Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

Pengaruh Good Corporate Governance Dan Tax Amnesty Terhadap Nilai Perusahaan

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia

Ditengah persaingan bisnis saat ini yang semakin berkembang, setiap perusahaan akan berusaha untuk mengikuti perubahan yang ada. Implementasi good corporate governance dan keikutsertaan perusahaan dalam tax amnesty akan berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan yang menunjukan kemakmuran pemegang saham. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh good corporate governance yang di proksikan melalui ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, dan kepemilikan asing sertatax amnestyterhadap nilai perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016. Metode yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah purposive sampling,sehingga dari populasi sebanyak 48 perusahaan menjadi 37 perusahaan dan teknik analisis menggunakan regresi linear berganda dengan alat bantu SPSS. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sedangkan kepemili...

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia JEBI Vol. 05, No. 01 pp.4-10 Copyrigt © 2020 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UTS Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN TAX AMNESTY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016) Serli Oktapiani Universitas Teknologi Sumbawa serli.oktapiani@uts.ac.id Abstrak Ditengah persaingan bisnis saat ini yang semakin berkembang, setiap perusahaan akan berusaha untuk mengikuti perubahan yang ada. Implementasi good corporate governance dan keikutsertaan perusahaan dalam tax amnesty akan berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan yang menunjukan kemakmuran pemegang saham. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh good corporate governance yang di proksikan melalui ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, dan kepemilikan asing sertatax amnestyterhadap nilai perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016. Metode yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah purposive sampling,sehingga dari populasi sebanyak 48 perusahaan menjadi 37 perusahaan dan teknik analisis menggunakan regresi linear berganda dengan alat bantu SPSS. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sedangkan kepemilikan manajerial, kepemilikan publik, dan kepemilikan asing secara parsial berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.Untuk kepemilikan institusional dan tax amnesty disimpulkan bahwa tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kata kunci -Good Corporate Governance, Tax Amnesty, Nilai Perusahaan PENDAHULUAN Ditengah persaingan bisnis saat ini yang semakin berkembang, setiap perusahaan akan berusaha untuk mengikuti perubahan yang ada baik secara teknologi, pemasaran, dan sebagainya serta tuntutan pasar yang semakin beragam sehingga perusahaan bersaing untuk mendapatkan citra dan persepsi yang baik dari setiap pemegang kepentingan. Persaingan yang semakit ketat tersebut diharapkan perusahaan memperhatikan good corporate governance (tata kelola perusahaan) sehingga perusahaan tetap mampu bertahan ataupun bersaing dalam persaingan yang sangat ketat ini. Implementasi good corporate governance akan berdampak pada meningkatnya kualitas kerja, nilai perusahaan, neraca yang lebih baik, melindungi hak pemegang saham, dan menarik investasi yang lebih besar seperti dalam perusahaan terbuka (tbk). Keberhasilan ataupun kesuksesan yang dicapai oleh suatu perusahaan banyak ditentukan oleh bagaimana perusahaan menjalankan strategi-strategi yang telah direncanakan dan proses manajemen yang ada diperusahaan tersebut. Strategi-strategi tersebut diantaranya adalah penerapan sistem good corporate governance yang meliputi ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, dan kepemilikan asing. Yuniarti (2014) menyimpulan bahwa ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, dan kepemilikan asing secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja dan nilai perusahaan. Suhartanti dan Asyik (2015) pun menyimpulkan bahwa Corporate governance yang diproksi dengan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan dewan komisaris berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Faktor lain yang menarik untuk dianalisis terkait nilai perusahaan adalah tax amnesty yang telah dilakukan oleh pemerintah khususnya kementrian keuangan. Tax amnesty atau pengampunan pajak merupakan program pengampunan yang diberikan oleh Pemerintah kepada Wajib Pajak meliputi penghapusan pajak yang seharusnya terutang, penghapusan sanksi administrasi perpajakan, serta penghapusan sanksi pidana di bidang perpajakan atas harta yang diperoleh pada tahun 2015 dan sebelumnya yang belum dilaporkan dalam SPT, dengan cara melunasi seluruh tunggakan pajak yang dimiliki dan membayar uang tebusan. Tax amnesty yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan dan restrukturisasi ekonomi melalui pengalihan harta, yang antara lain akan berdampak terhadap peningkatan likuiditas domestik, perbaikan nilai tukar Rupiah, penurunan suku bunga, dan peningkatan investasi (UU nomor 11 tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak). Dengan keiikutsertaan perusahaan dalam program tax amnesty tersebut dengan mekanisme pengungkapan harta yang menunjukan perolehan harta dalam neraca merupakan aset yang ada dari hutang, kontribusi pemilik, atau kinerja perusahaan. Hal ini merupakan indikasi atau cerminan bahwa perusahaan tersebut “absen” dalam laporan keuangannya, sehingga wajib pajak badan atau perusahaan yang melakukan tax amnesty atas asset dan kewajiban yang belum dilaporkan melakukan suatu kemajuan dalam hal transparansi dan akuntabilitas perusahannya. Semakin transparan dan akuntabel perusahaan maka semakin besar tingkat kepercayaan 4 Vol. 05, No. 01 pp.4-10 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia masyarakat ataupun investor terhadap laporan keuangan perusahaan sehingga semakin banyak masyarakat dan investor yang akan menginvestasikan dananya untuk perusahaan tersebut dan diharapkan mampu meningkatkan kinerja serta nilai perusahaan. Menurut Palmi (2017) menyimpukan bahwa 27 sampel perusahaan yang dijadikan sample, terdapat sembilan belas perusahaan yang mengalami penurunan pada nilai perusahaannya dengan rata-rata penurunan sebesar 14,53% dan delapan perusahaan yang mengalami kenaikan pada nilai perusahaannya dengan rata-rata kenaikan sebesar 12,75%. Dengan kata lain, perusahaan yang mengikuti pengampunan pajak mengalami penurunan nilai perusahaan yang signifikan. Perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor properti dan real estate yang listing di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2014-2016 karena perusahaan-perusahaan tersebut mendapatkan dampak yang lebih akibat adanya tax amnesty karena dengan adanya program pemerintah tersebut akan berdampak positif secara tidak langsung melalui istrumen-instrumen investasi terkait sektor properti seperti dana investasi real estate (DIRE) yang pajaknya oleh pemerintah sudah dipangkas dari 5 persen menjadi 0,5 persen.Perusahaan sektor properti dan real estate pun mendapatkan dampak pemulihan penjualan properti dalam negeri sehingga terjadi demand atau permintaan baru di sektor properti dan real estate sehingga kebijakan tax amnesty memberikan dampak positif bagi sektor properti dan real estate. Peningkatan permintaan tersebut juga dapat berdampak pada peningkatan kinerja dan nilai perusahaan yang menunjukan kemakmuran pemegang saham sehingga para pemegang saham akan menginvestasikan modalnya di perusahaan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan tata kelola perusahaan yang baik untuk mengoptimalkan situasi dan kondisi yang ada tersebut. KAJIAN TEORI Teori Agensi Teori keagenan (agency theory) membahas tentang hubungan antara principal (pemilik) dan agen (manajemen) di suatu perusahaan. Perspektif akan hubungan keagenan menjadi dasar yang digunakan untuk memahami corporate governance dan earnings management. Manajer mempunyai kewajiban untuk mensejahterakan pemegang saham dan disisi lain pun manajer mempunyai kewajiban untuk mensejahterakan mereka. Good Corporate Governance Corporate governance terjadi akibat kepentingan perusahaan untuk memastikan kepada pihak penyandang dana (principal atau pemegang saham) bahwa dana yang diinvestasikannya digunakan secara tepat dan efisien. Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara KEP-117/M-MBU/2002, good corporate governance adalah suatu proses dari struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya berlandaskan peraturan perundangundangan dan etika. Menurut Forum fo Corporate Governance in Indonesia (FCGI), pelaksanaan good corporate governance diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah sehingga dapat lebih meningkatkan corporate value, mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya diIndonesia, dan pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan deviden. Indikator-indikator good corporate governance yang diteliti dalam penelitian ini adalah ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, dan kepemilikan asing. Tax Amnesty Tax amnesty atau pengampunan pajak merupakan program pengampunan yang diberikan oleh Pemerintah kepada Wajib Pajak meliputi penghapusan pajak yang seharusnya terutang, penghapusan sanksi administrasi perpajakan, serta penghapusan sanksi pidana di bidang perpajakan atas harta yang diperoleh pada tahun 2015 dan sebelumnya yang belum dilaporkan dalam SPT, dengan cara melunasi seluruh tunggakan pajak yang dimiliki dan membayar uang tebusan. Kinerja Perusahaan Puspito (2011) mendefinisikan bahwa kinerja perusahaan adalah hasil kegiatan operasional perusahaan. Seberapa baik kinerja perusahaan pun harus diukur dan dinilai dengan langkah-langkah yang sudah ada. Nurcahyo (2014) menyatakan bahwa penilaian kinerja merupakan suatu bentuk refleksi kewajiban dan tanggung jawab untuk melaporkan kinerja, aktivitas dan sumber daya yang telah dipakai, dicapai dan dilakukan. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Nilai Perusahaan Yuniarti (2014) menyatakan bahwa saat jumlah anggota dewan komisaris menjadi terlalu banyak, koordinasi akan menjadi semakin sulit, dan bermasalah terutama dalam melakukan pengambilan keputusan. Ukuran dewan yang besar dapat memberikan keuntungan maupun kerugian bagi perusahaan. Keuntungan dari ukuran dewan yang besar dalam suatu perusahaan yaitu dapat mengelola sumber dayanya dengan lebih baik. Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi dan memberikan petunjuk serta arahan kepada pengelola perusahaan atau pihak manajemen. FCGI (2009) menyatakan bahwa keberadaan dewan komisaris di suatu perusahaan dapat meningkatkan maupun menurunkan nilai perusahaan. Appiah (2017) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara ukuran dewan komisaris dan kineja perusahaan karena sesuai dengan teori agensi bahwa tujuan ukuran dewan komisaris yang besar akan meningkatkan pengawasan dan meningkatkan nilai perusahaan. Yuniarti (2014) mengungkapkan bahwa Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh terhadap nilai perusahaan. H1 = Ukuran dewan komisaris memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan Yuniarti (2014) menyatakan bahwa dengan adanya kepemilikan oleh pihak manajemen, maka manajemen akan ikut serta aktif dalam pengambilan keputusan. Mereka akan memperoleh manfaat langsung atas keputusan keputusan yang diambilnya, namun juga 5 Vol. 05, No. 01 pp.4-10 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia akan menanggung risiko secara langsung bila keputusan itu salah. Suhartanti dan Asyik (2015) juga menyimpulkan bahwa kepemilikan manejerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hermiyetti dan Katlanis (2016) pun menyimpulkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hal ini karena kepemilikan manajerial cukup efektif dalam pengambilan keputusan perusahaan yang dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. H2 = Kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan Semakin besar kepemilikaninstitusional maka semakin tinggi nilai perusahaan karena kepemilikan institusional dapat bertindak sebagai pengawas perusahaan dan semakin besar pula kekuatan dalam mempengaruhi keputusan atau strategi perusahaan yang akan diambil sehingga dapat meningkatkan ataupun mengoptimalkan nilai perusahaan. Suhartanti dan Asyik (2015) menyimpulkan bahwa kepemilikan intituisonal berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan arah koefisian positif. Rachman (2014) serta Hermiyetti dan Katlanis (2016) juga menyimpulkan bahwa kepemilikan institusional menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. H3 = Kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Kepemilikan Publik Terhadap Nilai Perusahaan Untuk peningkatan nilai perusahaan pasti diperlukan pendanaan yang cukup besar baik dari internal atau eksternal. Pihak eksternal dalam hal ini adalah investor atau masyarakat yang menanamkan dananya di perusahaan tersebut. Nur’aeni (2010) menyatakan bahwa dengan adanya penyertaan saham oleh masyarakat mencerminkan adanya harapan dari masyarakat bahwa pihak manajemen perusahaan akan mengelola saham tersebut dengan sebaik-baiknya dan dibuktikan dengan tingkat laba dan kinerja perusahaan yang baik. Yuniarti (2014) menyimpulkan bahwa kepemilikan publik memiliki pengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Eforis (2017) menyimpulkan bahwa kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan BUMN. Hal ini disebabkan karena tingginya proporsi kepemilikan publik yang dimiliki dalam perusahaan di Indonesia. Arbi (2010) pun menyimpulkan bahwa kepemilikan publik memberikan pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. H4 = Kepemilikan publik memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Kepemilikan Asing Terhadap Nilai Perusahaan Yuniarti (2014) menyatakan bahwa kepemilikan asing adalah jumlah saham yang dimiliki oleh pihak asing (luar negeri) baik secara individu maupun lembaga terhadap saham perusahaan yang ada di Indonesia. Perusahaan dengan kepemilikan saham asing akan terdorong untuk melaporkan atau mengungkapkan informasinya secara sukarela dan lebih luas sehingga informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan percepatan atau peningkatan nilai perusahaan. Gurbuz dan Aybars (2010) menyimpulkan bahwa kepemilikan asing meningkatkan kinerja keuangan perusahaan di Turki hingga tingkat tertentu, di luar itu kepemilikan tambahan oleh orang asing tidak menambah profitabilitas perusahaan. Hermiyetti dan Katlanis (2016) serta Djuitaningsih dan Ristiawati (2011) menyimpulkan kepemilikan asing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. H5 = Kepemilikan asing memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Tax Amnesty Terhadap Kinerja dan Nilai Perusahaan Adanya program pemerintah tersebut akan berdampak positif secara tidak langsung melalui istrumen-instrumen investasi terkait sektor properti seperti dana investasi real estate (DIRE) yang pajaknya oleh pemerintah sudah dipangkas dari 5 persen menjadi 0,5 persen.Perusahaan sektor properti dan real estate pun mendapatkan dampak pemulihan penjualan properti dalam negeri sehingga terjadi demand atau permintaan baru di sektor properti dan real estate sehingga kebijakan tax amnesty memberikan dampak positif bagi sektor properti dan real estate. Rinaldi (2017) menyimpulkan bahwa nilai perusahaan (Firm Value) akibat dari adanya tax amnesty ternyata juga terpengaruh sebelum dilakukannya tax amnesty yaitu mengalami penurunan setelah dilakukannya Tax amnesty. Nugeraha, Mandra, dan Putra (2016) menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan Return On Equity sebagai proxy dari kinerja keuangan antara sebelum dan sesudah diberlakukannya tax amnesty periode pertama pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI. H6 = Tax amnesty memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah 48 perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan properti dan real estate merupakan sektor yang paling terkena dampak positif akibat adanya tax amnesty dan juga menjadi sasaran investor untuk berinvestasi. Pemilihan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling yang mempertimbangkan ketersedian informasi yang dibutuhkan peneliti dalam laporan tahunan perusahaan masing-masing tahun 2014-2016 di Bursa Efek Indonesia, sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 38 perusahaan. Jenis, Sumber, dan Metode Pengambilan Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari data laporan keuangan tahunan perusahaan dari tahun 2014-2016 yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dengan metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode dokumentasi. Definisi Operasional Variabel Berikut adalah variabel dependen dan independen serta proxy yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 6 Vol. 05, No. 01 pp.4-10 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia No 1 2 Variabel Ukuran dewan komisaris Kepemilikan Manajerial Proxy DK KM Pengukuran Jumlah dewan komisaris perusahaan Persentase dari jumlah saham yang dimilki manajerial/jumlah saham beredar 3 Kepemilikan Institusional KI Persentase dari jumlah saham yang dimilki institusional/jumlah saham beredar 4 Kepemilikan Publik KP Persentase dari jumlah saham yang dimilki publik/jumlah saham beredar 5 Kepemilikan Asing KA Persentase dari jumlah saham yang dimilki asing/jumlah saham beredar 6 Tax Amnesty TA Variabel dummy dengan 0 untuk sebelum dan 1 untuk sesudah program tax amnesty 7 Nilai Perusahaan Tobin’s Q (equity market value + debt ) / (equity book value + debt) β1- β6 = Koefisisen Regresi Teknik Analisis Data e = Error Term (tingkat kesalahan) Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan empat tahap yaitu uji asumsi klasik (uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, dan uji HASIL DAN PEMBAHASAN heteroskedastisitas), analisis regresi linier berganda, Analisis Deskriptif Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua pengujian hipotesis, dan pengujian koefisien determinan variabel dependen yaitu kinerja dan nilai perusahaan serta (R2 atau R Square). Persamaan garis regresi yang variabel independen yaitu ukuran dewan komisaris, digunakan adalah sebagai berikut : kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, TQ = α + β1DK + β2KM + β3KI + β4KP + β5KA+ kepemilikan publik, kepemilikan asing, dan tax amnesty. β6TA+ e ........... (2) Nilai perusahaan Keterangan : Tabel berikut merupakan data hasil statistik deskriptif α =Konstanta berdasarkan pengujian data. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Maximum Mean 22 4,69 ,5053 ,022715 ,1371 ,009280 ,8081 ,331104 ,9518 ,177754 1 ,33 4,2556 1,251533 Proxy N Minimum DK 114 2 KM 114 ,0000 KI 114 ,0000 KP 114 ,0457 KA 114 ,0000 TA 114 0 TQ 114 ,1228 Sumber : Data Sekunder, diolah (2018) Berdasarkan hasil statistik deskriptif diatas menunjukan bahwa jumlah data atau observasi dalam penelitian ini sebanyak 114. Untuk variabel independen yaitu ukuran dewan komisaris memiliki nilai maksimum atau jumlah terbanyak dari dewan komisaris sebanyak 22 orang sedangkan nilai minimum atau jumlah terendah sebanyak 2 orang dalam satu perusahaan. Nilai maksimum dari kepemilikan manajerial sebesar 0,5053 atau 50,53% sedangkan nilai terendah sebesar 0,0000 atau 0% kepemilikan saham oleh manajerial. Jumlah terbesar kepemilikan saham oleh institusional sebesar 0,1371 atau 13,71% dan yang terendah sebesar 0,000 atau 0 %. Nilai maksimum kepemilikan saham oleh publik atau masyarakat sebesar 0,8081 atau 80,81% dan yang terendah sebesar 0,0457 atau 4,57%. Adapun nilai Variabel Konstanta Std. Deviation 3,143 ,0846535 ,0278283 ,2006964 ,2346082 ,473 ,8718703 maksimum dari kepemilikan saham oleh pihak asing sebesar 0,9518 atau 95,18% dan yang terendah sebesar 0,0000 atau 0%. Tax amnesty menggunakan variabel dummy dengan 0 untuk sebelum yang menjadi nilai minimum dan 1 untuk setelah program tax amnesty dilakukan yang menjadi nilai maksimum Nilai perusahaan dengan proxy Tobin’s Q memiliki nilai maksimum sebesar 4,2556 dan nilai minimumnya sebesar 0,1228. Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis pada penelitian ini yaitu H1b – H6b menggunakan analisis regresi kedua yaitu : Tabel 4.3 Analisis Regresi 2 Koefisien t test Sign. 1,363 6,968 ,000 ,117 5,238 ,000 Kepemilikan Manajerial -2,573 -3,064 ,003 Kepemilikan Institusional -3,148 -1,255 ,212 Kepemilikan Publik -1,061 -2,954 ,004 Kepemilikan Asing -1,004 -3,239 ,002 Ukuran Dewan Komisaris 7 Vol. 05, No. 01 pp.4-10 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Tax Amnesty Adjusted R Square Sumber : Data Sekunder, diolah (2018) Berdasarkan tabel diatas maka persamaan regeresi sebagai berikut : TQ = 1,363 +0,117DK – 2,573KM – 3,148KI – 1,061KP – 1,004KA – 0,124TA + e Dari data diatas diketahui bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,292 atau 29,2% yang menunjukan good corporate governance dan tax amnesty dapat menjelaskan nilai perusahaan sebesar 29,2%, sedangakn sisanya sebesar 70,8% dijelaskan oleh faktor yang lain. Hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan nilai signifikasi sebesar 0,0000 < alpha (5%). Hal ini menunjukan bahwa semakin besar jumlah komisaris di perusahaan maka semakin besar pengawasan terhadap manajemen sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian lainnya seperti dari Appiah (2017), Setyani (2015), dan Yuniarti (2014) menyimpulkan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Untuk variabel kepemilikan manajerial disimpulkan bahwa berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan dengan nilai signifikansi sebesar 0,003 < alpha (5%). Hal ini menunjukan bahwa persentase kepemilikan saham yang besar oleh manajer akan menurunkan nilai perusahaan karena manajer akan aktif dan mendominasi dalam pengambilan keputusan di perusahaannya tanpa mempertimbangkan masukan dari pihak lain sehingga dapat merugikan perusahaan. Suhartanti dan Asyik (2015) serta Hermiyetti dan Katlanis (2016) pun menyimpulkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan institusional tidak mimiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa seberapa besar persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh institusional tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan serta semakin besar kepemilikan institusional akan menurunkan nilai perusahaan karena institusional tidak mengetahui kondisi sesungguhnya dari perusahaan apabila dalam pengambilan keputusan. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurfaza, Gustyana, dan Iradianty (2017) yang menyimpulkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan publik dan kepemilikan asing memiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa persentase kepemilikan saham yang besar oleh publik atau asing akan menurunkan nilai perusahaan karena kepemilikan publik kurang dari 5% secara individu sehingga besarnya kepemilikan publik secara total akan tetap menyumbang dana kepada perusahaan sehingga harus kelola dengan tepat oleh perusahaan namun publik tidak dapat aktif dalam pengambilan keputusan perusahaan secara individu, sedangkan kepemilikan saham oleh pihak asing yang besar akan berdampak kepada pengambilan keputusan perusahaan namun pihak asing tidak mengetahui situasi dan kondisi yang ada di internal perusahaan ataupun di Indonesia. Arbi (2010), Yuniarti (2014), dan Eforis (2017) menyimpulkan bahwa kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil -,124 -,845 ,400 0,292 ketiga penelitian tersebut mendukung hasil penelitian ini terkait kepemilikan publik, sedangkan Gurbuz dan Aybars (2010), Yuniarti (2014), Hermiyetti dan Katlanis (2016) serta Djuitaningsih dan Ristiawati (2011) mendukung hasil penelitian ini yang menyimpulkan bahwa kepemilikan asing berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil dari variabel independen terakhir dalam penelitian ini yaitu tax amnesty disimpulkan bahwa tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan mengikuti tax amnesty karena ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia dalam UU nomor 11 tahun 2016 dan apabila terdapat hutang pajak kepada negara maka wajib untuk membayarnya sehingga akan mengurangi dana yang dimiliki perusahaan dan berdampak pada operasional perusahaan sehingga nilai perusahaan dapat menurun. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Nugeraha, Mandra, dan Putra (2016), Rinaldi (2017), dan Palmi (2017) yang menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan ketika sebelum dan sesudah tax amnesty dilakukan yaitu penurunan nilai perusahaan. KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh good corporate governance yang di proksikan melalui ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, dan kepemilikan asing serta tax amnesty terhadap nilai perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan kepemilikan manajerial, kepemilikan publik, dan kepemilikan asing memiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Untuk kepemilikan institusional dan tax amnesty tidak memilki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Dari hasil penelitian ini berarti perusahaan harus mengoptimalkan bagian dari good corporate governance yang memiliki pengaruh untuk peningkatan nilai perusahaan serta keikutsertaan dalam tax amnesty hanya sebatas kepatuhan terhadap hukum yang berlaku di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA A. Rouf. 2012. The Relationship Between Corporate Governance And Value Of The Firm In Developing Countries: Evidence From Bangladesh. Journal Of Economics And Business Research. Department Of School Of Business, Asian University Of Bangladesh Ahmed, Esra And Allam Hamdan. 2015. The Impact Of Corporate Governance On Firm Performance: Evidence From Bahrain Stock Exchange. 8 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia European Journal Of Business And Innovation Research. Bahrain : Ahlia University Appiah, Dr. K.O. 2017. The Impact of Corporate Board Size on Firm Performance: Evidence from Ghana and Nigeria. Journal Of Research in Business and Management. Research in Business and Management Arbi, Fanny Hanadi. 2010. Pengaruh Kepemilikan Institusional Dan Kepemilikan Publik Terhadap Nilai Perusahaan ( Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa EfekIndonesia ). Skripsi. Surakarta :Universitas Sebelas Maret Basyith, Abdul, Fitriya Fauzi, dan Muhammad Idris. 2015. The Impact Of Board Structure And Ownership Structure On Firm Performance: An Evidence From Blue Chip Firms Listed In Indonesian Stock Exchange. Journal OfCorporate Ownership & Control / Volume 12, Issue 4. University Muhammadiyah Palembang, Indonesia. Buallay, Amina, Allam Hamdan, And Qasim Zureigat. 2017. Corporate Governance And Firm Performance: Evidence From Saudi Arabia. Australasian Accounting, Business And Finance Journal, Volume 11 Issue 1 Special Issue On Corporate Governance 2017. Chen, Wei-Peng, Huimin Chung, Tsui-Ling Hsu, And Soushan Wu. 2010. External Financing Needs, Corporate Governance, And Firm Value. Journal OfCorporate Governance: An International Review, 2010, 18(3): 234–249. Taipe : Department Of Finance, Shih Hsin University Christiawan, Yulius Jogi Dan Josua Tarigan. 2007. Kepemilikan Manajerial : Kepemilikan Hutang, Kinerja Dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan. Surabaya : Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra. Djuitaningsih, Tita Dan Erista Eka Ristiawati. 2011. Pengaruh Kinerja Lingkungan Dan Kepemilikan Asing Terhadap Kinerja Finansial Perusahaan. Jurnal Akuntansi Universitas Jember. Eforis, Chermian. 2017. Pengaruh Kepemilikan Negara Dan Kepemilikan Publik Terhadap Kinerja Keuangan Bumn (Studi Pada Perusahaan Bumn Yang Go Public Pada Tahun 2012 – 2015). JurnalUltima Accounting Vol. 9 No. 1 Juni 2017 Eisenhardt, Kathleen M. 1989. Agency Theory: An Assessment And Review. Journal OfAcademy Of Management Review, 1989, Vol. 14, No. 1, 57-74. Stanford University FCGI. (2001). Peranan Dewan Komisaris Dan Komite Audit Dalam Pelaksanaan. Seri Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Jilid Ii. Jakarta. Fidhayatin, Septy Kurnia Dan Nurul Hasanah Uswati Dewi. 2012. Analisis Nilai Perusahaan, Kinerja Perusahaan, Dan Kesempatan Bertumbuh Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bei. Jurnal Akuntansi. Surabaya : Stie Perbanas. Gani, Irwan Dan Siti Amalia. 2015. Alat Analisis Data. Yogyakarta : Andi Offset. Ghazali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multiverate Dengan Program Spss. Gupta, Parveen P., Duane B. Kennedy, And Samuel C. Weaver. 2009. Corporate Governance And Firm Value: Evidence From Canadian Capital Markets. Journal OfCorporate Ownership & Control / Volume 6, Issue 3, Spring 2009. Department Of Accounting, Lehigh University Gurbuz, Ali Osman and Asli Aybars. 2010. The Impact of Foreign Ownership on Firm Performance, Evidence from an Emerging Market: Turkey. American Journal of Economics and Business Administration. Marmara University, Turkey Harefa, Meilinda Stefani. 2015. Analysis The Influence Of Good Corporate Governance And Capital Structure To Firm Value With Financial Performance As Intervening Variable (Study At Manufacturing Companies That Listed At Indonesia Stock Exchange). Mpra Paper No. 77038. Nommensen Hkbp University (Nhu) Hermiyetti Dan Erlinda Katlanis. 2016. Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing, Dan Komite Audit Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Jamil, Nur Asyiah. 2017. Efektivitas Penerapan Tax Amnesty Di Indonesia. Academica - Vol. 1 No. 1, Januari - Juni 2017. Surakarta : Iain Surakarta Jensen, Michael C. And William H. Meckling. 1976. Theory Of The Firm: Managerial Behavior, Agency Costs And Ownership Structure. Journal Of Financial Economics, October, 1976, V. 3, No. 4, Pp. 305-360. Harvard University. Krafft, Jackie, Yiping Qu, Francesco Quatraro, Dan Jacques-Laurent Ravix. 2013. Corporate governance, value and performance of firms: New empirical results on convergence from a large international database. Journal of HAL Archieves-Ouveytes. France : University Of Nice Sophia Antipolis Nar, Mehmet. 2015. The Effects Of Behavioral Economics On Tax Amnesty. International Journal Of Economics And Financial Issues. Turkey :Department Of Economics, Faculty Of Economics And Administrative Sciences, Artvin Çoruh University, Artvin Nugeraha, Anding, I Gde Mandra, Dan I Nyoman Nugraha Ardana Putra. 2016. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Sebelum Dan Sesudah Diberlakukannya Tax Amnesty Periode Pertama Pada Perusahaan Sub Sektor Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bei. Jurnal Ilmu Manajemen Dan Bisnis. Nur’aeni, Dini. (2010). Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham TerhadapKinerja Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yangListing di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Semarang :Fakultas Ekonomi UniversitasDiponegoro Semarang. Nurcahyo, Didik Indra. 2014. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2013). Skripsi. Semarang : Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro Nurfaza, Belia Dinar, Tieka Trikartika Gustyana, Dan Aldila Iradianty. 2017. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa 9 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Efek Indonesia (Bei) Tahun 2011-2015). EProceeding Of Management. Manajemen Bisnis Telekomunikasi Informatika, Universitas Telkom Palmi, Regiza. 2017. Analisis Perbandingan Nilai Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Kebijakan Tax Amnesty (Studi Empiris Pada Perusahaan Property Di Bei Tahun 2015-2016). Skripsi. Lampung :Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung Pirzada, Kashan, Mohd Zulkhairi Bin Mustapha, and Danture Wickramasinghe. 2015. Firm Performance, Institusional Ownership and Capital Structure : A Case of Malaysia. Journal OfProcedia Social and Behavioral Sciences. University of Malaya, Malaysia and University of Glasgow, United Kingdom Puspito. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan Pada Kinerja Perusahaan Dengan Struktur Modal Sebagai Pemoderasi (Studi Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bei). Jurnal Riset Manajemen Dan Akuntansi. Surakarta : Magister Manajemen UNS Surakarta Rachman, Reza Aditya. 2014. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei). Artikel Ilmiah. Surabaya : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Rinaldi. 2017. Dampak Tax Amnesty Terhadap Laporan Keuangan dan Pengaruhnya Kepada Nilai Perusahaan. Jurnal Adhum Vol. Vii No. 1. Fakultas Ekonomi Ummi Said, Emmiryzan Wasrinil. 2017. Tax Policy In Action: 2016 Tax Amnesty Experience Of The Republic Of Indonesia. Journal of Laws 2017, 6, 16. Uk :School Of Law, Politics And Sociology, University Of Sussex Said, Lina. 2018. Implementation Of Tax Amnesty And Its Impact On Indonesia Economics. Journal Of Reports On Economics And Finance, Vol. 4, 2018, No. 1, 45 – 56. Program Studi S1 Akuntansi Stie Ekuitas Santoso. 2016. Statistika Hospitalis. Yogyakarta : Deepublish Publisher.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Setyani, Ariefatun Ike. 2015. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Dan Dewan Direksi Serta Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Food And Beverage Tahun 2010-2013). Jurnal. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).Bandung : Alfabeta. Suhartanti, Tutut Dan Nur Fadjrih Asyik. 2015. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Moderating.Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi. Surabaya :Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (Stiesia) Surabaya Sukamulja, Sukmawati. 2004. Good Corporate Governance Di Sektor Keuangan: Dampak Gcg Terhadap Kinerja Perusahaan (Kasus Di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Benefit, Vol. 8, No. 1, Juni 2004. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya. Sumarno, Johanes, Sendy Widjaja, And Subandriah. 2016. The Impact Of Good Corporate Governance To Manufacturing Firm’s Profitability And Firm’s Value. Jurnal Ilmu Ekonomi. Universitas Yai, Ministry Of Religious Affair Uu No. 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Vo, Duc And Thuy Phan. 2013. Corporate Governance And Firm Performance: Empirical Evidence From Vietnam. Journal. Economic Regulation Authority, Perth, Australia And Open University, Ho Chi Minh City, Vietnam. Yuniarti, Cintia. 2014. Pengaruh Good Corporate GovernanceTerhadap Kinerja Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan High Profile Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 20102013. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Zain. Sumarno. 2006. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga. http://www.bps.go.id/linktabelstatis/view/id/1286. realisasi penerimaan negara (milyar rupiah), 2007-2017 http://www.iicd.or.id/, diakses tanggal 16 maret 2018. http://www.pajak.go.id/content/amnesti-pajak diakses tanggal 19 maret 2018. https://www.sahamok.com/emiten/sektor-property-realestate/sub-sektor-property-realestate/ diakses tanggal 26 maret 2018 10