740
LIIB HADE, PRIMA ASWIRNA, PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA .....
Pengembangan
Media
Pembelajaran
Fisika
Menggunakan Corel Video Studio Pro X 7 Pada Materi
Teori Kinetik Gas
Liib Hade1, Prima Aswirna2
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Indonesia
Abstrak - The background of this research is that the media often used by educators is only visual, so abstract
material cannot be concretized. Educators explain the material only with media in the form of whiteboards,
markers, props and occasionally use power points. The learning process like this causes students to feel bored
to take part in learning. The purpose of this study is to produce physics learning media using Corel Video
Studio X 7 on the valid, practical and effective kinetic theory of gas material. This research is research and
development (R & D). The design of the development of physics learning media using Corel Video Studio Pro X
7 on the material of Gas Kinetic Theory is using the 4D development model including: 1) define phase; 2)
planning phase; and 3) develop and last stage disseminate. The instruments used in this study were validity
questionnaire, practical questionnaire, and effectiveness questionnaire. The media validity test is given to 5
expert validators assessed from the material / content, media / construction, and language aspects. Practicality
tests are given to educators and students, while the effectiveness test is given to students. The result of the
research is that physics learning media has been produced using the valid, practical and effective Corel Video
Studio Pro X 7 application.
Keywords: Learning Media, Corel Video Studio Pro X 7, Gas Kinetic Theory
Abstrak - Penelitian ini dilatarbelakangi oleh media yang sering dipakai oleh pendidik hanya bersifat visual
saja, sehingga materi yang abstrak belum bisa dikonkretkan. Pendidik menjelaskan materi hanya dengan media
berupa papan tulis, spidol, alat peraga dan sekali-kali menggunakan power point. Proses pembelajaran yang
seperti ini menyebabkan peserta didik jadi merasa bosan untuk mengikuti pembelajaran.. Tujuan penelitian ini
yaitu menghasilkan media pembelajaran fisika menggunakan Corel Video Studio X 7 pada materi teori kinetik
gas yang valid, praktis dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D). Desain
pengembangan media pembelajaran fisika menggunakan Corel Video Studio Pro X 7 pada materi Teori Kinetik
Gas yaitu menggunakan model pengembangan 4D meliputi: 1) tahap pendefinisian (define); 2) tahap
perencanaan (design); dan 3) tahap pengembangan (develop) dan terakhir tahap penyebaran (disseminate).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket validitas, angket praktikalitas, dan angket
efektifitas. Uji validitas media diberikan kepada 5 orang validator ahli dinilai dari aspek materi/isi,
media/kontruksi, dan bahasa. Uji praktikalitas diberikan kepada pendidik dan peserta didik, sedangkan uji
efektifitas diberikan kepada peserta didik. Hasil penelitian yaitu telah dihasilkan media pembelajaran fisika
menggunakan aplikasi Corel Video Studio Pro X 7 yang valid, praktis dan efektif.
Kata Kunci: Media Pembelajaran, Corel Video Studio Pro X 7, Teori Kinetik Gas
PENDAHULUAN
Teknologi
informasi
dan
komunikasi merupakan pendorong utama
dalam kehidupan masyarakat untuk
memperoleh
informasi. Kemajuan
teknologi tidak bisa dihindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi
akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi memiliki pengaruh yang
sangat besar
dalam berbagai bidang
kehidupan manusia.
Setiap inovasi
diciptakan untuk memberikan manfaat
positif bagi kehidupan manusia. Teknologi
ISSN 2477– 6181
juga memberikan banyak kemudahan, serta
sebagai cara baru dalam melakukan
aktivitas manusia . Teknologi komunikasi
mencakup segala hal yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentrasfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya . Teknologi
didalamnya terdapat seperangkat ilmu,
prosedur, program, alat (tool) yang
membentuk sebuah sistem tertentu yang
dapat
memudahkan
kerja manusia.
Teknologi sebagai suatu sistem, di
dalamnya terkandung berbagai perangkat,
baik perangkat keras (hardware), perangkat
lunak (software), dan manusia sebagai
Liib Hade, Prima Aswirna: Pengembangan Media Pembelajaran Fisika ............
NATURAL SCIENCE JOURNAL, Volume 5, Nomor 1, Maret 2019, Page 740– 753
useware
untuk
mempelajari
dan
mengaplikasikannya sesuai dengan tingkat
urgensinya (Montrieux et.al., 2015; Ngafifi,
2014;
Rahim, 2011; Kartolo, 2010).
Perkembangan teknologi memberikan
dampak positif dalam berbagai bidang
diantaranya yaitu dibidang pendidikan.
Perkembangan teknologi dalam
pendidikan memiliki kemampuan untuk
menjawab pertanyaan tentang dampak
teknologi dalam merekonstruksi sistem
pendidikan dan penggunaan teknologi,
sejalan dengan teori belajar. Pengaruh
perkembangan tersebut terlihat jelas dalam
upaya-upaya
pembaharuan
sistem
pendidikan dan pembelajaran interaktif.
Hal
ini
mengindikasikan
bahwa
penggunaan teknologi informasi dalam
proses pembelajaran di kelas, sudah
menjadi suatu kebutuhan sekaligus tuntutan
di era global ini. Kebutuhan teknologi
dalam pendidikan sangat penting, karena
dengan bantuan teknologi, mengajar dan
belajar tidak hanya terjadi di lingkungan
sekolah, tetapi juga bisa terjadi sekalipun
pendidik dan peserta didik secara fisik
berada dalam jarak jauh. Penerapan
teknologi dalam kegiatan pembelajaran
ditandai dengan hadirnya e-learning yang
semua
variasi
tingkatannya
telah
memfasilitasi
perubahan
dalam
pembelajaran yang disampaikan melalui
semua
media
elektronik
seperti:
audio/video, TV interaktif, Compact Disc
(CD)
dan internet (Jamun, 2018;
Kuswonto & Walusfa, 2017; Moralista,
2016; Ghavifekr & Rosdy, 2015; Muhson,
2010). Semua fasilitas yang ada pada
teknologi sangat berguna untuk menunjang
proses pengajaran dan pembelajaran.
Pengajaran
dan
pembelajaran
berbasis teknologi menawarkan berbagai
cara menarik dalam proses pembelajaran
karena didalamnya terdapat
video,
stimulasi, penyimpanan data, penggunaan
basis data, pemetaan pikiran, penemuan
terbimbing, brainstorming, musik yang
akan membuat proses belajar lebih
memuaskan dan bermakna. Menggunakan
teknologi
secara
efektif
untuk
ISSN 2477– 6181
741
mendukung
pembelajaran
memiliki
potensi untuk membuat pembelajaran
menjadi lebih relevan dan menarik serta
mampu mengembangkan keterampilan
yang dianggap penting bagi peserta didik
ketika didukung oleh perancanaan yang
sesuai Teknologi juga dapat dijadikan
sebagai media pembelajaran maksudnya
yaitu dengan perkembangan teknologi
dapat memberikan kemudahan dalam
mengakses media pembelajaran (Pearth
et.al., 2017; Williams et.al., 2017;
Oktavia, 2017; Archibald et al., 2014).
Media
pembelajaran
berbasis
teknologi dapat membuat pembelajaran
lebih powerfull dimana kontak komunikasi
antara individu yang ditunjang oleh
teknologi dapat memberi nilai tambah (add
value) dalam kemampuan komunikasi
tertentu. Media pembelajaran adalah alat
bantu
yang
digunakan
untuk
memperagakan fakta, konsep, prinsip atau
prosedur tertentu agar tampak lebih
nyata/konkrit
Media
dapat
membangkitkan motivasi dan minat peserta
didik, media pengajaran juga dapat
membantu peserta didik meningkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan
menarik dan terpercaya, memudahkan
penafsiran
data,
dan
memadatkan
informasi. Penggunaan media pembelajaran
oleh pendidik dalam proses pembelajaran
di kelas yang sesuai dan tepat dengan
karakteristik peserta didik, maka proses
pembelajaran menjadi lebih menarik dan
membangkitkan motivasi peserta didik
Menggunakan media
dalam belajar.
pengajaran yang tepat dan metode yang
relevan untuk mengatur dan menyajikan
informasi juga dapat meningkatkan
efisiensi proses belajar mandiri dan
meningkatkan minat peserta didik untuk
belajar (Nursamsu & Kusnafizal, 2017;
Sofyantina & Arismalia, 2016; Suryani,
2015; Ruiji, 2012; Finger & Trinidad,
2002). Oleh karena itu, media pembelajaran
menjadi suatu hal yang penting dan harus
dikuasai oleh setiap pendidik professional.
Meskipun
begitu
pentingnya
alat/media
bagi
tercapainya
tujuan
Liib Hade, Prima Aswirna: Pengembangan Media Pembelajaran Fisika ............
742
LIIB HADE, PRIMA ASWIRNA, PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA .....
pendidikan, masih banyak dijumpai
lembaga-lembaga pendidikan yang kurang
mementingkan suatu alat/media tersebut.
Pengamatan dan penelitian yang telah
dilakukan oleh (Yuanta, 2017; Nuzuliana
dkk., 2014; Simanggunsong & Muctar,
2014; Siagian dkk., 2014;. Ramli ,2015)
bahwa
terbukti banyaknya ditemukan
kasus pendidik yang tidak mempergunakan
media sesuai dengan bahan yang diajarkan,
sehingga dalam pembelajaran, peserta didik
mengalami banyak kesulitan dalam
menyerap dan memahami pelajaran yang
disampaikan,banyak peserta didik yang
merasa bosan terhadap pelajaran yang
diajarkan. Kasus tersebut disebabkan
karena kurangnya pemahaman pendidik
dalam pengaplikasian media dalam
pembelajaran tersebut. Permasalahan yang
muncul dalam proses pembelajaran itu
disebabkan oleh keterbatasan media
pembelajaran yang digunakan pendidik.
Mengembangkan kualitas dalam bidang
pendidikan perlu mengambil langkahlangkah dalam proses pembelajaran, salah
satunya yaitu dengan menggunakan media
pembelajaran yang sesuai dengan materi
yang akan diajarkan. Media yang sering
digunakan oleh pendidik hanya berupa text
book, charta, media cetak dan powerpoint
yang berisi gambar dan kata-kata sehingga
menimbulkan kejenuhan dalam belajar.
Pendidik harus lebih kreatif dalam
menyusun media pembelajaran, dengan
memanfaatkan teknologi modern maka
pendidik dapat memilih media yang tepat
agar proses pembelajaran dapat berjalan
dengan maksimal.
Permasalahan serupa juga penulis
temukan sesuai dengan hasil observasi
yang telah dilakukan dikelas XI pada mata
pelajaran fisika di MAN 3 Padang mulai
dari bulan April sampai
Juni 2018,
menunjukkan bahwa : Kurikulum 2013
sudah diterapkan dalam proses belajar
mengajar. Namun, pembelajaran fisika
masih bersifat teacher centre yaitu
pendidik sebagai sumber utama. Pendidik
menjelaskan materi hanya menggunakan
papan tulis, spidol, dan alat peraga, dan
ISSN 2477– 6181
sekali-kali menggunakan power point
sebagai media pembelajaran. Pengguanaan
power point sebagai media pembelajaran
kurang menarik bagi peserta didik dapat
karena hanya bersifat visual saja. Proses
pembelajaran yang seperti ini menyebabkan
peserta didik jadi merasa bosan untuk
mengikuti pembelajaran, sehingga peserta
didik tidak dapat memahami materi yang
disampaikan oleh pendidik dan belum bisa
membentuk pengetahuan sendiri. Jika
permasalahan tersebut tidak diatasi akan
mengakibatkan beberapa hal, diantaranya:
peserta didik hanya menerima apa yang
dijelaskan pendidiknya, peserta didik
belum bisa belajar mandiri serta memiliki
pemahaman sendiri tentang materi yang
dipelajari dan mengakibatkan rendahnya
minat peserta didik untuk belajar fisika di
sekolah maupun dirumah. ”
Hasil wawancara peneliti dengan
pendidik Fisika kelas XI yaitu Ibu R
diperoleh informasi bahwa:“Rendahnya
minat belajar
Fisika peserta didik
disebabkan oleh beberapa faktor. Beliau
mengatakan “ rendah minat belajar Fisika
disebabkan oleh materi yang terlalu padat,
hal ini mengakibatkan minat belajar Fisika
peserta didik menurun dalam belajar,
peserta didik kurang memahami konsep
Fisika dengan baik, mereka mengganggap
fisika itu menyulitkan. Hal ini dikarenakan
selama proses pembelajaran di kelas
peserta didik hanya mencatat dan
mendengarkan serta melakukan kegiatan
sesuai perintah pendidik, sehingga peserta
didik kurang aktif dalam pembelajaran
apalagi mengajukan pertanyaan. MAN 3
Padang memiliki fasilitas pembelajaran
yang cukup memadai untuk membantu
peserta didik menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi, akan tetapi minimnya
pemanfaatan fasilitas tersebut membuat
kurang optimalnya pemanfaatan fasilitas
pembelajaran
yang
sudah
tersedia.
Contohnya
yaitu
kurangnya
media
pembelajaran yang berbantuan komputer
(Computer-based Media) di sekolah ini.
Peserta didik hanya membaca buku serta
mendengarkan penjelasan dari pendidik dan
Liib Hade, Prima Aswirna: Pengembangan Media Pembelajaran Fisika ............
NATURAL SCIENCE JOURNAL, Volume 5, Nomor 1, Maret 2019, Page 740– 753
buku teks, sehingga tujuan pembelajaran
kurang tercapai dan peserta didik
cenderung sulit untuk memahami materi”.
Permasalahan tersebut dapat diatasi
salah satunya dengan memanfaatkan video
sebagai sumber dan media pembelajaran.
Video adalah salah satu metode terbaik
untuk menarik peserta didik menikmati dan
memahami materi yang diajarkan.
Berbagai hasil penelitian menunjukkan
bahwa orang lebih tertarik belajar
menggunakan media video daripada belajar
melalui media teks dan gambar diam.
Media video sangat efektif untuk
mendukung kegiatan pembelajaran, hal itu
dibuktikan dari hasil belajar peserta didik
yang di perolehnya setelah menggunakan
video sebagai media pembelajaran (Reiss,
et al., 2017; Batubara & Ariani, 2016;
Mendoza et al., 2015; Fadhli, 2015).
Media video mempunyai potensi
meningkatkan pengetahuan, menumbuhkan
keinginan minat untuk
memperoleh
informasi
lanjut,
meningkatkan
kemampuan berbahasa, meningkatkan
kreativitas /imajinasi, meningkatkatkan
berpikir kritis, memicu minat baca. Media
video dapat meningkatkan minat dan
pengetahuan peserta didik karena video
adalah alat yang melibatkan kecerdasan
verbal (linguistik), visual (spasial), dan
musik (ritmik) peserta didik dalam proses
pembelajaran, terutama dalam proses
belajar mandiri. Media video didalamnya
berisi elemen multimedia seperti teks,
gambar, suara, dan animasi sehingga
peserta didik lebih mudah untuk memahami
materi pelajaran. Mayoritas peserta didik
(91%) mengaku bahwa penggunaan media
video dalam pembelajaran Fisika dapat
membantu mereka dalam memahami
konsep Fisika terutama video yang terkait
dengan aplikasi konsep yang dipelajari
(Fahrurozi, 2017; Ljubojevic et al, 2014;
Sarasaptiasa & Arthana, 2014; Nuzuliana
dkk., 2015).
Berbagai software telah tersedia
untuk membuat media pembelajaran.
Dukungan software inilah yang dapat
membuat media pembelajaran semakin
ISSN 2477– 6181
743
menarik dan dapat dengan mudah
diproduksi. Oleh karena itu, maka
diperlukan suatu aplikasi software untuk
membuat media pembelajaran video.
Software yang digunakan adalah Corel
Video Studio Pro X 7, karena software ini
mudah didapat, memiliki efek dan transisi
yang lebih bervariasi sehingga dapat
menghasilkan tampilan video yang lebih
menarik, dan program ini memiliki fasilitas
dan
kemampuan
program
dalam
pengolahan dan pengeditan video yang
bagus. Aplikasi Corel Video Studio Pro X 7
ini juga dapat membuat audio terpisah dari
timeline video sehingga pengguna dapat
dengan bebas bermain dengan kecepatan
yang berbeda dari video (Oktavia, 2017;
Limbong dkk., 2017; Sarasaptiasa &
Arthana, 2014; Simamgunsong & Muctar,
2014).
Corel Video studio Pro X 7 adalah
video editing software yang menawarkan
kemampuan untuk membuat dan mengedit
video serta menerbitkannya di skydrive,
facebook, youtube, dan flickr. Corel
Video Studio Pro X 7 merupakan aplikasi
grafis pada microsoft yang sangat mudah
pengoperasiannya, sehingga bagi pemula
pun dapat menggunakan software ini dan
memberikan hasil video yang menarik.
Keuntungan dari pemanfaatan Corel Video
studio Pro X 7 adalah pendidik dapat
menentukan sendiri obyek/gambar dalam
video yang disesuaikan dengan kondisi
peserta didik sehingga diharapkan peserta
didik merasa dekat apa yang disampaikan
dalam video. Corel Video Studio Pro X 7
sangat bagus digunakan untuk mengedit
video pembelajaran . Corel Video Studio
Pro X 7
dapat menghasilkan media
pembelajaran yang menarik sehingga dapat
memotivasi peserta didik untuk belajar
karena aplikasi ini menyediakan pengaturan
yang lengkap untuk membuat dan mengedit
video yang diinginkan (Batubara & Ariani,
2016; Daud dkk., 2016;
Fajriah &
Churiyah, 2016; Simamgunsong & Muctar,
2014).
Sesuai dengan uraian diatas, maka
penelitian difokuskan pada Pengembangan
Liib Hade, Prima Aswirna: Pengembangan Media Pembelajaran Fisika ............
744
LIIB HADE, PRIMA ASWIRNA, PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA .....
Media Pebelajaran berbasis video dengan
menggunakan Corel Video Studio X 7 pada
Materi Teori kinetik gas.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian
dan pengembangan (R&D). Sugiyono,
(2010) menyatakan bahwa penelitian dan
pengembangan adalah metode yang
digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk
tersebut. Produk yang dikembangkan pada
penelitian ini adalah media pembelajaran
fisika menggunakan Corel Video Studio
Pro X 7 pada materi Teori Kinetik Gas di
MAN 3 Padang. Model pengembangan
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
model 4-D.Prosedur yang dilakukan terdiri
dari empat tahap. Pertama tahap
pendefinisian (define), kedua tahap
perancangan (design), ketiga tahap
pengembangan (develop), dan keempat
tahap penyebaran (desseminate). Tahapan
model 4-D secara garis besar dapat dilihat
pada gambar berikut:
Gambar
1.
Model
Pengembangan
Perangkat Pembelajaran 4-D
Tahap Pendefinisian (Define)
Tujuan
tahapan
ini
adalah
menetapkan dan mendefenisikan syaratsyarat pembelajaran. Dalam menentukan
dan menetapkan syarat-syarat pembelajaran
diawali dengan analisis tujuan dari materi
Teori
Kinetik
Gas
yang
akan
dikembangkan perangkatnya. Pada tahap
ini meliputi 5 langkah pokok yaitu: (a)
analisis ujung depan; (b) analisis peserta
didik, (c) analisis tugas, (d) analisis konsep,
(e) perumusan tujuan pembelajaran.
Analisis ujung depan
Tahap analisis ujung depan
dilakukan
dengan
menganalisis
fenomena yang terjadi dilapangan,
khususnya di MAN 3 Padang.
Analisis peserta didik
ISSN 2477– 6181
Liib Hade, Prima Aswirna: Pengembangan Media Pembelajaran Fisika ............
NATURAL SCIENCE JOURNAL, Volume 5, Nomor 1, Maret 2019, Page 740– 753
Bertujuan untuk melakukan
telaah terhadap karakteristik peserta
didik yang meliputi kemampuan
akademik individu, karakteristik fisik,
kemampuan kerja kelompok, motivasi
belajar, latar belakang ekonomi dan
sosial, pengalaman belajar sebelumnya
dan lain sebagainya
Analisis Tugas
Analisis
tugas
bertujuan
untuk merinci isi materi ajar dalam
bentuk garis besar.
Analisis konsep
Analisis konsep bertujuan
untuk menentukan isi dan materi
pelajaran yang dibutuhkan dalam
pengembangan
media.
Pemilihan
materi pelajaran yang sesuai dengan
karateristik media pembelajaran video
menggunakan aplikasi Corel Video
Studio Pro X7.
745
dikembangkan, (4) membuat rancangan
awal sesuai format yang dipilih.
Tahap Pengembangan (Develop)
Tahapan pengembangan bertujuan
untuk menghasilkan media pembelajaran
fisika menggunakan Corel Video Studio
Pro X 7 pada materi Teori Kinetik Gas
yang valid, praktis, dan efektif yang sudah
direvisi berdasarkan masukan dari pakar.
Pada bagian ini terdiri dari beberapa tahap
yaitu: (a) validasi perangkat diikuti oleh
pakar dengan revisi, (b) simulasi, yaitu
kegiatan mengoperasionalkan rencana
pengajaran, (c) uji coba terbatas dengan
peserta didik yang sesunggahnya. Hasil
tahap (b) dan (c) dijadikan sebagai dasar
revisi. Langkah berikutnya adalah uji coba
lebih lanjut dengan jumlah peserta didik
yang
sesuai
dengan
kelas
yang
sesungguhnya.
Perumusan Tujuan Pembelajaran
Perumusan tujuan pembelajaran
berguna untuk merangkum hasil dari
analisis konsep dan analisis tugas
untuk menentukan perilaku objek
penelitian. Selain itu, perumusan
tujuan pembelajaran berguna untuk
membatasi peneliti supaya tidak
menyimpang dari tujuan semula.
Tahap Penyebaraan (disseminate)
Proses diseminasi merupakan suatu
tahap akhir pengembangan. Tahap ini
merupakan tahap penggunaan media yang
telah dikembangkan pada skala yang lebih
luas, misalnya dikelas lain, disekolah lain,
oleh guru yang lain. Tujuan lain dari tahap
ini adalah untuk menguji efektifitas
penggunaan perangkat dalam KBM (
Kegiatan Belajar Mengajar).
Tahap Perancangan (Design)
Tahap perancangan bertujuan untuk
merancang perangkat pembelajaran. Tahap
perancangan bertujuan untuk merancang
perangkat pembelajaran. Empat langkah
yang harus dilakukan pada tahap ini, yaitu:
(1) penyusunan standar tes (Instrumen) ,
instrument yang digunakan pada penelitian
ini yaitu berupa angket yang terdiri dari
angker validitas, angket praktikalitas dan
angket efektifitas (2) pemilihan media yang
sesuai dengan karakteristik materi dan
tujuan
pembelajaran,(3)
pemilihan
format, yakni mengkaji format-format
bahan ajar yang ada dan menetapkan
format
bahan
ajar
yang
akan
Instrumen pengumpulan data pada
penelitian ini dilakukan dengan beberapa
teknik yaitu dapat dilihat pada tabel 1
berikut:
Tabel 1 Instrumen Pengumpulan Data
No Kriteria Instrumen
1
Valid
a. Lembar
penilaian
instrumen validasi
b. Lembar
penilaian
instrumen
praktikalitas
c. Lembar
penilaian
instrumen efektifitas
d. Lembar
validasi
media pembelajaran
fisika
ISSN 2477– 6181
Liib Hade, Prima Aswirna: Pengembangan Media Pembelajaran Fisika ............
746
LIIB HADE, PRIMA ASWIRNA, PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA .....
No
2
Kriteria
Praktis
3
Efektif
Instrumen
a. Angket praktikalitas
oleh pendidik
b. Angket praktikalitas
oleh peserta didik
a. Angket
minat
belajar peserta didik
Teknik Pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian ini yaitu dengan
menggunakan angket yang terdiri dari
angket validitas, angket praktikalitas dan
angket efektifitas. Angket validitas
diberikan kepada 5 orang validator (2 orang
validator materi/isi, 2 orang validator media
dan orang validator bahasa). Angket
praktikalitas disi oleh 2 orang pendidik dan
peserta didik. Angket efektifitas diisi oleh
peserta didik berguna untuk melihat minat
peserta didik setelah menggunakan media
pembelajaran fisika menggunakan Corel
Video Studio Pro X 7 pada materi Teori
Kinetik Gas.
Jenis data pada penelitian ini ada
dua yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari
hasil data angket, sedangkan data kualitatif
diperoleh dari saran atau komentar dari
validator dan praktisi.
Teknik analisis dan pengolahan data
validasi instrumen penelitian media
pembelajaran video menggunakan Corel
Video Studio Pro X 7 dapat dilihat dari
hasil angket yang disebarkan kepada
beberapa orang validator yang berasal dari
dosen Tadris IPA-Fisika digunakan skala
Likert dengan kategori positif
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perancangan media pembelajaran
fisika menggunakan Aplikasi Corel Video
Studio Pro X 7 merupakan suatu tahapan
dengan memanfaatkan media teknologi
komputer yang semakin berkembang Tahap
pengembangan
bertujuan
untuk
menghasilkan media pembelajaran fisika
menggunakan Corel Video Studio Pro X 7
pada materi Teori Kinetik Gas yang valid
dan praktis setelah melakukan revisi
ISSN 2477– 6181
berdasarkan masukan para pakar ahli dan
praktisi.Tahap pemilihan software media,
pengembangan media yang dikembangkan
sesuai dengan KI, KD, dan Indikator yang
telah dirumuskan. Software yang digunakan
dalam media pembelajaran ini adalah Corel
Video Studio Pro X 7.
Corel Video Studio Pro X 7 dipilih
karena memiliki kelebihan yaitu mampu
menggabungkan unsur-unsur multimedia
dengan baik seperti teks, gambar (foto),
film (video), audio dan lain sebagainya
yang kesemuanya saling besinergi untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Fasilitas
yang terdapat pada digunakan. Aplikasi
Sofware Corel Video Studio Pro X 7 yang
digunakan oleh peneliti untuk membuat
media pembelajaran dapat dilihat pada
gambar 2 berikut:
Gambar 2. Tampilan media pembelajaran
fisika menggunakan aplikasi
Corel Video Studio Pro X 7
Data nilai kevalidan, praktis dan
efektif dapat dilihat pada uraian berikut:
Uji Validitas
Data uji validitas diperoleh dari
pengisian angket validitas materi/isi, angket
validitas media/ kontruksi, dan angket
validitas bahasa. Angket diisi oleh 5 orang
validator ahli terdiri dari 2 orang ahli
materi, 2 orang ahli media, dan 1 orang ahli
bahasa. Berikut ini disajikan data uji coba
validitas.
Uji Validitas Isi/ Materi
Skor
terendah
untuk
setiap
pernyataan validitas isi adalah 2 dan skor
Liib Hade, Prima Aswirna: Pengembangan Media Pembelajaran Fisika ............
747
NATURAL SCIENCE JOURNAL, Volume 5, Nomor 1, Maret 2019, Page 740– 753
tertinggi adalah 8. Skor terendah untuk
setiap pernyataan pada validitas bahasa
adalah 1 dan skor tertinggi adalah 4. Skor
setiap pernyataan yang diperoleh dapat
dikonversi ke dalam bentuk nilai sehingga
nilai terendah adalah
25 dan nilai
tertinggi adalah 100. Data hasil uji
validitas isi dapat dilihat pada grafik
dibawah ini.
Grafik 1. Data hasil uji Validitas Isi/
Materi oleh Validator
100%
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
100%
87,50%
91,67% 83,33%
87,50% 83,33%
75%
75%
menggunakan Corel Video Studio Pro X 7
ada 4 dengan 10 pernyataan. Hasil uji
validitas media oleh 2 orang validator
dapat dilihat pada grafik 2 berikut.
Grafik 2. Data hasil uji Validitas Media
oleh Validator
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Validator 1
Validator 1
Validator 2
Grafik 1 menunjukkan nilai rata-rata
hasil validasi isi dari 2 orang validator.
Hasil rata-rata yang diperoleh dari 2 orang
validator adalah 87,5 % dengan kategori
sangat valid. Produk sudah dapat
digunakan sebagai bahan ajar dan dapat
dilanjutkan ke tahap uji praktikalitas
produk. Ada beberapa saran yang
diberikan oleh Validator materi yaitu
perhatikan penulisan rumus yang ada pada
produk
Uji Validitas Media
Uji Validitas media diberikan
kepada 2 orang validator dengan
menggunakan angket.. Indikator validitas
isi
media
pembelajaran
fisika
ISSN 2477– 6181
Validator 2
Hasil angket validitas media yang
diisi oleh 2 orang validator diperoleh
parsentase 100% dengan kategori sangat
valid. Sehingga media tersebut dapat
digunakan ketahap praktilalitas. Saran
yang diberikan oleh validator media
dijadikan sebagai pedoman untuk
perbaikan media kearah yang lebih baik
Uji Validitas Bahasa
Indikator validitas bahasa pada
media pembelajaran fisika menggunakan
Corel Video Studio Pro X 7 terdiri dari 2
indikator yang diuraikan menjadi 5 buah
pernyataan. Nilai untuk setiap indicator
dapat dilihat pada grafik 3 berikut:
Grafik 3. Hasil Uji Validitas Bahasa
Liib Hade, Prima Aswirna: Pengembangan Media Pembelajaran Fisika ............
LIIB HADE, PRIMA ASWIRNA, PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA .....
Corel Video Studio Pro X 7 sangat valid
untuk digunakan dalam pembelajaran.
Validasi
materi;
88%
Validasi
Media ;
100%
Grafik 4 diatas menyatakan bahwa
rata-rata validitas media pembelajaran
fisika menggunakan Corel Video Studio Pro
X 7 adalah 95.83 %. Menurut tabel
validitas yang dimodifikasi dari Riduwan
(2010) nilai rentang 95.83 termasuk
kategori sangat valid. Sehingga dari analisis
data tersebut dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran fisika menggunakan
ISSN 2477– 6181
81.25%
Rata-rata
Validasi
Bahasa;
100%
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Mudah didesain
Hasil dari uji validitas bahasa oleh
satu orang validator diperoleh hasil yaitu
100%. Menurut tabel validitas yang
dimodifikasi dari Riduwan (2010) nilai
rentang 100% termasuk kategori sangat
valid. Produk sudah dapat digunakan
sebagai bahan ajar dan dapat dilanjutkan
ke tahap uji praktikalitas produk..
Penilaian validitas yang diberikan
kepada 5 orang validator terdiri dari 3
variabel
penilain,
yaitu
validitas
materi/isi, validitas media/kontruksi, dan
validitas bahasa. Nilai rata-rata validitas
media pembelajaran fisika menggunakan
Corel Video Studio Pro X 7 ketiga variabel
validitas dapat di lihat pada grafik 4
berikut:
Grafik 4. Hasil Uji Validitas Produk
Belajar sesuai dengan…
Rata-rata
Kemandirian belajar
Kesesuaian Bahasa
Menyampaikan materi…
Pemilihan Bahasa
Mengkonkritkan…
Pemilihan Kesesuaian Rata-rata
Bahasa
Bahasa
Uji Praktikalitas
Media pembelajaran yang sudah
divalidasi kemudian dilakukan uji
praktikalitas. Hasil uji praktikalitas
terhadap media pembelajaran fisika
menggunakan Corel Video Studio Pro X 7
pada materi Teori Kinetik Gas terbagi
atas dua yaitu uji praktikalitasoleh
pendidik IPA MAN 3 Padang dan uji
praktikalitas oleh peserta didik MAN 3
Padang.
Uji praktikalitas diperoleh dari
penyebaran angket yang diisi oleh 2 orang
pendidik IPA dengan 10 pernyataan dan
16 orang peserta didik dengan 10
pernyataan. Data yang diperoleh dari hasil
praktikalitas media pembelajaran fisika
menggunakan Corel Video Studio Pro X 7
oleh pendidik dapat dilihat pada grafik 5
berikut:
Grafik 5. Praktikalitas Masing-masing
Indikator Produk Oleh Pendidik
Menarik perhatian…
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Mempermudah dalam…
100%
Mudah dalam…
100%
Mudah diterapkan
100%
Mengehemat waktu
748
Grafik diatas menunjukan bahwa
dari 10 indikator praktikalitas produk oleh
pendidik parsentase tertinggi yaitu
terdapat pada
indikator
menarik
perhatian peserta didik dan kemandirian
belajar. Nilai hasil angket praktikalitas
pendidik yang diisi oleh 2 orang pendidik
fisika didapatkan hasil 81,25 dengan
kategori sangat praktis. Produk tersebut
Liib Hade, Prima Aswirna: Pengembangan Media Pembelajaran Fisika ............
749
NATURAL SCIENCE JOURNAL, Volume 5, Nomor 1, Maret 2019, Page 740– 753
sudah bisa dilanjutkan ketahap efektifitas
produk.
Uji praktikalitas produk oleh
peserta didik diberikan kepada 16 orang
peserta didik dikelas XI MIA 3 di MAN
Kota Padang. Hasil analisis praktikalitas
produk oleh peserta didik dapat dilihat
dari grafik 6 berikut:
Grafik 6. Hasil Uji Praktikalitas oleh
Peserta Didik
90,00%
88,00%
86,00%
84,00%
82,00%
80,00%
78,00%
76,00%
74,00%
72,00%
70,00%
Rata-rata
Belajar sesuai kecepatan…
Fokus belajar
Memudahkan…
Mumudahkan…
Memudahkan…
Mudah memahami…
Membantu belajar..
Dapat digunakan berulang
Mudah digunakan
Mengehmat waktu
82.81%
Nilai hasil angket praktikalitas
peserta didik yang diisi oleh 16 orang
peserta didik didapatkan nilai rata-rata
yaitu 82.81 %. Nilai 82.81 % termasuk
kedalam kategori sangat praktis. Produk
sudah dapat digunakan sebagai media
pembelajaran. Adapun saran-saran dari
praktisi terhadap media dapat saran dari
peserta didik tersebut dijadikan sebagai
pedoman
untuk
perbaikan
media
pembelajaran yang dikembangkan.
ISSN 2477– 6181
Grafik 7. Rata-rata praktikalitas media
pembelajaran fisika
Praktikalita
s Pendidik;
82,81%
Rata-rata
82.11%
Praktikalita
s Peserta
didik,
81.41%
Grafik 7 diatas menunjukan bahwa
nilai rata-rata uji praktikalitas oleh
pendidik dan peserta didik yaitu 82.11%.
Nilai 82.11% menurut Ridwan (2010)
termasuk kedalam kategori sangat praktis.
Kepraktisan merupakan kemudahan yang
ada pada sebuah produk baik dalam
mempersiapkan,
menggunakan,
menginterpretasikan, atau memperoleh
hasil
maupun
kemudahan
dalam
menyimpannya.
Uji Efektifitas
Uji Efektifitas digunakan untuk
melihat minat belajar Fisika peserta didik
pada saat menggunakan media yang
dikembangkan.
Uji
efektifitas
ini
menggunakan angket yang terdiri dari 8
pernyataan. Skor terendah untuk setiap
pernyataan efektifitas media pembelajaran
adalah 1 dan skor tertinggi adalah 4. Skor
setiap pernyataan diperoleh dapat
dikonversi ke dalam
bentuk nilai
sehingga nilai terendah adalah 25 dan
nilai tertinggi adalah 100. Data hasil uji
efektifitas dari 37 peserta didik di MAN 3
Padang kelas XI MIA 2 dapat di lihat
pada grafik 8 berikut ini
Liib Hade, Prima Aswirna: Pengembangan Media Pembelajaran Fisika ............
750
LIIB HADE, PRIMA ASWIRNA, PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA .....
Grafik 8. Hasil Uji Efektifitas Media
Pembelajaran
88,00%
86,00%
84,00%
82,00%
80,00%
78,00%
76,00%
74,00%
72,00%
70,00%
68,00%
66,00%
1, 81.41%
Grafik 7 diatas
menunjukkan
bahwa hasil analisis efektifitas media
pembelajaran fisika menggunakan Corel
Video Studio Pro X 7 berdasarkan angket
efektifitas yang diisi oleh 37 orang peserta
didik. Hasil analisis efektifitas yang
diperoleh adalah 81.41 dengan kategori
sangat efektif.
Hasil validasi dan uji coba yang
telah dilakukan menunjukan bahwa video
pembelajaran fisika yang dikembangkan
dapat dijadikan sebagai media belajar bagi
pendidik Fisika kelas XI SMA/ MA dalam
proses pembelajaran disekolah atau untuk
media belajar bagi peserta didik baik pada
saat didampingi oleh pendidik maupun
tidak. Hasil Penelitian ini juga didukung
oleh hasil penelitian dari Simangunsong
dan Muktar (2014) tentang pengembangan
media pembelajaran berbasis multimedia
materi zat aditif pada bahan makanan
dengan menggunakan Corel Video studio
Pro X 4 yang diperoleh hasil media
pembelajaran video yang dikembangkan
termasuk dalam kriteria sangat baik
(95,79%), sehingga dapat diterima dan
layak
digunakan
dalam
proses
pembelajaran. Penelitian yang dilakukan
oleh Fajriah dan Madziatul (2016) tentang
ISSN 2477– 6181
Utilizing Intructional Media For Teaching
Infrastructure
Administration.
Hasil
penelitian yang ditemukan bahwa media
pembelajaran yang dibuat menggunakan
aplikasi Corel Video Studio Pro X 7 sangat
disukai
oleh
peserta
didik
dan
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Penelitian yang dilakukan oleh Qariah
(2016) tantang Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Corel Video Studio
Pro X 5 Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa dan hasilnya menunjukan bahwa
media pembelajaran valid digunakan dan
meningkatkan hasil belajar peseta didik.
Serta penelitian yang dilakukan oleh
Sofyantina dan Arismalia (2016) tentang
Pengembangan
media
pembelajaran
berbasis Corel Video Studio Pro X5 untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil
yang diperoleh yaitu media pembelajaran
berbasis Corel Video Studio Pro X5 yang
dikembangkan lebih dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik pada kelas
eksperimen. Penelitian yang dilakukan oleh
Batubara dan Dessy (2016) tentang
Pemanfaatan Video sebagai Media
Pembelajaran Matematika SD/MI. Hasil
yang diperoleh yaitu aplikasi Video Studio
Pro X 7 sangat bagus digunakan untuk
mengedit video atau membuat media
pembelajaran.
Tampilan media pembelajaran yang
telah dikembangkan dapat dilihat pada
gambar 3 berikut ini:
Gambar 3. Tampilan Media Pembelajaran
Liib Hade, Prima Aswirna: Pengembangan Media Pembelajaran Fisika ............
NATURAL SCIENCE JOURNAL, Volume 5, Nomor 1, Maret 2019, Page 740– 753
KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian
dan pembahasan yang telah dilakukan
tentang media pembelajaran menggunakan
aplikasi Corel Video Studio Pro X 7 pada
materi Teori Kinetik Gas yaitu bahwa telah
dihasilkan media pembelajaran yang valid,
praktis dan efektif. Media tersebut valid
baik dari segi materi, media dan bahasa
dengan nilai 95.33 dengan kategori sangat
valid.
Kepraktisan
media
tersebut
mempunyai nilai rata-rata yaitu 82.11
dengan kategori sangat praktis, sedangkan
untuk keefektifan produk diperoleh nilai
rata-rata yaitu 81.41 dengan kategori sangat
efektif.
REFERENSI
751
Fajriah, U. N., & Churiyah, M. (2016).
Utilizing Instructional Media for
Teaching
Infrastructure
Administration.
Journal
of
Education and Practice, Vol. 7,
No.6, hlm.100–111.
Fadhli, M. (2015). Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Video
Kelas IV Sekolah Dasar. Journal
Dimensi
Pendidikan
dan
Pembelajaran, Vol. 3, No. 1, hlm.
24-29.
Fahrurozi, S. K. et al. (2017). The
Development of Video Learning
to Deliver a Basic Algorithm
Learning. Indonesian Journal of
Informatics Education (IJIE).
Vol.1, Issue. 2, hlm.49-56.
Archibald, D. et.al. (2014). Residents’
And Preceptors’ Perceptions Of
The Use Of The Ipad For Clinical
Teaching In A Family Medicine
Residency
Program.
BMC
Medical Education, Vol. 14,
Issue. 1, hlm. 174.
Finger, G., & Trinidad, S. (2002). ICTs for
learning: An overview of systemic
initiatives in the Australian states
and
territories.
Australian
Educational Computing, Vol.17,
Issue.2, hlm 3-14.
Batubara, H. H., & Ariani, D. N. (2016).
Pemamfaatan Video Sebagai
Media Pembelajaran Matematika.
Journal Madrasah Ibtidaiyah,
Vol.2, No.1, hlm.47–66.
Ghavifekr, S. & Rosdy, W.A.W. (2015).
Teaching and learning with
technology: Effectiveness of ICT
integration
in
schools.
International Journal of Research
in Education and Science (IJRES),
Vol.1. Issue.2, hlm.175-191.
Daud, N. S. N., Jaafar, R., Mukti, N. A.
A., & Ismail, A. T. (2016). Videobased Instruction for Video
Analysing Process of Physics
Experement, hlm.45–50.
Donkor, F. (2011). Assessment of learner
acceptance and satisfaction with
video-based
instructional
materials for teaching practical
skills at a distance. The
International Review of Research
in Open and Distance Learning,
Vol.12, Issue.5, hlm. 74-92.
ISSN 2477– 6181
Herdiyono, N. A. (2015). Pengembangan
Mutimedia
Interaktif
Pembelajaran Makrame Siswa
Kelas
VIII
SMPN
1
NGEMPLAK. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Jamun, Y. M. (2018). Dampak Teknologi
Terhadap Pendidikan. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan
Missio,Vol.10, No 1,hlm. 48-52.
Kwartolo, Y. (2010). Teknologi Informasi
dan Komunikasi dalam Proses
Liib Hade, Prima Aswirna: Pengembangan Media Pembelajaran Fisika ............
752
LIIB HADE, PRIMA ASWIRNA, PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA .....
Pembelajaran. Jurnal Pendidikan
Penabur . hlm. 16-42.
Secondary
Education.PlosOne,
Vol.10, Issue.2. hlm.1-17.
Kuswanto, J., Walusfa, Y., (2017).
Pengembangan
Multimedia
Pembelajaran pada Mata Pelajaran
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi Kelas VIII Innovative
Journal of Curriculum and
Educational Technology (IJCET),
Vol.6, No.2, hlm.58-64.
Moralista, R.B. (2016).The Utilization of
Educational
Technology
in
Teaching
College
Students.
Journal of Social Science &
Humanities Research (JSSHR).
Vol.2, Issue. 1, hlm. 1-6
Limbong, E., Tulenan, V., & Rindengan,
Y. D. Y.(2017).Rancang Bangun
Animasi 3 Dimensi Budaya
Passiliran.
E-Journal
Teknik
Informatika,Vol.10,No.1, hlm. 19.
Ljubojevic
et
al.(2014).
Using
Supplementary
Video
in
Multimedia Instruction as a
Teaching Tool to Increase
Efficiency of Learning and
Quality of Experience. The
International Review of Research
in Open and Distance Learning
(IRRODL). Vol.3, No. 15,
hlm.277-291.
Maulina, I. dkk. (tth). Pembuatan Video
Pembelajaran Pratikum Asam
Basa dan UJi Efektifitasnya Pada
Kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 8
Banda Aceh. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Kimia
(JMIPK), Vol.1, No.4, hlm. 141148.
Mendoza, G. L. L. at al. (2015).
Effectiveness
of
Video
Presentation to Students ’
Learning, Vol.5, Issue.2,hlm. 81–
86.
Montrieux,H. et,al. (2015). Teaching and
Learning
with
Mobile
Technology:
A
Qualitative
Explorative Study about the
Introduction of Tablet Devices in
ISSN 2477– 6181
Muhson, A.(2010). Pengembangan Media
Pembelajan Berbasis Teknologi
Informasi. Jurnal Pendidikan
Akutansi Indonesia, Vol.8, No.2,
hlm. 1-10.
Ngafifi, M. (2014). Kemajuan Teknologi
dan Pola Hidup Manusia dalam
Perspektif Sosial Budaya. Journal
Pembangunan
Pendidikan:
Pondasi dan Aplikasi, Vol.2,
No.1, hlm.33-47
Nursamsu., Kusnafizah, T. (2017).
Pemanfaatan Media Pembelajaran
ICT
Sebagai
Kegiatan
Pembelajaran Siswa Di Smp
Negeri Aceh Tamiang. Jurnal
IPA dan Pembelajaran IPA
(JIPI), Vol.1, No2, hlm. 165-170.
Nuzuliana, A. H., Bakri, F., & Budi, E.
(2015). Pengembangan Video
Pembelajaran Fisika pada Materi
Fluida Statis di SMA. Prosiding
Seminar Nasional Fisika (EJournal) SNF 2015, Vol.IV, No.6.
Oktavia, F.(2017). Pemanfaatan Aplikasi
Whatsapp
Berbasis
Android
Sebagai Media Pembelajaran
Untuk Meningkatkan Kognitif
Dan Motivasi Belajar. Prosiding
Seminar Nasional MIPA III. hlm.
412-415
Pearth, D.J.(2017). Student Use And
Perception
Of
Technology
Enhanced Learning In A Mass
Lecture Knowledge-Rich Domain
Liib Hade, Prima Aswirna: Pengembangan Media Pembelajaran Fisika ............
NATURAL SCIENCE JOURNAL, Volume 5, Nomor 1, Maret 2019, Page 740– 753
First Year Undergraduate Module.
International
Journal
of
Education Technology in Higher
Education, Vol.14, Issue.40, hlm.
1-11.
Rahim, 2011. Pemamfaatan ICT Sebagai
Media
Pembelajaran
dan
Informasi pada UIN Alaudin
Makassar.Sulesana, Vol.6, No.2,
hlm.127-135.
Ramli, M. (2015). Media Pembelajaran
dalam Persefektif Al-Qur’an dan
Hadis. Ittihad Journal Kopertais
Wilayah XI Kalimantan, Vol.13,
No.23, 131–154.
Ruiji, L. (2012). The development on
multimedia teaching resources
based on information processing
theory. International Journal of
Advancements in Computing
Technology, Vol.4, No.2,hlm. 5864.
Sarasaptiasa, C. S., & Arthana, I. K. P.
(2014).
Pengembangan
Multimedia
Tutorial
Editing
Video Menggunakan Software
Corel Video Studio Pro X3 Bagi
Mahasiswa UNESA, 1–9 Siagian,
S., Mursid, & Wau, Y. (2014).
Development
of
Interactive
Multimedia Learning in Learning
Inctructional Design. Journal of
Education and Practice, Vol.5,
No.32, hlm. 44–50
Siagian, S., Mursid, & Wau, Y. (2014).
Development
of
Interactive
Multimedia Learning in Learning
Inctructional Design. Journal of
Education and Practice, Vol.5,
No.32, hlm.44–50.
Simamgunsong, T., & Muctar. (2014).
Pengembangan
Media
Pembelajaran
Berbasis
ISSN 2477– 6181
753
Multimedia Pada Mata Pelajaran
IPA SMP. Universitas Negeri
Medan .
Sofyantina, & Arismalia, N. (2016).
Pengembangan
Media
Pembelajaran
Berbasis
Multimedia Pada Mata Pelajaran
IPA di SMP. Universitas Negeri
Malang
Suh, H. (2011). Collaborative Learning
Models and Support Technologies
in
the
Future
Classroom.
International
Journal
for
Educational
Media
and
Technology, Vol.5, No.1, hlm, 5061.
Sunarno,
W,dkk..
2016.
Upaya
Meningkatkan
Kompetensi
Pembelajaran
IPA
Melalui
Pelatihan
Pembuatan
Media
Pembelajaran Berbasis Komputer
(ICT) Bagi Guru IPA SMP Di
Kabupaten Wonogiri. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan
Sains, 22 Oktober 2016 di
Surakarta.
Suryani, N. (2015). Pengembangan Media
Pembelajaran
Berbasis
IT.
Pascasarjana Program Studi
Teknologi Pendidikan Universitas
Sebelas Maret. hlm.1-12.
William,
P.J,
et.al.(2017).
Using
Technology to Support Science
Inquiry Learning. Journal of
Technology
and
Science
Education, Vol. 7, N.7, hlm.2657.
Yuanta, F.(2017). Pengembangan Video
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam pada Siswa Kelas 4 SD
Sekolah Dasar. Inovasi, Vol.XIX,
No. 2, hlm.41-52.
Liib Hade, Prima Aswirna: Pengembangan Media Pembelajaran Fisika ............