Jurnal Penelitian Kebidanan & Kespro
Vol. 6 No. 2
Edition: April 2024 – Oktober 2024
http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/JPK2R
Received : 20 April 2024
Revised: -------------------------
Accepted: 28 April 2024
ANALISIS FAKTOR DOMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEPATUHAN PEMERIKSAAN Antenatal Care PADA IBU HAMIL
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELI TUA
TAHUN 2024
Tifani Hadi Tri Wahyuni1, Elmina Tampubolon2, Peny Ariani3
Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua
e-mail :tifanihaditriwahyuni01@gmail.com
ABSTRACT
Antenatal Care (ANC) is the visit of pregnant girls to fitness care
centers to receive ANC services in line with established
requirements. The Antenatal Care coverage inside the running
region of Deli Tua network medical institution in 2023 become K1 =
73.2% and K6 = sixty eight.eight%, whilst the goal turned into
eighty five%. There have been 5 dominant factors causing noncompliance with ANC examination, specifically age, schooling,
mindset, understanding, and husband's guide. Theaims of the study
is to look at the relationshipbetween five dominant of the elements
and the examination Compliance The Antenatal Care which the issue
ofthe maximum related to The Antenatal Care exam Compliance.
The kind of the research used analytic survey with a cross-sectional
layout. The information of the evaluation used chi-square test and
binary logistic regression with a pattern length of ninety four
pregnant ladies who met the inclusion standards. The outcomes of
the take a look at has been regarded that the dominant factors
associated toThe Antenatal Care exam Compliance are information
and husband's help, while the dominant factors not related toThe
Antenatal Care examination Compliance have been age, education,
and mindset, and the maximum associated dominant factor to The
Antenatal Care examination Compliance within the operating vicinity
of Deli Tua network clinic became know-how with (p = 0.000) and
(aRP = five.211-132.401). From the effects of the study, it's far
recommended to medical experts at Deli Tua community sanatorium
to boom the intensity of providing facts and training to pregnant
ladies and their partners through counseling activities.
Keywords: Antenatal Care, ANC Factors, ANC Compliance
1. PENDAHULUAN
AKI sebesar 119 pada tahun 2021,
sementara Kabupaten Deli Serdang
mencatat 23 kasus AKI pada tahun
yang sama. Selain itu, angka
kematian bayi (AKB) di Indonesia
pada tahun 2022 adalah 16,85 per
1.000 kelahiran hidup, dibandingkan
dengan target SDGs sebesar 12 per
Pada tahun 2022, Indonesia
mencatat angka rasio kematian ibu
(AKI) sebesar 183 per 100.000
kelahiran hidup, jauh di atas target
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(SDGs) sebesar 70 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2030.
Provinsi Sumatera Utara melaporkan
46
Wahyuni, Tampubolon, Ariani, Analisis Faktor Dominan Yang Behubungan…
1.000 kelahiran hidup pada tahun
2030. Provinsi Sumatera Utara
melaporkan AKB sebesar 18,28 per
1.000 kelahiran hidup pada tahun
2022,
dengan
Kabupaten
Deli
Serdang mencatat 23 kasus AKB
pada tahun 2021.
bawah target 85%. Kunjungan ANC
belum menjadi fokus utama bagi
banyak ibu hamil di Sumatera Utara.
Faktor-faktor
seperti
usia,
pendidikan,
pekerjaan,
paritas,
pengetahuan,
sikap,
jarak,
pendapatan,
informasi
media,
dukungan suami, keluarga, dan
petugas
kesehatan
semuanya
berpengaruh
signifikan
terhadap
kepatuhan
pemeriksaan
ANC.
Beberapa studi telah menunjukkan
bahwa pendidikan, pengetahuan,
perilaku, usia, dan dukungan suami
adalah faktor paling berpengaruh
dalam kepatuhan pemeriksaan ANC.
Oleh karena itu, penelitian lanjutan
diperlukan untuk mengidentifikasi
faktor dominan yang terkait dengan
kepatuhan pemeriksaan ANC di
kalangan ibu hamil di wilayah
Puskesmas Deli Tua pada tahun
2024.
Terkait
cakupan
kunjungan
antenatal (ANC) pada tahun 2021,
mencapai 88,13% dari target 95% di
Indonesia. Di Sumatera Utara,
cakupan ANC tetap sebesar 84,1%,
dengan kunjungan ANC K1 mencapai
89,9% dan K4 hanya mencapai
82,1%. Data dari Dinas Kesehatan
Deli Serdang menunjukkan cakupan
K1 sebesar 88,55% dan K4 sebesar
83,20% pada tahun 2021. Namun,
survei awal di Puskesmas Deli Tua
menemukan cakupan K1 sebesar
73,2% dan K6 sebesar 68,8% pada
bulan September 2023, masih di
2. METODE
ibu hamil yang dipilih melalui
metode purposive sampling. Sebuah
kuesioner digunakan sebagai alat
penelitian,
dan
analisis
data
melibatkan penggunaan uji chisquare dan regresi logistik biner.
Metode analisis ini digunakan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang
terkait dengan kepatuhan terhadap
panduan
pemeriksaan
ANC
di
wilayah tersebut.
Studi
ini
menggunakan
pendekatan
Penelitian
CrossSectional dan dilakukan di area
operasional Puskesmas Deli Tua,
yang terletak di Kabupaten Deli
Serdang, mulai dari Januari hingga
Februari 2024. Studi ini mencakup
seluruh populasi ibu hamil yang
tinggal
di
wilayah
tersebut
sepanjang tahun 2024, dengan total
1553 individu. Sampel terdiri dari 94
3. HASIL
Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Wilayah Kerja
Puskesmas Deli Tua Tahun 2024.
Karakteristik
Usia Ibu
Berisiko (< 20 tahun atau > 35 tahun)
Tidak Berisiko (20-35 Tahun)
Paritas
Primigravida
Multigravida
Grande-multigravida
Pendidikan Terakhir Ibu
Rendah (SD-SMA)
47
f
%
18
76
19,1
80,9
32
57
5
34
60,6
5,4
66
70,2
Wahyuni, Tampubolon, Ariani, Analisis Faktor Dominan Yang Behubungan…
Tinggi (PT)
Pekerjaan Ibu
Tidak Bekerja
Bekerja
Sikap Ibu
Negatif
Positif
Tingkat Pengetahuan Ibu
Kurang
Baik
Dukungan Suami
Tidak Mendukung
Mendukung
Kepatuhan Antenatal Care
Tidak Lengkap
Lengkap
Jumlah
28
29,8
62
32
66
34
32
62
34
66
39
55
41,5
58,5
36
58
38,3
61,7
36
58
94
38,3
61,7
100
partisipan tidak bekerja selama
kehamilan, dengan jumlah yang
sama, 62 (66%), menunjukkan sikap
positif. Selain itu, 55 (58,5%) ibu
hamil menunjukkan pengetahuan
yang memadai, dan 58 (61,7%)
menerima dukungan dari pasangan
mereka. Selain itu, 58 (61,7%) ibu
hamil
menjalani
pemeriksaan
Antenatal Care secara menyeluruh.
Tabel
3.1
menggambarkan
bahwa 76 (80,9%) ibu hamil berada
dalam rentang usia yang dianggap
tidak berisiko, khususnya antara 20
hingga 35 tahun. Di antara kelompok
ini,
57
(60,6%)
memiliki
pengalaman kehamilan sebelumnya,
sementara
66
(70,2%)
berpendidikan rendah yaitu Sekolah
Dasar sampai Sekolah Menengah
Atas.
Sekitar
62
(66%)
dari
Tabel 3.2 Analisis Bivariat Variabel Terikat Dengan Kepatuhan Pemeriksaan
Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Deli Tua Tahun
2024
Variabel
Usia
Berisiko
Tidak Berisiko
Pendidikan
Rendah (SD-SMA)
Tinggi (PT)
Sikap
Negatif
Positif
Pengetahuan
Kurang
Baik
Dukungan
Suami
Tidak Didukung
Didukung
Kepatuhan Antenatal Care
Tidak Lengkap
Lengkap
f
%
F
%
Total
p value
f
%
9
27
50
35,5
9
49
50
64,5
18
76
100
100
0,386
34
2
51,5
7,1
32
26
48,5
92,9
66
28
100
100
0,000
26
10
81,2
16,1
6
52
18,8
83,9
32
62
100
100
0,000
33
3
84,6
5,5
6
52
15,4
94,5
39
55
100
100
0,000
31
5
86,1
8,6
5
53
13,9
91,4
36
58
100
100
48
0,000
Wahyuni, Tampubolon, Ariani, Analisis Faktor Dominan Yang Behubungan…
dengan sikap positif, hanya sebagian
kecil
(16,1%)
yang
tidak
menyelesaikan pemeriksaan ANC.
Analisis statistik menunjukkan nilai p
sebesar 0,000, menunjukkan adanya
korelasi signifikan antara sikap ibu
hamil dan kepatuhan terhadap
pemeriksaan ANC. Ketika membahas
pengetahuan, pola yang serupa
muncul: 84,6% dari 39 ibu hamil
dengan pengetahuan buruk tidak
menyelesaikan pemeriksaan ANC,
sedangkan hanya 5,5% dari 55 ibu
hamil dengan pengetahuan baik
yang
gagal
menyelesaikan
pemeriksaan ANC. Analisis statistik
mengungkapkan nilai p sebesar
0,000, menunjukkan adanya korelasi
signifikan antara pengetahuan ibu
hamil dan kepatuhan terhadap
pemeriksaan
ANC.
Terakhir,
mengenai dukungan dari suami,
terdapat perbedaan yang jelas:
86,1% dari 36 ibu hamil yang tidak
mendapatkan dukungan dari suami
mereka
tidak
menyelesaikan
pemeriksaan ANC, sedangkan di
antara 58 ibu hamil yang menerima
dukungan, hanya 8,6% yang tidak
menyelesaikan pemeriksaan ANC.
Analisis statistik menghasilkan nilai p
sebesar 0,000, menandakan adanya
korelasi signifikan antara dukungan
suami dan kepatuhan terhadap
pemeriksaan ANC.
Tabel 3.2 menyajikan data yang
menunjukkan bahwa dari 18 ibu
hamil yang dikategorikan sebagai
berada dalam rentang usia berisiko
lebih tinggi, 50% dari mereka tidak
menyelesaikan pemeriksaan ANC,
sementara di antara 76 ibu hamil
dalam rentang usia berisiko lebih
rendah,
35.5%
juga
tidak
menyelesaikan pemeriksaan ANC.
Analisis
statistik
menunjukkan
bahwa tidak ada korelasi signifikan
antara usia ibu hamil dan kepatuhan
terhadap pemeriksaan ANC, dengan
nilai p sebesar 0,386, yang lebih
tinggi daripada tingkat signifikansi
(α)
sebesar
0,05.
Dalam
hal
pendidikan,
terdapat
perbedaan
yang mencolok: 51,5% dari 66 ibu
hamil dengan tingkat pendidikan
lebih rendah tidak menyelesaikan
pemeriksaan ANC, berbeda dengan
hanya 7,1% dari 28 ibu hamil
dengan pendidikan lebih tinggi.
Analisis statistik menghasilkan nilai p
sebesar 0,000, menunjukkan adanya
korelasi signifikan antara tingkat
pendidikan ibu hamil dan kepatuhan
terhadap
pemeriksaan
ANC.
Selanjutnya, di antara 32 ibu hamil
dengan sikap negatif, mayoritas
yang
signifikan
(81,2%)
tidak
menyelesaikan pemeriksaan ANC,
sedangkan di antara 62 ibu hamil
Tabel 3.3 Analisis Multivariat Faktor Dominan Yang Berhubungan Dengan
kepatuhan pemeriksaan Antenatal Care pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Deli Tua tahun 2024
No
Variabel
Nilai B
aRP
95% CI
p
1 Pengetahuan
3,268
26,266
5,211-132,401
0,000
2 Dukungan
14,284
2,936-69,488
0,001
2,659
Suami
Konstanta
-8,480
0,000
49
Wahyuni, Tampubolon, Ariani, Analisis Faktor Dominan Yang Behubungan…
menunjukkan bahwa ibu hamil yang
Tabel 3.3 menampilkan hasil
kurang
pengetahuan
memadai
analisis multivariat mengenai faktormenghadapi risiko yang signifikan
faktor pengetahuan (nilai p=0,000)
lebih tinggi—sekitar 26,256 kali
dan
dukungan
suami
(nilai
lipat—untuk tidak menyelesaikan
p=0,001). Di antara faktor-faktor ini,
pemeriksaan ANC, yang menegaskan
pengetahuan menjadi faktor utama
hubungan
penting
antara
yang memengaruhi kepatuhan ibu
pengetahuan
dan
kepatuhan
hamil terhadap pemeriksaan ANC,
terhadap pemeriksaan ANC.
dengan Risiko Relatif Teradjust
(aRR) sebesar 26,256. Hal ini
4. PEMBAHASAN
Hubungan
Usia
Ibu
Hamil
Dengan Kepatuhan Pemeriksaan
Antenatal Care Di Wilayah Kerja
Puskesmas Deli Tua Tahun 2024
antara usia ibu hamil dan cakupan
program ANC di Puskesmas Silih
Nara, Kabupaten Aceh Tengah. Studi
tersebut
menghasilkan
nilai
p
sebesar 0,630, melebihi ambang
alpha (α) konvensional sebesar 0,05.
Akibatnya, menunjukkan tidak ada
hubungan yang signifikan secara
statistik antara usia ibu hamil dan
ketaatan terhadap program ANC
dalam investigasi tersebut.
Analisis
statistik
mengungkapkan bahwa tidak ada
asosiasi signifikan antara usia ibu
hamil dan ketaatan mereka terhadap
janji pemeriksaan Antenatal Care
(ANC) di Puskesmas Deli Tua pada
tahun 2024. Kekurangan korelasi ini
mungkin
berasal
dari
berbagai
faktor. Ibu hamil yang lebih muda,
terutama yang berusia di bawah 20
tahun, mungkin belum siap secara
emosional menghadapi kehamilan,
terutama
jika
mereka
kurang
mendapatkan
dukungan
dari
pasangan mereka. Kondisi ini dapat
menyebabkan stres dan kurangnya
perhatian
terhadap
kesehatan
prenatal mereka, yang berujung
pada kunjungan ANC yang tidak
teratur. Sebaliknya, ibu hamil yang
lebih tua, berusia 35 tahun ke atas,
mungkin merasa lebih percaya diri
dalam mengelola kehamilan dan
persalinan,
yang
berpotensi
menyebabkan
motivasi
yang
berkurang untuk menghadiri sesi
ANC secara teratur.
Hubungan Pendidikan Ibu Hamil
Dengan Kepatuhan Pemeriksaan
Antenatal Care Di Wilayah Kerja
Puskesmas Deli Tua Tahun 2024
Analisis statistik menyarankan
bahwa tidak ada asosiasi signifikan
antara tingkat pendidikan ibu hamil
dan kepatuhan mereka terhadap
pemeriksaan Antenatal Care (ANC)
di wilayah Puskesmas Deli Tua pada
tahun 2024. Kurangnya korelasi ini
mungkin disebabkan oleh berbagai
faktor. Meskipun potensial memiliki
tingkat pendidikan formal yang lebih
rendah, ibu hamil mungkin secara
aktif mencari informasi di luar
lingkungan pendidikan tradisional
tentang
kehamilan
dan
kesejahteraan
ibu.
Selain
itu,
dukungan keluarga
yang kuat,
terutama dari pasangan, dapat
menjadi faktor motivasi utama bagi
ibu
hamil
untuk
menjalani
Temuan ini sejalan dengan
studi Mudarmawati (2022), yang
juga gagal menemukan korelasi
50
Wahyuni, Tampubolon, Ariani, Analisis Faktor Dominan Yang Behubungan…
pemeriksaan
komprehensif.
ANC
secara
dukungan signifikan dari keluarga
mereka,
terutama
dari
suami.
Dukungan
keluarga
ini
dapat
memainkan peran penting dalam
memotivasi
ibu
hamil
untuk
menyelesaikan pemeriksaan ANC
secara komprehensif, terlepas dari
sikap mereka.
Pengetahuan yang diperoleh
dan
dukungan
yang
diberikan
kepada ibu hamil kemungkinan
besar menjadi insentif bagi mereka
untuk patuh pada pemeriksaan ANC
secara teratur. Namun, temuan
penelitian ini bertentangan dengan
penelitian Mutia dan rekan-rekannya
(2023)
di
wilayah
Puskesmas
Batangtoru,
Kabupaten
Tapanuli
Selatan.
Studi
mereka
mengungkapkan adanya korelasi
yang signifikan antara latar belakang
pendidikan
ibu
hamil
dan
pemeriksaan ANC, yang dibuktikan
dengan nilai p sebesar 0,000. Hal ini
menunjukkan
adanya
hubungan
yang substansial antara tingkat
pendidikan ibu hamil dan ketaatan
mereka terhadap pemeriksaan ANC.
Oleh
karena
itu,
ini
mengimplikasikan
bahwa
faktorfaktor yang memengaruhi ketaatan
ANC mungkin berbeda di berbagai
wilayah Puskesmas.
Hasilnya
sejalan
dengan
penelitian Herwandar dan rekanrekannya (2022) yang dilakukan di
wilayah
Puskesmas
Windusengakahan,
Kabupaten
Kuningan.
Penelitian
mereka
mengungkapkan adanya korelasi
signifikan antara sikap ibu hamil dan
kunjungan K4, dengan nilai p
sebesar 0,000. Namun, di wilayah
Puskesmas Deli Tua pada tahun
2024, tidak ditemukan korelasi
signifikan antara sikap ibu hamil dan
kepatuhan terhadap pemeriksaan
ANC. Ini menyiratkan bahwa faktorfaktor yang memengaruhi ketaatan
ANC mungkin berbeda di berbagai
wilayah Puskesmas.
Hubungan
Sikap
Ibu
Hamil
Dengan Kepatuhan Pemeriksaan
Antenatal Care Di Wilayah Kerja
Puskesmas Deli Tua Tahun 2024
Hubungan
Pengetahuan
Ibu
Hamil
Dengan
Kepatuhan
Pemeriksaan Antenatal Care Di
Wilayah Kerja Puskesmas Deli
Tua Tahun 2024
Berdasarkan hasil uji statistik,
tidak terdapat korelasi signifikan
antara
sikap
ibu
hamil
dan
kepatuhan
mereka
terhadap
pemeriksaan Antenatal Care (ANC)
di wilayah Puskesmas Deli Tua pada
tahun 2024. Hal ini mungkin
disebabkan oleh berbagai faktor.
Meskipun ibu hamil mungkin tidak
menunjukkan sikap yang positif,
mereka masih mungkin menerima
Hasil analisis regresi logistik
menunjukkan
adanya
hubungan
signifikan
antara
tingkat
pengetahuan
ibu
hamil
dan
kepatuhan
mereka
terhadap
pemeriksaan Perawatan Antenatal
(ANC) di Puskesmas Deli Tua.
Dengan nilai p sebesar 0,000, di
bawah ambang batas alpha (α) yang
umumnya diterima sebesar 0,05,
dan nilai Odds Ratio (OR) sebesar
51
Wahyuni, Tampubolon, Ariani, Analisis Faktor Dominan Yang Behubungan…
26,266, ini menunjukkan bahwa ibu
hamil dengan pengetahuan yang
tidak
memadai
memiliki
kemungkinan 26 kali lipat lebih
besar
untuk
mengabaikan
pemeriksaan
ANC.
Temuan
ini
sejalan dengan penelitian Mutia dan
rekan-rekannya (2023), yang juga
menemukan
hubungan
antara
pengetahuan ibu hamil dan ketaatan
terhadap pemeriksaan ANC, dengan
nilai p sebesar 0,000, atau kurang
dari 0,005.
Inisiatif
ini
bertujuan
untuk
meningkatkan
pemahaman
dan
pengakuan
ibu
hamil
tentang
pentingnya
pemeriksaan
ANC
sepanjang kehamilan.
Hubungan
Dukungan
Suami
Dengan Kepatuhan Pemeriksaan
Antenatal Care Di Wilayah Kerja
Puskesmas Deli Tua Tahun 2024
Temuan dari analisis regresi
logistik
menunjukkan
adanya
hubungan yang signifikan antara
dukungan
dari
pasangan
dan
kepatuhan terhadap pemeriksaan
Antenatal Care (ANC) di wilayah
Puskesmas Deli Tua. Dengan nilai p
sebesar 0,001, yang berada di
bawah ambang batas alpha (α)
konvensional sebesar 0,05, dan
sebuah Odds Ratio (OR) sebesar
14,284, ini menunjukkan bahwa ibu
hamil yang menerima dukungan
yang lebih sedikit dari pasangan
mereka
memiliki
kecenderungan
sekitar 14 kali lebih besar untuk
melewatkan pemeriksaan ANC.
Top of Form
Pemahaman
menyeluruh
tentang manfaat pemeriksaan ANC
dan risiko yang terkait dengan
pemeriksaan yang tidak lengkap
dapat menjadi faktor motivasi bagi
ibu hamil untuk mematuhi jadwal
pemeriksaan ANC. Ibu hamil yang
menyadari bahwa pemeriksaan ANC
membantu dalam mendeteksi dan
mencegah
komplikasi
kesehatan
terkait kehamilan cenderung lebih
termotivasi untuk menyelesaikan
pemeriksaan tersebut.
Kurangnya
pengetahuan
di
kalangan ibu hamil dalam penelitian
ini mungkin berasal dari rendahnya
tingkat pendidikan dan kurangnya
edukasi
tentang
pentingnya
pemeriksaan ANC yang lengkap
selama
kelas
antenatal
yang
diselenggarakan
oleh
tenaga
kesehatan.
Oleh
karena
itu,
diperlukan
revitalisasi
kelas
antenatal
dengan
memperkuat
upaya edukasi, melalui interaksi
langsung dengan penyedia layanan
kesehatan dan memanfaatkan media
pendukung seperti leaflet dan video
edukatif.
Skenario ini dapat dijelaskan
oleh peran penting suami dalam
mendorong dan membantu ibu hamil
untuk menghadiri pemeriksaan ANC.
Suami yang memahami pentingnya
menyelesaikan
kunjungan
ANC
kemungkinan
besar
akan
memberikan motivasi dan bantuan
untuk memastikan bahwa ibu hamil
mematuhi jadwal ANC mereka.
Selain itu, suami juga mungkin
terlibat dalam keputusan terkait
perawatan kesehatan ibu hamil dan
anak yang belum lahir.
Temuan
ini
mencerminkan
penelitian yang dilakukan oleh Mutia
52
Wahyuni, Tampubolon, Ariani, Analisis Faktor Dominan Yang Behubungan…
dan
rekan-rekannya
(2023)
di
wilayah
Puskesmas
Batangtoru,
Kabupaten Tapanuli Selatan. Studi
mereka
mengidentifikasi
adanya
korelasi antara dukungan pasangan
dan pemeriksaan ANC di kalangan
ibu hamil, dengan nilai p sebesar
0,017, juga di bawah 0,005. Hal ini
menunjukkan adanya korelasi yang
signifikan
antara
dukungan
pasangan dan kepatuhan terhadap
pemeriksaan ANC, sejalan dengan
hasil penelitian di wilayah Puskesmas
Deli Tua.
suplementasi zat besi, identifikasi
tanda-tanda
komplikasi
kehamilan,
risiko
anemia,
pentingnya vaksinasi TT, dan
signifikansi
dukungan
suami.
Kurangnya pemahaman ini dapat
memengaruhi
kepatuhan
terhadap pemeriksaan ANC dan
kesehatan ibu hamil secara
keseluruhan.
3. Kekurangan dalam pendidikan
yang diberikan oleh penyedia
layanan
kesehatan
mengenai
pentingnya
pemeriksaan
ANC
bagi
ibu
hamil
merupakan
masalah yang mengkhawatirkan.
4. Menawarkan pendidikan yang
memadai mengenai manfaat dan
signifikansi
pemeriksaan
ANC
menjanjikan untuk meningkatkan
kesadaran
dan
ketaatan
di
kalangan ibu hamil, dengan
potensi
mengurangi
risiko
komplikasi selama kehamilan dan
persalinan.
5. KESIMPULAN
1. Pada tahun 2024, di wilayah
Puskesmas Deli Tua, kepatuhan
ibu hamil terhadap pemeriksaan
ANC secara dominan terkait
dengan
tingkat
pengetahuan
mereka. Hasil analisis regresi
logistik memperkuat hal ini,
menyoroti
korelasi
yang
signifikan antara pemahaman ibu
hamil
dan
dedikasi
mereka
terhadap
pemeriksaan
ANC.
Demikian pula, dukungan dari
pasangan memiliki dampak yang
signifikan terhadap kepatuhan
terhadap pemeriksaan ANC di
wilayah dan periode yang sama.
Analisis
regresi
logistik
mengonfirmasi
hubungan
ini,
menunjukkan bahwa ibu hamil
yang
kurang
mendapatkan
dukungan yang memadai dari
suami mereka menghadapi risiko
lebih
tinggi
untuk
gagal
menyelesaikan pemeriksaan ANC.
2. Beberapa ibu hamil memiliki
pemahaman terbatas tentang
berbagai aspek terkait kehamilan,
seperti jadwal kunjungan ANC,
DAFTAR PUSTAKA
BPS. (2021). Tingkat Kematian Ibu
dan Tingkat Kematian Bayi dari
tahun
2019
hingga
2021.
Tersedia di: https://bps.go.id.
BPS. (2023). Tingkat Kematian Bayi
di Deli Serdang. Tersedia di:
https://deliserdangkab.bps.go.i
d/
Muayah & Ani. (2021). Faktor-faktor
yang Terkait dengan Kegagalan
Ibu Hamil dalam Menyelesaikan
Enam
Kunjungan
sesuai
Standar di Puskesmas SM
Ciledug. Jurnal Penelitian Ilmiah
Kesehatan, 5(2), 72-82.
53
Wahyuni, Tampubolon, Ariani, Analisis Faktor Dominan Yang Behubungan…
Mudarmawati.
(2022).
Analisis
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Cakupan
Program Antenatal Care bagi
Ibu Hamil. Jurnal Keperawatan
Prioritas, 5(2), 62-76.
RISKESDAS.
(2021).
Cakupan
Kunjungan
Kehamilan
di
Sumatera Utara. Tersedia di:
https://dinkes.sumutprov.go.id.
Wiratmo, dkk. (2020). Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kunjungan
Antenatal Care dan Perilaku
Antenatal
Care.
Jurnal
Kedokteran Masyarakat dan
Kesehatan
Masyarakat
Indonesia, 1(2), 67-76.
54