Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
P-ISSN : 2597 – 7075 E-ISSN : 2541 – 6847 ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG DI KELURAHAN HEPUHULAWA KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONATALO Sarah Abubakar*)1), Mahludin H. Baruwadi2), Amir Halid3) 1) Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo Jl.Prof Ing B.J Habibie, Moutong, Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, 96119 2)3) Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo Jl.Prof Ing B.J Habibie, Moutong, Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, 96119 ABSTRACT The aim of this study 1) calculate cost and revenue structure on corn farming in ward Hepuhulawa districts Limboto district Gorontalo, 2) calculate the feasibility of corn farming in ward Hepuhulawa Districts Limboto district Goronatalo. This reseaerch wa conducte, in the Hepuhulawa village, Limboto district, Gorontalo Regency october to January 2022 with the number of sample farmers 43 corn farmes. The research used is puroisive sampling method and analysis of the feasibillty of farming. The analysis used is the structure of the cost of revenue receipts and the feasibility of farming. The results of the study show, 1) the cost structure of corn farming in one harvest cycle consists of fixed costs 14,3% and the variabel 85,6% cost of the total cost used. (2) analysis result R/C erarned by 2,2 if it greater than 1 the corn farming is feasible to continue. Analysis result B/C ration erarnedy by 1.2. Keywords: Cots, Reception, Income, Con Farming Feasibility ABSTRAK Penelitian ini Bertujuan 1) Menghitung struktur biaya dan penerimaan pada usahatani jagung di Kelurahan Hepuhulawa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, 2) menhitung kelayakan usahatani jagung di Kelurahan Hepuhulawa Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Hepuhulawa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo dari bulan Oktober sampai dengan bulan Januari 2022 dengan jumlah sampel 43 orang petani Jagung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Purposivesampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis struktur biaya, penerimaan, pendapatan, dan Analisis Kelayakan Usahatani. Hasil penelitian menunjukan (1) Struktur biaya usahatani jagung dalam satu siklus panen terdiri atas biaya tetap 14,3% dan biaya variabel 85,6% dari total biaya yang digunakan. (2) Hasil analisis R/C Ratio diperoleh sebesar 2,2 lebih besar dari satu maka usahatani Jagung ini layak dilanjutkan. Dan Hasil analisis B/C Ration diperoleh sebesar 1.2. Kata kunci: Biaya, Penerimaa, Pendapatan, Kelayakan Usahatani Jagung PENDAHULUAN Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah sehingga membuat Negara Indonesia menjadi salah satu Negara yang memiliki potensi sangat besar dapat dilihat dari konstribusi sector pertanian terhadap perekonomian nasional. Sector pertanian terdiri dari subsector tanaman pangan, holtikultura, kehutanan, perkebunan dan peternakan, diantara keempat subsector yang memiliki peran penting dalam penyedian bahan pangan terdiri dari dua kelompok besar yaitu pertanian padi dan palwijja, pengembangan tanaman palawija juga diarahkan untuk pemantapan ketahanan pangan dan pengetasan kemiskinan. Salah satu tanaman palawija yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia adalah tanaman jagung (Remedy, 2015:1). Jagung merupakan salah satu bahan pangan penting karena merupakan sumber *Alamat Email: sarahabubakar63@gmail.com karbohidrat penting kedua setelah beras di Indonesia. Agung cukup Memadai untuk dijadikan pangan pengganti setelah beras atau dicampur dengan beras. Sumber daya Indonesia juga sangat mendukung untuk pembudidayaanya, harganya relative murah dan tersedianya teknologi budidaya hingga pengolaha (Mukhlis, 2007: 145). Provinsi Gorontalo merupakan salah satu provinsi yang memegang peranan penting dalam produksi jagung nasional menurut Kementrian Pertanian (Kemenetan) tahun 2019 luas panen, produksi dan produktivitas jagung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2016 luas panen jagung 195.606 ha dan produksi 911.350 ton dengan produkstivitas 46.59 ku/ha , pada tahun 2017 luas panen 336.001 ha dan produksi 1.551.972 ton dengan produktivitas 46.119 ku/ha , pada tahun 2018 Sarah Abubakar dkk.: Analisis Kelayakan Usahatani Jagung Di Kelurahan Hepuhulawa ............... luas panen 322.022 ha dan produksi 1.619.649 ton dengan produktivitas 50.30 ku/ha. Jagung merupakan komoditi unggulan kedua di Kabupaten Gorontalo. Luas panen jagung pada tahun 2018 yaitu 82.580 ha dan pada tahun 2019 luas panen mengalami penurunan menjadi 70.607 ha kemudian meningkat lagi pada tahun 2020 luas panen 73.88 ha. Kecamatan limboto bagian dari Kabupaten Gorontalo dan merupakan salah satu wilayah yang melakukan usahatani jagung yang memiliki luas panen jagung di tahun 2018 3.735 ha dan pada tahun 2019 turun menjadi 1.884 ha kemudian meningkat lagi pada tahun 2020 sebesar 3.377 ha (Kementrian Pertanian, 2019). Kelurahan Hepuhulawa merupakan salah satu Kelurahan yang ada di Kecamatan Limboto yang melakukan usahatani jagung. Pada umumnya petani di Kelurahan Hepuhulawa mengalami keterbatasanketerbatasan dalam bertani seperti memiliki modal yang kecil, gagal panen dan kurangnya bantuan bibit dari pemerintah terlebih petani Jagung di Kelurahan Hepuhulawa hanya mengandalkan bibit dari pemerintah, ketika tidak adanya bantuan dari pemerintah maka mereka tidak melakukan usahatani jagung. Berdasarkan permasalahan yang ada menyebabkan mereka belum mengetahui dengan tepat apakah usahatani jagung yang dilakukan efisien sehingga layak untuk dijalankan. Produktivitas tanaman jagung yang diusahakan sebagai tanaman unggulan ke dua, masih jauh dari harapan produktivitas yang maksimal. Alasan utama analisis kelayakan usaha perlu dilakukan karena bertujuan untuk mengetahui apakah usahatani jagung usaha yang layak diusahakan atau tidak. Jika suatu usahatani jagung layak diusahakan, maka usaha dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan, hal tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif berupa manfaat yang akan diterima, seperti adanya peningkatan pendapatan dari pelaku usahatani jagung. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung struktur biaya dan penerimaan pada usahatani jagung di Kelurahan Hepuhulawa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, dan untuk menghitung kelayakan usahatani jagung di Kelurahan Hepuhulawa Kabupaten Gorontalo. 61 | TINJAUAN PUSTAKA Konsep Usahatani Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengusahakan dan mengkoordinir faktorfaktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga memberikan manfaat yang sebaik-baiknya ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan, dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi secara efektif dan maksimal. Pertanian adalah kegiatan seseorang yang berhubungan dengan proses produksi untuk menghasilkan bahanbahan yang dibutuhkan oleh manusia dan berasal dari tumbuhan ataupun hewan yang disertai dengan usaha untuk memperbaharui, memperbanyak dan mempertimbangkan faktor ekonomis. Sehingga ilmu yang mempelajari kegiatan manusia dalam melakukan kegiatan pertanian disebut ilmu usahatani (Suratiyah, 2015:8) Ilmu Usahatani biasanya diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif apabila petani atau prodesen dapat mengalokasikan sumber daya yang mereka miliki dengan sebaik-baiknya dan dikatakan efisien apabila pemanfaatan sumberdaya tersebut sebaikbaiknya dan dikatakan efisien apabila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran atau output yang melebihi masukan ataupun input (Soekartawi 2013:14) Usahatani adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efesien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif bila petani dapat mengalokasikan sumber daya yang dia miliki sebaik-baiknya, dan dapat dikatakan efesien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut mengeluarkan output yang melebihi input, (Darwis, 2017:1 ). Teori Biaya Biaya usahatani dibedakan menjadi yaitu biaya tetap (fixed cist) dan biaya tidak tetap (variabel cost). Biaya tetap adalah biaya yang jumblahnya relative tetap, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit.. Contoh biaya tetap antara AGRINESIA Vol. 7 No. 1 November 2022 Sarah Abubakar dkk.: Analisis Kelayakan Usahatani Jagung Di Kelurahan Hepuhulawa ............... lain sewa tanah, pajak, alat pertanian, dan juran irigasi. Sedangkan biaya tidak tetap atau biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya dipengeruhi oleh produksi yang diperoleh. Contohnya biaya untuk sarana produksi, tenaga kerja, bibit, pupuk, dan tenaga kerja musiman, sehingga biaya ini sifatnya berubah-ubah tergantung dari besar kecilnya produksi yang diinginkan (Hanafie, 2010:199). Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi, atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya dibedakan menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). (Mulyadi, 2015:8). Teori Penerimaan Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Biaya produksi merupakan bagian dari pada anggaran produksi yang penting yang dikeluarkan untuk biaya operasional dan dibutuhkan selama usaha itu masih berlangsung. Lancar atau tidaknya suatu usaha bergantung kepada biaya yang dikeluarkan, biaya produksi sebagai penunjang segala aktivitas yang ada karena menyangkut dengan produktivitas tanaman dan keuntungan bagi petani selain itu biaya yang diusahakan juga harus diperhitungkan karena biaya yang dikeluarkan akan mempengaruhi pendapatan yang akan diterima oleh petani (Prasetya, 2010:277). Menurut soekartawi dkk, (2011:37), penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual penerimaan petani penerimaan petani pada dasarnya dibedakan menjadi dua jenis yaitu: 1. Penerimaan kotor yaitu penerimaan yang berasal dari penjualan hasil produki usahatani. Perhitungan penerimaan kotor ini total ushatani dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun tidak dijual. 2. Pendapatan bersih usahatani (net farm income) yaitu mengukur imbalan yang diperoeh keluarga petani dari pengunaan faktor faktor produksi kerja, pengelolaan, dan modal milik sendiri atau modal pinjaman yang diivestanikasikan kedalam usahatani. Teori Pendapatan Pendapatan yang diperoleh dari usuahatani jagung adalah penerimaan yang diterima petani dikurangi dengan biayanya. AGRINESIA Vol. 7 No. 1 November 2022 Penerimaan merupakan hasil kali dari produksi jagung yang dihasilkan dengan dengan harga sedangkan biaya usahatani adalah pengeluaran yang dikeluarkan dalam setiap kegiatan usahatani jagung dari pengolahan lahan sampai dengan pascapanen. Tingginya penerimaan petani pada usahatani jagung akan menyebabkan alokasi kerja yang dialokasikan dalam usahatani jagung akan semakin banyak. Hal ini disebabkan kegiatan dalam usahatani jagung berhubungan dengan produksi jagung yang dihasilkan yaitu kegiatan panen dan pascapanen (Baruwadi dkk, 2019:26). Kelayakan Dalam Usahatani Pengertian studi kelayakan merupakan “penilaian yang menyeluruh untuk menilai keberhasilan suatu proyek dan studi kelayakan proyek mempunyai tujuan menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan” Studi kelayakan proyek atau bisnis merupakan suatu kegiatan mengevaluasi menganalisis dan menilai layak atau tidak suatu proyek bisnis dijalankan. Secar umum, tujuan diadakan studi kelayakan khususnya bagi investor yaitu menghindari keterlanjuran investasi atau penanaman modal yang terlalu besar untuk suatu proyek atau kegiatan usaha yang ternyata tidak menguntungkan. Studi kelayakan dapatdidefinisikan sebagai sebuah studi yang digunakan untuk menilai layak atau tidaknya sebuah usaha dilakukan dengan pertimbangan mendapatkan keuntungan. Studi kelayakan adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek investasi dilaksanakan dengan berhasil Terdapat beberapa aspek yang perlu diteliti dalam studi kelayakan, yaituaspek industri, aspek pasar, aspek pemasaran, aspek keuangan, aspek manajemen, aspek teknik dan produksi, aspek sumber daya manusia, aspek lingkungan, aspek hukum dan yuridis (Johan,2011:9). METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di lakukan di Kelurahan Hepuhulawa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Pemilihan lokasi penelitian di lakukan secara sengaja atau (Purposive). Alasan dasar dari pemilihan lokasi penilitian karena penduduknya banyak yang berprofesi sebagai petani dan komoditas Jagung di Kelurahan Hepuhulawa menjadi unggulan ke dua setelah komoditas Jagung. Waktu penelitian berlangsung dari bulan Oktober sampai dengan bulan Januari tahun 2022. | 62 Sarah Abubakar dkk.: Analisis Kelayakan Usahatani Jagung Di Kelurahan Hepuhulawa ............... Jenis dan Sumber Data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani sampel berdasarkan daftar pertanyaan yang ada dikuisioner yang bersumber dari rumah petani. Data yang dikumpulkan terdiri dari: (1) karakteristik rumah tangga petani yaitu: umur petani, pendidikan, pengalaman berusahatani, jumlah tanggungan keluarga, status kepemilikan lahan, (2) jumlah komoditi, luas usahatani, jenis jagung yang ditanam, (3) produksi pertanian dalam satu kali musim tanam yang terdiri dari penggunaan sarana produksi (bibit, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja) dan penjualan hasil pertanian termasuk harga-harganya. Data sekunder bersumber dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Dinas Pertanian, Kantor Desa Hepuhulawa dan instansi terkait lainnya yang mencakup data keadaan penduduk, kondisi pertanian, kondisis geografis wilayah dan sarana penunjan lainnya. Populasi dan Sampel Populasi penelitian yang diambil terdiri dari petani yang membudidayakan jagung di Kelurahan Hepuhulawa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo berjumlah 76 Orang. Dalam menghitung banyaknya sampel yang akan di teliti, dalam penelitian ini menggunakan rumus menghitung sampel dalam rumus slovin: 𝑁 n= 1 + 𝑁𝑒 2 Keterangan: N = ukuran populasi n = ukuran sampel e 2 = kelonggaran pengambilan sampel Berdasarkan rumus slovin diatas dengan tinggkat kesalahan 10% maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 43 orang dengan perhitungan sebagai berikut : 76 n= 1 + 76 (0,10)2 76 n= 1 + 0.76 76 n= 1,76 n = 43,18 dibulatkan 43 63 | Teknik Analisis Data 1. Struktur biaya dan Penerimaan dianalisis secara deskriptif dengan caramenghitung penerimaan usahatani di daerah penelitian dengan metodeperhitungan. Soekartawi, (2006:112) mengihitung biaya total, penerimaan, pendapatan, dengan menggunakan rumus: TC = FC+VC Di mana: TC = Total Cost ( Total biaya) FC = Fixed Cost ( Biaya tetap) VC = Variabel Cost ( Biaya variabel) TR = YxP Di mana: Y= Produksi P = Harga Pd = TR-TC Di mana : Pd = Pendapatan Usahatani TR = Total Penerimaan TC = Total biaya 2. Kelayakan usahatani dianalisis dengan menghitung R/Cratio, B/C(benefit cost ratio) dan Break event point a. R/C (retrun Cost Ratio), R/C = TR/TC Di mana: TR = Total Penerimaan TC = Total biaya Kriteria: Jika R/C > 1 maka usahatani jagung layak untuk diusahakan. Jika R/C = 1 usahatani jagung di titik impas. Jika R/C < 1 maka usahatani jagung tidak layak untuk diusahakan. b. B/C(benefit cost ratio) B/C = Pd/TC Di mana: Pd = Pendapatan TC = Total biaya Kriteria: Jika B/C > 1 maka usahatani jagung menguntungkan. Jika B/C = 1 maka usahatani jagung di titik impas. Jika B/C < 1 maka usahatani jagung tidak menguntungkan / rugi. AGRINESIA Vol. 7 No. 1 November 2022 Sarah Abubakar dkk.: Analisis Kelayakan Usahatani Jagung Di Kelurahan Hepuhulawa ............... HASIL DAN PEMBAHASAN Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang relatif tetap jumlah yang dikeluarkan walaupun produksi yang dhasilkan banyak ataupun sedikit besarnya tidak tergantung pada biaya produksi yang diperoleh. Biaya tetap digunakan dalam usahatani jagung yaitu pajak lahan, penyusutan alat dan biaya tenaga kerja dalam keluarga. Adapun biaya tetap sebagai berikut: Tabel 1. Biaya Tetap Usahatani Jagung di Kelurahan Hepuhulawa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, 2022. Jenis Biaya Tetap Pajak Lahan Penyusutan Alat Tenaga Kerja DK Ratarata/Petani 67.250 604.831 446.641 Ratarata/Ha 65.085 585.230 44.274 Jumlah 713.082 296.734 Sumber: Data primer setelah diolah, 2022 Berdasarkan tabel 1 dapat disimpulkan bahwa biaya tetap pada usahatani jagung di Kelurahan Hepuhulawa menjadi biaya pajak lahan, biaya penyusutan alat dan biaya tenaga kerja dalam keluarga. Jumlah biaya tetap pada usahatani jagung di Kelurahan Hepuhulawa untuk Rata-rata/Petani Rp.713.082 sedangkan untuk Rata-rata/Ha sebesar Rp.296.734. Biaya Variabel Biaya variabel merupakan biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang dihasilkan atau keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel seperti bibit, pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja luar keluarga. Adapun biaya variabel pada usahatani jagung di Kelurahan Hepuhulawa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo dapat dilihat pada Tabel di bawah ini: Tabel 2. Biaya Variabel Usahatani Jagung di Kelurahan Hepuhulawa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, 2022. Jenis Biaya RataRataVariabel rata/Petani rata/Ha Bibit 1.220.000 5.076.774 Pupuk 1.206.889 505.222 Obat-obat 562.791 234.193 Tenaga Kerja LK 1.235.882 514.286 Jumlah 4.245.674 176.674 Sumber: Data primer setelah diolah, 2022 AGRINESIA Vol. 7 No. 1 November 2022 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa biaya variabel dalam usahatani jagung di Keluraha Hepuhulawa terdiri dari Bibit, Pupuk, Obat-obatan dan Tenaga Kerja Luar Keluarga. Jumlah biaya variabel usahatani jagung di Kelurahan Hepuhulawa keseluruhannya adalah Rp.4.245,674 untuk Rata-rata/Petani sedangkan untuk Rata-rata/Ha diperoleh nilai sebesar Rp.176.674 Biaya Total Biaya total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi yang merupakan perjumlahan biaya tetap dan biaya variabel. Adapun biaya yang dikeluarkan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Total Biaya Pada Usahatani Jagung di Kelurahan Hepuhulawa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, 2022. Jenis Biaya Biaya Tetap Biaya Variabel Ratarata/Petani 7.133.082 4.245.674 Ratarata/Ha 296.734 176.674 Total Biaya 4.958.756 206.348 Sumber: Data primer setelah diolah, 2022 Berdasarkan tabel 3 menunjukan bahwa jenis biaya pada usahatani jagung di Kelurahan Hepuhulawa terbesar adalah biaya variabel dengan Rata-rata/Petani Rp.4.245.674 dan untuk Rata-rata/Ha Rp 176,674 sehingga diperoleh jumlah total biaya dari biaya tetap dan biaya variabel adalah Rp.4.958.756 untuk Rata-rata/Petani sedangkan untuk Rata-rata/Ha Rp.206.348. Penerimaan Usahatani Jagung Penerimaan pada usahatani jagung ini diperoleh dari hasil perkalian antara produksi jagung dengan harga jual perpetani di daerah penelitian Rp.5.100/Kg. Sebagian petani di Kelurahan Hepuhulawa menjual hasil jagung diberbagai pabrik jagung sebagian juga langsung dijual oleh agen yang datang langsung ke petani, maka penerimaan yang didapat oleh petani jagung sebesar Rp.11.326.442 Rata-rata/Petani sedangkan untuk hasil Rata-rata/Ha Rp.470.951. Pendapatan Usahatani Jagung Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan selama satu kali musim tanam. Pendapatan adalah pemasukan bagi petani jagung untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Analisis pendapatan berfungsi | 64 Sarah Abubakar dkk.: Analisis Kelayakan Usahatani Jagung Di Kelurahan Hepuhulawa ............... untuk mengukur apakah kegiatan usahatani menguntungkan atau merugikan bagi petani. Oleh sebab itu, ukuran yang digunakan menetapkan besarnya pendapatan yang diterima oleh petani. Adapun perhitungan pendapatan usahatni jagung di Kelurahan Hepuhulawa dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4. Pendapatan Usahatani Jagung di Kelurahan Hepuhulawa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, 2022. Uraian Ratarata/Petani Ratarata/Ha Penerimaan 11.317.442 470.951 Total Biaya 4.958.756 206.348 milik dengan Rata-rata/Petani Rp.4.143.258 dan Rata-rata/Ha Rp.144.345 nilai yang diperoleh R/C ration untuk petani penggarap sebesari 0.6 maka usahatani jagung ini tidak layak untuk dijalankan dan BC ration 0.1. Tabel 5. Analisis R/C Ration dan B/C ration Pada Usahatani Jagung di Kelurahan Hepuhulawa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, 2022. Keterangan Jumlah R/C ration 2.2 B/C ration 1.2 Sumber: Data primer setelah diolah, 2022 Berdasarkan tabel 4 di atas bahwa hasil jumlah rata-rata pendapatan usahatani jagung yang diperoleh petani responden di Kelurahan Hepuhulawa dengan jumlah penerimaan sebesar Rp.11.317.442 Ratarata/Petani dengan rata-rata/Ha Rp.470.951 dan jumlah biaya total Rp.4.958.756 Ratarata/Petani dengan Rata-rata/Ha Rp.206.348 adapun jumlah pendapatan bersih yang diterima oleh petani jagung di Kelurahan Hepuhulawa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo adalah Rp.6.358.685 Ratarata/Petani dengan rata-rata/Ha Rp.264.363. Dari tabel 5 di atas didapati bahwa niali R/C sebesar 2.2 > 1, dengan interpertasi bahwa usahatani jagung di Kelurahan Hepuhulawa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo ini layak untuk diusahakan. Nilai B/C sebesar 1.2 > 1, dengan interpertasi jika setiap petani jagung menggunakan modal usaha sebesar 1 rupiah, maka akan menghasilkan keuntungan 1.06 rupiah. Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah kedua yaitu bagaimana kelayakan usahatani jagung di Kelurahan Hepuhulawa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo dikatakan layak berdasarkan kriteria R/C dan B/C. Serta usaha ini dikatakan menguntungkan. Sistem Bagi Hasil Usahatani Jagung Petani Penggarap Bagi hasil di pertanian merupakan suatu bentuk pemanfaatan tanah, dimana pembagian hasil terhadap dua unsure produksi, modal dan kerja dilaksanakan menurut perbandingan tertentu. Sebagai salah satu wilayah pengahsil jagung terbesar di Kabupaten Gorontalo tepatnya di Kelurahan Hepuhulawa, umumnya petani penggarap di Kelurahan Hepuhulawa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo mendapat 2/3 untuk sistem bagi hasil usahatani jagung. Perjanjian sistim bagi hasil yang terjadi di Kelurahan Hepuhulawa merupakan perjanjian yang benar-benar dilakukan oleh pertani penggarap hasil menunjukan bahwa sistim bagi hasil yang digunakan oleh petani jagung yaitu sistim1/3 dan 2/3. pembagian imbalan hasil pertanian juga dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan kedua bela pihak petani penggarap di Kelurahan Hepuhulawa dengan Rata-rata/Petani Rp.4.305.788. Dengan rata-rata/Ha Rp.29.168 sedangkan untuk petani KESIMPULAN Betdasarkan hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: 1. Struktur biaya usahatani jagung dalam satu musim tanam, biaya tetap Rp.713.082/Petani dengan Rata-rata/Ha Rp.296.734 atau 14.3% dan biaya variabel Rp.4.245.674/Petani dengan Rata-rata/Ha Rp.176.674 atau 85.6%. Total Penerimaan Usahatani Jagung Rata-rata/Petani Rp.11.326.442 dengan Rata-rata/Ha Rp.471.338 kemudian dikurangkan Biaya Total Rata-rata/Petani Rp.4958756 dengan Rata-rata/Ha Rp.206348 sehingga Pendapatan bersih yang didapatkan Ratarata/Petani Rp.6.358.685 dengan Ratarata/Ha sebesar Rp.6.264.603. Kemudian untuk petani pengarap total pendapatan bersih yang diperoleh Rp.4.143.258/Petani dengan Rata-rata/Ha Rp.144.345 dan untuk petani milik Rp.4.305.788/Petani dengan Rata-rata/Ha Rp.29.168 Sehingga dapat disimpulkan usaha ini menguntungkan. Jumlah 6.358.685 264.363 Sumber: Data primer setelah diolah, 2022 65 | AGRINESIA Vol. 7 No. 1 November 2022 Sarah Abubakar dkk.: Analisis Kelayakan Usahatani Jagung Di Kelurahan Hepuhulawa ............... 2. Berdasarkan penelitian yang diperoleh hasil bahwa nilai R/C sebesar 2.2 > 1 maka interpertasi bahwa usahatani jagung di Kelurahan Hepuhulawa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo ini menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Nilai B/C sebesar 1.2 > 1 DAFTAR PUSTAKA Baruwadi., Akib Yulia Hadi Fitri, dan Saleh Yanti. 2019. Alokasi Waktu Kerja. Dalam Aspek Pada Model Ekonomi Rumah Tangga Petani Jagung. UNG Press Gorontalo. BP3K Kecamatan B Darwis, Khaeriyah. 2017. Ilmu Usahatani Teori Dan Penerapan. Makasar: CV. Inti Mediatama,kecil Hanafie. 2010. Pengantar ekonomi pertanian. CV Andi offset Johan, S. 2010. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Yogyakartan: Graha ilmu Kementrian Pertanian Indonesia Tahun 2019 Kementrian Pertanian Indonesia Tahun 2019. Mulyadi. 2015. Akuntasi Biaya, Edisi 5. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Menejemen ykp Mukhlis. 2007. Analisis Penawaran Jagung untuk Pakan Ayam Ras di Kabupaten Lima Puluh Kota. Jurnal Penelitian Lumbung. Politeknil Pertanian Negri Payakumbuh. Vol. 10 No. 2 juli 2011. Prasetya. 2010. Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Usahatani Melon Di Kabupaten Grobongan. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Agrobisnis Universitas Sebelas Maret. Surakarta Remedy, Taufik. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung (Studi Kasus: Di Kecamatan Mranggeng Kabupaten Demak). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang Suratiyah, K. 2015. Ilmu Usahatani (Edisi Revisi) Penebar Swadaya. Jakarta. Soekartawi. 2013. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers. Soekartawi. 2006. Analisis Usahatani. UniversitasIndonesia. Yogyakarta Soekartawi. 2011. Ilmu usahatani dan penelitian untuk pengembangan petani. Jakarta: Rajawali Pers. Umar, H. 2003. Metode Riset Bisnis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. AGRINESIA Vol. 7 No. 1 November 2022 | 66