Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu dari 8 kabupaten kota yang mengelilingi Danau Toba. Kabupaten Pakpak Bharat dominan ditempati oleh Suku Pakpak. Tentang Kabupaten Pakpak Bharat, sama halnya dengan berbagai daerah lainnya yang kaya akan keragaman seni budaya dan destinasi wisata alam.
Kali ini kita akan membahas beberapa jenis dari puluhan jenis tari tradisional Khas Pakpak di Kabupaten Pakpak Bharat. Tarian tradisional ini identik dengan pola kehidupan sehari-hari Suku Pakpak. Tari tradisional Pakpak kerap ditampilkan dalam berbagai acara adat maupun acara biasa. Pengertian tari dalam Bahasa Pakpak adalah Tatak.
![](https://tobaria.com/wp-content/uploads/2021/04/IMG_20210407_152258_657.jpg)
Anda pasti ingin mengetahui apa saja jenis tarian tersebut bukan ? Berikut jenis tarian tradisional Khas Pakpak Bharat :
1. Tatak Menapu Kopi
Kopi merupakan salah satu jenis hasil pertanian di Tanah Pakpak. Tatak Menapu Kopi ini menceritakan bagaimana proses mulai dari memanen kopi, menumbuk kopi dan menjemur kopi yang dilakukan oleh pemuda-pemudi petani di kampungnya saat datang musim panen.
2. Tatak Garogaro
Tari ini menggambarkan kehidupan burung, terbang kesana kemari mencari makan dan bersendau gurau dengan kawanannya. Tatak Garogaro merupakan tatak yang menceritakan tentang seorang perempuan, yang sedang mencari pasangan dikampungnya namun tidak juga menemukannya karena pemuda yang dicari sedang pergi merantau ke kampung seberang. Suatu ketika mereka bertemu dan akhirnya pemuda tersebut menemui dan menikahi kekasihnya.
3. Tatak Dembas Simanguda
Tari ini menceritakan tentang doa dan permohonan berkat petani yang disampaikan kepada nenek moyang. Agar diberi kekuatan dan kesehatan dalam menjalankan pekerjaan.
4. Tatak Muat Page
Tatak Muat Page menceritakan bagaimana proses mulai dari memanen padi, mengerrik atau memisahkan padi dari batangnya dengan menggunakan telapak kaki, hingga membawa padi pulang kerumah. Yang dilakukan oleh pemuda-pemudi di kampungnya saat datang musim panen. Tatak ini menggambarkan kegembiraan dari para pemuda-pemudi. Hal ini terjadi karena pada zaman dahulu, para pemuda-pemudi di daerah Pakpak hanya dapat bertemu dan berbicara lebih dekat satu sama lain pada saat masa panen. Tatak ini menggambarkan tentang kegembiraan saat memanen padi.
5. Tatak Renggisa
Renggisa merupakan jenis burung yang selalu setia terbang bersama pasangannya. Tatak Renggisa ini menceritakan tentang keserasian sepasang renggisa yang berwarna putih dengan renggisa yang berwarna hitam. Terbang melewati pebukitan sambil mengepakkan sayapnya, secara bergantian sehingga menghasilkan suara yang enak didengar. Cerita ini diibaratkan dengan sepasang remaja yang sedang jatuh cinta dan saling setia antara yang satu dengan yang lainnya.
6. Tatak Menerser Page
Tatak ini diciptakan dari kegiatan masyarakat saat panen padi, tatak ini menggambarkan bagaimana proses bercocok tanam mulai dari memanen padi, mengerrik, membersihkan dan membawa pulang hasil panen padi tersebut.
7. Tatak Nantampuk Emas
Tatak Nantampuk Mas berarti tarian putri Nantampuk Mas, dinamakan Nantampuk Mas, karena dulunya Tatak ini hanya ditarikan oleh putri raja atau Beru Pertaki yang bergelar Nantampuk Mas. Dalam kesehariannya, sang putri selalu mengisi waktu senggangnya dengan menari bersama para dayang di kediamannya atau yang dalam Bahasa Pakpak disebut jero. Dikarenakan ketidaksengajaan para dayang menarikan tatak tersebut di luar istana, membuat tatak ini akhirnya di kenal oleh masyarakat Pakpak di luar istana.
Pada masa sekarang ini, masyarakat Pakpak lebih mengenal Tatak Nantampuk Mas sebagai Tatak persembahan ini ingin menunjukkan bagaimana keramah tamahan perempuan-perempuan Pakpak kepada para tamu-tamu undangan, yang biasanya di pertunjukan dalam upacara seremonial pemerintahan maupun acara hiburan yang dipertunjukkan di lapangan maupun gedung-gedung pemerintahan.
Penarinya terdiri atas tiga atau tujuh orang perempuan maupun lebih, namun harus ganjil dan merupakan perempuan-perempuan pilihan yang berambut panjang serta merupakan gadis-gadis tercantik yang ada di suku tersebut.
8. Tatak Ndembas
Tarian ini mirip dengan Tatak Nantampuk Emas, perbedaannya kalau tatak ini boleh ditarikan oleh kaum ibu-ibu. Disebut Tatak Ndembas, karena tarian ini ditarikan sambil bernyanyi dan umumnya tarian ini merupakan ungkapan penyesalan ataupun pelampiasan dari para ibu-ibu yang mengalami kawin paksa ataupun yang mengalami tekanan-tekanan sehingga mengharuskan untuk menikah. Isi daripada nyanyian yang dinyanyikan pun juga merupakan ungkapan-ungkapan kekesalan ataupun hal-hal yang mengganjal di hati dikarenakan mereka tidak dapat melawan kata orangtuanya.
9. Tatak Perampukampuk
Tatak ini menggambarkan tentang keharmonisan yang terjalin antara kaum muda-mudi yang ada dalam kebudayaan masyarakat Pakpak.
10. Tatak Balang Cikua
Dalam kepercayaan suku Pakpak, Balang Cikua atau Cangcorang dapat memberikan informasi kepada kita dengan menggunakan kaki depannya apabila kita bertanya kepadanya. Tatak Balang Cikua ini menceritakan tentang sepasang muda-mudi yang tersesat di hutan dan tidak tau arah pulang dan dari kepercayaan tersebut muda-mudi tersebut menangkap Balang Cikua dan bertanya kemana arah untuk keluar dari hutan.
11. Tatak Persembahan
Tatak ini biasanya dibawakan pada pembukaan acara dan bertujuan untuk memberikan sambutan dan selamat datang kepada para tamu dan undangan dalam suatu kegiatan. Tari ini biasa diiringi dengan lagu.
12. Tatak Memuro
Tatak Memuro menceritakan tentang kegiatan menjaga tanaman padi ditengah sawah yang penuh dengan kesunyian dan berusaha untuk melindungi tanaman padi dari berbagai ancaman binatang perusak seperti burung, tikus dan hewan-hewan perusak lainnya.
13. Tatak Mengindangi
Tatak ini menggambarkan tentang suasana menumbuk padi pada masyarakat Pakpak. Dan Tari ini menggambarkan tentang muda-mudi mulai dari tahap berkenalan hingga menjalin hubungan pada saat menumbuk padi. Pada saat perempuan mulai menumbuk padi, maka pemuda-pemuda yang ada di kampung tersebut akan berdatangan karena mendengar suara tumbukan lesung. Sehingga terjadilah perkenalan dengan saling berbalas pantun.
Nah, itu dia beberapa jenis tari dari puluhan tari khas Suku Pakpak. Masih banyak jenis tari Khas Pakpak yang akan kita ulas dilain waktu, antara Tatak Mendedohi, Tatak Mendedah, Tatak Kudakuda, Tatak Graha, Tatak Moccak, Tatak Ranggo, Tatak Nandorbin dan lain sebagainya. *Jmh