adalah healing (pelayanan kesehatan), schooling (pendidikan), dan feeding
(pelayanan sosial) (Gunawan, 2018).
Pemikiran KH. Ahmad Dahlan tentang Tauhid Al-Ma‟un bagi Muhammadiyah ibarat senjata
untuk mengabdikan diri kepada bangsa Indonesia. Karena Tauhid Al-Ma‟un merupakan gerakan
sosial kemasyarakatan yang berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan. Muhammadiyah
berpandangan bahwa gerakan kemanusiaan merupakan kiprah dalam kehidupan bangsa dan
negara dan salah satu perwujudan dari misi dan fungsi melaksanakan da'wah amar ma'ruf nahi
munkar sebagaimana telah menjadi panggilan sejarahnya sejak zaman pergerakan hingga masa
awal dan setelah kemerdekaan Indonesia. (Chusnan, 2021).
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
bagaimana model visi organisasi pada TV Muhammadiyah berlandaskan teologi Al-Maun, yaitu
pelayanan sosial, dan pelayanan pendidikan. Peneliti memilih Jenis penelitian dengan metode ini
digunakan karena peneliti ingin menggambarkan fakta-fakta kegiatan sesuai landasan teori Al Maun.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma Islam atau biasa disebut
paradigma tauhid. Yang mana penelitian ini, akan dibahas visi keberlanjutan TVMu yang dimiliki
organisasi Islam dan tentunya mengaplikasikan segala kegiatannya berdasarkan ketauhidan dan
menggunakan barometer Al quran dan Al hadist.
595
Santhet: Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora
Vol. 7, No.2
Juni-Oktober 2023
Available online at https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/santhet
Research Article
2541-2523
DOI: 10.36526/js.v3i2.
e-ISSN: 2541-6130 p-ISSN:
METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan atau biasa yang disebut paradigma
yang menggabungkan wahyu, empirisme serta intuisi pada saat yang bersamaan dalam
memandang sesuatu hal, Paradigma Islam tidak terbatas pandangan akal manusia terhadap dunia
fisik atau keterlibatan di dalamnya pada aspek historis, sosial, politik dan kultural namun juga
mencakup aspek dunia serta hari akhir. paradigma Islam terbangun dari nilai-nilai keIslaman,
keindonesiaan, dan kemodernan (Abidin, 2016, hal. 6).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang lebih banyak memperoleh datanya
dengan wawancara. Penelitian kualitatif lebih banyak terkait dengan nilai karena datanya bersumber
dari partisipan yang mana dalam pengungkapannya dipengaruhi oleh nilai, budaya serta
kebiasaannya (J.R. Raco, 2013, hal. 80). Penelitian ini ingin menggambarkan bagaimana model
sustainability vison yang ada pada TVMu dengan menggunakan perspektif teology surat Al-Maun.
Teologi surat Al-Maun memiliki 3 pilar yaitu, pelayanan pendidikan, pelayanan sosial, dan pelayanan
kesehatan. Dua dari tiga pilar tersebut akan digunakan sebagai alat ukur bagaimana penerapan visi
keberlanjutan TVMu dalam mempertahankan usahanya.
Penelitian ini menggunakan data primer. Data primer adalah data yang didapatkan
langsung dari instansi atau individu melalui proses wawancara (Husein, 2011). Data primer pada
penelitian ini didapat dari hasil wawancara dengan informan. Wawancara dilakukan terhadap para
direksi TV Muhammadiyah atau orang yang mengerti dan bertanggung jawab terhadap strategi TV
Mu.
Situs riset ini merupakan TV Muhammadiyah sebagai TV komunitas yang menjalankan
usaha dengan tetap melakukan bisnis untuk mempertahankan usahanya Pemilihan informan pada
penelitian ini adalah karena keterkaitannya pada berjalannya usaha TVMu. Jajaran direksi dan
pimpinan TVMu dipilih karena merupakan tokoh utama dalam berdirinya TVMu, sekaligus yang
membangun visi dan misi perusahaan. Selain itu, wawancara juga dilakukan kepada pihak eksternal
sebagai steakholder agar didapat perspektif baru dalam membantun vision yang baru.
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode Miles dan Huberman (1984)
yang dimodifikasi menggunakan teologi Al-Maun. Teknik analisis data Miles dan Hubermen diolah
dengan memasukkan teologi Al-Maun dalam tiap prosesnya. Pandangan (Miles and Huberman,
1994) terhadap penelitian kualitatif adalah bahwa data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan
rangkaian angka. Data itu mungkin telah dikumpulkan dalam aneka macam cara seperti observasi,
wawancara, intisari dokurnen dan pita rekaman. Data-data tersebut biasanya disusun ke dalam teks
yang diperluas. Secara umum Miles dan Huberrman beranggapan bahwa analisis terdiri dan tiga
alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/ verifikasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Sejarah TV Muhammadiyah
Prof. K.H. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, M.A., Ph.D., atau dikenal dengan Din
Syamsuddin (lahir 31 Agustus 1958), adalah seorang tokoh Muhammadiyah yang menjabat sebagai
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015. Dalam
pembahasan dengan informan menyampaikan TVMu ada merupakan amanat hasil dari beberapa
muktamar yang mengharuskan Muhamadiyah mempunyai televisi untuk bisa dakwah lebih luas.
a. Mewujudkan tujuan dakwah dan pendidikan
TVMu adalah salah satu televisi dibawah organisasi Muhammadiyah yang
merupakan persembahan bagi bangsa dan dunia berlandaskan dakwah Amar Maruf nahi
Munkar yang terdepan, cerdas dan mencerahkan.
596
Santhet: Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora
Vol. 7, No.2
Juni-Oktober 2023
Available online at https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/santhet
Research Article
2541-2523
DOI: 10.36526/js.v3i2.
e-ISSN: 2541-6130 p-ISSN:
“Keputusan untuk adanya TVMU sudah merupakan keinginan lama dan sudah
menjadi mandat dari beberapa muktamar, Saya yang pada saat itu sebagai
pimpinan mendorong agar Muhammadiyah memiliki televisi sendiri untuk
memajukan dakwah. Baru dicoba untuk terealisasikan pada muktamar di Jakarta
tahun 2005” (wawancara DS, 16/06/2023).
b. Menuju keselarasan visi TVMu.
Adapun rangkaian cerita dibalik desain visi TVMu diawal pendiriannya melalui
beberapa tahap tidak langsung serta merta menjadi Televisi terrestrial seperti sekarang. Pada
saat yang sama juga Global TV maupun TPI Ada masalah internal karena menyalahi
peruntukannya yg seharusnya dakwah dan pendidikan menjadi TV Hiburan sehingga DPRI
mempermasalahkannya sehingga ijin nya akan dicabut.
“ Muktamar 2005-2010 Muhammadiyah ditawari untuk mengambil alih Global TV.
Sehingga atas dasar penawaran ini terjadi pembahasan. Pada mulanya atas
Prakarsa ICMI Rarly Siregar, Jimni Asediki, Pandly Hady terlibat membuat TV
dengan bantuan dana dari Saudi Arabia iftihar. Dikarenakan sudah ada gambaran
dana dipastikan akan didirikan televisi dengan peruntukan dakwah dan
Pendidikan” (wawancara DS, 16/06/2023).
c. Konsep TVMu
TVMu memiliki konsep kontemporer yaitu dengan konsep tema pendidikan, agama,
lingkungan, kemasyarakatan dan keagamaan. Dengan porsi lebih di Pendidikan. Selain itu,
TVMu juga melakukan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah dan
juga amal usaha lainnya.
“Kita beri tugas, satu program satu jam tentang Kesehatan. Dialog Kesehatan
dengan dokter-dokter spesialis secara bergantian hasilnya diserahkan ke TVMU
kemudian ke UHAMKA khusus untuk metropolitan (Jakarta) dan UAD jogya UMM
malang untuk daerah jawatengah UMJ ada program Indonesia berkemajuan”
(wawancara MS, 20/06/2023).
Visi dan Misi TVMu
Menjadi televisi dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar yang terdepan, cerdas dan
mencerahkan sekaligus sebagai salah satu amal usaha Persyarikatan. Kutipan dari wawancara
dengan direktur TVMu yang terlibat langsung diawal pendirian konsep dan atribut yang diusung
karena berkiblat kepada pergerakan Muhamaddiyah maka harus sama dan sesuai khitah dan
mengusung pesan KH Ahmad Dahlan.
“Ideologi TVMu dengan syiar pergerakan Muhamadiyah dan teologi Al Maun sebagai
barometer dan sesuai dengan dakwah Pendidikan dan social diharapkan membawa
pembaruan dan meluasnya syiar keilmuan dan berbagai informasi ke warga Muhamadiyah
khususnya dan masyarakat umumnya.(wwcr MS 15/07/23).
Sustainability dalam TVMu
Sustainability merupakan unsur utama dari perusahaan apapun. Model sustainability
dimulai dari sebuah pilihan (choice) tentang bisnis apa yang akan dimasuki. Setelah itu, perusahaan
mengerahkan segenap energi dan sumber daya terbaik untuk membuatnya menjadi kenyataan.
Selama tahap ini, perusahaan masih dalam fase emergent yaitu situasi dimana segala sesuatunya
harus dijalankan dengan cepat dan tidak ada sebuah sistem yang baik sehingga membutuhkan
orang yang memiliki semangat juang tinggi atau entrepreneurial leader (David, 2017).
a. Peran pimpinan dalam keberlanjutan Visi TvMu
Dalam tahap desain visi sustainability dengan melibatkan para pimpinan dan
menjadikan televisi ini sebagai corong pergerakan Muhammadiyah diambilah visi yang tidak
lepas dari khitah pergerakan Muhamadiyah Amar maruh nahi munkar dan untuk program
597
Santhet: Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora
Vol. 7, No.2
Juni-Oktober 2023
Available online at https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/santhet
Research Article
2541-2523
DOI: 10.36526/js.v3i2.
e-ISSN: 2541-6130 p-ISSN:
dakwah yang lebih kearah Pendidikan dan tidak melenceng dari teologi Al-maun yang
merupakan DNA nya pergerakan didapatlah visi Cerdas Mencerahkan.
“TVMu termasuk digital terestial yang sudah berijin LPS Ijin Prinsip (IPP) tetap dan
berlalu 10 tahun, mulai dari 20 April 2022- 20 April 2032. Sejarah awalnya karena
belum ada frekuensi dan belum ada ijin menggunakan satelit/parabola. Kemudian
setelah 4 bulan bergabung dengan Big TV pada Januari 2013, TVMu baru menjadi
PT di tahun 2014 dengan nama PT. TVMu Surya Utama. Sebelum mendapatkan ijin
IPP tetap. Pada masa IPP prinsip berlaku uji coba selama 1 tahun dan tidak
boleh beriklan” (wawancara MS, 8/06/2023).
b. Teamwork
Semua berjalan bertahap dari awal semua bekerjasama dalam mewujudkan visi
TvMu, melakukan cara konsep bagaimana cara TvMu bisa maju dan setara dengan tv
swasata. Melakukan usaha-usaha baik perbaikan dari manajemen karyawan ataupun
sistemnya.
“Saya baru masuk TVMu 2020 dimana saat itu masih IPP prinsip kondisi uji coba
sehingga tidak bisa beriklan, sambil diurus pada tahun 2021 dan mendapatkan
IPP tetap di tahun 2022 sebagai TV Swasta secara sah sehingga berubah
menjadi TV komersial” (wawancara MS, 8/06/2023).
c. Terciptanya visi dalam televisi Muhamdiyah
TVMu sebagai bagian dari amal usaha muhamadiyah yang merupakan
implementasi AUM sebagai wajah media di Muhammadiyah.
“hal-hal kebaikan dan mencegah kemungkaran seperti landasan dari ayat 104 surat
Ali Imran dan untuk penyantunan dan kegiatan sosialnya ada dalam surat AlMaun..dan amal maruf nahi munkar sebagai seruannya. karena ini berupa
seruan lewat media. Sebagai yang ditugaskan merumuskan brand posisitioning
waktu itu ya memang apa yang ada di Muhamadiyah ini harusnya ada disuarakan di
TVMu jadi istilahnya TVMu ini menjadi corongnya Muhamadiyah itu kira-kira untuk
dalam bidang media karena itu harus dirumuskan dalam sebuah visi.” (wawancara
MS, 25/06/2023).
Visi Sustainability TV Muhamadiyah
Dalam tahap visi keberlanjutan mendayagunakan potensi kekuatan pihak internal
muhamadiyah untuk menjadi sumber konten sehingga seiring sejalan dengan visi TVMu yang
merupakan refleksi dari visi Muhamadiyah. Selain bekerja sama dengan production house yang
sudah mempunyai konten banyak seperti kolam ikan, untuk lebih ke hiburan dengan batasanbatasan yang tidak keluar dari visi TVMu. Belakangan diketahui potensi internal terbesar adanya dari
Rumah Sakit Islam Jogyakarta (RSIJ) dan universitas-universitas.
“Porsi programing 70-30. Untuk perbandingan dakwah dan komersil. Seperti yang dipahami
media terdiri dari dua sisi yaitu komersil dan ideal yang tidak bisa dipisahkan atau
dipalingkan. Setelah masa Ijin tetap TVMu bisa beriklan dengan bebas. Diantaranya seperti
dengan Lazismu, melakukan barter iklan hampir 30-100 juta tiap bulan. Penayangannya
pun semakin bagus dirumah-rumah yang bisa dinikmati juga respon positif yang
diperoleh dari masyaraakat dengan semakin banyaknya orang yang ingin diliput dan
aware terhadap keberadaan TVMU” (wawancara MS, 20/06/2023).
Pembahasan
Analisa terhadap hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang telah tertuang dalam
sub bab sebelumnya dan menghasilkan desain visi yang mengacu kepada teologi al maun :
1. Peran pimpinan dalam keberlanjutan Visi TvMu
Kegiatan pertama, Keinginan dari Muhammadiyah untuk mendirikan televisi yang
dicita-citakan menjadi sarana media informasi sekaligus menjadi sarana syiar dakwah dan
598
Santhet: Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora
Vol. 7, No.2
Juni-Oktober 2023
Available online at https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/santhet
Research Article
2541-2523
DOI: 10.36526/js.v3i2.
e-ISSN: 2541-6130 p-ISSN:
pendidikan akhirnya bisa terwujud di tahun 2013 dengan visi yang dirumuskan dengan
bahasa yang lugas, sederhana, terukur dan sangat bisa terjangkau oleh akal manusia dengan
alasan kuat untuk amal maruf nahi munkar, dengan energi yang berambisi untuk menegakkan
kebenaran dan menghindarkan kemungkaran. Dengan adanya waktu yang ditentukan untuk
bukti pencapainnya. Hal ini tak lain dari usaha campur tangan para pemimping
Muhammadiyah . Selain itu unsur strategis membuat TvMu berbeda dengan televisi lain.Dari
visi yang ada relevan dengan keadaan saat didirikan dengan keadan sekarang. Dengan
relevansinya bisa membantu menjadi sinergi yang bernilai. Sementara perspektif yang
diusung visi TvMu sama dengan Muhamadiyah teologi surat Al-Maun.Unsur komunikatif
dalam visi TVMu sangat terlihat dari pola program yang ditayangkan semuanya
mengkomunikasikan keseluruhan yang utuh dari visi yang diusung (Hamdan, 2001).
2. Terciptanya Amal Usaha Muhammadiyah
Sustainability di TVMu mengusung nilai-nilai yang ada dalam teologi almaun selain
itu sustainability bisa terjadi dengan tidak hanya memperhatikan kepentingan jangka pendek
tapi juga seluruh pemangku kepentingan juga perhatian terhadap lingkungan dan juga
budaya. Sehingga visi organisasi sebagai tujuan masa depan bisa terwujud. Visi sebagai
faktor realisasi sangat diperlukan untuk kemajuan perusahaan dan komunikasi visi dianggap
sebagai kunci sukses dalam perencanaanya dan juga keberlanjutannya. Keselarasan antara
beragam program tvMu dengan visi yang diusung juga berdasarkan asas teologi al maun
yang berimplikasi pada pendidikan juga sosial masyarakat terutama Muhammadiyah
(Kantabutra, 2022b).
3. Konten Segi Pendidikan dan Pelayanan Sosial
Pada kegiatan pertama, Perkembangan teknologi informasi menjadi peluang besar
dalam menjalankan dakwah kepada masyarakat luas, televisi masih menjadi media yang
paling efektif dalam penyampaian dakwah karena jangkauannya cukup luas. TV
Muhammadiyah merupakan media tv yang didirikan oleh ormas Islam terbesar di Indonesia.
Tv ini menjadi media yang diandalkan Muhammadiyah agar dapat menyapaikan aktifitas
kegiatan persyarikatan kepada khalayak masyarakat. Sebagai Tv Islam dan dikelola oleh
ormas Muhammadiyah, Tv ini juga dituntut tidak hanya penyajian program yang menarik,
tetapi juga pengelolaan manajemen agar bisa mandiri secara finansial dan juga pengelolaan
manajemen televisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan Tv Muhammadiyah
dalam proses rebranding dan kaitannya dengan komodifikasi isi, pekerja dan khalayak
(Vongariyajit, 2021).
Kritik atas Visi Sustainability TVMu
1. Sebagai Amal usaha televisi yang berbadan hukum TVMu harus bertahan agar dapat berdiri
sendiri tanpa keluar dari khitah amal maruf nahi munkar yang dari awal sampe skarang masih
dibantu AUM berproses untuk bisa mandiri. Ada target-target untuk mandiri sehingga mencari
sumber-sumber pendapatan tidak hanya dari PP saja. Membuka diri secara komersil
menerima sumber pendapatan dari luar secara komersil tanpa keluar dari visi dan nilai yang
mau dicapai.
Kritik atas Visi TVMu Teologi al-Maun Segi Pendidikan
Tidak ada Batasan dalam program untuk porsi komersil dan dakwah merupakan
salah satu misi TVMu dalam mencapai visi dan bertahan. Selama masih bisa
dikomunikasikan dan masih bisa berdakwah disitu dan dari dawah itu bisa dikomersilkan
dengan bisa mendatangkan sponsor maka program tersebut dapat dijalankan pada TVMu.
Hal tersebut dilakukan atas dasar pemenuhan kebutuhan operasional dan untuk terus
berkelanjutan. Hal ini harus disesuaikan dengan nilai dalam surat AL-Maun yang berikan
kajian akidah, ahlak juga ibadah yang tersebar dalam al islam kemuhamadiyahan. Untuk
umat yang ingin selamat dunia dan akhiratnya harus dipegang.(Bariyah et al., 2022)
599
Santhet: Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora
Vol. 7, No.2
Juni-Oktober 2023
Available online at https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/santhet
Research Article
2541-2523
DOI: 10.36526/js.v3i2.
e-ISSN: 2541-6130 p-ISSN:
Konsep konten yang mengandalkan penyedia dari beberapa universitas yang sudah
bekerjasama. Disatu sisi mempermudah ketersediaan tayangan tapi disisi lain menjadikan
konten yang apa adanya.
2. Kritik atas Visi TVMu Teologi al-Maun Segi Sosial
Salah satu teologi al-Maun adalah sosial. Sosial merupakan salah satu segi yang
menjadi perhatian khususnya Muhammadiyah. Tidak ada artinya semua ibadah dan
pergerakan tanpa adanya kegiatan sosial. Ini pula yang sering dikumandangkan KH Ahmad
Dahlan dari awal pendirian Muhamadiyah hidupilah Muhamadiyah. Ini dimaksud diantara
sesama harus saling membantu minimal dikalangan terdekat. Diharapkan sesama amal
usaha saling bantu, dimana yang belum bisa mandiri harus dibantu oleh sesame AUM yang
memang sudah besar sehingga komunitas dan organisasi bisa secara Bersama besar dan
berkelanjutan untuk saling menghidupi dan bertahan juga berkembang.
Adapun kritik dalam implementasi surat Al Maun ini di TVMU dalam sosial masih
belom terealisasi dalam hal saling bantu untuk menghidupi saudara yang lemah. Ada
beberapa amal usaha yg belom mau bergabung untuk membantu dan membesarkan syiar
dakwah lebih luas dengan berbagai alasan. Demikian juga dari sisi TVmu sendiri karena ada
biaya-biaya untuk operational tidak bisa menggratiskan semua peliputan.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat ditarik sebuah
kesimpulan mengenai desain visi TV Muhammadiyah, berikut adalah beberapa kesimpulannya:
1. TVMuhammadiyah adalah salah satu televisi dibawah organisasi Muhamadyah
yang merupakan persembahan bagi bangsa dan dunia berlandaskan dakwah Amar
Maruf nahi Munkar yang terdepan, cerdas dan mencerahkan. TVMu lahir di usia ke
101 Muhammadiyah tgl 18 Nov 2013 sebagai amanat rangkaian dari beberapa
muktamar Muhammadiyah.
2. Dalam tahap desain visi sustainability dengan melibatkan para pimpinan dan
menjadikan televisi ini sebagai corong pergerakan Muhammadiyah diambilah visi
yang tidak lepas dari khitah pergerakan Muhamadiyah Amar maruh nahi munkar
dan untuk program dakwah yang lebih kearah Pendidikan dan tidak melenceng dari
teologi Almaun yang merupakan DNA nya pergerakan didapatlah visi Cerdas
Mencerahkan. Sehingga visi TVmu kental dengan apa yang diharapkan pergerakan
Muhamadiyah.
3. Kritik visi TVMu dalam bidang pendidikan adalah masih adanya tindakan
mengeklusifkan tayangan karena iklan biasanya dibuat oleh pemilik brand (klien)
tidak sejalan dengan teologi almaun yang menjadi landasan dasar berdirinya TVMu.
Hal ini kadang menjadi penghambat untuk mendapatkan sumber pendapatan
karena tidak semua klien mempunyai iklan jadi sesuai barometer yang ada di TVMu.
4. Kritik visi TVMu dalam bidang sosial adalah masih belom terealisasi dalam hal saling
bantu untuk menghidupi saudara yang lemah. Ada beberapa amal usaha yg belom
mau bergabung untuk membantu dan membesarkan syiar dakwah lebih luas
dengan berbagai alesan. Demikian juga dari sisi TVmu sendiri karena ada biayabiaya untuk operational tidak bisa menggratiskan semua peliputan.
Adapun saran atau masukan yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut.
1. TVMu dapat mengkaji kembali visi misi yang ada, sehingga dapat menyelaraskan dengan
teologi Al-Maun.
2. Pimpinan pusat Apabila Pesan KH Ahmad Dahlan diterapkan “Hidupilah Muhamadiyah” dan
Kalau semua amal usaha yang ada di Muhamadiyah berkolaborasi dan berperan serta
600
Santhet: Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora
Vol. 7, No.2
Juni-Oktober 2023
Available online at https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/santhet
Research Article
2541-2523
DOI: 10.36526/js.v3i2.
e-ISSN: 2541-6130 p-ISSN:
membantu menghidupi TVMu insyaallah percepatan pencapaian visi sustainability akan
cepat terlaksanakan.
3.
Penelitian ini bisa menjadi referensi baru terkait topik akuntansi manajemen,
khususnya terkait visi dan misi. Selain itu, dapat menambah referensi baru untuk
kajian atas perspektif teologi Al-Maun.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, M. Z. (2016). Pembangunan Ilmu. 257.
Afandi. (2022). Surat Al Maun DNAnya orang Muhamadiyah. Muhamadiyah.
Anisa, C., & Rahmatullah, R. (2020). Visi Dan Misi Menurut Fred R. David Perspektif Pendidikan
Islam. journal EVALUASI, 4(1), 70. https://doi.org/10.32478/evaluasi.v4i1.356
Bariyah, O. N., Candra, S., Rohmah, S., & Fadil, A. (2022). Spirit Al Ma’un Dalam Kurikulum Al Islam
Dan Kemuhammadiyahan. Prosiding Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ. E-ISSN:27456080, 1(1), 1–11.
Burhani, N. A. (2013). Makna Teologi Al Maun Di Dua Generasi Muhamadiyah. Suara Muhamadiyah.
Chusnan, M. (2021). Teologi surat al – maun dan praksis sosial dalam kehidupan warga
muhammadiyah.
Gunawan, A. (2018). Teologi Surat al-Maun dan Praksis Sosial Dalam Kehidupan Warga
Muhammadiyah. SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, 5(2), 161–178.
https://doi.org/10.15408/sjsbs.v5i2.9414
Hermanto, B. (2017). Sejarah TV Komunitas. 1–23.
Huda, S. (2011). Teologi Mustad’afin di Indonesia: Kajian atas Teologi Muhammadiyah. Tsaqafah,
7(2), 345. https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v7i2.8
Husein, U. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 14.
J.R. Raco. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Jenis Karakteristik dan Keunggulannya. Grasindo.
Kantabutra, S. (2020). Toward an organizational theory of sustainability vision. Sustainability
(Switzerland), 12(3), 0–26. https://doi.org/10.3390/su12031125
Maghfira, A., Putri, A. G., Listianto, A. N., Putri, G., & Astuti, A. P. (2022). Presentation of The
Financial Statements of Non-Profit Entities Based on Isak 35 at The Hati Gembira Indonesia
Foundation. Marginal : Journal of Management, Accounting, General Finance and International
Economic Issues, 1(4), 1–16.
Miles and Huberman. (1994). Qualitative data analysis.
Rayyani, W. O., & Abbas, A. (2020). Akuntabilitas Kinerja dalam Bingkai Tauhid Sosial: Suatu
Refleksi Teologi Al Ma’Un. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 3(2), 174–190.
https://doi.org/10.37329/kamaya.v3i2.439
Said, T. (2019). Implementasi Spirit Al Maun. Suara Muhamadiyah.
Suryono, B. (2016). Organisasi Nirlaba: Karakterisitik Dan Pelaporan Keuangan Organisasi.
EKUITAS
(Jurnal
Ekonomi
dan
Keuangan),
3(2),
59.
https://doi.org/10.24034/j25485024.y1999.v3.i2.1883
Susilawati, N. (2015). STRATIFIKASI AL-MAQASID AL-KHAMSAH DAN PENERAPANNYA DALAM
AL-DHARURIYAT, AL-HAJJIYAT, AL-TAHSINIYYAT Nilda Susilawati. Mizani, 2(1).
Talitha, S., Rosdiana, R., & Susilawati, R. (2019). Perkembangan Industri Televisi. Pedagonal :
Jurnal Ilmiah Pendidikan, 3(1), 60–69. https://doi.org/10.33751/pedagog.v3i1.985
Wiratnadi, I. P., Meitriana, M. A., & Indrayani, L. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keberlanjutan Organisasi Nirlaba ( Studi Pada Organisasi Kakak Asuh Bali ). Pendidikan
Ekonomi, 11(2), 605–616.
601