Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
Laporan Pratikum Biologi Umum (MKP-101) ACARA VI. METABOLISME Oleh : Nama NIM Dosen Pembimbing Coass : : : : Eldza Herminia Ramadani E1J014139 Dr. Ir. M. Chozin, M.Sc Dr. Ir. Prinsetyo A.M Sutan Verdien A.M PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVESITAS BENGKULU 2014 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Metabolisme (bahasa Yunani metabolismos, perubahan) adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular. Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik, katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energi anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh. Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis. Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang bereaksi dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang disebut metabolomika. 1.2. Tujuan Adapun tujuan praktikum ini adalah : Mengetahui proses difusi dan osmosis pada organisme hidup. Mengetahui proses terjadinya plosmolisis dan deplasmolisis pada sel-sel tumbuhan. BAB II TINJAUAN  PUSTAKA Difusi adalah gerakan pasif molekul dalam larutan yang berkonsentrasi tinggi ke yang berkonsentrasi lebih rendah. Molekul memiliki energi kinetik intrinsik yang disebut gerak termal(kalor). Suatu akibat gerak termal ialah difusi, kecenderungan moleku lsetiap zat untuk menyebar ke seluruh ruangan yang ada (Campbell, 2002 : 147). Osmosis merupakan suatu proses difusi air melalui selaput permeable secara diferensial dari suatu tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan kepekatan menyebabkan terjadinya proses ini. Konsentrasi yang dimaksudkan adalah konsentrasi pelarutnya yaitu air. Pertukaran air antara sel dan lingkungannya adalah suatu faktor yang begitu penting sehingga memerlukan penanaman khusus yaitu osmosis. Dengan adanya suatu proses osmosis, suatu osmosis dapat dikatakan permeabel apabila semua jenis impermeabel. Suatu selaput dapat dikatakan permeabel apabila semua jenis molekul dalam cairan yang ada di sekelilingnya dapat merembes melewati selaput atau plasma tersebut. Apabila dalam beberaa jenis molekul dalam cairan yang ada di sekelilingnya yang dapat melewatinya, selaput ini dikatakan selaput semipermeabel. Sedangkan yang dimaksud dengan selaput impermeabel adalah sel;aput yang tidak bisa dilewati oleh jenis molekul apapun (Charis, 1996). Plasmosis adalah peristiwa terlepasnya protoplasma dari dinding sel jika adanya penurunan volume vakuola yang sangat besar. Hal ini dapat dilihat pada sel spirogyra yang diletakkan pada larutan hipertonik terhadap sitosol sel tersebut, maka air yang berada dalam vakuola merembes keluar sel, akibatnya protoplasma mengkerut dan terjadi plasmolisis (Krisdianto, 2005) Laju metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya oksigen yang dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu. Hal ini memungkinkan   karena oksidasi dari bahan makanan memerlukanoksigen (dalm jumlah yang diketahui) untuk menghasilkan energy yang dapat diketahui jumlahnya. Akan tetapi, laju metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain temperature, spesies hewan, ukuran badan, dan aktivitas (Tobin, 2005) BAB III METODELOGI 3.1. Waktu dan tempat Mata kuliah Kelas Hari/ waktu Ruang : : : : Biologi A2 Senin, dari jam 14:00- 16:00 WIB Fistum Lantai II 3.2. Alat- alat dan Bahan Pratikum Pipet tetes Krostal CuSO4 Aqualest Gelas objek Sukrosa 15% dan 20% Gelas penutup Silet Mikroskop Stopwatch Kentang ukur besar Daun Bangka-bangaan (Rhoeo discolor) 3.3. Metode kerja Sediaan 1. Melihat terjadinya difusi Teteskan larutan metilen biru pekat ke dalam gelas piala berisi aguades. Amati penyebaran warna biru dari metilen biru. Masukkan Kristal CuSO4 ke dalam gelas piala berisi aguades. Amati penyebaran warna biru Kristal CuSO4. Catat waktu sampai warna larutan merata (Ditulis dalam tabel), kemudian gambarkan dan jelaskan hasil pengamatan saudara. Ulangi percobaan dengan metilen biru dan Kristal CuSO4 di atas, tetapi setelah penetesan larutan segera diaduk. Apa yang terjadi (Jelaskan dan gambarkan). Sediaan 2. Melihat terjadinya osmosis Kupaskan kentang, lubangi bagian tengahnya. Isi gliserin pada lubang tersebut dan beri tanda. Letakan pada gelas piala yang telah diberi air dan eosin. Jaga jangan sampai air melimpah masuk ke permukaan kentang. Biarkan lebih kurang 15 menit. Amati permukaan gliserin pada lubang kentang. Catat dan gambar hasil pengamatan saudara. Sedian 3. Plasmolisis dan deplasmolisis pada daun Bangka-bangkaan (Rhoeo discolor) Sayatlah permukaan bagian daun Rhoeo discolor (bagian berwarna ungu merah). Letakkan sayatan pada kaca objek yang telah ditetesi aquales dan tutuplah dengan kaca penutup. Amati di bawah mkroskop. Apalagi sel-sel daun Rhoeo discolor sudah Nampak jelas, teteskan kertas penghisap (kertas sering) sehingga aquades akan tertarik oleh ertas penghisap dan medium sayatan diganti larutan sukrosa. Matilah dengan mikroskop selama 5 menit. Catatlah semua perubahan yang terjadi terutama waktu terjadinya plasmolisis. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan Melihat terjadinya difusi Table pengamatan difusi dengan percobaan metilen biru, dan tanpa diaduk. Waktu Persentasi penyebaran warna Keterangan Menit ke- 1 25% Pada menit pertama metilen biru menyebar di sekitar pertengahan aquades Menit ke- 2 35% Pada menit kedua metilen menyebar sekitar tiga puluh lima persen Menit ke- 3 55% Pada menit ke Tiga, metilen biru telah meneyebar lebih dari setengah aquades Menit ke- 4 70% Pada menit ke Empat penyebaran metilen sekitar tujuh puluh persen Menit ke- 5 80% Pada menit ke tujuh belas metilen menyebar hingga delapan puluh persen Menit ke- 6 85% Pada menit ke Enam penyebaran metilen bertambah lima persen Menit ke- 7 90% penyebaran metilen hanya bertambah 5 persen Menit ke- 8 95% penyebaran metilen hanya bertambah Menit ke- 9 98% Pada menit ke- 9 penyebaran metilen masih bertambah 2 persen Menit ke- 10 100% Dan pada menit terakhir metilen menyebar 100 persen ke selurug aquades Table pengamatan difusi dengan pecobaan metilen biru, dan diaduk Waktu Persentase penybaran warna Keteranan 6 Detik 50 % Dalam detik ke enam penyebaran metilen sudah setengah persen 12 Detik 100% Dan pada detik ke dua belas metilen sudah menyebar sempurna Melihat terjadinya osmosis Menit pertama Gliserin Air dan Eosin Kentang Kentang dikeluarkan setelah 15 menit kentang Setelah kentang dikeluarkan Setelah 15 menit terjadi penambahan air didalam lubang kotak Kentang sehingga di dalam lobang kentang terdapat penambahan gliserin air dan Eosin. Plasmolisis dan Deplasmolisis pada daun Bangka-bangkaan (Rhoeo discolor) Waktu Proses terjadinya Plasmolisis Proses terjadinya Deplasmolisis Gambar sel Sel yang hanya di beri aquades Sel yang telah diberi larutanSukrosa 20% Sel yang sudah di beri aquades kembali Menit ke- 1 Mulai terjadi pengerutan Sel dan warna sudah mengalami pengembangan Menit ke- 2 Sel mengkerut lebih kecil Warna sedikit cerah dan sel mengembang kembali kesemula Menit ke- 3 Warna merah muda dan keungu-ungan mulai memudar dan tanpak mengecil Dan pada menit ketiga warna kembali menyebar, sel semakin besar serta mengembang Pembahasan Melihat terjadinya difusi Difusi adalah proses pergerakan acak partikel-pertikel gas, cairan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Dalam percobaan ini satu metilen biru diteteskan kedalam 50 mL air. Melihat terjadinya osmosis Osmosis adalah perpindahan pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah melalui membran semipermeable. Osmosis harus melewati membran. Jadi jika terjadi perpindahan pelarut tanpa melalui membran selektif semipermeabel bukanlah osmosis tetapi peristiwa tersebut adalah difusi. Dalam peristiwa osmosis, didapatkan bahwa kentang yang ada di dalam wadah berisi larutan gliserin akan menjadi lebih lunak dari sebelumnya. Hal ini terjadi karena cairan air gliserin dianggap sebagai pelarut yang bersifat hipertonik, sehingga kentang menjadi lebih keras dan  menggembung. Hal ini karena air adalah larutan yang bersifat hipotonik akibatnya air akan masuk ke dalam sel sehingga sel menjadi menggembung dan menjadi lebih keras dari sebelumnya. Plasmolisis dan Deplasmolisis pada daun Bangka-bangkaan (Rhoeo discolor) Plasmolisis adalah peristiwa terlepasnya protoplasma dari dinding sel karena konsentrasi di luar sel lebih tinggi daripada di dalam sel, begitu sebaliknya dengan proses deplasmolisis.  Percobaan tentang proses plasmolisis dan deplasmosisi,  kami menggunakan daun Rhoe discolor sebagai objek.  Pada saat daun   Rhoe discolor ditetesi aquades dapat dilihat sel daun berwarna ungu kehijau-hijauan dan sel-selnya masih bersatu serta stomatanya masih tertutup, hal ini dikarenakan karena adanya klorofil.  Tetapi setelah ditetesi dengan menggunakan  sukrosa 20 % terjadi perubahan warna dari dan sel-selnya merenggang serta stomatanya terbuka.  Peristiwa ini menandakan bahwa terjadi peristiwa plasmolisis, yang disebabkan karena terlepasnya  protoplasma dari dinding sel karena sel berada pada larutan hipotonik.  Ketika ditetesi kembali dengan air,  keadaan sel kembali seperti yang pertama yaitu berwana ungu tapi warnanya lebih muda.  Hal ini membuktikan bahwa terjadi peristiwa deplasmoisis, dimana sel kembali seperti keadaan semula jika lingkungan diganti dengan larutan hipotonik. BAB V KESIMPULAN Kesimpulan Ada beberapa kesimpulan dari praktikum ini yaitu : Difusi akan lebih cepat bereaksi apabila interaksi antara zat pelarut dan pelarut dipercepat. Osmosis merupakan proses difusi yang melewati atau menembus membrane semipermeabel. Plasmolisis terjadi karena cairan dari dalam sel berdifusi keluar dan menyebabkan sitoplasma mengkerut. Deplamolisis akan terjadi jika suatu sel yang mengalami plasmolisis dimasukkan ke dalam cairan yang hipotonis sehingga sitoplasma mengembang kembali. Saran Ada beberapa saran dari praktikum ini yaitu : Dari praktikum yang telah dilaksanakan disarankan agar ketelitian dan kesabaran menjadi pokok dalam praktikum,karena hal tersebut menjadi penunjang kesuksesan dalam praktikum. Laboratorium juga diperhatikan kebersihannya,serta para  pratikan harus lebih aktif lagi agar semua preparat dapat diamati. Tugas Tambahan: Apa perbedaan antara difusi dengan osmosi? Apa fungsi kentang dalam percobaan osmosis? Apa perbedaan antara plasmolisis dan deplasmolisis? Jawab: Perbedaan difusi dengan osmosi. DIFUSI OSMOSIS Pengertian Difusi adalah gerakan spontan partikel dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah. (misal aroma teh bergerak dari daerah tinggi ke konsentrasi rendah dalam air panas.) Osmosis adalah gerakan bersih spontan air melintasi membran semipermeabel dari daerah konsentrasi zat terlarut rendah ke larutan dengan konsentrasi zat terlarut tinggi, menuruni gradien konsentrasi zat terlarut. Proses Difusi terutama terjadi pada keadaan gas atau dalam molekul gas dan molekul cairan. Molekul-molekul gas selalu bergerak dan bertabrakan dengan membran. Jika membran dihilangkan gas akan bercampur karena kecepatan acak. Ini terjadi ketika media sekitarnya sel memiliki konsentrasi air lebih tinggi dari sel. Sel bertambah air dan pada saat yang sama, banyak molekul penting, dan partikel untuk pertumbuhan, juga berpindah dari satu sel ke sel lainnya. Gradien konsentrasi Berjalan dari gradien konsentrasi tinggi ke gradien konsentrasi rendah Bergerak menuruni gradien konsentrasi osmosis adalah perpindahan air, dari larutan hipotonis ke larutan hipertonis melalui membran semipermeabel. Dalam percobaan osmosis kentang berfungsi sebagai wadah perpindahan dari air dan eosin ke lubang kentang yang menyebabkan tercampurnya air dan eosin dengan gliserin. Plasmolisis adalah lepasnya membran plasma dari dinding sel pada sel tumbuhan. Plasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas. Sedangkan Deplasmolisis merupakan kebalikan dari plasmolisis, yaitu menyatunya kembali membran plasma yang telah lepas dari dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan hipotonik, sel tumbuhan akan menyerap air dan juga tekanan turgor meningkat. Banyaknya air yang masuk ke dalam sel akan menyebabkan terjadinya deplasmolisis. Membran plasma akan mengembang sehingga akan melekat kembali pada dinding sel DAFTAR PUSTAKA ______.2014. Aryulina, Diah; Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni (2007). Biologi 3 SMA dan MA Untuk Kelas XII. Jakarta: Esis/Erlangga. ISBN 974-734-551-3. (Indonesia) ______.2014. Campbell, dkk. 2005. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga ______.2014. Cambell, Neil A.2000. biologi . Jakarta : Erlangga ______.2014. metabolisme. Diambil pada tanggal 20 November 2014, dari http://id.answers.yahoo.com/metabolisme/question/ind... ______.2014. osmosis pada kentang. Diambil pada tanggal 20 November 2014, dari http://www.praktikumbiologi.com/2011/07/osmosis-pada-kentang.html ______.2014/2015. Penuntun Pratikum Biologi Umum (MKP 101).